Secara mana suka atau suka-suka, kata di atas bisa diartikan peralatan raja. Mungkin bersifat khusus misalnya senjata canggih yang melindungi raja. Barangkali sangat penting, seperti tahta kerajaan, atau remeh, seperti tusuk gigi raja. Bisa sangat menentukan atau sekadar perlengkapan yang kurang penting. Boleh jadi menunjukkan kewibaan raja seperti mahkota, atau peralatan hiburan. Intinya peralatan yang ada kaitannya dengan raja.
Raja pastilah menunjukkan kekuasaan, kehebatan, gengsi tinggi, sumber ekonomi dan kemakmuran, pusat perhatian, penentu dan semua yang baik. Sedangkan perlengkapan, boleh jadi penting, namun tetaplah hanya pelengkap. Toh, raja akan tetap menjadi raja meski tidak menggunakan perlengkapan. Kala bugil, saat mandi, raja tetaplah raja, meski tanpa perlengkapan.
Tetapi agar berfungsi, dihormati bahkan ditakuti, raja harus menggunakan perlengkapan. Itulah sebabnya dibuat banyak atribut dan simbol-simbol seperti baju, mahkota, tongkat, dan sendal khusus raja yang biasanya megah dan mahal. Intinya perlengkapan itu sangat menentukan keberadaan sang raja.
Inilah yang terjadi dengan Jalan Kingkit I di daerah Pecenongan, Jakarta Pusat. Jalan kecil ini sangat padat dan terkesan kumuh, serta berantakan. Bila masuk dari Jalan Juanda, di sebelah kiri adalah deretan rumah, dan sebelah kanan deretan warung. Hampir semua warung makan. Beragam makanan dijual di situ. Dari warteg, warsun, sampai wardang alias warung Padang. Semua warung, tak ada resto. Ada tukang bakso, siomay, dan rujak. Terdapat pula penjual makanan yang makanannya terbuka, sementara sejumlah wanita cantik dengan pakaian modis nan rapih berkeliling memilih makanan.
Mayoritas yang makan siang di warung-warung sepanjang jalan sempit ini adalah perempuan dan lelaki kantoran. Banyak perempuan mengenakan blazer yang sangat rapih dan tampaknya berharga mahal. Handhone atau gadget yang mereka bawa juga bermerek kelas atas. Sementara yang lelaki mengenakan baju rapih dan berdasi.
Mereka makan di meja yang ditata apa adanya dari kayu bekas yang tidak rapih di dalam warung yang dibangun sekenanya. Kontras memang kelihatan. Di warung kumuh berkumpul sejumlah orang yang sangat rapih dengan dandanan yang gaya dan mahal.
Semua mereka tampak sangat berkeringat di dalam warung yang sempit itu. Namun, mereka tetap makan sambil ngobrol. Semua kelihatan gembira dan menikmati makanan. Beragam makanan tersedia di meja.
Jalan Kingkit I, hanyalah salah satu dari ratusan bahkan ribuan jalan sejenis di Jakarta. Di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin yang megah dan mewah, di pusat bisnis Thamrin, Kuningan, Kelapa Gading, Pondok Indah, Taman Anggrek, di sekitar mal megah Senayan City, Plaza Senayan, Plaza Inonesia, Grand Indonesia, terdapat gang-gang sempit tempat sejumlah eksekutif muda, para SPG, staf dan pegawai kantor dari perusahaan-perusahaan dalam negeri dan multinasional makan siang, bahkan sambil berdiri karena tidak ada tempat duduk.
Para penjaja makanan, orang-orang kecil, menyediakan beragam makanan bagi mereka. Tidak semua kaum urban yang bekerja di tempat yang mewah bergensi itu, cukup penghasilannya bila setiap hari makam di resto-resto mewah yang berjajar di dalam mal-mal mewah itu. Mungkin, nongkrong dan makan siang di resto mahal itu pada awal bulan. Namun pada pertengahan, apalagi akhir bulan, pilihannya adalah warung pinggir jalan yang murah meriah itu.
Coba bayangkan jika warteg dan semua warung pinggiran jalan serentak tutup beberapa hari. Pasti akan terjadi kekacauan luar biasa. Di mana para eksekutif muda golongan tengah, para supir taksi, satpam, petugas kebersihan, para SPG, dan semua pekerja menengah dan kecil itu makan?
Apakah Jakarta bisa berfungsi normal tanpa orang-orang kecil yang menyediakan makanan siang itu, tanpa petugas kebersihan yang mengangkat sampah, tanpa supir taksi, tukang bajaj dan ojek? Perkantoran mewah dan Jakarta akan lumpuh tanpa orang kecil.
Apakah perumahan mewah di seantero Jakarta, apakah apartemen dan hotel-hotel berbintang itu bisa ditinggali tanpa orang kecil yang menjaga kebersihan dan kemanannya? Orang kecil, adalah penentu.
Mengusir orang kecil dari Jakarta pastilah tindakan biadab yang justru akan membuat Jakarta lumpuh. Karena itu penataan orang kecil, di mana mereka tinggal, di mana mereka boleh berdagang, apa yang boleh mereka kerjakan, sangatlah penting dan menentukan keberadaan negeri ini.
Boleh jadi oarng kecil itu cuma "kit", tetapi bukan sembarang kit. Ia adalah kingkit, "kit" yang menentukan apakah king berfungsi dan bermakna.
Di mana pun di dunia ini, orang kecil adalah "sekrup" kecil yang menentukan apakah sebuah mesin pemerintahan dan negara tetap ada, bertahan, berfungsi dan bermakna. Oleh karena itu,
TINGGI RENDAHNYA MARTABAT SEBUAH NEGARA BANGSA SANGAT TERGANTUNG PADA BAGAIMANA MEREKA MEMPERLAKUKAN ORANG KECIL..
Judul yang sederhana namun dapat membuat pembaca menjadi penasaran apa yang di maksud dengan judul "Kingkit". Manusia sebagai makhluk sosial memang tidak dapat terlepas dari bantuan orang lain. Rakyat besar tanpa adanya rakyat kecil bisa apa?, dan begitu sebaliknya. Diantara keduanya memang saling membutuhkan satu sama lain, saling melengkapi. Namun di negara kita ini masih saja rakyat kecil diacuhkan, bahkan dianggap remeh. Perubahan dapat dimulai dari diri kita sendiri, seperti lebih menghargai usaha yang dilakukan mereka dalam kehidupan kita. pekerjaan sebagai tukang sapu, petugas keamanan atau apapun itu tidak dapat dipandang remeh, tanpa mereka rakyat besar yang super sibuk bisa apa?.
BalasHapusFitri Rizka Maulia (4915141028). P.IPS A 2014.
BalasHapusJudul yang sederhana namun dapat membuat pembaca menjadi penasaran apa yang di maksud dengan judul "Kingkit". Manusia sebagai makhluk sosial memang tidak dapat terlepas dari bantuan orang lain. Rakyat besar tanpa adanya rakyat kecil bisa apa?, dan begitu sebaliknya. Diantara keduanya memang saling membutuhkan satu sama lain, saling melengkapi. Namun di negara kita ini masih saja rakyat kecil diacuhkan, bahkan dianggap remeh. Perubahan dapat dimulai dari diri kita sendiri, seperti lebih menghargai mereka. Tukang sapu, petugas kebersiahan dan lainnya merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup, rakyat besar yang selalu sibuk bisa apa tanpa kehadiran mereka?
Asyifa Laely
BalasHapusP.IPS B 2014
4915142821
Ya, saya setuju dengan pendapat bapak. Semua orang pasti ingin menjadi orang besar alias bos, tapi coba bayangkan jika semua orang menjadi bos? Tak mungkin berfungsi segala kegiatan. siapa yang akan membersihkan bila tak ada petugas kebersihan?
Orang yang merendahkan orang kecil justru ia lebih buruk, Karena kenapa? Bukankah segala sesuatu dimulai dari hal kecil? Untuk apa ia sekolah tinggi namun ia merendahkan orang kecil, lebih baik orang yg ia rendahkan yang merasakan sekolah tinggi.
Orang kecil juga menentukan segala aktivitas, bayangkan jika talk Ada Angkot? Pasti orang akan kalang-kabut mencari transportasi murah dan aman, mungkin terlihat sepele tapi keberadaan mereka begitu berarti agar terjadi keselarasan dan keseimbangan dihidup ini.
Saya setuju dengan tulisan yang bapak tulis. Banyak sekarang orang-orang kaya yang sangat merendahkan orang miskin, seharusnya orang kaya tidak semena-mena dengan orang miskin karena sebenarnya orang miskin sangat membantu untuk orang kaya tersebut. Orang kaya disebut kaya karena adanya orang miskin, dan tidak akan dikatakan kaya jika tidak ada orang miskin. orang kaya dan orang miskin itu saling melengkapi. Oleh sebab itu, semua orang seharusnya saling menghargai entah itu orang kaya maupun orang miskin.
BalasHapusEka Yuliyanti
P.IPS B
Pemerataan pembangunan di Indonesia memang belum merata. Baik itu dalam bidang perekonomian ataupun bidang kesejahteraan masyarakat. Buktinya banyaknya pusat kegiataan industri di pusat-pusat perkotaan. Hal itu menyebabkan tidak meratanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat urban. Masyarakat urban pun pindah ke kota untuk mencari pekerjaan.Kota pun semakin padat tak terkendali.dan akhirnya terjadilah pemukiman kumuh.Tetapi masyarakat kecil lah yang menjadi "Pelengkap" dalam menjalankan roda perekonomian suatu negara.Seharusnya pemerintah bisa memperlakukan secara adil kepada rakyat kecil dalam hal pembangunan infrastruktur ataupun kesejahtaraan masyarakat.Dengan meratanya Pembangunan disegala bidang di Indonesia,Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan sejahtera tanpa adanya kesenjangan sosial "Nabila Chairina 4915141046 Pendidikan IPS A 2014"
BalasHapusPemerataan pembangunan di Indonesia memang belum merata. Baik itu dalam bidang perekonomian ataupun bidang kesejahteraan masyarakat. Buktinya banyaknya pusat kegiataan industri di pusat-pusat perkotaan. Hal itu menyebabkan tidak meratanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat urban. Masyarakat urban pun pindah ke kota untuk mencari pekerjaan.Kota pun semakin padat tak terkendali.dan akhirnya terjadilah pemukiman kumuh.Tetapi masyarakat kecil lah yang menjadi "Pelengkap" dalam menjalankan roda perekonomian suatu negara.Seharusnya pemerintah bisa memperlakukan secara adil kepada rakyat kecil dalam hal pembangunan infrastruktur ataupun kesejahtaraan masyarakat.Dengan meratanya Pembangunan disegala bidang di Indonesia,Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan sejahtera tanpa adanya kesenjangan sosial "Nabila Chairina 4915141046 Pendidikan IPS A 2014"
BalasHapusPemerataan pembangunan di Indonesia memang belum merata. Baik itu dalam bidang perekonomian ataupun bidang kesejahteraan masyarakat. Buktinya banyaknya pusat kegiataan industri di pusat-pusat perkotaan. Hal itu menyebabkan tidak meratanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat urban. Masyarakat urban pun pindah ke kota untuk mencari pekerjaan.Kota pun semakin padat tak terkendali.dan akhirnya terjadilah pemukiman kumuh.Tetapi masyarakat kecil lah yang menjadi "Pelengkap" dalam menjalankan roda perekonomian suatu negara.Seharusnya pemerintah bisa memperlakukan secara adil kepada rakyat kecil dalam hal pembangunan infrastruktur ataupun kesejahtaraan masyarakat.Dengan meratanya Pembangunan disegala bidang di Indonesia,Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan sejahtera tanpa adanya kesenjangan sosial "Nabila Chairina 4915141046 Pendidikan IPS A 2014"
BalasHapusNama : Eka Puji Haryani
BalasHapusP. IPS B 2014
4915142823
Tidak ada orang pintar kalau tidak ada orang bodoh, tidak ada orang kaya kalau tidak ada orang miskin, dan tidak ada orang besar kalau tidak ada orang kecil.
Banyak dari kita yang merendahkan orang kecil, padahal mereka sangat membantu kehidupan kita. Benar kata Bapak, coba saja orang-orang kecil tidak bekerja selama seminggu saja pasti akan sangat merugikan orang-orang besar. Seharusnya kita harus bersyukur dan berterimakasih kepada orang kecil, tanpa mereka belun tentu kita bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan sehari-hari.
Komentar saya, orang kecil itu sangat dibutuhkan. Terlihat dijalan Kingkit tersebut banyak warung yang didirikan oleh orang kecil dengan peralatan dan perlengkapan seadanya yang di tata tidak rapi tetapi sangat diminati oleh orang kantoran , SPG dan lain sebagainya. Karena , mereka semua berfikir juga untuk mengelola keuangan mereka. Walaupun gaji mereka sangat besar ataupun cukup , mereka pasti mencoba untuk berhemat dengan menabung ataupun untuk kebutuhan lainnya. Oleh karena itu , mereka lebih memilih warung yang didirikan oleh orang kecil karena mungkin lebih murah dan bisa menghemat keuangan mereka. Tanpa warung makan ataupun lainnya yang didirikan oleh orang kecil, mungkin mereka tidak bisa menghemat keuangan mereka. ( Siti Nur Rosdiana , P.IPS A 2014 )
BalasHapusOrang kecil makin banyak bukan karena pilihan,tetapi karna keadaan yang memaksanya. Negara ini perlu mengedepankan kepentingan umum untuk kemajuan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi
BalasHapusNama saya Fardani Ghina Hayati
BalasHapusKelas P.IPS B 2014
Saya setuju dengan tulisan pak nusa. Orang kecil banyak membantu kita. Orang kecil memudahkan kita menemukan makanan dan minuman yang harganya terjangkau. Memudahkan kita saat parkir dan menyebrang jalan. Jika orang kecil diusir seperti kata pak nusa pasti jakarta akan lumpuh. Seharusnya yang harus diusir dr jakarta adalah pengemis-pengemis yang tidak punya usaha yang hanya meminta-minta di jalanan.
Ghaffar Radithio Putra
BalasHapusP.IPS B 2014
4915142801
Intinya kita di dunia ini hidup saling melengkapi. Semua orang di dunia ini adalah sama jika orang kaya raya tanpa orang kecil apakah bisa hidup orang kaya tersebut? Tentu tidak.
Ilham Mahardhika Wibowo (4915144092)
BalasHapusPend.IPS B,
ya memang di jakarta ini sama sekali tidak memerhatikan orang-orang kecil, yang diperhatikan hanyalah orang-orang besar. yang berduit, yang bertahta. sma sekali tidak memerhatikan rakyat-rakyat kecil. yang membutuhkan biaya atau pekerjaan yang menetap seharusnya pemerintah sadar akan hal itu
Saya setuju dengan artikel bapak. Tidak selamanya orang kecil itu tidak dibutuhkan di negeri ini,banyak dari oraang kecil yang sangat membantu di negeri ini. Pekerja seperti pembantu rumah tangga itu juga biasanya dari kalangan orang kecil,tapi mereka bermanfaat untuk membantu orang yang membutuhkan tenaganya. Tanpa orang kecil kita tidak bisa mengerjakaan sesuaatu itu dengan sempurna,orang-orang kecil inilah yang seharusnya tetap dihargai meski mereka bukan kalangan high class tapi setidaknya mereka masih dibutuhkan dinegeri ini. Tanpa mereka kita tak akan mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya,karna kebanyakan mereka mengajarkan kita arti kehidupan yang sesungguhnya. Mereka adalah orang-orang yang menghargai jerih payah orang lain,karna mereka tau rasanya mencari uang hanya dengan keahlian yang sederhana atau bahkan tak memiliki keahlian. Di negeri ini mereka berjuang untuk mencari sesuap nasi,apa saja mereka lakukan asalkan bisa makan. Saat ini yang dibutuhkan oleh mereka adalah rasa kasih yang diberikan kepada kalangan menengah ke atas. Terima Kasih ( Mega Sukmawati P.IPS A 2014 )
BalasHapusSaya setuju dengan artikel bapak. Tidak selamanya orang kecil itu tidak dibutuhkan di negeri ini,banyak dari oraang kecil yang sangat membantu di negeri ini. Pekerja seperti pembantu rumah tangga itu juga biasanya dari kalangan orang kecil,tapi mereka bermanfaat untuk membantu orang yang membutuhkan tenaganya. Tanpa orang kecil kita tidak bisa mengerjakaan sesuaatu itu dengan sempurna,orang-orang kecil inilah yang seharusnya tetap dihargai meski mereka bukan kalangan high class tapi setidaknya mereka masih dibutuhkan dinegeri ini. Tanpa mereka kita tak akan mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya,karna kebanyakan mereka mengajarkan kita arti kehidupan yang sesungguhnya. Mereka adalah orang-orang yang menghargai jerih payah orang lain,karna mereka tau rasanya mencari uang hanya dengan keahlian yang sederhana atau bahkan tak memiliki keahlian. Di negeri ini mereka berjuang untuk mencari sesuap nasi,apa saja mereka lakukan asalkan bisa makan. Saat ini yang dibutuhkan oleh mereka adalah rasa kasih yang diberikan kepada kalangan menengah ke atas. Terima Kasih ( Mega Sukmawati P.IPS A 2014 )
BalasHapusNoviana Winarsih P.IPS B 2014
BalasHapusMenurut saya, orang kecil memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini. Namun seringnya memperlakukan orang kecil dengan semena-mena membuat orang kecil merasa tidak dihargai. Wajar memang bila semua orang mempunyai harapan untuk menjadi orang besar, namun apabila semua orang menjadi "orang besar" tentulah tidak akan ada lagi semacam petugas kebersihan, dan semuanya akan menjadi kacau balau.
Pemerintah seharusnya memberi ruang untuk orang-orang kecil, sebagaimana yang terdapat pada tulisan diatas bahwa "Boleh jadi orang kecil itu cuma "kit", tetapi bukan sembarang kit. Ia adalah kingkit, "kit" yang menentukan apakah king berfungsi dan bermakna".
Yumna Adzillah
BalasHapusP. IPS B 2014
4915144089
Orang-orang kecil memang merupakan unsur penting dalam negara ini, tapi banyak orang yang tidak menyadarinya termasuk orang kecil itu sendiri. Orang-orang yang menjalani nya banyak yang mengeluh bukan hanya karena capek tapi juga karena merasa tidak dihargai. Bahkan banyak orang-orang besar yang mencaci maki, meremehkan pekerjaan yang dilakukan orang kecil. Mereka tidak tahu bahwa tanpa orang kecil, mungkin mereka tidak akan sukses. Jika orang kecil tidak ada mungkin akan menjadi masalah yang besar bagi negara ini. Jadi setidaknya pahami dan hargailah pekerjaan orang kecil agar mereka juga mengerti bahwa yang mereka kerjakan itu penting dan sangat bermanfaat.
Iya seharusnya pemerintah bisa lebih menata oermukiman untuk orang2 kecil seperti mereka. Mereka juga mempunyai hak untuk tinggal di kota2 besar seperti jakarta.
BalasHapusAmbari Enggar S S
4915141021
P.IPS A 2014
Nama : Dwi Putri Yulianti
BalasHapusKelas : P.IPS B 2014
Menurut saya raja ataupun orang yang memiliki jabatan tertinggi akan tetap menjadi orang biasa walaupun ia tidak memakai perlengkapan yang menunjukan ia adalah penguasa. Dimata saya mereka tetap sama seperti orang-orang yang lainnya tetapi orang-orang tersebut dibedakan oleh "JABATAN". Jabatan tidak bisa menentukan segalanya. Mungkin tanpa jabatan mereka hanyalah orang kecil. Nyatanya mereka hanya bisa menyuruh-nyuruh orang kecil tersebut. Bagaimana jika orang kecil tidak ada? Apakah mereka akan bisa bertahan? Mungkin tidak. Manusia tidak akan ada yang hidup sendiri. Sama halnya dengan raja atau orang yang memiliki jabatan tertinggi. Mereka pasti sangat membutuhkan orang lain agar apa yang dia lakukan berjalan dengan lancar. Jadi, kesuksesan seseorang sangat tergantung pada orang-orang dibelakangnya yang membantu mereka.
Saya setuju sama apa yang bapak observasi ke lingkungan itu dan berpendapat seperti itu. Karena di setiap kantor-kantor yang pekerjakan untuk masalah negara pun masih ada orang kecil yang di butuhkan untuk para pekerja makan siang, nongkrong, dan lainnya. Karena dengan tempat yang sedemikian di buat menjadi warung sementara orang-orang kecil masih bisa mensajikan makanan yang semurah mungkin dari pada resto-resto di mal. Dan kalau tidak orang-orang kecil berpendapat, maka tidak ada para penjabat duduk di bangku yang mewah dan gaji mahal.
BalasHapusdengan itu orang kecil jangan selalu di pojok-pojok kan, karena orang-orang kecil akan menjadi yang bermanfaat besar untuk negara.
HIDUP RAKYAT KECIL....HIDUP 3X
ahmad zakaria pips b2014
Assalamu’alaikum wr.wb
BalasHapusNama : Yuni Shofarani
Kelas : Pendidikan IPS B
Nomor Registrasi : 4915142798
Semua manusia dimata sang pencipta adalah sama, yang membedakan adalah ketakwaan seseorang, maka hendaklah kita sebagai manusia saling menghargai antar sesama umatNya, tidak merendahkan martabat seseorang. Walaupun sekaya apapun seseorang, harta mereka hanya titipan belaka.
Kita harus saling menghargai antar sesama, karena kita hidup tidak bisa sendiri, membutuhkan orang lain. Orang kaya membutuhkan orang miskin, begitu pula orang miskin juga membutuhkan orang kaya. Contohnya jika semua orang tergolong kaya, pemberian zakat akan dialokasikan untuk siapa? Maka orang-orang yang mempunyai harta berlebih, harus menghargai orang kurang mampu, dan selalu ingat bahwa kita semua sama dimata Allah dan harta bukan segalnya untuk membutakan hati seorang manusia.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Saya setuju dengan postingan bapak. Orang besar tidak akan bisa hidup tanpa orang kecil. Karna sebagian besar orang kaya pasti kehidupannya bergantung pada orang kurang mampu. Seperti orang kantoran yg makan di warung pinggiran
BalasHapusAnggun trihapsari
BalasHapus4915142820
P.IPS B / 2014
Semua hal yang besar pasti berawal dari yang kecil terlebih dahulu. Munkin kalimat inilah yang mencerminkan tulisan diatas, orang besar juga membutuhkan orang kecil, mungkin dalam hal yang sepele, tetapi justru hal yang sepele bisa jadi hanya orang kecil saja yang bisa melakukannya. Jangan meremehkan orang kecil.
Nur'aini eka putri
BalasHapusP.IPS B 2014
4915145636
Saya sangat setuju dengan tulisan bapak, karna bagaimanapun kita ini makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Maka dari itu tidak pantaslah kita membeda bedakan antara yang miskin dengan yang kaya, karna orang kaya masih tetap membutuhkan orang kecil.
Di negeri yang katanya menjunjung tinggi HAM ini, golongan wong cilik alias masyarakat menengah kebawah justru semakin terpinggirkan oleh derasnya arus modernisasi dan pembangunan. Kita bisa lihat contoh paling gampang di ibukota Jakarta, lahan permukiman yang ditempati golongan wong cilik selama bertahun-tahun semakin tergusur atau menjadi korban pembangunan, dan banyak diantara mereka yang terpaksa tinggal di tempat yang kondisinya tak layak. Padahal jika kita mau berfikir lebih jauh, banyak diantara mereka yang membuka usaha seperti warung kaki lima dan banyak juga yang bekerja di bidang yang sangat dibutuhkan keberadaannya seperti satpam, petugas kebersihan. Jadi, pantaslah bahwa golongan wong cilik sangat dibutuhkan keberadaannya.
BalasHapusTri Arung Wirayudha
4915141048
P.IPS A 2014
Titis Pamulasari A.P
BalasHapus4915141035
Tapi pada kenyataannya masih banyak orang orang yang mengukur dengan kekayaan ataupun posisi pekerjan. Padahal tanpa adanya orang kecil mereka tidak akan mampu menerjakan sendiri.seperti contoh bila tidak ada office boy d kantor,siapa yang akan di minta tolong untuk membuat minum/untuk memfotokopi tugas tugas mereka.Intinya kita sebagai umat manusia harus saling menghargai satu dengan yang lain tanpa membedakan status maupun kekayaan.
Saya setuju dengan "orang kecil adalah penentu" karena orang yang berharta sangat membutuhkan orang kecil bisa dibilang mereka tidak bisa hidup tanpa orang kecil. Hal tersebut karena gengsi mereka yang selalu mengandalkan orang lain yang inginnya dilayani.
BalasHapusHaryani
4915141015
Pendidikan ips a 2014
Salwa salsabila p.ips B no reg 4915144083
BalasHapusbiasanya orang kecil itu malah semangat buat memperjuangkan negara kita, dengan adanya orang kecil kita bisa apa saja, jangan pernah sombong jadi orang besar, allah aja tidak pernah sombong yang mempunyai alam semesta ini, masa kita sebagai manusia menurut tuhan lebih kecil kita bisa sombong? Jangan pernah meremehkan orang kecil, seharusnya yang orang besar bisa membantu orang kecil jangan sampe orang besar memakai hartanya buat berfoya-foya sendiri, seharusnya berfikir dan melihat yang dibawah kita seperti apa? Mereka butuh apa? Kita harus bisa membantunya,jangan sampe sombong dengan jabatan kita sendiri. Trimakasih
Rizky Marlina
BalasHapus4915141034
P. IPS A
Setinggi apapun pekerjaan kita/ setinggi apapun status kita, tetap saja kita tidak boleh mengucilkan orang kecil atau membeda-bedakan orang kecil. Karena tanpa orang kecil kita tidak bisa melakukannya sendiri, toh manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, contohnya saja orang pembersih sampah, kalau tidak ada mereka apa jadinya lingkungan-lingkungan yang banyak sampah tidak dibersihkan. Pastinya akan membuat banjir. Oleh sebab itu, walaupun status kita sebagai orang yang tinggi kita tidak boleh merendahkan orang kecil.