Shalat itu wajib dilakukan, apapun keadaannya. Shalat merupakan komunikasi kita sebagai hamba dengan Allah. Shalat adalah tanda dan perilaku ketundukan kita pada Allah. Tunduk hati, tunduk fikiran, dan tunduk fisik. Ketundukan total, saat kepala lebih rendah daripada pantat sebagai pembuktian bahwa kita sepenuhnya hamba Allah. Jadi, shalat itu memang kewajiban setiap manusia beriman kepada Allah.
Shalat jika dilakukan dengan benar, khusu', sungguh-sungguh dan konsisten dijamin menjauhkan diri yang shalat dari perbuatan keji dan mungkar. Artinya bila ada orang yang shalat, tetapi tetap melakukan perbuatan keji dan mungkar, ada yang salah dengan praktik shalatnya. Jangan pernah salahkan shalat. Pasti yang salah adalah yang melaksanakan shalat. Mereka yang rajin shalat tetapi sekaligus menjadi koruptor, penguasa zhalim, dan menghalakan segala cara untuk mencapai tujuan, shalatnya tidak beda dengan topeng monyet shalat. Shalat cuma dijadikan topeng dan mainan.
AlQuran menyatakan shalat dan sabar dapat dijadikan senjata, obat, dan metode untuk menghadapi beragam persoalan hidup. Apapun bentuk, jenis, dan tingkat kesulitannya. Sebab shalat mendekatkan orang yang shalat dengan Allah. Merasa dekat dengan Allah pastilah memberi kekuatan luar biasa, juga ketenangan bathin dan kebahagiaan.
Shalat adalah wahana untuk mempraktikkan sejumlah kebiasaan baik yang sangat berguna bagi hidup seperti disiplin, fokus, konsistensi, keteraturan, tatakelola diri, dan ketahanan jangka panjang. Bila dilakukan secara berjamaah, bertambah pula kebiasaan baik itu seperti kebersamaan, solidaritas, kekompakan, dan ketaatan pada imam yang taqwa dan sholeh.
Shalat pasti dapat menumbuhkan sejumlah kebiasaan baik dan dapat ditransformasi menjadi tindakan yang sangat berguna. Aku menjadikan shalat sebagai model bagi pengembangan metode belajar dan meningkatkan kemampuan menulis. Dengan metode yang berakar pada shalat, aku bisa menulis enam buku dalam satu tahun. Metode itu telah kutulis menjadi buku berjudul Menulislah seperti Shalat. Ini bukti betapa shalat itu sangat luar biasa.
Shalat adalah kewajiban yang tak dapat ditawar-tawar. Apapun keadaannya, apapun kendala yang dihadapi, shalat harus tetap dilakukan. Bahkan kala pendukung kesahihan shalat tidak tersedia. Bila air tidak ada untuk wudhu, kita bisa tayamum. Pokoknya shalat harus dilaksanakan. Berbeda dengan puasa Ramadhan yang bisa ditinggal kala sakit dan diganti pada lain waktu jika telah sehat. Shalat harus tetap dilaksanakan meskipun sedang sakit, kecuali sakit jiwa.
Dengan demikian, hakikinya shalat adalah ibadah khusus yang menunjukbuktikan ketaatan manusia pada Allah. Berbagai manfaat yang didapat bila melaksanakan shalat tak lebih hanya bonus. Tujuan utama shalat adalah kewajiban untuk menyembah Allah, menundukkan diri secara total pada Allah, tak boleh diganggu gugat, dan jangan pernah dicemari dengan apa pun.
Dengan tegas bisa dikatakan, jangan pernah berharap syurga karena melaksanakan shalat. Laksanakan shalat karena itu kewajiban yang telah ditetapkan Allah. Sangatlah bagus, bila shalat dapat terus meningkatkan rasa cinta pada Allah. Tak ada yang pantas mendapatkan cinta tertinggi manusia kecuali Allah. Jangan pernah jadikan syurga sebagai tujuan dalam melaksanakan shalat. Allah yang harus jadi tujuan dalam melaksanakan shalat. Hanya ridho Allah yang kita harapkan.
Karena itu bila ada orang yang menyediakan hadiah, apa pun bentuk hadiah itu, bagi orang yang melakukan shalat, maka tindakan itu merupakan kejahatan luar biasa. Sebab pemberian hadiah itu, sedikit atau banyak telah mencemari kesucian niat dan tujuan shalat.
Sebaik apa pun niat pemberian hadiah itu, sekuat apa pun dalil yang digunakan, bahkan seberapa banyak pun ulama yang mendukungnya, sama sekali tidaklah penting, dan tidak pula bisa menjadikan tindakan itu merupakan kebenaran. Hadiah untuk orang shalat adalah pencemaran yang luar biasa pada niat dan tujuan shalat.
Inilah bentuk paling kasar dari materialisme spitritual yang sangat berbahaya. Mengupah tindakan spiritual dengan materi. Sungguh mereka yang menyediakan hadiah pada orang shalat dan para pendukungnya, telah merusak paradigma ibadah dari keikhlasan dan ketundukan menjadi transaksi murahan ala kapitalisme primitif.
Tilik kembali sejarah perkembangan Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Ingat. bagaimana perang di Bukit Uhud. Saat dalam kemenangan, para prajurit yang diperintahkan bertahan di bukit Uhud untuk mengamati dan menyerang musuh di dataran yang lebih rendah, berlomba-lomba turun karena dipancing dengan harta benda. Inilah untuk pertama kali pasukan Islam kalah. Penyebabnya adalah materi, harta benda yang sengaja disebarkan oleh musuh-musuh Islam. Kisah yang sama bisa kita saksikan di banyak tempat saat kekuatan Islam seharusnya menang. Harta selalu menyilaukan mata iman, dan membuat banyak orang tergelincir.
Jangan pernah lupa bagaimana Adam digelincirkan dan terusir dari syurga. Iblis menggodanya dengan materi berupa buah khuldi. Iblis memang selalu menggoda manusia dengan materi. Mengiming-imingi manusia dengan hadiah materi, kenikmatan duniawi. Karena itu hati-hatilah, sebab
IBLIS DAN PASUKANNYA SUKA MENGGODA MANUSIA DENGAN HADIAH BERUPA MATERI.
Solat merupakan tiang agama, bila tiangnya saja tidak kokoh bagaimana bisa berdiri menjadi sebuah bangunan. Kebanyakan orang solat berharap surga berarti mereka harus mengubah presepsi mereka akan hal itu. Memang benar, banyak yang saya temui orang yang rajin solat pun berbuat dosa,seakan-akan solat menjadi tip-x bagi tulisan tinta yang salah dan di tindih tinta lagi,demikian seterusnya.
BalasHapusMengapa banyak orang solat hanya menghafal surat-surat yang ia baca saja tanpa memahami isi atau arti kata yang terkandung dalam bacaan tersebut. Ya saya terus terang saya juga masih seperti itu,masih belum memahami arti dari tiap kata yang saya baca, tetapi apakah boleh seperti itu? Bukankah Allah tidak memberatkan umatnya?
Solat itu wajib hukumnya, tapi mengapa masih saja ada orang yang meninggalkan solat? Dan orang yang meninggalkan solat itu merasa biasa saja dan tidak merasa berdosa?
Sebagaimana tadi disebutkan dalam tulisan orang sakitpun harus tetap solat. Bagaimana bagi orang yang rajin solat lalu dia sedang sakit lalu koma selama beberapa jam/hari yang melewatkan solatnya,apakah solatnya itu harus di ganti seperti puasa? Apakah orang tersebut berdosa telah meninggalkan solat?
Bagaimana menyadarkan teman kita yang malas solat agar rajin untuk solat?sedangkan kita sudah menasehatinya tiap saat.
Mengapa ada orang solat ada perbedaannya sedikit gerakannya pada saat duduk attahiyat akhir jari telunjuknya di gerak-gerakan?
nama : ari setiya dewi
BalasHapuskelas : P.IPS REG B 2013
NIM : 4915133398
menurut saya benar jika sholat dikasih hadiah itu adalah kegiatan yang tidak baik, sama halnya jika kita sholat tetapi dikasih hadiah itu yaitu kita sholat dengan tidak khusu tetapi kita sholat dengan niat ingin mendapatkan hadiah sedangkan kita seharusnya niat sholat itu karena Allah SWT ,,sholat merupakan ibadah yang memang sangat penting.. jika dilakukan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab..harta memang membutakan segalanya layaknya jika kita salah menggunakan niat sholat yang jika kita sholat hanya untuk mendapat hadiah jadi orang tersebut telah dibutakan dengan adanya hadiah yang diberikan kepadanya jika dia mau melakukan sholat? hal itu sangat tidak manusiawi tentunya.
pertanyaan :
1. jika berkaitan dengan filsafat sebenernya apa itu makna dari sholat itu sendiri ?
2. saya ingin bertanya jika disitu memberikan hadiah untuk orang sholat itu dosa besar bagaimana jika orang tua memberikan hadiah kepada anaknya supaya anak tersebut mau melaksanakan sholat atau mau belajar sholat?
3. bagaimana sebaiknya yang kita lakukan agar kita tidak senatiasa dibutakan oleh harta?
Menurut saya memang shalat itu wajib untuk dilakukan, shalat juga dapat menciptakan ketenangan batin dan mendekatkan diri kepada allah, tetapi menurut bapak Shalat jika dilakukan dengan benar, khusu' sungguh-sungguh dan konsisten dijamin menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar. Memang, tetapi dari pengalaman saya untuk menjalankan ibadah shalat dengan Khusu sangatlah sulit, kemudian bapak menulis orang yang menyediakan hadiah, apa pun bentuk hadiah itu, bagi orang yang melakukan shalat, maka tindakan itu merupakan kejahatan luar biasa. Tetapi dari pengalaman yang saya lihat kebanyakan orang tua memberikan motivasi kepada anaknya berupa uang agar anaknya rajin untuk shalat contoh yang pernah saya lihat orang tua memberikan uang setiap dia menjalankan shalat tujuannya agar si anak menjadi terbiasa dan menjadi kewajiban untuk di jalankan. Kemudian dari tulisan misteri bencana tersebut kita itu harus seimbang dan berfikir kritis dalam meneliti penyebab bencana.
BalasHapus1. Banyak orang yang menggunakan hadiah dalam shalat itu sebagai motivasi anaknya lalu bagaimana nasib orang tua yang memberi hadiah tersebut dari sisi lain orang tua hanya ingin anak rajin dalam menjalankan shalat apakah orang tua tersebut dalam memberi hadiah merupakan kejahatan ?
2. Bagaimana dengan menjalankan shalat dengan Khusu ? sedangkan menurut saya menjalankan ibadah shalat dengan khusu itu sangatlah sulit, ketika saya menjalan shalat dengan khusu itu harus melihat sesuatu yang membuat saya takut misalnya seperti melihat orang meninggal dan hal hal gaib.
3. Bagaimana cara mengubah pola pikir manusia yang kurang rasional bila di kaitkan dengan contoh dari agamawan yang berteriak-teriak bahwa banjir Jakarta terjadi karena terlalu banyak tempat maksiat. Padahal cara menangulangi banjir itu dengan membenahi tata kelola air ?
Titin Waini
BalasHapusP.IPS B 2013
Menurut saya memang shalat itu wajib untuk dilakukan, shalat juga dapat menciptakan ketenangan batin dan mendekatkan diri kepada allah, tetapi menurut bapak Shalat jika dilakukan dengan benar, khusu' sungguh-sungguh dan konsisten dijamin menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar. Memang, tetapi dari pengalaman saya untuk menjalankan ibadah shalat dengan Khusu sangatlah sulit, kemudian bapak menulis orang yang menyediakan hadiah, apa pun bentuk hadiah itu, bagi orang yang melakukan shalat, maka tindakan itu merupakan kejahatan luar biasa. Tetapi dari pengalaman yang saya lihat kebanyakan orang tua memberikan motivasi kepada anaknya berupa uang agar anaknya rajin untuk shalat contoh yang pernah saya lihat orang tua memberikan uang setiap dia menjalankan shalat tujuannya agar si anak menjadi terbiasa dan menjadi kewajiban untuk di jalankan. Kemudian dari tulisan misteri bencana tersebut kita itu harus seimbang dan berfikir kritis dalam meneliti penyebab bencana.
1. Banyak orang yang menggunakan hadiah dalam shalat itu sebagai motivasi anaknya lalu bagaimana nasib orang tua yang memberi hadiah tersebut dari sisi lain orang tua hanya ingin anak rajin dalam menjalankan shalat apakah orang tua tersebut dalam memberi hadiah merupakan kejahatan ?
2. Bagaimana dengan menjalankan shalat dengan Khusu ? sedangkan menurut saya menjalankan ibadah shalat dengan khusu itu sangatlah sulit, ketika saya menjalan shalat dengan khusu itu harus melihat sesuatu yang membuat saya takut misalnya seperti melihat orang meninggal dan hal hal gaib.
3. Bagaimana cara mengubah pola pikir manusia yang kurang rasional bila di kaitkan dengan contoh dari agamawan yang berteriak-teriak bahwa banjir Jakarta terjadi karena terlalu banyak tempat maksiat. Padahal cara menangulangi banjir itu dengan membenahi tata kelola air ?
Irma Lutfiana (4915131378)
BalasHapusP.IPS A 2013
Shalat merupakan tiang agama. Diibaratkan seperti rumah, shalat sebagai fondasinya. Namun jika fondasi itu tidak kuat maka robohlah rumah atau bangunan tersebut. Begitu pun dengan shalat jika shalat tidak didirikan maka rapuhlah iman kita, dan alangkah indahnya jika amalan shalat dapat kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kenyataannya seseorang yang tidak melaksanakan shalat, hidupnya selalu dipenuhi kegelisahan dan ketidak tenangan karena pada hakikatnya shalat sebagai penenang jiwa. Akan hancur shalat kita bilamana kita teriming-imingi oleh hadiah yang tidak tentu. Hadiah dibeli dengan uang yang dapat habis termakan oleh waktu. Sedangkan shalat, shalat merupakan tindakan sepanjang hayat. Tak perlulah kita melakukan shalat semata-mata hanya karena sebuah hadiah atau materi. Sebuah hadiah tidak ada nilainya jika dibandingkan dengan shalat. Jika kita mengerjakan shalat dengan ikhlas dan dengan khusu' Allah pasti memberikan hadiah yang lebih berupa pahala yang tak ternilai harganya. Shalat yang khusu' dan tenang akan menghindarkan kita dari godaan iblis.
Pertanyaan:
1. Pak Nusa menuliskan bahwa shalat membutuhkan konsistensi dan kefokusan dan itu dapat tertuang ketika kita menulis. Namun jika masalah yang muncul adalah ketika kita kita menulis tiba-tiba kita kehilangan ide untuk mencari kata-kata, bagaimana itu bisa terjadi?
2. Bagaimana cara mempertahankan kekonsistensian dan kefokusan kita agar tidak buyar selagi kita sedang shalat maupun sedang menulis?
3. Jika dikaitkan dengan puasa. Ada beberapa kasus orang tua yang menghadiahi anaknya ketika anaknya bisa berpuasa satu bulan penuh. Apakah itu salah? Padahal maksud orang tuanaya menghadiahi ialah sebagai bentuk ucapan selamat untuk anaknya dan sebagai penyemangat si anak supaya bisa berpuasa satu bulan penuh di tahun berikutnya.
4. Apakah sudah bisa dikatakan sempurna shalatnya ketika ia dapat khusu' dan fokus shalatnya tapi ia tetap menerima hadiah atau materi?
NAMA : DINTA FAJRYENTI
BalasHapusNIM : 4915131386
P IPS REG A 2013
Saya sangat sependapat dengan tulisan “Shalat dan Hadiah” karena jika kita shalat agar mendapatkan hadiah apalagi berupa materi , shalat yang kita kerjakan telah ternodai kesuciannya. Hadiah memang perlu, tapi tidak harus berupa materi. Hadiah yang kita dapatkan ketika kita melaksanakan shalat adalah PAHALA dari Allah. Mungkin hadiah itu tidak banyak kita rasakan saat ini didunia tapi saat di akhirat nanti kita akan merasakan hadiah itu sebagai kebahagian yang kekal. Dan saya sangat menyukai kata kata dalam tulisan ini “Harta selalu menyilaukan mata iman, dan membuat banyak orang tergelincir”
Pertanyaan :
1. Bagaimana agar shalat kita lebih khusu’ ?
2. Apakah yang harus kita lakukan agar kita tidak tergoda oleh iblis ?
3. Bagaimana cara menahan diri kita agar kita tidak silau dengan harta ?
kritik saya Sholat memang tiang agama tetapi sekarang sholat bisa juga disalah gunakan untuk kumpul di masjid dan membicarakan tempat mana yang akan di bom selanjtunya ini saja sudah salah kaprah sekali sholat sekarang sudah silah ginakan seperti itu bagaimana allah tidak marah kepada kita? memang sholat dapat menenangkan hati dan pikiran kita tapi kita harus instropeksi diri dulu apakah sholat yang kita jalani sehati-hari sudah benar? mulai lah sekarang sholat yang benar jangan sholat semata-mata karena keinginan duniawi yang tidak akan kalah abis dengan hasrat yang kita miliki sholatlah dengan ikhlas dan khusyu untuk kebaikan diri dan sifat kita dalam menjalakan segala macam apa yang dilakukan oleh kita.
BalasHapusPertanyaan
1. Apakah sholat bisa menangkan pikiran saja?
2. Asal muasal Sholat itu berasal dari mana?
3. Apakah sholat yang dilaksanakan 5 waktu dapat menjamin kita masuk surga?
4. Bagaimana kita lalai dalam melakasanakan sholat?
5. Sholat yang seperti aoa yang dianggap sempurna?
Nama :Reni Nurjanah
BalasHapusKelas : P. IPS A
NIM : 4915131388
Sholat dan Hadiah
Komentar :
Sangat setuju dengan tulisan bapak kali ini. Karena memang benar bagaimanapun juga sholat tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena itu adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengharp ridho-Nya. Jagan sekalipun kalian mengharapkan sesuatu atau hadiah ketika sedang melaksanakan sholat karena itu tidak baik untuk kegiatan ibadah kita nantinya, yang ada seharusnya kita sholat hanya untuk mengharapkan ridho Allah semata. Bahkan saya juga sangat tidak setuju apabila ada orang yang memperlombakan kegiatan sholat, karena itu merupakan kegiatan yang sangat sadis, mereka telah melecehkan harga diri kita sebagai muslim, terlepas dari apakah orang tersebut berniat baik atau tidak yang jelas saya sangat tidak setuju dengan adanya hadiah dalam kegiatan sholat, karena sama saja mereka mencemarkan niat suci kita untuk sholat dan beribadah kepada Allah.
Pertanyaan :
1. Sebenarnya apa manfaat yang didapat dari orang yang akan memberikan hadiah dalam shalat tersebut?
2. Apa penyebab orang itu menyelenggarakan kegiatan berhadiah tersebut?
3. Kenapa kita tidak boleh mengharapkan syurganya Allah padahalkan kita sudah melaksanakan sholat, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhkan larangan-Nya?
Reni Nurjanah
BalasHapusKelas : P. IPS A
NIM : 4915131388
Sholat dan Hadiah
Komentar :
Sangat setuju dengan tulisan bapak kali ini. Karena memang benar bagaimanapun juga sholat tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena itu adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengharp ridho-Nya. Jagan sekalipun kalian mengharapkan sesuatu atau hadiah ketika sedang melaksanakan sholat karena itu tidak baik untuk kegiatan ibadah kita nantinya, yang ada seharusnya kita sholat hanya untuk mengharapkan ridho Allah semata. Bahkan saya juga sangat tidak setuju apabila ada orang yang memperlombakan kegiatan sholat, karena itu merupakan kegiatan yang sangat sadis, mereka telah melecehkan harga diri kita sebagai muslim, terlepas dari apakah orang tersebut berniat baik atau tidak yang jelas saya sangat tidak setuju dengan adanya hadiah dalam kegiatan sholat, karena sama saja mereka mencemarkan niat suci kita untuk sholat dan beribadah kepada Allah.
Pertanyaan :
1. Sebenarnya apa manfaat yang didapat dari orang yang akan memberikan hadiah dalam shalat tersebut?
2. Apa penyebab orang itu menyelenggarakan kegiatan berhadiah tersebut?
3. Kenapa kita tidak boleh mengharapkan syurganya Allah padahalkan kita sudah melaksanakan sholat, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhkan larangannya?
Dessy Permata Sari (4915131417)
BalasHapusSaya sependapat sekali dengan tulisan yang berjudul 'Hadiah dan Solat', karena solat memanglah suatu kewajiban bagi umat muslim yang harus dikerjakan bagaimanapun keadaannya. Tidaklah perlu kewajiban untuk melaksanakan solat, dinilai dari materi yang akan diberikan. Karena solat dikerjakan dari niat dan keikhlasan untuk tunduk kepada Allah dan sebagai tanda kita beriman kepada Allah. Sangatlah tidak etis apabila kita melaksanakan solat untuk diberikan sejumlah materi dan saya menetang apabila hal itu diperlakukan.
Pertanyaan:
1. Apa yang menjadi pendorong seseorang memberikan materi kepada orang yang melaksanakan solat?
2. Solat itu wajib. Mengapa masih banyak umat muslim melalaikan solat nya demi mengejar kebahagiaan dunia?
3. Mengapa banyak orang melakukan solat demi untuk dinilai baik oleh orang banyak atau bisa dikatakan orang tersebut menjadikan solat sebagai topeng?
4. Mengapa umat muslim sekarang banyak yang dikatakan sebagai umat muslim KTP?
5. Bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk memotivasi orang untuk melaksanakan solat tanpa harus memberikan sejumlah materi?
Saya Syifa Wulandari dari P. IPS Regular B 2013 NIM 4915133405
BalasHapusShalat bagi saya adalah tindakan ketaatan kita pada sang Maha Kuasa dan sebuah kewajiban bagi umat islam yang dilakukan lima kali dalam sehari. Dalam shalat kita mengenal kata khus'u. Khus'u adalah saat kita sedang shalat dimana gerakan, pikiran dan hati menghadap satu yaitu Allah SWT. Semua urusan dunia kita tinggalkan sejenak dan hanya fokus pada shalat.
Di beberapa media berita dan media sosial hangat dibicarakan mengenai shalat dan hadiah. Beberapa pejabat daerah mengusulkan hadiah bagi masyarakat yang melakukan shalat lima waktu. Hadiah itu berupa materi seperi uang bahkan barang-barang berharga. Namun apapun jenis hadiah yang diberikan hal itu tidak dapat dibenarkan karena shalat memiliki ariti kesucian bagi orang yang melaksanakannya dan mencoreng niat dan tujuan shalat itu sendiri. Ibadah datang dari keikhlasan manusia dan ketaatan dari orang yang mejalankannya dan tidak berharap pada pemberian di balik ibadah itu. Materi telah membutakan manusia. Semoga hal itu tidak jadi dilakukan dan semoga seluruh umat manusia dalam menjalankan ibadahnya dengan rasa keikhlasan tinggi dan hanya demi Allah SWT yang menciptakan jagad raya ini.
Tiga pertanyaan:
1. Apa esensi shalat?
2. Bagaimana jika seseoarang melaksanakan namun karna keterpaksaan?
3. Apakah gerakan dalam shalat memiliki arti sendiri-sendiri?
TRIA MAULIDA AGUSTIAR
BalasHapusP.IPS A 2013
saya setuju dengan bapak. bahwa shalat yang kita lakukan harus ikhlas dan tidak mengharapkan sesuatu darinya. shalat pun menjadi kewajiban setiap umat islam. tetapi kebanyakan dari shalat kita hanya meminta kepada sang pencipta agar doa kita terkabulkan dan sering kali niat dari shalat itu adalah kita meminta sesuatu dariNYa.
bagaimana pada orang tua yang memberikan hadiah karena anaknya shalat 5 waktu tepat ada waktunya??
apakah dalam shalat meminta sesuatu itu tidak baik??
kenapa kita dalam melaksanakan shalat tidak boleh berharap masuk surga, sedang dalam melaksanakan shalat kita mendapatkan pahala yang dapat disebut tiket masuk surga??
bagaimana dengan shalat yang bertujuan untuk meminta sesuatu... contohnya shalat istikharah dan shalat duha??
kenapa dalam melaksanakan shalat kita tidak boleh berharap mendapatkan surga dan bagaimana dengan orang yang tidak melakukan shalat berarti mereka tidak memperdulikan adanya neraka??
Saya Annisa Ekafenty Ramadhania (4915131407) dari Pendidikan IPS A 2013. Dalam judul tulisan Bapak Nusa yang berjudul Shalat dan Hadiah, saya sangat suka sekali dengan tulisan ini. Tulisan ini mengungkap banyak realita bahwa dalam keadaan apapun manusia selalu mengharapkan suatu imbalan atau hadiah yang telah dikerjakannya selama ini. Apakah manusia selalu pamrih terhadap apapun termasuk ibadah? Sebagai orang muslim, shalat adalah sesuatu yang tidak asing bagi kita dan merupakan kewajiban untuk kita. Setiap hari kita shalat dan berdoa kepada Allah SWT. Tetapi, masih banyak sekali yang bergantung pada shalat untuk menerima hadiah. Dalam hal apapun, ibadah tidak sebanding dengan materi. Apakah Tuhan sama derajatnya dengan materi?. Banyak sekali problema yang menyangkut tentang shalat dan hadiah. Selain itu, dapat dikatakan tegas bahwa kita tidak boleh mengharapkan syurga. Namun bagi saya ketika seorang muslim beribadah dan mengharapkan syurga, itu berarti dia telah mempercayai adanya surga dan neraka yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Seseorang yang beribadah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik nantinya tentu mereka memerlukan motivasi. Motivasi tersebut adalah syurga. Jadikanlah syurga sebagai motivasi, bukanlah menjadi suatu pengharapan hadiah. Karena jika kita mempunyai motivasi, kita akan selalu berpacu dan berlomba dalam kebaikan. Karena motivasi tersebut bukan berasal dari materi. Jika mereka yang telah menjadikan ibadah shalat sebagai bentuk materi, maka mereka salah mengartikan ibadah dalam bentuk pengabdian kepada tuhannya. Dan mereka telah menjadi bagian dari syaitan yang suka menggoda manusia dengan materi. Berikut adalah komentar saya, namun benar sekali jika seorang manusia seharusnya dalam menjalankan ibadahnya hanya mengharap ridho Allah SWT. Ridho Allah SWT akan menjadikan manusia ikhlas dalam segala perilakunya serta membentengi mereka dari syaitan yang terkutuk.
BalasHapus1. Bagaimanakah cara mengubah pola pikir manusia yang selalu mengharapkan suatu hadiah dari ibadah shalatnya?
2. Bagaimanakah menjadi manusia yang ikhlas dalam setiap kegiatan ibadahnya termasuk ibadah shalat?
3. Apakah orang yang ikhlas dalam shalatnya tetap mempercayai adanya syurga dan neraka yang kekal?
4. Dapatkah kita mengaitkan shalat dan ibadah dengan koruptor masa kini yang selalu mengambil uang rakyat?
Terima Kasih Pak Nusa.
artikel ini mengajarkan saya bahwa ada tindakan dan adanya hasilnya
BalasHapushakimmatuk f -pips b 2013
shalat adalah kewajiban bagus kaum muslim. sebagai interaksi hambanya kepada ALLAH SWT. hakikatnya shalat serta melaksanakan amal ibadah lainnya sebagai kunci dari pencariaan ridhonya ALLAH SWT, dengan melaksanakan shalat dengan niat yang ikhlas untuk mencari ridhonya niscaya nafas dan sendi sendi kehidupannya mendapatkan akal serta jiwa yang sehat baik jasmani maupun rohani untuk menjadi kaum yang sholeh dan sholeha
BalasHapusLina Wati P.IPS B 2013 . Tulisan ini menjelaskan tentang hakikat sholat sebenarnya. Sangat bermanfaat. Karena mengajarkan kita para pembaca untuk sholat hanya mengharap ridho Allah SWT, tidak mengharapkan surga. Jangan menjadikan sholat sebagai topeng dan mainan, jika kita sholat tetapi tetap melakukan perbuatan keji dan mungkar.
BalasHapusPertanyaan :
1. Mengapa orang yang beriman wajib sholat?
2. Mengapa sholat dapat digunakan sebagai senjata ampuh untuk menghadapi persoalan hidup?
3. Apakah sholat dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar?
SITI ALAWIYAH
BalasHapus4915131385
SOLAT DAN HADIAH.
Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam menjalankan solat. Namun setiap orang harus mempunyai niat yang sama dalam mengerjakan solat yaitu hanya untuk ALLAH. Kesalahan kita dalam menjalankan solat yaitu dalam niat yang terkadang mempunyai niat lain seperti kita menjalankan solat agar hatinya tenang, dapat masuk surga ataupun agar dilancarkan segala urusannya di bumi ini. Namun kenyataannya seperti itu banyak orang yang memilki niat dalam solatnya bukan hanya untuk ALLAH tapi untuk hal yang lain. Bagi saya solat kita diterima atau tidak itu hanya ALLAh yang tahu kita hanya bisa menjalankan kewajiban solat kita tetap waktu dan mempunya niat hanya untuk ALLAH.Hikmah dalam solat pun itu pasti sudah dirasakan oleh setiap orang. Dan kita dapat merasakan manfaat solat dalam kehidupan kita yaiitu kita menjadi orang yang disiplin dalam mengerjakan apapun. Tulisan ini menyadarkan kita semua dalam mengerjakan solat hanya untuk ALLAH.
1. Apakah semua orang mempunyai niat yang sama saat mereka menjalankan ibadah solat?
2. Mengapa kita harus menjalankan ibadah solat?
3. Apa saja manfaat bila kita mengerjakan solat tetap waktu?
4. Bagaimana orangtua mangajak solat kepada anak-anaknya tanpa harus memberikan hadiah?
5. Apakah materi dapat menghilangkan pahala dalam ibadah solat kita?
Nama saya Anzani Mutiara dari kelas P.IPS A 2013. Saya setju dengan tulisan Bapak yang berjudul “Shalat dan Hadiah”, karena menurut sata shalat merupakan kewajiban utama umat islam. Shalat juga merupakan tiang agama yang menjadikan kta tetap kokoh dari apapun bentuk hal-hal yang bisa menjerumuskan kita ke dalam sumur dosa. Allah telah menyuruh umat-Nya untuk shalat, agar tidak melupakan segala bentuk kebesaran-kebesaran-Nya. Shalat hanya 5 waktu dan 17 rakaat, namun kadang kita masih sering bermalas-malasan dalam melaksanakannya. Apakah kita pernah berfikir bahwa bila kita meninggalkan shalat maka kita akan semakin jauh dari Yang Maha Esa. Bukan hanya dosa namun banyak dampak buruk lainnya yang akan kita terima. Menurut saya shalat juga memeperkuat iman kita untuk tidak mudah tergiur oleh kilaunya harta, menjauhkan diri kita dari sikap koruptor dan hal-hal buruk lainnya. Jelaslah bahwa Allah menyuruh kita untuk beribadah kepada-Nya, salah satunya adalah dengan mengerjakan shalat 5 waktu. Apabila kita mengingat Allah, maka Allah pun akan mengingat kita, dan melindungi kita dari segala bahaya.
BalasHapusPertanyaan :
1. Bagaimana menghilangkan rasa malas agar sesorang rajin shalat ?
2. Apa saja manfaat dari shalat ?
3. Bagaimana cara mendidik anak agar rajin shalat ?
4. Apakah member hadiah untuk memotivasi anak agar rajin shalat dilarang ?
5. Bagaiaman caranya agar kita tidak mudah melupakan shalat ?
Nama saya Anzani Mutiara dari kelas P.IPS A 2013. Saya setju dengan tulisan Bapak yang berjudul “Shalat dan Hadiah”, karena menurut sata shalat merupakan kewajiban utama umat islam. Shalat juga merupakan tiang agama yang menjadikan kta tetap kokoh dari apapun bentuk hal-hal yang bisa menjerumuskan kita ke dalam sumur dosa. Allah telah menyuruh umat-Nya untuk shalat, agar tidak melupakan segala bentuk kebesaran-kebesaran-Nya. Shalat hanya 5 waktu dan 17 rakaat, namun kadang kita masih sering bermalas-malasan dalam melaksanakannya. Apakah kita pernah berfikir bahwa bila kita meninggalkan shalat maka kita akan semakin jauh dari Yang Maha Esa. Bukan hanya dosa namun banyak dampak buruk lainnya yang akan kita terima. Menurut saya shalat juga memeperkuat iman kita untuk tidak mudah tergiur oleh kilaunya harta, menjauhkan diri kita dari sikap koruptor dan hal-hal buruk lainnya. Jelaslah bahwa Allah menyuruh kita untuk beribadah kepada-Nya, salah satunya adalah dengan mengerjakan shalat 5 waktu. Apabila kita mengingat Allah, maka Allah pun akan mengingat kita, dan melindungi kita dari segala bahaya.
BalasHapusPertanyaan :
1. Bagaimana menghilangkan rasa malas agar sesorang rajin shalat ?
2. Apa saja manfaat dari shalat ?
3. Bagaimana cara mendidik anak agar rajin shalat ?
4. Apakah member hadiah untuk memotivasi anak agar rajin shalat dilarang ?
5. Bagaiaman caranya agar kita tidak mudah melupakan shalat ?
p.ips b 2013
BalasHapusPak emang ada orang yang memberi hadiah ketika kita sholat?, saya seumur-umur belum pernah diberi hadiah sehabis sholat. Kalau manfaat sholat ya pasti saya rasakan. Kalau menurut saya iming-iming hadiah sehabis sholat itu hanya untuk memotivasi orang-orang yang memiliki tingkat keimanan yang rendah supaya mau mengerjakan sholat secara teratur sehigga mereka akan mencapai tingkat keimanan yang lebih tinggi, sehingga mereka akan tahu nantinya hakikat sholat yang sebenarnya. Coba kalau mereka tidak diiming-imngi hadiah mungkin mereka tidak akan sholat, kan banyak orang-orang yang sudah diiming-imingi hadiah ajah mereka banyak yang tidak mengerjakan sholat apalagi tidak dijanjikan seperti itu. Sesungguhnya Allah maha mengetahi.
Yang saya tanyakan disini apasih hakikat hadiah dari sholat itu?
Bagaimana mayoritas umat muslim menanggapi hal itu?
Mengapa kita dijanjikan nantinya akan dimasukan surga dan neraka,? Bukankah surga itu isinya berupa materi ?
1. bagaimana menyadari diri sendiri bahwa solat harus dikerjakan tepat waktu dan tidak boleh di tinggalkan ?
BalasHapus2. bukankah memberi hadiah kepada anak dapat memberi dorongan agar sholatnya tertib ?
3. adakah solat yang justru membuat orang berdosa ?
Aulia Komala (4915133428)
BalasHapusP.IPS REG B 2013
Menurut saya sholat karena hadiah tidak terlalu salah karena yang salah itu adalah tidak melakukan sholat sama sekali. Dengan adanya hadiah yang diberikan untuk imbalan atas sholat mungkin akan meningkatkan motivasi seseorang untuk lebih sering dan rajin melakukan sholat. Contohnya saja orang tua yang memberikan hadiah kepada anak-anaknya atas kemauan mereka melaksanakan ajaran-ajaran agama. Dengan iming-iming hadiah akan membuat anak anak bersemangat dan rajin melakukan sholat. Walaupun pada awalnya niat melakukan sholat bukan untuk mendekatkan diri tetapi itu lebih baik dari pada tidak melakukan sholat sama sekali. Mungkin kebanyakan orang saat ini juga melakukan sholat bukan karena niatan mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa melainkan untuk mendapatkan hadiah dari Yang Kuasa berupa pahala, surga, dan nikmat-Nya.
Pertanyaan:
1. Apa yang menyebabkan hadiah menjadi sebuah motivasi untuk melakukan sebuah ibadah?
2. Mengapa bukan sebuah nasihat-nasihat atau cerita tentang imbalan dari melakukan shalat yang diberikan kepada orang-orang yang agak malas melakukan shalat?
3. Sebagai orang tua, apakah salah jika memberikan imbalan ketika seorang anak melakukan kegiatan baik seperti shalat? Karena ditakutkan dengan kebiasaan memberikan imbalan atas sebuah perilaku seorang anak akan bergantung dan selalu menginginkan hadiah.
asalamu'alaikum wr.wb
BalasHapussaya shaiba ayu widyawati p.ips reguler B.
sholat bagi saya adalah media komunikasi kita kepada yang maha pemilik alam semesta ini , maha pemberi nikmat di dunia ini, dan maha penyayang kepada imaynya yang juga menyangi nya yaitu Allah SWT. saya sangat sependapat dengan bapak jika ada pihak-pihak yang menjadikan sholat untuk mendapatkan sebuaj hadiah atau imbalan berupa syurga, apalagi demi sebuah materi. hal itu sungguh keterlaluaan, seharusnya kita dapat memaknai sholat dengan hal lain, laksanakanlah sholat karena ingin mengharapkan keridhoan-nya mengharapkan syafaat-nya. dan saya pun amat bangga ketika saya tahu bahwa bapak menjadikan sholat sebagai tauladan atau acuan bapak dalam menulis karya-karya bapak yang luar biasa ini, dan memang seharusnya kita dapat menjadikan sholat sebagai suatu media pembelajaran dan sebuah kebiasaan dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa kita sadari sholat itu melatih diri kita untuk menjadi pribadi yang disiplin waktu. namun pertanyaannya berapa banyak manusia yang melaksanakan sholat di zaman yang serba modern inii? berapa banyak pula orang yang dapat memaknai sholat seperti yang diaebutkan diatas? dan untuk para pengharap imbalan, apakah mereka tetap akan melaksanakan sholatbjika syurga itu tiada? sungguh ironis memang ketika sholat dijadikan sesuatu yang harus mereka lakukan namun di sebuah imbalan atau pun hadiah berupa syurga, apalagi materi duniawi. namun lebih ironis lagi ketika sholat dikorbankan demi sebuah materi duniawi yang bersifat sementara. ini lebih ironis bukan ketimbang dengan mereka yang tetap melaksanakan sholat namun hanya ingin mendapatkan sebuah hadiah? lihat saja berapa banyak orang yang melaksanakan sholat disela-sela kesibukannya? lihat saja para pengusaha apakah mereka masih mau meluangkan waktunya unyuk melaksanakan sholat di tengah kesibukannya? bukankah yang mereka pilih itu aalah untuk kepntingan duniawi demi sebuah materi kekayaan yang ingin mereka dapatkan? dan lihat saja pada setiap moment sholat jum'at, berapa banyak para lelaki yang melaksanakannya? dan berapa banyak pula lelaki yang tetap asik dengan kesibukannya? padahal seruan itu telah datang padanya dan hal itu wajib mereka lakukan untuk para kaum lelaki, mengapa mereka acuha tak acuh? lihat saja pada supir angkutan umum, bukankah mereka lebih memilih narik demi mengejar setoran ketimbang melaksanakan sholat jum'at? mereka takut akan kehilangan para penumpangnya dan tak bisa memenuhi setorannya, bukankah ini ironis sekali bukan? ketika sholat lebih dikorbankan untuk sebuah materi kekayaan semata? dan lebih ironis lagi ketika saya melihat para calon pemimpin di masa depan yang melakukan hal sserupa seperti supir angkutan umum. mereka para mahasiswa yang lebih memilih malan bersama teman-temannya dan tertwa bersama di tengah para pria yang yalain sedang melaksanakan sholat jum'at, apa yang mebuat mereka acuh tak acuh akan seruan sholat itu? sedangkan disitu mereka tau apa hukumannya jika para pria tidak melaksanakan kewajibannya itu. bagaimana bisa mereka menjadi seorang imam yang baik bagi keluarganya kelak? mau dibawa kemana kepemimpinan bangsa ini jika para penerus bangsa nya seperti itu? bukankah Allah telah menjajikan kenajahiaan dunia maupun akhirat bagi orang-orang yang melaksanakan perintahnya?
dan satu yang ingin saya tanyakan kepada bapak, bagaimana caranya mengubah paradigma seseorang yang melakukan sholat tetapi karena sholat itu perintah dari sang kekasihnya? terima kasih pak :)
INTAN BAHRIANI KHAER
BalasHapus4915131391
PIPS A 2013
Benar apa yang diungkap dalam tulisan Shalat dan Hadiah bahwa shalat adalah bentuk ketundukan kita kepada Allah SWT. Tapi kini banyak orang tua yang salah mendidik anaknya dalam beribadah. Tidak sedikit orang tua yang menghadiahi anaknya yang mau shalat dan puasa, menurut mereka ini cara paling ampuh agar anak terbiasa dengann ibadah. Namun bila ditelaah ini juga cara mendidik yang sangat salah, anak akan terus mengaharapkan hadiah yang berupa materi dari apa yang dilakukannya kelak. Mungkin sudah tak janggal apabila segala sesuatu yang dilakukan akan diberi prestasi atau hadiah. Tapi mengapa para orang tua salah berpandangan? Mungkin menurut mereka ini adalah award, tapi ini adalah pamrih, beribadah haruskah pamrih? Sangat tidak mendidik. Ini salah satu peran orang tua yang tidak terealisasikan dengan baik, salah menyampaikan maksud kepada anak akan berdampak pada kepribadian anak kelak. Ini yang melahirkan para koruptor, kesalahan orang tua. Haruskah ada pendidikan spiritual untuk orang tua? Mugkin perlu diadakan dari pesantren-pesantren. Mendidik orang tua agar tidak salah mendidik. Karena benar shalat itu mengharapkan ridho Allah bukan mengharapkan hadiah. Hadiah adalah bentuk pamrih yang mampu merusak kesucian manusia. Kita sebagai orang tua dan calon orang tua haruslah menambah pengetahuan dari berbagai sudut pandang. Pengetahuan spiritual yang sangat penting untuk bekal kehidupan kita setelah mati kelak.
