Harry Potter selalu berada dalam bayang-bayang. Bayang-bayang ayah ibunya selalu muncul dalam benaknya. Maklumlah keduanya telah wafat saat Harry masih bayi. Ada kerinduan dan keinginan untuk merasakan sentuhan hangat mereka. Harry merasa bahagia bila kenangan dan bayangan tentang ayah ibunya muncul. Meski keduanya telah meninggal, namun Harry merasa mereka selalu hadir dalam hidupnya.
Seringkali Harry larut menikmati kehadiran kedua orang tuanya dalam bayang-bayang. Kerap pula muncul dalam mimpinya. Bagi Harry yang telah yatim piatu, hanya dengan cara seperti itulah ia dapat merasakan kehadiran kedua orang yang dicintainya itu.
Bila Harry sedang mengalami kesulitan, terutama saat-saat kritis bertarung dengan sang penguasa kegelapan Lord Voldemort, kala ia merasa sudah tak berdaya, rasa dan penghayatan kehadiran kedua orang tuanya memberinya kekuatan luar biasa. Dengan kekuatan luar biasa itulah ia bisa selamat dan mengalahkan sang penguasa kegelapan.
Albus Dumbledore kepala sekolah yang sangat sayang dan melindungi Harry selalu mengingatkan bahwa kedua orang tuanya tidak pernah datang membantu pada saat-saat kritis. Kekuatan luar biasa itu berasal dari kedahsyatan cinta Harry pada kedua orang tuanya. Kedahsyatan cinta itulah sumber kekuatan. Juga yang selalu membuat keduanya kerap hadir dalam kehidupan Harry.
Rasa cinta yang kuat memang mampu menghadirkan, bahkan mereka yang telah wafat, dalam penghayatan kita yang masih hidup. Seakan mereka hadir secara nyata dalam hidup kita. Oleh sebab itu tidak sedikit orang yang percaya bahwa cinta adalah kehadiran. Merasakan kehadiran orang yang dicintai, apa dan bagaimana pun keadaannya.
Rasa kehadiranlah yang membuat kita merasa terus menerus "tersambung" dengan orang yang dicintai. Ketersambungan itulah yang membuat orang yang saling mencintai mampu menjaga kesetiaan dan komitmen.
Dalam menjalani hidup, melewati rentang waktu yang panjang dan berbagai kejadian, manusia seringkali diombang-ambingkan beragam rasa dan sulit untuk fokus. Ada saat merasa jenuh dan jengah. Letih yang terlalu dan beban berat pekerjaan dan kewajiban terasa menghimpit. Kondisi-kondisi ini merupakan saat kritis. Manusia bisa tergelincir dan kehilangan kendali diri. Biasanya ini menjadi ujian bagi rasa cinta dan kehadiran.
Dalam kaitan inilah pentingnya untuk terus membangun komunikasi. Tentu saja bukan komunikasi biasa. Tetapi komunikasi empatis. Komunikasi yang didasarkan pada penghayatan terhadap apa yang dialami dan dirasakan oleh orang yang dicintai. Masing-masing berusaha menghayati apa yang dirasakan orang yang dicintai. Tidak beranjak dari diri dan ego sendiri.
Kerap terjadi, kita hanya memperhatikan kebutuhan, kepentingan dan masalah diri sendiri. Meminta orang yang dicintai memahami betapa letih dan sibuk diri ini. Kita abai, boleh jadi ia lebih letih dibandingkan kita. Situasi inilah yang bisa menimbulkan "arus pendek" dalam komunikasi yang bukan saja dapat memercikkan bunga api, bahkan bisa membakar hangus hubungan yang hanya meninggalkan serpihan debu cinta.
Dalam kondisi kritis seperti ini apa arti dan ujud kehadiran? Kesabaran untuk mendengarkan secara empatis. Keluar dari selubung ego, dan mampu menerima secara terbuka realitas yang mungkin sangat melukai. Brani mengakui semua cela diri, dan bersama-sama menumbuhmekarkan hidup baru dalam pelukan cinta.
Maknanya kehadiran sebagai ujud nyata cinta tidak hanya dirasakan sebagai sebuah penghayatan psikologis. Namun diujudkan dalam tindakan nyata dengan cara menghargai, menerima secara penuh, dan memahami secara mendalam orang yang dicintai.
Atas dasar prinsip kehadiran itulah cinta dimekarkan dan dijaga. Kehadiran mewarnai hidup secara nyata. Karena kehadiran memiliki rangkaian makna, bukan makna tunggal. Rangkaian makna itu adalah aku secara tulus mengakui dan menerima keberadaanmu. Keberadaannmu hadir dalam kesadaranku secara nyata, meski engkau tidak berada secara fisik bersamaku. Kehadiranmu mewarnai dan memengaruhi hidupku secara positif dan menjadikan hidup kita bermakna. Aku tidak akan pernah menjadi engkau dan engkau tidak pernah menjadi aku. Kehadiran mengeratlekatkan aku dan engkau menjadi kita.
Kekitaan karena kehadiran bukanlah peleburan. Tidak seperti juru masak yang meracik bumbu dan menghasilkan makanan yang rasanya campur baur sehingga tidak jelas lagi rasa asli setiap bahan. Kekitaan karena kehadiran lebih mirip seniman yang mengkreasi kayu menjadi patung. Kekayuan tidak hilang, tetapi muncul bentukan baru. Tadinya merupakan kayu berbentuk gelondongan. Karena kreasi sang seniman kini menjelma patung penari.
Kekitaan karena kehadiran tidak merampas jati diri masing-masing. Namun membuat keduanya saling menerima, memahami, menghormati, peduli dan berbagi. Itulah kekuatan kehadiran.
Kehadiran adalah sumber kekuatan luar biasa. Bisa memicu motivasi dan keberanian. Membuat orang tidak merasa sendirian dan diabaikan. Kehadiran mampu mendorong orang untuk berkorban. Keluar dari penjara ego, mengulurkan hati, tangan, dan fikiran untuk mengusahakan kebaikan dan apapun yang terbaik.
Cinta dan kehadiran bukanlah sesuatu yang telah jadi, stabil, dan selalu positif. Seperti semua jenis perasaan dan keadaan, sifatnya dinamis, naik turun bagai gelombang laut, sering juga membuat kejutan seperti angin puting beliung dan sulit diperkirakan layaknya cuaca pancaroba.
Karena itu dibutuhkan kerja keras dan kesungguhan untuk mempertahankannya agar cinta dan kehadiran tetap positif dan terus menumbuhmekarkannya. Dalam konteks cinta itu menyangkut hubungan antara manusia yang sama-sama masih hidup, pastilah kerja dan upaya keras itu tidak dapat dilakukan sendirian. Ada upaya timbal balik dalam upaya bersama untuk terus membuatnya mekar.
Cinta dan kehadiran merupakan rempah yang membuat kehidupan pantas dijalani dan penuh makna. Cinta dan kehadiran membuat manusia sungguh manusiawi.
Karena itu jalan cinta merupakan jalan yang layak untuk terus dihayati dan diperjuangkan. Bukan saja untuk membangun hubungan antarpribadi yang bersifat personal. Juga hubungan dan interaksi antara sesama sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan.
Karena cinta mendorong saling pengertian, pemahaman mendalam dan ketulusan untuk berbagi. Kehadiran sebagai ujud cinta membuatnya menjadi lebih nyata. Cinta dan kehadiran secara bersama-sama membuat manusia menghayati kehadiran orang lain sebagai sesama yang harus dimaknai secara positif. Pada tingkat inilah berlaku prinsip ada bermakna ada bersama. Keberadaanku selalu merupakan keberadan bersama aku-aku yang lain.
Saling pengertian dan toleransi menjadi mungkin dan bermakna dalam konteks seperti itu. Perbedaan dan keberagaman dihayati sebagai bagian dari kekayaan dan pemerkayaan keberadaan manusia dalam jejaring sosial.
Inilah kondisi ideal yang mestinya diusahakan dalam hubungan antar manusia sebagai sesama. Saat prinsip kehadiran mengejawantah menjadi saling mengakui, menghargai, dan menghormati.
Pada tingkat yang lebih tinggi prinsip kehadiran bisa bermakna merasakan kehadiran bersama merupakan prasyarat bagi kesejahteraan dan kebahagiaan bersama di bumi Tuhan ini. Ini bermakna bahwa
PENGHAYATAN KEHADIRAN MERUPAKAN KEKUATAN UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN YANG MANUSIAWI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd