Seorang remaja berkulit hitam, 18 tahun ditembak mati polisi kulit putih di St Louis, Agustus lalu. Juri menyatakan tidak ada dakwaan bagi si penembak. Itu artinya tidak ada proses pengadilan. Hanya dalam hitungan menit setelah pengumuman oleh jaksa, kerusuhan merebak, bukan hanya di kota tempat kejadian, bahkan meluas ke banyak tempat di Amerika Serikat. Obama menyerukan rakyat Amerika Serikat tetap tenang dan aparat menahan diri. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa kerusuhan dan protes akan berhenti.
Amerika Serikat adalah negara multikultural terbesar yang memiliki tingkat kesejahteraan dan kepastian hukum yang tinggi. Demokrasi juga sudah mapan dan membudaya. Hak asasi manusia terjamin. Amerika Serikat selalu membanggakan diri sebagai negara demokratis yang paling berhasil mengelola rakyatnya yang multikultur.
Namun, satu kejadian kecil di kota kecil dapat memicu kemarahan ke seluruh negara, dan memunculkan kengerian akan kerusuhan dan kemarahan yang lebih besar. Pemicunya adalah rasialisme.
Indonesia adalah negara multikultural sebagaimana Amerika Serikat. Sepanjang sejarah setelah proklamasi kemerdekaan sampai hari ini, konflik dan kerusuhan yang berlatar belakang SARA tidak pernah benar-benar padam dan hilang.
Selalu, konflik dan kerusuhan itu menelan jiwa, bahkan dalam jumlah yang sangat besar. Seringkali pemicunya tampak sangat sepele. Dibutuhkan upaya yang lama untuk bisa menyelesaikan sementara konflik itu. Mengapa sementara? Sebab sering kali terulang lagi, meski perjanjian sudah ditandatangani dan pihak yang berkonflik sudah bersalaman dan berpelukan.
Menjadi negara multikultur itu indah dan sangat beresiko. Indah karena ada kebergaman. Kekayaan tradisi dan budaya sungguh memberi kesempatan bagi semua orang untuk saling belajar, memahami, berbagi, dan saling memperkaya. Bukan hanya kuliner, rumah, dan pakaian. Cara fikir dan penghayatan hidup yang berbeda sungguh sangat berpotensi untuk memperkaya bangsa, meninggikan kemanusiaan.
Syaratnya, sebagaimana yang dikatakan JK berulang-ulang, keadilan dan persatuan. Di sinilah resikonya. Tidak pernah gampang menegakkan keadilan. Jika keadilan tak dapat diujudkan, persatuan adalah ilusi. Bila tak ada persatuan maka konflik dan kerusuhan menjadi niscaya.
Itu berarti sangat sulit menjaga perdamaian dalam negeri yang bhineka karena merupakan negeri dengan aneka suku, agama, dan budaya. Percik api SARA sedikit saja dapat membakar rumah besar keindonesiaan. Sejumlah konflik, bahkan yang belum bisa dituntaskan sampai hari ini seperti konflik Poso membuktikan itu. Mereka yang terlibat dakam konflik Poso terus mengembangkan diri dan menyebarluaskan jaringan melakukan teror di mana-mana.
Itulah sebabnya, semua kekuatan masyarakat yang rasional dan menginginkan keutuhan NKRI harus mampu scara terus menerus melawan anasir-anasir yang menjadikan SARA sebagai basis gerakannya, yang tidak segan-segan menggunakan kekuatan massa untuk memaksakan kehendak dan tidak menghargai ideologi negara Pancasila.
Situasi makin runyam karena terdapat pula oknum dari partai politik yang mau bekerjasama dan membangun kekuatan bersama anasir yang memaksakan kehendak dalam politik kekuasaan. Mengatasnamakan agama dan golongan untuk kepentingan kekuasaan.
Bila kelompok seperti ini diberi toleransi, maka rajutan keindonesiaan yang memang terdiri dari banyak benang keberagaman yang penuh warna akan robek terkoyak. Pastilah kita semua tak inginkan itu terjadi.
Jika di Amerika Serikat yang demokrasinya telah mapan dan teruji, tingkat kesejahteraan dan pendidikan rakyatnya sudah tinggi, dan kepastian hukum terjamin, peristiwa rasial bisa membakar negeri. Apalagi di negeri ini, yang semuanya masih dalam tahap perkembangan. Pastilah konflik berlatar SARA akan menghangusgosongkan kita semua.
Terutama saat ini, kala politik kuasa lebih mengemuka, pengatasnamaan rakyat merajalela. Sementara itu sebagian media massa bertindak sebagai corong faksi-faksi politik yang berhadap-hadapan, potensi terjadinya konflik sangat terbuka.
Belum lagi reda konflik PPP, mencuat pula perseteruan di Golkar, di tengah koalisi-koalisi di DPR masih saja saling serang. Kita sebenarnya berada dalam situasi yang mudah membakar membara.
Semoga, semua pihak dapat menahan diri. Tidak asyik hanya bertarung dalam politik kuasa, dan lebih mengedepankan politik kesejahteraan demi dan untuk rakyat. Rakyta telah bosan dan muak menyaksikan pertarungan demi pertarungan untuk kuasa. Ini saatnya tunjukkan kinerja nyata bagi kesejahteraan rakyat.
Bagaimanapun, suasana penuh pertentangan dan perang kata-kata di media akan sangat mempengaruhi kehidupan rakyat sehari-hari. Rakyat merasa bahwa para pejabat pada semua lembaga terlalu asyik dengan perjuangan demi kepentingan kelompoknya sendiri.
Jika terus begini, tak ada yang bisa menjamin konflik tidak terjadi. Artinya dalam negara multikultur yang sangat bhinneka, yang telah lama dilanda konflik berakar sara. Potensi konflik itu membesar karena dicoraki dan didorong oleh konflik politik yang tak juga reda.
INDONESIA AKAN MENJADI HEBAT, JIKA SEMUA KEKUATAN BANGSA BEKERJA BERSUNGGUH-SUNGGUH UNTUK DAN DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT.
Noviana Winarsih P.IPS B 2014
BalasHapusSARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) menjadi salah satu permasalahan yang cukup besar bagi bangsa ini. Sebagai bangsa yang memiliki keberagaman, pastilah akan muncul berbagai macam konflik mengenai SARA. Perlu diakui memang, jika keberagaman dapat menyebabkan timbulnya permasalahan.
Indonesia yang memiliki berbagai macam keanekaragaman, seharusnya menjadikan keberagaman itu sebagai sebuah alat pemersatu bangsa. Keberagaman harus dijaga perdamaiannya agar tidak menjadi alat yang justru akan menghancurkan bangsa ini. Pemerintah diharapkan dapat ikut serta dalam hal ini, untuk dapat mengatasi berbagai macam konflik SARA yang timbul. Namun pemandangan pemerintahan saat ini justru mencerminkan hal lain. Dimana para petinggi di negeri ini justru sibuk dengan kepentingan kelompok mereka sendiri. Seakan melupakan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Seharusnya kita semua menyadari bahwa keberagaman adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan. Alangkah baiknya bila kita semua dapat menjaga dan melestarikan karunia tersebut. Jadikanlah keberagaman itu sebagai sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada-Nya.
Ghaffar Radithio Putra
BalasHapusP.ips b 2014
4915142801
Rasisme adalah pengucilan sebuah kelompok oleh kelompok lain. Misalnya seperti ras kulit putih dan hitam. Mengapa rasis bisa terjadi di era yang sudah seperti ini? Jawabannya tentu ada di sistem dan manusia itu sendiri.
Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menghindari konflik rasisme jika terus membeda bedakan. Kita adalah satu yaitu Indonesia, semakin kuat persatuan kita maka akan terjalin Indonesia yang hebat. Itulah mengapa Indonesia tidak pernah maju.
Oleh karena itu, hendaklah kita memperketat hukum dan penegakan keadilan agar semua berjalan lancar dan tertib sehingga tidak ada kecemburuan sosial di masyarakat.
Muhammad Ilham Tachril P.IPS A 2014 4915141040
BalasHapusMasalah SARA kini meruak di AS. Karena hal yang sepele mengakibatkan kegelisahaan masyarakat lokal maupun internasional. Pasalnya AS menjadi pandangan negara lain dalam hal ekonomi dan kesejahteraan,kini pamor AS sedikit goyah akibat SARA tersebut.
Tidak jauh beda di Indonesia. Indonesia penggunaan SARA sangatlah kental dan sering dikaitkan ketika PEMILU ataupun lainnya. Hal tersebut sangat berbeda dengan dasar Pancasila kita,ironi memang tetapi pemikiran yang tidak melihat baik dan buruk di masa depan. Kini Indonesia krisis kepercayaan dan semangat,efek tersebut dikarenakan kita mengadopsi berlebihan kepada AS. Contohnya kita lihat game GTA San Andreas dan SmackDown dulu populer di Indonesia.
SmackDown dulu merusak mental anak usia SD. Anak Indonesia difokuskan pemikirannya ke SmackDown,sungguh menyesakkan mental negara kita. Kita kehilangan jati diri dan kehilangan mental maju. Kini kita butuh keseragaman dan kesamarataan sikap untuk menjadi pemikiran yang sama
Aku ciptakan engkau berbeda-beda agar kalian saling mengenal - (SALAH SATU PETIKAN DALAM AL-QURAN *LUPA SURAT APA DAN BERAPA)
BalasHapussebuah potongan ayat dalam al-quran yang mengatakan bahwa allah menciptakan manusia berbeda-beda agar saling mengenal. namun pada kenyataanya dengan adanya perbedaan maka sering terjadi konflik, perbedaan inilah yang merupakan sumbu api yang berbahaya bisa mengakibatkan korban jiwa. padahal maksud dari ayat ini ialah agar manusia belajar dengan manusia lain yang berbeda agar saling melengkapi. manusia telah lupa dengan ayat ini dan esensi ayat ini, padahal orang-orang terdahullu telah mengajarkan kita untuk tidak pernah melihat perbedaan. tapi nyatanya? masih banyak orang yang menilai dari RAS atau Suku sehingga terciptanya ketidak adilan yang menyebabkan konflik berdarah
masih ingat Nelson Mandela ? sebuah tokoh berasal dari Afrika Selatan yang mengobarkan persamaan Hak di negerinya. sungguh pilu bahwa Afrika merupakan rumah nya Kulit Hitam , tetapi Kulit Putih datang dengan lancangnya menjajah dan memperbudak mereka. tetapi kesadaran para pribumi menghasilkan pemberontakan dimana mereka ingin diperlakukan dengan sederajat. alhasil Nelson Mandela berhasil walau sempat dipenjara berpuluh-puluh tahun dan ia diangkat menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.
Contoh Afrika selatan diatas harus dilihat oleh bangsa Indonesia dimana masalah Ras menjadi alasan klasik suatu konflik apalagi suku. lihat tahun 98 dimana orang Tionghoa dibakar dan dijarah karena pribumi iri mereka lebih kaya?. siapa yang harus diasalahkan ? seharusnya diri kita sendiri. apabila kita sadar apa arti Bhineka Tunggal Ika hal tersebut tidak akan pernah terjadi. semua harus saling melengkapi jangan saling Meludahi. kita sebangsa setanah air dulu pernah bersatu padu melawan Imperialisme asing tak mengenal Islam,kristen,Budha dan lain-lain sampai Orang Jawa Kalimantan dan lain-lain. apakah kita lupa dengan cita-cita para pejuang bahwa kita harus membangun negeri ini diwarnai dengan perbedaan ? keberagaman ini merupakan anugerah jangan di sia-sia kan oleh karena itu hita harus saling menghargai satu sama lain untuk mencegah konflik dimasa depan kelak agar kedaulatan NKRI tetap kokoh berdiri hingga DAJJAL turun ke bumi
Achmad Sunandar R
P.IPS B 2014
Aku ciptakan engkau berbeda-beda agar kalian saling mengenal - (SALAH SATU PETIKAN DALAM AL-QURAN *LUPA SURAT APA DAN BERAPA)
BalasHapussebuah potongan ayat dalam al-quran yang mengatakan bahwa allah menciptakan manusia berbeda-beda agar saling mengenal. namun pada kenyataanya dengan adanya perbedaan maka sering terjadi konflik, perbedaan inilah yang merupakan sumbu api yang berbahaya bisa mengakibatkan korban jiwa. padahal maksud dari ayat ini ialah agar manusia belajar dengan manusia lain yang berbeda agar saling melengkapi. manusia telah lupa dengan ayat ini dan esensi ayat ini, padahal orang-orang terdahullu telah mengajarkan kita untuk tidak pernah melihat perbedaan. tapi nyatanya? masih banyak orang yang menilai dari RAS atau Suku sehingga terciptanya ketidak adilan yang menyebabkan konflik berdarah
masih ingat Nelson Mandela ? sebuah tokoh berasal dari Afrika Selatan yang mengobarkan persamaan Hak di negerinya. sungguh pilu bahwa Afrika merupakan rumah nya Kulit Hitam , tetapi Kulit Putih datang dengan lancangnya menjajah dan memperbudak mereka. tetapi kesadaran para pribumi menghasilkan pemberontakan dimana mereka ingin diperlakukan dengan sederajat. alhasil Nelson Mandela berhasil walau sempat dipenjara berpuluh-puluh tahun dan ia diangkat menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.
Contoh Afrika selatan diatas harus dilihat oleh bangsa Indonesia dimana masalah Ras menjadi alasan klasik suatu konflik apalagi suku. lihat tahun 98 dimana orang Tionghoa dibakar dan dijarah karena pribumi iri mereka lebih kaya?. siapa yang harus diasalahkan ? seharusnya diri kita sendiri. apabila kita sadar apa arti Bhineka Tunggal Ika hal tersebut tidak akan pernah terjadi. semua harus saling melengkapi jangan saling Meludahi. kita sebangsa setanah air dulu pernah bersatu padu melawan Imperialisme asing tak mengenal Islam,kristen,Budha dan lain-lain sampai Orang Jawa Kalimantan dan lain-lain. apakah kita lupa dengan cita-cita para pejuang bahwa kita harus membangun negeri ini diwarnai dengan perbedaan ? keberagaman ini merupakan anugerah jangan di sia-sia kan oleh karena itu hita harus saling menghargai satu sama lain untuk mencegah konflik dimasa depan kelak agar kedaulatan NKRI tetap kokoh berdiri hingga DAJJAL turun ke bumi
Achmad Sunandar R
P.IPS B 2014
Sebenarnya rasa persatuan itu ada dalam diri setiap orang. Jika setiap orang mau mengembangkan rasa persatuan dalam diri mereka, maka tentunya konflik dapat dihindarkan. Mulai juga dengan kegiatan seperti gotong royong untuk memupuk rasa kebersamaan dan juga persatuan. Dalam keluarga pun bisa dimulai dengan membereskan rumah bersama seluruh anggota keluarga di akhir pekan. Hal itu sudah pasti akan mengembangkan rasa kebersamaan dan persatuan dalam diri dan akan terbawa hingga ke masyarakat. Jika dalam masyarakat pun bersatu maka jangankan konflik, perpecahan seperti apapun dapat dihindari karena rasa persatuan yang tinggi. Maka pupuklah rasa semangat kebersamaan dan persatuan mulai dari keluarga.
BalasHapusarif akbar
p.ips b '14
4915144102
Miftahul Falah
BalasHapusP.IPS B 2014
Negara Indonesia adalah negara multikultular, sama halnya dengan negara Amerika Serikat. Sebagai negara multikultular, kita mempunyai tradisi dan adat istiadat yang beragam. Dengan adanya keberagaman ini, kita dapat membangun Indonesia menjadi lebaih hebat lagi dengan memanfaatkan keberagaman yang ada. Syaratnya itu dengan adanya keadilan dan persatuan dari setiap golongan, sehingga kesejahteraan rakyat dapat terjamin apabila semua kekuatan bangsa bekerja dengan sungguh-sungguh.
Fitri Rizka Maulia 4915141028
BalasHapusP.IPS A 2014
Saya menangkap dari kasus yang terjadi di amerika ini karena masalah rasis antara kulit hitam dan kulit putih. Apabila si polisi kulit putih ini ditindak lanjuti dengan memberikan hukuman penjara atau sebagainya, mungkin ceritanya akan berbeda. Mungkin tidak akan terjadi kerusuhan di Amerika, karena warga pun merasa hal itu adil.
Perbedaan bila tidak disikapi dengan bijaksana memang akan memicu konflik dengan mudah. Sebagai negara yang multikultural, masyarakatnya harus dengan lapang dada menerima perbedaan dan saling bertoleransi. Indonesia ragam suku, ragam budaya, ragam agama, sungguh sangat mudah dipecah belah sehingga memicu timbul konflik , apabila antar masyarakat yang berbeda ini tidak saling menghargai perbedaan yang tercipta.
Tentunya tiap negara memiliki konfliknya masing-masing. Tentunya dalam kehidupan sangat mustahil bila kita akan terbebas dari konflik, konflik kecil atau besar sekalipun. Dan agar konflik itu tidak menumpuk, kita harus menyelesaikannya satu persatu, termasuk konflik yang terjadi pada negara ini. Masyarakat yang tinggal di negara multikultural seharusnya tidak mudah terprovokasi, kita harus bersatu demi terwujudnya kerukunan antar masyarakat multikultural ini.