Waktu gerogoti kita. Waktu karati kita. Waktu melindas kita tanpa peduli, tanpa ampun. Waktu terus berlalu, tanpa pernah menunggu. Waktu bagai batu menggelinding dari ketinggian, terus bergerak entah kemana, entah sampai kapan.
Dalam gerak dan lintasan waktu, umur kita tertatih-tatih. Melewati waktu detik demi detik, kejadian demi kejadian. Umur tak pernah berjalan mundur, juga tak kuasa untuk berhenti. Karena waktu telah menyeretnya untuk terus bergerak ke depan, tanpa kompromi, tanpa minta persetujuan. Itulah takdir umur.
Dalam alur waktu yang terus bergerak, umur meninggalkan jejak demi jejak. Jejak yang boleh jadi bisa menunjukkan siapa pemilik umur itu, apa saja yang telah dilakukannya, dan kemana arah yang akan ditujunya.
Jejak yang tak bisa dihapus oleh apa dan siapa pun. Jejak yang mengawetkan, mengabadikan si pemilik umur, meski si pemilik umur telah memasuki sumur. Lubang kematian, perhentian terakhir si pemilik umur.
Umur berlalu bersama waktu. Namun jejak-jejak yang ditinggalkannya bertahan dalam catatan ingatan dari generasi ke generasi. Itulah yang membuat kita yang hidup di masa kini bisa ikut bercerita tentang orang-orang baik dan orang-orang jahat, bahkan yang berasal dari ribuan tahun sebelum masehi.
Semuanya dicacat, semuanya dapat tempat, tulis Khairil Anwar.
Kitalah yang membuat jejak itu. Orang lain bisa menambah atau menguranginya, bahkan memanipulasinya. Namun, waktu akan tunjukkan keaslian dan kebenarannya.
Kita sendiri kadang ingin menghilangkan sejumlah jejak yang membuat kita malu, bahkan berhadapan dengan diri sendiri. Tetapi, jejak itu tetap ada. Mengeras dan membatu. Menjadi situs yang bisa berkisah tentang siapa kita dan apa yang telah kita perbuat.
Para penulis sejarah memang bisa menulis kisah yang berbeda bahkan bertentangan dengan jejak yang ditinggalkan. Tetapi jejak yang membatu tetaplah pada keasliannya, sampai ada sejarawan lain yang mengungkap kebenarannya. Bila pun tak ada orang lain yang menguak kebenarannya. Jejak itu sendiri telah merupakan kebenaran tak terbantahkan. Jejak yang kita tinggalkan adalah kebenaran itu sendiri. Jejak adalah situs terbuka yang bisa diakses dan diberi tafsir oleh siapa pun yang mengunduhnya.
Memang ada banyak jejak yang kabur, tak jelas, misterius, bahkan hitam dari masa lalu. Inilah karakteristik jejak manusia. Ia tidak sejelas dan sepasti jejak dinosaurus.
Namun, jejak itu tetap tak terhapus dan bisa diungkap kala seluruh jejak itu ditelusuri dari mula hingga akhirnya. Itulah yang menyebabkan kita bisa mendapat cerita yang relatif lengkap tentang Ibrahim dan Musa, Firaun dan Hitler. Meski ada secuil misteri dan kontrovesi. Tetapi keseluruhan cerita utuh masih bisa didapat dan dipahami. Sehingga kita tetap bisa membuat kesimpulan, paling kurang hipotetis sangat kuat, siapa itu Ibrahim, Musa, Firaun dan Hitler.
Waktu berlalu, umur bergerak. Namun jejak terus bertahan dan memberi kabar kepada siapa pun yang datang kemudian.
Manusia adalah makhluk pembuat jejak dalam lintasan waktu. Ia disebut pembuat jejak, karena ia bisa memilih dan memutuskan, jejak apa yang hendak ditinggalkannya. Dinosaurun pun tinggalkan jejak. Namu jejak alami yang sama untuk semua dinosaurus. Manusia meninggalkan jejak yang bersifat khusus dan pribadi. Itulah sebabnya jejak yang ditinggalkan Musa dan Firaun sama sekali berbeda. Karena mereka secara sadar membuat pilihan yang berbeda, dan meninggalkan jejak yang tidak sama.
MELEWATI WAKTU, UMUR BERLALU, MANUSIA ADALAH JEJAK YANG DITINGGALKANNYA.
Anwar Nur Hidayat (4915141050)
BalasHapusP.IPS A 2014
Memang manusia adalah pencetak sejarah terbaik dibanding makhluk lainnya, karena manusialah yang hakikatnya diberi kesempurnaan akal pikiran dan hawa nafsu untuk memilih tindakan dan jalannya masing-masing. Jejak tersebut ada yang indah untuk dikenang, namun tak sedikit pula yang buruk yang berharap dapat dilupakan.
Manusia diberi akal pikiran dan juga hawa nafsu, Bila kita dapat mengendalikannya, maka jejak yang indah bisa kita ukir. Namun bila pada kenyataannya hawa nafsu dapat mengalahkan akal, maka jejak yang tak ingin dikenang akan terukir.
Individu yang mengukir jejak yang baik untuk dikenang tentunya tak luput dari kerja keras yang ia lakukan. Kerja keras tersebut akan dapat mengukir jejak yang indah untuk dikenang. Belajar dari orang-orang sukses terdahulu pun penting, agar kita tidak kesulitan dalam mengukir jejak serta tidak salah melangkah
Nabila Chairina
BalasHapus4915141046
Pendidikan IPS A 2014
Kita sebagai manusia terlahir untuk memilih. Memilih jalan hidup yang ia akan jalani. Ia akan memilih dan memutuskan jejak apa yang akan di tinggalkannya.Manusia memiliki jejak khusus dan memiliki sifat privasi yang memberikan kabar kepada siapapun yang datang.Umur berlalu bersama waktu. Namun jejak-jejak yang kita tinggalkannya berkesan dan bernilai dalam catatan ingatan dari generasi ke generasi.Kita ialah sebagai pemilih yang bisa saja memberi kesan baik atau buruk untuk mereka yang datang yang ingin mengetahui jejak kita.Baiknya kita sebagai manusia yang ingin hidupnya lebih bermanfaat bisa memberikan jejak yang baik dan bisa memotivasi dan bermanfaat untuk orang lain.Agar kita hidup di dunia ini bukan hanya mencari kesenangan duniawi tetapi juga memberikan jejak yang berkesan dalam hidup kita yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain
Nabila Chairina
BalasHapus4915141046
Pendidikan IPS A 2014
Kita sebagai manusia terlahir untuk memilih. Memilih jalan hidup yang ia akan jalani. Ia akan memilih dan memutuskan jejak apa yang akan di tinggalkannya.Manusia memiliki jejak khusus dan memiliki sifat privasi yang memberikan kabar kepada siapapun yang datang.Umur berlalu bersama waktu. Namun jejak-jejak yang kita tinggalkannya berkesan dan bernilai dalam catatan ingatan dari generasi ke generasi.Kita ialah sebagai pemilih yang bisa saja memberi kesan baik atau buruk untuk mereka yang datang yang ingin mengetahui jejak kita.Baiknya kita sebagai manusia yang ingin hidupnya lebih bermanfaat bisa memberikan jejak yang baik dan bisa memotivasi dan bermanfaat untuk orang lain.Agar kita hidup di dunia ini bukan hanya mencari kesenangan duniawi tetapi juga memberikan jejak yang berkesan dalam hidup kita yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain
Eka Puji Haryani
BalasHapusP. IPS B 2014
4915142823
Berbicara soal umur, manusia merupakan makhluk hidup yang diberi umur panjang namun terasa singkat. Seperti yang bisa dirasakan, baru saja kemarin ulang tahun yang ke 15 sekarang sudah ulang tahun yang ke 18. Baru saja kemarin SMP dan sekarang sudah menjadi Mahasiswa. Begitu cepatnya waktu berjalan.
Waktu terus berjalan, tidak bisa dikembalikan ataupun diulang. Setiap kejadian pasti berbeda, tidak sama persis dengan apa yang sudah dilalui. Seperti jarum jam yang terus berputar dan akan berhenti saat batrenya habis. Begitu pula waktu kehidupan yang akan terus berjalan dan berhenti saat hari akhir atau kiamat.
Waktu yang ada manfaatkanlah untuk membuat sejarah. Siapapun bisa menjadi pelaku sejarah, jangan hanya mau menjadi pendengar sejarah. Dengan kita membuat sejarah pasti akan lebih dikenang oleh orang sesudah kita dan kita bisa memberikan pembelajaran untuk mereka.
Jangan selama kita hidup kita hanya meninggalkan sebuah nama tanpa sejarah karena pasti kita akan merugi.
Waktu tidak bisa dibohongi. Bergerak selayaknya anak kecil tanpa masalah. Waktu juga yang mendekatkan kita kepada kematian, karena usia kita akan selalu bertambah yang berarti jatah hidup kita akan berkurang. Umur terus bertambah. Tidak bisa diatur untuk berlangsung lebih lama atau lebih cepat.
BalasHapusWaktu yang mengajarkan kita untuk lebih dewasa. Mengajarkan kita untuk menghargai hal yang kecil. Mengajarkan kita untuk bersikap lebih baik dari sebelumnya, dan waktu membuat sejarah dalam kehidupan.
Umur yang selalu bergerak membuat kita berusaha untuk jadi manusia yang lebih baik. Belajar dari hal yang telah membuat kita jatuh. Kita juga sering kali dibuat untuk melupakan waktu yang membuat kesan tidak enak untuk kehidupan kita, karena kita malu dengan kejadian itu.
Waktu terus berjalan yang kadang membuat kita bergerak untuk maju dan kadang pula membuat kita bergerak untuk putus asa. Adakalanya waktu menjadi guru buat kita dan adakalanya juga waktu menjadi musuh bagi kita. (Zikri S.R-P.IPS B 2014)
Annisaa Intan S
BalasHapusP.ips A 2014/4915141041
Tidak bisa dipungkiri lagi waktu memang terus melaju tanpa menoleh lagi kebelakang. Meninggalkan memori dan kenangan lama. Sedih, senang, tawa riang, menangis dan bahkan tanpa perasaan yang menentu pun setiap orang pasti pernah merasakannya.
Terkadang aku berpikir kenapa Tuhan mengatur semuanya seperti itu. Tetapi sekarang aku bisa menjawabnya sendiri. Mungkin Tuhan mengatur waktu bergerak naju supaya setiap orang yang berbuat kesalahan Tuhan mengizinkan mereka untuk berintropeksi dan bertaubat dihari kedepannya.
Tetapi bagi sebagian orang bertambah umur adalah sesuatu yang "wah!!". Padahal seharusnya disaat kita bertambah umur kita harus menyadari apa yang kita perbuat selama ini dan bagaimana merubah untuk kedepannya yang lebih baik.
Syafrida Dea Irany. P.IPS A 2014.
BalasHapus“MELEWATI WAKTU, UMUR BERLALU, MANUSIA ADALAH JEJAK YANG DITINGGALKANNYA”
Waktu demi waktu berlalu, detik menjadi menit, menit menjadi jam, jam menjadi bulan dan seterusnya waktu akan terus berjalan tanpa henti. Waktu tidak akan pernah kembali ia selalu melangkah ke depan dan tidak pernah mengalami kemunduran. Seiringnya waktu berjalan, umur manusia terus bertambah secara perlahan tapi pasti.
Masa demi masa silih berganti, manusia akan terus meninggalkan jejak-jejaknya dalam kehidupan. Mungkin, kita tidak akan pernah bisa mengulang waktu tetapi jejak yang ditinggalkan manusia selalu mempunyai tempat sendiri. Karena jejak itulah kita bisa mengetahui dan belajar dari masa lalu entah yang baik atau yang buruk.
Jejak yang ditinggalkan manusia akan membuat kita lebih menghargai waktu, karena apa yang kita lakukan sekarang adalah cerminan masa depan kita. Jangan hidup menjadi orang yang sia sia dan dimakan oleh waktu. Hargailah setiap waktu yang kita lalui dan lakukanlah yang baik agar waktu dalam kehidupan kita menjadi lebih bermakna dan kita bisa meninggalkan jejak kehidupan yang indah dan berarti bagi orang lain.
Rovida Amalia Mazid
BalasHapusP.IPS A 2014
4915141032
ketika kita bertambah usia dalam hitungan umur berkurang pula usia dalam hitungannya.
Allah menciptakan kita dari tiada, menjadi ada, kemudian kita kembali kepadanya. sebuah kronologi kita dalam sejarah kehidupan, seperti sebuah sejarah film kehidupan kita, saat kita di takdirkan ke dunia, dan pahlawan yang rela memperjuangkan kita dalam ruang sejarah kehidupan bahkan sampai saat ini.
Umur manusia di dunia ini hanya sementara, hanya sebentar. Kita sebagai manusia harus selalu mensyukuri apa pun yang telah di berikan oleh Tuhan. Mensyukuri nikmat atau cobaan yang kita alami. Tuhan memberikan cobaan kepada kita bukan tanpa alasan, melainkan untuk menguji apakah kita masih bisa bersyukur atas cobaan itu.
BalasHapusCobaan yang kita alami pasti akan kita ingat walaupun sudah kita coba untuk melupakannya pasti ingatan mengenai cobaan itu akan muncul dengan sendirinya . Seharusnya cobaan yang dialami itu selalu kita ingat untuk menjadi pelajaran di masa mendatang agar lebih baik lagi. Cobaan yang akan membuat kita kuat di masa mendatang dan akan mengingatkan kita agar tidak jatuh kelubang yang sama.
Seperti yang Bapak katakan Manusia adalah makhluk pembuat jejak dalam lintasan waktu. Karena memang dalam hidup itu selalu ada pilihan, dan dalam pilihan itu kita harus memilih mana yang akan di lupakan dan mana yang akan di ingat.
Eka Yuliyanti
P.IPS B 2014
4915142817
Assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapusNama : Yuni Shofarani
Kelas : Pendidikan IPS B
No registrasi : 4915142798
Waktu, waktu begitu sangat berarti. Waktu bagaikan air yang terus mengalir, mengalir kedepan dan sulit untuk mundur. Waktu sangat berharga, dikatakan berharga ketika kita sadar bahwa waktu sudah kita lewati.
Waktu akan terasa berharga ketika kita menyadarinya, ketika kita sadar akan waktu mengejar kita, bukan kita mengejar waktu. Maka dengan itu kita sebagai manusia hendaklah jangan menyia-nyiakan waktu yang tersedia saat ini. Jadikan waktu kita menjadi hal yang berarti. Berarti tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi berusahalah menjadikan waktu yang juga berarti bagi orang lain.
Seperti kata-kata yang sering orang-orang ucapkan "penyesalan itu datangnya diakhir, kalau diawal itu namanya pembukaan". Dari kata-kata tersebut bisa kita simpulkan dengan baik. Supaya waktu kita tidak terbuang dengan sia-sia, maka pikirkanlah segala sesuatunya secara matang agar tidak terjadi penyesalan.
Jadikan waktu sebagai sesuatu yang berarti, sehingga waktu yang ada terasa sangat berharga.
Berharga untuk membuat sesuatu yang bisa bermanfaat untuk kedepannya. Karena waktu kita tidak lama.
Waktu terus berlaju, tanpa kita sadari umur kita juga semakin bertambah. Jadikan setiap umur kita bermakna dan berharga. Sebelum waktu kita habis dan ajalpun akan menjemput kita, hendaknya kita bisa berbuat baik dan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang banyak.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Assalamualaikum.
BalasHapusUmur itu sebuah anugerah yang diberikan kepada semua umat manusia. Tetapi kebiasaan manusia yang tidak bisa memanfaatkan umur nya sendiri. Waktu bertambah, umurpun akan selalu bertambah entah kapan habisnya.
Manusia adalah sebagai jejak dalam semua waktu-waktu yang sudah dijalaninya. Memanfaatkan waktu untuk lebih baik sama saja dia memanfaatkan umur nya sendiri dan memberi jejak yang sangat baik.
Jadi bagi saya adalah, tidak ada yang tidak bisa jika kita bisa memanfaatkan semua waktu yang sudah diberikan kepada kita. Karena waktu itu seperti umur, yang selalu bertambah dan entah tahu kapan matinya.
Wassalamualaikum.
Nama: Kun Khaerina Hapsari
BalasHapusKelas: P. IPS A 2014
NIM: 4915141047
waktu melindas kita tanpa peduli, tanpa ampun, tanpa kompromi dan tanpa persetujuan. Kata-kata itu memang benar adanya. Tak ada yang bisa menghentikan waktu serta menjadi operator waktu untuk mengatur waktu. Waktu akan terus mengalir tanpa henti dan tanpa bisa kembali.
Sering kali kita menyesali waktu yang telah terbuang begiti saja. Namun apa daya, waktu yang telah terbuang tidak akan pernah bisa kita pungut kembali. Waktu adalah saksi atas segala peristiwa yang telah terjadi di muka bumi.
Umur berlalu bersama waktu. Jadi, pergunakanlah sisa waktu yang telah diamanahkan Tuhan kepada kita sebaik mungkin. Pergunakanlah waktu itu membuat banyak orang tersenyum bahagia. Agar waktu dapat menjadi sejarah buat kita atas apa yang kita perbuat di muka bumi ini kepada orang lain.
Bulan terasa cepat, Junuari saya ingat saya masih memakai baju putih abu-abu. Di mana pada waktu itu saya sibuk dengan UAS, UN, SNMPTN, SBMPTN, dan yang paling SPMB Lokal dan PENMABA. Entah berapa waktu yang dilewati hingga sekarang sudah di masa ini. Masa di mana putih abu-abu berganti menjadi baju bebas. Sebutan guru menjadi dosen. Sebentar lagi, semester satu akan berganti jadi semester dua. Cepat sekali waktu.
BalasHapusWaktu memang cepat, hingga umur pun semakin bertambah. Semakin tidak sadar sekarang sudah umur 18 padahal kemarin saya ingat jelas umur masih 17, di mana ulang tahun saya tahun lalu bertepatan dengan Idul Adha. Yang pasti setiap ulang tahun saya masih bersyukur masih diberi kesempatan hidup di dunia ini.
Semakin bertambahnya umur, semoga orang menyadari betapa pentingnya waktu sehingga mereka yang masih hidup tidak menyia-nyiakan waktu. Hidup terus berjalan, bagaimana kita harus menjalani hidup ini (dengan baik). Janganlah sia-siakan waktu juga jangan sia-siakan umur, karena hidup ini (cukup) singkat.
Triyani Ambar Sari P.IPS B 2014
Miftahul Falah
BalasHapusP.IPS B 2014
Waktu adalah roda kehidupan manusia yang selalu bergerak tanpa henti. Waktu juga akan terus berjalan ke depan dan tidak bisa dikembalikan lagi. Siapa pun orangnya, waktu akan terus melindasnya dengan umur yang semakin tua.
Didalam waktu yang terus berjalan, seseorang dapat memilih jalan yang beragam. Ada yang membuat sejarah hidupnya dengan cara kebaikan, dan adapula yang membuat sejarah hidupnya dengan kejahatan. Itu semua tergantung dari diri setiap individu.
Semua kejadian yang pernah seseorang lakukan tidak bisa disembunyikan. Semuanya akan tetap abadi dan tidak bisa terhapuskan. Adakalanya waktu menjadi guru untuk generasi selanjutnya, dan adakalanya waktu menjadi pecutan untuk generasi selanjutnya. Semua itu tergantung dari si pembuat dan penentu waktu tersebut.
Khilva Aini Humaedi
BalasHapusP.IPS B 2014
4915142822
Manusia merupakan makhluk tuhan yang sempurna karena mempunyai akal dan pikiran. Akal dan pikiran manusia itu membuatnya bisa berpikir dalam memilih suatu keputusan. Setiap keputusan dalam hidupnya tentu tidak selalu baik. Karena terkadang manusia selalu memikirkan keputusan dengan menggunakan egonya.
Berbicara mengenai waktu, seperti yang diibaratkan dalam tulisan bapak diatas waktu seperti Waktu bagai batu menggelinding dari ketinggian, terus bergerak entah kemana, entah sampai kapan dan dapat berhenti apabila ia telah masuk ke lubang perhentian umur seseorang. Waktu terus berjalan kedepan dan tidak dapat mundur ke belakang. Karena inilah setiap manusia kadang suka merasa menyesal apabila telah melakukan salah di waktu yang lalu dan terkadang ingin mengulang waktu itu dan memperbaiki semuanya.
Dalam hidupnya manusia memiliki umur, umur akan terus bertambah . Umur dan waktu berjalan seiringan dan mempunyai kesamaan. Persamaannya yaitu umur dan waktu sama-sama berjalan kedepan tidak bisa mundur kebelakang. Pada dasarnya setiap manusia di hidupnya pernah merasakan kegembiraan dan kesedihan. Karena hidup itu seperti roda, kdang kita bisa diatas dan kadang juga dibawah. Ketika mati manusia hanya meninggalkan jejak, entah jejak yang baik ataupun buruk. Semua jejak yang akan kita tinggalkan itu tergantung kepada setiap keputusan yang kita ambil. Maka dari itu ambillah keputuan yang sebaik-baiknya agar jejak yang kita tnggalkan nanti juga merupakan jejak yang baik.
Asyifa Laely
BalasHapusP.IPS B 2014
Saya setuju dengan tulisan Bapak. Kita memang tidak bisa membuat waktu berhenti meskipun sepersekian detik. Namun, bisa memanfaatkannya. Seperti mengenai umur dalam tulisan bapak ini "Waktu menyeretnya untuk terus bergerak kedepan". Ini berarti, kita dituntut untuk memanfaatkan umur yang ada dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan secara maksimal.
Hal-hal yang kita lakukan pada akhirnya akan meninggalkan kenangan, yang dalam tulisan Bapak ini merupakan jejak. Jejak yang kita tinggalkan akan menjadi baik atau buruk tergantung bagaimana kita.
Karena itu, seperti isi kesimpulan Bapak "melewati waktu, umur berlalu, manusia adalah jejak yang ditinggalkannya" saya ingin sedikit mengubahnya menjadi "Umur berlalu karena melewati waktu yang meninggalkan jejak".
Manusia memiliki umur yang beragam. Namun setiap manusia pasti mengalami pertumbuhan umur secara terus menerus. Tak ada yang mengalami kemunduran usia. karena umur sangat berhubungan dengan waktu. Mereka saling berdampingan dan saling memengaruhi.
BalasHapusUsia itu terus berjalan di kehidupan manusia. Melewati peristiwa-pertiwa yang terjadi dalam hidup manusia. Tak ada manusia yang kuasa yang mampu menghentikan pertumbuhan umur. Seseorang yang berhenti pertumbuhan umurnya, maka orang itu telah dipanggil oleh Tuhan nya. Oleh karena itu, manusia harus mampu menggunakan waktunya untuk melakukan atau menghadapi peristiwa dengan baik-baik. Jangan sia-siakan hidup ini karena usia kita akan bertambah terus dan hidup kita akan menjadi tabungan di akhirat nanti.
Wafa Nurul Annisa. Pendidikan IPS B 2014
Nama ade nur hasanah
BalasHapusJurusan p.ips b
No registrasi 4915142814
Menurut saya tentang umur saya sependapat dengan apa yang bapak tuliskan. Umur selalu berjalan maju dengan beriringan oleh waktu yang semakin hari semakin cepat terasa berlalu. Terkadang kita tidak mengetahui dan tersadar jika umur manusia semakin lama semakin cepat bertambah dan menua dimakan oleh waktu.
Semakin kita menambah umur maka semakin banyak juga cerita dan pengalaman yang kita lalui. cerita dan pengalaman yang kita rasakan akan selalu menjadi kenangan dalam hidup kita bahkan menjadi sebuah pelajaran untuk menjalani kehidupan yang mendatang seperti yang bapak tuliskan akan menjadi prasasti atau situs yang akan menuliskan kisah tentang kita. semua kisah dan pengalaman di kehidupan juga tidak semua berjalan dengan keinginan kita banyak yang jauh dari harapan kita dan akhirnya banyak kekecawaan dalam hidup bahkan ada pengalaman yang ingin kita kubur dalam-dalam.
Namun saya setuju dengan bapak bagaimanapun kita ingin melupakan cerita dan pengalaman yang tidak enak untuk dikenang dalam umur kita semua itu tidak bisa hilang begitu saja dalam hidup kita. Berjalan dengan waktunya dan bertambahnya umur sebaiknya sebagai manusia kita harus bisa mencermati segala sesuatu yang menjadi kisah tentang kita walaupun terjadi sangat pahit dan rasanya ingin dilupakan. Jika kita bisa mencermati segala sesuatu yang terjadi didalam hidup kita dengan umur kita secara baik maka tidak ada lagi penyesalan dan kepahitan dalam hidup kita semua akan menjadi sebuah situs yang indah dalam hidup kita
Nadea Uzmah
BalasHapusP.IPS B 2014
Umur, seiring berjalannya waktu umur kita semakin berkurang, bukan semakin bertambah. Berkurangnya umur kita untuk hidup di dunia ini. Berkurangnya umur kita untuk menikmati waktu bersama keluarga, teman-teman, dan kerabat tercinta.
Berkurang, berkurang, dan terus berkurang. Suatu saat umur kita pasti akan habis karena terus berkurang, dan itu adalah saatnya untuk kematian menjemput kita. Pada saat kita mati, kita akan meninggalkan jejak. Jejak yang telah kita buat selama kita hidup. Jejak yang siap untuk ditemukan oleh orang lain di masa yang akan datang.
Yumna Adzillah
BalasHapusP. IPS B 2014
4915144089
Tulisan Bapak benar-benar membuat saya sadar, bahwa waktu yang dimiliki manusia sangat terbatas. Dan waktu harus di manfaatkan sebaik-baiknya. Agar dapat membuat jejak yang bermanfaat, agar dapat membuat jejak yang ingin diikuti manusia-manusia lainnya. Jangan sampai umur kita berhenti dengan jejak-jejak yang tidak bermanfaat.
Waktu akan berjalan terus, jika tidak dimanfaatkan maka waktu akan terbuang sia-sia. Jika bukan untuk kebaikan, waktu tidak akan menerima penyesalan manusia. Dia tidak akan berulang atau kembali. Waktu akan lewat begitu saja tanpa memandang apa yang terjadi, dan siapa yang ia lewati.
Jadi manfaatkanlah waktu yang kita miliki sebaik-baiknya. Jangan sampai ada penyesalan, karena waktu tidak memiliki toleransi. Tetapi waktu dapat memilih siapa yang akan gugur lebih cepat. Karena saat kita sedang bermalas-malasan dan menyia-nyiakan waktu, ribuan bahkan jutaan manusia di dunia atau saingan kita sedang bekerja keras memanfaatkan waktu.
Sri Rahayu
BalasHapus4915141019
Pendidikan IPS A 2014
Waktu terus berjalan, bahkan akan berlari. Tidak terasa, dari tahun demi tahun umur terus bertambah. Otomatis, jatah hidup didunia akan semakin berkurang. Waktu tidak akan pernah berhenti walau sekejap mata. Kita harus terus berfikir bagaimana memanfaatkan sisa umur kita. Apa yang akan kita lakukan dalam hidup ini.
Buatlah identitas, dalam kata lain membuat sesuatu yang akan bermanfaat bagi orang lain yang membuat kita dikenal dengan kebaikannya. Sesuatu yang bermanfaat ini akan tetap bertahan walaupun waktu terus berjalan menggerogoti sisa hidup kita. Untuk apa umur ini, jika tidak digunakan dengan baik, semua akan sia-sia.
berfikirlah di umur kita saat ini, apa yang telah kita perbuat?apa yang telah kita hasilkan? sudah adakah identitas tentang diri kita agar kita dikenang?
Sri Rahayu
BalasHapus4915141019
Pendidikan IPS A 2014
Waktu terus berjalan, bahkan akan berlari. Tidak terasa, dari tahun demi tahun umur terus bertambah. Otomatis, jatah hidup didunia akan semakin berkurang. Waktu tidak akan pernah berhenti walau sekejap mata. Kita harus terus berfikir bagaimana memanfaatkan sisa umur kita. Apa yang akan kita lakukan dalam hidup ini.
Buatlah identitas, dalam kata lain membuat sesuatu yang akan bermanfaat bagi orang lain yang membuat kita dikenal dengan kebaikannya. Sesuatu yang bermanfaat ini akan tetap bertahan walaupun waktu terus berjalan menggerogoti sisa hidup kita. Untuk apa umur ini, jika tidak digunakan dengan baik, semua akan sia-sia.
berfikirlah di umur kita saat ini, apa yang telah kita perbuat?apa yang telah kita hasilkan? sudah adakah identitas tentang diri kita agar kita dikenang?
Manusia adalah makhluk yang sempurna karena manusia itu diciptakan mempunyai akal, beda dengan hewan. Manusia juga diberi umur, ada yang umurnya panjang da nada juga yang diberi umur pendek. Kita yang menjalanin semua ini. Benar apa yang dikatakan bapak “Kitalah yang membuat jejak itu. Orang lain bisa menambah atau menguranginya, bahkan memanipulasinya. Namun, waktu akan tunjukkan keaslian dan kebenarannya.” Tuhan yang membuat, kita yang menjalani dan orang lain yang mengomentari apa yang kita berbuat. Banyak- banyak bersyukurlah dengan kehidupan ini yang diberikan oleh tuhan.
BalasHapusNama : Andayani
BalasHapusKelas : P.IPS B 2014
No.reg : 4915144097
Waktu tidak akan berhenti walau sedetik, tidak ada satu materi pun yang dapat menghentikannya. Sudah cukup jauh kita berjalan, sudah sampai mana kita berpijak ? dan sedalam apa kita menginjak?. Umur menunjukkan sebuah pengalaman dan jejak adalah gambaran nyata atas apa yang kita lakukan. Semakin tua umur seseorang diharapkan mempunyai banyak wawasan dan ilmu untuk dibagi.
Sebagai manusi kita wajib melakukan hal-hal positif, baik lingkungan keluarga maupun masyarakat. Semua yang kita lakukan pasti ada nilai persepsi dari masyarakat, entah itu baik maupun buruk. Kita adalah penentu hidup kita sendiri, bukan orang lain. Gagal hari ini maka belajarlah untuk lebih baik dihari esok, baik hari ini maka belajarlah untuk menjadi lebih baik dihari berikutnya.
Umur memang terus bergerak, namun itu semua tidak akan berarti jika kita tidak memiliki langkah yang pasti. Kita adalah apa yang kita pikirkan, ketika pikiran memerintahkan langkah untuk membuat jejek positif maka jejak yang dipijak pun akan positif. Jejak itu tidak akan gembur, karena ada penilaian yang baik dari masyarakat yang membuat jejak itu menjadi awet dan terus melekat.
Nama : Andayani
BalasHapusKelas : P.IPS B 2014
No.reg : 4915144097
Waktu tidak akan berhenti walau sedetik, tidak ada satu materi pun yang dapat menghentikannya. Sudah cukup jauh kita berjalan, sudah sampai mana kita berpijak ? dan sedalam apa kita menginjak?. Umur menunjukkan sebuah pengalaman dan jejak adalah gambaran nyata atas apa yang kita lakukan. Semakin tua umur seseorang diharapkan mempunyai banyak wawasan dan ilmu untuk dibagi.
Sebagai manusi kita wajib melakukan hal-hal positif, baik lingkungan keluarga maupun masyarakat. Semua yang kita lakukan pasti ada nilai persepsi dari masyarakat, entah itu baik maupun buruk. Kita adalah penentu hidup kita sendiri, bukan orang lain. Gagal hari ini maka belajarlah untuk lebih baik dihari esok, baik hari ini maka belajarlah untuk menjadi lebih baik dihari berikutnya.
Umur memang terus bergerak, namun itu semua tidak akan berarti jika kita tidak memiliki langkah yang pasti. Kita adalah apa yang kita pikirkan, ketika pikiran memerintahkan langkah untuk membuat jejek positif maka jejak yang dipijak pun akan positif. Jejak itu tidak akan gembur, karena ada penilaian yang baik dari masyarakat yang membuat jejak itu menjadi awet dan terus melekat.
Nama : Andayani
BalasHapusKelas : P.IPS B 2014
No.reg : 4915144097
Waktu tidak akan berhenti walau sedetik, tidak ada satu materi pun yang dapat menghentikannya. Sudah cukup jauh kita berjalan, sudah sampai mana kita berpijak ? dan sedalam apa kita menginjak?. Umur menunjukkan sebuah pengalaman dan jejak adalah gambaran nyata atas apa yang kita lakukan. Semakin tua umur seseorang diharapkan mempunyai banyak wawasan dan ilmu untuk dibagi.
Sebagai manusi kita wajib melakukan hal-hal positif, baik lingkungan keluarga maupun masyarakat. Semua yang kita lakukan pasti ada nilai persepsi dari masyarakat, entah itu baik maupun buruk. Kita adalah penentu hidup kita sendiri, bukan orang lain. Gagal hari ini maka belajarlah untuk lebih baik dihari esok, baik hari ini maka belajarlah untuk menjadi lebih baik dihari berikutnya.
Umur memang terus bergerak, namun itu semua tidak akan berarti jika kita tidak memiliki langkah yang pasti. Kita adalah apa yang kita pikirkan, ketika pikiran memerintahkan langkah untuk membuat jejek positif maka jejak yang dipijak pun akan positif. Jejak itu tidak akan gembur, karena ada penilaian yang baik dari masyarakat yang membuat jejak itu menjadi awet dan terus melekat.
Atika Purwandari P. IPS B 2014
BalasHapusKita sebagai manusia pasti tidak akan mengetahui di umur berapakah ajal akan menjemput kita. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus memanfaatkannya dengan maksimal. Semakin umur berkurang maka semakin banyak jejak yang akan dibuat. Umur berlalu dengan cepat bahkan terkadang kita tidak menyadari bahwa umur kita telah berkurang setiap detiknya.
Jejak juga menjadi salah satu bagian dari umur. Yang namanya jejak pasti tidak akan mudah pudar bahkan sampai ke anak cucu kita. Setiap makhluk hidup yang tinggal di bumi pastilah mempunyai jejaknya masing - masing.
Memang takdir yang menetukan hanya Allah SWT, namun warna-warni kehidupan tergantung pada diri sendiri.