(Doa bagi ayahku yang mendapat serangan jantung pada usia 87 tahun)
Mari bermain imajinasi. Bayangkanlah, kita merupakan pilot atau penumpang pesawat Malaysia yang hilang dan sampai sekarang belum ditemukan. Bayangkan, jika kita adalah awak pesawat atau penumpang pesawat Malaysia yang ditembak di Ukraina.
Bayangkanlah, Anda adalah Prabowo Subianto yang kalah dalam pilpres 2014 dan terus saja menunjukkan ketidakpuasan. Bayangkan kita adalah Jero Wacik yang ditetapkan jadi tersangka kasus pemerasan yang masuk dalam kategori korupsi, justru saat masih menteri.
Bayangkanlah kita adalah Lionel Messi yang jadi kapten tim Argentina yang kalah lawan Jerman pada piala dunia. Bayangkalah bahwa kita adalah pelatih Brazil saat dibantai Jerman 7-1.
Semua yang kita bayangkan itu pastilah sangat tidak enak dan tidak menyenangkan . Bagaimana mau enak dan menyenangkan bila berakhir dengan tragis dan menyakitkan. Hilang tanpa tahu dimana keberadaannya. Meninggal dengan tragis dan menyakitkan dalam pesawat yang hancur ditembak. Kalah dalam pilpres padahal sudah melakukan apa saja dengan biaya sangat besar. Kalah dalam pertandingan puncak penentuan juara, dan kalah telak di depan publik sendiri.
Namun ada yang lebih tidak enak dari yang diuraikan di atas. Apa jadinya jika kita tahu kapan dan dengan cara apa kita wafat? Bagaimana hidup harus dijalani bila mengetahui ada malapetaka yang menimpa diri kita pada masa depan, tetapi kita tak dapat mengubahnya?
Apakah bisa menikmati hidup jika kita tahu akan mati dengan cara terbakar dalam ruang makan di kantor atau hancur berantakan berkeping-keping karena diledakkan bom yang sengaja diletakkan teroris di rumah makan saat kita makan bersama semua anggota keluarga? Apakah dapat hidup tenang andaikata kita mengetahui bagaimana cara kita menghadapi kematian, namun tak dapat mencegahnya?
Betapa hidup menjadi tekanan yang tak tertahankan bahkan sangat mengerikan bila kita tahu bahwa di masa depan anak yang kita cintai dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang ternyata mendurhakai kita. Pastilah kita tak akan sudi memeliharanya dengan penuh cinta. Boleh jadi kita akan membunuhnya, sebelum ia mendurhakai kita. Sungguh hidup yang mengerikan.
Ingatlah kisa Nabi Musa dan Khidir. Bagaimana Nabi Musa akhirnya kehilangan kesabaran. Pertama Musa melihat Khidir membocorkan perahu yang bagus. Kedua, Khidir membunuh seorang pemuda. Ketiga memerintahkan Musa memperbaiki bangunan rusak di wilayah yang penduduknya sangat kikir.
Musa menganggap apa yang dilakukan Khidir sangat tak wajar. Bahkan terasa merusak, kejam dan sia-sia. Sebaliknya, Khidir melakukannya sebagai keniscyaan. Karena Khidir tahu apa yang akan terjadi pada masa depan.
Sudut pandang dan penghayatan terhadap hidup pasti akan sangat berbeda bila kita mengetahui apa yang kita alami pada masa depan. Usaha dan doa menjadi tak bermakna. Karena masa depan yang pasti sudah terpapar di depan mata.
Bila masa depan itu berisi segala kebaikan, boleh jadi kita tak sabar untuk segera mendatanginya. Namun, bila masa depan itu adalah malabencana, bagaimana rasanya menjalani hari-hari menyonsong masa depan itu. Hidup menjadi neraka dan penderitaan yang nyata.
Fakta inilah yang mestinya menyadarkan kita, betapa indahnya ketidaktahuan. Karena tak pernah tahu bagaimana kehidupan pada masa depan, kita berusaha sekuat-kuatnya, bahkan tak perduli pada keletihan untuk mengusahakan yang terbaik. Kita juga terpicu untuk sebanyak mungkin berbuat kebaikan, berkarya bagi kemanusiaan.
Pastilah kondisi seperti itu tidak terjadi bila mengetahui apa yang akan kita alami pada masa depan. Bahkan boleh jadi, kita akan menghabiskan waktu untuk hanya menikmati kesenangan dan berbuat jahat. Katakanlah, kita tahu bahwa usia akan sampai tujuh puluh tahun. Bisa-bisa selama 69 tahun terus berbuat jahat, sisa setahun dimanfaatkan untuk berbuat baik. Bila banyak orang yang menjalani hidup seperti itu, betapa kacaunya hidup manusia.
Agaknya nyaris semua aturan dan kebiasaan hidup pasti berubah total bila kita tahu apa yang terjadi pada masa depan. Membunuh mungkin dibolehkan dan dianjurkan. Bila kita tahu bahwa Hitler itu akan jadi diktator yang sangat kejam saat dewasa. Maka merupakan perbuatan baik membunuh Hitler ketika masih bayi. Pastilah kisah Nabi Musa tidak ada. Karena Firaun tidak akan memeliharanya, namun membunuhnya saat bayi.
Hidup menjadi bermakna dan indah justru karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Meskipun apa yang terjadi merupakan peristiwa yang menyedihkan. Pasti peristiwa yang menyedihkan itu akan menjadi derita panjang jika kita terlebih dulu mengetahuinya. Derita panjang selama menunggu peristiwa meyedihkan itu akhirnya terjadi.
Akibatnya, kejutan merupakan sesuatu yang melekat dalam hidup kita sebagai manusia. Kejutan yang kadang menggembirakan, kadang menyedihkan dan tragis.
Karena tak mengetahui apa yang akan terjadi pada masa depan, harapan menjadi bermakna, doa menjadi pantas dipanjatkan, serta kebaikan menjadi tantangan yang menyenangkan.
HIDUP SANGAT PANTAS DISYUKURI, JUSTRU KARENA KITA TIDAK TAHU APA YANG AKAN TERJADI DI MASA DEPAN.
Nama salwa salsabila
BalasHapuskelas p.ips B 2014
no reg 4915144083
sangat bagus sekali isi blognya, saya sangat suka.
memang jika kita mengetahui masa depan kita, kita tidak pernah bersyukur tidak pernah berdoa apa lagi kalo masa depan kita yang sangat indah maka kita tidak pernah mengerjakan kebaikan karna kita tau kalo masa depan kita itu akan indah terus, jika masa depan nya tidak indah baru kita bersungguh sungguh buat berdoa biar masa depan kita bagus . Jadi intinya kalo kita mengetahui masa depan kita maka kita akan membutuhkan tuhan seperlunya saja. Trimakasih
Assalamualaikum Wr.Wb, Pak Nusa.
BalasHapusSaya sudah membaca artikel bapak, dengan judul yang satu ini "INDAHNYA KETIDAKTAHUAN".
Artikel ini memiliki isi bacaan yang membuat saya berfikir, mengenang, dan membayangkan sesuatu hal yang sudah atau belum pernah saya alami. Semacam motifasi singkat yang sarat dengan tujuan baik dan manfaat nya, Mengingatkan juga keagungan tuhan dengan semua rencana nya di masa yang tidak pernah kita ketahui. Saya merasa akan lebih terunggah kesadaran kita semua jika dapat di sampaikan secara langsung, Pak.
Saya juga sangat setuju dengan perkataan Bapak "Karena tak mengetahui apa yang akan terjadi pada masa depan, harapan menjadi bermakna, doa menjadi pantas dipanjatkan, serta kebaikan menjadi tantangan yang menyenangkan." dengan begitu saya dapat menjali hidup ini dibarengi dengan penuh rasa syukur.
Sekian komentar yang dapat saya sampaikan, wassalamualaikum wr,wb.
Salam Hormat.
Afda Fauziyah / P. IPS UNJ 2014 / 4915142818
Dian Halimatussa'diyah, P.IPS B 2014, No: 4915144108. Cerita ini lebih ke perenungan hati sehingga pembaca bisa ikut merasakannya. Kita memang tidak pernah tau apa yg akan terjadi dalam hidup kita. Kita cuma bisa bersyukur dan terus berusha karna orang besar itu hrus terjatuh dahulu sebelum berhasil
BalasHapusAssalamu'alaikum wr. wb. Saya khairun nikmal baiti dari p.ips b 2014. Saya setuju dengan artikel bapak diatas bahwasanya alangkah indahnya karena kita tidak tahu akan masa depan, tetapi saya ingin mengkritik sedikit. Seharusnya bapak mencontohkan salah satu indahnya ketidaktahuan dari sisi positifnya pak, seperti kita bahagia mendapatkan juara. Coba saja kita tahu takdir kita juara, pasti tidak ada usaha atau kesungguhan untuk mencapai juara tersebut. Menurut saya begitu saja pak, Wassalamu'alaikum wr. wb.
BalasHapustuhan menciptakan manusia dengan berbagai keterbatasan terutama dalam hal ilmu, tuhan menciptakan semuanya dengan kadar yang pas. coba bayangkan jika semua orang diberikan kelebihan " BISA MENGETAHUI APA ISI HATI ORANG" niscaya koran Lampu Merah,PosKota, sampai Tempo di banjiri berita tentang pembunuhan, namun tuhan membuat keterbatasan tersebut. oleh karena itu HATI kita adalah tempat yang aman untuk menyimpan suka dan duka tanpa harus di ungkapkan. namun , Kesabaran dan kebijaksanaan LAH yang mempengaruhi suasana HATI kita agar
BalasHapussenantiasa hidup bahagia
Achmad Sunandar - P.ips 2014 Kelas B
Sangat benar sekali jika kita mengetahui bagaimana kita wafat mungkin selama kita hidup akan mengalami ketakutan untuk menghadapi kematian. Jika kita tahu bahwa pada saat wafat dalam keadaan terbakar mungkin selama hidup kita sudah jauh jauh dari api dan pada saat waktu wafat kita hanya berdiam diri saja dirumah agar tidak apa apa. Tetapi disisi lain kita penasaraan dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang masa depan, contohnya nanti siapa pasangan hidup kita, nanti punya anak berapa , dan bagaimana pekerjaan kita kedepan itu yang membuat kita ingin mengetahui masa depan. Maka dari itu mengenai wafat selama kita hidup harus banyak banyak berbuat baik dan menjauhi segala hal yang negatif agar kelak waktu wafat kita telah tiba kita telah siap untuk menghadapinya, agar amal yang selama ini kita kumpulkan di dunia menjadi penyelamat kita di akhirat nanti.
BalasHapusSri Rahayu P.IPS A
Nama : Firaas Azizah
BalasHapusKelas : P.Ips A
No. Reg : 4915141031
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Saya ingin bertanya kepada Bapak, Bagaimana bapak memanfaatkan waktu hidup bapak agar bapak tidak merasa menyesal di hari tua bapak? Dan bagaimana bapak menghadapi suatu permasalahan di era globalisasi sekarang seperti ini agar bapak bisa terus maju untuk menyongsong kesuksessan?
Seperti apa wujud rasa syukur bapak atas keberhasilan bapak yang telah sukses menerbitkan banyak buku terlaris?
Sekian pertanyaan saya
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
sebagai seorang manusia kita patut bersyukur atas semua yag kita nikati saat ini, karena ita tidak tahu sampai kapan ini terjadi. Karena ketidak tahuan it semua terasa indah di jalani
BalasHapusAmbari Enggar s s
4915141021
P.IPS A 2014