Don’t you cry for the lost
Smile for the living
Get what you need and give what you’re given
Life’s for the living so live it
Or you’re better off dead
(Mike Rosenberg)
Adakah di antara kita yang tak pernah bersedih? Adakah di antara kita yang tak pernah menangis? Menangis karena terluka atau kehilangan? Terluka karena cinta atau karena semua yang diharapkan tiba-tiba hancur berantakan. Ditinggalkan orang yang sangat dicintai. Kehilangan apa pun yang berharga dalam hidup. Adakah di antara kita yang tak pernah rasakan nyerinya fitnah dan linunya pengkhianatan?
Luka, air mata, kehilangan, pengkhianatan, kesedihan yang pedih, kepedihan yang menyesakkan, semuanya adalah rempah kedidupan yang memberi corak dan aroma pada hidup kita.
Hidup seringkali menghujami kita dengan kepedihan yang terlalu, kesedihan yang berlebih. Kebahagiaan kadang cuma terasa bagai makanan pembuka dengan menu utama penderitaan yang bisa hancurluluhkan kita.
Hidup kerap terasa bagai rangkaian kesedihan panjang, kehilangan tak berujung, dan kepedihan yang dalam.
Tetapi apakah kita harus terus menangis dan tenggelam dalam lumpur duka nestapa? Apakah pantas hidup ini cuma disesali, disumpahserapahi, dihujat, dan terus dikeluhkan? Apakah pantas cuma melihat sisi negatif, gelap, dan kenestapaan?
Hidup ini teramat singkat. Kadang bagai balapan formula satu, singkat, cepat, finis saat baru saja start.
Hayati dan nikmati hidup dengan tetap tersenyum. Hidup memang untuk dijalani, dihidupi, dihidupkan, dihayati dengan utuh penuh. Dimaknai dengan positif, meski luka tetap menganga dan perih nyeri tak pernah lenyap sama sekali.
Hidup memang tidak memberi terlalu banyak pilihan. Suka atau tidak, mau atau tidak akhirnya semua berakhir pada mati.
Mari jalani hidup dengan brani, hadapi mati dengan gembira, seperti anak-anak menghayati game online. Tetap gembira, meski kalah. Dan terus semangat bermain karena harapan, entah kapan bisa menang.
Hidup berujung mati. Itu pasti. Karena itu maknai dengan segala kebaikan yang mungkin. Kita pasti mati. Tetapi apakah kebaikan kita bisa mati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd