Kamis, 19 November 2015

KARAOKE KELUARGA

Salah satu acara saat berkumpul di rumah, kami sekeluarga dengan sengaja berkaraoke. Kami menyebutnya karaoke keluarga. Menyanyi bersama diiringi musik dan penyanyi asli. Mengapa ada acara menyanyi bersama dalam keluarga?

Menyanyi itu menyehatkan. Tak penting suara bagus atau tidak. Bila suara tak bagus, mungkin membuat sakit kuping orang yang mendengarkannya. Bagi yang bernyanyi tetap saja menyenangkan dan menyehatkan.

Berbagai penelitian menegaskan bahwa menyanyi membuat otak menjadi rileks, seluruh belahannya aktif dalam kenyamanan. Itulah sebabnya banyak orang yang meningkat kinerja dan hasil belajarnya bila bekerja atau belajar sambil mendengarkan lagu yang disukainya. Begitupun orang yang berolahraga. Olahraga berat terasa nyaman dan menyenangkan bila diiringi lagu. Yoga juga butuh lagu sebagai cara untuk membuat orang "hanyut".

Musik yang mengiringi lagu akan merangsang dan mengaktivasi belahan kanan otak. Sementara itu syair lagu merangsang dan mengaktivasi belahan kiri otak. Otak emosi atau sistem limbik dan otak berfikir atau neokorteks bekerja dalam harmoni bila kita mendengarkan lagu, apalagi bernyanyi.

Menyanyi juga mampu membuat kita larut dalam hangatnya kebersamaan. Saat bernyanyi bersama kita dipersatueratkan dalam harmoni. Semua yang ikut bernyanyi dirasakan sebagai karib atau saudara. Tidak mengherankan bila dalam banyak agama, nyanyian merupakan bagian tak terpisahkan dalam ritual ibadah. Dalam Islam sangat disukai bila imam shalat memiliki suara yang merdu saat membacakan Al Quran di dalam shalat.

Doa terasa lebih mendalam bila diucapkan dalam irama. Kita bisa terhanyut dalam kekhusu'an. Itulah sebabnya rangkaian kalimat dalam kitab suci diungkapkan dalam rangkaian kata bergaya syair. Bukan hanya isinya yang diperhatikan. Bunyi dan rangkaian bunyi katanya juga sangat terjaga. Dengan demikian membacanya memunculkan irama.

Irama itulah yang memunculkan nyanyian. Saat bernyanyi bersama dalam bentuk karaokean, kami memberi kesempatan bagi setiap orang memilih lagu kesukaannya. Istriku suka lagu Kahitna, Kla Projek, Dewi Yul dan penyanyi serta grup band yang tenar pada tahun delapan puluhan. Aku tidak begitu memilih. Lagu apa saja. Kadang dengan sengaja memilih Broeri atau Ebiet G. Ade, Chrisye dan Ari Laso. Anakku Khal suka Take That, Adelle, Lady Gaga, Red Hot Chilli Peppers, dan lagu-lagu yang lagi top sekarang ini. Sementara Dara menggemari lagu-lagu Korea dan Jepang.

Suara kami lebih sering pas-pasan daripada pas dengan lagunya. Bernyanyi sambil saling komentar dan ketawa lepas. Biasanya kami sungguh larut saat secara bersama melantunkan lagu-lagu dangdut. Sungguh suasana sangat gembira, hangat dan guyub.

Hangat dan guyub akan mempersatukan keluarga dalam kebersamaan. Keluarga hakikinya adalah kebersamaan dalam kehangatan, saling memekarkan, memperhatikan, saling asuh, asah dan asih. Keluarga bukan sekadar ikatan biologis. Melampaui itu keluarga adalah pertautan jiwa. Keluarga harus tetap harmonis agar bisa saling peduli dan berbagi.

Semua itu tidak bisa tumbuh begitu saja seperti rumput liar di pinggir jalan, atau turun dari langit seperti hujan. Harus ada upaya untuk menumbuhmekarkannya. Karena itu dibutuhkan berbagai upaya untuk menciptakan suasana agar semua anggota keluarga merasakan kehangatan dalam kebersamaan, satu untuk semua, semua untuk satu.

Karaoke keluarga hanyalah salah satu cara untuk membangun kondisi untuk mencapai tujuan hakiki  keluarga. Amatlah salah dan mengerikan apabila keluarga dimekarkan hanya dengan materi dan transaksi. Tak ada waktu untuk bersama, peduli dan saling berbagi. Terutama berbagi berbagai rasa. Rasa bahagia dan sedih.

Berkumpul dalam kehangatan memungkinkan setiap anggota keluarga untuk semakin memahami satu sama lain. Sebab dalam tumbuh kembang anak-anak pasti terjadi berbagai perubahan. Menciptakan suasana harmonis dalam kebersamaan merupakan cara yang positif dan terukur untuk memengaruhi perkembangan anak-anak secara positif.

Berada dalam kebersamaan memberi kesempatan bagi orang tua untuk menunjukkan dengan perbuatan berbagai teladan kebaikan. Tentang kejujuran, kesabaran, empati, dan kemampuan peduli serta berbagi. Keteladanan melalui dan dengan perbuatan sangat penting artinya, karena anak-anak lebih terpengaruh dengan apa yang dilihatnya daripada apa yang didengarnya.
Sewaktu anak-anak masih kecil, tiap malam kami berkumpul. Mengajarkan shalat, membaca Al Qur'an, membaca huruf Latin, bermain ular tangga, monopoli, ludo, menyusun balok, dan membacakan cerita atau mendongeng. Pergi jalan-jalan dan menginap bersama.

Sejak kecil anak-anak dibiasakan mengungkapkan perasaan dan fikirannya, keinginan dan harapannya. Kami biasa mendiskusikan besok sebaiknya masak apa. Pasti ada diskusi karena selera setiap orang tidak sama. Begitupun bila ingin bepergian. Tidak boleh membuat keputusan sendiri. Kita harus saling bicara dan mendengarkan.

Kegiatan yang pasti menyenangkan adalah makan malam bersama. Kami menyebutnya kenduri. Sama sekali tak begitu penting apa yang dimakan. Yang penting adalah suasana makan bersama. Sambil makan anak-anak bercerita apa yang dialaminya di sekolah, masalah-masalah yang dirasakannya dalam pelajaran dan pergaulan, juga perilaku teman dan guru-gurunya yang lucu dan menyebalkan.  Karena itu makan malam bersama dan shalat maghrib berjamaah menjadi sarana sangat penting bagi keluarga untuk terus menjaga, memelihara dan menguatkan ikatan keluarga.

Keluarga harus terus ditumbuhmekerkan dalam dan melalui kebersamaan. Karaoke bisa menjadi salah satu sarana untuk membangun kebersamaan dalam kehangatan. Banyak cara lain yang bisa ditempuh.

Cara apapun yang ditempuh, tujuan utamanya adalah tersedianya kesempatan untuk menikmati dan menghayati kehangatan dalam kebersamaan. Dengan demikian setiap anggota keluarga meyakini bahwa apapun keadaannya, apapun yang dihadapinya, ia tak pernah sendiri, selalu ada keluarga bersamanya. Perasaan selalu bersama adalah modal bagi setiap anggota keluarga untuk menjalani hidup yang tidak mudah.

Kebersamaan akan semakin susah diusahakan saat anak-anak bertambah usianya. Ia telah memiliki kegiatan dan teman-teman yang membutuhkan kehadirannya di luar rumah. Tugas-tugas kelompok di sekolah atau kuliah, keinginan untuk berkumpul bersama teman-teman untuk menikmati indahnya pergaulan membuat waktu yang tersedia bagi keluarga semakin sedikit dan sempit.

Makan bersama sekaligus nonton bareng anak-anak bisa menjadi pilihan untuk tetap menyediakan kesempatan menikmati indahnya kehangatan keluarga. Percayalah, kehangatan dalam kebersamaan sungguh akan menghangatkan nurani setiap anggota keluarga dan menanamkan keyakinan bahwa keluarga adalah bagian terpenting dalam tumbuh mekarnya.

Dengan demikian setiap anggota keluarga mengalami dan merasa yakin bahwa

KELUARGA ADALAH LADANG SUBUR BAGI TUMBUHNYA TUNAS-TUNAS KEMANUSIAAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd