Modernisme itu tragis ironis. Modernisme sejatinya adalah perlawanan sangat keras terhadap abad pertengahan. Dalam semua literatur terkenal, abad pertengahan disebut abad kegelapan. Mengapa? Karena ada kekuasaan luar biasa dan kesewenang-wenangan yang dipraktikkan oleh para agamawan. Bukan kesewenangan agama.
Para petinggi agama dengan cara apapun mau mengatur dan menentukan semua hal. Saat Galileo mencoba membuktikan sistem Copernikus, ia harus menghadapi pengadilan yang diselenggarakan oleh para agamawan. Galileo dihukum berat. Ia harus menarik kembali semua hasil karyanya dan meminta maaf pada gereja. Perlu waktu ratusan tahun akhirnya gereja meminta maaf pada Galileo yang disampaikan oleh Paus Yohanes Paulus II.
Saat Eropa dilanda kematian hitam, para agamawan menyatakan kejadian itu sebagai hukuman Tuhan dan menolak berbagai upaya medis. Bahkan pertemuan para ahli geologi untuk membicarakan umur bumi juga dibatalkan pihak agamawan karena dikhawatirkan para ilmuwan itu akan membuat simpulan yang tidak sesuai dengan apa yang tertulis di kitab suci.
Modernisme secara sistematis melakukan perlawanan terhadap dominasi kaum agamawan itu. Dimulai dengan melawan secara terbuka dominasi para agamawan melalui sejumlah tulisan. Modernisme melakukan perang paradigma. Bukan sekedar perang konsep. Secara perlahan modernisme semakin menguat dan menancapkan pengaruhnya bukan saja pada dunia pemikiran, tetapi juga pada dunia kehidupan nyata.
Rene Descartes diakui sebagai Bapak Pemikiran dan Filsafat Moderen. Kenapa? Karena Descartes secara tegas menyatakan 'Aku ada karena aku berfikir'. Pernyataan ini bermakna bahwa keberadaan manusia ditentukan oleh fikiran yang rasional. Rasio adalah sumber kebenaran yang pasti dan tak terbantahkan. Tegasnya, keberadaan dan kebenaran sepenuhnya ditentukan oleh rasio, bukan oleh yang lain. Pernyataan ini secara tegas menolak dominasi para agamawan yang menjadikan wahyu sebagai dasar kebenaran.
Konsekuensinya, modernisme memberi kebebasan pada manusia untuk mencari dan menentukan sendiri kebenaran, tujuan hidup dan anutan keyakinannya. Jika abad pertengahan sering disebut sebagai zaman teosentris, modernisme menggesernya menjadi homosentris. Saat manusia menjadi pusat. Individualitas menjadi sangat penting dan menjelma jadi individualisme.
Salah satu buahnya adalah lahirnya ilmu pengetahuan moderen, dengan tokoh utama Copernikus, Galileo, dan Newton. Galileo berkeyakinan bahwa: terdapat hukum-hukum universal yang bersifat matematis, perumusan dan penemuan hukum-hukum itu dilakukan dengan eksperimen saintifik, dan data-data eksperimen harus bisa diulang oleh orang lain, karena penelitian itu bersifat objektif dan terbuka.
Sementara itu Newton dalam bukunya yang sangat terkenal Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menegaskan, alam semesta sebagai tempat rasional yang dapat dimengerti dan diprediksi. Secara keseluruhan kontribusi dari F. Bacon, Galileo, dan Descartes dalam perkembangan ilmu adalah keyakinan bahwa alam dipersepsi sebagai sesuatu yang tidak mempunyai sifat-sifat manusiawi dan spiritual. Konsekuensinya, alam harus diteliti dengan sungguh-sungguh memanfaatkan pengalaman indrawi dan nalar. Keyakinan-keyakinan ini yang kemudian melahirkan pandangan bahwa alam itu sepenuhnya mekanis dan materialis. Alam adalah sesuatu yang rasional, dapat dimengerti dan diprediksi.
Sungguh tak ada tempat bagi spiritulitas. Bila abad pertengahan dikuasai dan didominasi oleh para agamawan yang menjadikan wahyu sebagai pegangan, modernisme dikuasai dan dinominasi oleh para ilmuwan yang mendahulukan nalar. Ilmuwan merasa mampu mengkaji alam secara objektif dan merumuskan hukum-hukum yang objektif. Dengan demikian mereka merasa memiliki kemampuan untuk menyingkirkan semua spekulasi metafisik tentang alam semesta. Pandangan inilah yang menjadi akar lahirnya saintisme. Sebuah keyakinan bahwa ilmu adalah sumber kebenaran dan kepastian.
Meskipun keyakinan-keyakinan itu berakar dan dipraktikkan dalam ilmu-ilmu alam, namun Emile Durkheim (1858-1917) berkeyakinan bahwa metode-metode ilmu alam dapat diterapkan dalam ilmu sosial. Keyakinan ini menunjukkan cara pandang ilmu penegetahuan moderen merambah ke semua ilmu. Jadi bukan kebetulan jika Darwin melalui teori evolusi menyatakan manusia berasal dari monyet, Sigmun Freud menegaskan Tuhan adalah mimpi terburuk umat manusia, dan Karl Marx meyatakan agama adalah candu bagi rakyat. Yang paling akhir adalah Stephen Hawking yang menolak campur tangan Tuhan dalam teorinya tentang penciptaan alam semesta. Semuanya menunjuktegaskan bahwa tak ada tempat bagi spiritualitas, agama, dan Tuhan dalam ilmu pengetahuan moderen.
Modernisme itu bukan sekadar konsep, tetapi sekaligus paradigma hidup yang mengejawantah dalam kenyataan. Toffler menjelaskan, ada tiga gelombang peradaban manusia. Gelombang pertama disebut era pertanian yang dikategorikan sebagai era masyarakat tradisional. Gelombang kedua yang disebut era industri merupakan masa berkuasanya modernisme sampai gelombang ketiga.
Industrialisasi merupakan ujud nyata peradaban yang berakar pada paradigma modernisme. Industrialisasi digerakkan oleh perkembangan ilmu-ilmu moderen yang kemudian melahirkan teknologi. Era industri sungguh mengubah secara sangat mendasar penghayatan manusia terhadap hidup.
Tidak seperti masyarakat era pertanian yang sangat tergantung pada alam, pertanian dan musim. Masyarakat era industri tidak lagi berpusat pada pertanian, tetapi lebih menonjolkan pengolahan, memanfaatkan mesin. Ekonomi industri dikelola secara rasional, menggunakan ilmu dan teknologi moderen untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi alam.
Industri dan industrialisasi membawa dampak yang luar biasa pada perubahan paradigma hidup. Hanya orang berketerampilan dan berpendidikan yang bisa bekerja pada sektor industri. Pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting. Orang harus bekerja dengan waktu yang terstruktur dan teratur, artinya pemaknaan terhadap waktu juga berubah. Orang harus terbiasa hidup dalam keberagaman, karena pusat-pusat industri biasanya ada di perkotaan dan menyedot pekerja dari beragam latar belakang. Kenyataan ini sungguh memaksa berubahnya masyarakat tradisional yang bersifat komunal berbasis ikatan kesukuan. Pastilah perubahan ini membawa pengaruh yang sangat besar, sebab orang harus mengembangkan sejumlah sikap dan perilaku yang sama sekali berbeda.
Saat industri akhirnya sepenuhnya memanfaatkan teknologi dalam proses produksi, manusia harus berinteraksi bukan hanya dengan sesama, juga dengan mesin. Mekanisasi manusia dan masyarakat semakin tak terelakkan.
Teknologi akhirnya bukan saja berfungsi sebagai piranti yang dapat membantu manusia. Tetapi menjadi bagian integral yang menentukan perkembangan manusia dan masyarakat. Teknologi menjadi perpanjangan tubuh dan mendominasi kehidupan manusia. Bukan saja sebagai bagian dari sistem produksi, juga dalam kehidupan sehari-hari. Berapa persen sekarang ini manusia di dunia yang tak tergantung pada teknologi? Masyarakat tradisional seperti suku Baduy dan penduduk Kampung Naga saja, tidak sedikit yang sudah akrab dengan telepon genggam.
Bila modernisme berhasil menanamkan pandangan mekanis dan materialis dalam pemikiran dan paradigma ilmu, juga filsafat. Modernisme juga berhasil menanamkan paradigma mekanis dan materialis dalam kehidupan nyata melalui industrialisasi. Ekonomi yang berpusat pada industri mengharuskan semua orang hidup dalam jadwal yang sangat ketat, melewati rutinitas hidup monoton dari jam ke jam, hari ke hari sampai tahun ke tahun. Kerap kali rutinitas monotoni ini menghilangkan banyak aspek fundamental dalam kehidupan manusia. Memerangkap manusia dalam kerja-target-kerja-target yang tak berujung. Manusia sungguh hidup secara mekanis, mirip mesin yang sudah dirancang dalam keketatan prosedur yang tetap, dan berulang-ulang.
Manusia moderen terjerat dalam kerja keras yang bukan saja melelahletihkan raga, bahkan meyedot energi jiwa. Manusia moderen kemudian dijangkiti sejumlah penyakit khas modernitas, susah dan tak bisa tidur, kesepian justru dalam keramaian, merasa terasing, kehilangan orientasi diri dan tujuan hidup.
Kondisi inilah yang kemudian memicu tumbuh kembangya industri hiburan, terutama hiburan malam, industri seks, dan narkoba. Para pekerja yang merasa lelah membutuhkan hiburan. Hiburan malam di club dan diskotik menjadi tempat pelarian. Seringkali hiburan yang semarak dengan musik itu dibumbui narkoba dan seks. Setelah kerja keras seharian penuh, para pekerja itu menghabiskan malam dengan hiburan yang melelahkan pula sepanjang malam. Justru hidup yang irrasional inilah yang disebut gaya hidup para eksekutif muda metropolis. Dan merupakan ciri utama manusia moderen.
Sangat tidak mengherankan bila pertumbuhan pusat hiburan malam, dan pengguna narkoba, serta keterlibatan kaum muda pada kegiatan seksual meningkat pesat di seluruh dunia. Semakin maju sebuah negara seperti Jepang dan Korea Sekatan, maka dunia hiburan malamnya berkembang dengan sangat pesat.
Modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material. Namun tampaknya banyak manusia moderen yang semakin kehilangan makna keberadaan, dan makna hidup. Akar utamanya adalah hilangnya spiritualitas.
Modernisme tampaknya memang berhasil mengembangkan paradigma keilmuan mekanis dan materialis, bahkan telah pula berhasil mengejawantahkan paradigma yang sama dalam kehidupan. Namun gagal memberikan kebahagiaan sejati pada manusia dan masyarakat.
KEGAGALAN MODERNISME MENEGASKAN BAHWA KEBAHAGIAAN MANUSIA BERAKAR PADA SPIRITUALITAS.
Nama: Sarah Hanifah
BalasHapusNIM: 4915127072
Prodi: Pendidikan IPS B 2012
assalamualaikum wr.wb
saya ingin mengomentari paragraf terakhir yaitu "Modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material. Namun tampaknya banyak manusia moderen yang semakin kehilangan makna keberadaan, dan makna hidup. Akar utamanya adalah hilangnya spiritualitas" saya setuju dengan kalimat modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material, dibuktikan salah satunya dengan kemajuan teknologi. kemudian kalimat "akar utamanya adalah hilang spiritualitas" dibuktikan bahwasanya manusia modern sudah lupa kepada agamanya bahkan dengan tuhan yang menciptakannya, lalu berganti menjadi kesibukkan hanya untuk mengejar materi. dan mungkin saja makna hidup diartikan bahwasanya aku hidup hanya untuk bersenang senang, mengumpulkan materi sebanyak banyaknya, dan menghabiskan materi itu sebagai pelampiasan rasa letih dan capek tubuhnya.
yang saya ingin tanyakan adalah
1. apakah modernisme nantinya akan melahirkan kaum kapitalisme?
2. bagaimana cara menyaring modernisme yang tepat agar masyarakat masih memiliki jiwa spiritual?
3. apabila berdampak terhadap spiritual, bolehkah kita menolak modernisme tersebut?
Modernisme membuat akal manusia atas tuhannya semakin kurang,lemah dn tak berdaya, spiritual yang dari jaman tradisional lebih lekat namun seiring berjalannya waktu, spiritual stiap manusia semakin melemah dan mengakibatkan kegagalan, ketergantungan atas kehidupan duniawi,seks bebas,narkba, dan lain2 semakin merajalela,sebetulnyandalam kondisi seperti ini tidak ada yang bisa disalahkan, semakin moderen dunia ini maka semakin berkembang juga pemikiran para manusia,pemikiran ini yang menyingkirkan secara perlahan akan kepercayaan atas tuhannya masing2,maka kegagalan suatu bangsa atau diri individu bisa dilihat sebatas apa spiritual dalam dirinya berkembang.
BalasHapusPertanyaan
1. Bagaimana cara manusia atau individu menghadapi modernisme?
2. Bagaimana caranya untuk mengembalikan pribadi manusia akan tuhannya seperti jaman tradisional?
3. Dampak besar apakah yang harus di hadapi manusia dalam jaman modernisme sekarang?
Nama : Leni Nurul Hikmah
Nim :4915127053
Pendidikan ips B
Universitas Negeri Jakarta
Aulia Komala (4915133428)
BalasHapusP.IPS REG B 2013
Modernisme dan industrialisasi adalah dua istilah yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sekarang. Kecenderungan untuk memilih pilihan hidupnya sendiri menandakan manusia sudah lebih bebas karena adanya modernisasi dan industrialisasi. Tokoh-tokoh seperti Galileo, Newton, Rene Descartes, Copernicus, dan tokoh-tokoh lainnya yang menghasilkan sebuah teori modern melihat bahwa alam itu harus diteliti dengan indrawi. Penelitian dengan indrawi ini adalah salah satu cara kerja filsafat ilmu yaitu Rasionalisme. Rasionalisme adalah jenis filsafat ilmu yang mementingkan daya pikir (logika/rasio), diserap oleh panca indera, dan kebenarannya belum ada. Mengapa kebenarannya belum ada? Karena mereka belum melakukan uji coba atas apa yang sudah mereka terima melalui indera dan pikirkan dengan logika. Jika hal-hal yang diterima indera, dipikirkan dengan logika dan sudah mencari kebenarannya dengan uji coba maka rasionalisme tadi berubah menjadi empirisme. Selain itu pandangan mengenai pertumbuhan "dunia hiburan" yang semakin menjadi dan berkaitan dengan perubahan fungsi manusia menjadi robot bisa berubah seiring berkembangnya teori yang sudah ada. Pandangan ini akan berubah ketika pandangan baru muncul dan lebih rasional serta diterima oleh banyak orang. Hal ini lah yang disebut kebenaran ilmu bersifat relatif.
1. Mengapa ilmu alam yang rasional, dapat dimengerti, dan diprediksi tidak memberikan tempat bagi spiritualitas?
2. Apakah bisa suatu saat nanti modernisasi dan industrialisasi dikaitkan dengan spiritualitas sehingga menjadikan manusia yang maju dan memiliki spiritualitas tinggi?
3. Bagaimana cara menyatukan ilmu pengetahuan yang berdasarkan rasional dengan ilmu agama yang berdasarkan keyakinan?
Nama : Pathurochmah
BalasHapusKelas : PIPS Reguler B 2013
Pandangan moderenisme berawal dari penolakan kaum ilmuan terhadap kaum agamawan waktu itu. Ketunduk patuhan terhadap wahyu yg selalu dikemukakkan oleh para agamawan telah menumpulkan pemikiran-pemikiran para ilmuan, melarang kebebasan dalam bereksperiman. Membuat pradigma para ilmuan tersebut dan kebanyakan orang saat itu bahwa agama hanya sebagai tameng dari para agamawan dan agama hanyalah otoriter belaka. Hal inilah yg kemudian menimbulkan sifat sekulerisme yg memisahkan antara urusan dunia dan akhirat. Padahal adanya agama adah untuk membimbibg setiap umatnya baik di dunia maupun akhirat. Krisis kepercayaan mengenai agama ini berujung dengan banyaknya atheis yg menganggap bahwa tidak ada Tuhan. Menganggap sesuatu bersifat materil, bahwasanya kita ada karena memang sudah kodratnya. Padahal segala sesuatu di dunia ini pasti ada penciptanya termasuk diri kita. Tidak mengerankan jika sekulerisme dan hedonisme menjadi tolak ukur hidup mereka maka yg terjadu adalah seperti sekarang ini kehidupan malam dan obat-obatan menjadi hal yg tak terpisahkan
pertanyaan
1. Moderenisme membawa manusia melupakan nilai-nilai sepiritual dalam hidupnya. Namun mengapa pada saat ini moderenisme seolah menjadi trend dalam kehidupan?
2. manusia diciptakqn untuk berpikir,maka dengan berpikir manusia mengetahui betapa dia memiliki banyak keterbatasan. Tp mengapa seseorang yg intelektual dalam hal ini pasti banyak berfikir justru semakin membusubnkan dada atas dirinya dan melupakan Tuhannya?
3. Dimana peran filsafat dalam menyikapi ini? Karena seharusnya mereka mengetahui betul bahwa ilmu tidak bisa menjelaskan segala hal yg berarti ilmu memiliki keterbatasan
Assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapusSaya shaiba ayu widyawati p.ips reguler B.
Sangat menarik ketika saya membaca tulisan bapak diatas dengan awalan membicarakan para tokoh scientis atau para ilmuwan terkenal yang melahirkan teori-teori yang terkenal. Namun betapa ironisnya ketika saya membaca para ilmuwan-ilmuwan tersebut tidak mengedepankan nilai-nilau spiritual bahkan mereka menentang nilai spiritual tersebut. Apa yang membuat mereka begitu menentang nilai spiritual dalam teori mereka itu? Bahkan ada yang memusuhi atau menghindari secara keras nilai spiritual itu? Ini yang saya kagumi dari tulisan-tulisan bapak, bapak begitu mahir dalam mengkaitkan sesuatu dengan kehidupan nyata saat ini. Keahlian bapak dalam menghubungkan peristiwa itu menjadi ciri khas bapak dalam menulis, namun saya ingin mempertanyakan tentang modernisme yang terjadi pada zaman ini. Menurut bapak seberapa penting modernisme untuk kehidupan manusia? Kita lihat pada zaman saat ini dimana teknologi diciptakan untuk membuat manusia hidup serba instan, namun mereka tak sadar efek dari teknologi itu sendiri buat mereka. Seperti yang bapak tulis diatas, saya menangkap kesimpulan bahwa penyebab pergaulan bebas, dunia malam dengan hiburan malamnya, serta meningkatnya pengguna narkoba dikalangan masyarakat terutama di kalangan remaja itu adalah akibat dari kemajuan teknologi dan modernisasi. Sedangkan kita semua tahu bahwa salah satu indikator negara maju itu adalah berkembang pesat nya teknologi, bagaimana seharusnya cara kita mengatasi hal tersebut? Sedangkan kita tau dan rakyat indonesia semua mau negara tercintanya ini menjadi sebuah negara maju seperti negara-negara lain. Namun bagaimana cara mengembangkan teknologi tanpa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakatnya itu sendiri? Dan bagaimana menyisipkan nilai-nilai spiritual itu dalam perkembangan teknologi serta modernisasi pada zaman seperti sekarang ini? Karena kita semua tahu pada akhirnya manusia akan bertemu dengan yang maha pencipta alam semesta ini, dan kita semua tahu seberapa pentingnya nilai spiritual itu ada didalam diri kita :)
Wassalamu'alaikum wr.wb
Syifa Wulandari
BalasHapusP.IPS Regular B 2013
Kemunculan ilmu pengetahuan modern telah mengalami berbagai penolakan dari kaum agamawan pada abad pertengahan yang memang disebut sebagai zaman teosentris. Abad pertengahan sangat mejunjung tinggi nilai-nilai spiritual yang berpusat pada gereja yang melakukan praktik kesewenangan oleh para agamawan. Dengan berhasilnya modernitas mendobrak zaman pertengahan maka kebebasan untuk mencari kebenaran ditentukan oleh rasio. Maka munculah industrialisasi akibat dari ilmu pengetahuan yang semakin modern.
Para ilmuwan menciptkan konsep bahkan paradigma hidup yang didasarkan pada nalar. Sehingga nilai-nilai spiritual tidak ada tempat. Namun menurut saya sumber ilmu pengetahuan tidak hanya sekedar apa yang berasal dari nalar melainkan apa yang berasal dari wahyu Tuhan. Sumber ilmu yang berasal dari Tuhan kebenarannya bersifat mutlak. Jika kita sudah percaya dan beriman kepada Tuhan maka apa yang berasal dari Tuhan tidak usah diperdebatkan atau di rasiokan. Karena ilmu yang berasal rasio yang kemudian dibuktikan dengan pengalaman indrawi dan penelitian bersifat probabilistik, bisa benar sekarang namun belum tentu akan benar dimasa akan datang. Tentatif yang berati kemungkinan benar tetapi bisa salah atau diperbarui kebenarannya setelah ada penelitian terbaru serta bersifat relatif, ilmu tidak mutlak adanya. Berbeda dengan agama yang kebenarannya mutlak. Sehingga saya setuju dengan tulisan bapak diatas, bahwa modernitas membawa manusia menjadi makhluk yang individualis dan hanya mengejar materi. Manusia menjadi jauh dari nilai-nilai spiritual yang merupakan sumber ketenangan hati. Sekian, terima kasih. Maaf jika ada kesalahan didalam komentar saya ini.
pertanyaan:
1. Mengapa manusia tetap bertahan dengan kehidupan yang monoton seperti sudah dijelaskan oleh bapa pada tulisan diatas?
2. Apakah manusia takut keluar dari zona nyamannya (menurut mereka)?
3. Bagaimana ilmu pengetahuan modern bisa menggeser nilai-nilai spiritual seperti yang bapak jelaskan diatas?
Nama: Mamay Gumelar
BalasHapusKelas: Pendidikan IPS A' 2012
NIM: 4915 12 2541
Modernisme sebagai pencetus lahirnya paradigma saintifisme. Sehingga kelak akan menuntut manusia/individu untuk menjadi manusia yang materialis dan apatis.
Berikut Rumusan Masalah yang saya ajukan berdasarkan wacana diatas:
1.) Apa hakikat modernisme pada abad ke-21 sekarang ini?
2.) Bagaimana modernisme menggeser paradigma berpikir setiap individu dalam kehidupannya?
3.) Apakah tolak ukur kebahagiaan hidup manusia?
Sekian dan Terima Kasih.
Indah Wardatussa'idah
BalasHapusP.IPS REGULER 2012
4915122547
Modernisasi membuat mansuia lupa akan realitas dunia yang sebagaimana jika semua tekhnologi , industrialisasi mampu membuat menggeser nilai nilai spiritual manusia lalu abgaimana dengan teori-teori karl max , darwind dan lain sebgaianya yang percaya bahwa tidak adanya campur tangan tuhan dalam semua hal dimuka bumi ini , dengan adanya modernisasi mampu membuat manusia lupa akan asal usulnya lupak akan tuhannya lupa akan bagaimana ia hidup sebenarnya , semua yang dilakukan manusia hanya sebatas bekerja mencari uang untuk makan walau cuma sehai tanpa mengindahkan dirinya dimata Tuhan sebenarnya . jika semua manusia diganti dengan mesin lalu apa gunanya kehidupan saat ini . lalu apakah salah wacana ahli2 zaman dahulu jika beranggapan bahwa tuhan itu tidak ada lalu bagaimana dilihat pada zaman saat ini ? apakah teori zamand ahulu ada benarnya . zaman boleh ebrubah semua alam semesta boleh hancur namun bagaimana menjadi satu satunya manusia yang tidak lupa akan nila2 spiritual dan realitas kehidupan itu jauh lebih baik . sekian
1. jika modernisasi hanya bisa memperbudak manusia dimasa sekarang lalu apakah teori-teori darwin , karl max dan emile durkehiem yang tidak percaya akan adanya campur tangan Tuhan itu benar adanya ? karena zaman sekarang dengan realitas seperti itu seperti membenarkan bahwa modernisasi hanya membawa masalah saja ?
2. Lalu bagaimana jika ilmu pengetahuan , realitas kehidupan , modernisasi mampu meluluhlantahkan nilai nilai spiritual manusia ? apakah dimasa yang akan datang manusia mampu jika hidup tanpa didampingin oleh kepercayaan akan adanya Tuhan ?
3. jika saat ini modernisasi mampu membuat manusia lupa akan Tuhan lalu apakah dimasa yang akan datang akan terjadi hal yang lebih parah dari modernisasi ini ? jika manusia hanya hidup secara monoton lalu mengapa tidak melakukan suatu perubahan ke arah yang lebih baik lagi ?
Nama : Suratno Ariangga
BalasHapusNim : 4915122557
Jurusan : Pendidikan IPS A 2012
Modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material. Namun tampaknya banyak manusia moderen yang semakin kehilangan makna keberadaan, dan makna hidup. Akar utamanya adalah hilangnya spiritualitas. Dari sini saya dapat menganalisis bahwa perkembangan zaman yang dihadapi manusia dewasa ini membuat mereka lupa akan agamanya. Manusia di zaman ini lebih banyak disibukan oleh persoalan-persoalan pribadi, kesibukan mengurusi pekerjaan, bisnis, dan larut dalam materialisme dan hedonisme. Inilah fenomena masyarakat yang hidup di zaman modern. Dengan kata lain, kehidupan atau peradaban modern seakan-akan menjauhkan manusia dari nuansa religiusitas. Ciri khas dari modernisasi adalah mampu menguasai ilmu pengetahuan, sains dan teknologi. Akan tetapi juga harus berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan, sehingga pengamalannya selalu bermuara pada keseimbangan yaitu perpaduan antara nilai-nilai ketuhanan dan ilmu pengetahuan, ilmu dengan iman atau ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan iman dan taqwa (IMTAQ). Artinya, setiap umat beragama harus mampu memadukan nilai-nilai religiusitas dalam bingkai modernisme, bukan sebaliknya, larut dalam kehidupan atau peradaban modern.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka saya dapat merumuskan masalah:
1. Bagaimana hubungan agama dan modernisasi ?
2. Bagaimana peran agama dalam modernisasi ?
3. Perubahan sikap apa saja yang ditimbulkan adanya modernisasi?
Modernisasi muncul setelah adanya perang paradigma oleh kaum agamawan dan para scientis pada abad pertengahan. Dikala itu, banyak teori-teori baru bermunculan salah satunya adalah teori heliosentris yang di kemukakan oleh copernicus dan dilanjutkan penelitiannya oleh Galileo. Teori yang sangat bertentangan dengan keyakinan masyarakat dan kakum agamawan mengenai teori geosentris, yang menjadikan bumi sebagai pusat jagad raya inipun ditolak. Alasannya adalah karena teori ini dianggap menyalahi wahyu Tuhan yang bersifat mutlak, padahal kesalahannya terletak pada interpretasi kaum agamawan terhadap wahyu tersebut. Alasan lain penolakan teori tersebut adalah karena galileo tidak bisa menjelaskan kebenaran teorinya dengan standar pembuktian science pada waktu itu.
BalasHapusSejak saat itu, banyak teori-teori baru yang berakar pada rasio berkembang pesat. Mengkaji fenomena-fenomena yang ada di alam ini dengan pendekatan rasio dan nalar. Padahal banyak hal-hal di dunia ini yang tidak dapat di tafsirkan oleh rasio, dan nilai kebenaran rasio terkadang bersifat relatif. Namun, modernisme berhasil menepis zaman teosentris menjadi homosentris. Modernisasi seakan menjadi sebuah jurang pemisah antara kehidupan dan spiritual. Akibatnya, banyak orang yang di perbudak oleh hal-hal duniawi, yang berorientasi pada materi, kesenangan semu dan hura-hura. Manusia menjadi kehilangan arah hidup dan tersesat di dalam kegelapan modernisasi.
Alangkah baiknya jika di era modern ini diimbangi dengan kekuatan spiritual.
• Modernisasi menghadirkan banyak kemudahan dan berbagai perkembangan dibidang teknologi, namun mengapa manusia seakan menjadi android yang terprogram dan terjebak dalam rutinitas yang monoton?
• Apakah modernisme akan selalu bermuara pada saintologi dan gaya hidup hedonis?
• Bagaimana sebaiknya kita menyikapi modernisme? Dapatkah modernisme berjalan selaras dengan spiritual?
Kamilia Fairuz Hisana
BalasHapus4915122535
PIPS A 2012
Modernisasi muncul setelah adanya perang paradigma oleh kaum agamawan dan para scientis pada abad pertengahan. Dikala itu, banyak teori-teori baru bermunculan salah satunya adalah teori heliosentris yang di kemukakan oleh copernicus dan dilanjutkan penelitiannya oleh Galileo. Teori yang sangat bertentangan dengan keyakinan masyarakat dan kakum agamawan mengenai teori geosentris, yang menjadikan bumi sebagai pusat jagad raya inipun ditolak. Alasannya adalah karena teori ini dianggap menyalahi wahyu Tuhan yang bersifat mutlak, padahal kesalahannya terletak pada interpretasi kaum agamawan terhadap wahyu tersebut. Alasan lain penolakan teori tersebut adalah karena galileo tidak bisa menjelaskan kebenaran teorinya dengan standar pembuktian science pada waktu itu.
Sejak saat itu, banyak teori-teori baru yang berakar pada rasio berkembang pesat. Mengkaji fenomena-fenomena yang ada di alam ini dengan pendekatan rasio dan nalar. Padahal banyak hal-hal di dunia ini yang tidak dapat di tafsirkan oleh rasio, dan nilai kebenaran rasio terkadang bersifat relatif. Namun, modernisme berhasil menepis zaman teosentris menjadi homosentris. Modernisasi seakan menjadi sebuah jurang pemisah antara kehidupan dan spiritual. Akibatnya, banyak orang yang di perbudak oleh hal-hal duniawi, yang berorientasi pada materi, kesenangan semu dan hura-hura. Manusia menjadi kehilangan arah hidup dan tersesat di dalam kegelapan modernisasi.
Alangkah baiknya jika di era modern ini diimbangi dengan kekuatan spiritual.
• Modernisasi menghadirkan banyak kemudahan dan berbagai perkembangan dibidang teknologi, namun mengapa manusia seakan menjadi android yang terprogram dan terjebak dalam rutinitas yang monoton?
• Apakah modernisme akan selalu bermuara pada saintologi dan gaya hidup hedonis?
• Bagaimana sebaiknya kita menyikapi modernisme? Dapatkah modernisme berjalan selaras dengan spiritual?
Assalamualaikum wr. Wb
BalasHapusSaya : Nurkhasanah
4915122553
P.IPS A 2012
Saya telah membaca tulisan pak nusa diatas mengenai modernitas yang dikemas begitu apik. Saya sangat terkesan dengan para ilmuwan yang melakukan eksperimen-eksperimen untuk membuktikan sesuatu hal, dan upaya ini juga sebagai upaya penentangan kepada para petinggi agama yang lebih mementingkan kebenaran yang bersumber dari wahyu. Dengan rasa ingin tahunya para ilmuwan sehingga mendorong mereka untuk menemukan penemuan-penemuan bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ilmu, lalu disusul oleh teknologi. Seperti yang kita ketahui bahwa Negara yang maju merupakan Negara yang maju pula teknologinya (semakin modern). Dan hal yang demikian akhirnya membuat manusia modern merasa ketergantungan dengan teknologi, dan membuat manusia modern lupa dan jauh dengan nilai-nilai spiritual karena mereka telah bosan dengan kehidupannya yang sekarang bergantung dengan teknologi, kehidupan modernitas memaksa manusia yang jauh akan nilai spiritual ini mendekati hal-hal yang menurutnya nikmat seperti seks,narkoba, dll. Inilah bahaya modernitas yang dahulu mungkin tidak sempat terpikirkan oleh para ilmuwan. Alangkah indahnya apabila modernitas ini juga tetap mengindahkan nilai-nilai spiritual agar manusia dapat hidup dengan nyaman dengan keberadaan teknologi maupun modernitas, serta dapat hidup tentram karna ada Tuhan dihatinya.
Pertanyaan mengenai tulisan pak nusa diatas yaitu ?
1. Apa yang melatar belakangi gereja untuk akhirnya meminta maaf kepada galileo ?
2. Mengapa pada abad pertengahan hingga munculnya modernisme, manusia sulit untuk menerima keduap pengaruh yakni agama dan ilmu modern ?
3. Bagaimana modernisme dengan berhasil menanamkan paradigma mekanis dan materialis dalam kehidupan nyata melalui industrialisasi ?
4. Bagaimana mengubah manusia modern saat ini, agar mereka tidak merasakan penyakit modernitas seperti kesepian dalam keramaian, merasa terasing, kehilangan orientasi diri dan tujuan hidup tanpa mencari hiburan yang akkhirnya merusak tubuh manusia sendiri?
5. Bagaimana untuk menjadikan manusia moden agar beragama, dan mengindahkan nilai spiritual ?
Terimakasih, Wassalamualaikum wr. Wb
Nama : Nia Fitriani
BalasHapusNIM : 4915122522
Pendidikan IPS A 2012
Moderenisme memang membawa kemajuan bagi kehidupan manusia. semua hal yang awalnya mustahil dilakukan, saat ini sangat mudah dilakukan. namun, pertumbuhan modrenisme tidak di imbangi dengan ajaran spiritual yang seimbang. manusia menjadi lupa akan dari mana meraka berasal, dan darimana semua kemudahan yang meraka dapat. agama dan Tuhan sangat jauh dari kehidupan manusia modren. sehingga menggeser nilai-nilai budaya, agama dan tradisional yang ada.
yang ingin saya tanyakan.,
1. Apakah nilai-nilai spiritual yang telah hilang dapat dikembalikan lagi, dizaman moderen saat ini?
2. Mengapa pengaruh pengaruh modrenisme sangat cepat berkembang terutama didaerah perkotaan?
3. bagaimana cara untuk mengendalikan diri dari pengaruh modrenisme?
4. Apakah ada cara untuk mencegah modrenisme yang terus berkembang?
Maya Yulia Dwi Putri Maranatha
BalasHapus4915122540
Pendidikan IPS A 2012
1. Mengapa moderenisme bisa melawan dominasi para agamawan?
2. Apakah dengan adanya suatu modernisme dapat memunculkan penganut saintisme?
3. mengapa kebanyakan orang bisa lebih mempercayai penganut saintisme daripada para agamawan?
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
BalasHapusErindya Rahmah Fauzia, PIPS A 2012
Kehidupan di alam semesta secara bertahap mengubah drastis apa yang ada di dalamnya, termasuk manusia dengan pola pikir dan tingkah lakunya. Manusia pada umumnya memiliki rasa tidak puas terhadap apa yang ada. Hal ini mengarah pada modernisme yang menjunjung pola pikir dan perilaku manusia sebebas-bebasnya. Modernisme menggambarkan bahwa semua pola pikir manusia adalah benar. Modernisme melahirkan teori-teori tentang ilmu pengetahuan alam dan sosial dalam berbagai bidang dan aspek. Semakin berkembangnya modernisme, semakin lengahnya manusia dalam menjalani kehidupan dengan berbuat semena-mena tanpa batas. Praktisnya, sesuatu yang tadinya positif akan berubah menjadi negatif karena begitu banyaknya campur tangan manusia tanpa kendali. Disinilah diperlukannya konsep agama dan spiritualitas untuk memberi batasan kepada manusia terhadap apa yang akan dilakukannya.
Pertanyaan:
1. Apakah ada pengaruh antara ilmu pengetahuan dengan agama?
2. Bagaimanakah ilmu pengetahuan memandang perkembangan modernisme?
3. Apakah spiritualitas dapat menyesuaikan keberadaan modernisme?
Assalamualaikum nama saya ILMIAWAN DWI YULIANTO kelas P.IPS A 2013, saya sangat setuju dengan tulisan blog pak Nusa yang berjudul “WORK HARD PLAY HARD”, menurut saya modernisasi adalah Sebagai suatu gejala umum yang dewasa ini terjadi di masyarakat, modernisasi dapat dipastikan akan menimbulkan suatu dampak. Entah itu dampak positif maupun negatif.
BalasHapusBeberapa dampak positif adanya modernisasi di masyarakat antara lain memperkuat integrasi dalam masyarakat, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), kemajuan di bidang industri, meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi, serta kemajuan di bidang transportasi.
Modernisasi tidak selamanya memberikan dampak yang positif bagi perkembangan kehidupan sosial masyarakat dalam arti mengubah masyarakat dari tradisional menjadi modern. Tidak menutup kemungkinan masyarakat yang kurang siap terhadap modernisasi akan memunculkan sikap yang menjadi dampak negatif dari modernisasi itu sendiri. Beberapa dampak Kesenjangan Sosial dan Ekonomi, Pencemaran Lingkungan Alam, Kriminalitas, Kenakalan Remaja (Juvenille Delinquency) terbagi menjadi dua yaitu Sebab-Sebab Intern dan Sebab-Sebab Ekstern.
pertanyaan:
1. bagaimana sikap diri kita terhadap modernisasi tersebut?
2. apa langkah kedepanya agar modernisasi tersebut tidak semua nya buruk?
3. apakah modernisasi tersangkut paut dengan ilmu yang kita dapat?
Anggi Ratna Furi
BalasHapusP.IPS REG B 2013
Penolakan kaum agamawan terhadap munculnya modernisasi pada abad pertengahan, menurut saya bukanlah suatu kesalahan yang mendasar. Memang sepantasnya kaum agamawan berpegang teguh terhadap kitab suci yang telah dipercayainya. Kaum agamawan percaya betul akan adanya spiritual. Namun berbanding terbalik dengan para ilmuwan sendiri, mereka benar-benar ingin menerapkan modernisasi tanpa ada pengaruh dari nilai spiritual. Pada kenyataannya kita tidak mampu mengela memang benar adanya modernisasi telah membawa kita pada kemudahan kemudahan. selain itu modernisasi juga membuat kita berparadigma mekanis dan materialis dalam kehidupan nyata melalui industrialisasi. Industrialisasi sendiri memang benar telah menjadi pusatnya ekkonomi yang secara tidak langsung telah membuat banyak orang sibuk dan sampai tidak lagi terfikirkan urusan agama. Dari sinilah akan muncul penyakit khas seperti yang telah dijelaskan pada tulisan diatas, orang pasti akan mencari hiburan yang keras seperti mengunjungi tempat tempat diskotik dimana didalamnya berisi kemaksiatan yang jauh dari nilai spiritual.
Menurut bapak bisakah nilai spiritual berjalan seiring dengan modernisasi ?
seandainya memang harus memilih , apa yang memang baik untuk kita jalani ? menjadi kaum agamawan atau mengikuti modernisasi yang sudah dengan jekas meninggalkan nilai spiritual ?
Apakah orang yang hanya mementingkan modernisasi tidak percaya adanya surga dan neraka sehingga mereka tidak berpedoman pada kitab suci dari suatu agama tertentu ?
Masa perubahan memang mempunyai Dampak positif dan negatif. Sekarang kita sebagai manusia yang harus menfilterisasi diri agar tidak salah jalan dalam memaknai hidup. Bila tidak terjadi modernisme pun kita menjadi manusia yang monoton dan tidak berkembang. Semuanya harus di seimbangkan porsinya . Yang mau saya tanyakan yaitu
BalasHapus-bagaimanakah menyeimbangkan antara spritualitas dengan pengaruh modernisme yang ada sekarang ?
-dan bila manusia tidak sadar akan fungsi keberadaannya di bumi, akan spt apa eksistensi manusia di masa depan ?
-kenapa antara spritualisme dengan modernisme tidak bisa di kaitkan ?
Eko Yulianto
BalasHapusP.IPS 2012 A
4915122530
Modernisme adalah suatu perlawanan dari para pemikir filsafat modern untuk melawan para agamawan. Para tokoh modernisme adalah Descrates, Galileo, dan Newton yang mereka beranggapan bahwa alam bisa diteliti dengan secara rasional dan empiris. Rasio adalah sumber kebenaran yang pasti dan tak terbantahkan. Dalam teorinya Stephen Hawking yang menolak campur tangan Tuhan dalam teorinya tentang penciptaan alam semesta. Semuanya menunjuktegaskan bahwa tak ada tempat bagi spiritualitas, agama, dan Tuhan dalam ilmu pengetahuan moderen. Modernisme berusaha mengungkap fenomena-fenomena alam dan sosial. Namun modernisme mengalami kegagalan karena kebahagiaan manusia berasal dari spritualitas.
Pertanyaan:
1) Bagaimana Modernisme bisa menggusur suatu budaya?
2) Apakah modernisme bisa memecahkan seluruh gejala alam yang ada di bumi?
3) Apakah modernisme bisa membahagiakan manusia secara jasmani dan rohani?
4) Apakah modernisme selalu bertentangan dengan hukum agama?
5) Apakah semua pemikir modernisme selalu mentiadakan tuhan terhadap teorinya?
Nazia Maulia Amini
BalasHapus4915131373
P.IPS Reg A 2013
Modernisme tidak dapat bisa dihindari kehidupan manusia. Sebenarnya jika melihat dari sisi positive modernisme pun punya nilai tersendiri. Namun yang lebih kita lihat adalah sisi negativenya. Apapun modernismenya tetap akan tergeser oleh spiritualitas. Spiritual bersifat kekal karena spiritualitas berasal dari tuhan yang menciptakan kita. Maka spiritualitas pun tidak bisa digangu dan tidak bisa disandingkan dengan apapun, walau kebenarannya telah diuji oleh peneliti namun kebenaran yang hakiki adalah spiritualitas.
1. Apakah modernisasi ada yang sejalan dengan nilai spiritualitas?
2. Mengapa modernisme selalu memberikan dampak keburukan?
3. Bagaimana modernisme bisa berkembang pesat di Indonesia?
Nama : Silvia Radita
BalasHapusNIM : 4915122560 / P.IPS A 2012
Saya setuju apa yang dikatakan oleh Galileo karena suatu penelitian haruslah bersaifat terbuka dan obyektif agar tidak terpaku kepada satu orang yang sangat ingin memegang kekuasaan tetapi terpaku pada kebenaran – kebenaran yang seharusnya di teliti secara rasional dan sebuah kebenaran juga itu tidak mudah untuk dikatakan seperti yang dilakukan Galileo. Karena kebenaran harus didukukung oleh banyak hal agar kebenara dapat di percaya. munculnya modernitas menurut saya kurang baik sebab ilmu yang berkembang di dunia hanya secara nalar para ahli. Kemudian ilmu tidak lagi berkembang dari hal – hal yang tidak masuk akal. Setiap hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya juga seperti ketika seorang ahli melihat ilmu dari segi nalar tetapi ilmu tidak mempercayai hal – hal yang bersifat keagamaan karena hal tersebut bukan hal yang nyata seperti syarat ilmu.
Pertanyaan :
1. Apa saja yang menjadi aspek fundamental dalam kehidupan manusia ?
2. Mengapa ilmu sangat mudah menerima modernitas daripada tradisionalitas ?
3. Bagaimana pengaruh modernitas pada ilmu yang telah dikemukakan oleh banyak para ahli ?
Nama: Indrianie Dewi (Pend. IPS A 2012)
BalasHapusNIM: 4915122544
Setelah membaca tulisan pak nusa, saya merumuskan 3 rumusan masalah, yaitu:
1. Mengapa modernisme menjadi pemberi kebebasan manusia untuk mencari dan menentukan sendiri kebenaran, tujuan hidup dan anutan keyakinannya?
2. Apa hubungan antara industriliasasi dengan paradigma modernisme?
3. Apakah kelemahan dari paradigma modernisme?
Nama : windi fauziah
BalasHapusNIM : 4915122521
Pendidikan IPS A 2012
Di era millenium seperti sekarang ini, moedernisme sudah menjadi bagian hidup semua kalangan dari yang nuda sampai yang tua sekalipun. Modernisme menjadi kebutuhan primer untuk orang-orang yang tidak ingin ketinggalan zaman. Bahkan suku naga dan suku baduy yang jelas-jelas menolak keras atas adanya modernisme justru mereka tidak dapat mengelak dari keberadaan modernisme. Bagi kaum remaja, modernisme menjadi salah satu 'trend' agar dapat diterima dengan teman-teman sebayanya. Mereka berlomba-lomba membeli gadget keluaran terbaru dan mengunjungi tempat-tempat yang mereka anggap sedang 'gaul'. Sedangkan bagi orang dewasa mereka berlomba-lomba bersaing menjadi seseorang yang dipandang dan dihargai orang lain dengan memperbanyak kekayaan mereka. Modernisme tidak bisa lepas dari adanya globalisasi, karena adanya globalisasi kini masyarakat dunia khususnya indonesia menjadi bagian di dalamnya. Orang yang sudah kecanduan dan tidak dapat terlepas dari modernisme menjadi jauh dengan spiritualitasnya. Contohnya para wanita karier yang sebulannya membudgetkan biaya untuj ke salon dan belanja. Hal tersebut menumbuhkan sifat konsumerisme, sedangkan di dalam islam Allah tidak suka dengan hambanya yang menghambur-hamburkan hartanya. Modernisme pada abad pertengahan mendapat pertentangan dari kaum agamawan di eropa. Namun pada kenyataannya sekarang ini bangsa eropa justru yang membawa modernisme ke dunia. Rene Descartes menyatakan 'aku ada karena aku berfikir' yang bermakna bahwa keberadaan manusia ditentukan oleh fikiran yang rasional. Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa manusia pada dasarnya tidak akan terus berada pada hal yang itu-itu saja (monoton), manusia senantiasa ingin merubah kehidupannya ke arah yang lebih baik dan berfikir secara kritis untuk membuat inovasi baru baik dalam bidang teknologi atau lainnya dalam memudahkan manusia untuk beraktifitas sehari-hari. Namun modernisme tidak selamanya memberikan kebahagiaan kepada manusia. Spiritualitaslah yang menjadi akar dari kebahagiaan sejati manusia.
dari tulisan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana modernisme menjadi semakin menguat dan sangat berpengaruh bukan saja pada dunia pemikiran melainkan juga terhadap kehidupan nyata manusia?
2. Apa yang menyebabkan manusia berfikir secara rasional terhadap apa yang terjadi di kehidupannya?
3. Mengapa modernisme tidak selamanya memberikan kebahagiaan sejati terhadap manusia melainkan spiritualitaslah yang menjadi akar kebahagiaan sejati manusia?
Nama : Ulfa suciyanthi
BalasHapusJurusan : P.IPS B 2012
Universitas Negeri Jakarta
Komentar :
Menurut saya tulisan bapak Nusa putra diatas sangatlah mengagumkan. Saya setuju dengan tulisan diatas yang mengatakan bahwa modernisme telah menghilangkan spiritualitas manusia. Modernisme yang semakin marak dizaman sekarang ini memang semakin membuat manusia lupa akan kodratnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Manusia yang dahulu sangat mengagungkan teosentris, kini telah bergeser menjadi homosentris. Selain itu, cara Bapak Nusa menceritakan perubahan zaman dari abad pertengahan sampai abad sekarang ini juga sangat mudah dipahami dan dimengerti.
Dengan tulisan diatas, kita seperti diingatkan kembali bahwa modernitas tidak selamanya membawa kebahagiaan. Tak jarang manusia dibuat sibuk dengan segala rutinitas dizaman modern ini sehingga manusia hanya sibuk untuk mencari kekayaan materi namun lupa akan kekayaan hakiki yang sebenarnya. Kekayaan hakiki sesungguhnya bukanlah kekayaan materi, namun kekayaan hati kita untuk peduli dan berbagi kepada sesama manusia. Namun lihatlah dizaman modern sekarang ini, orang-orang justru lebih bersifat individualistis dan tak banyak yang mau peduli dengan sesama.
Tulisan diatas juga telah menyadarkan kita bahwa ditengah kenikmatan yang ditawarkan di zaman modern ini, terdapat pula sejumlah penyakit khas modernitas yang dialamin oleh manusia seperti gejala susah tidur, kesepian ditengah keramaian, merasa terasing, kehilangan orientasi diri dan tujuan hidup. Semua bentuk kegagalan modernitas inilah yang seharusnya menyadarkan kita bahwa kebahagiaan manusia yang sesungguhnya bukan berasal dari modernitas, tetapi berasal dari spiritualitas.
Nama : Cendy Juliana Dewi
BalasHapusNIM : 4915122528
P.IPS REG 2012
Assalamualaikum , wr.wb
Setelah membaca tulisan bapak diatas menurut saya terlihat sekali ketika abad pertengahan para kaum agamawan mempraktikkan kesenangan dan kesewenang-wenangan yang luar biasa hal ini dibuktikan saat Galileo mencoba membuktikan sistem Copernikus, ia harus menghadapi pengadilan yang diselenggarakan oleh para agamawan. Galileo dihukum berat. Lalu Saat Eropa dilanda kematian hitam, para agamawan menyatakan kejadian itu sebagai hukuman Tuhan dan menolak berbagai upaya medis. Karena saat itu kaum agamawan sangat mengagungkan paham spiritualnya tersebut namun menimbulkan kesewenang-wenangan , untuk itu lahirlah modernisasi untuk menentang para agamawan tersebut , kemudian secara perlahan modernisasi mulai berpengaruh pada setiap lapisan kehidupan di dunia. Akhirnya modernisasi semakin berkembang dengan pesat memberikan kebebasan yang luar biasa bagi para penganutnya. Manusia makin bebas mencari dan menentukan sendiri kebebasannya dan mulai menganggap dirinya sebagai pusat dari individualitas.semakin lama modernisme berhasil menanamkan pandangan mekanis dan materialis dalam pemikiran dan paradigma ilmu, sehingga makin banyak ilmuwan yang bekerja berdasarkan nalar dan mengkesampingkan bahkan tidak memperdulikan spiritualismenya. Sungguh modernisasi membuat manusia menjadi menggantungkan hidupnya dan mencari kesenangan duniawinya lewat apa yang disediakan oleh para ilmuawan-ilmuwan tersebut namun banyak pula manusia yang terjebak dalam moderanisasi dan melupakan hal-hal spiritual dalam hidupnya , padahal kebahagian yang sejati itu berakar dari spititual yang ada pada diri tiap manusia.
Dari tulisan di atas pertanyaan saya adalah :
1. Modernisasi memberi manusia kebebasan untuk mencari dan menentukan sendiri kebenaran, tujuan hidup dan anutan keyakinannya, lalu bagaimana pandangan spritualisme melihat hal tersebut ?
2. Menurut pendapat bapak mana yang hal lebih baik “ abad pertengahan yang dikuasai dan didominasi oleh para agamawan yang menjadikan wahyu sebagai pegangan atau modernisme yang dikuasai dan didominasi oleh para ilmuwan yang mendahulukan nalar ? dan mengapa ?
3. Bagaimana menyeimbangkan antara perkembangan modernisasi yang semakin tak terbendung sehingga berdampak kepada gaya hidup kita dengan hal –hal spiritual yang terdapat dalam diri kita ?
Terima Kasih.
1. Bagaimana menghilangkan gaya hidup individualisme dikalangan hidup saat ini?
BalasHapus2. Bagaimana menyatukan segala hal yang berbeda seperti agama, suku, ataupun ras di zaman modernisasi?
3. Apa yang menjadi dampat di dirikan tempat hiburan dan Mengapa terkadang disalahgunakan oleh khalayak?
Natalia, Pendidikan IPS A 2012
Agustina R
BalasHapusP.IPS.Reg B 2013
modernisme pada abad pertengahan dapat menggeser para agamawan. hal itu terjadi karena modernisme memang dapat memajukan manusia, karena modernisme selalu berfikir dengan menggunakan rasio. seiring berjalannya waktu modernisme semakin berkenbang. bahkan untuk saat ini peran agama sudah semakin luntur. modernisme diangap sebagai hal yang penting karena sangat berpengaruh pada kehidupan. seperti yabg bapak jelaskan dalam industri. memang sanhgat baik karena dalam industri dapat mengurangi jumlah pengangguran. tetapi jika kita telaah lagi modernisme tidak selau membawa dampak yang baik. semakin zaman yang modern maka malah semakin banyak orang'' yang meninggalkan agama. akibatnya ujung permasalahan dilimpahkan kepada hal yang negatif, seperti seks dan narkoba. seharusnya semakin modern manusia semakin baik berfikir. hal itu memberi tahu kepada kita bahwa modernisme harus berjalan seimbang dengan spiritual, agar dapat menjadi pelindung dan pengaman. agar tidak terjerumus ke hal'' yang negatif.
1. mengapa pada zaman modernisme ilmu agama disingkirkan ?
2. apakah akan ada keadaan dimana modernisasi justru disingkirkan ?
3. apakah dengan modernisasi zaman akan mencapai kesejahteraan ?
Kartika Sari Berlian
BalasHapus4915122550
P.IPS Reg 2012
1. apakah faktor yang meyakinkan Emile Durkheim bahwa metode-metode ilmu alam dapat diterapkan dalam ilmu sosial ?
2. dapatkah manusia keluar dari zona nyaman yang ada di zaman modern ini ?
3. apakah dengan adanya moderinisasi kehidupan manusia dapat sejahtera ?
Tri Wulandari
BalasHapus4915120340
P.IPS A 2012
assalamu'alakum wr.wb
dari tulisan diatas, saya merumuskan beberapa permasalahan yaitu:
1. bagaimana modernisasi memandang kasus kejahatan sosial seperti pembunuhan, perkosaan dan penculikan?
2. seberapa persenkah manusia dapat menghindar dari pengaruh modernisasi yang negatif?
3. upaya apa yang dapat dilakukan agar modernisasi seimbang dengan aspek spirirtual?
Setelah membaca artikel bapak diatas saya teringat akan pepatah “bekerja lah kamu seakan-akan kamu akan hidup selama nya dan beribadah lah kamu seakan-akan kamu akan mati esok”. Bahwa segala aspek dalam kehidupan harus lah dijalan kan dengan seimbang agar tercapai kebahagian yang abadi. Dari artikel bapak diatas juga, saya ingin mengajukan tiga pertanyaan:
BalasHapus1. Menurut pandangan bapak, apakah mungkin di masa mendatang di masa modernisasi manusia akan tetap menjunjung sisi spritualisme nya terutama di Indonesia ini?
2. Sebelumnya bapak menjelaskan bahwa agama sangat dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat di zaman dulu. Lantas apa yang melatar belakangi para ilmuwan yang lebih mengedepankan sisi rasionalitas atau logika untuk mengeluarkan teori-teori mereka?
3. Bagaimanakah seharusnya sikap kita sebagai mahasiswa dalam menghadapi realitas bahwa lama kelamaan modernisasi akan menggerogoti spiritualisme? Karena kita tidak bisa menolak bahwa hampir semua orang sekarang menikmati modernisasi ini.
Anggi Septiani
Pend. IPS A 2012
nama : tresna nurfitri yanti
BalasHapuskelas : pendidikan IPS reg 2012
nim : 4915120347
Perbedaan pandangan pada abad pertengahan menjadikan manusia hidup dalam kebimbangan, yang mana para tokoh agamawan mendasarkan kebenaran pada wahyu-wahyu tuhan mereka sedangkan kaum modernitas mendasarkan kebenaran pada logika mereka. Karena para ilmuan berkeyakinan hanya orang-orang yang berfikirlah yang akan dianggap ada. Adanya modernitas ini mempengaruhi pula pada Kemajuan teknologi yang mana berdampak banyak pada aspek kehidupan baik dalam masalah ekonomi maupun sosial. Modernitas memang menjanjikan kehidupan yang menyenangkan namun apakah hal ini dapat dibenarkan jika modernitas mengikis banyak aspek spiritual pada diri manusia?. Adapun dengan pesatnya kemajuan di bidang teknologi dapat mengimbangi kehidupan manusia agar segala aspek kehidupan baik rohani maupun jasmani tidak timpang.
Rumusan masalah :
1. Mengapa masyarakat pada abad pertengahan masih tetap menerima adanya modernitas padahal hal tersebut menjadikan mereka lupa akan siapa diri mereka sebenarnya dan lupa akan tuhan mereka?
2. Apakah ada perlawan dari para agamawan terhadap para ilmuan yang menentang keyakinan mereka tentang kebenaran?
3. Bagaimana cara mengimbangi modernisme dan spiritualisme agar tetap berjalan berdampingan?
zaman selalu berkembang, begitupun ilmu pengetahuan mengikutinya. beberapa ahli bermunculan menunjukkan penemuannya yang mendukung sautu modernisme. modernisme memberi kebebasan pada manusia untuk mencari dan menentukan sendiri kebenaran, tujuan hidup, dan aturan keyakinannya. moderen berarti juga terjadinya industrisasi. industri membawa dampak yang sangat luas terhadap perubahan paradigma hidup. kehidupan manusia semakin didominasi oleh teknologi dan manusia semakin tergantung pada teknologi. tetapi perkembangan teknologi juga diikuti oleh perkembangan perkembangan perilaku negatif manusia.
BalasHapus1. bagaimana modernisme dengan cara sistematis melakukan perlawanan terhadap dominasi kaum agamawan?
2. bagaimana modernisme mealukakn perang paradigma?
3. apa saja dampak modernitas?
Azizah Maharani (4915122561)
BalasHapusP. IPS Reg 2012
Dahulu, sebelum adanya modernisme, spiritualitas merajalela. Pada abad pertengahan dikuasai dan didominasi oleh para agamawan yang menjadikan wahyu sebagai pegangan. Namun, setelah adanya modernisme, semua kejadian alam dapat dibuktikan dengan nalar, tidak dengan wahyu lagi. Bahkan., ilmu alam dapat diterapkan dalam ilmu sosial. Tentunya, moderisme semakin hari semakin merajalela dan lama kelamaan modernisme menimbulkan kepenatan dalam hidup manusia. Untuk mengobati kepenatan tersebut, maka banyak manusia yang datang ketempat hiburan malam, penggunaan narkoba, bakan dengan kegiatan seksualitas.
Namun, hal ini tentunya tidak berlaku bagi orang yang hidup diiringi dengan spiritualitas. Spiritualitas yang dipakai diabad pertengahan sekarang diperlukan kembali dalam ‘konteks’ yang berbeda. Untuk itu, dimasa modernisme ini spiritualitas sangat diperlukan untuk penyeimbangan modernisme. Maka, saya sangat setuju dengan kata-kata diakhir penulis yang menuliskan bahwa “Kegagalan Modernisme Menegaskan bahwa Kebahagiaan Manusia Berasal dari Spiritualitas.”
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana caranya tokoh-tokoh ilmu pengetahuan modern seperti Copernikus, Galileo dan Newton, meyakinkan semua temuan mereka didepan banyak orang sehingga temuan mereka dapat diterima oleh banyak orang?
2. Apakah masih ada masyarakat di Indonesia yang sama sekali tidak menggunakan teknologi dalam kehidupannya sehari-hari, sedangkan mayarakat baduy dan kampung naga yang terbilang sangat tradisional sekarang tidak sedikit yang menggunakan telpon genggam?
3. Bagaimana caranya mengobati penyakit modernitas (susah dan tak bias tidur, kesepian dalam keramaian, merasa terasing), selain menggunakan hal-hal negatif (hiburan malam, penggunaan narkoba)?
Erviani dwi putri
BalasHapus4915122545
Pend IPS 2012 B
Memasuki zaman modern manusia dihadapkan pada kemajuan di segala bidang yang menuntut adannya perubahan pola serta gaya hidup yang dilakukan hampir setiap manusia, modernitas menjalar pada berubahnnya segala pandangan hidup dimana antara spiritual dan rasional modernitas menjadi suatu yang bertentangan keduannya bahkan sulit untuk disatukan, manusia lebih memilih segala yang berkaitan dengan kemajuan teknologi,bekerja tak kenal waktu, serta cenderung menjadi individualis tanpa perduli dengan lingkungan sekitar serta agama yang mereka anut. walupun tak semua akan tetapi presentase yang mendukung modernitas lebih banyak dibanding tetap mempertahankan spritualitas mereka bahkan tak banyak juga antara mereka yang mengikuti keduannya secara seimbang. oleh karena itu modernitas sendiri pada dasarnnya memberi dampak yang buruk bagi kehidupan dan menghilangkan sisi spiritual yang ada dalam diri manusia akan tetapi manusa pun tak dapat menolak modenitas tersebut, hingga pada akhirnnya diri sendiri lah yang menentukan bagaimana mengambil sikap dengan segala bentuk modernitas tersebut.
Rumusan masalah:
1.mungkinkah sisi spiritual itu akan benar-benar hilang dari diri manusia ketika modernitas semakin berkembang dan tak dapat dihilangkan ?
2. mengapa masyarakat indonesia tidak dapat menghindar dari modernitas,padahal indonesia merupakan negara dengan mayoritas agama islam?
3. apakah modernitas selalu memberikan dampak buruk,adakah sisi baik dari modernitas yang berlangsung secara lama(tetap)?
P.IPS 2012 A
BalasHapusSetelah membaca artikel diatas dapat saya pahami bahwasannya modernisasi memiliki sisi positif dan negatif dalam perjalanan kehidupan. Pada zaman dahulu modernisasi merujuk pada hal-hal yang menggunakan rasionalitas dan mengancam keberadaan agamawan yang bertugas menyebarkan ajaran yang berlandaskan kepercayaan pada Tuhan yang bersifat abstrak dan kitab suci. Modernisasi juga menghadirkan era industrialisasi yang semakin memanjakan kehidupan. Orang-orang semakin hari semakin bodoh dan malas karena kehadiran teknologi yang merupakan bagian dari modernisasi. Namun kehidupan yang baik tetaplah kehidupan yang berlandaskan pada kepercayaan kepada Tuhan YME agar kita tidak terbodohi modernisasi
1. Bagaimana cara negara Indonesia meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dari hadirnya modernisasi ?
2. Apakah modernisasi dapat berdamai dengan agama?
3. Apakah modernisasi dapat merusak cara pandang seseorang terhadap agama ?
Saya Annisa Ekafenty Ramadhania (4915131407) dari Pendidikan IPS A 2013. Pada tulisan Bapak yang berjudul WORK HARD PLAY HARD. menjelaskan bahwa modernisme telah menjelma dan telah lekat dengan kehidupan kita. Berbagai ilmu telah tercipta di era modernisme yang telah melahirkan ilmu alam maupun ilmu sosial. Namun, harus digarisbawahi bahwa modernisme tidak mengandung spiritualitas manusia kepada tuhannya yang banyak mengakibatkan berbagai penyimpangan dan tidak adanya ketaatan manusia pada tuhannya. Terjebak dalam modernisme memang baik karena telah melahirkan banyak manfaat dalam keilmuan, tetapi modernisme tidak memberi spiritualitas yang berguna untuk manusia di kehidupan akhirat nanti.
BalasHapus1. Apakah zaman sekarang manusia sudah tidak mengenal dan meyakini akan spiritualitas?
2. Bagaimana metode dan cara membuat spiritualitas masuk ke dalam bagian modernisme?
3. Mengapa modernisme yang telah menciptakan banyak ilmu yang memiliki kepastian, belum bisa menyatukan jiwa spiritual manusia?
Nama : Zulia Trisna Sari
BalasHapusNIM : 4915122539
Prodi : P.IPS Reg 2012
Setelah membaca tulisan Pak Nusa, saya setuju bahwa kegagalan modernism menegaskan bahwa kebahagiaan manusia berakar pada spiritualitas. Modernism memanglah sangat mengancam nilai spiritualitas. Karena modernism memberi kebebasan manusia untuk mencari dan menentukan sendiri kebenaran, tujuan hidup dan anutan keyakinan. Modernism memang menjanjikan manusia untuk mendapatkan hidup yang lebih sejahtera secara material, akan tetapi apabila manusia hanya mengejar materi, manusia akan kehilangan makna kehidupan. Karena sejatinya kebahagiaan itu di dapat bukan dari materi saja tetapi spiritualitas juga sangat penting. Dalam arti nilai spiritualitas itu agama yang mereka anut. Dengan adanya agama yang diyakini maka manusia memiliki pedoman dalam hidup dan memiliki pondasi yang kokoh, dengan begitu segala urusan duniawi dapat dijalankan dengan tidak mengesampingkan nilai spiritualitas yang dapat membawa kebahagiaan yang sesungguhnya.
Pertanyaan:
1. Mengapa modernisme secara sistematis melakukan perlawanan terhadap dominan kaum agamawan?
2. Apa yang menyebabkan tak ada lagi tempat bagi spiritualitas, agama, dan Tuhan dalam ilmu pengetahuan modern?
3. Bagaimana cara supaya nilai-nilai spiritualitas tetap di pegang teguh pada zaman modern ini, supaya antara nilai spiritualitas dengan perkembangan ilmu pengetahuan bisa sama-sama berjalan beriringan tanpa mengurangi nilai masing-masing?
Terima kasih.
zaman memang sudah berubah dari zaman kebodohan, jadul, tertinggal dll semakin berkembangnya peradaban manusia teknologi teknologi canggih bermunculan satu persatu bak boyband beberapa tahun yg lalu. dengan alat super canggih yang memudahkan segala aktifitas manusia dalam bekerja maupun menghasilkan sesuatu, seakan manusia lupa akan namanya proses. padahal proses itu sangat baik ada kata mutiara bilang cinta sejati membutuhkan proses, ya benar masa iya kita baru kenal seminggu sudah menyatakan cinta pada seorang yang kita kenal?? apaakah itu menunjukan sebuah cinta sejati??. begitu juga dengan manusia moderen berarti tidak harus melupakan proses, artinya manusia selalu ingin yang instan, cepat. sudah jelas yang instan tidak bagus. tidak selamanya moderenisme membawa hal yang positif menurut saya malah banyak hal buruknya sebagai satu contoh akibat efek dari moderen sendiri setiap orang menjadi menggunakan mobil ke kantor / tujuannya efeknya menibulkan kemacetan dijalanan dan membuat orang jadi malas untuk berjalan kaki ataupun naik sepeda (untuk jarak dekat) yang saya lihat itu setiap mobil hanya dinaiki oleh dua orang saja, kalau hanya dua orang saja mengapa mesti naik mobil probadi?? kan kalau naik Tj kita hanya membayar kurang lebih 8rb rupiah per PP sekaligus menghemat bahan bakar mobil kita. maka dari itu, ini sebagian saja dari moderenisme masih banyak hal lain yang belum kita pahami arti dari moderenisme. sekian terimaksi
BalasHapus1. apakah orang yang menganut moderenisme lupa akan hal rohanian atau spiritual mereka??
2. dampak apa yang akan terjadi jika orang yang sudah kepalang lupa artinya spiritualitas dan sudah tenggelam dalam dunia moderenitas??
3. apakah indonesia sudah menjadi negara yang moderen dan kaya akan industri dibanding dengan sumberdaya alam murninya??
Lina Wati P.IPS B 2013 . Munculnya modernisasi juga membawa dampak negatif bagi manusia. Disini manusia dituntut untuk bisa memilih mana yang baik diantara segala sesuatu yang juga bermunculan berbarengan dengan modernisasi. Manusia tidak hanya dituntut untuk menggapai kepentingan duniawi, tapi juga kepentingan akhirat. Seharusnya manusia bisa mengimbangi antara modernisasi dengan spiritual.
BalasHapusPertanyaan :
1. Mengapa para ilmuwan menunjuktegaskan bahwa tak ada tempat bagi spiritualitas, agama dan Tuhan dalam ilmu pengetahuan modern?
2. Apa yang akan terjadi nantinya terhadap manusia jika munculnya modernisasi tidak dibarengi dengan spiritual?
3. Apa yang harus dilakukan untuk mendorong sikap spiritualisme ditengah modernisasi?
Dessy Permata Sari (4915131417)
BalasHapusKata modernisasi memang sudah tak asing lagi bagi kita. Di era sekarang saja, teknologi tumbuh dengan pesatnya yang merupakan hasil dari modernisasi. Modernisasi yang semakin berkembang dan teknologi yang semakin maju membuat nilai spiritual menjadi memudar. Padahal di abad pertengahan nilai spiritual sangat melekat. Sehubungan dengan itu para ilmuwan terus melakukan pemikiran yang dihubungkan dengan nalar. Mereka menganggap bahwa alam itu sepenuhnya mekanis dan matrealis. Alam adalah sesuatu yang rasional, dapat dimengerti dan diprediksi. tetapi ironisnya, kebanyakan para ilmuwan mengesampingkan nilai spiritual.Mereka merasa memiliki kemampuan untuk menyingkirkan semua spekulasi metafisik tentang alam semesta. Modernisasi juga menimbulkan sikap individualistis dan sikap hedonime yaitu sikap memuja kesenangan dunia. Dapat dilihat sekarang ini narkoba, kehidupan malam, seks bebas menjadi hal lumrah bagi kita.
1. Bagaimana cara yang tepat menyikapi modernisasi?
2. Apakah modernisasi selalu berdampak negatif?
3. Mengapa di era sekarang ini nilai spiritual semakin memudar? Apakah hal itu bisa disebabkan karena modernisasi yang semakin berkembang?
NAMA : ARIMBI MARSELLIA
BalasHapusNIM : 4915120341
tulisan ini menitik beratkan pembahasannya kepada modernisasi. sebenarnya modernisasi membawa kita kepada penghidupan yang lebih baik, contohnya saja dengan adanya modernisasi kita bisa merasakan alat-alat yang canggih yang ada sekarang. perkembangan teknologi merupakan contoh dari modernisasi. dengan teknologi dan semua yg berkembang sekarang itu merupaan efek dari adanya modernisasi. tetapi modernisasi yang kebablasan dapat membuat diri kita lupa diri. modernisasi yang tanpa didasari dengan adanya landasan spiritual membuat hidup kita berjalan tanpa arah. kita menjadi manusia yang melakukan sesuatu tanpa memikiran nilai-nilai ketuhanan. bisa kita lihat dari adanya modernisasi yang kebabalsan tanpa berlandaskan nilai spiritual, adalah maraknya pekerja seks. seorang PSK melakukan pekerjaannya selain untuk menyambung hidup, juga untuk memenuhi gaya hidup yang semakin lama semakin tinggi. mereka membutuhkan sebuah fashion yang dapat mendukung penampilan mereka di depan publik. mereka membutuhkan sebuah gadget canggih yang dapat meningkatkan status pergaulan mereka dan biar dilihat sebagai orang yang "ada" dari gadget yang mereka pakai.. intinya modernisasi adalah suatu hal yang baik bagi kehidupan tetapi perlu adanya landasan spiritual sebagai penyeimbang...
rumusan masalah
1. apakah yang melandaskan terjadinya modernisasi ?
2. bagaimana cara kita dalam menghadapi modernisasi yang semakin bertambahnya zaman semakin meninggi ?
3. bagaimana awal mulanya teori yang berlandaskan ketuhanan dapat dikalahkan oleh teori nalar?
Annahal Eleista
BalasHapus(4915120350)
P.IPS A 2012
Nama Dosen : Drs. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd.
Mata Kuliah : Metode Penelitian Pendidikan
Seluruh masyarakat yang hidup di berbagai negara pada masa kini dapat dinyatakan bahwa mereka semua pernah mendengar atau tak asing lagi ditelinga mereka tentang kata “modernisasi”. Sama-sama kita ketahui bahwa modernisasi merupakan suatu arus kehidupan yang membawa dampak perubahan kepada seluruh masyarakat yang menerima arus tersebut. Keberadaan dari arus modernisasi tidak akan bisa lekang oleh kehidupan manusia sehari-hari di semua negara yang ada di dunia ini. Arus modernisasi pun juga tak dapat di bantah keberadaannya dalam mengubah kehidupan seluruh masyarakat yang ada di dunia. Hal ini memang dikarenakan arus modernisasi lebih condong ke dalam sifat mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan kehidupan seluruh masyarakat di dunia.
Sebenarnya munculnya arus modernisasi di berbagai kalangan masyarakat di dunia, pastilah akan memunculkan berbagai dampak yang dihasilkan dari keberadaannya di dalam kehidupan seluruh masyarakat. Jelasnya dampak yang akan dihasilkan, memunculkan dua dampak dari keberadaan arus modernisasi tersebut yaitu dampak yang bersifat positif dan dampak yang bersifat negatif. Dampak positif yang dimunculkan oleh arus modernisasi terhadap semua aspek kehidupan masyarakat di dunia yaitu membawa masyarakat (khususnya kaum awam) untuk menuju pada suatu tatanan kehidupan dan gaya hidup yang serba mudah dan praktis. Selain dampak positif yang disebutkan dimuka, adapula dampak positif lainnya yang dihasilkan dari arus modernisasi yaitu memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dijadikan menjadi salah satu faktor penentu bagi suatu peradaban yang modern. Yang mana dari penjelasan pada kalimat sebelumnya akan menghasilkan suatu kesejahteraan dan kemakmuran untuk seluruh masyarakat di dunia ketika mereka masuk ke dalam arus modernisasi tersebut.
Walaupun selain arus modernisasi menghasilkan berbagai dampak positif, tetapi disisi lain keberadaannya arus modernisasi juga dapat memunculkan dampak negatif di dalamnya. Dampak negatif tersebut dapat terlihat jelas di dalam penjelasan atau isi dari salah satu tulisan ciptaan Drs. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd yang berjudul tentang “Work Hard Play Hard” . Dampak negatif yang dilihat dari tulisan ini yaitu seperti : akan memunculkan sikap individualisme, akan hilangnya spritual, dan akan merubah sikap dan sifat kebanyakan orang yang sudah terjerat lebih dalam terhadap arus modernisasi yang mewabah di berbagai kalangan masyarakat di dunia.
Dari keberadaan arus modernisasi yang sangat melekat pada kehidupan manusia, maka terdapat pula hasil dari keberadaan arus modernisasi yang ada di masyarakat. Hasil yang dimunculkan dari adanya arus modernisasi yaitu salah satunya muncul industrialisasi, yang maka industrialisasi merupakan salah satu produk hasil dari modernisasi. Di dalam tulisan ini banyak pula terkuak tentang sisi lain dari kemunculan indutrialisasi yang beredar dan kokoh berdiri tegag bangunannya di sekitar kehidupan masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
Di dalam karya tulis ciptaan Drs. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd yang berjudul tentang “Work Hard Play Hard” dapat menghasilkan beberapa rumusan masalah. Ada beberapa rangkaian rumusan masalah yang terdapat di dalam karya tulis ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan modernisasi?
2. Katagori apa saja yang dapat dipengaruhi oleh adanya arus modernisasi di semua kalangan masyarakat?
3. Dampak-dampak apa saja yang dihasilkan dari adanya keberadaan arus modernisasi yang tak pernah lekang dari belenggu kehidupan manusia di dunia ini?
4. Apa yang dihasilkan dari adanya arus modernisasi di kalangan masyarakat?
5. Apa saja tujuan adanya industrialisasi di dalam kehidupan masyarakat disetiap harinya?
6. Manfaat apa saja yang dihasilkan dari adanya industrialisasi terhadap kehidupan seluruh masyarakat di dunia ini?
7. Apa saja dampak yang dihasilkan dari kemunculan industrialisasi di dalam kehidupan berbagai kalangan masyarakat?
Nama : Ayatusyifa Wulandari / 4915131390
BalasHapusKelas : P. IPS A 2013
Menurut saya mengenai tulisan bapak yang berjudul work hard play hard, disitu bapak menuliskan mengenai perbandingan antara kaum agamawan dan para ilmuan dikatakan bahwa Secara keseluruhan kontribusi dari F. Bacon, Galileo, dan Descartes dalam perkembangan ilmu adalah keyakinan bahwa alam dipersepsi sebagai sesuatu yang tidak mempunyai sifat-sifat manusiawi dan spiritual yang seolah – olah menganggap sebuah keyakinan bahwa ilmu adalah sumber kebenaran dan kepastian. Apakah dalam kaitan bidang dan kajian ilmu terutama filsafat ilmu antara agama dan sainstis saling bersinambung atau justru sebaliknya ? jika jawabannya saling bersinambungan, mengapa banyak ilmuan dalam kajian sainstist memisahkan antara kajian agama dan ilmu pengetahuan yang ditelitinya ? di era sekarang ini sungguh terlihat jelas mengenai hal – hal negatif yang justru menjadi pusat sirkulasi dari penemuan – penemuan sainstis seperti kebutuhan akan tempat hiburan yang justru menjebak manusia kedalam kesesatan. Apakah ini termasuk kedalam tujuan dari ilmu pengetahuan itu sendiri yang justru akhirnya membuat kesalahan – kesalahan yang terus berulang yang terjadi pada manusia ?.
NAMA : AGINDA NABILA PUTRI YUDIA
BalasHapusNO REG : 4915131408
P.IPS A 2013
Karena masalah modernisme zaman sekarang manusia sudah banyak dipengaruhi. Seharusnya kita bisa melindungi daerah-daerah seperti baduy dan kampung naga supaya tidak terpengaruhi masalah modernisme, supaya ciri khas dari daerah tersebut tidak hilang. Tetapi sayangnya kita belum bisa menjaga hal tersebut, malahan disana sudah memiliki telepon genggam. Dan karena zaman modernisme ini manusia zaman sekaang sudah seperti mesin, karena mereka setiap harinya hanya memikirkan pekerjaan. Maka dari sebab itu muncul lah club-club malam, industri seks, dan narkoba, yang mengakibabtkan manusia zaman sekarang menghabiskan waktu istirahat atau pun uangnya dengan ketempat-tempat tersebut sebagai pelariannya.
1. Bagaimana cara menghilangkan rasa modernisme di daerah-daerah?
2. Apa yang dapat memicu timbulnya masalah modernisme dikalangan pekerja?
3. Mengapa banyak dari mereka setelah bekerja sepanjang hari, melampiaskan pelariannya ke tempat-tempat seperti itu?
Rina Listiawati
BalasHapus4915131410
P.IPS A 2013
Modernisme, menjadi sesuatu yang begitu menakutkan,mengapa? Karena modernisme dapat menggerus nilai-nilai spiritual yang kita miliki. Karena berdasar karya tulis diatas, modernisme berusaha mengungkapkan bahwa keberadaan dan kebenaran sepenuhnya ditentukan oleh rasio alias nalar pemikiran, bukan oleh hal yang lain. Orientasi dari modernisme adalah mengedepankan materi, kesenangan (hedonisme) dan mengesampingkan nilai–nilai religius, perlahan namun pasti, orang akan menjadi manusia yang sekuler. Sehingga tidak akan menjadi hal yang lumrah hati akan terasa kosong dan merasa kesepian. Akhirnya manusia modern akan semakin kehilangan makna keberadaan dan makna hidup, karena mereka kehilangan spiritualitas atau nilai-nilai keagamaan karena semakin tergerus oleh arus modernisasi.
Pertanyaan:
1. Peristiwa ketika Eropa dilanda kematian hitam itu maksudnya apa Pak?
2. Bisakah di era modernisasi ini nilai-nilai spiritualitas kembali diangkat?
3. Akan mudah atau sulit jika nilai-nilai spiritualitas tersebut diangkat kembali dalam kehidupan sehari-hari?
Memang saat abad pertengahan banyak orang yang terkesan jenuh akan hal keyakinan yang bersifat spiritual. karena pada zaman itu mereka cenderung berpikir rasional terhadap fenomena alam semesta ini. Sehingga timbul rasa keingintahuan yang mereka cerminkan melalui penemuan-penemuan atau pun mencetuskan teori terhadap gejala yang tampak, yang memang semua itu bersifat saintifik. Saintisme pun tak terelakan yang menjadikan lahirnya kaum positvisme, yang memang tidak percaya akan keyakinan adanya Tuhan namun lebih condong terhadap keilmuan serta melawan para agamawan. Akhirnya semua itu pun berkembang ke segala lini kehidupan, dengan ilmu pasti yang menciptakan teknologi, yang membawa abad pertengahan itu menjadi era modernisasi. Modernitas memang selalu menjajikan kan kebahagiaan, namun disamping itu kita pun menjadi ketergantungan. Manusia bagai robot, yang kerja nya diforsir tanpa henti untuk mengikuti era modernisasi ini. namun hakikatnya manusia memiliki kejenuhan akan semua itu,sehingga mereka pun memenuhi hasrat dengan kesenangan lain seperti halnya hiburan. Karena modernitas yang disediakan oleh teknologi canggih hanyalah bisa mencapai nalar lahiriyah, namun takkan pernah bisa memenuhi harsrat batiniyah. sehingga spiritual pun adalah jawaban untuk memenuhi hasrat batiniyah itu.
BalasHapusRumusan masalah :
Mengapa bisa terjadi, eksistensi agama itu seakan tereliminasi dari gaya hidup yang cenderung modernisasi ini?
Apakah modernisasi selalu berdampak buruk bagi kehidupan manusia?
bagaimana mengembalikan eksistensi spiritualitas sebagai bentuk dari kebahagiaan manusia dalam rangka mengendalikan penyakit moderniasi?
Nama : Subur
BalasHapusNIM : 4915122559
Memang saat abad pertengahan banyak orang yang terkesan jenuh akan hal keyakinan yang bersifat spiritual. karena pada zaman itu mereka cenderung berpikir rasional terhadap fenomena alam semesta ini. Sehingga timbul rasa keingintahuan yang mereka cerminkan melalui penemuan-penemuan atau pun mencetuskan teori terhadap gejala yang tampak, yang memang semua itu bersifat saintifik. Saintisme pun tak terelakan yang menjadikan lahirnya kaum positvisme, yang memang tidak percaya akan keyakinan adanya Tuhan namun lebih condong terhadap keilmuan serta melawan para agamawan. Akhirnya semua itu pun berkembang ke segala lini kehidupan, dengan ilmu pasti yang menciptakan teknologi, yang membawa abad pertengahan itu menjadi era modernisasi. Modernitas memang selalu menjajikan kan kebahagiaan, namun disamping itu kita pun menjadi ketergantungan. Manusia bagai robot, yang kerja nya diforsir tanpa henti untuk mengikuti era modernisasi ini. namun hakikatnya manusia memiliki kejenuhan akan semua itu,sehingga mereka pun memenuhi hasrat dengan kesenangan lain seperti halnya hiburan. Karena modernitas yang disediakan oleh teknologi canggih hanyalah bisa mencapai nalar lahiriyah, namun takkan pernah bisa memenuhi harsrat batiniyah. sehingga spiritual pun adalah jawaban untuk memenuhi hasrat batiniyah itu.
Rumusan masalah :
Mengapa bisa terjadi, eksistensi agama itu seakan tereliminasi dari gaya hidup yang cenderung modernisasi ini?
Apakah modernisasi selalu berdampak buruk bagi kehidupan manusia?
bagaimana mengembalikan eksistensi spiritualitas sebagai bentuk dari kebahagiaan manusia dalam rangka mengendalikan penyakit moderniasi?
Tiara Indah Pertiwi
BalasHapus4915133425
P.IPS B 2013
memang pada zaman pertengahan sangat erat dengan modernisasi. modernisasi juga sangat mempengaruhi banyak bidang seperti teknologi dan hiburan. manusia tidak akan pernah lepas dari modernisme saat ini. dengan teknologi manusia melakukan segala sesuatu dengan praktis. hiburan saat ini juga membuat kejenuhan pada manusia dapat terkurangi. tetapi dengan modernisme in ispiritual yang dimiliki manusia sangat berkurang. ke agaaman seseorang juga berkurang karena modernisme saat ini di dunia.
apakah modernisme saat ini akan membuat perilaku manusia semakin memburuk?
mengapa modernisme sangat tumbuh cepat di dunia saat ini?
bagaimana manusia beradaptasi dengan modernisme saat ini yang sudah sangat tinggi?
Diandra Sukma Zahara (4915122534)
BalasHapusPIPS A 2012
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca tulisan bapak yang berjudul “Work Hard Play Hard”, dapat dengan jelas dinyatakan bahwa modernisasi membawa pengaruh positif dan negatif terhadap kehidupan manusia. Manusia yang modern selalu berpikir rasional dalam menemukan suatu kebenaran, namun tidak mengandalkan dan tidak lagi percaya adanya pengaruh dari agama dan Tuhan. Padahal manusia diciptakan oleh Tuhan. Hal ini membawa dampak negatif pada manusia karena ia sudah tidak lagi menyadari asal-usul keberadaannya adalah ciptaan Tuhan. Manusia modern yang selalu berpikir rasional ini lah yang membawa dampak terciptanya industrialisasi
Industrialisasi yang banyak menciptakan berbagai peralatan modern untuk memudahkan pekerjaan manusia, yang mana industrialisasi ini muncul sebagai penyebab modernisasi sehingga membuat kehidupan manusia modern selalu bergantung pada teknologi untuk mendukung dan memudahkan kebutuhan dan pekerjaannya. Namun, manusia yang tidak memiliki pendidikan dan pengalaman yang cukup, pastilah akan tersingkirkan dari kesempatan bekerja karena tenaga manusia sudah dapat digantikan dengan alat teknologi canggih yang lebih cepat waktu pengerjaannya. Hal ini mengharuskan manusia untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilannya dalam menguasai alat teknologi agar ia tidak kalah tersaingi oleh perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan alat teknologi dalam menciptakan produk dan agar ia mampu mengendalikan teknologi. Mengapa manusia harus mampu mengendalikan teknologi? Karena manusia saat ini sudah ada di bawah pengaruh teknologi, manusia seakan tidak dapat hidup tanpa teknologi sehingga manusia harus mampu mengendalikan dirinya untuk menggunakan teknologi secara tepat dan efisien.
Dari tulisan tersebut juga saya membuat 3 pertanyaan, antara lain:
1. Apa yang harus dilakukan oleh para orangtua dalam mendidik anak-anaknya agar kelak anaknya tidak terlalu menggantungkan kegiatan sehari-harinya pada teknologi?
2. Adakah cara untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan perilaku manusia modern terhadap ketergantungannya pada teknologi?
3. Mengapa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum terampil dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi dalam sektor perindustrian? Lalu sudah seberapa jauh peran pemerintah dalam menangani hal tersebut?
Nama : Fani Novi Alvianta
BalasHapusNIM: 4915133411
P.IPS Reg B 2013
modernisasi dan industrialisasi memang saling berhubungan dan berkembang pesat sampai sekarang. Kita dapat melihat sendiri perkembangannya di kota-kota besar. Akibat dari perkembangan modernisasi dan industrialisasi adalah menyebabkan manusia menjadi individualis. Selain individualis, akibat yang timbulkan adalah hilangnya rasa tanggung jawab terhadap nilai spiritual. Padahal nilai spiritual ini sudah melekat pada manusia dari semenjak lahir ke dunia. Nilai spiritual ini yang mengatur, membimbing, membatasi segala sesuatu yang dilakukan manusia agar tidak keluar dari nilai-nilai agama yang mereka anut. Namun hal ini dilupakan oleh manusia, yang mencari jalan keluar dari kepenatan mereka dengan pergi ke tempat-tempat hiburan yang justru memiliki banyak nilai negatifnya.
1. Bagaimana cara agar nilai spiritual ini dapat menjadi landasan dari perkembangan modernisasi dan industrialisasi?
2. Akankah nilai spiritual ini dapat bertahan dan tetap ada selama perkembangan modernisasi dan industrialisasi?
3. Bukankah ilmu-ilmu yang berkembang saat ini juga terdapat dalam kitab suci? Lalu mengapa nilai spiritual justru semakin menipis pada saat ini ?
Nama : Nur Anisa Atmaja
BalasHapusNim : 4915131383
P.IPS Reg A 2013
Modernisme adalah masalah terbesar bagi rakyat Indonesia. Modernisme yang masuk tidak memalui tahap filterisasi. Filterisasi amatlah penting, karena negara kita memiliki ideologi. Dan modernisme harus sesuai dengan ideologi negara kita. modernisme bukan segalanya. modernisme hanya memenuhi kebutuhan secara jasmani, sedangkan kebutuhan rohani tidak bisa terpenuhi. Modernisme bersifat materi saja walaupun ada yang mengatakan bahwa modernisme bisa mencukupi rohani namun pada kenyataannya tidak semua sepertinya. Hakikinya adalah spiritualitas adalah diatas segalanya. Jika rohani terpenuhi maka jasmani pun akan terpenuhi juga. terimakasih pak
1. Apakah modernisme ada yang berbaur dengan spiritulitas?
2. Bisakah mengobati penyakit modernisme dengan cara spirutualitas?
3. Pada abad berapa modernisme masuk ke negara Indonesia?
Irma Lutfiana (4915131378)
BalasHapusP.IPS A 2013
Modernisme merupakan suatu hal yang dapat mengubah hidup manusia, baik mengubah menjadi baik maupun menjadi buruk. Seperi para agamawan, mereka lebih memercayai bahwa semua yang terjadi pasti karena kehendak Tuhan. Itu terjadi pada Galileo yang ingin membuat suatu perbedaan pendapat dengan pihak gereja (agamawan) tentang sistem Copernikus. Hal inilah yang memicu ia dihukum berat. Walaupun memang ada nilai positifnya namun dengan lahirnya modernisme sebagai paradigma mekanis dan materialis melalui industrialisasi ini membuat beberapa dampak negatif seperti tempat hiburan seperti diskotik semakin merajalela dan pemakaian narkoba pun semakin marak. Semua itu karena lunturnya nilai spiritualitas masing-masing pribadi. Seharusnya dengan adanya modernisasi dapat menjadikan individu untuk lebih memaknai hidup dan mengartikan keberadaannya di dunia. Jadi pada intinya sebuah kegagalan modernisasi dapat menegaskan bahwa sebuah kebahagiaan berakar pada spiritualitas.
Pertanyaan:
1. Jika semua hal dikatkan dengan spiritualitas apakah kehidupan akan statis?
2. Apakah masih dapat dikatakan sebuah ilmu jika nilai spiritualisnya pudar?
3. Mengapa spiritualis dapat menghilang?
RIKKY LEANDER
BalasHapus4915133427
PIPS REG B 2013
Yang pertama adalah ILMU dan AGAMA tidak dapat bersatu, sumber kebenaran suatu agama ialah wahyu, sedangkan sumber kebenaran ilmu adalah pemikiran dan pengalaman. Namun bukan hanya dengan suatu pemikiran Rasional saja sehingga para ilmuwan dapat memprediksi alam semesta, pemikiran tanpa pengalaman dan penglihatan empirisme akan tak berguna. kedua hal tersebut harus saling melengkapi. Namun seiring perkembangan jaman, manusia tidak lagi memikirkan tentang hal tersebut, manusia modern lebih memikirkan akan suatu penghidupan bagi dirinya, Mindset yang dulu begitu cepat berubah dengan adanya Mindset Modernisme. Masyarakat cenderung mengejar harta duniawi, hedoisme serta lain-lainnya. Manusia pun dirancang layaknya seperti robot yang tidak lagi bisa merasakan udara segar dan kesenangan jiwa raganya. Ya itulah manusia sekarang. Modernisme membuat manusia menjadi lupa akan faktor spiritualitas , sehingga hanya mementingkan MATERIAL saja.
Pertanyaan :
1. Jika memang benar ilmu dapat memprediksikan dan menjelaskan segalanya, mengapa ilmu tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya bencana alam dan penyebabnya ?
2. Mengapa manusia sangat mudah sekali merubah mindset yang ia yakini menjadi mindset baru ? apakah faktor modernisme sangat amat kuat dalam kehidupan mereka ?
3. Apakah modernisasi memberikan kepuasan akan segalanya setelah manusia itu mapan dalam bidang material namun dalam bidang spiritualitas tidak ?
INTAN BAHRIANI KHAER
BalasHapus4915131391
PIPS A 2013
Sebenarnya modernisasi berhasil dalam peradaban dan perkembangan teknologi manusia karena modernisasi memaksa manusia untuk berimajinasi. Bukankah hidup seperti mati suri tanpa imajinasi? Justru modernisasi sangat berhasil membawa pemikiran imajinasi manusia menjadi kenyataan. Masalah spiritualitas adalah kewajiban dan urusan masing-masing individu. Kemerosotan moral dan munculnya kriminalitas serta seks bebas adalah salah manusia yang memandang modernisasi sebagai satu-satunya kebahagiaan hidup. Manusia dengan imajinasi tinggi ada yang tetap menjunjung tinggi spiritualitas. Semua kembali kepada diri kita masing-masing.
1. Apakah benar modernisasi tidak memberi tempat bagi agama dan kepercayaan? Sebegitukah rasio manusia modern?
2. Mengapa modernisasi tidak berjalan berdampingan dengan spiritualitas?
3. Apakah ada usaha manusia untuk memperbaiki modernisasi yang bersifat negatif?
NAMA : FANNY FITRIYANI
BalasHapusNIM : 4915131376
P.IPS A 2013
Setelah membaca tulisan di atas, saya sangat setuju dengan pertnyataan “modernisme itu tragis dan ironis” karena memang benar pada zaman yang semakin modern ini manusia seakan-akan terlena dengan kehidupannya di dunia yang bersifat sementara ini. Modernisme telah menciptakan manusia-manusia yang selalu berfikir irrasional. Semakin maraknya industri-industri hiburan seperti hiburan-hiburan malam, dapat menciptkan manusia yang berjiwa konsumtif dan juga jauh dari nilai-nilai keagamaan.
Pertanyaan :
1. Mengapa modernisme mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia?
2. Apakah modernisme dapat dihapuskan dan manusia dapat hidup seperti zaman dulu lagi?
3. Apakah modernisme selalu identic dengan hal-hal yang negative?
Nama : marsella dwi rahmah
BalasHapusNim : 4915131394
banyak manusia moderen yang semakin kehilangan makna keberadaan, dan makna hidup. Akar utamanya adalah hilangnya spiritualitas. Dari sini saya dapat menyimpulkan bahwa pada zaman sekarang ini manusia sudah melupakan aspek spiritualitas dalam hidupnya, banyak manusia yang larut dalam modernisasi. Manusia sekarang sibuk dengan pekerjaannya, materialistis, dan hedonisme lebih mementingkan kehidupan duniawi tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan aspek spiritualnya. Ciri dari modernisasi itu adalah penguasaan dalam aspek IPTEK. Memang sisi positif dari adanya moderniasi itu membuat manusia lebih berkembang dalam beberapa aspek kehidupan tetapi tidak dipungkiri bahwa modernisasi juga secara perlahan dapat mengikis identitas suatu bangsa bahkan memudarnya tingkat spiritual manusia karena banyak manusia yang puas akan modernisasi.
1. Bagaimana cara meningkatkan spiritual kita agar tidak goyah akan adanya modernisasi?
2. Bagaimana cara menyeimbangkan antara modernisasi dengan spiritualitas?
3. Dampak positif dan negative apa sajakah yang dihadapi manusia sekarang dengan adanya modernisasi?
Nama : marsella dwi rahmah
BalasHapusNim : 4915131394
banyak manusia moderen yang semakin kehilangan makna keberadaan, dan makna hidup. Akar utamanya adalah hilangnya spiritualitas. Dari sini saya dapat menyimpulkan bahwa pada zaman sekarang ini manusia sudah melupakan aspek spiritualitas dalam hidupnya, banyak manusia yang larut dalam modernisasi. Manusia sekarang sibuk dengan pekerjaannya, materialistis, dan hedonisme lebih mementingkan kehidupan duniawi tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan aspek spiritualnya. Ciri dari modernisasi itu adalah penguasaan dalam aspek IPTEK. Memang sisi positif dari adanya moderniasi itu membuat manusia lebih berkembang dalam beberapa aspek kehidupan tetapi tidak dipungkiri bahwa modernisasi juga secara perlahan dapat mengikis identitas suatu bangsa bahkan memudarnya tingkat spiritual manusia karena banyak manusia yang puas akan modernisasi.
1. Bagaimana cara meningkatkan spiritual kita agar tidak goyah akan adanya modernisasi?
2. Bagaimana cara menyeimbangkan antara modernisasi dengan spiritualitas?
3. Dampak positif dan negative apa sajakah yang dihadapi manusia sekarang dengan adanya modernisasi?
Arlietha Nofeliza(4915131392) P.IPS A 2013
BalasHapusModernisme pastilah akan terjadi. Modernisme tidak dapat dihindari, karena zaman yang semakin terus berjalan, berkembang seiring dengan berjalanya waktu dan semakin modern. Selain itu juga manusia yang terus mengasah kemampuan untuk mendapatkan inovasi baru, baik berupa ilmu, penemuan dan sebagainya. Saya setuju dengan pendapat pak Nusa bahwa modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material tetapi dibalik itu semua ada dampak yang sebenarnya ada tetapi hampir sebagian besar tidak disadari oleh manusianya, yaitu mereka semakin kehilangan akan makna hidup makna keberadaan dan hilangnya spiritualitas. Dari sini terlihat bahwa modernisme mempunyai dua sisi, yaitu positif dan negatif, bermanfaat dan merugikan, keberhasilan dan kegagalan.
1. Bagaimana sikap kita seharusnya dalam menghadapi modernisasi ?
2. Bagaimana cara agar dalam mengadapi modernisasi atau modernisme tidak kehilangan akan makna hidup, dan tentunya yang paling utama adalah kehilangan spiritualitas?
3. Apakah ada penjelasan mengenai modernisme di dalam kitab suci?
Arlietha Nofeliza(4915131392) P.IPS A 2013
BalasHapusModernisme pastilah akan terjadi. Modernisme tidak dapat dihindari, karena zaman yang semakin terus berjalan, berkembang seiring dengan berjalanya waktu dan semakin modern. Selain itu juga manusia yang terus mengasah kemampuan untuk mendapatkan inovasi baru, baik berupa ilmu, penemuan dan sebagainya. Saya setuju dengan pendapat pak Nusa bahwa modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material tetapi dibalik itu semua ada dampak yang sebenarnya ada tetapi hampir sebagian besar tidak disadari oleh manusianya, yaitu mereka semakin kehilangan akan makna hidup makna keberadaan dan hilangnya spiritualitas. Dari sini terlihat bahwa modernisme mempunyai dua sisi, yaitu positif dan negatif, bermanfaat dan merugikan, keberhasilan dan kegagalan.
1. Bagaimana sikap kita seharusnya dalam menghadapi modernisasi ?
2. Bagaimana cara agar dalam mengadapi modernisasi atau modernisme tidak kehilangan akan makna hidup, dan tentunya yang paling utama adalah kehilangan spiritualitas?
3. Apakah ada penjelasan mengenai modernisme di dalam kitab suci?
Arlietha Nofeliza(4915131392) P.IPS A 2013
BalasHapusModernisme pastilah akan terjadi. Modernisme tidak dapat dihindari, karena zaman yang semakin terus berjalan, berkembang seiring dengan berjalanya waktu dan semakin modern. Selain itu juga manusia yang terus mengasah kemampuan untuk mendapatkan inovasi baru, baik berupa ilmu, penemuan dan sebagainya. Saya setuju dengan pendapat pak Nusa bahwa modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material tetapi dibalik itu semua ada dampak yang sebenarnya ada tetapi hampir sebagian besar tidak disadari oleh manusianya, yaitu mereka semakin kehilangan akan makna hidup makna keberadaan dan hilangnya spiritualitas. Dari sini terlihat bahwa modernisme mempunyai dua sisi, yaitu positif dan negatif, bermanfaat dan merugikan, keberhasilan dan kegagalan.
1. Bagaimana sikap kita seharusnya dalam menghadapi modernisasi ?
2. Bagaimana cara agar dalam mengadapi modernisasi atau modernisme tidak kehilangan akan makna hidup, dan tentunya yang paling utama adalah kehilangan spiritualitas?
3. Apakah ada penjelasan mengenai modernisme di dalam kitab suci?
Modernisasi sejatinya memang dibutuhkan untuk kemajuan kehidupan manusia, akan tetapi modernisasi juga dapat menjadi racun bagi kehidupan. Mengapa demikian? Karena modernisasi merupakan wujud nafsu yang dapat menjatuhkan manusia itu sendiri.
BalasHapusDalam kehidupan nyata, modernisasi memperkuat daya produktifitas dan komsumtifitas. Hal tersebut adalah penguatan langsung pada kehidupan manusia modern yang materialistik. Ketergantungan manusia pada modernisasi juga mengakibatkan terkikisnya moral dan spiritual, sehingga manusia dijauhkan dari kepuasan rohani dan kebahagiannya.
Dari wacana diatas, maka saya dapat merumuskan masalah:
1. Bagaimana hubungan antara agama dan modernisasi?
2. Bagaimana menyeimbangkan kebutuhan modernisasi dengan kebutuhan spiritual?
3. Bagaimana mengembalikan aspek spiritualis dalam mengembangkan sains dan teknologi?
Shafira Muthia, P.IPS A 2012 (4915122525)
BalasHapusModernisasi sejatinya memang dibutuhkan untuk kemajuan kehidupan manusia, akan tetapi modernisasi juga dapat menjadi racun bagi kehidupan. Mengapa demikian? Karena modernisasi merupakan wujud nafsu yang dapat menjatuhkan manusia itu sendiri.
Dalam kehidupan nyata, modernisasi memperkuat daya produktifitas dan komsumtifitas. Hal tersebut adalah penguatan langsung pada kehidupan manusia modern yang materialistik. Ketergantungan manusia pada modernisasi juga mengakibatkan terkikisnya moral dan spiritual, sehingga manusia dijauhkan dari kepuasan rohani dan kebahagiannya.
Dari wacana diatas, maka saya dapat merumuskan masalah:
1. Bagaimana hubungan antara agama dan modernisasi?
2. Bagaimana menyeimbangkan kebutuhan modernisasi dengan kebutuhan spiritual?
3. Bagaimana mengembalikan aspek spiritualis dalam mengembangkan sains dan teknologi?
Laura Turena
BalasHapus4915122549
1.Bangaimana supaya manusia sekarang tidak terjerumus ke dalam hidup yang berbau materialis ?
2.Mengapa pada zaman dahulu kaum agaman bisa dibilang kaum otoriter ?Apa tidak ada pihak yang berani menentang hal ini ?
3.Bangaimana cara kita sebagai manusia agar dapat menyeimbangkan antara kehidupan kerja dan mensyukukuri karunia dari Tuhan ?
SITI ALAWIYAH
BalasHapus4915131385
Tulisan ini menyadarkan kita bahwa saat ini kita sedang hidup di era modernisasi, dimana segala aspek kehidupan ikut berubah. Perubahan yang membuat manusia berlomba-lomba mengejar materi untuk dapat mengikuti perkembangan zaman. Namun mereka lupa bahwa kenikmatan di dunia hanya sementara mereka lupa akan kehidupan akhirat. Itu semua akibat dampak negatif dari modernisasi. Modernisasi juga mengakibatkan manusia menjadi ketergantungan terhadap teknologi, kehidupan malam seakan biasa dilakukan oleh manusia zaman sekarang. Modernisasi menghilangkan nilai-nilai keagaman dalam kehidupan manusia, padahal nilai-nilai keagamaan merupakan pedoman manusia dalam menjalani kehidupan di dunia maupun di akhirat.
1. Apakah modernisasi dapat sejalan dengan nilai-nilai keagamaan?
2. Bagaimana manusia menyikapi perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh modernisasi?
3. Adakah pengaruh modernisasi bagi dunia pendidikan?
Nama : Aminah Pertiwi
BalasHapusNIM : 4915127038
Pendidikan IPS 2012 Non Reguler
Assalamualaikum.wr.wb
Dari tulisan Bapak Nusa diatas, menunjukkan bagaimana modernisme telah sangat mempengaruhi kehidupan manusia saat ini dan itu sangat nyata terlihat, bahkan membuat manusia modern kemudian dijangkiti sejumlah penyakit khas modernitas, seperti susah tidur, kesepian dalam keramaian, kehilangan orientasi diri dan sebagainya. Tapi tanpa kita sadari kita “mungkin” merupakan salah satu manusia yang menikmati modernisme yang terjadi saat ini. Karena tidak dapat dipungkiri dan bahkan seperti dalam tulisan diatas, masyarakat Baduy dan Kampung Naga yang “katanya” masih menjaga nilai2 tradisional, juga sudah terjangkit dengan modernisme yang terjadi saat ini. Modernisme yang terjadi di sisi lain juga membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, dan tanpa perubahan tersebut mungkin kita tidak dapat berkembang. Yang mungkin harus kita sadari bersama adalah bagaimana modernisme yang ada saat ini tidak membuat kita jadi terlena. Dan pertanyaannya saat ini adalah :
1. Bagaimana membuat modernisme yang terjadi saat ini tidak membuat kita lupa dengan nilai-nilai spritual?
2. Bagaimana seharusnya sikap kaum agamawan terhadap modernitas saat ini?
3. Bagaimana definisi bahagia menurut manusia modern?
Nama : Nururrizqi Yasyaaillah
BalasHapusNim : 4915120344
jurusan : P.IPS A 2012
Assalamualaikum wr.wb
Kutipan pada tulisan diatas "Modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material. Namun tampaknya banyak manusia moderen yang semakin kehilangan makna keberadaan, dan makna hidup. Akar utamanya adalah hilangnya spiritualitas". Memang benar bahwa kemajuan yang serba modern, manusia menjadi gelap mata. Kesenangan, kemewahan, kemudahan di zaman modern ini berdampak pada hilangnya spritualitas dalam diri kita. Lalu setelah saya membaca tulisan pak nusa saya merumuskan masalah yaitu :
1. Mengapa Modernisme semakin menguat dan memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia?
2. Apa yang menjadi penyebab bahwa modernisme dikuasai dan dinominasi oleh para ilmuwan yang mendahulukan nalar?
3. Mengapa industri dan industrialisasi membawa dampak yang luar biasa pada perubahan paradigma hidup?
4. Bagaimana seharusnya sikap manusia dalam menyelaraskan adanya modernisasi dengan spritualitas di masa yang akan datang?
Fani Nurdianti/4915122538
BalasHapusPIPS 2012 A
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memang telah memberikan banyak perubahan dalam peradaban manusia di dunia. Manusia menjadi jauh lebih berkembang dengannya. Memang terdapat banyak sekali dampak positif yang diberikan akibat perkembangan itu. Namun juga tidak sedikit pula dampak negatif yang dihasilkan.
Paradigma hidup modernisme memang dapat dikatakan telah merubah keseluruhan hidup manusia. Merombak segala pemikiran manusia tentang hidup. Bahwa dalam hidup semua hal-hal dapat terpecahkan dan terselesaikan dengan ‘bantuan’ ilmu. Namun mereka lupa bahwa terdapat hal-hal yang kita tidak bisa hanya menggunakan nalar saja untuk memecahkannya. Terdapat hal-hal yang tidak dapat dipecahkan oleh nalar ilmu. Saintisme telah menjadi kepercayaan yang dianut oleh para pelaku modernisme. Dan bukan hanya itu, individualisme dan materialisme telah menjadi penyakit yang sesungguhnya telah menjangkiti para pelaku modernisme. Spiritualitas pun semakin dikesampingkan, bahkan terus tersingkirkan. Spiritualitas bagaikan suatu formalitas semata bagi manusia modern sekarang ini, karena yang mereka kejar hanyalah kesenangan hidup dan kepentingan-kepentingan semu. Modernisme benar-benar telah mengubah manusia seutuhnya.
Terdapat beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan, yaitu:
1. Apakah segala perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin dan akan terus berkembang, malah justru akan membuat manusia semakin ‘menghancurkan’ diri mereka sendiri?.
2. Apakah memang dampak positif ilmu dalam hidup manusia terkesan seperti dipermukaannya saja, selebihnya didalam itu hanya terdapat dampak negatif yang dihasilkan?.
3. Mengapa justru manusia seolah menjadi budak atas segala yang mereka hasilkan sendiri dari ilmu?.
4. Spiritualitas merupakan satu-satunya obat bagi kegagalan modernisme, lalu bagaimana nilai-nilai spiritualitas dapat dikembalikan dan ditanamkan kembali dalam budaya hidup modernisme yang telah mengakar ini?.
Nama : Vivich Husnul Khotimah
BalasHapusNIM : 4915131387
Jurusan : Pend. IPS A 2013
Jika kebenaran dan keberadaan sepenuhnya ditentukan oleh rasio, lalu apakah kebenaran dan keberadaan tersebut tidak dapat dibuktikan? Yang saya ketahui jika rasio adalah menggunakan pemikiran akal sehat sedangkan sebuah kebenaran dan keberadaan haruslah berdasarkan empiris yang sesuai dengan pengalaman inderawi. Modernisme itu harus dan memang telah berlangsung pada abad 21 ini, tetapi kita sebagai umat manusia haruslah sadar dan paham bahwa Tuhan itu ada dan kita harus menempatkan kehidupan keagamaan diatas kehidupan duniawi. Jika ilmuan menganggap bahwa tak ada tempat bagi spiritualitas, agama, dan Tuhan dalam ilmu pengetahuan moderen, tapi kita sebagai manusia yang mempunyai nalar untuk berfikir harus menggunakannya untuk berfikir kritis mengenai pernyataan tersebut. Kita ketahui, kita ada karena kehendak Tuhan dan Dialah maha segalanya dan tak ada yang dapat menandingi kekuasaannya. Jika Darwin menganggap kita berasal dari kera, maka kita harus berfikir lagi, kera berasal dari mana dan kera siapa yang menciptakan? Jika kita melontarkan pertanyaan seperti itu tentulah kita sadar bahwa Dialah yang menciptakan kita di muka bumi ini.
Pertanyaan :
1. Apa maksud dari pernyataan ini ”Keyakinan-keyakinan ini yang kemudian melahirkan pandangan bahwa alam itu sepenuhnya mekanis dan materialis. Alam adalah sesuatu yang rasional, dapat dimengerti dan diprediksi” ?
2. Apakah negara Indonesia mengalami modernisasi dan mengebelakangkan spiritual? Jika ya, lalu bagaimana bangsa Indonesia mengatasi atau mengantisipasi bahaya tersebut?
3. Bagaimanakah keadaan dunia jika manusia mengalami modernisai dan menjadi individualitik serta mengebelakangkan spiritual?
Nama : Rizky Rachmawati (4915131381)
BalasHapusKelas : p.ips A 2013
Work Hard Play Hard
Modernisme sangat berdampak buruk bagi kehidupan manusia di Indonesia. Karena bila seseorang sudah tercandu oleh dunia malam tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi memalukan juga keluarga. Modernisme membuat manusia lupa akan semua kehidupan spiritual. Sangat rugi bila kehidupan kita tidak diimbangi dengan ilmu agama. Karena kalau kita selalu ingat dengan agama, pasti kehidupan kita akan jauh lebih baik dan tentram. Sungguh rugi manusia yang tidak percaya kepada ilmu agama, karena pada dasarnya setiap agama mengajarkan kita untuk selalu hidup lebih baik dan mengingat tuhan, mejalankan perintah dan menjauhi larangannya. Dan hidup kita akan selalu bahagia.
Pertanyaan:
1. Apakah ada hubungannya ilmu agama dengan ilmu filsafat?
2. Bagaimana cara kita agar terhindar dari sikap modernisme?
3. Apa saja yang harus dilakukan agar keimanan tetap terjaga?
M rio malaha 4915120342 P.IPS 2012 REG
BalasHapusModerenisme pada zaman ke zaman memang berkembang sangat pesat sekali, hal ini yang mengikis ajaran agamawan yang ada, sehingga manusia akan lebih berfikir menggunakan rasio mereka dan mengabaikan pemikiran spiritualis yang berdasarkan agama. karena hal mereka beranggapan kepastian itu lebih nyata sehingga banyak sekali pada zaman sekarang terkikisnya nilai agama. tetapi pada kenyataannya nilai agama dan spirituali yang menuntun manusia pada kehidupan yang baik.
Rumusan masalah :
1. apa yang menyebabkan ilmu agama kalah dengan ilmu modernisme ?
2. apaka pengaruh negatif modernisme pada zaman sekarang ?
3. bagaimana mengendalikan diri dari ancaman modernisme ?
Nisrina Haniah
BalasHapusPendidikan IPS Non Reg 2012
4915127060
Saya berkesan dengan penulisan artikel Bapak yang berjudul “Work Hard Play Hard” karena disini kita dapat mengetahui bagaimana perubahan gaya hidup akibat modernisasi dalam hal spiritualitas. Dahulu kala manusia sangat menjunjung tinggi spiritualitas namun seiring dengan berkembangnya teknologi membawa manusia lupa akan kewajibannya sebagai umat Allah swt.
Perkembangan zaman selalu diiringi dengan kemajuan IPTEK sehingga mengakibatkan terjadinya modernisasi yang begitu pesat, terutama akhir-akhir ini. Seperti berkembangnya alat komunikasi hingga gaya hidup (lifestyle). Dimana modernisasi memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia baik pengaruh negative maupun positif. Namun, dengan adanya mordenisasi ini sebaiknya kita sebagai penerus bangsa memilah mana yang baik atau tidak agar tidak terjadi penyimpangan social di kehidupan sehari-hari.
Saya setuju dengan kalimat diatas yang menyatakan “kegagalan modernisme menegaskan bahwa kebahagiaan manusia berakar pada spiritualitas”. Karena dengan adanya modernisasi tidak menjamin seseorang akan bahagia. kebahagian seseorang terdapat pada spiritualitas bukan pada kepuasan seseorang dimana manusia tidak pernah puas terhadap apa yang ia miliki.
Dengan adanya tulisan diatas mengigatkan kita bahwa modernitas akan membawa kita pada kebahagiaan sesaat dan sebagai jiwa muda lebih baik mem-filter budaya asing yang masuk ke jati diri bangsa. Pertanyaan saya adalah:
1. Akhir-akhir ini dengan adanya modernisasi membuat gaya hidup berubah, prilaku masyarakat mulai konsumtif dan individulisme. Dengan demikian, apakah dengan adanya modernisasi dapat memunculkan prilaku konsumtif pada masyarakat?
2. Apa yang menyebabkan spiritualitas di era global dapat tersingkirkan begitu saja?
3. Bagaimana menyelarasakan gaya modern dengan spiritual dikehidupan sehari-hari? Lalu apakah dengan adanya modernisasi akan menghilangkan jati diri bangsa?
Assalamualaikum pak Nusa, maaf telat
BalasHapusDimas Bagus Wicaksono
4915122524
PIPS 2012 (A)
Moderenisasi dan aspek spiritualisme ditekankan begitu berkarakter dalam tulisan diatas sangatlah bertolak belakang, bahkan terkesan “bermusuhan”. Namun begitu keduanya ternyata bisa bersatu bahkan memadu kasih dalam perkembangan jaman yang kemudian melahirkan generasi penerus yang tak kalah sensasional dalam perkembangan umat manusia bernama “Industrialisasi”.
Berbagai teori dalam moderenisasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, mulai dari kaum pemikir (filsuf) sampai yang paling anyar seorang ilmuan fisika yang jelas-jelas mengesampingkan konsep ketuhanan dalam teorinya, sementara itu, aspek spiritual yang telah ada jauh sebelum para pemikir itu mengenal air susu ibunya, tetap eksis dengan pengikut yang justru tidak semakin berkurang tapi kian bertambah. Hal ini membuktikan bahwa seberapapun hebatnya manusia menembus alam pikirannya sendiri untuk mengungkap tabir kehidupan dengan adanya moderenisasi, mereka tidak akan mampu menjadi Tuhan walaupun hanya untuk dirinya sendiri.
Industrialisasi yang menjadi sebuah tuntuan hidup manusia modern guna memenuhi kebutuhan hidupnya, sering kali dijadikan alasan untuk memilih jalan hidup yang jauh dari segala aspek spiritual. Mereka mencoba mengatasi masalah dengan menimbunnya memakai masalah yang baru. Sebuah cara yang sederhana bagi seekor kucing untuk menutupi kotorannya dengan menimbunnya memakai pasir bercampur kotoran. Seyogyanya industrialisasi menjadi jembatan mediasi bagi moderenisasi dan spiritual yang rawan konflik dalam berbagai aspek perbedaannya.
1. Apa yang menjadi landasan bagi para filsuf dan ilmuan dalam pemikirannya tentang moderenisasi yang menanggalkan aspek spiritual?
2. Apa yang harus dilakukan oleh kaum agamawan dalam mempertahankan aspek spiritual dalam kehidupan dari gempuran moderenisasi?
3. Bagaimana industrialisasi berperan aktif dalam kehidupan manusia yang modern dan religius?
Titin Watini
BalasHapusP.Ips B 2013
Menurut tulisan di work hard play hard yaitu Modernisme secara sistematis melakukan perlawanan terhadap dominasi kaum agama karena modernisme itu berfikiran secara rasional. Rasio yaitu sumber kebenaran yang pasti/dapat di buktikan dan tak terbantahkan. Maksudnya keberadaan dan kebenaran sepenuhnya ditentukan oleh rasio, bukan oleh yang lain. Pernyataan ini secara tegas menolak dominasi para agamawan yang menjadikan wahyu sebagai dasar kebenaran. Di sini jelas bahwa modernisme melakukan perlawanan terhadap kaum agama karena dalam agama tidak bisa berfikir secara rasio yang tidak bisa di buktikan kebenarannya. Mungkinkah modernisme dan agama bisa saling berkaitan ? padahal pada kenyataan modernisme dan agama sangat bertentangan. kemudian Modernisme juga berhasil menanamkan paradigma mekanis dan materialis dalam kehidupan nyata melalui industrialisasi, dari indrustrialisasi tersebut banyaklah bermunculan teknologi-teknologi yang secara langsung untuk mempermudah manusia dalam segala hal, rata-rata manusia sangat tergantung pada teknologi dan terkadang teknologi itu membuat merasa kita sepi dalam keramaian dan ramai dalam kesepian contohnya itu seperti kita sedang menunggu angkutan umum di halte padahal dihalte sangatlah ramai karena banyak yang menunggu angkutan umum tetapi kita malah sibuk dengan handphone masing-masing sehingga tidak adanya sosialisasi antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok memang sangatlah ironis, lalu bagaimana manusia agar tidak tergantung terhadap teknologi ? teknologi juga menurut saya secara perlahan akan menggantikan manusia karena dari pengalaman yang saya lihat banyak pekerjaan-pekerjaan yang di gantikan oleh teknologi/mesin contohnya seperti alat untuk mengambil kertas parkir ketika kita akan memakirkan motor di tempat berbelanjaan itu hanya dengan menekan tombol saja langsung keluar kertas parkir padahal dengan melihat kearah sebelum mesin parkir masih di kerjakan oleh manusia dari hal tersebut mengakibatkan banyaknya pengangguran. dari permasalahan tersebut apakan mungkin manusia akan digantikan oleh mesin ? ‘Ekonomi yang berpusat pada industri mewajibkan manusia hidup dalam jadwal yang sangat ketat yang membosankan dan berulang-ulang. Lalu bagaimanakah manusia agar hidupnya tidak membosankan ? Hal tersebut mengakibatkan Para pekerja yang merasa lelah membutuhkan hiburan. Hiburan malam di club dan diskotik menjadi tempat pelarian. Seringkali hiburan yang semarak dengan musik itu dibumbui narkoba dan seks. Ironis memang manusia haruslah berpegah teguh pada spritual karena dari spritual tersebut menimbulkan kebahagiaan dan ketenangan jiwa sejati pada manusia.
Dilematis menjadi kata yang tepat menggambarkan di abad pertengahan dimana dengan berkembangnya spiritualitas pada abad itu seakan menjadi pertentangan dua kaum yang saling berkontradiksi dari paham yang di anut masing-masing, yang pertama adalah dominasi kaum agamawan yang menjadikan wahyu dan kitab suci sebagai pegangan dalam urusan keduniawian dan sangat menentang dengan hal-hal diluar konsep mereka yang terkonsentrasi para logika. yang kedua adalah bagaimana logika dan penalaran seakan diagungkan bagi kaum modernisme dimana terbentuk dan terciptanya ilmu-ilmu berdasar pada fakta yang terjadi pada alam sehingga dapat disebut sebagai ilmu. ilmu yang didasari dari beberapa penemuan tentang gejala dan fenomena kehidupan semakin hari, semakin berkembang dan merasuknya modernisme dalam kehidupan ternyata berbanding terbalik dengan gejala awal yang dirasakan dalam penemuan tersebut, modernisme menjadi titik awal dari suatu kebinasaan kehidupan dimana manusia menjadi tidak terkontrol dalam menjalani kehidupan, banyak manusia melakukan hal negatif dalam hidupnya, sesuai dengan modernisme yang berkembang dalam lingkup kehidupan manusia seakan merubaha struktur kehidupan manusia itu sendiri, ternyata modernisme menjadi salah dan kebenaran dipertanyakan, dari banyak hal negatif, pandangan kaum spriritual sangat diperlukan kembali untuk mengembalikan citra manusia sebagai objek kebenaran realita kehidupan, menusia sejadinya memiliki pola kehidupan yang semakin baik dari masa ke masa, dengan kata lain dalam kehidupan terdapat realita yang harus didasarkan pada agama sehingga dapat meruntuhkan modernisme yang menjauh dari konsep kehidupan.
BalasHapusRumusan Masalah :
1.apa yang menjadi dasar pemikiran kaum spiritual terhadap kontradiksi realita kehidupan modernisme ?
2. bagaimana peran teknologi sebagai suatu penunjang kebutuhan namun terkesampingkan manfaatnya akibat menimbulkan kemunduran kehidupan ?
3. bagaimana cara memberikan keseimbangan pada hakikat spiritual terhadap modernisme yang berkembang ?
PIPS Reg 2012
BalasHapus4915122520
Pada abad pertengahan saat kaum agamis menguasai "dunia", abad tersebut oleh kita disebut abad kegelapan. tentu hal ini sangat kontradiktif dengan hakikat adanya agama. Agama hadir di tengah kehidupan manusia sebagai penyeimbang agar manusia tetap berada dalam jalur norma. Agama mengatur hubungan antar manusia dan hubungan manusia dengan lingkungan. Agama lahir untuk memberi perlindungan bagi hati, akal, dan nurani manusia. Namun mengapa agama menjadi hal yang menakutkan pada abad tersebut, mengapa agama memiliki pandangan negatif padahal agama tercipta untuk menciptakan kedamaian dan rasa aman bagi manusia. Hal ini tidak terlepas dari manusia itu sendiri yang salah mengartikan wahyu Tuhan, dan menganggap dirinya sebagai kaki tangan yang menjalankan kehendak Tuhan dengan cara yang salah. Kaum agamis menganggap dirinya suci sehingga berhak menentukan keputusan. Padahal bukan seperti itu agama harusnya berjalan. Setelah manusia mulai beralih untuk lebih rasionalis dan berfikir secara saintis manusia meninggalkan agama yang dianggap telah membawa mimpi buruk dan menciptakan masa-masa kelam. Moderniasi begitu yang kita sebut sekarang, merupakan dunia yang penuh rasionalitas. Dunia dengan pembuktian-pembuktian nyata. Segala sesuatu yang bersifat abstrak nyaris hilang. Namun lagi-lagi manusia yang membuat modernisasi itu memiliki pandangan negatif. Modernisasi dianggap membuat manusia menjadi individualis, insensitif, dan hilangnya rasa toleransi terhadap sesama. Agama dan modernisasi sesungguhnya dapat membawa kemamkmuran bagi manusia. Jika saja keduanya dapat berjalan beriringan. Semua asal kemudaratan itu berasal dari manusia, dan mudah sja manusia menyalahkan suatu keadaan karena terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki padahal semuanya itu diciptakan manusia itu sendiri. Sekiranya manusia sekarang perlu belajar banyak dari pengalaman-pengalaman masa lalu. Perenungan sekilas mengenai apa yang telah dilakukan, apa yang belum dilakukan dan apa yang perlu dilakukan agar suatu saat manusia dapat menciptakan dunia sendiri tanpa harus menyalahkan segala paradigma.
rumusan masalah :
1. Apa yang dapat dilakukan manusia agar agama dan modernisme dapat saling mengisi dan membawa kemakmuran bagi kehidupan manusia itu sendiri?
2. Bagaimana menanamkan sikap-sikap spiritual dalam diri manusia modern agar manusia tidak terjebak dalam lingkaran monoton yang dibawa bersama teknologi dan
sistem mekanisme dari modernisme?
3. Mengapa manusia lebih memilih gaya hidup modernisasi yang memberi materi lebih banyak namun tidak menemukan hakekat hidupnya dibanding dengan menyelaraskan kehidupan dengan spiritual yang meskipun tidak menjanjikan kekayaan material namun memberi kenyamanan hidup yang lebih baik?
assalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh.
BalasHapusnur muhammad
p.ips b 2013
Menurut saya tentang modernisasi ini sangatlah bagus dan positif, karena modernisasi itu sendiri merupakan suatu asa atau keinginan seseorang ataupun kelompok untuk mengadakan perubahan dari keadaan yang kurang maju ke arah yang lebih maju, baik itu dalam berpikir, menalar maupun bertindak. Seperti halnya ilmu pengetahuan dan teknologi, yang merupakan salah satu hasil dari modernisasi, dapat kita rasakan manfaatnya begitu luar biasa, yang tadinya kita kesulitan dalam beberapa hal kini semakin mudah dalam beraktivitas serta mendorong untuk berpikir lebih, jauh lebih bahkan sangat lebih maju lagi. Untuk dampak negatifnya saya pastikan tidak ada, karena hal itu secara psikologi kembali kepada pembawaan pribadi masing-masing, apakah kita terlena dalam kemudahan yang diberikan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sehingga kita menjadi manusia yang bersikap konsumtif, individualis bahkan diperparah dengan mengikuti gaya hidup kebarat-baratan atau kita menjadikan kemudahan ilmu pengetahuan dan tekonologi sebagai acuan untuk berkarya, kreatif, produktif, sosialis, dan jadi diri sendiri yang lebih baik dengan tidak mengikuti gaya hidup kebarat-baratan.
pertanyaan :
1. apakah selamanya koita akan membutuhkan teknologi?
2.akan kah teknologi ini selamanya akan memberikan dampak yang modern?
3.sampai kapan kah manusia membutuhkan modernisasi ini?
Modernisme pada abad pertengahan ini sudah menggeser keberadaan spiritualitas yang sebelumnya menjadi pegangan hidup manusia untuk menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Dengan adanya modernisme ini segala fenomena dapat diketahui dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan telah mendominasi pikiran manusia bahkan telah menjadi pandangan hidup. Sedangkan spiritualisme semakin ditinggalkan karena sifatnya yang abstrak dan tidak ril, bahkan dianggap sebagai pembodohan masal. Akan tetapi sebenarnya spiritualitas adalah pemenuh kebutuhan rohani manusia yang kosong karena manusia terlalu sibuk dengan pemikirannya yang logis dan mengakibatkan manusia menjadi penat dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Oleh karena itu, adanya spiritualitas disini yaitu sebagai penyeimbang tatkala manusia terlalu sibuk dengan pemikiran logisnya, ia senantiasa berbuat baik terhadap sesama dan memanfaatkan ilmu yang dimilikinya untuk berbuat kebaikan.
BalasHapusRumusan Masalah:
1. Bagaimana modernitas telah menggeser spiritualitas di abad pertengahan ini?
2. Atas dasar apa manusia berpikir secara modernitas dan mengesampingkan spiritualitas?
3. Mengapa modernitas dapat menyebabkan bebagai dampak negatif?
4. Bagaimana seharusnya manusia menyeimbangkan antara modernitas dan spiritualitas di dalam dirinya?
Nama : Sartika Oktaviani
BalasHapusNim : 4915127073 – P.IPS B 2012
Saya sependapat dengan tulisan bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd dalam tulisannya yang berjudul “WORK HARD PLAY HARD “ Yang telah menjabarkan atau menggambarkan mengenai awal mula dan sebab akibat dari MODERNISME yang ada pada saat ini. MODERNISME membuat bahkan mengenyampikan segala sesuatu yang menyinggung meta fisik ( spiritual )
Dari tulisan bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd dalam tulisannya yang berjudul “WORK HARD PLAY HARD “ saya mengajukan 3 pertanyaan :
1. Mengapa kemajuan zaman atau modernisasi tidak dapat menyeimbangkan antara sains dengan spiritual ?
2. Apakah manusia pada akhirya akan bersikap individualis bahkan kapitalis dengan seiring berkembangnya modernisasi ?
3. Bagaimana cara meminimalisir efek atau akibat dari modernisasi?
lia aprilia
BalasHapusp.ips.a.2013
4915131403
seiring dengan perkembangan zaman maka dunia akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan otak para ahli atau para ilmuwan tetapi dengan itu para pemuda menjdi semakin rusak dengan adanya modernisasi, karena dengan adanya modernisasi maka munculahg beberapa club malam di kota=kota besar dan akan membuat dunia ini akan semakin rusak dengan perkemabangan zaman dan perkembangan tekhnologi
pertanyaan
1. apakah ada cara intuk mencegah adanya modernisasi di negara indonesia ?
2. apakah dengan kita tidak melakukan modernisasi indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang terbelakang karenaq tidak mengikuti perkem bangan zaman?
3. adakah sisi negatif dan positif untuk modernisasi tersebut?
Nama : Luthfia Nurrahmawati
BalasHapusNIM : 4915127055 / P.IPS REG B 2012
Modernisasi merupakan proses perubahan dari cara-cara yang tradisional menuju cara-cara yang modern (lebih maju) guna mewujudkan kualitas hidup setiap individu. Pada tulisan diatas menjelaskan bahwa modernisasi kenyataannya lebih mengutamakan urusan duniawi daripada urusan yang berkaitan dengan spiritual. Sebenarnya tidak salah pada saat abad pertengahan para agamawan mengutamakan spiritual (agama) dalam urusan keduniawian terutama pada setiap temuan-temuan para ilmuan, karena agamawan terlalu mengekang para ilmuan salah satunya dengan cara mengadili mereka, akhirnya terjadi pemberontakan dan munculah istilah moderinasasi. Modernisasi telah membuat manusia lebih mudah dalam menjalankan setiap aktivitasnya. Banyak bentuk-bentuk modernisasi yang dapat kita jumpai di setiap aspek kehidupan manusia, seperti dari segi pertanian, industri hingga social budaya.
Tetapi perlu di waspadai tidak selamanya modernisasi berujung pada hal yang menyenangkan, hal yang memudahkan manusia. Sebab modernisasi akan membawa kita pada ranah dimana kita lebih focus terhadap urusan duniawi, lebih sibuk terhadap segala macam masalah yang berkaitan dengan keduniawian, tanpa memperhatikan kodrat kita sebagai makhluk tuhan , dalam modernisasi sepertinya aspek spiritual di nomor duakan atau bahkan disingkirkan.
Akibat munculnya modernisasi perkembangan zaman bisa dikatakan sangat terjadi perubahan yang signifikan, seperti sekarang ini, perkembangan teknologi semakin canggih, yang menjadi jati diri bagi tiap Negara, bahwa Negara yang memiliki perkembangan teknologi yang canggih maka dikatakan Negara yang maju.
Inilah saatnya setiap individu menyikapi modernisasi dengan bijak, seharusnya manusia bias bersikap adil, yaitu menjalankan modernisasi tanpa melupakan kodratnya sebagai makhluk ciptaan yang maha kuasa .
Rumusan masalah :
1. Bagaimana seharusnya sikap manusia dalam menciptakan keseimbangan antara modernisasi dengan sikap spiritual ?
2. Munculnya modernisasi bisa memudahkan manusia,lalu faktor apa yang menyebabkan manusia menyalahgunakan kemudahan tersebut ?
3. Mengapa ilmu pengetahuan bisa memiliki tingkat yang lebih dibanding spiritual pada masa modernisasi ini ? Apakah karena faktor bisa dibuktikan dan tidak bisa dibuktikan ?
Nama : Luthfia Nurrahmawati
BalasHapusNIM : 4915127055 / P.IPS REG B 2012
Modernisasi merupakan proses perubahan dari cara-cara yang tradisional menuju cara-cara yang modern (lebih maju) guna mewujudkan kualitas hidup setiap individu. Pada tulisan diatas menjelaskan bahwa modernisasi kenyataannya lebih mengutamakan urusan duniawi daripada urusan yang berkaitan dengan spiritual. Sebenarnya tidak salah pada saat abad pertengahan para agamawan mengutamakan spiritual (agama) dalam urusan keduniawian terutama pada setiap temuan-temuan para ilmuan, karena agamawan terlalu mengekang para ilmuan salah satunya dengan cara mengadili mereka, akhirnya terjadi pemberontakan dan munculah istilah moderinasasi. Modernisasi telah membuat manusia lebih mudah dalam menjalankan setiap aktivitasnya. Banyak bentuk-bentuk modernisasi yang dapat kita jumpai di setiap aspek kehidupan manusia, seperti dari segi pertanian, industri hingga social budaya.
Tetapi perlu di waspadai tidak selamanya modernisasi berujung pada hal yang menyenangkan, hal yang memudahkan manusia. Sebab modernisasi akan membawa kita pada ranah dimana kita lebih focus terhadap urusan duniawi, lebih sibuk terhadap segala macam masalah yang berkaitan dengan keduniawian, tanpa memperhatikan kodrat kita sebagai makhluk tuhan , dalam modernisasi sepertinya aspek spiritual di nomor duakan atau bahkan disingkirkan.
Akibat munculnya modernisasi perkembangan zaman bisa dikatakan sangat terjadi perubahan yang signifikan, seperti sekarang ini, perkembangan teknologi semakin canggih, yang menjadi jati diri bagi tiap Negara, bahwa Negara yang memiliki perkembangan teknologi yang canggih maka dikatakan Negara yang maju.
Inilah saatnya setiap individu menyikapi modernisasi dengan bijak, seharusnya manusia bias bersikap adil, yaitu menjalankan modernisasi tanpa melupakan kodratnya sebagai makhluk ciptaan yang maha kuasa .
Rumusan masalah :
1. Bagaimana seharusnya sikap manusia dalam menciptakan keseimbangan antara modernisasi dengan sikap spiritual ?
2. Munculnya modernisasi bisa memudahkan manusia,lalu faktor apa yang menyebabkan manusia menyalahgunakan kemudahan tersebut ?
3. Mengapa ilmu pengetahuan bisa memiliki tingkat yang lebih dibanding spiritual pada masa modernisasi ini ? Apakah karena faktor bisa dibuktikan dan tidak bisa dibuktikan ?
Nama : Tri Lestari
BalasHapusJurusan : P.IPS B 2012
Universitas Negeri Jakarta
Perkembangan zaman yang di iringi dengan munculnya modernisasi memang menyebabkan sebuah perubahan yang sangat drastis pada gaya hidup masyarakat. Itu menunjukkan modernisasi sekarang ini menjadi bagian penting dalm hidup masyarakat dunia yang berakibat pada segala aspek kehidupannya.
sebuah perubahan yang ditimbulkan oleh adanya modernisasi memang memilki dampak positif dan negatif. Kita sebagai masyarakat harus pintar-pintar memilih perubahan yang ada apakah itu positif atau bahkan negative.
pertanyaan:
1. Bagaimana cara seseorang untuk membatasi diri dari pengaruh negatif modernisasi ?
2. Apa yang menyebabkan modernisasi dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat dunia ?
3. Apa perbedaan globalisasi dengan modernisasi ?
Dian kartika H.
BalasHapus4915122537
Pips reguler 2012
Assalamualaikum wr.wb.
Rumusan masalah yang dapat saya buat setelah saya membaca artikel bapak nusa adalah :
1. Mengapa modernisme dikatakan sebagai perlawanan sangat keras terhadap abad pertengahan ?
2. Mengapa modernisme dapat menancapkan pengaruhnya bukan saja pada dunia pemikiran, tetapi juga pada kehidupan nyata dan dapatkah hal tersebut dibuktikan di dalam penelitian sosial ?
3. Apabila ditinjau melalui metode penelitian kualitatif, mengapa modernisme dikuasai dan didominasi oleh para ilmuwan yang mendahulukan nalar ?
4. Melalui suatu penelitian, apakah metode ilmu alam dapat diterapkan ke dalam ilmu sosial ?
5. Mengapa industrialisasi merupakan wujud nyata peradaban yang berakar pada paradigma modernisme ?
6. Jika ditinjau dari perspektif sosial, dampak seperti apakah yang ditimbulkan oleh adanya industrialisasi ?
7. Mengapa modernisme dikatakan tampak berhasil mengembangkan paradigma keilmuwan mekanis dan materialis, namun gagal memberikan kebahagiaan sejati kepada manusia dan masyarakat ?
Sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Firman Surahman
BalasHapusP.IPS B 2013
Modernisasi dan industrialisasi sangat berkaitan. Saling mempengaruhi satu sama lain, terbukti manusia yang terbelit dalam pemikiran ini yang konseptual. Industri yang muncul kini kebanyakan memanfaatkan teknologi. Teknologi muncul karena adanya konsep modern. Jika tidak ada modernisasi mungkin industri tidak akan berkembang. Namun dahulu modernisasi menjadi polemik. Ketika muncul pemikiran-pemikiran yang bersilangan dengan konsep spiritualisme. Konsep modernisasi muncul karena bermunculannya ilmuan-ilmuan hebat yang menjelaskan ilmu secara logika, pemikiran atau filsafat ilmu mengatakan secara rasional. Bayangkan mereka memprediksi keberadaan tata letak bumi dengan perhitungan. Perhitungan secara sistematis ini harus akurat, terperinci, dan spesifik. Dari situ kita menyimpulkan bahwa kehebatan rasio seseorang dalam memperhitungkan keadaan. Wajar adanya ketika para agamawan menolak adanya modernisasi pada saat itu. Para ilmuwan seperti Copernikus, Galileo, dan Newton. Mereka menjelaskan semua ilmu secara rasional, logika, perhitungan matematika tanpa melihat pandangan-pandangan secara langsung atau fakta-fakta yang ada sehingga modernisasi pada saat itu dianggap menyimpang. Yang membuat memanas adalah Pendapat yang dikemukakan Stephen Hawking yang ada pada tulisan itu. Ia benar-benar tidak mengikut sertakan Tuhan dalam penciptaan alam semesta. Itu membuktikan konsep modernisasi tidak bisa diterima oleh konsep spiritualisme pada kala itu. Sehingga benar-benar terjadi polemik. Mungkin pada saat itu pemikiran mengenai ilmu yang muncul berdasarkan pendapat Plato yang menyebutkan “kebenaran ilmu tidak bisa dilihat dengan indera, tapi harus dari ide dan pemikiran. Hal yang sama juga disebutkan oleh Rene Descartes. Semua pendapat dan ilmu yang berakarkan dari rasio akhirnya kini dipertanyakan. Karena pada perkembangannya ilmu yang hanya dipandang dari rasio sangat diragukan kini kebenarannya. Dalam sebuah catatan perkuliahan tanggal 18 februari 2014. Disitu tertuliskan “tidak ada sistem ide-ide teoritis, istilah-istilah teknis dan prosedur-prosedur matematis yang patut disebut ilmiah jika tidak bertarung dengan fakta-fakta empiris pada titik tertentu dan dengan cara tertentu membantu membuatnya lebih mudah dipahami’. Sudah jelas dalam pernyataan itu bahwa kini empiris atau pengalaman indera juga turut menguji kebenaran sebuah ilmu. Berbicara mengenai konseptual modernisasi yang membuat manusia kini hancur adalah paradigmanya. Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Seharusnya dalam pengertian ini sudah sangat jelas bahwa yang dimaksud berkembang dan lebih maju adalah pola kehidupan yang positif bukan yang negatif. Tapi kini paradigma yang muncul adalah modernisasi selalu dipandang negatif. Modernisasi sudah seperti apa yang saya kemukakan saling berkaitan dengan industrialisasi. Teknologi yang muncul akibat adanya konsep modernisasi membuat manusia yang menciptakan teknologi bergantung pada teknologi. Kini hampir setiap ilmu membutuhkan kecanggihan teknologi. Sungguh benar-benar menjadi ironi, teknologi yang seharusnya membantu memudahkan pekerjaan manusia malah membuat manusia menjadi pembantu teknologi.
1. Kenapa filsafat pada masa itu tidak mampu menjelaskan mengenai ilmu yang kebenarannya harus dibuktikan dengan unsur-unsur kebenaran ilmu ? Apa karena pada masa itu filsafat tidak mampu berbuat banyak mengenai pandangan filsafat tentang ilmu ?
2. Kenapa konseptual mengenai modernisasi bertentangan dengan konseptual spiritualisasi ? Apa penyebab utama selain bertentangannya pandangan mengenai hasil ilmu yang ada.
3. Jika ada renggang kesalahan dalam pemahaman konseptual modernisasi. Bagaimana cara kita untuk menyikapi masalah itu ?
SITI MARIA ULPAH/4915131401/P.IPS A 2013
BalasHapusKenapa dikasih judulnya Work Hard Play Hard? Dari awal menceritakan tentang modernisme dan para agamawan, modernisme membuat pandangan bahwa yang dapat membuat mereka merasa bahagia dengan nenyiapkan tempat-tempat seperti klub malam, namun belum tentu hati mereka bahagia. Memang spiritual yang bisa membuat hati tenang dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Modernisme membuat orang memperhitungkan segala sesuatu yang terjadi, kalau berbuat ini maka akan mendapat itu. Modernisme membuat orang melupakan sisi baik dirinya, mana ada orang di zaman sekarang menolong tanpa pamrih, memang ada tapi hanya segelintir saja yang ikhlas. Bekerja seharian, melakukan aktivitas rutin, monoton. Menghabiskan uang diawal bulan, mencari lagi. Coba kalau mereka berpikir spiritual, mereka akan menabung dan mensedekahkannya dan menjadikan pendapatan mereka untuk memanjakan diri mereka dengan waktu berharga yang mahal mereka miliki.
Pertanyaan:
1. Bagaimana memasukan sisi spiritual di dalam kehidupan modern? Kalau perlu dijadikan kebiasaan.
2. Bagaimana seandainya jika semakin modernnya zaman, manusia semakin gelap mata, apakah ini tanda-tanda akhir zaman?
3. Jika kaum agamawan muncul dan mengekang semua yang berbau modern karena tidak sesuai dengan ajaran agama, apakah orang akan menerimanya dan menimbulkan konflik karena sudah tidak berpandangan yang sama?
Yurida Adlani
BalasHapus4915133397
P.IPS REGULER B 2013
Semua hal yang terjadi memang saling menimbulkan dampak. zaman pertengahan atau zaman kegelapan yang gelap karena adanya kesewenang-wenangan oleh para pemuka agama yang seharusnya memberi pencerahan malah justru menyalahgunakan agama atas nama Tuhan. Apakah mereka tidak takut akan azab Tuhan ?
Adanya zaman pertengahan sangat ditentang oleh zaman modernisasi. zaman modernisasi, zaman yang sangat mengutamakan ilmu pengetahuan namun meninggalkan konsep spiritual. zaman modernisasi yang menjadikan dunia menjadi sibuk oleh kegiatan duniawi sehingga memunculkan adanya tempat-tempat hiburan. karena dunia yang tidak dilandasi oleh adanya konsep spiritual, sehingga tindakan yang dilakukan pun tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam kehidupan manusia yang beradab.
pertanyaan :
1. Mengapa sesuatu yang rasional seperti ilmu tidak bisa dihubungkan dengan spiritual ?
2. Apakah zaman modernisasi dapat menyatu dengan ketuhanan ?
3. Mengapa zaman pertengahan dengan zaman modern tidak bisa melengkapi satu sama lain ?
Muhamad umar 2012 a
BalasHapus4915120348
Modernisme adalah suatu perlawanan dari para pemikir filsafat modern untuk melawan para agamawan.Dengan hidup yang modern ini tentu saja manusia akan lupa dengan nilai-nilai spritual dikarnakan kemodernnya. Jaman modern ini menjajikan bawasanya material seseorang terjamin tetapi dengan terpenuhi suatu material kebanyakan orang melupakan nilai-nilai spritualnya. Kita bisa lihat fenomena yang ada di indonesia ini dengan banyaknya material yang dimiliki maka lupa dengan nilai-nilai spritual dan kasusnya seperti prsiden PKS ia adalah seorang yang memiliki pemahaman agama yang sangat mahir tetapi kemahiran itu menjadi tak berarti di karnakan ia dinina bobokan dengan material. Bukan hanya prsiden PKS yang mersakan hal seperti itu banyak sekali ana-anak remaja, muda dan orang tua yang mempuyai jabatan yang tinggi yang menjadi korban dengan adanya modernisme pada jaman ini. Modernisme ini sangatlah berhasil menerobos dijaman ini. Tetapi kesuksesan modernisme ini hanyalah smentara karna kebahagiaan seseorang adalah ketika ia dapat menjalankan nilai-nilai spritual, inilah kebahagiaan yang selama-lamanya.
Rumusan masalah.
1. mengapa modernisme dikatakan sebagai suatu ironis yang tragis ?
2. mengapa spritual menjadi kebahagiaan yang sejati?
3. mengapa seseorang dapat terjerumus di era modern?
agung nugroho 2012 a
BalasHapus4915120349
Dalam tulisanya kali ini yang berjudul work hard play hard pak nusa menjelaskan bahwa terdapat proporsi antara agama dan ilmu pengetahuan dalam mengkaji sebuah kebenaran atas fenomena-fenomena kehidupan baik alam maupun fenomena manusia seperti apa yang pernah ditulisnya didalam bukunya einstein galau spongebob kesepian bahwa ilmu tanpa agama itu buta agama tanpa ilmu itu lumpuh. Namun kali ini pak nusa lebih menitikberatkan dalam pembahasanya yakni bahwa terdapat keterbatasan ilmu pengetahuan dalam memperoleh berbagai macam kebenaran namun cara kerja ilmu yang sangat sistemik dan sismatis serta langsung dapat dirasakan manfaatnya itulah yang memliki pengaruh sangat besar dan menjadi kekhawatiran bahwa ilmu dijadikan sebagai satu-satunya alat manusia untuk memperoleh sebuah kebenaran. Maka munculah modernisme dimana seseorang kaya akan ilmu pengetahuan namun minim akan perasaan.
Rumusan masalah
Adakah keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan agama?
Mengapa ilmu pengetahuan dan agama menjadi sebuah pedebatan pandangan?
Bagaimanakah proses terjadinya perbedaan pandangan anatara ilmu pengetahuan dan agama dalam memperoleh suatu kebenaran?
Nama : Reni Nurjanah
BalasHapusNIM : 4915131388
Kelas : P. IPS A 2013
Menurut saya modernisasi memang sudah mendarah daging di negara kita, sehingga tidak heran jika negara kita ini sering mengadopsi budaya-budaya luar bangsa asing yang berdampak negatif bagi negara kita sendiri. Modernisasi itu sendiri sesungguhnya baik untuk kemajuan zaman bangsa ini. Karena dengan adanya modernisasi yang sudah mengglobal ini, negara kita jadi lebih mengetahui informasi-informasi tentang negara lain, mampu bersaing di dunia internasional baik dari segi ekonomi atau perdagangan maupun dalam segi teknologi dan pendidikannya. Selain itu dengan adanya pengaruh modernisasi kita jadi lebih giat dalam mencapai cita-cita kita agar mampu bersaing di dunia internasional. Kemudian modernisasi juga lebih memacu kita agar mampu bekerja secara efektif dan efisien dalam memanfaatkan waktu. Jika kita tidak memanfaatkan modernisasi ini dengan baik maka kita akan ketinggalan zaman dalam hal teknologi dan informasi internasional. Work hard and play hard memang patut dicontoh untuk negara kita, agar negara kita ini menjadi negara yang maju dan mampu bersaing di kancah internasional. Tetapi jangan sampai kita melupakan waktu luang untuk beristirahat. Jangan sampai kita terus mengejar harta dan tahta saja karena terpengaruh modernisasi, justru dengan adanya modernisasi ini kita dituntut untuk bisa membagi waktu antara pekerjaan, hiburan, dan istirahat.
Pertanyaan :
1. Berbicara tentang modernisasi bagaimana dengan manusia yang sudah terpengaruh dengan dampak negatif dari adanya modernisasi sehingga ia lupa akan nilai-nilai luhur bangsa ini?
2. Menurut bapak apakah pengaruh modernisasi di negara ini sudah mencerminkan dari adanya modernisasi di negara lain yang berdampak positif?
3. Lalu apa kaitannya antara Play Hard and Work Hard dengan modernisasi?
Nama saya Anzani Mutiara dari P.IPS A 2013. Modernisasi telah membuat kehidupan kita semakin cepat dan praktis dengan adanya penemuan-penemuan teknologi yang semakin canggih. Mesin-mesin di pabrik telah menggantikan posisi manusia dalam bekerja. Teknologi komunikasi yang semakin memudahkan kita dalam berinteraksi, namun malah menciptakan individualisme bagi para penggunanya. Modernisame dapat menuntut kita menjadi manusia modern, yang cenderung semakin menjauhi dari spritualitasnya. Rasa lelah dan letih yang dirasakan karena zaman yang semakin modern, telah menuntut manusia untuk hidup dalam kerja keras yang kemudian dijangkiti sejumlah penyakit khas modernitas, seperti tidak bisa tidur, kesepian dalam keramaian, merasa terasing, kehilangan orientasi diri dari tujuan hidup. Hal ini dikarenakan manusianya mulai menjauh dari kehidupan spritualitas yang sejatinya dapat membuat atau menjadikan kita manusia yang lebih nyaman, santai dan tentram dalam hidup.
BalasHapus1. Apakah semua hal yang bersifat modernism itu negative ?
2. Bagaimana cara kita untuk dapat menyeimbangkan antara hal yang bersifat modern, tetapi tidak melupakan nilai keagamaan dalam diri kita ?
3. Apakah dengan modernisame ini telah memberikan kita rasa aman dalam hidup ?
Ahmad Fauzan Lukman (4915122519) (P.IPS A 2012)
BalasHapusDulu, Modernisme merupakan obat bagi mereka yang merasakan bagaimana sebuah kesewenang-wenangan kaum agamawan dalam menggunakan dalil agama untuk kepentingannya. Setelah berhasil menggulingkan kaum agamawan, mereka pun seperti menjadi "raja di tanah sendiri". terkesan melupakan sesuatu hal yang sangat fundamental, yakni adanya kekuatan yang tak dapat terbantahkan yang tak bisa dijawab oleh modernisme. Seharusnya ada formula yang bisa menyatukan nilai spiritualitas dengan modernisme. Jika itu bisa diterapkan, maka bukan tidak mungkin modernisme dapat bisa berdampingan dengan nilai spiritualitas.
1. Apakah Modernisme bisa disatukan dengan nilai-nilai spiritualitas?
2. Apakah Modernisme sudah menyentuh bagian paling dasar dari kebutuhan manusia saat ini?
3. Bagaimana Modernisme menjawab tantangan masa depan?
NAMA : FASSA FARHATUSSHOLIHAH PUTRI
BalasHapusNIM : 4915131374
P.IPS A 2013
Setiap perkembangan teknologi pasti ada sisi positif dan negatif nya. Seiring berkembangnya zaman, modernisme banyak sekali mempengaruhi keberadaban masyarakat di dunia. Tetapi masih saja ada modernisme itu ada yang berdampak negatif, misalnya di gunakan dengan hal-hal yang tidak benar. Contohnya kemajuan gadget, banyak sekali orang yang memakai dengan hal-hal yang tidak sewajrnya. Seharusnya setiap kemajuan apapun yang ada di dunia jika itu hal yang memang baik, harus di dukung dengan tindakan yang positif dan baik pula.
1. Apakah modernisme lebih banyak dampak negatif nya daripada positifnya?
2. Apakah kemajuan modernisme mempengaruhi peradaban manusia di dunia?
3. Apakah ada ilmuwan atau oknum yang menentang modernisme?
Nama : Ari Setiya Dewi
BalasHapusKelas : P.IPS REG B 2013
menurut saya modernisme itu telah merubah segalanya , menurut saya juga modernisme memang sangat membuat kehidupan lebih sejahtera benar seperti yang bapak tuliskan di salah satu paragrafnya ,,namun dengan adanya modernisasi yang sangat mensejahterakan manusia tersebut modernisasi juga membuat manusia lupa akan spiritualitasnya tersebut yang sebenarnya spritual itu lebih penting dibandingkan dengan kesejahteraan semata. di zaman modern ini spritualitas sangat penting sebagai penyeimbang adanya modernisasi.
pertanyaan :
1. bagaimana agar modernisasi selalu sejalan berjajar dengan spiritualitas ?
2. bagaimana agar modernisasi tidak membuat manusia lupa akan makna hidupnya?
3. sebenarnya bagiamanakah makna dari modernisasi itu sendiri?
Sesuai apa yang bapa tulis ini yang berjudul work hard play hard memang benar dan secara fakta memang terjadi. bahwa di era modern pada garis besarnya mereka menganggap semua haruslah ditimbang atau ditentukan oleh pikiran ataupun rasional. sehingga dari itu pada kaum ini tentu mereka mencari berbagai cara untuk menentang kaum spritualitas tersebut.
BalasHapus1. Menurut pandangan bapa, Apakah karena kaum modernisasi inilah satu-satunya yang menyebabkan kurangnya ideologi kaum spritualitas?
2. sesuai kutipan bapa yang memaparkan : " Industrialisasi merupakan ujud nyata peradaban yang berakar pada paradigma modernisme. Industrialisasi digerakkan oleh perkembangan ilmu-ilmu moderen yang kemudian melahirkan teknologi. Apakah teknologi satu-satunya ?
3. Apa maksud kutipan bapa yang menyatakan mekanisasi manusia dan masyarakat semakin tak terelakkan?
Ajeng Nur Aryani
BalasHapusP.IPS A
Pola kehidupan masyarakat sekarang mengikuti pola hidup yang kebarat-barata maka dari itu spritualitas sekarang sudah rendah sekali utnuk menjalankannya. Semenjak lahirnya gadge-gadget yang dipasaran orang mulai menggunakan gadget tesebut untuk kebutuhan sehari-hari, ini sangat disayangkan dengan ibadah spiritualitas kita. Masyarakat sekarang mengalami modernisasi yang cukup pesat maknnya diatas adanya pertentangan antara para ahli, masyarakat sekrang banyak menyepelekan ibadah dibandingkan gadget yang mereka gunakan tiada akhir habisnya.
Pertanyaan :
1. Dari mana asal mula kata spiritual ?
2. Bagaimana meningkatkan spiritualitas yang tadinya di pengaruhi oleh modernisasi sekarang ?
3. Apa makna kita melakukan spiritualitas ?
Suci Ramadhaniyati (4915133404)
BalasHapusP.IPS B 2013
Modernisasi adalah sebuah proses di mana seseorang atau manusia harus menuntut diri sesuai teknologi yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Pada abad pertengahan, modernisasi justru melawan paradigma yang berasal dari seorang agamawan pada masa itu. Lalu modernisasi pun memunculkan industrialiasi hingga sekarang industrialisasi itu mampu menciptakan teknologi yang teramat canggih.
Menurut Rene Descartes (filsuf) keberadaan manusia ditentukan oleh fikiran yang rasional yaitu sumber kebenaran yang pasti dan tak terbantahkan. Begitu pula dengan agamawan pada masa pertengahan yang memiliki paradigma bahwa sumber kebenaran mereka berasal dari Tuhan dan tidak mungkin bisa terbantahkan. Namun, modernisasi membantah bahwasanya suatu kebenaran bebas untuk dicari sendiri dari mana asalnya. Modernisasi membebaskan untuk kita mencari-cari suatu kebenaran yang mutlak untuk kita. Tetapi itu semua justru menciptakan rasa individualisme di dalam diri individu, sehingga secara langsung, individualisme tersebut mempengaruhi tingkat spiritual manusia yang semakin menurun seiring dengan modernisasi yang semakin berkembang.
Jika kita bercermin pada abad pertengahan, maka pada abad sekarang pun modernisasi yang melahirkan teknologi canggih, sangat mempengaruhi karakter manusia. Modernisasi menyebabkan beberapa individu menjadi individualis dan menurunkan tingkat spiritual. Padahal, jika di lihat dari manfaat, modernisasi memiliki manfaat dan efek yang sangat besar untuk lingkup kehidupan manusia yang kompleks. Pada hakikatnya semuanya proses pasti ada konsekuensi yang ditimbulkan, termasuk juga modernisasi. Jika kita tidak cerdas memilah kemudian memilih maka modernisasi dapat menghantarkan kita ke zaman di mana pengalihan fungsi manusia oleh teknologi yang disebut dengan humanisasi. Maka keseimbangan antara moderniasi dan tingkat spiritualitas individu harus berjalan selaras atau bahkan kita harus lebih meningkatkan tingkat spiritual karena agama adalah pondasi hidup.
1. Apa penyebab modernisasi pada abad pertengahan melawan paradigm para agamawan?
2. Bagaimana seorang filsuf menanggapi kasus modernisasi?
3. Kenapa pada abad pertengahan timbul paradigma yang berbeda antara agamawan dengan modernisasi? Apakah keduanya tidak bisa saling berkorelasi atau melengkapi satu sama lain?
4. Bagaimana pendapat Bapak tentang modernisasi memasuki era yang sangat canggih ini di Indonesia dengan bermunculan gadget-gadget yang jika salah penggunaannya justru merusak spiritual manusia?
Nama : Yolla Rachmaan Ismatullah
BalasHapusNim: 4915133429
Kelas: P. IPS B 2013
Pada zaman modern memang pemikiran ilmiah membawa manusia kearah yang lebih maju. Otoritas ilmu pengetahuan sangat kuat hingga nilai-nilai religius pada abad pertengahan terabaikan. Berbagai kemajuan dari zaman uap sampai zaman listrik, lalu zaman atom, elektron, radio,robot, televisi, dan zaman ruang angkasa. Memang tidak dapat dipungkiri kemajuan zaman modern ini sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Modernisasi telah mengubah pemikiran-pemikiran dan paradigma manusia tanpa kita sadari.
Seperti yang dikatakan dalam tulisan ini bahwa industri dan industrialisasi membawa dampak yang luar biasa pada perubahan paradigma hidup. Negara Indonesia yang dahulunya dikenal sebagai Negara agraris kini penduduknya lebih memilih bekerja di industri. Di zaman ini manusia sangat dipacu untuk lebih berkerja keras dengan persaingan yang ketat. Hal ini tentu saja menjadi beban bagi manusia yang menimbulkan rasa stress. Dan untuk mengobati rasa stress itu memang perlu adanya hiburan. Namun, bukan berarti kita mencari hiburan yang sebebas-bebasnya. Sebagai umat beragama kita harus menjadikannya sebagai landasan untuk memfilter dampak dari modernisasi ini.
1. Apa tantangan bagi ilmu filsafat mengadapi perkembangan zaman?
2. Apakah para pemikir yang berpandangan homosentris tidak menganggap adanya tuhan?
3. Apa dampak negative dari kedua zaman itu antara zaman pertengahan dan zaman modern?
4. Bagaimana kita menyikapi tantangan zaman yang banyak tuntutan ini?
Siti Amellia Rachmah (4915133442)
BalasHapusPendidikan IPS B 2013
Moderenisasi merupakan suatu pengaruh yang berasal dari pemikiran-pemikiran para filsuf modern yang menganggap bahwa rasio merupakan dasar suatu kebenaran. Hal ini menyebabkan hilangnya spiritualitas, agama dan ketuhanan yang besar kemungkinan akan menyebabkan paham atheisme di mana-mana. Inilah hakikat kesombongan manusia, dengan hanya dibekali akal saja maka mereka berfikir bahwa kebenaran akal adalah segalanya dan meniadakan peranan Tuhan. Sebenarnya sampai di mana pemikiran para penganut rasio ini tentang Tuhan?. Ini cukup membingungkan, mereka sanggup memikirkan penemuan-penemuan dengan matematika dan ilmu alam lainnya yang membutuhkan kejeniusan tinggi dan pemikiran mendalam. Tapi mengapa mereka tidak bisa memikirkan hal yang sederhana mengenai siapakah pencipta mereka?. Setidaknya sebelum mereka memikirkan hal-hal yang yang lebih jauh, maka seharusnya mereka memikirkan dari mana mereka berasal dan siapa penciptanya.
Modernisasi menimbulkan beberapa dampak negatif, diantaranya berhasil menanamkan paradigma mekanis dan materialis dalam kehidupan nyata melalui industrialisasi. Ekonomi yang berpusat pada industri mengharuskan semua orang hidup dalam jadwal yang sangat ketat, melewati rutinitas hidup yang monoton. Dengan kerja keras ini, maka akan ada kejenuhan dalam diri manusia dengan aktivitas yang monoton dan melelahkan itu. Sehingga dalam melampiaskannya mereka menghibur diri dengan melakukan narkoba dan sex bebas. Dengan kejenuhan tersebut manusia juga akan frustasi, stres bahkan bunuh diri. Dengan ini, modernisasi telah gagal memberikan kebahagiaan sejati dalam kehidupan manusia. Maka di sinilah peranan agama dan spiritual sangat diperlukan untuk menyirami jiwa atau rohani manusia dalam mengalami kesulitan hidup, akan tetapi bagaimanakah tanggapan para pemikir rasio mengenai hal ini?
Nama : Dinta Fajryenti
BalasHapusNim : 4915131386
P IPS REG A 2013
modernisasi memang sudah banyak merubah dunia. terutama dalam bidang teknoogi. kita tidak dapat menolak datangnya modernisasi, karena itu adalah salah satu cara untuk memajukan kehidupan. namun saat modernisasi itu masuk ke dalam kehidupan kita, kita harus bisa menyaring modernisasi yang sesuai dengan budaya kita, terutama agama kita. modernisasi juga harus didukung spiritualitas agar tidak melenceng dari agama yang kita anut.
Pertanyaan :
1. apakah semua wujud modernisasi itu baik untuk kehidupan manusia ?
2. Bagaimana cara menyeimbangkan antara modernisasi dengan Spiritual ?
3. Apakah zama modernisasi ini lebih baik daripada zaman peradaban ?
Nama : SeptiDwiAmbarwati
BalasHapusNIM : 4915131371
P.IPS A 2013
Kecanggihan tekhnologi dapat memperbudak manusia itu sendiri bahkan lupa dengan Tuhan. Sebelum modernisme orang berpegang teguh pada ajaran agama. Seiring berjalannya waktu di era modernisasi, tekhnologi semakin canggih banyak yang berpaling pada agama.Contoh kecanggihan senjata untuk berperang melawan manusia itu sendiri dan merakit bom untuk membunuh manusia itu sendiri (teroris, senjatakimia, dll). Intinya modernisme menyebabkan manusia lemah spiritualisme.
Pertanyaan :
1. Apadamoakpositifdannegatifdarimodernisme?
2. Teknologiberkembangsangatpesat, disisi lain banyak pengangguran meningkat di seluruhdunia? Apakah duahal ini saling berhubungan?
Lucy Santa Katarina (P. IPS A 2013)
BalasHapusSaya setuju dengan pendapat bapak yang tertera dalam tulisan diatas, bahwa kebahagiaan manusia tidak hanya dari materialisme melainkan kebahagiaan spiritual (sejati). Manusia menjadi seperti individualisme karena keserakahan mereka yang tak pernah puas akan yang mereka miliki. Ini yang mengakibatkan keadaan spiritualisme hanya menjadi pajangan debu saja. Modernisasi menjadikan manusia berubah total. Mulai dari manusia berubah fungsi, berubah sifat, berubah karakter, dll.
Pertanyaan :
1. Mengapa modernisasi terjadi ?
2. Mengapa modernisasi bisa merubah tujuan kebahagiaan manusia yang mulainya dari kebahagiaan spiritual menjadi materialis ?
3. Bagaimana cara meminimalisir keburukan yang terjadi akibat terjadinya modernisasi ?
Siti Mastoah
BalasHapusP.IPS A 2013
Sangat benar apa yang dikatakan oleh bapak tentang work hard play hard ini. karena banyak sekali dampak yang diberikan oleh penyakit modernitas ini. seperti yang telah bapak kemukakan di blog di atas. namun faktanya di jaman sekarang ini nampaknya semua manusia telah dipengaruhi oleh modenitas ini. dan memberikan dampak yang sangat luar biasa. dan kebanyakan memberikan dampak yang negatifnya. banyak orang yang menyalahgunakan kemajuan modernitas karena kurangnya nilai-nilai spiritual yang ditanamkan pada dirinya. kehidupan menjadi monoton dan tak ada variasi hidup seperti contoh orang-orang yang bekerja di dunia industri tersebut..
bagaimana cara agar kita dapat mengambil dari hikmah positif modernisme ini? karena kebanyakaan dampaknya itu hanya dampak negatifnya saja.
apakah modernisasi akan terus berkembang seiring dengan kemajuan jaman ?
mengapa para ilmuan lebih menggunakan akal pikiran dan modernisasi dibandingkan dengan spiritual ? padahal sudah sangat jelas bahwa ilmu itu sifatnya probabilistik.
WINDI MELANDINI
BalasHapus4915131379
P.IPS A 2013
Modernisme merupakan konsep hubungan manusia dengan lingkungannya di zaman modern. Munculnya modernisme bersamaan dengan munculnya Renaissance. Modernisme juga merupakan suatu kekuatan dalam perkembangan sejarah. Munculnya modernisme memacu perkembangan peradaban manusia pada zaman dulu , dan pada zaman ini bumi mengalami perubahan yang bergejolak. Dengan adanya modernisme pertumbuhan pusat hiburan malam menjadi pesat, penggunaan narkoba dan miras menjadi marak, tetapi dengan adanya modernisme kehidupan manusia menjadi lebih maju banyaknya tekhnologi dan penemuan baru.
1. Dengan adanya modernisme lebih banyak menghasilkan dampak positif atau negatif?
2. Jika tidak ada modernisme apa yang akan terjadi?
3. Apa yang harus dilakukan agar tidak terkena dampak negatif dari modernisme?
semakin mengakarnya zaman modernisasi semakin hilang juga nilai-nilai spiritual pada diri manusia di akibatkan karena adanya ambisi untuk memajukan sebuah kehidupan. ini lah yang salah pada pemikirana manusia moderen yang lebih mengedepan kan suatu nilai duniawi maka tak heran ketika dia merasa kelelahan tak ada nilai spiritual pada dirinya sehingga mengakibatkan suatu kehampaan luar biasa pada jiwanya. sehingga yang timbul justru manusia moderen dari luar saja sedangkan jiwanya masih seperti jahiliyah. padahal sejatinya manusia itu harus memoderen kan dulu kualitas dirinya secara batin karenanya ada ilmu agama.
BalasHapus1. seberapa penting kah manusia menganggap modernisasi itu sebagai sebuah keagungan yang harus di utamakan ?
2. mengapa kadang kala spiritualitas di samakan dengan kultur ?
3. adakah ilmu filsafat yang secara khusus membahas pengaruh spiritualitas terhadap kehidupan
NAMA: SANDI ALFI FEBRIANTO
BalasHapusKELAS: P.IPS 2012 A
NIM:4915122532
moderenisasi bukan hal yang baru jika kita melihat aspek kehidupan banyak belahan wliayah yang sudah mulai menjajaki nikmtanya moderenisasi memnag kita tidak dapat pungkiri moderenisasi mempunyai hal yang positif dan hal yang negatif hal ini bisa kita lihat di tulisan Dr. Nusa Putra tetapi sekaranga jangan permaslahakan lagi tentang dampak positif dan dampak negatif yang di tumbulkan oleh moderenisasi karena dari zaman dahulupun moderenisasi sudah ada sekarang tinggal bagaimana individu individu menyikapinya hal inilah yang menjadi hal terpenting karena sebisa mungkin kita bisa mengatasi dampak dampak yang terjadi karena moderenosasi.
Rumusan masalah?
1. jika kita tinjau dari tulisan di atas ada beberapa suku di indonesia yang sudah mencicipi moderenisasi mengapa hal ini bisa terjadi?
2.apakah sektor yang paling terkena dampak baik denga adanya moderenisasi?
3.bagaimana kita menyikapi moderenisasi yang terjadi di lingkungan sosial tempat kita tinggal
Nama : Maulida Nurul Atikah
BalasHapusNIM : 4915137155
PIPS Reguler B 2013
Moderenisasi adalah satu kata yang mungkin tidak asing bagi kita. Moderenisasi itu sendiri adalah suatu mobilitas dimana sesuatu hal yang mengalami perubahan ke arah yang lebih maju. Moderenisasi tidak selama nya terjadi dalam perubahan yang berbau negatif saja. Akan tetapi jika kita kupas dalam konsep yang lebih dalam maka akan ada juga yang berbau positif. seperti halnya moderenisasi yang terjadi pada masyarakat suku Baduy. Memang mereka susah untuk mengalami kemajuan tersebut yang lebih bersifat konservatif ataupun lebih cenderung untuk mempertahankan kebudayaan nenek moyang.
Pertanyaan :
1. Apakah moderenisasi berbeda dengan globalisasi?
2. Mengapa pada masyarakat yang bersikap tertutup sangat susah untuk melakukan moderenisasi?
3. Apakah benar manusia itu berasal dari monyet ?
Nama: Daniel Pranata
BalasHapusP.IPS B 2013
NIM : 4915133407
Modernisasi bukanlah sesuatu hal yang salah karena bagaimanapun itu adalah sesuatu yang seharusnya terjadi dan itu juga tidak lepas dari penelitian yang di lakukan oleh para ilmuwan sehingga melahirkan teori modern. Para ilmuwan saat itu lebih mementingkan berpikir secara Rasio/Logika dan melihat sesuatunya secara Empiris. Seperti pada abad pertengahan terjadinya pertentangan antar kaum ilmuwan dengan kaum agamawan. Para ilmuwan pada saat itu beragumen bahwa alam itu dapat di teliti dengan indrawi sehingga tidak ada hubungannya dengan hal spiritual, tetapi para kaum agamawan menentang itu semua karena bagi mereka semua itu berhubungan dengan hal spiritual tersebut. Mengutip dari tulisan pak nusa yang saya baca “ Modernisasi tampaknya memang berhasil mengembangkan paradigma keilmuwan mekanis dan materialis, bahkan telah pula berhasil mengejawantahkan paradigma yang sama dalam kehidupan. Namun gagal memberikan kebahagiaan sejati pada manusia dan masyarakat ”. Jika dikaitkan dengan jaman modernisasi dan industrialisasi saat ini, pola berpikir seperti kaum ilmuwan tersebut sama dengan beberapa pola pikir manusia saat ini. Secara tidak sadar mereka sudah tidak lagi mementingkan sesuatu yang berhubungan dengan spiritual, mereka jauh lebih mementingkan material. Sehingga manusia tidak bisa merasakan kebahagiaan sejati melainkan hanya kebahagiaan semu.
Pertanyaan:
1. Mengapa pada saat itu para ilmuwan tidak mempercayai sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat spiritual ?
2. Apakah suatu saat nanti manusia benar-benar akan melupakan hal-hal yang bersifat spiritual (dalam hal ini yang berhubungan dengan Tuhan) ?
3. Apakah ilmu pengetahuan nantinya dapat benar-benar menjelaskan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan ilmu agama ? Atau mungkin sampai kapanpun ilmu pengetahuan dan ilmu agama tidak akan bisa di kaitkan satu sama lain ?
Sella Alferaria
BalasHapus4915131419 / P.IPS A 2013
modernisme telah melahirkan saintisme. melalui perang paradigma dari beberapa ilmuan memberikan hasil bahwa kehidupan ditentukan oleh akal dan fikiran melalui penalaran. modernisme memberi kebebasan pada manusia untuk mencari dan menentukan sendiri kebenaran, tujuan hidup dan anutan keyakinannya, hal ini jika difikirkan memang tidak masuk akal jika segala sesuatu yang terjadi alasannya hanya berpusat pada Tuhan. Jadi wajar saja jika pada abad pertengahan yaitu zaman teosentris telah digeser oleh zaman Homosentris. Dari modernisme bisa kita ambil mnfaatnya bahwa, dalam meniliti apa yang ada di alam membuat kita berfikir kritis untuk mencari kebenaran tersebut. Jika dalam penilitian dibutuhkan akal fikirian dan penalaran, maka saya setuju dengan tulisan bapak bahwa alam adalah sesuatu yang rasional yang dapat dimengerti dan diprediksi. Suatu kebenaran di alam tentunya diperoleh dari eksperimen yang dapat diulangi oleh orang lain. Karena eksperimen merupakan ketentuan untuk menambah keyakinan dari apa yang kita fikirkan.
Modernisme memberikan pencerahan bagi manusia sehingga manusia bisa maju dan menjadi ciri khas dari modernisasi. wujud berhasilnya dari modernisme adalah industri. Kehidupan dari era pertanian, mengarah maju tentunya lebih cenderung ke era industrI. Sehingga gaya hidup manusiapun berubah. Namun, kelemahan dari modernisme adalah tidak ada tempatnya spiritualitas, sehingga banyak sekali manusia telah kehilangan makna keberadaannya dalam kehidupan. Hal ini dibuktikan dari dampak negatif modernisme yang mewujudkan industri, terutama industri hiburan yang cenderung mengarah pada narkoba, pergaulan bebas, dan lain sebagainya.
Pertanyaan
1. Bagaimana para ilmuan memunculkan kesadaran bahwa teosentris bukan langkah tepat untuk mencari kebenaran?
2. Apa penyebab ketika manusia sudah berpengaruh kepada modernisme tetapi kehilangan spiritualitas?
3. Mengapa masih saja ada manusia yang memiliki gaya hidup irasional?
Siti Chadijah
BalasHapusP.IPS B 2013
Modernisme yang mempengaruhi paradigma orang-orang untuk hidup keras. Tetapi, mereka melupakan bahwa dibalik kerja keras mereka ada campur tangan Tuhan. orang-orang modern memang sudah sangat bekerja keras dan sangat menikmati hiburan di dunia, tapi mereka lupa untuk bekerja keras untuk di akhirat nanti. karena kerja keras yang menyedot energi jiwa mereka seharusnya jangan mengisi jiwa mereka lagi dengan hiburan seperti itu. Tetapi, dengan beribadah kepada Tuhan.
1. bagaimana cara mengubah agar orang-orang tidak lagi hidup monoton?
2. bagaimana cara mengubah agar orang-orang modern tidak menghilangkan spiritualitasnya?
3. apakah orang-orang modern beranggapan bahwa spiritualitas tidak penting sehingga hanya mementingkan dunia saja?
Muhamad Asharianto
BalasHapusP.IPS R B 2013
4915133408
Paham serta ideologi pada zaman pertengahan yang mempertentang akan munculnya teori rasio oleh para tokoh-tokohnya , ilmu pengetahuan yang bisa di cerna secara nalar dan akal menurut rasionalnya. Para tokoh teorisentris yang menentang paham rasio tersebut. pemahamna akan rasio yang mengedepankan akal serta nalar untuk mencapai sebuah modern menjadi pendobrak kebebasan akan hak dari seorang manusia untuk menjalani hidupnya dengan cara pandang mereka sendiri, tanpa adanya pemahaman akan spritual ataupun agama sebagai pedoman hidup. Banyak hal yang terjadi akibat modernisasi tersebut yaitu dampak negatif maupun dampak positif. dampak negatif dari modernisasi membuat manusia menjadi mahkluk yang individualis dan matrealis . tetapi dampak positif dari modernisasi seperti contoh singkatnya cahaya yang menerangi kegelapan malam kita saat ini banyak mengkontribusi dalam kehidupan kita. Dengan itu cobalah untuk menyelaraskan antara kehidupan spiritual kita dengan kehidupan modern. Karena kita pun tidak bisa untuk melepaskan peranan modernisasi yang telah membantu serta mempermudah kebutuhan kehidupan kita dengan peran positif.
pertanyan :
1. Bagaimana para tokoh pencetus pemaham rasio bisa berfikir untuk melahirkan sebuah paham rasio pada zaman yang menganut paham teosentris?
2. apakah di masa depan nanti akan muncul paham-paham lain selai teori homosentris atau rasio?
3. Kenapa mereka yang melakukan kehidupan secara rasio tanpa mengerti akan paham spiritul, meyakini keyakinan secara rasio dalam menjalani kehidupannya?
Nama : Nur Cholis A.S
BalasHapusP.IPS B 2013
NIM :4915137156
Berawal dari kuatnya nilai-nilai agama yang disalah gunakan oleh para agamawan,agama merupakan hubungan manusia dengan tuhan.Seiring berjalannya waktu nilai agama mulai runtuh secara perlahan,karena apa ? Sudah pasti manusianyalah yang berperan.Akal pemikiran manusia yang begitu hebat ternyata banyak disalahgunakan,niat baik yang seringkali tidak sejalan dengan apa yang diharapkan.Modernisasi yang bermula dari era industry merupakan hal yang dapat menjauhkan kita dari tuhan,tekanan untuk terus bersaing membuat kita lupa apa tujuan kita hidup didunia,modernisme juga membuat manusia menjadi sangant individual dan cenderung mencurigai sesamanya,sehingga hidup mereka tidak tenang dan mulai menjadi egois.Karena modernisasi jugalah banyak manusia menelantarkan kewajiban seperti peran ibu terhadap anaknya,tanggung jawab seorang suami,kaum muda yang semakin temperamental,hingga nilai moral yang semakin surut.Akibat ketatnya persaingan dalam era modernisasi tak sedikit pula orang yang pesimis terlebih dahulu sebelum menghadapi kehidupannya,seringkali terdengan kata-kata “tidak ada masa depan bagi orang miskin dan tak mampu” sungguh ironis jika dilihat,seiring majunya zaman yang semakin modern dan canggih tetap saja ada yang berfikiran seperti itu.Bahkan adapula orang yang hanya berpasrah diri pada tuhan.Memang takdir ada ditangan tuhan namun kita sering lupa bahwa tuhan belum memberitahu takdir tersebut.
1.Sejauh mana modernisasi dapat terus berjalan ?
2.Apakah ada titik jenuh manusia dalam melakukan modernisasi ?
3.Bagaimana peran agama dapat berdampingan dengan modernisasi ?
4.Mampukah agama dapat bertahan dalam era modernisasi ?
5.Apakah seiring zaman yang modern,agama pun ikut menjadi modern ?
Nama : Selvi Indriani
BalasHapusNo.reg : 4915131405 ( P.IPS A 2013 )
Modernisme memang banyak membawa dampak, baik dampak negatif maupun positif. Modernisme banyak membawa pengaruh bagi masyarakat didunia. Sisi positifnya adalah perkembangan teknologi semakin maju zaman semakin canggih teknologi yang ada teapi sisi buruknya banyak menghilangkan sisi spiritual yang dimiliki manusia sekarang, seperti yang dijelaskan pada artikel diatas bahwa kemajuan teknolgi banyak yang menentang sisi spiritual manusia . maka dari itu kita sebagai manusia harus lebih hati-hati menyaring kemajuan teknologi yang ada. Manusia jaman sekarang dianggap sebagai robot, bekerja sampai malam maka dari itu banyak yang mengalami stress sehingga menghibur diri ke tempat-tempat hiburan malam .
1. Bagamana cara mengatur kehidupan agar medernisme dan spritual hidup berdampingan secara seimbang ?
2. Apakah modernismeyang mengatur kehidupan bangsa sekarang ?
3. Menurut bapak lebih banyak pengaruh negatif atau positif dari modernisme ?
Nama : Teguh Aji Putra
BalasHapusKelas : P.Ips B 2013
Nim : 4915133436
Modernisasi merupakan perubahan masyarakan yang bergerak secara terarah dan terstruktur yang bergerak dari keadaan tradisional atau pra modern menuju masyarakat yang modern. Pada masa modernisasi ini seseorang harus memiliki cara berpikir yang kritis dan ilmiah. Selain itu seseorang harus memiliki skill/keterampilan, kemampuan dan pendidikan agar bisa bertahan pada zaman modernisasi ini. Secara tidak langsung modernisasi telah merupah cara berpikir seseorang menjadi lebih individualis. Modernisasi dan teknologi merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan dan kedua hal tersebut membuat perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan manusia.
1. Mengapa modernisasi dapat merubah cara berpikir seseorang?
2. Mengapa skill dan pendidikan sangat dibutuhkan pada zaman modernisasi?
3. Apa perbedaan antara zaman tradisional/pertengahan dengan zaman modernisasi ini?
Nama saya Ade Nika Oktavia, P. Ips Reg. A 2013
BalasHapusDari tulisan yang berjudul Work Hard Play Hard saya berpendapat bahwa :
Modernisme ialah konsep yang berhubungan dengan hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya di zaman modern.Dari perkembangan zaman ke zaman setiap kehidupan pasti mengalami perubahan entah itu baik atau tidak. Modernisme termasuk akibat dari adanya perkembangan zaman. Mungkin di zaman sekarang yang serba praktis dan canggih terkadang bertentangan dengan ilmu-ilmu agama. Para ilmuan yang semakin berfikir canggih dan teoritis tentang yang ada didunia ini, ilmunya bertentangan dengan para agamawan. Secara agama dalam islam kususnya kehidupan yang ada didunia ini berdasarkan yang tertera dalam kitab suci Al-qur’an sedangkan dalam keilmuan sangat bertolak belakang dan menentang adanya Tuhan sebagai pencipta manusia dan alam semesta ini. pertentangan itu membuat para agamawan cemas akan kehancuran agama kita dan mereka berusaha memberontak keras tanpa mempedulikan adanya solidaritas dan saling merhargai atau menghormati antara manusia dan agama masing-masing. Menurut para agamawan suatu teori yang menurut para ilmuan itu radikal justru menurut para agamawan itu sangat menentang ketuhanan. Seharusnya kita harus saling menghargai sesama manusia dan menghargai pendapat-pendapat tentang dunia ini agar tidak terjadi perpecahan karena konflik. Solusi untuk para agamawan harus menegakkan agama tetapi jangan melupakan sifat solidaritas, saling menghargai antar sesama manusia.
Bagaimana menyikapi tentang modernisme ?
Apakah sebuah modernisme banyak memberikan dampak bagi para agmawan ?
Apa yang membuat pertentangan antara para ilmuan dengan para agamawan ?
Nama :dara nirmala r
BalasHapusNo.reg:4915131413
Menurut saya dari zaman ke zaman selalu adanya perubahan dulunya masyarakat indonesia hidup sebgai mahluk hidup yang agraris sampai akhirnya adanya mahluk hidup yang modernisme.Dampak positif dari modernisme itu pun berdampak pada industri dari dulunya pertanian sampai akhirnya skrg semua menggunakan teknologi menjadikan sebuah perkerjaan lebih mudah .Tapi dampak negatifnya yaitu semua jadi lupa waku karna diotaknya sudah terisi denga n kerja kerja dan kerja.Karna itulah manusia terutama yang tinggal diibukota ini mencari kesenangan buat menghibur dirinya itu.Yang suntuk akan pekerjaan yang sangat padat dengan cara pergi ke diskotik malam,narkoba,dan seks bebas.Dari sinilah saya menanggapi perubahan yang sangat drasis.
Pertanyaan :
1.Bagaimana menanggapi dampak negatif dari suatu modernisme?
2.Apakah modernisme itu sudah merajalela didunia?
3.Ciri ciri apa sajakah orang modernisme?
DINNY MAYANGSARI
BalasHapus4915137150
P.IPS B 2013
Jika iman seseorang tidak teguh terhadap komitmen sppiritualnya, mereka akan menjadi seorang 'workaholic' dengan seiringnya zaman yang semakin modern ini.
pertanyaan :
1. Apakah dengan berkembanganya zaman modern ini, akan terciptanya sebuah robot yang menggantikan posisi manusia sebagai pekerja sehingga manusia hanya tinggal duduk dirumah dan robotlah yang bekerja?
2. Apakah dengan adanya modernisasi dalam kehidupan zaman sekarang membuat manusia menjadi seorang 'workaholic' atau malah sebaliknya membuat manusia menjadi malas karena segala sesuatunya terasa begitu instan dan mudah dengan berbagai macam tekhnologi yang ada?
3. Mungkinkah manusia akan melupakan tujuan hidup mereka yang sebenarnya sebagai makhluk yang spiritual akibat modernisasi?
Syifa Maharani Daniar
BalasHapus4915131400
PIPS.A
menurut saya dizaman agraris manusia sangat mandiri dalam mengatasi pekerjaan, tetapi karena adanya perubahan dari zaman ke zaman tersebut timbulah adanya modernisme yaitu terjadinya dampak terhadap industri yang semakin canggih karena teknologi dizaman modernisme tersebut berdampak pada industri diindonesia yaitu kecanggihan teknlogi tersebut yang mempermudah proses kerja industri tersebut dan hal modernisme ini juga berdampak terhadap manusia yang bekerja terus menerus sehingga di merasa lelah dan mencari hiburan hiburan ke dunia malam terjerumus ke narkoba dan sex bebas.
PERNYATAAN!!!
1.bagaimana cara mengatasi seseorang yang mengalami hal negativ tersebut?
2.apakah modernisme itu berpengaruh besar didunia?
3.mengapa modernisme sangat berjalan dengan cepat seiring waktu?
Tarmuji
BalasHapusPIPS B 2013
4915133414
Modernisasi. Dalam era ini kita dituntut untuk lebih bisa menguasai ilmu pengetahuan tekhnologi (IPTEK) agar mampu bersaing dengan yang lain. Tapi dalam era ini jangan lupakan iman dan taqwa (IMTAQ) agar tidak salah jalan. Jadi untuk sukses dunia dan akhirat sebaiknya kita seimbangkan antara IPTEK dan IMTAQ.
Pertanyaan:
1. Apa yang membedakan antara industri dengan industrialisasi ?
2. Apakah hanya orang yang berpendidikan dan kreatif saja yang bisa bekerja di sektor industri ? Lalu bagaimana dengan orang yang hanya memiliki kreativitas saja dan tidak berpendidikan atau sebaliknya ?
3. Bagaiaman cara menyikapi agar sikap fundamental tidak hilang tergerus oleh arus modernisasi ?
Terima Kasih
Ayu Anggraeni
BalasHapusP.IPS A/ 2013
Reg : 4915131415
Modern itu baru atau terbaru, modernisasi merupakan perubahan ke arah yang lebih baik dalam hal ini meliputi perkembangan teknologi maupun ilmu pengetahuan. Sejatinya modernisasi ini berdampak positif namun terkadang kita lupa makna modernisasi dan westernisasi sehingga perilaku ke barat-baratan ditiru oleh para eksekutif muda metropolis.
Perlu di ingat Spiritualitas atau agama itu sifatnya fundamental sedangkan ilmu itu dinamis dan relatif sehingga keduanya tidak bisa disamakan begitu saja. Rasio atau kemampuan berpikir manusia juga sifatnya terbatas sehingga tidak semua hal yang ada di bumi bisa di jelaskan oleh ilmu pengetahuan, oleh karena itu spiritualitas atau agama perlu menjadi pegangan dan pandangan hidup kita, agar kita tidak kehilangan makna hidup.
1 Apakah selamanya agama dan ilmu pengetahuan tak bisa disatukan?? Padahal agama itu bisa menjadi pegangan dan petunjuk bagi kehidupan manusia.
2. bagaimana meminimalisir dampak modernisasi dan apakah para eksekutif muda metropolis yang telah terjerumus kejamnya modernisasi bisa kembali seperti semula?
3. mengapa kebanyakan dari para ilmuwan mengesampingkan spiritualitas bahkan menganggap tidak ada tempat untuk spiritualitas?
Ilham Pamungkas (4915133444)
BalasHapusPendidikan IPS B 2013
Berbicara mengenai Modernisme dan industrialisasi keduanya saling berkaitan dengan kehidupan manusia. Akibatnya muncul berbagai kapitalisme terhadap sesuatu, tak hanya pada ekonomi, bahkan ilmu pengetahuan pun telah ter(kapital)isasi yang menyebabkan manusia yang individualis tanpa memikirkan kepentingan orang lain. Modernisasi sangat dominan sehingga peran Agama (spiritual) tergantikan olehnya.
Petanyaan :
1. Bagaimana keterkaitan antara Modernisasi dan industrialisasi?
2. Apakah modernisasi menggeser sistem kebudayaan yang ada?
3. Bagaimana menyatukan peran spiritual dengan ilmu pengetahuan?
Ayu Anggraeni
BalasHapusP.IPS A/ 2013
Reg : 4915131415
Modern itu baru atau terbaru, modernisasi merupakan perubahan ke arah yang lebih baik dalam hal ini meliputi perkembangan teknologi maupun ilmu pengetahuan. Sejatinya modernisasi ini berdampak positif namun terkadang kita lupa makna modernisasi dan westernisasi sehingga perilaku ke barat-baratan ditiru oleh para eksekutif muda metropolis.
Perlu di ingat Spiritualitas atau agama itu sifatnya fundamental sedangkan ilmu itu dinamis dan relatif sehingga keduanya tidak bisa disamakan begitu saja. Rasio atau kemampuan berpikir manusia juga sifatnya terbatas sehingga tidak semua hal yang ada di bumi bisa di jelaskan oleh ilmu pengetahuan, oleh karena itu spiritualitas atau agama perlu menjadi pegangan dan pandangan hidup kita, agar kita tidak kehilangan makna hidup.
1 Apakah selamanya agama dan ilmu pengetahuan tak bisa disatukan?? Padahal agama itu bisa menjadi pegangan dan petunjuk bagi kehidupan manusia.
2. bagaimana meminimalisir dampak modernisasi dan apakah para eksekutif muda metropolis yang telah terjerumus kejamnya modernisasi bisa kembali seperti semula?
3. mengapa kebanyakan dari para ilmuwan mengesampingkan spiritualitas bahkan menganggap tidak ada tempat untuk spiritualitas?
Risma Elisa
BalasHapusP IPS REG B 4915133403
Menurut pendapat saya, kata - kata Bapak yang ini "Modernisme memang menjanjikan hidup yang lebih sejahtera secara material. Namun tampaknya banyak manusia moderen yang semakin kehilangan makna keberadaan, dan makna hidup. Akar utamanya adalah hilangnya spiritualitas.
Modernisme tampaknya memang berhasil mengembangkan paradigma keilmuan mekanis dan materialis, bahkan telah pula berhasil mengejawantahkan paradigma yang sama dalam kehidupan. Namun gagal memberikan kebahagiaan sejati pada manusia dan masyarakat. sudah sangat jelas bahwa modernisme memiliki dampak yang cukup memprihatinkan bagi umat manusia khusunya zaman sekarang .
1. adakah cara menanggulangi dari dampak modernisme tersebut ?
2. adakah cara menghentikan modernisme yang nyatanya lebih merugikan ketimbang keuntungan yang di dapat dari kehidupan umat manusia ?
3. adakah penjelasan mengenai bagaimana modernisme dapat mempengaruhi dan mengatur kehidupan setiap negara di seluruh dunia ?
terima kasih
Yulinda Indah Pramesta
BalasHapus4915133440
IPS B 2013
Modernisasi merupakan perubahan dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Modernisasi pula menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini. Bila dikaitkan dengan keagamaan atau spiritual tentulah modernisasi sangat jauh berbeda. Ilmu modern diperoleh melalui panca indera eksternal, pikiran dan intelek. Sedangkan, pengetahuan tentang dimensi spiritual diperoleh melalui organ-organ perasa/ indra halus, pikiran halus. Bila ilmu pengetahuan adalah memahami penciptaan, maka spiritual adalah memahami sang pencipta. Jelas sangat berbeda perbedaannya. Disini para ilmuan telah mengembangkan pola pikir modernisasi bahwa kehidupan manusia tidak hanya terpaku oleh kitab suci saja namun dapat dibuktikan secara ilmiah dan empiris. Modernisasi ini menimbulkan berbagai dampak yang justru negatif bagi kehidupan manusia, seperti yang tertulis di tulisan bapak bahwa " Manusia moderen kemudian dijangkiti sejumlah penyakit khas modernitas, susah dan tak bisa tidur, kesepian justru dalam keramaian, merasa terasing, kehilangan orientasi diri dan tujuan hidup"
Pertanyaan:
1. Apakah westernisasi juga mempengaruhi modernisasi?
2. Bagaimana filsafat rasionalisme memandang modernisasi ini?
3. Bagaimana untuk mengatasi kelemahan atau sisi negatif dari modernisasi yang dapat membuat manusia semakin lama semakin hilang akar spiritualitas dalam dirinya?
Kusumaningdyah (4915133417) p.ips B 2013
BalasHapusawalnya saya kira dalam artikel ini membahas mengenai lagu work hard play hard, ternyata tidak ada sangkut pautnya.
Sejatinya, kehidupan manusia memang akan selalu mengalami perubahan. Dan perubahan itu pasti ada sisi positif dan sisi negatifnya. Seperti artikel ini, menjelaskan perubahan dari abad pertengahan ke zaman modernisasi serta dampak-dampak yag di timbulkannya. Saya setuju dengan artikel pak Nusa. Mengenai perspektif mereka terhadap ilmu alam, semakin perkembangan zaman yang membuat sisi spiritual seseorang memudar, mengakibatkan seseorang itu lebih mengedepankan duniawi. Sehingga menciptakan teknologi-teknologi yang kadang mengesampingkan nilai-nilai agama.
1. Bila banyak dampak negatif yang ditimbulkan dalam perubahan dari abad pertengahan ke zaman modernisasi, apakah perubahan tersebut dikatakan gagal?
2. Siapa yang bertanggung jawab atas kegagalan tersebut?
3. Bila hal ini gagal, bisakah zaman modernisasi di kembalikan ke abad pertengahan?
Nurul Ramadhita P. W
BalasHapus4915133415
P.IPS Reg B 2013
Pada dasarnya modernisme dan spiritualisme merupakan dua hal yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan. Keduanya bukanlah hal yang patut untuk diperdebatkan. Modernisme lebih menekankan pada keadaan yang bersifat rasional sedangkan spiritualis lebih mengutamakan pengalaman inderawi (empiris).
Pertanyaan:
1. Bagaimana seharusnya kita menyelaraskan antara modernisme dengan spiritualisme tanpa mengganggu salah satunya?
2. Apa yang akan terjadi ketika kedua hal tersebut tidak berjalan beriringan?
3. Mengapa bagi sebagian besar orang modernisasi lah yang lebih penting?
Einsten pernah berkata “Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah cacat, dan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta”. Menurutnya, ilmu pengetahuan dan agama saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan. Jadi, pemikiran mengenai ilmu pengetahuan harus dipisahkan adalah sesuatu yang salah. Kedudukan agama lebih tinggi dari ilmu pengetahuan. Oleh karena , agama memberikan petunjuk dan batasan bagi manusia agar mempelajari sesuatu di dalam batas kewajaran.
BalasHapus1. Mengapa agama tidak dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan?
2. Bagaimana cara agar dapat menghindari diri dari efek negatif modernisme?
3. Mengapa para ilmuwan sangat anti terhadap tuhan?
Deasy Tiara
BalasHapus(4915137154)
enstein , “Ilmu tanpa agama pincang”
mungkin inilah gambaran besar atas tulisan bapak, diperluannya keselarasan antar ilmu dan agama
karena ilmu dan agama berjalan beriringan ,bukan saling mendominasi.
di saat ini ilmu pengetahuanlah yang menggambil alih ,sehingga agama terpinggirkan . akankah bisa hal ini terwujudkan? dalam masyarakat modern yang menimbulkan konflik ,adakah alternative yang dapat menyelesaikan masalah ini?
Sebenarnya agama dan ilmu dapat hidaup berdampingan ,jika menggunakan pikiran rasional dan demokratis,sehingga yang dirasa terbuka antar agam dan ilmu pengetahuan .
dan akan lebih baik ilmu dapat melengkapi agama demi mewujudkan kehidupan yang layak berlandaskan nilai moral.
akankah bisa hal ini terwujudkan?
Deasy Tiara
BalasHapus(4915137154)
enstein , “Ilmu tanpa agama pincang”
mungkin inilah gambaran besar atas tulisan bapak, diperluannya keselarasan antar ilmu dan agama
karena ilmu dan agama berjalan beriringan ,bukan saling mendominasi.
di saat ini ilmu pengetahuanlah yang menggambil alih ,sehingga agama terpinggirkan . akankah bisa hal ini terwujudkan? dalam masyarakat modern yang menimbulkan konflik ,adakah alternative yang dapat menyelesaikan masalah ini?
Sebenarnya agama dan ilmu dapat hidaup berdampingan ,jika menggunakan pikiran rasional dan demokratis,sehingga yang dirasa terbuka antar agam dan ilmu pengetahuan .
dan akan lebih baik ilmu dapat melengkapi agama demi mewujudkan kehidupan yang layak berlandaskan nilai moral.
akankah bisa hal ini terwujudkan?
Pada abad pertengahan, para agamawan begitu diserang dengan ilmuwan - ilmuwan yang melihat kebenaran dari fikiran yang rasional. Memang banyak penemuan - penemuan yang dilahirkan pada zaman modernisasi ini. Tetapi entah kenapa saya melihat adanya keangkuhan - keangkuhan manusia ketika saya membaca ini "F. Bacon, Galileo, dan Descartes dalam perkembangan ilmu adalah keyakinan bahwa alam dipersepsi sebagai sesuatu yang tidak mempunyai sifat-sifat manusiawi dan spiritual". Padahal rasio dan indera bersifat terbatas. Mereka menganggap suatu ilmu pengetahuan adalah hal yang mutlak.
BalasHapusYang mau saya tanyakan :
- Mengapa ilmuwan - ilmuwan menganggap ilmu pengetahuanlah segalanya?
- Mengapa sifat induvidualistik merupakan ciri dari modernisasi?
- Apak zaman modernisasi ini bisa disebut zaman robot?
hakimmatul fatonah
BalasHapusp ips b 2013
tuhan memberikan hati pada setiap manusia, dalam hati adanya kepercayaan /iman,dalam konteks modernisme adanya perlawanan melawan keimanan dalam hati, disitu terlihat keteguhan seseorang terhadp komitmen keagamaannya
1. apa yang terjadi bila manusia melupakan adanya konsep ke imanan kepada sesuatu krna modernisasi
2. bagaimana menagapi dampak negatif dari modernisasi
3.mengapa modernisasi dapat mengubah cara fikir dan konsep keimanan seseorang?
APRI TRIWIBOWO
BalasHapusP.ips b 2013
Work hard play hard sebuah judul yang unik dan menarik yang membahas tentang modernisasi. Modernisasi akan membawa dampak positif dan negatif. Dengan pemikiran yang modern akhirnya sampai memasuki zaman seperti sekarang ini. pemikiran yang modern diperlukan untuk mengembangkan keilmuan. Dari modernisasi telah di contohkan salah satunya dari segudang permslahan seperti pada tulisan di atas.Pemikiran-pemikiran modern yang mengabaikan sisi sepiritual kayknya telah berhasil mengubah dunia ini menjadi tidak karuan.
Apakah modernisasi harus menghilangkan sepiritualitas ?
Apakah filsafat terlahir dari buah pemikiran modern? Jika Ya berarti apakah jika seseorang yang ingin mempelajari filsafat harus meninggalkan sisi sepiritualnya atau agamanya ?
Dari kesimpulan tulisan tersebut jika kebahagian manusia berakar pada seperitualitas, apakah seperitualitas tidak mengajarkan untuk berfikir lebih maju, bukankan agama mengajarkan sesuatu yang belum tahu menjadi tahu?
TRIA MAULIDA AGUSTIAR
BalasHapusP.IPS A 2013
4915131404
modernisasi menurut saya mepunyai dua dampak negatif dan positif. dampak positifnya kita sebagai manusia dapat merubah kehidupan kita menjadi yang baik. dampak negatinya manusia selalu bekerja dan lebih mengedepankan duniawi dibandingkan dengan spiritualitasnya.
1. Bagaimana meminalisir dari damapak negatifnya??
2. Apakah dengan terjadinya modernisai manusia mampu merubah dunia ini menjadi yang lebih baik?
3. Bagaimana dengan pola pikir manusia dengan modernsasi ini apakah akan maju dan menjadi orang yang baik atau malah sebaliknya?
Rismawati fadillah
BalasHapus4915131412
Menurut saya modernisme ialah konsep yang sangat erat hubungannya dengan masyarakat dikarenakan perkembangan zaman yang ada saat ini. Karena medernisme memberikan dampak pada perubahan zaman dimana pada zaman sekarang semua serba instan dan praktis.sehingga pada zaman yang serba modern ini manusia harus lebih berfikir kritis dan bijak agar tidak tehanyut dalam perkembangan zaman sekarang ini
1. berdampak besarkah modernisasi bagi perkembangan manusia ?
2. berperan sebagai apakah agama dalam pengaruh modernisasi?
3. mengapa manusia jaman sekarang terlalu mengikuti perkembangan zaman sehingga melupakan budayanya sendiri?
Raras Elvinza
BalasHapus4915131395
Menurut saya modernisme sudah mendarah daging di negara kita ini. Setiap perkembangan pasti ada baik buruknya, tergantung bagaimana cara kita mensikapi perkembangannya tersebut. Di dalam modernisme ini juga memberikan dampak pada perubahan zaman dimana pada zaman sekarang semua serba instan dan praktis sehingga pada zaman yang serba modern ini manusia harus lebih berfikir kritis dan bijak agar tidak tehanyut dalam perkembangan zaman sekarang ini.
1. Bagaimana seorang filsuf menanggapi kasus modernisasi?
2. Apakah modernisasi banyak berdampak negatifnya dibanding positifnya?
3. Mengapa manusia jaman sekarang terlalu mengikuti perkembangan zaman sehingga melupakan budayanya sendiri?
Modernisasi sejatinya merupakan proses kemajuan yang disertai dengan meningkatnya spiritualitas. Tetapi di zaman sekarang, seiring berjalanannya modernisasi, spiritualitas ditinggalkan oleh orang-orang. Lihat saja negara-negara di eropa, mereka tidak menjadikan agama sebagai komoditi utama. Ini yang menjadikan tidak seimbangnya diri seseorang. Walau dari luar mereka terlihat baik tetapi di dalam ada kekosongan. Sekarang ini manusia seperti menjadi budak dari sistem, ironisnya sistem yang memperbudak mereka dibuat oleh manusia juga. Mengapa ada manusia yang membuat sistem yang merugikan manusia lain? Mengapa spiritualittas memudar seiring berjalannya modernisasi? Apa yang salah dari modernisasi?
BalasHapusModernisasi muncul dengan berjuta keinginan baik. Modernisasi muncul karena sebelumnya manusia dikekang oleh pengusaha-penguasaha yang tidak bertanggung jawab. Dengan berjuta keinginan baik maka modernisasi dapat terjadi. Tetapi,kenapa sekarang ini modernisasi mempunyai dampak negatif yang bisa melebihi dampak potif dari modernisasi?
P.IPS B
gustiana restika
Luthfiyani Nadia (4915133432)
BalasHapusPIPS B 2013
Dunia modern ini dianggap sebagai dunia yang dipengaruhi oleh praktik dan teori kapitalisme, industrialisme, dan negara-bangsa. Kehidupan modern menghasilkan kemajuan pesat dengan cara pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Modernisme memandang kehidupan hanya yang bersifat duniawi, dan melupakan dimensi metafisik seperti kehidupan akherat. Dengan modernisasi memang mendapatkan kepuasan misalnya dalam berkomunikasi dengan adanya inovasi baru yang lebih canggih. Namun, disamping itu ada pula dampak negatifnya seperti gaya hidup yang bebas. Mereka lupa akan kehidupan setelah ini. Maka perlu adanya keterkaitan antara lahiriah dan batiniah. Bagaimana cara mengkaitkan modernisasi dengan nilai-nilai spiritual? Apa yang menyebabkan bergelimang materi ternyata tidak menjamin terciptanya ketenangan batin? Mengapa mereka tetap kepada modernisasi padahal menjauhkan diri dari keagamaan?
Raka Rosadhi Putra
BalasHapus4915133412
P IPS B 2013
Merupakan sesuatu yang ironis dan dramatis, pada jaman pertengahan, mungkin kita bisa hidup bahagia dengan cara hidup yang mendahulukan agama, tapi disaat yang sama kita tak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi kita. Begitu pula kebalikannya pada jaman modernisasi. Memang, untuk mencapai "kesempurnaan" itu sulit, harus memiliki konsistensi yang sangat luar biasa dalam hidup ini.
1. Haruskan kita kembali ke jaman pertengahan agar bisa menjadi masyarakat yang taat dengan agama?
2. Adakah cara memasukan nilai-nilai spiritual dalam gaya hidup modernisasi?
3. Jika ada, apakah cukup hal itu saja untuk mencapai "kesempurnaan"?
Modernisme berhasil menanamkan paradigma mekanis dan materialis dalam kehidupan nyata melalui industrialisasi. Ekonomi yang berpusat pada industri mengharuskan semua orang hidup dalam jadwal yang sangat ketat, melewati rutinitas hidup monoton dari jam ke jam, hari ke hari sampai tahun ke tahun. Kerap kali rutinitas monotoni ini menghilangkan banyak aspek fundamental dalam kehidupan manusia. Memerangkap manusia dalam kerja-target-kerja-target yang tak berujung. Manusia sungguh hidup secara mekanis, mirip mesin yang sudah dirancang dalam keketatan prosedur yang tetap, dan berulang-ulang.
BalasHapusManusia moderen terjerat dalam kerja keras yang bukan saja melelahletihkan raga, bahkan meyedot energi jiwa. Manusia moderen kemudian dijangkiti sejumlah penyakit khas modernitas, susah dan tak bisa tidur, kesepian justru dalam keramaian, merasa terasing, kehilangan orientasi diri dan tujuan hidup. Dalam hal tersebut saya dapat menganalisis bahwa tidak semua modernisasi memilik dampak baik bagi manusia, terkadang dan paling sering membawa manusia pada kehidupan yang glamor bahkan modernisasi juga yang melemahkan spiritual manusia.
Pertanyaan:
1. Bagaimana upaya mengurangi dan meminimalisir modernisasi?
2. Bagaimana cara menyeimbangkan modernisasi dengan keadaan spiritual?
3. Apa dampak berkepanjangan yang terjadi pada modernisasi?
ELSA PRATIWI
BalasHapus4915133434
P. IPS REG B
Bahwa dulu ada perlawanan terhadap agamawan sehingga terciptalah modernisme yang sekarang disebut modernisasi. Orang jadi lupa oleh tuhannya karena adanya penyakit modernitas seperti susah tidur, merasakan kesepian dikeramaian ehingga memunculkan tempat hiburan malam. Yang berakibat mengendurkan keimanan kita. Dan dari situ saya menangkap judul dari tulisa bapa yaitu work hard play hard. mungkin saya bisa mengibaratkan seperti manusia harus bekerja keras untuk mempunyai kehidupan lebih namun disamping itu kita sebagai manuisa tidak boleh melupakan tuhan yang menciptakan kita. Jadi harus mempunyai keseimbangan antara dunia dan akhirat.
1. Bagaimana cara yang benar mnghadapi modernisasi?
2. Apakah penting adanya modernisasi dalam kehidupan kita?
3. apakah modernisasi mempunyai dampak buruk bagi kita?