Kamis, 16 Januari 2014

CUACA DAN KITA

Cuaca di seluruh dunia makin kacau. Salju turun di tempat yang tidak biasa. Salju tebal turun berhari-hari di padang pasir Chili, Mesir, Arab Saudi, Palestina, dan Vietnam. Di Beijing dan Sanghai bandara dilumpuhkan salju. Di beberapa negara bagian di Amerika Serikat suhu berada di bawah 50 derajat celcius. Bukan hanya bandara yang lumpuh, kehidupan secara keseluruhan terganngu.

Sementara itu Filipina dilanda banjir yang sangat meluas, Australia diserang gelombang panas. Kita di Indonesia mulai dikepung banjir. Bersamaan dengan banjir, gunung meletus di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Longsor di mana-mana.

Sudah pasti kekacauan cuaca ini menjadi bencana yang menelan korban jiwa, dan memporakporandakan pemukiman, persawahan, dan berbagai fasilitas umum. Oleh karena bencana makin meluas dan terjadi di banyak tempat dalam waktu yang hampir bersamaan, mulailah muncul berbagai reaksi dan respon.

Di Arab Saudi seorang ulama menyatakan, turunnya salju di Timur Tengah merupakan salah satu tanda hari kiamat sudah dekat. Di Jakarta, sedang diupayakan rekayasa cuaca agar banjir tidak semakin meluas. Beberapa ilmuwan lintas negara dan juga lintas disiplin ilmu melakukan penelitian komprehensif yang melibatkan teknologi canggih untuk mencaritemukan penjelasan mendalam mengapa di seluruh dunia terjadi kecenderungan cuaca semakin ekstrim. Penelitian melibatkan penggunan satelit untuk mengumpulkan data dari seluruh dunia. Data itu terkait dengan tingkat kerusakan hutan, pencemaran air, udara, dan tanah, serta kerusakan lapisan ozon. Simpulan sementara menunjukkan bahwa dunia tempat manusia hidup memang semakin ancur. Kekacauan cuaca yang kita alami sekarang tak lebih dari konsekuensi tak terelakkan dari semakin ancurnya lingkungan kita.

Temuan yang masih bersifat sementara itu tidaklah mengejutkan. Mazhab Frankfurt yang muncul pada tahun 1930an, dalam analisis yang sangat kritis tentang perkembangan masyarakat moderen di Barat sudah menunjukkan betapa kekuatan kapitalisme telah menghancurkan sendi-sendi masyarakat. Mereka mulai mengingatkan bahaya yang semakin besar dari pemanfaatan teknologi sebagai piranti utama kapitalisme untuk terus melakukan ekspansi.

Pada tahun 50an, Jacques Ellul melalui bukunya "Masyarakat Teknologis" menegaskan bahwa teknologi semakin penting dan secara sangat signifikan telah mengubah masyarakat. Teknologi telah memasuki ruang bathin manusia dan ikut menentukan penghayatan hidupnya. Teknologi bukan sekadar alat atau perpanjangan tangan manusia, tetapi telah menjadi bagian dari metabolisme manusia moderen. Teknologi juga sudah sangat merombak paradigma ekonomi dan model-model ekspansi dan eksploitasi. Saat Alvin Toffler merumuskan gelombang ketiga yang antara lain ditandai oleh revolusi digital dan semakin berkuasanya teknologi, sebenarnya merupakan kelanjutan logis dari masyarakat teknologisnya Ellul.

Mengapa kekacauan cuaca dan dampak buruknya terhadap alam dan manusia harus dikaitkan dengan kapitalisme dan teknologi? Apa pula hubungannya dengan pendapat ulama di Saudi tentang kiamat sudah dekat?

Pada tahun 1968 Klub Roma (Club of Rome) berdiri, 1972 mereka mempublikasikan "Batas-batas Pertumbuhan". Sebuah analisis yang menghebohkan dunia. Pertumbuhan ekonomi yang dikelola dengan paradigma kapitalisme secara nyata bukan saja telah menimbulkan banyak masalah, tragedi, dan irrasionalitas manusia dan masyrakat seperti yang telah ditunjukkan oleh Mazhab Frankfurt. Juga melakukan penghancuran lingkungan yang salah satu indikatornya tampak paling nyata pada kekacauan iklim.

Baru-baru ini Klub Roma menerbitkan "2052: A Global Forecast for the Next Forty Years". Jorgen Randers, penulis laporan itu menyatakan, " Dampak negatif perubahan iklim akan semakin kentara". Lebih lanjut ia jelaskan, " Manusia mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam, dan kita akan melihat sebelum 2052 di sejumlah kawasan akan terjadi keruntuhan". Mengapa akan ada akibat setragis itu? Menurut Randers, salah satu penyebabnya adalah, " Kita setiap tahunnya memproduksi gas rumah kaca dua kali lebih banyak dari kemampuan absorpsi hutan dan lautan". (Deutsche Welle, www.dw.de).

Kata kunci dari penjelasan Sanders adalah manusia mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam. Pada titik inilah penjelasan Klub Roma bersesuaian dengan analisis Mazhab Frankfurt dan J. Ellul. Eksploitasi tersebut secara sistematis, terstruktur, dan besar-besaran dilakukan oleh kapitalisme.

Mengapa manusia mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam?

Ini soal paradigma atau mind set, dan penghayatan hidup manusia moderen yang berakar pada zaman pencerahan di Eropa Barat. Saat embrio ilmu pngetahuan moderen mulai terbentuk.

Ilmu pengetahuan moderen tidak mulai dengan mengkaji permasalahan-permasalahan nyata dalam masyarakat. Tetapi diawali dengan perdebatan tentang sesuatu yang nun jauh di sana, yang tidak bisa dikaji secara empiris menggunakan panca indra. Perdebatan itu menyangkut apa yang menjadi pusat, bumi atau matahari. Geosentris atau heliosentris? Karena masalahnya menyangkut sistem tatasurya yang tak terjangkau panca indra, dan peralatan untuk memantau dan mengujinya juga belum ada, maka yang digunakan adalah matematika.

Namun perlu ditegaskan, perdebatan ini bukan hanya soal kecanggihan pembuktian matematika. Ini pertarungan dua pandangan dunia yang sangat berbeda. Geosentris yang diusung Claudius Ptolemeus dicoraki sangat kental oleh tafsir dan keyakinan religius tentang tempat manusia di bumi dan kaitannya dengan Sang Pencipta ( bandingkan perdebatan di dunia maya, tentang posisi Ka'bah, manusia, dan matahari). Sementara itu Nicolaus Copernicus yang mengusung heliosentris adalah ilmuwan yang bekerja dan meneliti atas biaya institusi keagamaan. Jadi, si Copernicus sejak mula berkeyakinan bahwa pandangan revolusioner yang dirumuskannya dalam De Revolutionibus Orbium Coelestrum akan memunculkan masalah serius di kemudian hari. Dalam konteks itulah harus difahami mengapa ada perseteruan sengit antara Galileo dengan para elit gereja pada waktu itu.

Galileo mencoba membuktikan secara empiris bahwa heliosentris benar adanya. Dia juga mencoba memperbaiki beberapa bagian dari penjelasan Copernicus yang masih kontroversial.

Pandangan revolusioner yang dimulai oleh Copernicus, dilanjutkan oleh Tycho Brahe, Johannes Keppler dan Galileo Galilei, berpuncak pada genius terbesar ilmu pengetahuan moderen yaitu Isaac Newton. Newton berhasil menjelaskan cara kerja alam semesta dengan rumus matematika yang sederhana. Sesuatu yang sangat diinginkan dan diusahakan oleh ahli matematika kuno Phytagoras dua ribu tahun sebelum Newton, dan tidak tercapai.

Dalam paradigma Newtonian, alam dipersepsi sebagai keberadaan yang mandiri dan bersifat mekanis. Dengan demikian paradigma dan penghayatan lama yang dipertahankan sampai abad pertengahan bahwa alam ini bergantung pada yang Maha Ada, dan ada hubungan yang sangat erat antara alam dan manusia mulai tergerus. Comte pelopor filsafat positivisme bahkan menghina pemikiran yang menjelaskan keberadaan alam dan realitas lainnya terkait dengan Tuhan sebagai masa kanak-kanak dalam perkembangan pemikiran manusia.

Ilmu pengetahuan moderen menegaskan bahwa alam harus dimengerti dalam kerangka rasional-empiris, dieksplorasi untuk difahami dan dimanfaatkan bagi kemajuan dan kemakmuran manusia. Dalam perjalanan waktu, eksplorasi terus berkembang menjadi eksploitasi. Kapitalisme menjadikan eksploitasi alam sebagai cara untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.

Modernitas bukan sekedar cara berfikir yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan melahirkan ilmu penegetahuan moderen. Modernitas adalah pandangan hidup yang merasuki cara berfikir dan penghayatan hidup. Fakta ini bisa ditunjukkan dengan serangkaian bukti.

Periksalah dengan cermat tatakota pada senjakala abad pertengahan dan zaman pencerahan sebagai masa awal zaman moderen. Bila dahulu pusat kota adalah rumah ibadah yang dibangun dengan megah. Pada zaman pencerahan bangunan paling megah adalah universitas, gedung perkantoran pemerintah dan pusat-pusat perekonomian. Zaman sungguh telah berubah. Pelajarilah tatakota Hamburg. Dulu St. Pauli adalah wilayah yang dipenuhi bangunan keagamaan. Sekarang merupakan pusat kegiatan seks bebas.

Sejak zaman pencerahan sampai zaman moderen kosakata yang paling banyak disebut adalah revolusi, kemajuan, ilmu, penjelajahan, produktifitas, keuntungan, eksperimen, pengukuran, positivisme, rasionalisme, empirisme, ideologi, eksplorasi, eksploitasi, progresif, penaklukan, dan ratusan kata sejenis. Jadi, penjelajahan Bartholomeuz Diaz, Marcopolo, Vasco da Gama, Columbus, dan Magelhaens bukanlah sebuah kebetulan. Penjelajahan itu mendapat inspirasi dari Copernicus yang mengatakan bumi ini bulat dan semangat eksplorasi serta eksploitasi yang memang sangat menonjol pada masa itu.

Modernitas melanjutkan terus paradigma itu terutama dalam bidang ilmu dan ekonomi. Eksplorasi, ekspansi dan eksploitasi menjadi kata kunci. Alam semesta, terutama bumi,  tentulah menjadi objek utamanya.

Kerusakan iklim global yang kini sama kita hadapi, tak lebih merupakan konsekuensi niscaya dari paradigma modernitas yang oleh Mazhab Frankfurt disebut berdarah dan membeku. Melalui penjajahan sistematis, nyaris hampir semua kebudayaan telah dirasuki oleh paradigma modernitas yang sangat ekspansif dan eksploitatif ini.

Itulah sebabnya, banyak di antara kita terheran-heran saat orang Baduy Dalam, atau Suku Dayak di pedalaman Kalimantan mengucapkan sesuatu, bahkan seperti berbicara ketika akan menebang pohon. Modernitas memang telah berhasil membuat banyak orang yakin bahwa lingkungan di sekitar kita yaitu tanah, pohon, gunung, lautan, hutan tak lebih hanya komoditi, benda yang bisa dieksploitasi demi keuntungan dalam model transaksi kapitalisme.

Kita telah lupa bahwa tanah, pohon, lautan, gunung, dan sungai adalah bagian dari keberadaan kita. Kita telah alpa bahwa manusia harus menjaga harmoni dan menghormati sesama, dan lingkungan sekitarnya dalam bimbingan sabda Ilahi.

Bila nanti malam, rumah kita disambangi banjir, pohon-pohon tumbang, dan tanah di sekitar kita longsor, ingatlah

ALLAH MENCIPTAKAN ALAM SEBAGAI ANUGERAH BAGI KITA, TAPI KEJAHATAN KITA TELAH MERUBAHNYA  MENJADI BENCANA.

28 komentar:

  1. Nama : Dinta Fajryenti
    Nim : 4915131386
    P IPS REG A 2013

    menurut saya artikel "cuaca dan kita" sangant menarik, karena pandangan pandangan yang dikemukakan oleh pak nusa dalam artikel ini sangat kuat. dan dalam pandangan pandangan tersebut juga dipertegas dengan berbagai kutipan dari beberapa sumber. artikel yang dibahas pun sesuai dengan kondisi di dunia saat ini. selain itu dalam artikel ini juga ditunjukan apa dan bagaimana cuaca ekstrim itu terjadi. lalu di ungkapkan pula hubungan antara cuaca dan teknologi. dan menurut saya dalam artikel juga mengajak agar kita tidak mengeksploitasi sdm yg ada di bumi dan kita agar lebih menyayangi bumi kita.

    BalasHapus
  2. Nama : Dinta Fajryenti
    Nim : 4915131386
    P IPS REG A 2013

    menurut saya artikel "cuaca dan kita" sangant menarik, karena pandangan pandangan yang dikemukakan oleh pak nusa dalam artikel ini sangat kuat. dan dalam pandangan pandangan tersebut juga dipertegas dengan berbagai kutipan dari beberapa sumber. artikel yang dibahas pun sesuai dengan kondisi di dunia saat ini. selain itu dalam artikel ini juga ditunjukan apa dan bagaimana cuaca ekstrim itu terjadi. lalu di ungkapkan pula hubungan antara cuaca dan teknologi. dan menurut saya dalam artikel juga mengajak agar kita tidak mengeksploitasi sdm yg ada di bumi dan kita agar lebih menyayangi bumi kita.

    06/02/14 17.29

    BalasHapus
  3. Vivich Husnul Khotimah
    4915131387
    P.IPS A 2013
    • Mengapa di daerah gurun pasir turun salju selama berhari-hari, padahal wilayah gurun pasir yang kita ketahui mempunyai kelembaban udara sangat rendah, rata-rata curah hujan rendah? Bagaimana proses salju tersebut bisa terjadi? Apa penyebabnya? Lalu bagaimana dengan pernyataan dan pemahaman yang selama ini dipelajari bahwa pada daerah gurun pasir curah hujan rendah, kelembaban udara sangat rendah, dan panas pada siang hari bisa mencapai 45 derajat celcius? Apakah pernyataan itu masih berlaku setelah terjadinya fenomena tersebut?
    • Mengapa seorang ulama di Arab Saudi mengatakan bahwa turunnya salju di padang pasir merupakan salah satu tanda hari kiamat sudah dekat? Apa landasan seorang ulama tersebut menyatakan hal seperti itu?
    • Manusia mengalami modernisasi secara berkelanjutan, apakah kondisi alam bumi turut mengalami modernisasi?
    • Banyak manusia menciptakan teknologi modern, apakah mereka memikirkan dampak dari ciptaannya tersebut? Apakah mereka memikirkan dampak lingkungan dari tekhnologi yang diciptakannya?
    manusia yang menciptakan teknologi dan manusia pula yang menciptakan kerusakan akibat ciptaannya tersebut. lalu, apakah teknologi yang diciptakan oleh manusia secara umum bermanfaat atau tidak jika melihat fenomena tersebut?

    BalasHapus
  4. Nama saya Ade Nika Oktavia kelas P. IPS Reg. A 2013. menurut saya, saya setuju dengan tulisan bapak berjudul CUACA DAN KITA yang menyatakan bahwa "Dunia tempat manusia hidup memang semakin ancur. Kekacauan cuaca yang kita alami sekarang tak lebih dari konsekuensi tak terelakkan dari semakin ancurnya lingkungan kita." pernyataan bapak tersebut sesuai dengan perilaku manusia saat ini yang telah menyebabkan perubahan cuaca yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia yang sedang mengalami banjir di setiap daerah termasuk ibu kota Jakarta, hal ini disebabkan ulah tangan manusianya yang tidak menjaga lingkungan dengan baik.

    BalasHapus
  5. Yurida Adlani
    4915133397
    P.IPS REGULER B 2013
    Komentar : Bagus sekali Pak tulisannya. Tulisan ini sangat menginspirasi saya. Ini sangat pas dengan kondisi alam saat ini yang dihubungkan dengan teknologi, ilmu pengetahuan, penemuan-penemuan canggih dan perilaku manusia masa kini. Sekarang banyak sekali penemuan-penemuan canggih yang diciptakan untuk merekayasa kondisi yang terjadi di bumi, seperti halnya yang dilakukan di daerah Ibu Kota Jakarta yang bertujuan mengalihkan banjir. Namun, terkadang penemuan tersebut malah justru menimbulkan dampak-dampak negative.

    Seperti yang bapak katakan di akhir tulisan ini bahwa, "ALLAH MENCIPTAKAN ALAM SEBAGAI ANUGERAH BAGI KITA, TAPI KEJAHATAN KITA TELAH MERUBAHNYA MENJADI BENCANA". Sebenarnya kita sadar bahwa terkadang tindakan kita telah merusak apa yang telah diciptakan Allah. Namun, kita belum mau menyadari bahwa kita harus berubah demi terjaganya bumi ini.

    BalasHapus
  6. Nama : Lucy Santa Katarina (4915131377)
    P.IPS Regular

    Menurut pendapat saya, tulisan dalam karangan tersebut sudah bagus. Hanya saja ada beberapa kata yang perlu diteliti atau dibaca ulang karena kurangnya satu huruf dalam satu kata sehingga mengakibatkan kata tersebut menjadi tidak baku.
    Isi ceritanyapun menarik ditambah lagi adanya pendapat-pendapat para ahli atau ulama yang memperkuat isi dari karangan tersebut. Selain itu karangan ini juga sangat bermafaat untuk pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya.
    Dari isi cerita tersebut menceritakan tentang manusia modern yang mengekploitasi besar-besaran sumber daya alam yang telah diberikan oleh Allah. Seharusnya manusia bisa bersyukur dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dan menjaga agar teknologi yang ada bisa bermanfaat untuk generasi yang akan datang (berwawasan lingkungan dan berkelanjutan).

    BalasHapus
  7. Nama : Lucy Santa Katarina (4915131377)
    P.IPS Regular

    Menurut pendapat saya, tulisan dalam karangan tersebut sudah bagus. Hanya saja ada beberapa kata yang perlu diteliti atau dibaca ulang karena kurangnya satu huruf dalam satu kata sehingga mengakibatkan kata tersebut menjadi tidak baku.
    Isi ceritanyapun menarik ditambah lagi adanya pendapat-pendapat para ahli atau ulama yang memperkuat isi dari karangan tersebut. Selain itu karangan ini juga sangat bermafaat untuk pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya.
    Dari isi cerita tersebut menceritakan tentang manusia modern yang mengekploitasi besar-besaran sumber daya alam yang telah diberikan oleh Allah. Seharusnya manusia bisa bersyukur dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dan menjaga agar teknologi yang ada bisa bermanfaat untuk generasi yang akan datang (berwawasan lingkungan dan berkelanjutan).

    BalasHapus
  8. tulisan cuaca dan kita yang dibuat oleh pak nusa pada awalnya hanya menceritakan cuaca-cuaca yang buruk, tidak menceritakan cuaca yang baik. memang di akhir di jelaskan bahwa memang faktor manusia sendiri yang membuat cuaca seperti ini.
    dalam tulisan tersebut juga dimasukan pendapat-pendapat ilmuan tertentu yang menimbulkan perdebatan, bahasanya itu yang sulit dimengerti.

    BalasHapus
  9. memang benar jika perubahan cuaca dan iklim yang ekstrem sekarng ini adalah karena akibat eksploitasi besar-besaran sumberdaya alam yang dilakukan oleh kaum kapitalis diseluruh dunia dengan menggunakan teknologi yang berlebihan. Tapi apakah kita akan menyelahkan teknolgi? Atau akan menyalahkan kaum kapitalis yang menguasai modal banyak?.BukankahmanusiaSesungguhnyamanusiadicptakan untukmenjadi kholifah dimuka bumi (Al-baqoroh:30 ). Jadi manusia sudah pasti menggembangkan teknologi dengan akalnya untukmenjwab ayatdiatas.Dulu memang manusia mengembangkan dan menggunakan teknologi dengan berlebihan sehingga merusak alam. Tapi sekarng manusia sudah semakin sadar untuk mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.sekarang banyak perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang paling ramahl ingkunagan,dansekarng juga semakin banyak aktivis-aktivislingkungan di dunia. Dan untuk menanggapai ulama Arab Saudi yang menyatakan turunnyasalju di Timur Tengah menandakan kiamatsudahdekat, sebenarnya kiamat sudah menjadi teman kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Kematiansetiap yang bernyawa merupakan suatu kiamat, yaitu kiamat sughro atau kiamat kecil.Sedangkan untuk kiamat qobro atau hancurnya serluruh alam semesta tiadak ada yang tau, hanya Allah lah yang tau.Ulama Arab Saudi menyatakan bahwa kiamat sudah dekat mungkin hanya untuk mengingatkan kita agar kita menjadi seorangmanusia yang lebih bijaksanal agi.

    BalasHapus
  10. Setelah membaca tulisan Bapak dengan judul Cuaca dan Kita. Awalnya saya mengira cuaca yang terjadi seperti sekarang ini, musibah banjir, tanah longsor, gunung meletus adalah karena alam yang semakin tua. Tetapi ternyata faktor manusia yang semakin modern dengan teknologi yang semakin canggih pula yang membuat alam semakin rusak. Yang awalnya kekayaan alam di eksplorasi untuk kesejahteraan masyarakat, ternyata malah semakin canggihnya zaman, alam sekarang di eksploitasi. Alam telah mengalami perubahan yang signifikan, yang awalnya tatakota dipenuhi bangunan keagamaan, sekarang malah sebagai pusat kegiatan seks bebas. Sudah banyak perubahan yang terjadi. Lantas siapa yang harus bertanggung jawab dengan keadaan seperti ini? Bagaimana cara menyadarkan bangsa Eropa bahwa kegiatan yang mereka lakukan adalah salah? Bagaimana meyakini mereka bahwa Tuhan ada dan memerhatikan setiap tindakan yang dilakukan umatnya? Tidak semua individu tentunya melakukan hal buruk terhadap alam. Allah menciptakan alam sebagai anugerah, relakah setiap individu jika bukan mereka yang melakukan kesalahan tetapi mereka yang menanggung perbuatan salah orang lain?