Pertanyaan:
1. Apa manfaat shalat bila dilihat dari segi medis?
2. Bagaimana menghilangkan perasaan ingin diberi hadiah atas kegiatan spiritual?
3. Apa penyebab manusia selalu ingin diberi hadiah?
4. Cara apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegaiatan spiritual seseorang?
Saya Ayu Rosmiawati, p.ips b 2013. menurut saya sholat itu sebagai tiang agama umat islam. tiang diibaratkan sebagai iman bila keimanan kita rapuh maka perlu dpertanyakan apakah dia sholat atau sholatnya itu tidak khusu. tetapi sebagai manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan karena godaan setan. kalau kita sholat karena Allah, Allah pun menjajikan pahala kepada umat yang patuh kepadaNya. mungkin begitu juga para orangtua yang memberi hadiah kepada anaknya, karena anak itu sudah patuh kepada orangtua dan Tuhannya.
BalasHapusapakah sholat menjamin kita masuk surga?
benarkah sholat bisa membuat kita sehat?
apa kekuatan dari sholat?
k terjadi lagi?
BalasHapus2. Apakah peran para ahli agama disini sangat kurang dalam membimbing umat manusia?
3. Bagaimana cara menghapus tradisi-tradisi yang salah terhadap ajaran agama?
Nama: marsella dwi rahmah
Nim: 4915131394
FIDAYANTI AFRILIA PUTRI
BalasHapusP.IPS B 2013
4915133422
Shalat memang suatu kewajiban bagi umat Islam. Shalat pun merupakan salah satu cara untuk mendekatkan kita sebagai hamba-Nya kepada Allah SWT. Tapi terkadang shalat pun hanya sebuah kedok dan sekedar pamer agar orang lain yang melihat kita beranggapan bahwa kita memang manusia yang taat pada Allah SWT. Hadiah oh Hadiah, seperti halnya adapula orang yang melakukan shalat hanya untuk supaya sekedar mendapatkan hadiah yaitu surga di akhirat nantinya. Tanpa melihat sisi lain dalam makna shalat yang dilakukannya itu. Mungkin siapa sih yang tidak ingin mendapatkan sebuah hadiah. Tak jarang memang karena hanya di iming-imingin sebuah hadiah, manusia kerap berfikir pendek dan berani melakukan apapun demi mendapatkan hadiah tersebut. Manusia memang tidak pernah luput dari kesalahan dan memiliki hawa nafsu yang susah dikendalikan.
Pertanyaannya, menurut bapak bagaimanakah agar kita bisa mengendalikan hawa nafsu agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak di inginkan? Sebenarnya apakah tidak boleh jikalau kita mengharapkan surga pada shalat kita tersebut? Sebenarnya bagaimanakah makna kata Khusu' dalam sebuah shalat itu?
Terimakasih~
Maulida Nurul Atikah
BalasHapusPIPS Reguler B 2013
4915137155
menurut saya, sholat adalah tiang agama. seperti halnya yang memang sejak SD di lontarkan oleh guru agama. kerap kita bayangkan ibadah yang memang paling pertama ditanyakan oleh malaikat kubur adalah perihal "Sholat". solat adalah cara kita untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa. jadi kalau sholat kita belum bisa khusyuk berarti dalam proses pengerjaannya pun kurang optimal. dengan sholat banyak sekali efek yang kita dapati. mulai dari tata caranya seperti salah satunya adalah sikap sujud. apabila kita sedang pusing kepala, diajurkan kita melakukan sikap ini untuk memperlancar peredaran darah ke otak. begitupun dengan sikap yang lainnya.
Pertanyaan :
1. mengapa sholat itu dijadikan suatu kewajiban didalam agama islam?
2. mengapa sholat wajib itu ada 5 waktu?
3. mengapa sholat harus dilakukan dengan sikap sempurna?
Nama : Rizky Rachmawati
BalasHapusNim : 4915131381
Kelas : p.ips A 2013
Sangat setuju sekali dengan tulisan bapak. Sebagai seorang muslim sholat adalah tiang agama. Dengan sholat kita bisa selalu senantiasa ingat kepada Allah SWT. Selalu melaksanakan perbuatan yang baik dan menjauhkan dari perbuatan jahat dan selisih paham antar manusia, karena sholat dapat meningkatkan kesabaran dan kerendahan hati. Tapi sekarang ini sholat sering ditinggalkan oleh orang-orang khususnya anak muda. Mereka lebih memilih untuk melakukan tindakan yang membuat Allah marah daripada melaksanakan sholat. Sholat apabila benar-benar dijalankan dengan hati yang tulus maka akan menimbulkan efek yang luar biasa pada diri kita, contoh dalam kisah percintaan, jika kita bingung untuk memilih mana yang baik dan bertanggung jawab untuk kita maka cara yang ampuh adalah dengan sholat istiqoroh dan insyaAllah Allah akan menunjukan seorang yang terbaik untuk kita. Sholat Tahajud juga obat paling ampuh untuk kita memohon sesuatu, karena sholat dilakukan pada malam menjelang pagi tentu ibadah kita terasa lebih khusyu. Jika kita melaksanakan ibadah tentu setan atau iblis akan menjauh dari diri kita.
Pertanyaannya:
1. Mengapa sebagai seorang muslim harus melaksanakan sholat?
2. Apakah ada hubungannya sholat dalam ilmu filsafat?
3. Apa yang harus dilakukan orang tua jika ada anaknya yang tidak menjalankan sholat dan ibadah lainnya?
4. Zaman sekarang jika melakukan sesuatu ibadah anak selalu dipancing mendapatkan hadiah. Apakah sikap tersebut baik untuk anak ?
5. Tindakan apa yang menyadarkan para koruptor untuk tidak melakukan perbuatan yang menjelakan negara?
Seperti yang kita ketahui sholat memanglah tiang agama..sholat bukan lah kita untuk mendapatkan hadiah tetapi untuk bagaimana mewujudkan rasa bersyukur kita terhadap sang pencipta.saya setuju dengan pendapat pa nusa "Karena itu bila ada orang yang menyediakan hadiah, apa pun bentuk hadiah itu, bagi orang yang melakukan shalat, maka tindakan itu merupakan kejahatan luar biasa. Sebab pemberian hadiah itu, sedikit atau banyak telah mencemari kesucian niat dan tujuan shalat". Walaupun tanpa hadiah yang namanya kewajiban seorang muslim yaitu harus menjalankan sholat.Beda dengan kenyaataan yang sekarang banyak manusia dalam keadaan senang bukanya bersyukur malah tidak ingat sama sekali bahwa ia diberi kesenangan itu dari Allah swt. akan tetapi ketika kita di hadapi dengan berbagai kesulitan hidup kita akan lebih sering mengingat Allah swt dan menyadari hanya allah swt. lah yang dapat membantu semuanya.
BalasHapustulisan pa nusa ini seperti fenomena yang terjadi pada kejadian sekarang yang berada di bengkulu.
Meski menuai kecaman hadiah yang disediakan program sholat berjamaah di Bengkulu terus bertambah. Tidak hanya mobil, umroh dan haji gratis saja. Namun dengan puluhan sepeda motor
http://tv.detik.com/readvideo/2014/02/21/095255/140221014/061009681/hadiah-sholat-berjamaah-semakin-bertambah-warga-pun-tambah-semangat
1. menurut bapa bagaimanakah bapa menyikapi kejadian yang ada di bengkulu tersebut.?
2. mengapa oknum - oknum yang sudah mencorengkan kesucian agama tidak di tindak lanjuti?
3.kapan kah berakhir perseteruan antara banyak nya aliran - aliran yang baru atau liberal?
SITI CHADIJAH
BalasHapusP.IPS B 2013
Setuju apa yang ada ditulisan pak Nusa. Sholat itu wajib untuk dilaksanakan. Sholat merupakan alternatif untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain mendapatkan pahala, dengan sholat kita bisa mendapatkan manfaat dan menjauhkan kita dari hal-hal yang bukan dijalan-Nya. Tetapi, seperti yang ada ditulisan pak Nusa ada orang yang sudah melaksanakan shalat tapi masih berbuat tidak pada jalan-Nya. Mungkin ada yang salah dengan shalatnya, seperti dia niat shalat bukan dari hatinya dan bukan shalat karna Allah. Ada juga orang-orang yang tidak melaksanakan kewajibannya tersebut, yaitu mereka orang-orang yang hanya mementingkan kehidupan duniawi yang tidak perduli pada kehidupan di akhirat. Padahal waktu shalat sudah di kurangi. Pada zaman Rasullulah dulu Rasullulah shalat setiap dia ada waktu luang, tetapi karena Rasullalah tidak ingin para ummatnya merasa kelalahan, dia hanya mewajibkan shalat 5waktu. Jadi, shalat tidak memberatkan kita. Jangan shalat karena hadiah, karena tanpa kita ketahuin pun Allah sudah menyiapkan hadiah yang paling indah untuk para ummatnya yang Shalat karena Allah taala.
Pertanyaanya:
1. Bagaimana jika orangtua yang memberikan hadiah pada anaknya jika anak tersebut melaksanakan shalat? apakah dosa juga?
2. Bagaimana agar masuk surga tidak menjadi tujuan untuk melaksanakan shalat? padahal ada orang-orang melaksanakan shalat karna ingin masuk surga.
3. Bagaimana cara agar kita menjadi khusu' dalam shalat? Karena ada orang yang shalat tapi pikirannya tidak dipusatkan untuk beribadah kepada Allah. Apakah itu salah satu cara setan untuk menggoda manusia?
Nama : Nur Cholis A.S
BalasHapusP.IPS B 2013
NIM :4915137156
Salah satu cara seorang muslim beribadah dan mendekatkan diri kepada allah adalah dengan melakukan shalat.Dalah satu hari ada 5 waktu untuk shalat yang tak sekedar mengingatkan manusia dengan penciptanya,tidak hanya sebagai ibadah,shalatpun memiliki tanggapan yang baik secara medis.Sungguh luarbiasa kita dapat selalu melakukan shalat.Sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini telah banyak manusia yang telah menunaikan ibadah shalat,banyak yang melakukannya dengan benar dan karena allah namun banyak pula yang menunaikan shalat hanya sekedar status atau hal-hal yang lain.Jika dilihat memang tidak dapat dipungkiri kasus korupsi yang terjadi di negara Indonesia adalah yang paling besar dan terkenal hingga sedunia padahal negara ini termasuk negara yang paling banyak menganut agama islam.Apa yang salah ? saya setuju dengan kalimat diatas karna ada ibadah yang salah.Ibadah ternyata juga banyak disalahgunakan banyak orang dengan berdoa hal-hal yang tidak perlu hingga meminta sesuatu untuk kepentingannya sendiri,sungguh mengenaskan.Mungkin para manusia tersebut berfikir bahwa Allah adalah yang paling baik,bahkan apabila seorang maling yang berniat untuk mencuri dimalam hari masih diizinkan untuk terbangun oleh allah.Mungkin para koruptor pun beranggapan demikian,dan shalatnya pun menjadi tidak berguna bagi dirinya bahkan akhlak yang dimilikinya.Beberapa hari yang lalu saya juga membaca sebuah artikel mengenai orang yang bershalawat namun malah jin yang ia dapati dan sekali lagi timbulah pertanyaan "ada apa yang salah" dan jawabannya kembali lagi pada "ibadahnya" ya karna orang tersebut salah mengerti dan mengartikan ibadah yang akan dilakukan.Sekali lagi,agama adalah hal tentang kepercayaan dan kepercayaan yang mendalam dan tulus timbul dari hati.Maka beribadahlah karena allah,bukan yang lain.
PERTANYAAN :
1.Mengapa banyak orang yang melakukan ibadah shalat namun masih banyak yang melakukan perbuatan keji,padahal islam itu sendiri mengajarkan banyak kebaikan ?
2.Mengapa shalat hanya sebagai kebiasaan saat ini ?
3.Mengapa penanaman agama sangat minim pada saat ini ?
4.Bagaimana cara mencapai ibadah yang baik dan ikhlas ?
5.Apa yang terjadi dengan para orang yang beragama saat ini,sehingga banyak sekali kejahatan yang terjadi ?
Nama : Vivich Husnul Khotimah
BalasHapusNIM : 4915131387
Jurusan : Pend. IPS A 2013
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Komentar :
Saya sangat setuju dengan artikel yang Bapak tulis, menurut saya shalat itu merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim di dunia yang telah baligh. Kewajiban tersebut harus dijalankan sesuai dengan aturan dan perintah dari Allah SWT bagaimanapun keadaannya, dan Allah tidak menyulitkan hambanya untuk beribadah (shalat) kepadanya walau sakit sekalipun. Dengan shalat kemudian diberi hadiah itu akan mengajarkan kepada anak sikap Pamrih, karena menjalankan sesuatu karena ingin mendapatkan hal lain. Segala sesuatu itu harus didasarkan pada niat dan hati yang ikhlas. Shalat itu berangkat dari hati, bukan dari iming-imingan hadiah ! shalat itu niatnya karena Allah bukan karena yang lain.
Pertanyaan :
1. Untuk melakukan shalat kemudian berharap diberi hadiah, mengapa statement tersebut dikatakan material spiritual?
2. Apakah ilmu pengetahuan percaya megenai dunia lain ?
3. Bagaimana ilmu pengetahuan menganalisi mengenai permasalahan tersebut?
4. Mengapa ada beberapa ulama yang mendukung mengenai shalat diberi hadiah?
5. Landasan apa yang membuat diterapkannya "jika shalat maka akan diberi hadiah"?
NAMA : TEGUH AJI PUTRA
BalasHapusKELAS : P.IPS B 2013
NIM : 4915133436
Menurut saya kata-kata bapak dalam tulisan ini cukup menyadarkan hati para pembaca agar shalatnya tidak untuk formalitas sehari-hari saja. Tulisan bapak yang satu ini pun memang banyak terjadi di sekitar kita dimana shalat hanya dijadikan sebuah topeng dan mainan saja untuk menutupi kebusukan sifat dan hati mereka. Seharusnya shalat yang dijalankan dengan niat yang ikhlas dan tulus untuk mencari ridhanya dapat menjadikan hati ini berpikiran positiv namun nyatanya banyak oknum-oknum yang menjadikan shalat sebagai pencitraan saja. sehingga hati mereka pun selalu berpikiran untuk melakukan tindakan-tindakan negativ.
1. Apa yang pak nusa maksud tentang "iblis dan pasukannya suka menggoda manusia dengan hadiah berupa materi?
2. Siapa yang bapak maksud tentang orang-orang yang menjadikan shalat sebagai topeng dan mainan saja?
3. Apakah makna shalat menurut pandangan filosofis bapak?
Assalamualaikum, saya Arlietha Nofeliza P.IPS A 2013, dalam tulisan pak Nusa Putra yang berjudul "Sholat dan Hadiah" ini saya sangat setuju dengan sebagian besar mengenai penjelasan tentang sholat dalam tulisan ini. Dan kaitan sholat dengan pemberian hadiah bahkan sampai dengan diganti oleh pemberian materi ini tidak bisa dikatakan tindakan itu merupakan kebenaran. Hal ini hanya akan tambah merusak tujuan sholat yang sebenarnya. Seperti yang disampaikan dalam tulisan ini Tujuan utama shalat adalah kewajiban untuk menyembah Allah, menundukkan diri secara total pada Allah, tak boleh diganggu gugat, dan jangan pernah dicemari dengan apa pun. Seharusnya memang seperti itulah tujuan sholat yang sebenarnya, tetapi karena ada semacam hadiah apalagi mengharap surga terlebih lagi materi inilah sesungguhnya yang membuat rusak tujuan sholat yang sebenarnya. Seharusnya sebagai orang islam atau orang muslim sudah merupakan kewajiban utama kita untuk menjalankan sholat. Selain karena kewajiban kita juga akan lebih dekat dengan Allah. Oleh karena itu sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita meletakkan sholat dalam setiap hembusan nafas kita, karena jika kita meninggalkannya maka akan berhenti pula nafas kita dan tidak akan bisa lagi atau sudah tidak ada kesempatan lagi untuk beribadah kepada Allah SWT.
BalasHapusSaat ini banyak sekali orang yang melakukan ibadah haji tetapi hanya untuk mendapatkan gelar haji tersebut sedangkan makna dan tanggungjawab sebagai hajinya pun tidak ada. Segala ibadah yang telah dilakukan pada saat di mekkah dan madinah hanya sia-sia termasuk juga sholatnya. Bagaimana penjelasan mengenai hal ini dengan kaitannya sholat dan hadiah ?
Apakah ada kaitannya pemberian hadiah atas orang yang rajin sholat dengan dunia politik yang sedang memanas ini?
Bagaimana sikap dan tidakan kita seharusnya setelah mengetahui ada orang yang melakukan pemberian hadiah terhadap orang yang rajin sholat ?
Terimakasih pak..
NAMA : WINDI MELANDINI
BalasHapusNIM : 4915131379
P.IPS A 2013
Shalat adalah ibadah wajib yang dapat mencegah dari kekejian dan kemunkaran, oleh karena itu, orang yang melaksakan shalat, hati, pikiran dan fisiknya menjadi bersih. Memang benar seperti apa yg dikatakan bapak bahwa sekarang banyak orang yang tetap melaksanakan sholat tetapi tetap melakukan perbuatan yang dilanggar oleh agama, karena sholat hanya dijadikan kedok oleh mereka. Karena jika seseorang benar-benar mengerjakan shalat, maka dia secara otomatis menjadi orang yang baik dan tidak melakukan perbuatan yang dilanggar oleh agama. jika ada seseorangang menyediakan hadiah bagi orang yang melaksanakan sholat maka itu adalah perbuatan yang keji seperti apa yang bapak katakan, karena sholat adalah kewajiban bagi umat muslim dan harus dilaksanakan tanpa mengharapkan imbalan apalagi imbalan berupa materi.
1. Hukum sholat adalah wajib, tetapi kenapa sampai saat ini masih banyak orang-orang yang meninggalkan sholat?
2. Apakah orang yang melaksanakan sholat akan masuk surga?
3. Bagaimana cara untuk memotivasi agar melaksanakan sholat pada tepat waktu?
AYU ANGGRAENI
BalasHapusP.IPS A / 2013
Sholat memang kewajiban umat islam dan sholat itu hukumnya wajib sehingga tidak ada alasan umat islam untuk meninggalkan sholat apapun keadaannya. Sholat itu bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. bila kita sakit, kita bisa sholat dengan duduk ataupun tidur. sholat memang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar bagi umatnya yang menjalankan dengan sungguh-sungguh tapi bagi mereka yang tidak menjalankannya dengan sungguh-sungguh maka sholat tidak dapat menghindarkan mereka dari perbuatan keji dan munkar, lemahnya iman dapat membuat orang dapat melakukan apapun terutama dalam hal mengejar materi maka dari itu kerjakanlah sholat dengan khusu agar kamu dapat terhidar dari perbuatan keji dan munkar.
Pertanyaan:
1. Apa yang menyebabkan orang tidak bisa khusu ketika sholat?
2. Bagaimana ukuran ke khusuan sholat sehingga orang yang sholat bisa dikatakan sholatnya itu khusu?
3. Apakah orang- orang yang melakukan korupsi, bisa dikatagorikan sholatnya tidak khusus, padahal orang yang melakukan korupsi itu tahu benar mengenai agama?
AYU ANGGRAENI
BalasHapusP.IPS A / 2013
Sholat memang kewajiban umat islam dan sholat itu hukumnya wajib sehingga tidak ada alasan umat islam untuk meninggalkan sholat apapun keadaannya. Sholat itu bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. bila kita sakit, kita bisa sholat dengan duduk ataupun tidur. sholat memang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar bagi umatnya yang menjalankan dengan sungguh-sungguh tapi bagi mereka yang tidak menjalankannya dengan sungguh-sungguh maka sholat tidak dapat menghindarkan mereka dari perbuatan keji dan munkar, lemahnya iman dapat membuat orang dapat melakukan apapun terutama dalam hal mengejar materi maka dari itu kerjakanlah sholat dengan khusu agar kamu dapat terhidar dari perbuatan keji dan munkar.
Pertanyaan:
1. Apa yang menyebabkan orang tidak bisa khusu ketika sholat?
2. Bagaimana ukuran ke khusuan sholat sehingga orang yang sholat bisa dikatakan sholatnya itu khusu?
3. Apakah orang- orang yang melakukan korupsi, bisa dikatagorikan sholatnya tidak khusus, padahal orang yang melakukan korupsi itu tahu benar mengenai agama?
Yolla Rachmaan Ismatullah P.IPS B (4915133429)
BalasHapusMelaksanakan sholat adalah kewajiban bagi setiap umat islam yang tidak dapat diganggu gugat. Sholat memiliki banyak manfaatnya seperti yang dijelaskan dalam tulisan ini. Banyak manfaat sholat bagi diri kita apalagi mengerjakanya dengan khusu’ dan sungguh-sungguh. Mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati tanpa rasa pamrih memang sulit. Tidak dapat dipungkiri setiap orang pasti senang jika diberi hadiah. Manusia selalu tergiur dengan hadiah-hadiah yang Allah janjikan kepada umatnya. Keindahan syurga yang luar bisa membuat semua orang berbondong-bondong melakukan kebaikan. Yang saya cermati dari tulisan yang mendidik ini bahwa hadiah bukanlah menjadi tujuan yang utama tetapi menjadikannya bonus atas pencapaian hasil dari kerja keras. Jangan sampai kita terjebak dan celaka karena hadiah yang semu semata.
1. bagaimana menjaga pikiran kita agar bisa tetap khusu' pada saat mengerjakan sholat?
2. apakah sebuah apresiasi harus selalu dengan pemberian hadiah?
3. apakah hanya dengan hadiah manusia baru termotivasi untuk melakukan sesuatu?
Suci Ramadhaniyati (4915133404)
BalasHapusP. IPS B 2013.
Assalamualaikum Pak Nusa. Tulisan Bapak ini semakin mengingatkan kita betapa shalat itu sangat penting karena sebagai tiang agama dan pondasi hidup. Ibarat kata hidup tanpa shalat itu seperti rumah tanpa tiang-tiang pondasi, artinya bahwa sekuat apapun suatu bangunan yang kita bangun apabila tidak ada pondasi yang kokoh maka pada akhirnya akan runtuh juga. Begitu pula dengan hidup kita yang membutuhkan shalat sebagai pondasi untuk membangun diri kita selama di dunia serta memperkokohnya. Shalat adalah kewajiban seluruh umat muslim. Lantas, jika ada seseorang yang mengharapkan imbalan atau melakukan shalat karena imbalan maka shalatnya pun akan sia-sia. Buat apa kita shalat kalau hanya sekedar mendapatkan hadiah? kalau sekedar mendapatkan hadiah, kenapa tidak mengikuti lomba-lomba atau ikut acara-acara yang menyuguhkan hadiah?
Jika ada orang yang masih shalat bukan karena ALLAH, maka dia tidak tahu betapa luar biasanya kekuatan shalat. Seperti yang pernah Bapak katakan bahwasanya shalat memiliki banyak manfaat. Secara langsung shalat memberikan kita ketenangan batin dan kenyamanan setelah mengerjakannya dan masih banyak lagi manfaat shalat yang belum kita ketahui. Sesungguhnya Allah Maha Memahami kita. Jika kita melakukan shalat karenanya, maka rezeki akan turun atas Ridho-Nya.
Lalu pertanyaan saya adalah:
1. Bagaimana dengan orang tua yang mengiming-imingkan hadiah pada anaknya agar anaknya shalat? apa hukumnya?
2.Bagaimana cara memenanamkan pesan moral yang terkandung dalam shalat pada anak usia dini?
3. Menurut Bapak, shalat yang seperti apa yang dapat menghantarkan kita pada taraf kesuksesan dunia dan akhirat?
4. Apakah shalat termasuk dalam filsafat ilmu?
5. Bagimana cara menjadikan shalat menjadi jiwa kita?
Nazia Maulia Amini
BalasHapusP.IPS Reg A 2013
Sholat adalah cara komunikasi kita dengan Sang Pencipta kita. Jika dalan komunikasi tidak ada satu komitmen maka hubungannya pun tidak akan baik. Komitmen sangat diperlukan saat kita komunikasi dengan siapapun. Baik dengan tuhan maupun dengan manusia. Dalam mengerjakan shalat yang harus diperbaiki adalah niat awal kita dalam melakukan shalat karena Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadistnya melakukan sesuatu dilihat dari niatnya. Kalau niat awalnya saja sudah tidak bagus maka kesananya pun akan tidak bagus.
1. Bagaimana menumbuhkan komitmen yang sungguh-sungguh dengan tuhan?
2. Cara meluruskan niat yang bener bagaimana?
3. Apakah ada kiat khusus dalam menjalankan komitmen dengan sesama ataupun dengan tuhan?
Luthfiyani Nadia
BalasHapusP.IPS B 2013
4915133432
shalat adalah kebutuhan, lalu bagaimana dengan orang-orang yang menjadikan shalat sebagai beban karena harus melakukannya disela-sela kesibukkan? padahal dalam shalat banyak sekali manfaat yang terkandung di dalamnya. Karena sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. dengan melakukan shalat kita bisa menjaga diri untuk menjauhi perbuatan yang menyimpang, tetapi mengapa banyak yang melakukan shalat tetapi masih melakukan perbuatan keji dan mungkar? Jika seperti apa yang dikatakan pak Nusa bila ada orang yang menyediakan hadiah, apa pun bentuk hadiah itu, bagi orang yang melakukan shalat, maka tindakan itu merupakan kejahatan luar biasa. Sebab pemberian hadiah itu, sedikit atau banyak telah mencemari kesucian niat dan tujuan shalat. apakah berdosa seorang orang tua yang memberikan hadiah sebagai motivasi kepada anaknya yang sedang belajar shalat?
Siti Amellia Rachmah (4915133442)
BalasHapusPendidikan IPS B 2013
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sholat adalah tiang agama. Ia adalah sebuah pondasi keimanan seorang muslim. Apabila memiliki pondasi yang kuat, maka semakin kokohlah bangunannya. Ini diibaratkan apabila ibadah sholat dilakukan dengan baik dan benar maka semakin kuat dan kokoh keimanan seseorang, sehingga seorang muslim tersebut akan menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar dengan baik begitupula sebaliknya. Sering kita jumpai seorang muslim yang rajin menjalankan sholat, tetapi tetap menjalankan perbuatan keji dan mungkar. Ini yang salah, mungkin sebagian besar dari mereka kurang mendalami dan memahami agama Islam secara keseluruhan atau hanya menjadikan sholat itu sebuah ibadah yang main-main. Padahal, sholat itu merupakan komunikasi antara manusia sebagai hamba dengan Allah SWT di sinilah tempat kita mengadu dan mencurahkan segala isi hati. Atau praktek perbuatan keji dan mungkar itu disebabkan karena manusia yang tergiur oleh harta dunia, padahal semua itu tidak akan kekal selamanya dan tidak akan dibawa mati. Harta tidak akan menolong manusia untuk masuk syurga, karena hanya amal lah yang akan menolong kita di akhirat kelak. Sholat merupakan kewajiban setiap muslim, dari mengerjakan ibadah sholat kita diajarkan untuk menjadi manusai yang disiplin. Seseorang yang melaksanakan ibadah sholat karena hadiah, maka sholatnya bertujuan untuk hadiah bukan untuk mengharap keridhoan Allah SWT. Oleh karena itu saya sangat setuju dengan perkataan pak Nusa yang dengan tegas melarang hadiah sebagai imbalan dalam menjalankan ibadah sholat.
1. Menurut bapak, penyebab apa saja yang menjadikan seseorang yang rajin sholat masih tetap menjalankan perbuatan keji dan mungkar?
2. Mengapa pengaruh materi itu selalu menjadikan seseorang lupa dan rela melakukan perbuatan apa saja demi mendapatkannya? Apa yang menjadi pemicunya?
3. Dalam ibadah sholat, kita diajarkan mengenai kedisiplinan. Anak-anak sangat suka dengan hadiah. Untuk memotivasi agar seorang anak selalu disiplin dalam sholat salahkah kita apabila memberinya hadiah? Jika iya, mengapa demikian?
4. Bagaimana metode yang tepat agar memotivasi seseorang supaya selalu disiplin dalam ibadah sholat tanpa pemberian hadiah?
Nama : Ayatusyifa wulandari ( 4915131390 )
BalasHapuskelas : P.IPS A 2013
menurut saya mengenai hadiah yang diberikan kepada mereka yang sholat, tidak sepenuhnya salah mereka yang ingin memperebutkannya, karena saya yakin mereka yang ingin mendapatkan hadiah karena wawasan mereka rendah, bahkan kesejahteraan mereka pun belum memadai sehingga hal itu menjadikan mereka sebagai hamba Allah yang rakus. seharusnya hal ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah yang bersangkutan karena tidak mampu memberikan pengajaran dari sila ke - 1 pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa kepada rakyatnya. dan mengenai syurga dan neraka, apa yang harusnya memotivasi seseorang untuk melakukan ibadah sholat ? apakah salah syurga menjadi motivasi kita untuk melakukan sholat ? dan mengenai kekhusuan dalam beribadah sholat, apakah ada penilaian dalam sholat yang diketahui manusia, sehingga menjadi tolak ukur seseorang itu telah melakukan sholat dengan benar ?
Shalat merupakan komunikasi kita kepada Tuhan. Saya setuju dengan itu. Saat kita beribadah, saat itulah kita mulai merasa tenang, damai, bahagia dan nyaman. Segala beban yang sedang menggerumuni hati, dengan kita berdoa pasti ada jalan dengan selalu meminta pertolongan dari Tuhan.
BalasHapusBapak saya pernah mendengar, ada orang tua yang mengatakan kepada anaknya bahwa mereka akan memberikan hadiah atau apa yang sianak inginkan jika sianak tersebut rajin dalam shalatnya..
Pertanyaan saya, 1. Apakah si orang tua itu berdosa??
2. Apakah sianak itu juga ikut berdosa?
3. Bagaimana cara mengatasinya, agar orang tua mengerti dan sianak tidak keliru ?
Terimakasih :D
Dewasa ini, saya banyak melihat fenomena dimana orang-orang menunaikan sholat hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Mereka mengakhirkan sholat, menundanya karena berbagai kesibukan bahkan ada sengaja melalaikannya.Padahal sholat merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar. Orang-orang tersebut tentunya tidak dapat merasakan sholat sebagai suatu kebutuhan, sarana komunikasi antara allah kepada hambanya.
BalasHapusSebenarnya, sholat itu bukanlah untuk allah, tetapi untuk diri kita sendiri. Jika kita tidak solat, Allah tidak akan rugi karena Allah Maha Kuasa, ia tidak bergantung kepada apapun, justru manusialah yang akan rugi. Jika seseorang tahu betapa besar manfaat dari sholat, terutama sholat berjamaah, maka ia tidak akan meninggalkan sholat.
Menurut saya setelah membaca tulisan bapak, adalah benar shalat merupakan yang utama dala islam. Shalat adalah tiang agama dalam islam. Shalat adalah kewajiban setiap manusia yang harus dilaksanakan dalam keadaan apa pun. Bahkan ada hadist yg mengatakan shalat lah engkau sebelum engkau dishalat kan. Dari hadist tersebut bisa diartikan bahwa shalat itu hanya bisa berhenti dilakukan dikala kita sudah kembali menghadap Sang Pencipta.
BalasHapus1. Bagaimana hukumnya untuk orang yang melaksanakan solat namun masih melakukan tindak kejahatan? Apakah sia-sia solatnya?
2. Apakah hadiah yg diberikan orangtua kepada anak kecil agar dia mau mulai melaksanakan solat itu tetap salah?
3. Bagaimana cara membujuk anak-anak agar mau melakukan solat tanpa harus diberikan hadiah atau diiming-imingi sesuatu?
DINNY MAYANGSARI (4915137150)
BalasHapusP.IPS B 2013
"Sholat merupakan tiang agama". Dari kalimat tersebut kita dapat lihat bahwa begitu pentingnya sholat dalam kehidupan sehar-hari. Layaknya membuat rumah, jika pondasinya tidak kuat, jika terjadi gempa sedikit maka hancurlah rumah tersebut. Begitu pula dengan sholat, ketika seseorang melalaikan sholat, sudah pasti ia mudah terjerumus dalam kemaksiatan. Karena jika seseorang yang taat melakukan sholat serta mengetahui makna sholat, ia tak mungkin akan terjerumus dalam kemaksiatan. Walaupun manusia memang tidak luput dari dosa, tapi ketika ia hendak melakukan dosa ia akan senantiasa mengingat Allah dan mengurungkan niatnya. Dia tidak akan begitu mudah tergoda akan hal maksiat. Maka, hendaklah kamu sholat sebelum di sholatkan. Hendaklah bertobat sebelum ajal menjemputmu dan pintu tobat tertutup bagimu.
pertanyaan :
1. Jika menghadiahi sebuah hadiah kepada orang yang sholat adalah perbuatan yang keji, bagaimana cara seorang orangtua yang ingin mendidik anaknya yang masih kecil untuk sholat? Sedangkan anaknya susah diajak untuk sholat dan jika umur 7tahun sudah diwajibkan untuk sholat serta jika umur 10th belum juga sholat, maka anak tersebut harus di pukul, apa yang harus orangtuanya lakukan untuk menarik perhatian anaknya agar terbiasa melaksanakan sholat dari kecil?
2. Apa yang mendasari seseorang untuk taat melaksanakan sholat?
3. Jika ada seseorang yang selalu taat melaksanakan sholat, khusyu' dalam melaksanakan sholat, tetapi dia terjerumus dalam kemaksiatan, apakah yang salah dalam pelaksanaan sholatnya? Padahal dia merasa bahwa dirinya telah melaksakan sholat dengan sebaik mungkin?
NAMA : NUR ANISA ATMAJA
BalasHapusKELAS: P.IPS.A 2013
NIM : 4915131383
Menurut saya, shalat itu sudah merupakan kewajiban bagi umat islam. sudah bukan merupakan bonus tambahan lagi. Artinya, shalat itu perintah dari Allah SWT yang tidak bisa ditawar-menawar lagi. Allah memerintahkan shalat bukan tanpa alasan.Shalat memiliki manfaaat dan kekuatan sebagai hadiah dari Allah. karena setiap perbuatan itu memiliki balasan yang tepat dari Allah. Tanpa kita minta hadiah atau imbalan ataupun mau melakukan shalat karena diiming-imingi imbalan dari orang tua atau siapaun, Allah sudah menyiapkannya langsung untuk kita. Hidup ini sebab-akibat. sebab hidup kita baik tentu akan berakibat baik juga, tidak hanya di dunia melainkan di akhirat. Kesimpulannya, tidak usahlah kita mengharapkan imbalan dari orang lain atas amalan yang kita lakukan. Tidak usah kita mengharapkan reward dan pujian atas shalat. sekali lagi, shalat itu kewajiban bukan suatu pekerjaan sukarela yang dapat memberikan hadiah ataupun reward dalam bentuk apapun. jadi lakukanlah shalat dengan niat karena Allah yang sudah menjadi keharusan. dengan demikian Allah sendiri yang akan menyiapkan balasan amal perbuatan kita. Tulisan ini sudah baik, namun ada yang kurang dari tulisan ini yaitu, alangkah lebih baiknya jika penjelasan tentang manfaat dabn kekuatan shalat dijabarkan dengan ayat al-quran ataupun hadis untuk memperkuat. pertanyaannya adalah,
1. Apa akibatnya jika kita selalu mengharapkan imbalan atas perbuatan yang kita telah kerjakan?
2. apakah amalan baik jika dilakukan dengan mengharapkan pujian dari orang lain masih bisa dikatakan dengan ibadah?
3. Bagaimana cara orang tua untuk membuat anak-anaknya rajin beribadah namun tanpa harus memberi hadiah yang bersifat materi?
Nama saya Ade Nika Oktavia P. Ips Reg. A 2013.
BalasHapusshalat dan hadiah.
Shalat merupakan suatu kewajiban yang mutlak bagi seluruh umat muslim. Shalat adalah sebuah perantara doa kita terhadap sang Maha Kuasa. Tujuan dari sebuah shalat selain untuk memanjatkan doa adalah untuk menjauhkan dari hal keji atau buruk dan mendekatkan kita dalam kebaikan hidup di dunia maupun akhirat. Shalat dikatakan syah jika dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh bukan karena menginginkan sesuatu agar terwujud. Banyak manfaat dari menjalankan shalat seperti di hindari dari hal-hal yang tercela.Banyak umat muslim yang melakukan shalat tetapi masih saja mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah itu karena mereka shalat hanya dijadikan sebuah keharusan semata bukan karena dengan niat yang ikhlas dan tulus untuk mendapatkan Ridha dari-Nya.
1. Bagaimana cara menghilangkan rasa malas untuk melakukan ibadah ?
2. Apakah dengan kekerasan merupakan cara untuk mendidik anak agar rajin shalat ?
3. Bagaimana caraya agar kita selalu mengingat shalat ?
FANNY FITRIYANI
BalasHapus4915131376
P.IPS A 2013
Dari tulisan ini, dijelakan bahwa shalat merupakan suatu kewajiban. Seperti yang telah kita ketahui bahwa shalat adalah cara kita untuk berinteraksi dengan Allah dan juga untuk menjauhkan kita dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah. Kadang kala kita sering melalaikan shalat demi kegiatan duniawi. Sebenarnya tidak perlu ada hadiah untuk orang-orang yang rajin menjalankan shalat, karena Allah pasti mengetahui siapa orang yang memang benar-benar ikhlas karna Allah dalam menjalankan shalat.
Pertanyaan :
1. Bagaimana caranya agar kita selalu melaksanakan shalat dengan khusyu?
2. Bagaimana caraya agar kita tidak lagi melalaikan shalat?
3. Mengapa orang banyak yang melalaikan shalat dan justru mementingkan kepetingan duniawi?
aginda nabila putri yudia
BalasHapus4915131408 kelas A 2013
komentar: menurut saya cerita tersebut sangat menarik. apa lagi dengan seorang yang ingin shalat karena untuk mendapatkan hadiah atau sekedar imbalan. disini kita tidak dapat memastikan seseorang itu shalat dengan khusu atau hanya menginginkan hadiah yang berupa surga karena bagi mereka dengan sholat mendapatkan hadiah berupa surga karena itu banyak yang mensalah artikan sholat seharusnya kita sholat untuk ketundukan kita kepada Allah bukan untuk mendapatka sebuah hadiah dari-Nya.
Pertanyaan :
1. Mengapa pada zaman sekarang, orang gampang enyepelekan sholat ?
2. Bagaimana hadiah dapat menghancurkan seseorang muslim ?
3. Bagaimana cara mengatasi transaksi murahan ala kapitalisme primitif ?
Nama : Fassa Farhatussholihah Putri
BalasHapusNIM : 4915131374
P.IPS A REG 2013
Saya sependapat dengan tulisan bapak ini. Karena shalat adalah kewajiban bagi kaum muslimin di seluruh di dunia. Shalat juga merupakan tiang agama bagi umat islam, dimana shalat juga sebagai perhitungan bagaimana seseorang yang beragama islam mempunyai amal kebaikan yang banyak atau tidak. Tetapi masih banyak saja orang yang tidak memperdulikannya, dan Alquran pun akhirnya tidak di jadikan pedoman dan landasan bagi kehidupan sehari-hari. Dan akhirnya pun banyak orang yang melenceng dan banyak berbuat dosa. Padahal jika umat islam benar-benar mempelajari dan melakukan landasan dan nilai-nilai dalam kitab suci Alquran maka hadiah nya adalah kehidupan yang sangat indah di akhirat nanti. Yang dimulai dari melaksanakan shalat wajib dan shalat sunnah dan berperilaku yang baik selama hidup di dunia.
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara untuk memberi penjelasan kepada umat muslim bahwa Alquran adalah pedoman bagi agama islam?
2. Bagaimana memberikan pengartian bahwa Alquran adalah mempunyai nilai-nilai yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana cara untuk tidak malas dalam shalat yang dimulai dari anak-anak hingga dewasa?
Siti Maria Ulpah 4915131401 P.IPS A 2013
BalasHapusSaya setuju dengan tulisan Bapak, sesibuk apapun manusia harus tetap melaksanakan sholat sebagai kewajibannya. Dalam hal apapun, dalam sakit sekalipun kita harus tetap melaksanakan sholat meskipun dalam keadaan terbaring ditempat tidur. Sholat membuat hati menjadi tenang, setelah sholat kita bisa curhat dengan Allah tentang apapun yang kita alami tanpa rasa malu untuk ada yang membongkarnya. Dan merupakan rahasia kita dengan Allah. Saya mempunyai beberapa pertanyaan:
1. Bukankan baik dengan memberikan hadiah kepada orang yang baru melaksanakan sholat terutama untuk anak kecil agar ia terbiasa mengerjakannya?
2. Kalau tidak mengharapkan surganya Allah, lantas untuk apa? Bukankah kalau meninggalkan sholat itu berdosa dan dosa menghambat kita masuk surga, oleh karena itu kita harus menjalankan kewajiban?
3. Bagaimana dengan orang yang sholat terburu-buru karena tidak mempunyai banyak waktu dan harus mengerjakan kegiatan lain?
4. Lebih baik mana orang yang sholat dengan khusu tapi jarang melakukan sholat, dibanding yang sholatnya selalu cepat tapi tidak pernah tertinggal 5 waktunya?
5. Bagaimana jika sholat tetapi pikiran kita melayang kearah lain sementara sholat tetap dilakukan sebagai kegiatan rutin, bukan ke'khusu'an?
Nama saya Rina Listiawati dari P.IPS A 2013 No.Reg 4915131410, saya setuju dengan karya tulis bapak mengenai “Shalat dan Hadiah”, shalat merupakan kewajiban dan tidak bisa ditunda apalagi disepelekan. Karena shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah di hari pembalasan nanti, sehingga sangalah penting bagi kita sebagai muslim untuk melaksanakan shalat. Sedangkan Iblis tak henti-hentinya akan selalu mengganggu dan menjerumuskan kita bahkan dalam shalat sekalipun.
BalasHapusYang saya ingin tanyakan adalah:
1. Makna shalat dalam perspektif filsafat ilmu itu sendiri seerti apa pak?
2. Bagaimana caranya agar kita tidak mudah silau akan kekayaan materi duniawi?
3. Kiat-kiat seperti apa yang dapat membuat kita tidak menyepelekan shalat dan menumbuhkan rasa shalat sebagai kebutuhan?
Saya Raras Elvinza dari P.IPS A 2013 No.Reg 4915131395, menurut saya setelah membaca bacaan bapak tersebut memang benar karna faktanya sholat itu adalah tiang agama. Sholat itu adalah kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh orang islam, shalat juga dapat menciptakan ketenangan batin dan mendekatkan diri kepada Allah. Pemberian hadiah agar orang melakukan shalat itu sebenarnya memang salah , namun semua itu tergantung kepada orang itu memaknai hadiah tersebut sebagai apa. Jika orang tersebut menganggap hadiah itu sebagai motivasi atau pacuan untuk rajin beribadah, menurut saya itu sah-sah saja. Tetapi jika sebaliknya orang itu hanya menginginkan hadiahnya saja tanpa mengharapkan keridhoan dari Allah SWT, dalam melaksanakan shalatnya justru itu merupakan perbuatan yang sangat salah.
BalasHapusPertanyaan:
1. Dari filsafat itu sendiri, apa pengertian shalat?
2. Mengapa banyak orang melakukan shalat hanya untuk dinilai baik oleh orang banyak atau bisa dikatakan orang tersebut menjadikan shalat sebagai topeng saja?
3. Bagaimanakah cara mengubah pola pikir manusia yang selalu mengharapkan suatu hadiah dari ibadah shalatnya?
Rismawati fadillah
BalasHapus4915131412
Menurut saya setelah membaca tulisan bapak solat memang merupakan tiang agama, solat jga merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap umat beragama.salat adalah wahana untuk mempraktikan perilaku berbuat baik karena biasanya orang yang rajin solat akan senantiasa berprilaku baik pula. Tapi pada kenyataannya banyak juga orang yang rajin solat tapi melakukan kejahatan seperti korupsi, berzina dsb. itu semua kembali kepada manusianya sendiri bagaimana seseoran tersebut menyikapi perilaku dan perbuatannya sesuai amal ibadah yang telah dilakukan
Pertanyaan
1. Dalam filsafat makna solat itu seperti apa?
2. Mengapa banyak orang yang rain solat tapi banyak yang melakukan maksiat?
3. Bagaimana caranya agar banyak orang yang tidak menyepelekan solat?
assalamualaikum wr.wb
BalasHapusnama saya Ilmiawan Dwi Yulianto
P.IPS A 2013
No reg: 4915131370
Salat (Bahasa Arab: صلاة; transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad, sebagai figur pengejawantah perintah Allah. Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat, karena menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:
“...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). (Al-Ankabut: 45)”
Islam mengajarkan shalat adalah tiang agama, maka pengikutnya yang tidak berpegang penuh pada agama islam maka sesungguhnya mereka orang yang merugi Dunia maupun akhirat.
Apalagi sholat dengan berkaitan dengan hadiah, maka sholat itu tidak menjadi benar karena sholat itu sendiri adalah hal yang sempurna dan tidak boleh dikatikan satusama lain.
Sedangkan Hadiah atau hibah atau kado adalah pemberian uang, barang, jasa dll yang dilakukan tanpa ada kompensasi balik seperti yang terjadi dalam perdagangan, walaupun dimungkinkan pemberi hadiah mengharapkan adanya imbal balik, ataupun dalam bentuk nama baik (prestise) atau kekuasaan. Dalam hubungan manusia, tindakan pertukaran hadiah berperan dalam meningkatkan kedekatan sosial.
Istilah hadiah dapat juga dikembangkan untuk menjelaskan apa saja yang membuat orang lain merasa lebih bahagia atau berkurang kesedihannya, terutama sebagai kebaikan, termasuk memaafkan (walaupun orang lain yang diberi tidak baik).
1. Bagaimana sholat itu khusyuk dan tidak terjadi kegangguan dalam ibada?
2. Bagaimana cara orang tua untuk mengajarkan sholat tidak menjadi hadiah lagi?
3. Seperti apa sholat yang benar?
Sella Alferaria
BalasHapusP.IPS A 2013
No.Reg 4915131419
Setelah membaca tulisan Bapak, saya bisa mengerti sungguh besar manfaat dari shalat. Manfaat yang didapat dari shalat memang bisa dianggap sebagai hadiah bagi diri sendiri asalkan melaksanakan shalat atas niat karena Allah S.WT dan dilaksanakan dengan husyuk. Namun menurut saya, pemberian berupa materi mungkin boleh saja dilakukan asalkan tujuannya mendidik. Misalkan ada seorang Ayah atau Ibu yang mencoba melatih atau mendidik anaknya yang berusia balita untuk sholat. Apabila anaknya berhasil mengerjakan sholat dengan baik maka tak ada salahnya memberikannya hadiah seperti dalam ilmu psikologi perkembangan dalam teori behavioristic. Namun, resikonya apabila anak dilatih dengan cara seperti itu secara terus menerus memang memberikan dampak yang tidak baik bagi anak tersebut. Seperti yang Bapak uraikan tadi, orang yang melakukan sholat karena hadiah berupa materi merupakan pencemaran niat.
Saya sangat menyukai tulisan ini karena membuat saya sadar betapa besar manfaat yang dirasaka. Seperti ketika ada masalah kita lampiaskan dengan sholat, dan berserah diri kepada Allah dengan pasrah, maka kekuatan kesabaran akan bertambah dan membuat hati tenang serta menanmbah kedekatan diri kepada Allah S.W.T
Pertanyaan !!!
1. Bagaimana agar bisa melaksanakan sholat dengan husyuk ?
2. Bagaimana cara menghindari rasa malas untuk sholat ?
3. Apakah sholat bisa memberikan ketenangan hati, jiwa, dan fikiran ?
nama : Pathurochmah
BalasHapuskelas : P.IPS Reguler B 2013
pernyataan yang ada dalam tulisan bapak yang berjudul "Sholat dan Hadiah" itu memang benar adanya, jikalau sholat hanya diukur dengan hadiah materil maka gugurlah keagungan dan kesucian shlat itu sendiri. tapi sering kali orang menganggap bahwa pemberian hadiah atas ibadah yang dilakukan merupakan bentuk apresiasi atau hanya penghargaan atas apa yang telah dilakukan.
pertanyaan yang berkaitan dengan tulisan ini
1. lalu bagaimana cara yang tepat untuk mengapresiasi orang yang beribadah karena banyak orang tua yang memberikan hadiah kepada anaknya jika anaknya mau melakukan sholat?
2. sholat merupakan bentuk ketaatan kepada Alloh, lalu apakah ketaatan itu akan ditangguhkan ketika orang yang sholat itu bermaksiat?
3. sholat merupakan amal ibadah pertama yg akan ditimbang di hari penimbangan amal, dan jaminanya adalah syurga. apakah mengharapakan syurga ketika melakukan sholat itu menjadi sesuatu yang tidak wajar?
saya setuju dengan artikel yang ada diatas,karna menurut saya keimanan manusia semakin luntur seperti yang diatas shalat saja suah diduakan sama hadiah berarti shalatnya itu tidak karna tuhan tetepi karena adanya imbalin dri orang itu sangat tidak terpuji tuhan saja slalu memafkan umatnya masa umatnya menduakan ibadahnya dengan diberi imbalan dengan dikasihnya hadiah menjadi shalat itu tidak sama sekali tidak mendidik seseorang menjadi yg lebih baik.
BalasHapuspertanyaan:
1.Bagaimana tindakan kita terhadap orang orang seperti itu yang banyak diindonesia?
2.Bagaimana caranya untuk tidak malas beribadah?
3.Apakah orang indonesia lebih tertarik dengan hadiah dibanding shalat dengan ikhlas ?
Nama: Rhaka wicaksono
BalasHapuskelas p.ips reg B 13
dari tulisan bapak yang berjudul shalat dan hadiah ini saya banyak mengambil manfaat dari tulisan ini dan membuat saya harus lebih taat lagi untuk menjalankan ibadah karena masih suka bolong-bolong dalam menjalankannya. Saya kurang sependapat dengan bapak kalo orang yg menjalankan shalat lalu mendapatkan hadiah itu adalah kejahatan luar biasa, menurut saya itu hal yang wajar terjadi untuk anak kecil karena dengan hadiah itulah seorang anak terpancing atau termotivasi untuk menjalankan shalat.
pertanyaannya. Bagaimana cara mengatasi shalat yg bolong-bolong pak ?
Terima kasih Pak Nusa Putra
pertanyaannya:
1. Bagaimana cara untuk menghilangkan
Pada Hakikatnya shalat merupakan tiang Agama dan kewajiban bagi umat Islam,namun pada saat ini banyak oknum yang shalatnya tidak ikhlas mereka Shalat hanya karena ingin dipandang baik dan ingin menutupi kebusukannya.Se perti oknum wakil rakyat di Senayan sana.Mereka yang kelihatannya baik dan sangat mengerti Agama akhirnya masuk penjara juga dengan kasus korupsi dan skandal- skandal nya.Untuk Hadiah sholat sendiri itu memang benar sangat mencoreng kesucian sholat sendiri karena yang namanya kewajiban harus dilaksanakan dengan ikhlas dan apabila diberikan hadiah karena shalat bakal berbedalah tujuan dia untuk sholat,tujuan dia bukan untuk mendekatkan dirinya kepada-Nya melainkan menginginkan Hadiah itu sendiri.
BalasHapus1.selain karena kewajiban kita sebagai umat- Nya adakah tujuan lain dari shalat? 2.Adakah manfaat kesehatan dari gerakan-gerakan shalat 3.Sia-siakah orang yang shalat hanya karena mementingkan hadiah ketimbang Tuhannya?
Mochammad Reza (4915137159)
BalasHapusP.IPS B 2013
Menurut saya, shalat itu memang kewajiban setiap muslim di seluruh dunia. Namun pada saat ini umat muslim pun masih banyak yang lalai dalam menjalankan shalat. Perlunya kesadaran masing masing individu menjadi poin utama dalam masalah ini bukan pada hadiah berupa apapun. Tapi ada pertanyaan saat ini yang sangat mengganjal saya :
Di daerah Bengkulu (kalau tidak salah) ada pemerintahnya yang jika masyarakatnya shalat penuh 5 waktu akan dihadiahkan mobil; apakah itu tindakan yang baik atau justru malah membuat orang menjadi rajin karena hadiah tersebut? Terima kasih
Lucy Santa Katarina (P. IPS Regular 2013)
BalasHapusSaya sangat setuju dengan tulisan diatas. Jika sudah berbicara dengan ibadah, pastinya kita juga berbicara tentang sebuah prinsip dalam hidup. Dimana hal ini menjadi hal yang mendasari semua perkataan dan perbuatan-perbuatan kita. beribadah adalah suatu kegiatan yang diwajibkan bagi umatnya yang percaya terhadap adanya Tuhan. dari 24jam dalam sehari, setidaknya kita bisa meluangkan waktu kita. paling tidak 1jam dalam sehari. Beribadah juga harus ikhlas, tidak boleh karena terpaksa ataupun dipaksa, karena kita tidak boleh bermain-main dengan Tuhan. Sesungguhnya perbuatan tanpa iman adalah nol dan iman tanpa perbuatan adalah mati. Kuncinya adalah ikhlas.
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara para orangtua dalam mengajarkan anaknya untuk beribadah secara ikhlas? Tanpa dipaksa ataupun terpaksa? Karena dalam usia anak-anak lebih banyak bermain saja.
2. Apakah salah jika orangtua menghadiahkan sesuatu untuk memotivasi anaknya untuk rajin beribadah?
3. Bagaimana jika seseorang yang sakit (koma) itu tidak beribadah? Apakah dosa ?
lia aprilia
BalasHapusp.ips.a 2013
setelah membaca tulisan bapak solat memang merupakan tiang agama, diibaratkan sebuah rumah yang roboh karena tiang tiang penyangga tidak kuat. karena dengan shlat kita dapat mendekatkan diri kepada ALLAH SWT,
pertanyyan
1. apakah makna shlaat dari filsafat ilmu?
2. bagaimana cara agar kita melaksanakan keawajiban shlat kita tepat waktu?
3. apakah shlat dapat membuat kita menjadi lebih sehat karena banyak sekali artikel-artikel yang menjelaskan tentang itu?
lia aprilia
BalasHapusp.ips.a 2013
setelah membaca tulisan bapak solat memang merupakan tiang agama, diibaratkan sebuah rumah yang roboh karena tiang tiang penyangga tidak kuat. karena dengan shlat kita dapat mendekatkan diri kepada ALLAH SWT,
pertanyyan
1. apakah makna shlaat dari filsafat ilmu?
2. bagaimana cara agar kita melaksanakan keawajiban shlat kita tepat waktu?
3. apakah shlat dapat membuat kita menjadi lebih sehat karena banyak sekali artikel-artikel yang menjelaskan tentang itu?
Selvi Indriani
BalasHapusP>IPS 2013 A
saya setuju dengan apa yang bapak utarakan pada tulisan diatas , shalat harus diniatkan dalam hati , niat karna Allah SWT bukan karena hal-hal lainnya , apalagi melaksanakn shalat dengan iming-iming mendapatkan hadiah bukan karena niat dalam hati untuk menhadap Allah SWT . sangatlah tidak terpuji apa bila seseorang melaksanakn shalat untuk diberi hadiah , apalagi orang yang shalat agar pandang kalau orang itu rajin beribadah padalah dalam hatinya hanya untuk dipandang bukan karna niat untuk beribahadah kepada Allah SWT .
pertanyaan.
1. banyak orang tua yang menyuruh anaknya shalat dengan iming-iming hadiah . bagaimana pendapat bapak ?
2. siapa yang lebih bersalah orang yag mengiming-imingkan hadiah atau orang yang menjalakan shalat ?
3. bagaimana dengn orang tua yang menghukum fisik agar anaknya rajin shalat ?
terimakasih
Nama : Daniel Pranata
BalasHapusNIM : 4915133407
Jurusan : Pend.IPS B 2013
Shalat itu di ibaratkan fondasi dalam sebuah bangunan yang mampu menahan bangunan tersebut. Jika fondasinya kurang bagus atau buruk pasti bangunan yang akan di bangun akan mudah hancur. Tapi sebaliknya jika fondasi tersebut di bangun dengan benar pasti akan kuat bangunan tersebut berdiri.
Pertanyaannya :
1. Bagaimana cara untuk memotivasi seseorang agar tidak bermalasan dalam shalat ?
2. Jika shalat di anggap penting mengapa dalam kenyataannya masih banyak orang yang tidak melakukan kewajiban tersebut ?
3. Adakah cara lain untuk memotivasi seseorang agar mau shalat selain dengan memberikan hadiah ?
Nama : Syifa Maharani Daniar
BalasHapuskelas : P.IPS A 2013
no.reg : 4915131400
menurut saya setelah membaca artikel yang berjudul shalat dan hadiah itu tidak baik karna solatnya bukan berniat untuk menyembah allah melainkan karna ingin hadiah. mungkin jika anak usia dini dipacu untuk solat mendapatkan hadia itu masih wajar agar si anak bisa bersemangat tetapi jangan terlalu dibiasakan agar anak tersebut tidak selalu berfikiran shalat itu akan mendapatkan hadiah. jika sudah besar tidak wajar untuk melaksanakan solat karna ingin mendapatkan hadiah, shalat itu menuntun kita agar tidak tersesat ke arah yang tidak baik. shalat itu tiang agama harus dilaksanakan dengan baik dan khusyu bukan karna menginginkn hadiah. shalat itu bisa menjauhan sifat yang buruk didiri kita menengkan pikiran dan hati kita.
PERTANYAAN!
1.apakah gerakan shalat disetiap dunia itu berbeda-beda?
2.apakah shalat itu menjaminkan kita masuk surga?
3.apa yang terjadi jika setiap manusia meninggalkan shalat 5 waktu?
TIARA INDAH PERTIWI
BalasHapusP.IPS B 2013
Menurut saya, sholat memang kewajiban yang harus dilaksanakan umat islam. solat merupakan rukun islam yang kedua yaitu mengerjakan solat. itu hukumnya wajib. dan apabila ditinggalkan .akan mendapatkan dosa. tetapi kebanyakan orang islam mengerjakan solat untuk mendapatkan surga bukan karena kewajibannya tunduk kepada ALLAH SWT. manusia itu sangat tergoda dengan iming-imingan harta karena mereka berfikir hanya kebahagiaan dunia saja bukan kebahagiaan akhirat. percuma kalo seorang manusia mengerjakan solat tetapi perilaku sehari-harinya belum baik.
mengapa manusia sangat tergoda oleh iming-imingan harta? sebenarnya, apa makna solat itu sendiri? bagaimana supaya kita mengerjakan solat dengan khusyu dan mengerjakan solat itu untuk ALLAH SWT?
ANISA RIZKI MUSDALIFA
BalasHapusP.IPS REG B 2013
Sholat itu adalah tiang agama dan sholat itu adalah kewajiban bagi semua umat islam. sholat itu tidak boleh karena orang tua,teman dan lain_lain. tetapi, sholat itu harus niat karena Allah SWT. sholat itu tidak boleh mengharapkan imbalan dari siapapun.
Pertanyaan:
1. Mengapa sholat itu kewajiban bagi semua umat islam?
2. Mengapa sholat diwajibkan atau diharuskan 5 waktu dalam sehari?
3. Apa efek sholat bagi kesehatan dan hidup kita?
Angga Nugraha
BalasHapus4915133421
P.IPS B 2013
Assalamualaikum Wr.Wb
Shalat adalah tiang agama. Kata-kata "tiang" pada agama, berarti shalat adalah landasan dari tiang-tiang yang kita buat. Semakin kuat iman kita semakin kokoh landasan tiang kita. Sebaliknya, semakin lemah iman kita semakin keropos landasanya. dalam dunia ini Allah SWT menciptakan jin dan manusia. Jin sudah berikrar akan menggangu anak cucu adam sampai akhir. jika kita meninggalkan shalat, jin akan mudah menanggu kita. Mengganggu dengan materi juga tindakan jin yang membutakan mata hati kita untuk hanya melihat dunia semata tanpa memikirkan akhirat. jangan hanya shalat ketika dirinya diuji oleh Allah SWT. binggung meminta kemana, pilihan terakhir meminta kepada Allah SWT. keinginanya sudah dikabulkan lalu meninggalkan Allah SWT kembali. kenapa manusia seperti ini? membutuhkan Allah SWT ketika sedang butuh sesaat. kita sudah dapatkan hadiah dari Allah SWT pergi meninggalkannya.
1. Mengapa materi fakor utama jatuhnya iman seseorang ?
2. Bagaimana cara shalat yang baik ?
3. apa manfaat shalat itu dari segi fisik dan psikis ?
Firman Surahman
BalasHapusReguler B 2013
Assalamulaiakum
Sebelumnya saya mau meminta maaf, karena telat untuk memberi komentar. karena saya pikir berkomentar hanya pada satu tulisan saja ternyata dua tulisan.
Sudah jelas tertera dalam tulisan ini mengenai segala kelebihan dalam solat, seperti yang sudah dijelaskan oleh teman-teman di atas komentar saya tidak jauh lah berbeda. Namun disini saya tidak mampu menafsirkan begitu banyak mengenai Shalat karena tingkatan ilmu agama saya yang cukup rendah. Namun pandangan saya adalah, banyak orang menganggap Shalat sebagai suatu keterpaksaan. Kerap kali manusia meninggalkan Shalat karena urusan duniawinya "nanti saja nanggung nih kerjaan", "yaudah lu duluan aja, tanggung nih tugasnya","bisa nanti lah dirumah". Padahal mereka tidak sama sekali tahu apakah yakin mampu melaksanakan Shalat ? Allah juga sangat menegaskan dalam Al-Qur'an ketika kita meninggalkan Shalat atau tidak tepat waktu. Saya cukup bingung, kenapa bisa semua ini terjadi ? Termasuk dalam diri saya. Kenapa setan, iblis yang saya anggap diri saya sendiri lebih kuat dari pada iman dan taqwa saya. Kita tahu sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi Nabi, Shalat dilakukan sebanyak 50 kali dalam satu hari, kemudian Nabi Muhammad SAW memikirkan masa depan umatnya yang Beliau pikir tak kan mampu melakukannya. Lalu Allah SWT memangkasnya menjadi 5, tapi kenapa makin berat melakukannya ? Padahal banyak masjid yang tersedia, hampir di setiap sudut jalan kota, dan pedalaman desa selalu ada masjid, dan mushola. Ada apa dengan manusia peradaban kita saat ini ? Yuk temen-temen semua ada baiknya kita tidak hanya berkomentar, dan bertutur kata manis dalam tulisan ini. Mari kita berpaiki diri kita dari sekarang, intropeksi diri dari sekarang. Semoga kita semua dapat di tuntun kejalan yang Allah SWT ridhoi. Amin. Pertanyaan saya sudah saya masukan dalam komentar saya diatas pak. Mohon maaf bila ada kata yang salah, tolong di koreksi jikalau ada pernyataan dan pertanyaan yang kurang tepat.
Wassalamulaikum.
Dalam hal ini, solat merupakan suatu kewajiban tersendiri bagi para umat islam. dari solat inilah yang membedakan mana yang islam dan mana yang bukan. 5 waktu dalam sehari itu tidak sulit, mudah, bahkan sangat mudah! tidak seperti pada zaman nabi dulu, mau solat aja susah nya minta ampun, sampe ngumpet2 takut di bunuh, skrng kita solat tinggal solat, musolah ada dimana mana, sangat malas sekali rasanya, lalai, bahkan sampai meninggalkan solat, nauzubillah. jangan jadikan solat sebagai sebagai kebiasaan, tapi jadikan solat sebagai perintah agama dan kewajiban kita seorang muslim.
BalasHapus1. kenapa kita wajib melaksanakan solat?
2. kenapa solat itu wajib bagi umat muslim?
3. apakah kebiasaan solat bisa membawa dampak baik kepada kita ?
shalat merupakan ibadah setiap umat beragama islam dan hukumnya wajib dilaksanakan shalat tidak ada pengecualian setiap umat berakal waras. banyak orang2 kalangan atas yang memiliki keimanan dan keagamaan kuat alumni pesantren terfamous tetap saja masih melakukan perbuatan keji untuk menambah kekayaan pribadi, lalu bagaimana dengan iming - iming hadiah untuk melakukan shalat full satu hari penuh?? menurut saya ini pantas pantas saja diterapkan untuk anak anak kecil yang baru diajarkan shalat tetapi sangat tidak pantas untuk orag yang sudah Baligh, mengapa?? karena ia beribadah hanya atas nama hadiah semata tidak mencerminkan ibadah sesungguhnya kepada sang maha pencipta, akibatnya ketika suatu saat ia mendapatkan jabatan penting disebuah pemerintahan ia menggunakan uang rakyat yang seharusnya digunakan membangun infrastruktur negara dan mesejahterkan rakyat digunaakan hanya kepentingan pribadi, kelompok dan partai nya.
BalasHapuslantas apaakah orang tersebut melakukan shalat hanya untuk mendapatkan apresiasi dari orang lain atau dihadiahi?? bagaimana dengan orang yang shalat nya tidak full tetapi memiliki hati yang jujur dan tidak menghianati negara?? apakah benar sebuah hadiah yang diperuntukan seorang anak menjadi semangat melakukannya??
bagaimana menumbuhkan rasa kuat dan taat ibadah/ shalat kepada Allah swt??
terim kasih wassalamualaikum wr.wb
Nama : Septi dwi Ambarwati
BalasHapusNIM : 4915131371
P.IPS A 2013
Shalat itu hukumnya wajib bagi orang muslim terutama yang sudah akil balight. Secara fisik melihat seseorang yang shalatnya tekun dan khusyuk tidak menjamin orang tersebut berakhlak mulia. Terbukti pada pejabat yang bergelar haji bahkan mendirikan masjid tetap saja melakukan korupsi. Jadi shalat tidak dapat dijadikan ukuran bahwa seseorang dapat dikatakan berakhlak mulia. Karena shalat pada hakikatnya hubungan antara manusia dengan Allah SWT.
Shalat itu tidak bisa dipaksakan. Shalat itu tidak dapat diberikan imbalan. Jadi shalat tidak ada hubungannya dengan hadiah. Justru dengan shalat itu akan ada hadiah dari Allah. Tentunya shalat yang dilakukan dengan keikhlasan.
Pertanyaan :
1. Bagaimana pendapat bapak shalat tidak dapat mengkur keimanan seseorang? Sebagai contoh seorang guru santri memperkosa muridnya sendiri, orang yang bergelar haji bisa membunuh karena hal sepele.
2. Bagi bapak menulis itu sebagai kebutuhan atau sekedar hobi? Karena seperti yang saya lihat begitu banyak tulisan bapak yang sampai saya tidak bisa menghitungnya.