Alam sering memberi pertanda. Saat binatang yang biasa berada di sekitar laut tiba-tiba berlari ke ketinggian, itu pertanda banjir bahkan tsunami. Siapa pun yang bisa membaca tanda-tanda itu dan meresponnya dengan positif, mereka selamat. Sedangkan yang tidak bisa menangkap dan memaknaninya, mereka jadi korban.
Seorang teman yang mukim di Surabaya tiba-tiba mengirim email tentang pertanda alam. Tetapi tidak seperti yang diurai di atas. Ia menulis seperti ini.
Pertanda buruk nih. Lumpur Lapindo naik. Wis merambah ke rumah penduduk. Koq bisa ya, barengan si Abu naik jadi komandan Golkar. Janga-jangan bakalan ada bencana, ni. Lumpur itu panas dan mematikan lo. Golkar bisa-bisa akan panas dan jadi lumpur. Komandannya jadi abu.
Aku balas dengan wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk. Gak nyambung bangets, tuh.
Dia balas. Berani taruhan?
Memang, tidak sedikit orang yang percaya bahwa alam tidak hanya memberi pertanda atau sinyal akan terjadinya bencana alam. Alam juga bisa mengisyaratkan akan terjadinya bencana sosial politik.
Di sekitar Gunung Merapi Jogja, Gunung Bromo dan tempat-tempat lain, yang meyakini kaitan itu, masih ada sampai sekarang. Ben Anderson pernah melakukan analisis terhadap gejala ini saat menulis tentang pergolakan politik Indonesia moderen. Ben tidak sendirian.
Terlepas ada atau tidaknya kaitan itu, munas Golkar kali ini memang sangat berbeda. Sungguh panas, lebih panas daripada lumpur Lapindo. Biasanya pertarungan berlangsung dalam munas. Periode lalu terjadi antara Surya Paloh dan Aburizal. Kini antara Aburizal dengan penilaian publik.
Publik bisa melihat bagaimana Theo Sambuaga memimpin rapat pleno. Publik bisa mendengar rekaman suara mirip Nurdin Khalid, Nurdin Khalid adalah kader Golkar yang pernah masuk penjara karena kasus korupsi, mengarahkan peserta munas agar memilih Aburizal.
Entah informasi apalagi yang akan diketahui publik setelah ini. Publik sudah yakin Aburizal akan jadi ketua umum lagi. Karena itu yang ditunggu bukan siapa yang akan jadi ketua umum. Sudah tidak menarik sama sekali. Tetapi informasi rahasia apalagi yang bakal beredar.
Golkar benar-benar sangat menarik perhatian sekarang ini. Menarik karena berhasil membuat dagelan politik yang sama sekali tidak lucu pada akhir tahun.
Pastilah dagelan ini melengkapi tahun dagelan politik 2014. Sebelumnya sering disebutkan bahwa 2014 merupakan tahun politik. Sebab berlangsung dua pemilihan umum, yaitu pileg dan pilpres. Faktanya yang terjadi adalah tahun dagelan politik, bukan tahun politik.
Rupanya banyak politisi kita sudah kehilangan akal sehat dan tak punya nurani. Menjadikan kekuaasaan sebagai tujuan dan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya.
Tak ada rasa malu, apalagi mawas diri. Tragisnya, hilangnya rasa malu itu dipertontonkan secara terbuka pada publik, beramai-ramai lagi. Ingatlah apa yang dilakukan Aburizal terkait dengan munas Golkar. Ia memecat orang yang ingin memajukan jadwal munas. Tetapi dia sendiri yang memajukan munas dari jadwal yang sebelumnya sudah ditetapkan. Macam-macam argumentasi dikemukakan. Tentulah dengan cara belepotan. Apa yang bisa diharapkan dari manusia kayak gini? Mencla-mencle.
Bila ia seorang yang sungguh memiliki akal sehat dan nurani, tindakan terbaiknya adalah mengundurkan diri karena gagal total sebagai ketua umum partai. Golkar babak belur dalam pileg dan pilpres di bawah kepemimpinannya. Malah nekad maju terus pantang mundur dengan menghalalkan segala cara.
Bagi siapa pun yang pernah mengenal sosok ayahnya, apalagi ibunya yang penuh pengertian, sabar dan sangat empatis, pastilah sangat heran melihat kelakuan Aburizal sekarang ini. Bagaimana bisa ia bertindak sememalukan ini. Sungguh terlalu.
Agaknya pesona kuasa telah membuatnya kehilangan banyak hal baik yang selama ini telah ditunjukkannya. Ia jadi tampak aneh dan tak lagi bisa dimengerti.
KUASA MEMANG BISA MERUBAH MANUSIA MENJADI MAKHLUK YANG SAMA SEKALI TAK TERDUGA, BAHKAN BISA JADI "ABU".
Menurut saya kekuasaan memang membuat seseorang lupa akan arti kebaikan. Dalam dunia politik semua dilakukan dengan cara yang tidak lazim. Semua digunakan dengan menggunakan uang,uang dan uang. Dunia ini memang sekarang berada pada zaman serba uang,instan dan praktis. Semua dilakukan tanpa harus bersusah payah dan berjuang,zaman sudah mulai berubah dan kebaikan semakin tidak berarti.
BalasHapusDalam kasus ini aburizal bakrie tidak pernah bertanggung jawab atas kasus lumpur lapindo yang selama beberapa tahun belakangan menghabiskan banyak rumah warga yang tenggelam termakan lumpur. Semua dibiarkan begitu saja tanpa memikirkan bagaimana cara mengatasinya. Lebih tepatnya dibutakan oleh kekuasaan.
Di zaman sekarang ini kekuasaan adalah hal utama bisa dibilang hal yang harus diprioritaskan. Semua harus berlangsung dengan kekuasaan. Bahkan kekuasaan bisa melumpuhkan seseorang dengan kekuasaan tersebut. Seharusnya tindakan seperti itu dikurangi dan dapat merugikan. Terima Kasih ( Mega Sukmawati P.IPS A 2014 )
Siapa yang tidak kenal dengan Aburizal Bakrie. Pengusaha terkaya yang dipredikisi terkaya nomor 10 di Asia Tenggara ini. Bakrie telah banyak menciptakan usaha-usaha baru di Indonesia ini,bahkan bakrie membuka suatu Universitas di Jakarta yang nantinya akan meneruskan perusahaan-perusahaan bakrie yang telah ada.
BalasHapusBakrie juga sekarang telah diangkat menjadi ketua umum partai ternama di Indonesia yaitu Partai Golkar. Tetapi sayang banyak juga yang telah dirugikan oleh pihak bakrie,contohnya lumpur lapindo di Sidoarjo yang menyebabkan banyak kerusakan di sidoarjo.
Sekarang bakrie lebih memikirkan kekuasaan yang telah beliau capai. Sampai akhirnya beliau melupakan kasus lumpur lapindo tersebut yang menyebabkan kerugian begitu besar bagi masyarakat sidoarjo. Semoga bakrie dapat memulihkan semua seperti semula. Pungki Kusdwi P.IPS A 2014
Ya artikel ini memberikan info yang sangat baik, disitu juga dikasih tau naiknya lapindo juga naiknya abu rizal bakrie. Lumpur lapindo memang panas seperti abu rizal bakrie yg terus memanas dan menggebu-gebu di dunia politik saat ini.
BalasHapusDengan terusnya dia yang membara di dunia politik, masih ingat kah tanggung jawab dia sebagai pemimpin ? Atau kah tidak sama sekali ?. Bayangkan kini lumpur telah naik ke daerah pemukiman. Mungkin 20 tahun kemudian hilanglah sebuah kota karena lumpur tersebut.
Entah kenapa golkar dengan aburizal gk malu dilihat oleh masyarakat dengan kasusu yang sekarang ini. Lalu kenapa aburizal bisa seperti ini apakah dia telah dibutakan ? Kenapa dia dengan golkar tidak memikirkan kasus lumpur lapindo. Aburizal terkenal dengan ayah dan ibu yang dijelaskan diatas sangat empatis, sabar dan pengertian. Tapi kenapa aburizal seperti ini ? Disinilah kurang tanggung jawab sebagai pemimpin dari aburizal.
Pemimpin yang baik harus bertanggung jawab. Ini kenapa aburizal kek abu yang tak ada apa-apanya. aburizal saya sangat tidak setuju dengan dia dan sama sekali saya gk memilih dia. Mau jadi presiden aja bagi-bagiin uang !! Terus yg dilapindo mau dikemanain coyy ??. Pokoknya No like to aburizal.
Pantes sekali dengan namanya Aburizal yang telah menjadi abu . Dan aburizal yang terbakar dengan munas yang ingin dia majukan. Lalu dia akan menjadi abu apabila terkena korupsi. Lihat saja menghalalkan segala cara dalam di tulis di artikel ini. Gila !! Pake semboyan maju terus pantang mundur lagi kek lagunya slank aja. Hahaha.......
Dan kutipan di bawah yang menjelaskan "KUASA MEMANG BISA MERUBAH MANUSIA MENJADI MAKHLUK YANG SAMA SEKALI TIDAK TERDUGA, BAHKAN BISA JADI (ABU)" . Pokoknya setuju dengan yang ini kita kritik ke aburizal yang menjadi abu bisa jadi sekarang.
Aburizal bakrie mah seharusnya ganti nama menjadi abu-abu rizal bakrie. Memang benar-benar dah kasian sekali partai golkar dipimpin olehnya.
Terima kasih pak informasinya.
Chun cun Tri Kuncoro
P.ips A
4915141017
Titis Pamulasari A.P
BalasHapus4915141035
P.IPS A 2014
Menarik sekali membacanya pak. Sungguh miris melihat perang politik di salah parpol saat ini. Kelihatan sekali bahwa calon ketua partai politik tersebut haus akan kuasaan. Padahal, kita tau bahwa periode kemarin dia gagal memimpin partainya.
Tapi, yang lebih mencolok mereka seperti mementingkan kepentingan diri sendiri ketimbang kepentingan partai politiknya. Mereka menggunakan berbagai cara untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Jadi,sebenarnya setelah mereka memimpin apa mereka akan menjalankan visi misi nya lagi?
Sungguh, perilaku mereka tidak mencerminkan sosok pemimpin. Keserakahan telah menguasai mereka,bagaimana mereka memimpin parpolnya ketika keserakahan mengendalikan kekuasaan? Padahal mereka malu atas sikapnya,mereka juga harusnya tau bagaimana seluruh rakyat mentertawakan dia atas perilakunya.
Saran saya,jadi lah pemimpin yang bijak yang mementingan diri kepentingan semua orang.
Noviana Winarsih P.IPS B 2014
BalasHapusBila berbicara tentang kekuasaan, yang terbesit dalam pikiran tentu adalah soal kewenangan. Kewenangan yang dapat memengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan kehendak si pemegang kekuasaan. Sungguh mengasyikkan memang, ketika menjadi seorang pemimpin karena dapat memerintah siapa pun agar mengikuti keinginannya.
Menjadi seorang pemimpin tidaklah selalu terlihat menyenangkan. Pemimpin adalah kunci bagi kelompok atau organisasi yang dipimpin. Ketika sang pemimpin memiliki label yang kurang baik atau bahkan buruk maka dapat dipastikan suatu organisasi yang dipimpinnya akan mendapat julukan yang sama. Itulah yang dapat dilihat dari Golkar dan Aburizal, bagaimana label yang dimiliki oleh Aburizal telah menyebabkan Golkar tertatih dalam pileg dan pilpres tahun ini. Saat ini ia terpilih kembali untuk menjabat sebagai ketua umum, pasti yang ada didalam pikiran rakyat tetaplah sama dengan kepemimpinannya pada periode sebelumnya.
Peran seorang pemimpin sangatlah menentukan bagi suatu organisasi atau kelompok. Pemimpin adalah kepala yang selalu dipandang utama, apabila si kepala oleng maka oleh pula anggota tubuh yang lainnya. Untuk itu jadilah pemimpin yang baik, yang mampu menjadi panutan bagi seluruh anggota dan kadernya.
Nama : ahmad zakaria
BalasHapusJurusan : p.ips b 2014
Politik ialah ruangan dimana di penuhi orang-orang yang berani memainkan otak, akal, dan tindakan yang memuat orang terpikau. Mungkin kita tidak asing lagi mendengarnya di telingan kita. Meskipun keadaan politik yang kita rasakan benar-benar kacau di indonesia. Maka jangan kaget untuk mendengar para politisi banyak yang masuk penjara karena korupsi.
Sebagian politisi pun mempunyai aparment maupun cafe-cafe untuk ia putarkan uang pendapatannya. Akan tetapi, kita bisa lihat yang mana benar-benar ia miliki sendiri atau hasil korupsi. Maka itu kita harus ingat apa yang kita pelajarkan sejak kecil, tidak boleh mengambil yang bukan hak kita.
maka kita tidak heran dengan aburizal bakrie yang mempunyai mall-mall dimana-mana. Dikarenakan memang ia telah terlahir di keluarga yang ada(kaya). Dengan kekayaan yang di milikinya pun ia menduduki jabatan di partai golkar. Sehingga, kita tidak heran untuk lihat para politisi maupun yang menduduki salah satu partai bisa terkenal dan di kenal oleh orang-orang.
hidup bukan untuk menjeleki orang, tetapi lihat apa yang ia hasilkan ketika kita tidak bisa menjalankan yang kita miliki.
Assalamualaikum.
BalasHapusNaiknya lumpur lapindo didaerah sidoarjo berbarengan dengan naiknya aburizal bakrie untuk menjadi ketua umum golkar lagi. Menurut saya aburizal bakrie itu tidak perduli dengan apa yang telah dia perbuat dengan daerah sidoarjo.
Daerah sidoarjo tenggelam dengan lumpur lapindo yang disebabkan oleh proyek dari aburizal bakrie. Aburizal bakrie hanya menggantikan beberapa saja yang tidak ada harganya dengan usaha dia untuk mempunyai harta seperakpun.
Tetapi harta mereka semua tenggelam sudah oleh lumpur lapindo yang sekarang naik tinggi. Aburizal bakrie harus memikirkan perbuatan dia di sidoarjo. Atau rakyat sidoarjo terpuruk dengan lumpur lapindo.
Wassalamualaikum.