Malam makin larut, Malioboro makin
sepi. Beberapa warung lesehan mulai dibenahi untuk ditutup. Kebanyakan tukang
becak tidur di becaknya. Tampak sejumlah pemulung memunguti botol plastik bekas
minuman. Ada perempuan muda dengan tampilan yang sangat jorok berjalan
mengutipi sisa makanan di dekat tempat sampah warung lesehan. Sejumlah pengamen
dan pengasong nongkrong ngobrol di sudut jalan dekat mal. Ada tukang parkir
yang tertidur di bangku. Malioboro beranjak sunyi, istirah sejenak.
Namun, di sebuah sudut Malioboro, dalam
gedung yang agak sempit, musik berdentum keras dan lampu seperti laser
ditembakkan ke berbagai arah dalam ruang yang temaram. Dalam ruang sempit dan
pengap dipenuhi asap rokok sejumlah orang, kebanyakan ABG, berjoget mengikuti
musik yang diremix oleh seorang DJ wanita
berpenampilan seronok. Ini sebuah diskotik yang dipadati pengunjung.
Perempuan dan lelaki menggerakkan
badannya, saling bersentuhan, ada yang sembari meminum bir dingin, berpelukan,
saling berpegangan, beberapa bahkan berciuman sementara tubuhnya tetap bergerak
cepat mengikuti dentuman musik yang makin keras. Suasana semakin riuh saat
musik diubah DJ, dan terdengar seperti lagu pengiring tari tor-tor dari daerah
Batak yang telah domodifikasi oleh kecanggihan sang DJ memanfaatkan teknologi
digital. Para pengunjung makin asyik bergoyang, tampak keringat membasahi wajah
dan tubuh mereka. Beberapa ABG yang tadi menggoyangkan badan dan mengangkat
kedua tangannya sembari duduk, kini berdiri dan semakin asyik bergoyang.
Di tempat sesempit ini berkumpul
perempuan dan lelaki dari berbagai kebudayaan dan peradaban. Dari bahasa dan
logat yang digunakan tampaknya para pengunjung diskotik ini berasal dari Jawa,
Menado, Ambon, Korea, Bali, Jepang, Jerman, Perancis, dan negera-negara
berbahasa inggris. Semuanya berbaur dalam kegembiraan yang dipicu oleh musik
dan dinikmati dengan gerakan-gerakan cepat penuh semangat.
Diskotik merupakan sebuah tradisi yang
berasal dari budaya Barat moderen. Diskotik menegaskan bahwa modernitas itu
berakar pada individualitas dan berbuah kebebasan. Diskotik juga menggambarkan
bagaimana kapitalisme berhasil mengolah kebebasan sebagai basis bagi hiburan.
Di dalam diskotik terjadi transaksi yang menghasilkan uang dalam jumlah besar,
karena pelaku transaksi melakukannya dalam suasana penuh kegembiraan. Suasana
direkayasa agar setiap orang tidak merasa uangnya sedang dikuras.
Dalam ketemaraman dan kedap-kedip
lampu, anak-anak muda itu terus bergoyang, mengobrol dengan suara keras
mengimbangi musik yang semakin cepat dan cadas, berpegangan tangan, berciuman,
berpelukan, dan tertawa bareng. Di sebuah sudut seorang wanita bule yang
mengenakan pakaian seksi tampak berciuman dengan lelaki pribumi, bermesraan di
tengah keramaian. Mereka semua larut dalam kegembiraan, kebersamaan dalam gerak
yang makin kencang dan beragam. Tak ada batas suku, agama, dan kebangsaan.
Kegembiraan telah menyatukan mereka. Diskotik adalah perkawinan aneh
antarbudaya. Semua orang, jika mereka mau, boleh datang dan bersatu dalam
kebebasan, bersatu dalam kegembiraan, bahkan seringkali dalam keliaran.
Diskotik sungguh menjadi antitesis atau
sanggahan bagi keyakinan seorang pemikir yang mengatakan telah terjadi benturan
peradaban. Benturan peradaban itu urusan para penguasa dan teoritikus. Di
diskotik semuanya menyatu dalam kegembiraan. Di sini orang tidak peduli apakah
anda hitam, putih atau coklat. Orang gak pernah bertanya apakah anda percaya
Tuhan atau tidak.
Mencairnya batas-batas yang dihayati
anak-anak muda di diskotik, sungguh merupakan ekspresi kebebasan yang diusung
modernitas. Kebebasan itulah yang menjadi pemicu dan pemacu mengapa diskotik
menjadi wahana bagi segala bentuk kebebasan, terutama kebebasan seks dan
penggunaan narkoba. Diskotik telah menjadi 'syurga' bagi anak-anak muda untuk
merengkuh kenikmatan hidup. Diskotik menjadi oase bagi para eksekutif muda
setelah sehari, seminggu, sebulan bahkan setahun menjadi budak pekerja dalam
sistem kapitalisme yang menggerogoti hidup mereka. Sistem yang menjadikan waktu
luang sebagai saat yang tepat untuk melepas segala penat dan tekanan pekerjaan.
Mereka yang datang ke diskotik jarang menyadari, setelah tenaga dan fikiran
mereka dikuras melalui pekerjaan, uang hasil pekerjaan mereka dikuras melalui
manipulasi kegembiraan. Mereka jarang menyadari bahwa
BalasHapus✔ Www.TokoPembesarPenis.Com
✔ Alat Pembesar Penis
✔ Kesehatan Kecantikan
✔ Minyak Pembesar Penis
✔ Obat Kuat Sex Pria
✔ Obat Pelangsing Badan
✔ Obat Pembesar Penis
✔ Obat Penggemuk Badan
✔ Obat Penyubur Sperma
✔ Pembesar Payudara
✔ Selaput Dara Buatan
✔ Sex Toys Pria
✔ Sex Toys Wanita
✔ VigRx Plus Pembesar Penis
✔ Vimax Canada Asli Obat Pembesar Penis
✔ Obat Kuat Viagra