    SITI MARIA ULPAH P.IPS A 2013 4915131401

    BalasHapus
  11. Assalamualaikum wr. wb
    Saya Arlietha Nofeliza Pendidikan IPS A 2013 akan memberikan komentar mengenai tulisan Pak Nus Putra yang berjudul "Cuaca Dan Kita"
    Dari tulisan pak nusa ini yang telah saya baca mengenai perubahan cuaca ekstrim yang terjadi di seluruh dunia atau kacaunya cuaca saat ini merupakan sebagian besar akibat ulah manusia sendiri. Hampir semua orang mengetahuinya akan hal ini. Bahkan untuk membuktikannya para ilmuan sampai melakukan penelitian komprehensif dengan menggunakan teknologi yang canggih untuk mengetahui secara mendalam yang menyebabkan mengapa di seluruh dunia terjadi kecenderungan cuaca yang semakin ekstrim. Cuaca yang semakin ekstrim ini di akibatkan karena kerusakan hutan, pencemaran air, udara dan tanah serta karena kerusakan lapisan ozon. Mengapa hal ini terjadi ? tidak lain dan tidak bukan hal ini terjadi yaitu sangat berhubungan erat dengan ulah manusia sendiri. Manusia yang merusak alam dan lingkungan tempat mereka tinggal sehari-hari dan oleh karena itu juga mereka mendapatkan dampak dari apa yang telah mereka perbuat. Dari terjadinya perubahabn cuaca yang semakin ekstrim ini banyak menimbulkan dampak negatif atau buruk bagi manusia, diantaranya terjadi berbagai macam bencana alam di Dunia dan menelan banyak korban. Manusia sadar dan bahkan mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini terjadi karena ulah dan sifat manusia yang egois tanpa memikirkan alam dan lingkungan sekitar. Atau kebanyakan manusia saat ini mempergunakan alam bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tetapi karena manusia memiliki perasaan yang tidak puas maka mereka mempergunakan alam sebagai alat untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya atau seperti yang terdapat di dalam tulisan pak Nusa Putra.
    Lalu pertanyaaan yang muncul dari saya adalah, Mengapa manusia zaman sekarang yang semakin pintar akan berbagai pengetahuan, kemajuan zaman, dan kemajuan teknologi justru mereka malah membiarkan hal ini terjadi atau masih tetap melakukan perbuatan yang merusak alam dan bahkan mereka sendiri yang menyebabkan perubahan cuaca se ekstrim ini, padahal mereka tau justru hal ini akan semakin memperparah keadaan bumi tempat mereka tinggal ?
    Apakah manusia yang kebanyakan sudah pintar ini sudah tidak mempunyai kepedulian terhadap Alam?
    Lalu bagaimana kaitannya hati atau perasaan manusia dengan keadaan yang terjadi ini ? apakah mereka masih dapat dikatakan mempunyai hati dan perasaan kepada alam ? padahal sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa sesungguhnya tugas manusia dimuka bumi ialah sebnagai Khalifah di Muka Bumi.
    Lalu siapakah yang pantas untuk dipersalahkan ? Manusia? Alam? atau bahkan Tuhan?

    BalasHapus
  12. Nama : Marsella Dwi Rahmah
    PIPS Reg A 2013 (4915131394)
    Assalamualaikum wr.wb.
    menurut tulisan yang telah saya baca di blog pak Nusa ini tentang Cuaca dan Kita dapat disimpulkan bahwa terjadinya cuaca yang kacau seperti turunnya salju dinegara yang beriklim panas seperti mesir dan arab saudi, dan amerika yang suhunya dibawah minus 50 derajat celcius bersamaan dengan banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia seperti banjir di Jakarta dan daerah lain seperti Manado dan bencana Gunung Sinabung di Medan serta bencana tanah longsor yang banyak memakan korban jiwa dan merusak fasilitas umum serta melumpuhkan kegiatan manusia itu terjadi karena kegiatan atau ulah manusia yang tidak berlandaskan pada pedoman hidup manusia seperti Al-qur'an dan Hadist. Allah menyebutkan dalam ayatnya bahwa hakikat manusia adalah khalifah dimuka bumi. Khalifah = Pemimpin. Pemimpin yang mampu menjaga, melestarikan apa pun yang ada dibumi untuk keberlangsungan hidup manusia baik sekarang ataupun dimasa yang akan datang. Tetapi manusia sekarang serakah, rakus, egois hanya mementingkan diri sendiri tanpa mementingkan orang lain disekitarnya.
    Ilmu pengetahuan modern sangat mempengaruhi mind set manusia, SDA yang tersedia dibumi yang seharusnya dieksplorasi justru dieksploitasi secara besar-besaran. Modernitas telah membuat orang yakin bahwa lingkungan disekitar kita adalah benda yang bisa dieksploitasi yang bisa membawa keuntungan dalam transaksi kapitalisme. Manusia telah lupa bahwa kita tidak bisa hidup tanpa lingkungan disekitar kita.
    Pada dasarnya, segala apa yang kita lakukan jika tidak berpedoman pada Al-qur'an dan Hadist pasti tidak akan selamat (celaka;kacau). Semua bencana yang terjadi dimuka bumi merupakan teguran Ilahi agar manusia berkaca atas apa yang telah dia lakukan dan memperbaiki diri karena bencana terjadi sebagian besar atas ulah manusia yang ceroboh.
    Sekian dan terimakasih, wassalam

    BalasHapus
  13. Saya setuju dengan apa yang bapak utarakan, perubahan iklim bukannlah hal yang patut diherankan lagi karena pada dasarnya ini telah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa. Para peneliti terdahulu seperti yang disebutkan memang ada benarnya, karena penelitian mereka dapat memberikan gambaran dan memberikan jalan apa yang mesti diambil untuk peradaban ini kedepannya. Seperti yang telah diketahui, bahwa bumi telah tua, seharusnya bumi diperlakukan seperti halnya orang tua yang sudah manja, harus terus diperhatikan, diberi obat, dibantu menyuap makanan, dibantu berdiri dan lain-lain. Namun kebanyakan dari kita tidak menyadari hal itu, karena perubahan zaman yang ekstrem berpengaruh pula pada perubahan iklim yang ekstrem ini. Tidak mudah menyadarkan manusia saat ini, sekalipun telah diberi bencana tapi tetap saja manusia tidak sadar akan perbuatannya terhadap lingkungan. Mungkin alam pun sudah lelah untuk bersahabat dengan manusia, mungkin hanya kebesaran Sang Pencipta yang mampu menolong kehidupan manusia kedepannya. Saya sependapat dengan tulisan ini, bahwa sebagai manusia kita harus lebih banyak bersyukur dan menghargai apa yang telah diberikan oleh Tuhan untuk makhluknya.

    BalasHapus
  14. Siti chadijah (p.ips b 2013)

    Benar apa yamg pak Nusa katakan. Allah menciptakan alam sebagai anugrah bagi kita. Tapi kita malah menghancurkannya. Tanpa alam kita manusia tidak bisa hidup. Manusia merusak alam hanya untuk kepentingan dunia semata, boleh saja memanfaatkan alam tapi seharusnya tidak lupa untuk melestarikannya agar bumi ini tetap seimbang.

    BalasHapus
  15. Assalamualaikum wr.wb. Nama saya Firman Surahman, Mahasiswa Pendidikan IPS Reguler B 2013. Dalam tulisan ini saya mengamati, ada tiga topik pembahasan yang bapak lakukan, yang pertama fenomena alam yang luar biasa, dimana terjadi hujan salju di tempat yang sebenarnya mustahil akan turunnya salju, dan segala bentuk bencana alam. kedua adalah bapak membahas segala upaya yang dilakukan manusia dengan menggunakan teknologi serta terjadinya bencana alam tersebut yang disebabkan kapitalisme, dan yang ketiga adalah eksploitasi manusia terhadap alam. Tanpa mengurangi rasa hormat saya dan bermaksud untuk sok pintar saya akan mengikuti perintah bapak selaku Dosen Filsafat Ilmu. Saya akan mengkritik tulisan cuaca dan kita, kritikan mengenai segala fenomena alam yang terjadi. bapak tidak membahas kenapa cuaca yang kacau ini bisa terjadi, menurut saya jika bapak hanya mengangkat sebuah kata kapitalisme saja tidak cukup, sejak abad milenium ini kata "pemanasan global" sudah terjadi, salah satunya melelehnya ongkahan es di antartika yang mengakibatkan jumlah volume air di dunia semakin banyak atau bisa dikatakan perbandingan bukan 2/3 bumi air mungkin sudah lebih dari itu dan meningkatnya fenomena cuaca yang ekstrim. sebelum fenomena pemanasan global ini terjadi bencana yang terjadi di muka bumi tidak pernah separah ini, bisa dibilang ada jangka waktunya, menurut saya kurang tepat jika bapak hanya mengangkat kemajuan teknologi sebagai piranti utama kapitalisme sebagai faktor utama mengapa akhir-akhir ini sering terjadi bencana. Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah. Wassalamualaikum Wr.Wb

    BalasHapus
  16. Assalamualaikum. Pak komentar saya sudah masuk belum pak ? mohon balasannya. Terima kasih

    BalasHapus
  17. pada dasarnya bukan alam yang tidak bersabat dengan kita melainkan manusia itu sendiri yang menyebabkan alam tidak bersahabat dengannya contohnya banjir. Kita berfikiran bahwa banjir karna hujan yang menerpa kita dan atau kiriman dari wiliyah lain . Sebenarnya kalau manusia tidak rakus atau serakah terhadap semua kekayaan alam dan para pengusaha yang bersifat kapitalis serta egois pasti kita tidak akan merasakan hal ini . semisal contoh kecil manusia yang belum sadar akan lingkungannya masih suka membuang sampah sembarangan , mendirikan bangunan dibantaran kali . bahkan mengubah daerah resapan dan mendirikan pabrik ataupun perumahan . lalu apa pernah kita memikirkan dampak dari kerakusan kita ? hampir semua orang menjawab "YA" tetapi bagi saya itu semua hanya formalitas saja dan apabila terfikir pasti hanya 10% dari 100 . bahkna kurang ya itu semua karna manusia yang serakah dan hanya memikirkan diri sendiri. jadi BERSABATNYA ALAM ATAU TIDAK ITU TERGANTUNG DIRI KITA MASING-MASING .

    BalasHapus
  18. deasy tiara
    p.ips b 2013

    dari semua rekomendasi bapak,saya sangat tertarik dengan judul ini,karena sangat penuh dengan pemikiran mendalam dan penuh dengan pengetahuan.
    dari yang saya baca dari tulisan bapak,terlihat kekacauan alam ini sudah disadari pertama kali oleh orang barat yang berasal dari berbagai profesi bergabung dalam "CLUB OF ROME".Mereka sadar di dunia saat itu jumlah penduduk dunia tidak seimbang dengan laju pertumbuhan pangan,dan inilah cikal bakal berbagai masalah penduduk dan bahkan masalah lingkungan.
    dan saya sangat setuju dengan pernyataan bapak tentang kitalah manusia yang salah dalam mengelolah alam yang menyenbabkan alam menjadi memusuhi kita,baiknya kita mulai saat ini merubah pola pikir yang dulunya "dunia ini adalah wrisan nenek moyang menjadi,dunia ini adlah titipan untuk anak cucu kita",pemikiran ini membuat berpikir uloang jika ingin mengeksploitasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,dan mencari sumber energi baru yang ramah lingkungan
    dari sinilah kita merubah pola pikir yang mendukung kelestarian lingkungan :)

    BalasHapus
  19. Assalamualaikum, saya yulinda i.p dari pips reg b 2013
    Dalam tulisan bapak ini, sangat kuat mengenai konsep filsafat ilmu, dimana terdapat pernyataan mengenai empiris/ketergantungan pada bukti yang tercantum dalam kalimat “Galileo mencoba membuktikan secara empiris bahwa heliosentris benar adanya. Dia juga mencoba memperbaiki beberapa bagian dari penjelasan Copernicus yang masih kontroversial.” Semua penulisan ini didasarkan pada pengalaman yang dialami tokoh-tokoh dan beberapa berdasarkan dari hasil pengamantan. Sehingga melalui analisis pengamatan itulah kita dapat menyimpulkan makna tulisan yaitu ALLAH MENCIPTAKAN ALAM SEBAGAI ANUGERAH BAGI KITA, TAPI KEJAHATAN KITA TELAH MERUBAHNYA MENJADI BENCANA.

    BalasHapus
  20. Deasy Tiara
    P.IPS B 2013

    dari beberapa rekomendari yang diberikan, saya tertarik dengan tulisan bapak yang ini karena dalam tulisan ini terlihat pemikiran yang mendalam dan pengetahuan yang luas
    dari tulisan bapak ini terlihat bahwa pemikiran tentang dunia yang mulai berubah diawali dengan adannya CLUB OF ROME yang terdiri dari orang-orang berbeda profesi yang meneliti tentang fenomena alam dan akhirnya menyadari pada dunia saat itu jumlah penduduk dunia tidak berimbang dengan laju pertumbuhan pangan
    inilah cikal bakal berbagai masalah penduduk juga lingkungan alam sekitar kita.
    baiknya menurut saya kita manusia mulai merubah pola pikir yang dahulunya "dunia adalah warisan nenek moyang menjadi dunia ini adlah titipan untuk anak cucu kita" baiknya mulai sekarang merubah pola pikir yang mendukung kelestarian lingkungan dan dimulai dari diri sendiri kita mau mencari sumber energi cadangan agar anak cucu calon penghuni bumi kita ini dapat hidup sejahtera
    inilah pendapat saya dari tulisan bapak yang sangat menginspirasi saya :)

    BalasHapus
  21. Deasy Tiara
    P.IPS B 2013

    dari beberapa rekomendari yang diberikan, saya tertarik dengan tulisan bapak yang ini karena dalam tulisan ini terlihat pemikiran yang mendalam dan pengetahuan yang luas
    dari tulisan bapak ini terlihat bahwa pemikiran tentang dunia yang mulai berubah diawali dengan adannya CLUB OF ROME yang terdiri dari orang-orang berbeda profesi yang meneliti tentang fenomena alam dan akhirnya menyadari pada dunia saat itu jumlah penduduk dunia tidak berimbang dengan laju pertumbuhan pangan
    inilah cikal bakal berbagai masalah penduduk juga lingkungan alam sekitar kita.
    baiknya menurut saya kita manusia mulai merubah pola pikir yang dahulunya "dunia adalah warisan nenek moyang menjadi dunia ini adlah titipan untuk anak cucu kita" baiknya mulai sekarang merubah pola pikir yang mendukung kelestarian lingkungan dan dimulai dari diri sendiri kita mau mencari sumber energi cadangan agar anak cucu calon penghuni bumi kita ini dapat hidup sejahtera
    inilah pendapat saya dari tulisan bapak yang sangat menginspirasi saya :)

    BalasHapus
  22. Deasy Tiara
    P.IPS B 2013

    dari beberapa rekomendari yang diberikan, saya tertarik dengan tulisan bapak yang ini karena dalam tulisan ini terlihat pemikiran yang mendalam dan pengetahuan yang luas
    dari tulisan bapak ini terlihat bahwa pemikiran tentang dunia yang mulai berubah diawali dengan adannya CLUB OF ROME yang terdiri dari orang-orang berbeda profesi yang meneliti tentang fenomena alam dan akhirnya menyadari pada dunia saat itu jumlah penduduk dunia tidak berimbang dengan laju pertumbuhan pangan
    inilah cikal bakal berbagai masalah penduduk juga lingkungan alam sekitar kita.
    baiknya menurut saya kita manusia mulai merubah pola pikir yang dahulunya "dunia adalah warisan nenek moyang menjadi dunia ini adlah titipan untuk anak cucu kita" baiknya mulai sekarang merubah pola pikir yang mendukung kelestarian lingkungan dan dimulai dari diri sendiri kita mau mencari sumber energi cadangan agar anak cucu calon penghuni bumi kita ini dapat hidup sejahtera
    inilah pendapat saya dari tulisan bapak yang sangat menginspirasi saya :)

    BalasHapus
  23. Deasy Tiara
    P.IPS B 2013

    dari beberapa rekomendari yang diberikan, saya tertarik dengan tulisan bapak yang ini karena dalam tulisan ini terlihat pemikiran yang mendalam dan pengetahuan yang luas
    dari tulisan bapak ini terlihat bahwa pemikiran tentang dunia yang mulai berubah diawali dengan adannya CLUB OF ROME yang terdiri dari orang-orang berbeda profesi yang meneliti tentang fenomena alam dan akhirnya menyadari pada dunia saat itu jumlah penduduk dunia tidak berimbang dengan laju pertumbuhan pangan
    inilah cikal bakal berbagai masalah penduduk juga lingkungan alam sekitar kita.
    baiknya menurut saya kita manusia mulai merubah pola pikir yang dahulunya "dunia adalah warisan nenek moyang menjadi dunia ini adlah titipan untuk anak cucu kita" baiknya mulai sekarang merubah pola pikir yang mendukung kelestarian lingkungan dan dimulai dari diri sendiri kita mau mencari sumber energi cadangan agar anak cucu calon penghuni bumi kita ini dapat hidup sejahtera
    inilah pendapat saya dari tulisan bapak yang sangat menginspirasi saya :)

    BalasHapus
  24. Setelah membaca tulisan bapak yang berjudul Cuaca dan Kita, sejujurnya saya sangat kagum dengan pengetahuan bapak yang begitu luas. begitu kritis. dan saya sangat setuju sepenuhnya dengan pendapat bapak. sebagaimana yang bapak tuliskan di blog bapak mengenai "Kata kunci dari penjelasan Sanders adalah manusia mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam" itu benar adanya. semakin modern zaman, semakin buta kepedulian mereka terhadap lingkungan. mungkin mereka berpedoman pada "Bumi dan isinya adalah harta warisan dari nenek moyang", maka mereka mengeksploitasikan hasil alam habis-habisan demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. andaikan mereka berpedoman dengan "Bumi dan seisinya adalah titipan nenek moyang untuk anak cucu kita", mungkin tidak akan begini jadinya. dan amatlah susah untuk menyatukan mind set tentang kepedulian lingkungan satu sama lain karena efek dari modernisasi tekhnologi. ada baiknya, mulai dari diri kita sendiri yang mencoba untuk peduli terhadap lingkungan. jika kita hanya mengkritik dan menghujat mereka yang mengeksploitasikan sumber daya alam di bumi tanpa adanya tindakan peduli lingkungan dari diri kita sendiri, lalu apa bedanya kita dengan mereka?

    - Dinny Mayangsari (4915137150) P.IPS B 2013 -

    BalasHapus
  25. Setelah membaca tulisan bapak yang berjudul Cuaca dan Kita, sejujurnya saya sangat kagum dengan pengetahuan bapak yang begitu luas. begitu kritis. dan saya sangat setuju sepenuhnya dengan pendapat bapak. sebagaimana yang bapak tuliskan di blog bapak mengenai "Kata kunci dari penjelasan Sanders adalah manusia mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam" itu benar adanya. semakin modern zaman, semakin buta kepedulian mereka terhadap lingkungan. mungkin mereka berpedoman pada "Bumi dan isinya adalah harta warisan dari nenek moyang", maka mereka mengeksploitasikan hasil alam habis-habisan demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. andaikan mereka berpedoman dengan "Bumi dan seisinya adalah titipan nenek moyang untuk anak cucu kita", mungkin tidak akan begini jadinya. dan amatlah susah untuk menyatukan mind set tentang kepedulian lingkungan satu sama lain karena efek dari modernisasi tekhnologi. ada baiknya, mulai dari diri kita sendiri yang mencoba untuk peduli terhadap lingkungan. jika kita hanya mengkritik dan menghujat mereka yang mengeksploitasikan sumber daya alam di bumi tanpa adanya tindakan peduli lingkungan dari diri kita sendiri, lalu apa bedanya kita dengan mereka?

    - Dinny Mayangsari (4915137150) P.IPS B 2013 -

    BalasHapus
  26. saya setuju tulisan yang diatas, keterkaitan cuaca dengan manusia. bahwa perilaku manusia yang bisa merubah keindahan alam ini menjadi bencana besar. tapi apakah semua yang terjadi ini karena perilaku kita atau karena bumi ini memang sudah tua?

    BalasHapus
  27. Ilham Pamungkas (4915133444) Pendidikan IPS B 2013

    Saya teringat akan petuah Kyai saya ketika di pesantren dulu, semoga Ia di berikan Kesehatan untuk dapat menjalani ibadah yang hanya kepada Allah STW, Aamiin. Di katakan menurut sang guru besar dalam Al-Qur’an Surah Ar-Rum ayat 41 yang artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
    Pelajaran yang dapat diambil pertama : Dhoharol fasaad (Telah nampak kerusakan), yaitu bahwa kerusakan-kerusakan yang menimpa kehidupan manusia benar-benar telah terjadi dengan jelas dan bisa disaksikan secara langsung oleh empat panca indera yang ada pada manusia. Kerusakan tersebut mencakup kerusakan non fisik seperti kerusakan akhlaq, perilaku dan moral.
    Ga tanggung2 di lanjutkan dengan kalimah berikutnya fil barri wal bahri (di daratan dan lautan), artinya bahwa kerusakan ini sudah merambah semua tempat, baik di daratan; seperti tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran hutan, banjir, polusi udara, dan pencemaran lingkungan, maupun kerusakan di lautan; seperti terjadinya tsunami, pencemaran air laut, terbakarnya kapal-kapal, tumpahnya minyak-minyak dari kapal tanker, matinya ikan-ikan dan terganggunya ekositem laut.
    Bima kasabat aidi nnaas (akibat perbuatan tangan manusia), artinya kerusakan-kerusakan dan bencana-bencana alam yang terjadi bukanlah datang dari Allah secara langsung, agar manusia menjadi menderita dan binasa, tetapi yang menyebabkan terjadinya kerusakan dan munculnya bencana adalah manusia itu sendiri, manusia sendirilah yang mendhalimi dirinya sendiri.
    Bukankah Manusia di Ciptakan sebagai Kholifah di muka bumi ini ? (Al-Baqorah : 30) lantas mengapa manusia dengan diberikannya wewenang untuk menjadi satu-satunya pemimpin di muka bumi ini bentindak sewenang-wenangnya tanpa mengimbangi keseimbangan alam ?
    pantas saja akhirya terjadi banyak bencana di muka bumi dewasa ini, entah apa yang ada pada dalam benak setiap manusia ?

    DENGAN SIFAT ALAMIAHNYA, MANUSIA TAK AKAN PERNAH MERASA PUAS DENGAN APA YANG TELAH DIPEROLEHNYA.

    BalasHapus
  28. Menurut saya cerita yang bapak buat sangatlah menarik dan cerita tersebut fakta. Tetapi, ada satu kata yang masih saya bingungkan yaitu kata "memporakporandakan". Apa yang dimaksud dengan kata tersebut?terimakasih pak:)

    BalasHapus

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd