Sabtu, 06 Desember 2014

BANGSA PELAUT

Bumi ini didominasi oleh lautan. Lautan merupakan bagian terluas di bumi. Daratan hanyalah bagian yang lebih kecik dibandingkan lautan.

WWF Indonesia mencacat, Kelautan menempati porsi kurang lebih 70% atau 2/3 luasan dibandingkan dengan daratan di bumi ini secara geografis. Begitu pula dengan perbandingan luas daratan dan lautan di Indonesia, kurang lebih 2/3 dari wilayah teritori Indonesia adalah lautan. Namun kenyataannya, sektor kelautan belum diperhatikan secara serius, untuk itu perlu ada pengawasan dalam penggarapan potensi kelautan Indonesia.

Meski luas lautan dan daratan sebenarnya terus berubah, terutama akibat pemanasan global. Namun ada angka yang bisa dijadikan patokan untuk mengetahui berapa luas lautan dan daratan. Luas laut ada pada kisaran 361 juta km2, dan daratan 149 juta km2. Perbandingannya pada kisaran 70:30.

Kata yang mengacu pada laut yaitu bahr tersebut 32 kali, dan kata yang terkait dengan daratan yaitu barr terdapat 13 kali dalam Al Quran. Laut lebih sering disebut. Maknanya, laut itu penting.

Penting dan fungsionalnya laut tampaknya sangat disadari oleh nenek moyang kita. Mereka kemudian melakukan serangkaian kegiatan yang berpusat di laut. Itulah sebabnya kita disebut sebagai bangsa pelaut. Suara Pembaharuan 22 Februari 1996 menguraikan,

Sebagai bukti, bahwa Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai ne­gara bahari, bisa dilihat pada re­lief di Candi Borobudur. Di situ akan tampak relief perahu sebagai pertanda bahwa di masa ke­kuasaan raja-raja masih Mataram Kuno, lautan sudah tak asing lagi.

Bahkan dugaan keandalan orang-orang Indonesia di masa si­lam sebagai pelaut, sudah sejak zaman prasejarah. Antara lain dengan ditemukannya nekara pe­runggu di berbagai tempat.

Candi Borobudur yang meru­pakan peninggalan spektakuler masa lampau di Jateng, memper­lihatkan berbagai bentuk kapal. Paling tidak di zaman Majapahit, dapat diidentifikasi tiga bentuk kapal. Perahu yang sederhana di­sebut perahu lesung atau dug out. Kemudian, perahu lesung yang dipertinggi dan diberi cadik, serta perahu lesung yang dipertinggi tanpa cadik.

Alat angkut air itu juga bebera­pa di antaranya diketahui terdapat di Candi Penataran di Jatim, teru­tama dibagian teras. Candi Pe­nataran merupakan candi tertua yang masih dapat disaksikan, karena, dibuat sebelum Raja Hayam Wuruk naik tahta.

Pada relief candi tergambar se­buah kapal yang sedang berlabuh. Sayang sekali, relief tersebut tidak begitu jelas. Namun terlihat secara samar-samar dan di bagian kemudi terdapat hiasan berbentuk kambing.

Di dalam kitab Negara Kertagama, disebut-sebut tentang ang­katan laut yang mampu melin­dungi ataupun membinasakan daerah bawahan. Tetapi bentuk- bentuk kapal tidak digambarkan. Bahkan di Candi Penataran, tidak dilukiskan secara jelas pada re­liefnya.

Munculnya kekuatan maritim di tanah air dimulai ketika Ke­rajaan Sriwijaya berkuasa di Su­matra pada abad VII. Banyak prasasti yang menunjukkan ten­tang kehebatan angkatan laut Sri­wijaya. Misalnya saja, prasasti Kota Kapur (686 M), serta Ke­dukan Bukit (682 M). Disamping itu, prasasti Kerang Berahi, Te­laga Batu, Palas Pasemah (tanpa angka tahun) serta Talang Tuo (684 M).

Keperkasaan di laut dilanjut­kan oleh kerajaan besar berikut­nya, yakni Majapahit, yang dirin­tis oleh Raden Wijaya tahun 1293. Saat Majapahit dipimpin Raja Hayam Wuruk, kerajaan mencapai puncak kejayaannya.

Ketika itu terkenal Mahapatih Gajah Mada yang bersumpah Amukri Palapa, menyatukan Nu­santara (kecuali Kerajaan Pajajaran di Jabar). Bahkan sampai keluar negeri seperti Barune (Brunei Darussalam), Kelantan, Tumasik, Pahang.

Kapankah dominasi Indonesia tenggelam, dan tidak lagi menjadi negara maritim? Mantan KSAL memberi penjelasan dalam situs Maritim Line,

Indonesia sebagai negara kepulauan bisa diharapkan menjadi negara maritim yang tangguh, yang pernah ditandai kejayaan kemaritiman pada masa Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Namun, saat ini Indonesia seolah lupa dan mengabaikan begitu kuatnya sejarah maritim masa lalu, demikian diakui mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Achmad Sutjipto pada diskusi Bentang Bahari Baharu, yang diadakan Indonesia Maritime Institute (IMI) di Jakarta, semalam (13/2).

Dalam siaran pers IMI, Rabu, Sutjipto mengatakan, kejayaan maritim tidak lepas dari Kerajaan Majapahit. Menurut ia, setelah mahapatih Majapahit Gajah Mada wafat, praktis kejayaan maritime Nusantara selesai. "Untuk mengembalikan itu semua butuh ratusan tahun. Dan saya melihat kita mengabaikan kemaritiman. Apapun gerakannya baik kecil maupun besar, forum-forum atau komunitas untuk membangun negara maritim harus dihidupkan kembali dan harus kembali bergaung," kata pria yang murah senyum ini, sambil memberikan dukungan kepada sebuah gerakan, atau forum diskusi untuk menganggas kembalinya Indonesia menjadi negara maritim.

Sutjipto mengakui, ada kesulitan untuk mengubah pola pikir (maindseet) sebagain masyarakat Indonesia saat ini. Meski secara lingkungan dan geografik, Indonesia adalah negara maritim, tapi keinginan para pemimpin belum begitu kuat. "Bahkan, Indonesia lebih bangga disebut sebagai negara agraris dan mendeklarasikan sebagai negara agraris," katanya seraya menambahkan belum ada kerangka yang jelas untuk menuju maritim, tapi dirinya optimistis Indonesia bisa menjadi negara maritim yang kuat.

Uraian dalam Suara Pembaharuan dan penjelasan mantan KSAL di atas memberikan gambaran yang jelas tentang masa lalu dan masa kini negara bangsa ini dalam bidang kemaritiman. Pernah jaya, kemudian tenggelam.

Tampaknya dalam konteks inilah keinginan kuat Presiden Jokowi untuk mengembalikan kejayaan maritim kita harus ditempatkan. Kita memiliki akar sejarah yang panjang sebagai penguasa maritim. Apalagi kini terbukti kekayaan yang bisa digali dari lautan sangat luar biasa. Kerugian yang kita derita akibat pencurian ikan saja berkisar 300 triliyun per tahun. Tentu bukan angka yang kecil.

Pastilah kemauan dan semangat untuk mengembalikan kejayaan maritim kita, menjadikan Indonesia poros utama maritim dunia bukan pekerjaan gampang. Sudah terlalu lama lautan kita diterlantarkan. Sudah sejak lama sekali angkatan laut kita diabaikan. Sudah sedari dulu nelayan kita dikebelakangkan.

Namun, kita tak boleh terikat pada masa lalu. Hidup maju terus, tak pernah beringsut mundur. Kita menjadi bangsa besar karena berani bukan saja menghadapi, bahkan menyongsong tantangan. Kita sudah buktikan itu sejak dulu hingga kini.

Sikap tegas terhadap pencuri ikan yang kita mulai tunjukkan hari ini, dengan membakar kapal pencuri ikan adalah pengumuman resmi bahwa kita tidak sedang main-main. Bangsa ini di bawah kepemimpinan Jokowi yang perawakannya lebih mirip nelayan miskin daripada prajurit angkatan laut, akan membangun sejarah dan peradaban baru. Bangsa yang kembali mendominasi maritim untuk kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat.

Layar telah dikembangkan, bendera telah dikibarkan, niat telah diujudkan jadi tindakan. Jangan pernah surut. Maju terus!

JUSTRU DI LAUT KITA JAYA!

13 komentar:

  1. Achamd Ramadhan 4915142806

    Laut sangat penting bagi kehidupan. Kita srbagai generasi penerus bangsa harus berperan aktiv dalam melestarikan laut.

    Saya setuju dengan pendapat bapak, bahwa pemeruntah harus lebih memperhatikan sektor kelautan. Karena banyak sumber daya alam yang dapat di gali di lautan.

    Laut indonesia sangat luas dan menghubungkan pulau-pulau. Seharusnya ini dapat di jadikan mode transportasi antar pulau menggunakan kapal laut di bandingkan dengan pesawat.

    BalasHapus
  2. Nama ade nur hasanah
    Jurusan p.ips b
    No registrasi 4915142814

    Dalam tulisan bapak tentang bangsa pelaut ini saya sangat terkesan dengan isi tulisan ini. Saya setuju dengan tulisan bapak bahwa bangsa kita adalah pelaut karena mayoritas wilayah kitapun sebagian besar adalah lautan. Sejak kita masih kecilpun kita selalu di ajarkan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul nenek moyang kita seorang pelaut.
    Saya juga setuju dalam tulisan bapak bahwa kita sudah lama mengabaikan kekayaan negara di dalam laut kita. Lautan kita seakan ditelantarkan dengan begitu saja bahkan angkatan laut negara kita tidak diperkuat sehingga tidak heran jika laut kita selalu dimalingi oleh bangsa lain.Hal ini sangat berbeda jauh jika kita melihat sejarah kita yang dulu sangat kuat dari bidang maritim di jaman Sriwijaya dan Majapahit setelah jaman itu kita sangat kerdil didalam lautan. Indonesia diberikan anugrah yang melimpah dilautan namu selama ini disepelekan oleh bangsa kita selama ini.
    Saya juga sependapat dengan bapak untuk mendukung Presiden Jokowi memperkuat sektor laut negara kita. Jika kekuatan laut kita kuat maka kita akan menjadi negara yang sangat kuat karena dalam laut kita tersimpan banyak sumber daya alam dan energi yang tidak dimiliki bangsa lain. Saya juga sependpat dengan Presiden Jokowi dengan aksi menengelamkan kapal asing yang mencuri hasil laut kita dengan begitu kita sanggat tegas untuk melindungi aset bangsa kita tidak perlu peduli pendapat bangsa lain terhadap kita karena mereka selama ini mencuri aset kita.

    BalasHapus
  3. Nur'aini Eka Putri
    p.ips b 2014

    Memang sudah seharusnya sejak dulu pemerintah kita menindak tegas para pelaku kasus pencurian ikan ini. Seperti yang bapak sebutkan diatas karena kasus ini negara kita menderita kerugian hingga 300 triliun/tahun. Bayangkan saja jika uang sebanyak itu dialokasikan untuk kepentingan rakyat, tentu akan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.
    Menurut saya selain para pelaku pencurian yang harus di tindak tegas, pemerintah juga harus menindak tegas para aparat yang bermain curang. Disana masih banyak oknum aparat yang tega melihat negaranya menderita kerugian demi menerima segelintir uang dari para pelaku.
    Jika para pemerintah dapat bertindak tegas dan konsisten dalam mengemban amanah, saya yakin cita-cita kita menjadi negara maritim yang disegani akan segera terwujud. Saya melihat menteri kita yang baru ini ibu Susi Pudjiastuti memang sangat serius untuk membasmi para pelaku pencurian ikan ini. walaupun background pendidikan beliau hanya sampai SMP tetapi beliau memiliki banyak pengalaman dengan laut sehingga membuat beliau memiliki pengetahuan yang luas tentang laut

    BalasHapus
  4. Itulah ciptaan Tuhan yang harus kita syukuri, kekayaan alam yang begitu luas dan banyak bagi kita, walaupun dalam keadaan nyatanya kekayaan kita dinikmati oleh segelintir orang. Kekayaan alam yang begitu luas haruslah dimaksimalkan pada perkembangan bangsa yang masih dalam proses perkembangan negara. Ada baiknya setiap orang dapat ikut serta pula dalam pembangunan nasional ini.

    Dewasa ini orang hanya dapat melimpahkan kesalahan pada asing tanpa berpikir penyebabnya. Begitu manusia Indonesia berulang-ulang melimpahkan kesalahan pada asing.Kenyataannya asing tidak dapat masuk jika tidak mendapat izin dari pemerintah dan mengapa asing bisa masuk? karena lemahnya kinerja pemerintah dalam masalah pengawasan. Benar bukan pendapat saya? lalu siapa yang harus kita salahkan?

    Semoga kedepannya Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia dengan kekuasaan laut yang begitu luas. Begitu juga dengan sektor sumber daya alam lainnya yang harus kita lestarikan sekaligus kita maksimalkan manfaatnya. Begitu juga masyarakat luas Indonesia yang harus bisa berpikir dewasa dan cerdas dalam permasalahan SDA di Indonesia.

    BalasHapus
  5. YUNIFA NADIA HALIDASIA
    P,IPS A 2014

    Saya teringat bapak Nono Sampono memberikan kuliah umum tentang Kekuatan maritim. beliau menyampaikan bahwa kita lupa akan jati diri kita dimana sebenarnya kita bisa mengembakan potensi maritim nasional. Kita seolah terbuai dengan pola pikir yang dibentuk oleh bangsa koloni. Kita ingat tentang gambar pegunungan didepannya terbentang sawah yang dibelah oleh jalanan atau sungai. Apakah ada gambar pantai atau laut? tidak ada bukan. itu saja sudah membuktikan mindset kita seolah-olah dibenruk kita adalah negara agraris oleh bangsa Belanda.

    jika kita lihat beberapa pemerintahan belakangan kemarin lebih merepakan landbased oriented. Pembangunan difokuskan pada daratan saja. kalau kita ingat janji DPR dan DPRD sebagian dari mereka mengatakan "saya akan memajukan pertanian di daerah A". Kita seolah terbuai dengan kesuburan di wilayah indonesia dan lebih fokus kearah sana. Lupa tentang potensi alam, sejarah, dan fungsi laut sebagai pemersatu Nusantara dan dunia internasional.

    Jika saja pemerintah menyeimbangakn pembangunan di darat dan dilaut, Mungkin saja bangsa kita saat telah makmur, dan memakmurkan rakyatnya tentu. Dalam kuliah umum bersama bapak Nono Sampono didapatkan data, banyak sekali harta karun dibawah laut Indonesia ini berjuta-juta kapal karam dan tenggelam meninggalkan beratus juta harta karun, hasil laut yang melimpah dan bisnis transportasi laut yang menjanjikan.JIka kita kalkulasikan itu semua dapat menutup kebutuhan Indonesia. saya rasa langkah pemerintah saat ini sudah sangat betul untuk mengembalikan potensi negara kita menjadi negeri bahari. Semoga presiden kita dapat melaksanakan programnya dengan baik.

    BalasHapus
  6. Kita seharusnya bangga dengan wilayah Indonesia yang 70%nya terdiri dari lautan. Diperkaya dengan berbagai jenis ikan menghiasi laut kita ini. Akan tetapi rakyat seperti tak peduli dengan apa yang kita banggakan itu. Banyak yang mencuri ikan berton-ton dari negara lain untuk kepentingan sendiri. Saya yakin hal itu sudah terjadi sejak lama akan tetapi dari pemerintah sendiri tidak ada tindakan tegas untuk melarang negara lain masuk tanpa ijin ke wilayah Indonesia dan rakyat pun seolah masa bodoh karena tidak bisa melakukan apa-apa.
    Semenjak ganti presiden, laut kita dilirik dan banyak rencana yang dilakukan untuk menjaga dan memperbaiki laut kita. Ditambah adanya menteri kelautan Susi Pujiastuti membuat fungsi laut berguna lagi. Tindakan tegas menenggelamkan kapal yang mencuri ikan sangatlah bagus. Ia berani menunjukkan pada dunia bahwa kita tidak bisa terus-terusan diinjak begitu saja.
    Di ipa ada istilah aksi-reaksi yang bisa diaplikasikan ke dunia maritim kita. Di mana ada aksi yang merugikan laut kita seperti cobtoh di atas, reaksi kita harus lebih besar dari aksi tersebut. Selain menenggelamkan dan membakar kapal, TNI AL pun harus bekerja lebih ekstra dengan ditambahnya prajurit-prajurit untuk menjaga laut dengan sangat ketat.

    BalasHapus

  7. Nama : Taufik hidayatulloh
    Kelas : P.IPS
    NIm : 4915145638


    “Nenek Moyangku Seorang Pelaut“ Slogan ini sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia. Orang-orang Indonesia dikenal sebagai pelaut Ulung dari zaman dulu kala. Mereka mengarungi lautan luas hanya dengan ilmu perbintangan tradisional untuk menentukan arah kapal serta cuaca yang akan terjadi di lautan.

    Namun kini slogan itu hanyalah slogan karena,laut kita telah dijajah oleh bangsa-bangsa lain,ikan diambil oleh bangsa lain tanpa ada yang tahu dan tanpa penjagaan yang ketat.sekalipun ada penjagaan,para aparat hukum melakukan kongkalikong dengan dengan pencuri ikan dilaut.

    Betapa mirisnya bangsa ini saat ini,apa yang tak bisa diperdaya oleh uang.Dimana-mana uang berbicara bahkan hingga keranah hukum uang ikut berbicara,Para maritim Indonesia telah sangat melemah dibandingkan saat dulu,bahkan maritim bisa bungkam oleh uang.Seolah-olah acuh dengan apa yang terjadi didepan matanya karena dibutakan oleh uang.

    Namun bukanlah hal yang seperti ini yang diinginkan oleh rakyat.Rakyat menginginkan Indonesia hadir di antara bangsa-bangsa lain dengan kehormatan, martabat dan harga diri. Kita ingin menjadi bangsa yang bisa menyusun peradabannya sendiri. Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global.

    Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk,kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga,di laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali membahana.

    BalasHapus
  8. Syafrida Dea Irany
    P.IPS A 2014

    Indonesia adalah negara kepulauan, sekitar 2/3 wilayah negara ini berupa lautan terdapat 17.504 pulau yang mengelilingi negara indonesia. Ditambah lagi, nenek moyang kita adalah seorang pelaut, Ya ini sudah jelas bahwa kita berasal dari negara yang mempunyai kekayaan laut yang luar biasa. Walaupun, kita hidup dan menginjakan kaki di daratan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa indahnya lautan di Indonesia adalah anugerah yang tuhan berikan kepada negara kita, Indonesia.

    Kekayaan laut yang kita miliki mungkin hanyalah sebatas warisan dari nenek moyang yang hanya menjadi objek semata, karena buktinya masalah di laut indonesia sangatlah tinggi. Pencurian ikan, kurangnya pengawasan lalu lintas di laut dan banyaknya pengambilan pulau-pulau kecil dari negara tetangga. Ini semua menjadi tugas bagi kita semua agar lebih membuka mata bahwa kita terlalu asik mencari makan di daratan sehingga kita lupa apa yang ada di lautan. Karena kita berfikir di lautan hanya ada ikan, terumbu karang, air laut dan kapal, itu saja. Namun, ada yang terlupakan dari hal itu yaitu potensi perekonomian di Indonesia sebenarnya bertombak di lautan.

    Orang elite yang memiliki kekuasaan itu hanya membuat undang-undang kelautan tetapi tidak dilakasanakan. Kemaritiman kita seolah-olah pasif dan tidak mengalami kemajuan. Kurangnya perhatian dari pemerintah mungkin adalah sebab utamanya, mereka hanya tidak bisa memanfaatkan apa yang ada di lautan. Padahal, jika kekayaan laut digali dan menguatkan maritim mungkin negara kita tidak akan menjadi negara yang tertinggal. Perekonomian kita akan lebih maju dan kuat.

    Ini menjadi sebuah tugas utama bagi pemerintahan dan kita semua sebagai masyarakat dari negara kepulauan bahwa kita harus melestariakan kelautan. Kita tidak akan bisa menjadi negara yang maju jika salah satu bagian dari negaranya saja masih terlupakan dan kita tidak akan pernah merdeka seutuhnya jika kita tidak bisa melestarikan apa yang nenek moyang kita perjuangkan. Semoga pemerintah yang digadang-gadang akan membuat maritim indonesia menjadi poros dunia bukanlah harapan palsu semata.

    Terimakasih.

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum pak
    Saya Ma'mun Raka Arief
    P.IPS A'14 (4915141016)

    Indonesia sendiri adalah negara kepulauan. Sudah pasti banyal memiliki lautan yang sangat luas dan kaya. Bunaken, Raja Ampat, atau bahkan Sawarna dan Pantai Kute adalah contoh kecilnya. Nama-nama itu sudah tak asing lagi di telinga para turis-turis luar.

    Hasil daya lautan pun tak akan pernah bisa dihitung oleh jari. Ya, lautan Indonesia memang kaya akan berbagai macam ikan bahkan terumbu-terumbu karang. Akan terasa menyenangkan apabila kita menyelamdan melihat keindahan bawah laut Indonesia dari dekat.

    Hal itu lah yang sebenarnya bisa memajukan ke-maritiman Indonesia. Peran pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam hal ini. Mungkin peran pemerintah sudah dibuktikan dalam kasus penenggelaman kapal-kapal asing yang mengambil kekayaan-kekayaan lautan Indonesia. Itu menandakan bahwa negara kita siap melindungi lautan Indonesia.

    Peran positif masyarakat lah yang mungkin masih belum terlihat. Penangkapan ikan dengan cara-cara ilegal, atau mengotori air laut adalah contohnya. Mereka dengan seenaknya melakukan itu semua. Itu menandakan bahwa masyarakat Indonesia belum siap untuk menjaga lautan mereka sendiri.
    Terimakasih.

    BalasHapus
  10. Siti aisyah
    Pendidikan ips b 2014
    4915144110
    Saya setuju dengan artikel bapak bahwa bumi ini didominasi oleh lautan. Salah satu negara yang dikelilingi lautan adalah Indonesia. Berdasarkan data, bahwa Indonesia memiliki luas laut 5,8 juta km2 dan luas daratan 2,8 juta km2. Maka tidak heran kalau negeri ini kaya akan biota lautnya dan sering disebut sebagai negara maritim.

    Tetapi sering kali kita melupakan kekayan yang dimiliki negeri ini. Buktiknya potensi laut yang dimiliki negeri ini tidak pernah dilirik oleh pemerintah,karena pemerintah hanya fokus pada sektor agraris saja. Tetapi justru yang melihat potensi laut negeri ini adalah bangsa lain,sehingga bangsa tersebut mengali kekayaan yang terdapat dilaut kita tanpa sepengetahuan kita. Seperti yang terjadi didaerah Sulawesi, disana dalam sehari ada 60 kapal Filipina mengambil ikan diperairan kita, jika satu kapal bisa mengambil ratusan ribu ikan maka berapa banyak ikan yang didapat oleh kapal-kapal tersebut. Mungkin saja biota laut disana akan habis dan anak cucu kita dimasa depan tidak akan pernah merasakan kekayaan laut disana.

    Jika saja pemerintah tidak hanya memperhatikan sektor agraris tetapi juga sektor kelautan pasti hal tersebut tidak akan terjadi. Namun pemerintahan Joko Widodo mencoba mengembalikan kejayaan maritim negeri ini dengan cara mengabungkan sektor agraris dan kelutan dalam kekuatan perekonomian bangsa. Dan kita harus mendukung rencana tersebut, karena jika dua sektor tersebut berjalan dengan baik pasti permasalahan ekonomi dinegeri ini dapat terselesaikan serta kekayaan laut negeri ini akan terjaga sehingga anak cucu kitajuga dapat menikmati kekayan tersebut dimasa depan. Dengan begitu kehidupan dinegeri ini akan makmur dan sejahtera.

    BalasHapus
  11. zharotul zanah
    P'IPS B 2014
    4915142804

    Saya sangat setuju. Indonesia sangat luas wilayah lautnya. Kejayaan masa lalu memang sangat membanggakan. Bukan untuk terlena tetapi seharusnya menjadikan tolak ukur untuk maju.
    Zaman sekarang kita memusatkan semua di darat. Mulai dari A sampai Z. Kita lupa bahwa kita memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Yang jika kita kelola pasti bisa meningkatkan prekonomian Indonesia. Kita terlalu cuek dengan laut, membiarkan ikan kita dicuri dan menimbulkan kerugian. Membiarkan negara tetangga makmur dari hasil curian ikan. Sedang kita tetap miskin.
    Sudah saatnya kita memperhatikan laut kita. Membangun kekuatan marintim seperti pada zaman sriwijaya dan majapahit. Serta mendukungan program pemirintah yang terkait dengan marintim.

    BalasHapus
  12. Muhidin
    P.IPS.A 2014
    4915141026

    Lautan memang lebih luas dari daratan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup juga,lautlah yang dapat mengabulkannya.Seperti yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an,yaitu laut itu paling penting.
    Sejarah tentang kelautan kita juga sangat kuat.Namun pada beberapa tahun yang lalu negara kita tidak menyadarainya.Tetapi pada saat ini bangsa kita mulai bergerak dan memperketat keamanan di laut.
    Laut memang sangat berguna untuk kita dalam memenuhi kebutuhan kita sehari-hari seperti mandi,mencuci,dan minum.Potensi yang dihasilkan oleh laut juga sangat melimpah. Oleh karena itu,manfaatkanlah laut kita sendiri.

    BalasHapus
  13. Selama ini sudah cukup pemerintah mengabaikan laut indonesia. Padahal harta karun indonesia yang sesungguhnya ada dilaut. Cukup pemerintah memerhatikan dan hanya fokus pada kondisi daratan. Maling ayam sebiji pun dikejar abis-abisan, sedangkan maling ikan beribu ton dari negeri sebrang dibiarkan. Lucunya negeriku.
    Inggris merupakan negara yang memiliki kekuatan maritim paling besar, keadaan ekonominya pun maju dan rakyatnya sejahtera. Setidaknya kita bisa meniru inggris yang kekuatan maritimnya sangat kuat dan negaranya bisa sejahtera dengan mengandalkan kekuatan maritimnya. Sungguh ironis negeri kita. Coba bayangkan bila negara kita tidak memiliki laut seperti Laos, paraguay, khazakstan dan lainnya. Mereka bahkan harus mengimport ikan untuk dikonsumsi rakyatnya. Sedangkan kita hanya tinggal memanfaatkan dan menjaga apa yang telah Tuhan berikan lewat laut Indonesia sangat luas.
    Laut, hamparan air biru yang indah dengan gemuruh ombak dan semilir angin pantai yang menyejukkan jiwa. Dengan segala ikan dan kawananya yang hidup didalamnya, yang dapat membuat rakyat kebagian limpahan rezeki melalui laut. Nenek moyangku seorang pelaut bukanlah mitos belaka namun legenda yang harus selalu kita jaga.
    Wandahani P.IPS B 2014

    BalasHapus

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd