Einstein
tua galau, gelisah dan resah. Dia merasa seluruh jerih payah ilmuwan yang
bekerja dengan ketulusan untuk memuliakan manusia melalui dan dengan ilmu
berujung di tubir kehancuran. Einstein pernah menulis, ilmu yang indah menjadi
beban yang mengerikan bagi manusia pada masa damai, dan menjadi mesin
penghancur dikala perang. Ilmu ternyata menjadi anak durhaka bagi manusia.
Semuanya
terjadi karena tidak sedikit ilmuwan yang menyelingkuhi kebenaran, dan
mendurhakai kemuliaan nurani.
Menjadi sahaya para penguasa yang
dirasuki birahi menguasai dan
mendominasi manusia dan dunia memanfaatkan ilmu sebagai piranti utamanya.
Pesona fisika berubah menjadi monster penghancur yang melantakluluhkan manusia
dengan gelegar bom atom Hirosima. Kompleksitas kimia yang indah diracik jadi
senjata pemusnah massal yang meleburhancurkan manusia.
Rekayasa
genetika telah memunculkan potensi untuk memengaruhi, merekayasa, dan merombak
manusia. Bayi tabung dan kloning domba Dolli merupakan gerbang terbuka menuju
rekayasa itu. Ilmu kini mengancam manusia bukan saja melalui senjata pemusnah
massal. Tetapi melalui integrasi teknologi dalam kehidupan manusia. Teknologi
bukan sekedar piranti, tetapi telah masuk ke sumsum kemanusiaan. Teknologi
bukan lagi perpanjangan tangan manusia, namun merupakan bagian tak terpisahkan
dari kebertubuhan manusia. Masyarakat teknologis, kata Jaques Ellul, telah
menjadi realitas yang menakjubkan sekaligus menyakitkan. Manusia telah jadi
jongos teknologi, bukan majikannya. Teknologi bukan lagi memasuki kamar tidur
kita, tapi melekat dalam syaraf dan sistem otak kita. Manusia sangat tergantung
pada teknologi.
Pabrik-pabrik
memproduksi makanan yang memberi lidah petualangan rasa tak berbatas, sekaligus
menggerogoti kesehatan manusia seperti semut melumat lalat, perlahan dan tak
tinggalkan bekas. Sayur dan buah adalah
racikan pestisida dan toksin yang membunuh manusia melalui kenikmatan rasa.
Ilmu memungkinkan dan mewujudkan semua mimpi ini jadi nyata.
Ilmu,
melalui teknologi dan produksi, bahkan terlibat dalam kegairahan dan keindahan
cinta kewat viagra dan kondom. Pada masa depan mungkin akan muncul kondom yang
bisa dikendalikan dengan remote control.
Percintaan menjadi artifisial dan teknologis. Canggih tetapi tidak romantis.
Einstein
yang sepuh dan renta merasa ini semua adalah pengkhianatan ilmu pada manusia
dan kemanusiaan. Kemuliaan dan kesejahteraan manusia telah digantikan dengan
efektifitas dan efisiensi. Ini adalah dunia humanoid, robot cerdas, bukan dunia
manusia.
Einstein
sungguh galau. Frasa apa yang mesti ditulis pada nisan para ilmuwan sepuh.
Beristrahat dalam damai, atau beristirahat dalam galau.
Ilmu berkembang seturut dengan perkembangan teknologi. Saat ini, manusia seakan-akan menjadi terhipnotis dengan keberadaan teknologi yang semakin canggih. Mengapa? Sebab, dengan kecanggihan teknologi ini dapat mengubah pola manusia menjadi serba instan. Sehingga, manusia mulai bermalas-malasan baik dan belajar maupun bekerja.
BalasHapusJangan biarkan teknologi menghantui/terprioritaskan di dalam kehidupan kita. Misalkan, handphone setiap saat selalu berada digenggaman kita atau laptop selalu berada dihadapan mata kita dan sebagainya. Tetapi, biarkan diri kita untuk tetap memprioritaskan Tuhan (sang pencipta) diatas segalanya).
benar sekali pak. memang dalam dalam kehidupan, sudah banyak kemajuan teknologi yang banyak mmbantu kita. alhasil, bukannya kita menggunakan teknologi tersebut dengan bijak, melainkan kita terlena di dalam kecanggihan teknologi yang ada.
BalasHapustujuan utama teknologi memang sangat baik, yaitu untuk membantu pekerjaan manusia. tapi jika masih ada penyimpangan-penyimpangan teknologi seperti sekarang ini, kita bukan di bantu oleh perkembangan teknologi, melainkan kita yang akan di perbudak oleh teknologi itu sendiri.
seperti pengalaman saya ketika di baduy desember lalu, saya rasa orang-orang di baduy sana lah yang masih dapat menikmati kehidupannya dengan tenang. mereka tidak menjadi budak teknologi seperti kita sekarang ini (meskipun sudah ada org baduy yang mengunakan HP, tapi mereka tidak ketergantungan seprti kita). jadi menurut saya, agar penggunaan teknologi lebih baik lagi, manusia harus bijak menggunakannya. jangan samapai berfikir bahwa laptop, HP, atau gadget lainnya menjadi kepentingan primernya.
benar sekali pak. memang dalam dalam kehidupan, sudah banyak kemajuan teknologi yang banyak mmbantu kita. alhasil, bukannya kita menggunakan teknologi tersebut dengan bijak, melainkan kita terlena di dalam kecanggihan teknologi yang ada.
BalasHapustujuan utama teknologi memang sangat baik, yaitu untuk membantu pekerjaan manusia. tapi jika masih ada penyimpangan-penyimpangan teknologi seperti sekarang ini, kita bukan di bantu oleh perkembangan teknologi, melainkan kita yang akan di perbudak oleh teknologi itu sendiri.
seperti pengalaman saya ketika di baduy desember lalu, saya rasa orang-orang di baduy sana lah yang masih dapat menikmati kehidupannya dengan tenang. mereka tidak menjadi budak teknologi seperti kita sekarang ini (meskipun sudah ada org baduy yang mengunakan HP, tapi mereka tidak ketergantungan seprti kita). jadi menurut saya, agar penggunaan teknologi lebih baik lagi, manusia harus bijak menggunakannya. jangan samapai berfikir bahwa laptop, HP, atau gadget lainnya menjadi kepentingan primernya.
Maya Yulia Dwi Putri Maranatha
Pendidikan IPS Reg 2012
manusia memang mutlak memiliki sifat ketidak puasan terhadap sesuatu, segala yang telah dimiliki terasa sangat kurang,sampai sampai melebihi batas ambang kemampun manusia itu sendiri, SERAKAH gelar itulah yang pantas disandang oleh manusia.
BalasHapusNamun tak menjadi masalah jika sifat ketidak puasan tersebut membawa kemaslahatan bagi umat manusia. Sehingga para ilmuan terdahulu yang telah berjuang dengan sekuat tenaga menemukan berbagai macam temuan yang sampai saat ini sangat terasa kebermanfaatannya oleh kita umat manusi bisa beristirahat dengan hati yang tenang.
Akan tetapi jika hal sebaliknya terjadi, bagaimana mungkin para ilmuan yang tersohor seantero jagat raya seperti Einstein dapat beristirahat dengan tenang menitipkan temuan temuannya kepada manusia yang tak bertanggung jawab. Yang hanya memikirkan dirinya sendiri namun malah menjadikan orang lain sengsara.
Manusia tidak butuh kecerdasan untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk segala hal yang ada di sekitrnya.
manusia memang mutlak memiliki sifat ketidak puasan terhadap sesuatu, segala yang telah dimiliki terasa sangat kurang,sampai sampai melebihi batas ambang kemampun manusia itu sendiri, SERAKAH gelar itulah yang pantas disandang oleh manusia.
BalasHapusNamun tak menjadi masalah jika sifat ketidak puasan tersebut membawa kemaslahatan bagi umat manusia. Sehingga para ilmuan terdahulu yang telah berjuang dengan sekuat tenaga menemukan berbagai macam temuan yang sampai saat ini sangat terasa kebermanfaatannya oleh kita umat manusi bisa beristirahat dengan hati yang tenang.
Akan tetapi jika hal sebaliknya terjadi, bagaimana mungkin para ilmuan yang tersohor seantero jagat raya seperti Einstein dapat beristirahat dengan tenang menitipkan temuan temuannya kepada manusia yang tak bertanggung jawab. Yang hanya memikirkan dirinya sendiri namun malah menjadikan orang lain sengsara.
Manusia tidak butuh kecerdasan untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk segala hal yang ada di sekitrnya.
Aditya Dovio Erlangga pend.ips reg 2012
BalasHapusPada hakikatnya, teknologi dan alat-alat canggih yang ada dalam kehidupan merupakan peradaban dari ilmu yang semakin lama semakin berkembang. Sesuai artikel, einsten adalah seorang penggerak kehidupan dalam keilmuwannya merasa khawatir bahwa apa yang telah diciptakannya membawa petaka bagi kehidupan manusia di muka bumi. Manusia akan semakin malas dan merasa ketergantungan pada teknologi yang ada pada saat ini. Nilai-nilai sosial seakan sirna dengan gemerlapnya teknologi yang semakin canggih.
Teknologi harus di manfaatkan dengan semaksimal mungkin tanpa meninggalkan rasa tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi kehidupan dari teknologi itu sendiri. Manusia sudah selayaknya bertanggung jawab atas perkembangan teknologi yang mereka ciptakan sendiri. Pembuatan teknologi akan mempengaruhi kehidupan dimasa yang akan datang. Manusia harus tetap efisien untuk memberdayakan teknologi untuk kemajuan peradaban kehidupan secara efektif, efisien dan memiliki rasa tanggung jawab besar
Nama : Tri Satria Pradana
BalasHapusProdi : Pendidikan IPS/Reguler/2012
Ketika membaca tulisan blog ini, kita semua tahu tokoh einsten begitu mendunia dan terlihat sangat lucu sekali melihat oranng sepintar beliau galau karena berkembangnya ilmu, bahkan oleh ilmu yang ia ciptakan juga. Seperti halya kita membuat pertanyaan dalam diri sendiri .
(?) Buat apa sih kita menuntut ilmu ?
(+)supaya pintar
(?) Buat apa kita pintar?apa akan kita akan menjadi orang bermanfaat ?
(+) agar sukses dunia akhirat..
Akan terus saja mengajukan pertanyaan tanpa hentinya..
Pertanyaan seperti ini takan habisnyaa, manusia sekarang yang memang lahir dan hidup di era globalisasi teknologi yang canggih dengan luar biasanya dan modernisasi yang mampu mengubah ilmu tua menjadi ilmu modern. Sudah seharusnya mawas diri dan membatasi keterbukaan teknologi ilmu yang ada sekarang, Ketika mobile dan gadget saat ini sudah jelas menjadi pasangan hidup ke 2 kita saat dimanapun kita berada, tapi manusia tetaplah mahluk paling cerdas yang tuhan ciptakan dengan sempurnanya diturunkan dimuka bumi ini, bukan teknologilah yang merasupi tubuh manusia sehingga membuat manusia kesurupan, namun sudah saatnya kita harus menyeimbangkan dengan selaras fungsi teknologi dan saat pemakainnya, agar tidak ada lagi yang menggunakan teknologi bahkan ketika sedang dikamar mandi.
menurut saya tulisan bapak mendeskripsikan tentang kemajuan ilmu dan teknologi pada saat ini. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak disalah gunakan oleh manusia. sehingga berdampak negatif pada kehidupan.
BalasHapusManusia menjadi bergantung kepada teknologi, karena manusia ingin serba instan dan mudah.semua kebutuhan dan keinginan manusia dapat dengan mudah didapatkan melalui teknologi. termasuk keinginan mempunyai anak lewat kloning dan kebutuhan seks menggunakan kondom sebagai pengaman. semua kemajuan dan kecanggihan teknologi saat ini bukan berdampak baik, justru semakin menjerumuskan manusia kedalam keterpurukan.
Komentar dari : Nia Fitriani P.ips Reg 2012
Azizah Maharani
BalasHapusPendidikan IPS Reguler 2012
Penulis menuliskan: “Einstein pernah menulis, ilmu yang menjadi beban yang mengerikan bagi manusia pada masa damai, dan menjadi mesin penghancur di kala perang.”
Tulisan di atas dalam filsafat ilmu merupakan salah satu bagian dari pendekatan filsafat terhadap ilmu yaitu aksiologi (manfaat dan dampak ilmu) di dalam manfaat ini seperti teknologi saat ini memang sangat kita rasakan manfaatnya yang sangat besar bagi kehidupan kita. Namun, di sisi lain kenyataanya yang ada saat ini seperti yang ditulis oleh penulis pada salah satu kalimat yaitu “manusia telah menjadi jongos teknologi, bukan majikannya.”
ilmu itu pada dasarnya telah di anugerahkan oleh Allah SWT dan manusia bertugas untuk mengembangkan ilmu yang ada seperti yang dilakukan oleh Einstein. Akan tetapi, saat ini manusia dibudaki dengan kemajuan teknologi yang ada. Manusia cenderung mematikan kreativitasnya sendiri dan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginanaya akibat penggunaan teknologi yang salah. Teknologi yang seharusnya digunakan untuk mencerdaskan tetapi malah sebaliknya manusia menggunakannya untuk membodohi dirinya sendiri dan membodohi orang lain. Sehingga ilmu yang seharusnya menjanjikan kemajuan dalam kehidupan kini menjadi penghancur kehidupan karena ulah manusia itu sendiri yang semena-mena menggunakan teknologi. Jadi alangkah baiknya jika kita sebagai manusia tidak ketergantungan terhadap teknologi. Karna teknologi itu bisa menjadi teman sekaligus musuh bagi manusia.
BalasHapusilmu itu pada dasarnya telah di anugerahkan oleh Allah SWT dan manusia bertugas untuk mengembangkan ilmu yang ada seperti yang dilakukan oleh Einstein. Akan tetapi, saat ini manusia dibudaki dengan kemajuan teknologi yang ada. Manusia cenderung mematikan kreativitasnya sendiri dan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginanaya akibat penggunaan teknologi yang salah. Teknologi yang seharusnya digunakan untuk mencerdaskan tetapi malah sebaliknya manusia menggunakannya untuk membodohi dirinya sendiri dan membodohi orang lain. Sehingga ilmu yang seharusnya menjanjikan kemajuan dalam kehidupan kini menjadi penghancur kehidupan karena ulah manusia itu sendiri yang semena-mena menggunakan teknologi. Jadi alangkah baiknya jika kita sebagai manusia tidak ketergantungan terhadap teknologi. Karna teknologi itu bisa menjadi teman sekaligus musuh bagi manusia.
BalasHapusAssalamu'alaikum Pak Nusa, saya tertarik sekali dengan karakter manusia dan teknologi di postingan ini. Berawal dari einstein yang meramalkan nantinya apa yang dia ciptakan akan menjadi malapetaka dan penggabungan unsur2 duniawi manusia di sini sangat indah Pak, keren!! Walaupun saya kurang mengerti filsafat, tapi saya suka banget keindahan dari makna postingan einstein galau ini :)
BalasHapusErindya Rahmah Fauzia (pips UNJ'12 reg)
Tuhan memang menganjurkan menuntut ilmu stinggi-tingginya. Akan tetapi, jika ilmu tersebut disalahgunakan maka akan mendatangkan mudarat bagi manusia. Memang penemuan-penemuan yang ditemui oleh para ilmuwan seperti einstein itu memang bermaksud baik. mereka menemukan itu untuk berkembangan peradaban manusia yang semakin maju. Memang awalnya mendatangkan maslahat karna membawa perubahan dari segi kehidupan. Tetapi ilmu dapat mendatangkan mudarat jika ilmu itu atau penemuan-penemuan tersebut dikembangkan tanpa ada batasan seperti halnya saat ini kemajuan teknologi yang amat pesat malah perlahan dapat memusnahkan manusia dari muka bumi. Tuhan memang telah mentakdirkan jalan hidup manusia, tetapi manusia dapat memilih jalan hidupnya sendiri. Dan inilah jalan yang dipilih manusia dengan terus memajukan teknologi untuk duniawi yang malah akan berdampak buruk bagi mereka. Seakan melupakan Tuhan yang telah menciptakan alam semesta ini karena keegoisan para manusia itu sendiri :(
BalasHapusNama ; Suratno Ariangga
BalasHapusNim ; 4915122557
Prodi ; Pendidikan IPS 2012 ( Reguler )
Niat Einstein mengamalkan ilmunya untuk kesejahteraan manusia, seakan tidak dihargai dengan penyalahgunaannya. Teori Relativitas temuannya disulap dengan terciptanya bom atom yang diledakan di kota Hiroshima dan Nagasaki, seketika Einstein galau bahkan nangis pilu karena ulah karyanya sendiri.
Teknologi yang hakikatnya diciptkan untuk pembantu manusia malah menjadi majikan manusia, sungguh ironis memang niat baik untuk kepentingan sosial justru dikederkan oleh penyalahgunaannya. Tak jarang jika manusia sering kepelet bahkan diperbudak teknologi hingga menjadi sembahan barunya. Inilah sisi dilematis para ilmuan, menemukan inovasi untuk kesejahteraan manusia justru didurhakai oleh penyalahgunaannya. Rasa keingintahuan para ilmuwan yang diaplikasikan dalam percobaan-percobaan hingga menjadi karya temuan barunya, menjadi keingintahuan para penggunanya untuk mengkederkan.
Dan seperti dalam kesimpulan super penulis, TAK PERNAH MUDAH MENJADI MANUSIA...
Diandra Sukma Zahara (PIPS REG 2012)
BalasHapusAllah SWT menganugerahkan kelebihan kepada manusia berupa akal agar manusia bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Dengan ilmu berupa teknologi yang diperoleh seharusnya manusia bisa menjadi pribadi yang lebih pandai, baik, dan bisa mengamalkan ilmu tersebut kepada generasi selanjutnya.
Tetapi kini, ilmu teknologi yang paling utama membuat manusia menjadi seperti tak terkendali dalam hidupnya. Semua aspek hidupnya bergantung pada teknologi yang memanjakan mereka dan tidak peduli lagi mana yang benar dan yang salah, mana yang menguntungkan dan yang merugikan.
Dalam tulisan tersebut ilmuwan jenius seperti Einstein sangat prihatin melihat perilaku manusia yang banyak memanfaatkaan ilmu yang mereka sudah miliki dengan tidak baik. Einstein khawatir jika ilmu tersebut nantilah yang akan memusnahkan manusia itu sendiri.
Dalam tulisan tersebut penulis ingin menyampaikan bahwa kita sebagai manusia harus pandai-pandai dalam berperilaku, pandai dalam memanfaaatkan ilmu, pandai dalam membedakan yang benar dan yang salah agar kita sebagai manusia tidak terjebak, terjerumus, dan terperangkap dalam hal yang salah karena telah menyalahgunakan ilmu, khususnya ilmu teknologi.
setuju pakkkk ,bagaimana mungkin ilmu yangs ebegitu murninya saja bisa mencari penghancur bumi dan alam semsesta yang seharusnya pada dasanya ilmu itu dipakai dan digunakan untuk membantu manusia agar menjadi manusia yang berakhlak tetapi malah membutakan umat manusia ke dalam jurang kenistaan bagaimana tidak dizaman sekarang ini otak otak para penerus bangsa dikotori oleh ilmu ilmu yang tidak terbatas baik itu yang baik ataupun yang buruk .
BalasHapustekhnologi yang seharusnya hanya menjadi pelengkap kebutuhan umat dibumi tetapi ternyata semakin disalah gunakan dan digunakan untuk saling menyakiti antara satu sama lain , dimana letak ketegasa ilmu itu sebagai derajat paling tinggi bagi manusia ? yang ada hanyalah kecanggihan tekhnologi dan ilmu yang sudah tidak ada abatsnya yang semakin memanjakan kehidupan manusia manusia dibumi saja dengan fasilitas mewah yang entah sampai kapan disalah gunakan seperti ini
DIAN KARTIKA HARDIYANTI
BalasHapusP.IPS REGULER 2012
4915122537
Assalamualaikum wr.wb
Saya pernah membaca sebuah buku dan di dalamnya berisikan Hadits Riwayat Daruqutni dan At-Thabarani, bahwasanya "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain." Sebelum manusia menjadi makhluk yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain, manusia tersebut pasti belajar mengenali dirinya sendiri. Menyadari apa yang dimiliki, dan melakukan hal yang ia kuasai dan dapat membantu orang lain yang membutuhkannya. Namun, seringkali manusia lupa akan hakikatnya sebagai seorang manusia yang baik dan bermanfaat bagi orang lain itu yang seperti apa.
Menurut pandangan saya di dalam tulisan ini, ilmu bagi manusia tidak hanya diibaratkan sebagai sesuatu yang dapat membantu orang lain, melainkan juga dapat menjadi penghancur bagi orang lain. Ilmu jika tidak dilandasi dengan agama dan iman memang tidaklah sempurna, seperti yang pernah dituliskan oleh Pak Nusa di blog ini. Yang menjadi dasar atau landasan yang paling utama ilmu pengetahuan adalah rasa percaya dan keyakinan akan tuhan.
Manusia dapat menjadi penghancur ketika memiliki ilmu tetapi tidak memanfaatkan ilmunya secara bijak. Manusia dapat menjadi bumerang bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Di era yang serba canggih ini, manusia menciptakan banyak teknologi hebat. Tetapi, teknologi tersebut hanya dapat saling bersaing tanpa dipikirkan manfaatnya dikemudian hari. Membawa banyak manfaat atau tidak, menjadi tidak penting. Yang penting, ilmu yang dimiliki manusia dapat diaplikasikan ke dalam sebuah teknologi hebat tiada tanding. Hal ini juga yang terjadi pada manusia, sebagai contoh, siapa yang tidak mengenal Adolf Hitler yang terkenal kejam dengan rezim nazi nya. Tetapi, Jerman di genggaman tangan Hitler berhasil menjadi negara yang mampu bersaing dengan negara yang lain. Hitler juga berhasil menekan angka inflasi dan kemiskinan yang berkurang, sayangnya dengan mudahnya sifat diktator dan ambisi yang terlalu kuat merasukinya hingga ia dikenal kejam dan bertindak sewenang-wenang. Hitler yang tadinya menjadi manusia yang membawa manfaat bagi manusia yang lain, menjadi penghancur bagi manusia yang lain karena ilmu yang dimilikinya tidak diperkuat dengan fondasi iman dan keyakinan akan tuhan.
Sekian,
Wassalamualaikum wr.wb
Kecanggihan teknologi dimasa modern nan instan ini memang tidak dapat terlepas dari jerih payah para tetua. Bagaimana mereka dengan mahirnya menciptakan resep-resep jenius hingga para anak cucu dengan indahnya dapat menghasilkan beriburibu teknologi bagi kelangsungan hidup umat manusia di bumi. Namun ketakutan yang selama ini tak terfikirkan oleh para tetua kini sekarang telah terjadi. Pengkhianatan yang dilakukanoleh anak cucu memang tak terperikan hingga Einstein dan tetua lainnya ‘galau’ di peristirahatannya yang damai. Memang sebuah pisau bisa menghasilkan dua fungsi yang berbeda jika diberikan kepada dua orang yang berbeda. Akan sangat berguna bila diberikan kepada seorang koki dan akan berbahaya bila diberikan kepada seorang penjahat. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan jauh lebih berbahaya bila disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. oleh sebab itu, manusia sebagai makhluk mulia seharusnya bisa menghargai jerih payah sesama nya. Saya sangat setuju sekali dengan statement bapak, bahwa menjadi manusia memang tidak mudah, tapi seharusnya kita sadar bahwa manusia juga selalu mempunyai pilihan.
BalasHapusPada hakikatnya ilmu pengetahuan merupakan salah satu wadah bagi manusia untuk menopang segala kegiatan dan kebutuhan sehari-hari. Namun, dewasa ini kerap sekali ilmu pengetahuan mangkir dari manfaat yang sesungguhnya. Hal ini juga merupakan akibat dari kepentingan manusia itu sendiri yang sangat beragam.
BalasHapusSaya setuju dengan tulisan ini yang mengemukakan, bahwa seorang Einstein merasa galau akan adanya kemungkinan penyalahgunaan manfaat ilmu yang di cetuskan olehnya. Wajar saja seorang Einstein merasakan hal itu. Karena saya yakin setiap ilmuwan (para pencetus ilmu pengetahuan) pasti akan merasakan hal yang sama dengan apa yang di rasakan Einstein. Hal ini merupakan suatu pengkhianatan terhadap suatu karya ilmu pengetahuan.
Mamay Gumelar
Pend.IPS 2012 Reguler
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna karena diberi akal. Namun akal bisa menjadi berkah/bencana tergantung untuk apa akal itu digunakan. seperti tulisan ini menceritakan bagaimana seorang ilmuwan besar yang bernama Eisntein galau karena banyak sekali ilmu dan tekhnologi yang disalahgunakan. Sepeti contoh ilmu dan tekhologi yang disalahgunakan adalah kejadian bom atom yang terjadi di hirosima dan nagasaki. Ilmu dan tekhnologi seharusnya digunakan untuk kebaikan dan bukan untuk disalahgunakan.
BalasHapusINDRIANIE DEWI
BalasHapus4915122544 PIPS REG 2012
Dari tulisan tersebut dapat dikatakan bahwa pada zaman ini kehidupan manusia sangatlah mudah dan nyaman. Ilmu pengetahuan yang didapatkan, dapat mempermudah segala aktivitas manusia. Para ilmuwan pun berlomba-lomba untuk mencari kebenaran baru dimuka bumi ini. Ilmu tersebut yang diperoleh, dapat diajarkan kepada sesama manusia. Ilmu dapat dijadikan sebagai wadah memperbaiki kualitas hidup manusia menjadi lebih baik. Akan tetapi penemuan baru yang dilakukan para ilmuwan terkadang disalah gunakan. Karena disisi lain, semakin tinggi ilmu yang diperoleh seseorang membuat seseorang dapat membodohi orang lain. Seperti diketahui manusia diberi hawa nafsu, sehingga membuat manusia mempunyai sifat yang egois dan tidak pernah mau kalah.
Kecanggihan ilmu teknologi yang dibuat oleh manusia itu sendiri, membuat manusia hidup manja di zona nyamannya. Sehingga ketergantungan akan teknologi membuat manusia menjadi malas. Teknologi yang dibuat, sudah sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Karena teknologi yang diciptakan manusia memang dirancang untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang diinginkan manusia.
Assalamualaikum, Wr. Wb
BalasHapusNama : Annahal Eleista
NIM : 4915120350
Prodi : Pendidikan IPS, Reg 2012
Setelah saya membaca dan menganalisis tentang sebuah tulisan yang berjudul “Einstein Galau” karya Bapak Nusa Putra ini, bahwasannya saya telah menemukan sebuah pendapat menurut dari pada cara pandang atau cara berfikir saya tentang tulisan ini. pendapat saya akan tulisan ini yaitu :
Allah SWT lah yang telah menciptakan seluruh alam semesta ini dan beserta isinya, baik itu menciptakan semua pemandangan indah yang ada di dunia ini, perangkat-perangkat atau segala kebutuhan yang ada dan digunakan sebagai penunjang kehidupan seluruh makhluk hidup dan yang paling utama adalah Allah SWT telah menciptakan berbagai makhluk hidup yang akan tinggal di alam semesta ini yaitu seperti manusia, binatang dan tumbuhan yang akan menjadi penghuni sementara di alam semesta ini.
Tetapi makhluk Allah SWT yang paling sempurna dimatanya adalah manusia. Kenapa bisa?. Karena manusialah yang telah diciptakan oleh Allah SWT dengan diberikan berbagai macam sistem yang terdapat di anggota tubuh manusia. Sistem tubuh manusia itulah yang akan menjalankan semua gerak gerik kehidupan seluruh manusia di dalam perjalanan alur kehidupan di alam semesta ini. Selain itu, manusia juga telah diberikan sikap, sifat dn mental emosionalnya yang masih berada di pertengahan kebawah emosionalnya. Tetapi ada hal yang benar-benar spesial yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh manusia yang ada di muka bumi yaitu diberikan akal pikiran yang akan menjadi tumpuan hidup agar tetap digunakan dan dijadikan tumpuan hidup di dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semua manusia yang hidup di alam semesta ini, telah diberikan dan telah memiliki pula volume dan ukuran yang sama dengan manusia yang lainnya.
Begitupun juga Einstein yang telah diberikan volume otak yang sama dan juga diberikan atas fungsi dari otak tersebut apa saja. Tetapi tergantung masing-masing orang yang akan menggunakan fungsi otak itu seperti apa. Fungsi otak atau akal pikiran manusia adalah untuk berfikir dan menangkap semua ilmu, pengetahuan, dan informasi yang ada di lingkungan sekitar hidup kita. Ada manusia yang benar-benar menggunakan fungsi otak itu dengat sangat baik dan benar, seperti Einstein yang telah menciptakan berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tetapi ada juga yang menggunakan fungsi otak tersebut dengan tidak baik dan benar untuk semua kehidupan yang telah dijalani dalam sehari-hari. Maka dari itu Einstein akan galau jika seluruh ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini dikesampingkan atau disalahgunakan seluruh ilmu pengetahuan yang ada. Kenapa Einstein itu galau?. Jawabannya karena ilmu pengetahuan yang telah di buat oleh Einstein untuk digunakan di dalam kehidupan sehari-hari manusia, ternyata ilmu pengetahuan tersebut telah disalahgunakan oleh orang-orang yang tak menjalankan fungsi otaknya dengan baik dan benar.
Itulah komentar dari saya, kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Maaf jika ada salah-salah kata dalam berkomentar.
Terimakasih dan Wassalamualaikum, WR.WB
Aminah Pertiwi - 4915127038 (P.IPS 2012 Non Reguler)
BalasHapusSaya setuju dengan kalimat ini “ Tak pernah mudah menjadi manusia”. Tetapi inilah kehidupan, dimana dalam hidup ini manusia akan selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan. Memilih untuk tetap mempergunakan ilmu-ilmu yang dahulu ditemukan para ilmuwan untuk memberi manfaat bagi kehidupan manusia atau memilih untuk membuatnya berbalik menjadi memyerang manusia itu sendiri. Pada dasarnya pilihan itu ada ditangan kita sendiri. Dan sayangnya, saat ini nampaknya lebih banyak orang yang mempergunakan ilmu-ilmu tersebut untuk hal yang tidak baik yang dikemudian hari justru akan merugikan kita.
Seandainya, dahulu para ilmuwan tersebut tidak menebarkan ilmu-ilmu yang mereka ketahui, mungkin tidak akan begini jadinya dan mungkin einstein tidak akan pernah galau seperti tulisan diatas. Tetapi, kalaupun hal tersebut benar terjadi, itu juga bukan merupakan tindakan yang tepat dari para ilmuwan tersebut. Karena disaat kita mengetahui sebuah ilmu memang sudah sepantasnya kita juga menebarkannya kepada orang lain. Ya! Tak pernah mudah memang menjadi manusia.
bebrbicara tentang ilmu yang ada di dunia ini, maka berbicara tentang:
BalasHapussiapa yang menemukan dan memakai ilmu itu?
dan berbicara tentang:
siapa yang menciptakan ilmu itu sendiri?
siapa yang menemukan dan memakai ilmu.
jawabnnya adalah manusia. karena ilmu ditemukan oleh manusia, melalui berbagai proses yang di namakan metode. baik itu melalui penelitian, uiji coba, pengalaman dan yang lainnya. seperti halnya eistein yang menemukan bola lampu. lalu setelah itu di pakailah ilmu tersebut oleh manusia itu sendri.
dan berbicara tentang siapa yang menciptakan ilmu.
kita sebagai manusia yang beragama tentunya tidak bisa mempungkiri bahwa hal lain di dunia ini yang mengontrol segalanya. yaitu Tuhan kita semua. kasrna semua sember dari segala ilmu berasal dari Tuhan kita.
namun terkadang manusia lupa, dan mempergunakan ilmu untuk hal yang justru membuat mereka sendiri dalam kesulitan.
Aminah Pertiwi - 491527038 (P.IPS 2012 Non Reguler)
BalasHapusSaya setuju dengan kalimat ini “ Tak pernah mudah menjadi manusia”. Tetapi inilah kehidupan, dimana dalam hidup ini manusia akan selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan. Memilih untuk tetap mempergunakan ilmu-ilmu yang dahulu ditemukan para ilmuwan untuk memberi manfaat bagi kehidupan manusia atau memilih untuk membuatnya berbalik menjadi menyerang manusia itu sendiri. Pada dasarnya pilihan itu ada ditangan kita sendiri. Dan sayangnya, saat ini nampaknya lebih banyak orang yang mempergunakan ilmu-ilmu tersebut untuk hal yang tidak baik yang dikemudian hari justru akan merugikan kita.
Seandainya, dahulu para ilmuwan tersebut tidak menebarkan ilmu-ilmu yang mereka ketahui, mungkin tidak akan begini jadinya dan mungkin einstein tidak akan pernah galau seperti tulisan diatas. Tetapi, kalaupun hal tersebut benar terjadi, itu juga bukan merupakan tindakan yang tepat dari para ilmuwan tersebut. Karena disaat kita mengetahui sebuah ilmu memang sudah sepantasnya kita juga menebarkannya kepada orang lain. Ya! Tak pernah mudah memang menjadi manusia.
M Rio Malah PIPS 2012 REG
BalasHapusilmu itu sebenarnya baik, akan tetapi di rubah oleh manusia untuk mendapatkan keuntungan semata, manusia memanfaatkan ilmu untuk mendapatkan apa saja walaupun ilmu digunakan sudah tidak sesuai dengan hal yang baik dan menguntungkan manusia itu sendiri, karena manusia itu sebenarnya sadar memanfaatkan ilmu dalam hal yang tidak baik tetapi jiwa manusia memang sudah di penuhi hal hal duniawi yang menyebabkan penyalah gunaan ilmu demi keuntungan semata.
Nama : sartika oktaviani
BalasHapusnim : 4915127073
P.IPS NON REG 2012
Seorang ilmuan sebesar einsten pun bisa galau , dalam imaginasi dan di ungkapkan dalam tulisan penulis atau bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd yang menggambarkan keresahan einsten akan ilmu pengetahun dan kemajuan teknologi yang berkembang pada saat ini akan berdampak begitu besar ke pada manusia , memanfaatkan teknologi yang pada ujungnya akan merusak manusia itu sendiri.
Putri Inayah
BalasHapusP.IPS Reg 2012
Kemajuan IPTEK memang sangat mengancam murni dan sucinya sebuah ilmu. Hal terkonyol yang hanya dapat kita khayalkan saja suatu hari menjadi sebuah realita yg ada dimasyarakat. Wajar saja apabila penulis mengangkat judul "Einstein galau". Einstein hanyalah salah satu ilmuwan yang merasa esensi dari sebuah ilmu itu makin luntur. Manusia menjadi bodoh karena kemajuan ilmu pengetahuan yang beranjak kearah fleksibilitas tanpa memikirkan dampak-dampak negatifnya. Pada akhirnya manusia juga yang merugi dari adanya pengkhianatan terhadap murninya ilmu.
Petikan Kalimat "Tak Pernah Mudah Menjadi Manusia!" sangatlah benar adanya. Menjadi sosok pemilih di era Globalisasi ini sangatlah penting. Sehingga kita dapat menentukan mana yang benar baik untuk kebaikan dan yang baik untuk kejahatan.
Sri Agustini P.IPS NON REG'2012 (4915127076)
BalasHapusmenggaris bawahi kalimat "Einstein pernah menulis, ilmu yang indah menjadi beban yang mengerikan bagi manusia pada masa damai, dan menjadi mesin penghancur dikala perang".
dalam kehidupan era globalisasi sekarang ini, yang memiliki perkembangan teknologi cukup pesat memang sulit untuk menempatkan diri agar bisa menyeimbangkan fungsi teknologi dengan sebagaimana mestinya. seperti cerita diatas penggambaran seseorang yang merasa gelisah karena perkembangan teknologi yang seharusnya memiliki manfaat positif tetapi juga bisa menjadi dampak yang negatif. positifnya mengembangkan suatu ilmu menjadi teknologi memberikan kemudahan kepada manusia, tetapi ternyata dengan kemudahan dari suatu teknologi menjadikan manusia tersebut mengabaikan bahwa tidak selalu teknologi yang baik memberikan dampak yang baik. Seperti kata-kata di akhir cerita "Tak pernah mudah menjadi manusia" . diimbangi dengan iman,memiliki sifat penyeleksian dengan semua teknologi yang berkembang di zaman sekarang bisa memberikan satu cara perlindungan agar tidak terlalu terjerumus dengan keterlenaan teknologi yang ada.
cendy Juliana Dewi
BalasHapusP.IPS REG 2012
NIM :4915122528
ass.wr.wb
menanggapi sedikit mengenai tulisan bapak. jelas sekali terlihat jika dunia dewasa ini makin dikuasai oleh teknologi dimana manusialah yang menjadi budak dari kecanggihan teknologi tersebut.manusia bahkan telah kecanduan dengan beragam kecanggihan yang dihadirkan dari ilmu teknologi dan tidak bisa lepas sedikitpun dari alat-alat canggih itu. kita bisa melihat dunia sekarang menjadi sangat mengerikan banyak ilmuwan yang mengabaikan kebenaran dan menjadikan ilmu sebagai monster penghancur dan bom waktu yang bisa meledak kapan saja tanpa bisa kita bedung.
tidak heran jika ilmuwan terdahulu seperti einstein merasa galau karena apa yang dulu ia ciptakan untuk kesejahteraan manusia kini berubah menjadi penghancur bagi manusia itu sendiri.
Windi Fauziah
BalasHapus4915122521 (PIPS REG 2012)
Einstein, ilmuan yang terkenal dengan lintasan merkuriusnya yang sistematis, kini merasakan bahwa semua yang telah ia lakukan selama ini untuk memuliakan manusia berada di ujung kehancuran. bagaimana tidak, zaman sekarang ini yang sudah semakin modern manusia malah menyalahgunakan ilmu itu menjadi negatif. padahal pada dasarnya ilmu pengetahuan itu memiliki tujuan yang positif dan sangat mulia yakni ingin menciptakan manusia yang jenius dan jangan mau di bodohi oleh zaman dan teknologi yang semakin pesat.
Namun, itulah manusia. tidak ada yang sempurna. dibalik kepintarannya, terselip sebuah keinginan untuk membuat penemuan-penemuan yang memberikan dampak kepada khalayak luas. manusia yang mampu mengontrol dirinya, maka ia akan tetap menghargai setiap ilmu yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya bukan malah menyalahgunakannya. tetapi berbanding terbalik dengan manusia yang hidupnya selalu dipenuhi rasa tidak puas dan serakah. maka apapun yang ia miliki selalu ingin ia salah gunakan untuk kepentingan pribadinya bahkan kelompoknya.
Di zaman modern ini, telah banyak yang mampu diciptakan oleh manusia seperti rekayasa genitika berupa bayi tabung dan kloning domba. kini semua itu mudah dilakukan bagi manusia. pabrik-pabrik berdiri dengan kokohnya seolah menandakan bahwa manusia tidak dapat hidup dengan teknologi. namun seharusnya kita sebagai manusia menyadari bahwa ilmu dan teknologi itu tidak sepantasnya disalahgunakan. sebaliknya, mereka itu hanya sebagai pelengkap di kehidupan kita sebagai manusia yang akan menjaga dan merawat alam semesta ini dengan sebaik-baiknya.
Saya setuju dengan bapak, jadi manusia itu tidak mudah karena sebagian dari dirinya itu dipengaruhi oleh hawa nafsu dan keserakahan akan nikmatnya duniawi.
Pada dasarnya kemajuan ilmu dan teknologi dikehidupan manusia merupakan peradaban zaman yang semakin lama akan semakin berkembang dan canggih. dalam hal ini einsten mengkhawatirkan keberadaan teknologi yang semakin lama semakin dahsyat dan dapat mengubah pola pikir manusia menjadi makhluk yang hanya bergantung pada teknologi. sebab kehadiran teknologi yang semakin lama sulit dipikirkan dengan nalar yang mengubah manusia dalam penggunaan teknologi dengan menyalahgunakan teknologi tersebut dalam segala hal.
BalasHapusmemang teknologi begitu banyak manfaatnya, tapi disisi lain jika manusia bergantung dan semena-mena dalam menggunakan teknologi, perlahan akan menghancurkan dunia, karena sudah tidak memilah milih manfaat yang dibaik dan yang tidak, kebanyakan manusia hanya menggunakannya sesuai kepentingannya saja. inilah dunia yang pada akhirnya akan hancur akibat ulah manusia sendiri.
Nurlaela Mahardika
4915122526
p.ips 2012 reg
Pada dasarnya kemajuan ilmu dan teknologi dikehidupan manusia merupakan peradaban zaman yang semakin lama akan semakin berkembang dan canggih. dalam hal ini einsten mengkhawatirkan keberadaan teknologi yang semakin lama semakin dahsyat dan dapat mengubah pola pikir manusia menjadi makhluk yang hanya bergantung pada teknologi. sebab kehadiran teknologi yang semakin lama sulit dipikirkan dengan nalar yang mengubah manusia dalam penggunaan teknologi dengan menyalahgunakan teknologi tersebut dalam segala hal.
BalasHapusmemang teknologi begitu banyak manfaatnya, tapi disisi lain jika manusia bergantung dan semena-mena dalam menggunakan teknologi, perlahan akan menghancurkan dunia, karena sudah tidak memilah milih manfaat yang dibaik dan yang tidak, kebanyakan manusia hanya menggunakannya sesuai kepentingannya saja. inilah dunia yang pada akhirnya akan hancur akibat ulah manusia sendiri.
Nurlaela Mahardika
4915122526
p.ips 2012 reg
Pada dasarnya kemajuan ilmu dan teknologi dikehidupan manusia merupakan peradaban zaman yang semakin lama akan semakin berkembang dan canggih. dalam hal ini einsten mengkhawatirkan keberadaan teknologi yang semakin lama semakin dahsyat dan dapat mengubah pola pikir manusia menjadi makhluk yang hanya bergantung pada teknologi. sebab kehadiran teknologi yang semakin lama sulit dipikirkan dengan nalar yang mengubah manusia dalam penggunaan teknologi dengan menyalahgunakan teknologi tersebut dalam segala hal.
BalasHapusmemang teknologi begitu banyak manfaatnya, tapi disisi lain jika manusia bergantung dan semena-mena dalam menggunakan teknologi, perlahan akan menghancurkan dunia, karena sudah tidak memilah milih manfaat yang dibaik dan yang tidak, kebanyakan manusia hanya menggunakannya sesuai kepentingannya saja. inilah dunia yang pada akhirnya akan hancur akibat ulah manusia sendiri.
Nurlaela Mahardika
4915122526
p.ips 2012 reg
Pada dasarnya kemajuan ilmu dan teknologi dikehidupan manusia merupakan peradaban zaman yang semakin lama akan semakin berkembang dan canggih. dalam hal ini einsten mengkhawatirkan keberadaan teknologi yang semakin lama semakin dahsyat dan dapat mengubah pola pikir manusia menjadi makhluk yang hanya bergantung pada teknologi. sebab kehadiran teknologi yang semakin lama sulit dipikirkan dengan nalar yang mengubah manusia dalam penggunaan teknologi dengan menyalahgunakan teknologi tersebut dalam segala hal.
BalasHapusmemang teknologi begitu banyak manfaatnya, tapi disisi lain jika manusia bergantung dan semena-mena dalam menggunakan teknologi, perlahan akan menghancurkan dunia, karena sudah tidak memilah milih manfaat yang dibaik dan yang tidak, kebanyakan manusia hanya menggunakannya sesuai kepentingannya saja. inilah dunia yang pada akhirnya akan hancur akibat ulah manusia sendiri.
Nurlaela Mahardika
4915122526
p.ips 2012 reg
Pada dasarnya kemajuan ilmu dan teknologi dikehidupan manusia merupakan peradaban zaman yang semakin lama akan semakin berkembang dan canggih. dalam hal ini einsten mengkhawatirkan keberadaan teknologi yang semakin lama semakin dahsyat dan dapat mengubah pola pikir manusia menjadi makhluk yang hanya bergantung pada teknologi. sebab kehadiran teknologi yang semakin lama sulit dipikirkan dengan nalar yang mengubah manusia dalam penggunaan teknologi dengan menyalahgunakan teknologi tersebut dalam segala hal.
BalasHapusmemang teknologi begitu banyak manfaatnya, tapi disisi lain jika manusia bergantung dan semena-mena dalam menggunakan teknologi, perlahan akan menghancurkan dunia, karena sudah tidak memilah milih manfaat yang dibaik dan yang tidak, kebanyakan manusia hanya menggunakannya sesuai kepentingannya saja. inilah dunia yang pada akhirnya akan hancur akibat ulah manusia sendiri.
Nurlaela Mahardika
4915122526
p.ips 2012 reg
luthfia nurrahmawati
BalasHapusp.ips nr 2012
4915127055
ilmu terlahir dikehidupan manusia bukanlah sebuah kesengajaan, karena kebutuhan manusia terhadap ilmu.
ilmu mempuyai dua sifat, sifat pertama ketika ilmu digunakan dengan sebaik mungkin, maka ia akan mampu merubah dunia ini menjadi lebih baik, sifat kedua ketika ilmu disalah gunakan maka bukan hanya masalah yang akan kita dapatkan bahkan lebih dari itu.
ilmubtelah banyak melahirkan berbagai macam aspek, salah satunya teknologi, saat ini teknologi bagaikan teman di kehidupan manusia, sudah tak ada pembatas antara teknologi dan manusia.
sungguh ironis memang, manusia saat ini sangaat menggantungkan dirinya dengan teknologi.
saa ini teknologi telah banyak disalah gunakan, tak sedikit manusia yang dirugikan dengan adanya teknologi, teknologi bagaikan narkoba yang memiliki kenikmatan luar biasa, membuat pemakainya merasa bahagia, yang ternyata dapat memberikan kehancuran .
Mijayanty Eka Putri
BalasHapusP.IPS NR 2012 (4915127056)
Saya setuju dengan apa yang Bapak tulis dalam blog ini, di zaman yang serba modern dan canggih ini membuat kita terus menerus mengeksplorasi ilmu-ilmu yang sejak awalnya belum ada, potensi yang ada dalam manusia sendiri sekarang jauh lebih baik dari apa yang ada pada masa lampau, namun karena adanya kebebasan dan kecanggihan dalam teknologi justru itu menjadi boomerang untuk kita sendiri. Semakin canggih ilmu pengetahuan yang disebar luaskan, semakin besar pula peluang untuk jatuh dan terjerembab pada ilmu itu sendiri. Jadi menurut pandangan saya, tulisan ini dibuat untuk membimbing kita untuk selektif pada hal-hal yang ditawarkan oleh ilmu pengetahuan agar tidak ada kasus terjerembab ke dala "ilmu" yang disalahgunakan.
Nisrina Haniah (4915127060)
BalasHapusP.IPS NR 2012
Posting memberitahukan kepada kita bahwa ilmu pengetahuan yang telah diwariskan oleh para ilmuwan terdahulu seperti Aristoteles, Einstein, Isaac newton dan lain-lain dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam hidup kita. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan zaman membuat kita merasa tidak puas terhadap apa yang kita miliki saat ini.
Dengan rasa ketidakpuasan tersebut akan membawa dampak negative serta akan menyusahkan kehidupan kita karena banyaknya penyalahgunaan ilmu tersebut. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda lebih baik mengembangkan teknologi dengan bijaksana dengan mempertimbangkan dampak negative serta positifnya.
dari tulisan tersebut akan muncul pertanyaan, apakah semua manusia menyalah gunakan ilmu ? padahal tekhnologi sesungguhnya untuk memudahkan manusia dalam beraktivitas tpi malah disalah gunakan, rasa manusia yang tidak pernah puas menjadi seperti itu yang hanya melihat kepentingan pribadi.
BalasHapusdari tulisan di atas muncul pertanyaan "apakah semua manusia menyalahgunakan tekhonologi" ? sebenarnya tujuan dari kemajuan tekhnologi itu apa ? untuk memudahkan kegiatan manusiakah ?. rasa ingin tahu manusia dan rasa ketidak puasan manusia terhadap sesuatu mungkin bisa memicu hal seperti itu. dengan melihat contoh-contoh yang di sebutkan tadi, bagaimanakah nanti eksistensi manusia sebagai makhluk dibumi ? akan di kuasai tekhnologi atau sebaliknya.
BalasHapusicksan pratama P.IPS non reg 2012
pada hakikatnya para ilmuwan menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan umat manusia, namun apa jadinya jika manusia itu sendiri malah menyalahgunakannya atau bahkan merusaknya?
BalasHapusorang yang berpikir pasti bersikeras dalam memanfaatkan sebuah pengetahuan dan ilmu tersebut dalam arti yang sebenarnya. Lalu bagaimana dengan orang yang menyalahgunakan hal tersebut ? apakah dia tidak berpikir ? jawabannya adalah dia tetap berpikir, namun berpikir bagaimana memanfatkan ilmu dan pengetahuan itu untuk dirinya sendri bukan untuk kebutuhan bersama.
Saat semua orang memuja sebuah ilmu pengetahuan sebagai langkah mempermudah manusia untuk hidup, manusia mulai terlena dan lalai terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Ilmu pengetahuan berkembang untuk membantu manusia, namun dapat berubah menjadi bumerang yang dapat kembali ke tuannya. ilmu pengetahuan laksana bom waktu yang menunggu waktunya untuk menghancurkan si pembuatnya. Seperti Galileo, Faraday atau Marie Curie yang menjadi korban pengkhianatan sebuah ilmu pengetahuan. Galileo dan Faraday yang kehilangan matanya saat melakukan penelitian. Marie Curie yang mengalami penderitaan bertahun-tahun karena radiasi sinar radium yang telah dianggap sebagai sahabatnya.
BalasHapusIlmu pengetahuan menjadi candu bagi manusia untuk menaklukan dunia. Ilmu pengetahuan mengatasi suatu masalah namun menghadirkan masalah lain, dan begitulah seterusnya. Sifat manusia yang memiliki keingintahuan tak terbatas terpedaya untuk terus menggali dan menemukan jawaban yang dianggapnya paling benar. Jika manusia dapat bersikap bijak, memiliki prinsip dan pandangan hidup berpegang Tuhan, maka tidak sepantasnya kita mengkhawatirkan ilmu pengetahuan menjadi jurang yang membawa manusia ke dalam kehancuran.
Pengharapan terakhir dari manusia adalah manusia dan ilmu pengetahun dapat berjalan beriringan, dan dapat menjadi sebuah harmonisasi dalam menyempurnakan dunia.
menurut saya ya pak, einstein galau mungkin karna generasi penerus ilmu pengetahuan yang ada di zaman kini sering menyalahgunakan ilmu pengetahuannya.
BalasHapusjadi sebenarnya yang membuat galau bukanlah bagaimana perkembangan ilmunya, tapi bagaimana kita yang menyerap ilmu pengetahuan itu mengamalkannya.
sering di zaman sekarang ini terjadi penyelewengan penggunaan ilmu pengetahuan. sehingga yang terjadi adalah penggunaan ilmu pengetahuan untuk kepentingan memanjakan pribadi, bukannya untuk mengubah peradaban menjadi lebih baik.
jadi menurut saya pak agar einstein renta tidak galau lagi adalah : penerus penggerak perubahan peradaban haruslah mampu menguasai ilmu-ilmu pengetahuan untuk diamalkan dan merubah dunia menjadi lebih baik lagi. jangan malah menjadikan ilmu sebagai ajang berleha-leha dan mampu merusak norma dalam setia kemajuan zaman.
menurut saya ya pak, einstein galau mungkin karna generasi penerus ilmu pengetahuan yang ada di zaman kini sering menyalahgunakan ilmu pengetahuannya.
BalasHapusjadi sebenarnya yang membuat galau bukanlah bagaimana perkembangan ilmunya, tapi bagaimana kita yang menyerap ilmu pengetahuan itu mengamalkannya.
sering di zaman sekarang ini terjadi penyelewengan penggunaan ilmu pengetahuan. sehingga yang terjadi adalah penggunaan ilmu pengetahuan untuk kepentingan memanjakan pribadi, bukannya untuk mengubah peradaban menjadi lebih baik.
jadi menurut saya pak agar einstein renta tidak galau lagi adalah : penerus penggerak perubahan peradaban haruslah mampu menguasai ilmu-ilmu pengetahuan untuk diamalkan dan merubah dunia menjadi lebih baik lagi. jangan malah menjadikan ilmu sebagai ajang berleha-leha dan mampu merusak norma dalam setia kemajuan zaman.
menurut saya ya pak, einstein galau mungkin karna generasi penerus ilmu pengetahuan yang ada di zaman kini sering menyalahgunakan ilmu pengetahuannya.
BalasHapusjadi sebenarnya yang membuat galau bukanlah bagaimana perkembangan ilmunya, tapi bagaimana kita yang menyerap ilmu pengetahuan itu mengamalkannya.
sering di zaman sekarang ini terjadi penyelewengan penggunaan ilmu pengetahuan. sehingga yang terjadi adalah penggunaan ilmu pengetahuan untuk kepentingan memanjakan pribadi, bukannya untuk mengubah peradaban menjadi lebih baik.
jadi menurut saya pak agar einstein renta tidak galau lagi adalah : penerus penggerak perubahan peradaban haruslah mampu menguasai ilmu-ilmu pengetahuan untuk diamalkan dan merubah dunia menjadi lebih baik lagi. jangan malah menjadikan ilmu sebagai ajang berleha-leha dan mampu merusak norma dalam setia kemajuan zaman.
menurut saya ya pak, einstein galau mungkin karna generasi penerus ilmu pengetahuan yang ada di zaman kini sering menyalahgunakan ilmu pengetahuannya.
BalasHapusjadi sebenarnya yang membuat galau bukanlah bagaimana perkembangan ilmunya, tapi bagaimana kita yang menyerap ilmu pengetahuan itu mengamalkannya.
sering di zaman sekarang ini terjadi penyelewengan penggunaan ilmu pengetahuan. sehingga yang terjadi adalah penggunaan ilmu pengetahuan untuk kepentingan memanjakan pribadi, bukannya untuk mengubah peradaban menjadi lebih baik.
jadi menurut saya pak agar einstein renta tidak galau lagi adalah : penerus penggerak perubahan peradaban haruslah mampu menguasai ilmu-ilmu pengetahuan untuk diamalkan dan merubah dunia menjadi lebih baik lagi. jangan malah menjadikan ilmu sebagai ajang berleha-leha dan mampu merusak norma dalam setia kemajuan zaman.
Assalamualaikum, Wr. Wb
BalasHapusNama : Fiky Purnamasari
NIM : 4915127047
Prodi : Pendidikan IPS NonReg 2012
"Sungguh, TAK PERNAH MUDAH MENJADI MANUSIA!"
Ya, saya sangat setuju dengan kalimat diatas. Menjadi manusia yang berada dijalan yang benar saja bisa menjadi salah bagaimana dengan manusia yang berada didalam jalan yang salah?
Segala sesuatu yang telah tercipta baik yang diciptakan dari Tuhan YME atau dari kreatifitas manusia akan menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Para ilmuan yang menciptakan teknologi canggih tidak dapat disalahkan. Mereka menciptakan semua itu juga karena bertujuan untuk mempermudah manusia di masa yang akan datang. Tetapi jika semua itu disalahgunakan maka akan membawa manfaat yang buruk bagi kita. Manusia yang sekarang berfikir serba instan, mereka menggunakan segala cara untuk membuat semua menjadi instan tanpa mengetahui dampak negatifnya untuk jangka panjang.
Agustina, R.
BalasHapusP.IPS.Reguler B 2013
Ilmu seharusnya bukan untuk disalahgunakan, Para ilmuwan menggali, menganalisis, dan mencari untuk memudahkan kehidupan manusia sendiri, bukan untuk disalahartikan. Jika pada zaman sekarang penemuan justru untuk hal yang negatif pasti dunia ini tidak akan maju namun justru akan hancur. bukan manusia yang menjaga bumi ini, tetapi manusia yang merusak bumi dan tempat tinggal mereka sendiri. mengapa bisa manusia yang menggemborkan bahwa tekhnologi yang canggih bisa membuat lebih baik lagi, namun tidak dengan kenyataan yang terjadi.
Semua hal yang tejadi memang selalu mempunyai dua sisi. Perkembangan ilmu pengetahuan bisa menjadi sahabat jika manusia bisa dengan bijak menggunakannya, ilmu juga bisa menjadi bumerang bila kita tidak bisa dengan bijak menggunakannya. Saat ilmu-ilmu banyak ditemui, ilmu begitu menjadi sahabat untuk manusia tetapi saat ilmu berkembang pesat, ada sekelompok orang yang menggunakan ilmu untuk menyerang sesama umat manusia. Padahal pada hakikatnya ilmu bermunculan untuk membantu umat manusia. Sejak Perang Dunia, ilmu seakan menjadi bumerang untuk umat manusia. Sejak perang dunia, ilmu sekan menjadi monster yang menakutkan. Sebenarnya hal ini terjadi karena kerakusan umat manusia sendiri, yang dibutakan olah kekuasaan. Mungkin untuk mengatasi hal tersebut, moral umat manusia harus dipulihkan. Agama merupakan saluran terpenting untuk memulihkan moral umat manusia yang mulai tergerus.
BalasHapusGustiana Restika
4915133413
P.IPS B 2013
bener pak tulisan diatas sangat menginspirasi sekali bahwasanya manusia memang di beri akal yang tak terbatas untuk menemukan banyak ilmu tetapi tinggal manusianya bagaimana cara mengamalkannya seperti ilmuan besar diatas bahwa ilmu yang ditemukannya sering kali digunakan dengan salah oleh banyak manusia seharusnya tidak boleh demikian harusnya ilmu tetap digunakan bagaimana mestinya.
BalasHapusARI SETIYA DEWI
P.IPS REG B 2013
bener bangat pak tulisan diatas sangat menginspirasi bahwasannya manusia diberi akal yang lebih oleh Allah sehingga banyak sekali mendapat ilmu yang bermanfaat tetapi ilmu tersebut tidak selalu di manfaatkan dengan baik seperti penemuan oleh ilmuan besar tersebut yang bahwasannya masih ada manusia yang terap saja menyalayhgunakan ilmu yantg telah didapatkan tersebut.
BalasHapusARI SETIYA DEWI
P.IPS REG B 2013
4915133398
Siti Amellia Rachmah
BalasHapus4915133442
Pendidikan IPS B 2013
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Berdasarkan isi dari tulisan di atas, penulis membahas tentang kegalauan Albert Einstein akan penyalahgunaan kemuliaan ilmu pengetahuan oleh manusia sekarang ini. Pada tulisan ini, dia merasa prihatin terhadap keadaan zaman masa kini yang seenaknya saja menggunakan ilmu pengetahuan sebagai ajang untuk melakukan kejahatan. Padahal, apakah manusia-manusia jahat itu tau bagaimana usaha dan jernih payah para ilmuwan memutar otak mereka, tidak tidur karena penasaran bahkan ada yang dianggap gila karena ingin memecahkan masalah untuk menciptakan sesuatu. Memang zaman sekarang serba enak, teori-teori dan teknologi ilmu pengetahuan sudah disediakan oleh para ilmuwan terdahulu. Kita hanya sekedar mempraktekannya dalam kehidupan nyata untuk membantu memenuhi kebutuhan. Namun di mana rasa terimakasih kita kepada ilmuwan-ilmuwan itu? Mengapa kita sebagai generasi penerus bukannya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, akan tetapi kita salah gunakan?
Allah SWT menganugrahi kita akal yang brilian, sehingga manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat canggih. Sesuatu yang diciptakan manusia pasti memiliki dampak positif dan negatif. Kita sebagai makhluk yang sempurna seharusnya dapat memanfaatkan ilmu dengan baik dengan menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Ilmu itu cahaya. Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah SWT yang beriman harus memuliakan ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetahuan seseorang yang tidak tahu apa-apa menjadi serba tahu. Dan memang benar apa yang dikatakan oleh penulis “sungguh, tidak pernah mudah menjadi manusia”. Hidup manusia selalu penuh dengan tantangan, karena hidup adalah cara mengatasi masalah.
Siti Amellia Rachmah
BalasHapus4915133442
Pendidikan IPS B 2013
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Berdasarkan isi dari tulisan di atas, penulis membahas tentang kegalauan Albert Einstein akan penyalahgunaan kemuliaan ilmu pengetahuan oleh manusia sekarang ini. Pada tulisan ini, dia merasa prihatin terhadap keadaan zaman masa kini yang seenaknya saja menggunakan ilmu pengetahuan sebagai ajang untuk melakukan kejahatan. Padahal, apakah manusia-manusia jahat itu tau bagaimana usaha dan jernih payah para ilmuwan memutar otak mereka, tidak tidur karena penasaran bahkan ada yang dianggap gila karena ingin memecahkan masalah untuk menciptakan sesuatu. Memang zaman sekarang serba enak, teori-teori dan teknologi ilmu pengetahuan sudah disediakan oleh para ilmuwan terdahulu. Kita hanya sekedar mempraktekannya dalam kehidupan nyata untuk membantu memenuhi kebutuhan. Namun di mana rasa terimakasih kita kepada ilmuwan-ilmuwan itu? Mengapa kita sebagai generasi penerus bukannya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, akan tetapi kita salah gunakan?
Allah SWT menganugrahi kita akal yang brilian, sehingga manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat canggih. Sesuatu yang diciptakan manusia pasti memiliki dampak positif dan negatif. Kita sebagai makhluk yang sempurna seharusnya dapat memanfaatkan ilmu dengan baik dengan menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Ilmu itu cahaya. Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah SWT yang beriman harus memuliakan ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetahuan seseorang yang tidak tahu apa-apa menjadi serba tahu. Dan memang benar apa yang dikatakan oleh penulis “sungguh, tidak pernah mudah menjadi manusia”. Hidup manusia selalu penuh dengan tantangan, karena hidup adalah cara mengatasi masalah.
Assalamualaikum Pak Nusa.
BalasHapusSaya Suci Ramadhaniyati P.IPS B 2013. Berhubung saya baca artikel Bapak yang ini juga maka saya akan memberi komentar juga. Sungguh tidak enak loh Pak kalau sebuah tulisan telah dibaca seseorang tetapi tidak berkomentar di dalamnya karena saya merasakan itu. hehe. Saya anggap komentar adalah apresiasi yang diberikan pembaca untuk membangun tulisan.
Artikel ini menegaskan bahwa, Eistein sedang galau. Galau karena apa? Ya. Einstein sedang galau karena selama ini ilmu yang dibangun dan dikembangan olehnya semua diluluhlantahkan oleh segala teknologi yang marak dan mengakar dalam jiwa manusia. Zaman semakin modern seiring termakannya waktu. Ilmu memang utama di dunia tetapi banyak yang salah guna karena mematok ilmu untuk dijadikan teknologi yang menghumanoidkan. Tak ayal jika seluruh manusia di bumi sekarang menjadi sangat konsumtif akan teknologi. Bahkan pada zaman yang sangat canggih ini, seluruh pekerjaan manusia hanya tinggal memencet tombol pada remot dan semua akan dikerjakan dengan otomatis. Sangat amat luar biasa! Tetapi semua keluarbiasaan itu menjadikan manusia tidak lagi memungsikan organ tubuh yang telah diberikan Tuhan. Sungguh dunia semakin lama semakin haus akan teknologi yang seperti itu. Maka kegalauan Einstein semakin menjadi, ketika Einstein dahulu memunculkan ide-ide brilian dari otaknya, kini semua terasa sia. Sedikit yang memandang apa itu pesona fisika dan kawannya. Padahal dahulu Einstein mati-matian menggali ide lalu mengembangkannya menjadi sesuatu yang sangat berguna. Lalu kini semua itu seakan tertelan oleh zaman yang berteknologi sangat modern.
Memang saya akui bahwasanya teknologi tak akan bisa dijauhkan dari manusia barang sejenak. Itu terbukti dengan kemana-mana kita harus membawa handphone.Mirisnya adalah kita tidak pernah kan membawa pesona fisika kemana-mana?
Ya. Sebenarnya semua kembali pada diri kita masing-masing bagaimana harus menempatkan teknologi dan ilmu secara tepat, selaras dan tentu sinkron terhadap apa yang telah dikodratkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kita boleh saja menggunakan teknologi asal kita mengingat bagaimana dahulu para ilmuwan susah payah mencetus sebuah ide dan menghasilkan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk saat ini. Jangan lupa juga kalau otak manusia yang diberikan Tuhan untuk manusia berguna untuk berpikir dan menghasilkan karya dari sebuah ide brilian.
Maka jangan jadikan teknologi mendominasi kita. Jangan jadikan diri kita seolah robot yang perlu ditemani oleh teknologi canggih. Jangan jadikan diri kita menjadi pribadi yang haus akan teknologi. Jadikan diri kita menghasilkan sebuah ide-ide brilian yang akan mengubah persepsi orang terhadap teknologi yang telah mendarah daging. Jadikan teknolgi pada urutan kesekian setelah kepatuhan terhadap Tuhan dan kodratNya, ilmu yang bermanfaat dan hasil kerja keras kita.
Lalu bagaimana persepsi filsafat tentang teknologi?
Sekian terima kasih, Wassalamualaikum. Wr. Wb
ELSA PRATIWI
BalasHapus4915133434
P. IPS REG B
Maaf pak, benar sekali jika dimasa depan manusia bukan menjadi majikan dari teknologi mereka, melainkan manusia menjadi budak dari teknologi mereka sendiri. Itu semua tidak terlepas karena ketidakpuasan hasrat manusia itu sendiri yang bisa menghancurkan dunia. Seperti dalam al-quran juga sudah dijelaskan bahwa yang menghancurkan manusia itu adalah ciptaan mereka sendiri.
WAR IS THE SCIENCE OF DESTRUCTION sebuah ironi jika semua teknologi yang ada sekarang berasal dari perang .. kita lihat komputer pada awalnya diciptakan untuk mengkalkulasi tembakan meriam kapal yang ada di USA pada WorldWar II tapi sekarang ? kita gunakan untuk kehidupan manusia yang bermanfaat bahkan untuk membuat blog ini menggunakan komputer. pesawat Jet yang digunakan untuk pergi haji saja pada awalnya digunakan oleh jerman sebagai pesawat tempur, tapi karena perkembangan di aplikasikan ke pesawat Sipil, bayangkan jika pergi haji dahulu kita menggunakan kapal yang sampai berbulan baru sampai. tapi karena teknologi yang memanjakan manusia sekarang tidak lepas dari minyak bumi untuk mengoperasikannya, yap minyak bumi akan habis dan tidak bisa diperbaruhi . apa yang terjadi jika minyak bumi habis? yap manusia akan berperang demi mendapatkan minyak bumi itu... dari awal perang membawa kemajuan bagi manusia akan menjadi kemunduran TOTAL bagi umat manusia... I don't know what will use in World War III but I know what will use in World War IV , Stone and Stick - ALBERT EINSTEIN
BalasHapusAchmad Sunandar P.IPS 2014 Kelas B
Nama : Joddy Hermawan
BalasHapusKelas : P.IPS B 2014
No Reg: 4915142810
Saya sangat setuju dengan judul yang bapak berikan, bisa dilihat einstein galau karena kecerobohan manusia dalam memperkembangkan teknologi. sekarang tidak satu orang pun didunia ini menggunakan berbagai teknologi (suku baduy dalam tidak termasuk), kita memang seakan akan diperbudak oleh teknologi, tetapi tidak semua perkembangan teknologi berbau negatif juga banyak sisi positif yang bisa kita ambil seperti contoh sederhana ini, berbagai mahasiswa termasuk saya sendiri jika ingin tidur pasti memakai alarm, untuk apa ? untuk bangun pagi jawabnya, bayangkan saja dahulu sebelum adanya alarm, banyak orang bersusah payah untuk bangun pagi jika tidak dibangunkan.