Selasa, 17 November 2015

TEROR PARIS, TIMUR TENGAH, ISLAM, ISIS DAN PENGUNGSI

Teror Paris adalah kebiadaban. Penghancuran terhadap manusia dan kemanusiaan.

Teror adalah kebiadaban yang mengerikan dan menghancurkan. Karena itu teror tidak cukup hanya dikutuk. Harus dilawan dan dihancurleburkan, sampai tuntas, tas, tas, tas.

Atas nama dan alasan apapun, teror harus diharamkan dan dihancurtuntaskan. Karena teror merupakan kekejaman yang sangat mengerikan terhadap manusia dan kemanusiaan.

Teros Paris sangat mengerikan. Dapat dipastikan bahwa teror Paris disengaja dan direncanakan dengan rapi dan matang. Terjadi pada saat  bersamaan, di banyak tempat dengan modus operandi yang persis sama. Pembantaian membabi buta dengan senapan dan tujuh dari delapan pelaku mengakhiri serangan dengan bom bunuh diri.

Harus diakui, teror Paris berhasil mencapai sasarannya. Pembantaian sadis terhadap banyak orang di banyak tempat dan memberikan rasa takut karena memunculkan kesan dan pesan sangat kuat, tidak ada tempat yang aman di Paris, dan mungkin di seluruh Eropa.

Dunia marah dan mengutuk. Polandia bereaksi keras dengan menutup pintu bagi pengungsi asal Timur Tengan karena teror ini. Sedangkan Jerman tegas menyatakan jangan menghubungkan pengungsi dan pengungsian dengan teror Paris.

Sementara Itu Presiden Suriah dalam pertemuannya dengan sejumlah pejabat Perancis, menyalahkan Presiden Perancis atas keputusan politiknya mendukung oposisi di Suriah yang menyebabkan perang saudara. Teror Paris pastilah terkait dengan keikutsertaan tentara Perancis di Timur Tengah.

Timur Tengah adalah kawasan yang terus bergejolak sejak dulu. Tak kenal henti. Semakin lama, kawasan yang bergolak terus bertambah. Kehadiran Israel yang didukung Barat seperti menempatkan "kerikil dalam sepatu". Israel telah berperang dengan sejumlah negara yang terdapat di sekitarnya.

Sampai kini Israel terus berperang melawan Palestina, terutama di Gaza, rakyat Palestina selalu dibantai oleh tentara Israel dengan sangat kejam. Termasuk anak-anak, wanita, dan yang berusia lanjut. Warga Palestina setiap hari menghadapi bahaya kematian seperti yang kini terjadi di Paris.

Tragis memang. Dunia marah dan berduka saat terjadi teror biadab di Paris. Namun, menjadi kalem saat kebiadaban yang sama terjadi atas rakyat Palestina, bahkan nyaris setiap hari. Rasanya kita harus mendorong agar keadilan benar-benar ditegakkan terhadap korban teror, baik yang dilakukan oleh kekompok fundamentalis mengatasnamakan agama seperti ISIS, Taliban dan  Alqeda, maupun yang dilakukan negara seperti Israel.

Teror mengerikan yang dialami orang-orang tak berdosa hampir setiap hari terjadi di Suriah, Irak, Afghanistan dan Yaman. Orang sedang shalat Jumat pun sering dibantai dengan bom bunuh diri atau bom mobil. Tidak seperti di Paris yang baru terjadi dua kali. Di tempat-tempat itu sangat sering terjadi. Kekerapannya sangat tinggi. Karena itu, korbannya sangat banyak.

Kekacauan penuh teror di Timur Tengah pastilah terkait langsung dengan peran Barat di bawah kendali Amerika Serikat. Ada semacam pola yang secara matang dan sistematis dilaksanakan. Pola itu paling terlihat di Irak dan Suriah.

Saddam Husein penguasa Irak adalah penganut Islam Sunni, sedangkan rakyat Irak banyak menganut Islam Syiah. Kedua kelompok ini sengaja diadu domba. Akibatnya muncullah kekacauan, pembantaian dan teror. Irak menjadi tidak stabil, pemerintah yang memang diktator semakin kejam. Dengan alasan untuk menyelamatkan rakyat Irak, di bawah kendali Amerika Serikat, Barat menghancurkan Saddam Husein.

Saddam terguling. Apakah rakyat Irak menjadi lebih sejahtera dan aman? Malah sebaliknya. Setiap hari mereka mengalami teror. Pemerintah yang berkuasa merupakan "boneka" Barat yang lemah dan mudah dikendalikan serta tidak mampu menjamin keamanan bagi rakyat.

Semua ini membuktikan bahwa campur tangan Barat di Timur Tengah, bukan untuk kepentingan rakyat seperti selama ini didengung-dengungkan. Tetapi untuk merampok kekayaan alam. Semua orang tahu bahwa setelah Saddam Husein dan Moamar Khadafi jatuh, kekayaan minyak kedua negara itu dikuasai Barat. Mereka berbagi kekayaan minyak, sedangkan rakyat di negara-negara yang telah dihancurkan itu semakin menderita. Inilah faktanya.

Apakah Barat mau mengorbankan warganya dan kekuatan militernya untuk membela rakyat di Timur Tengah? Rasanya kentungan minyaklah motivasi utamanya. Terbukti dari dibiarkannya rakyat di negara-negara yang diintervensi terus berperang di antara mereka, dan Barat sengaja mendukung pemerintahan yang lemah.

Di Suriah ada kesamaan dan perbedaan sekaligus dibandingkan Irak dan Libya.. Penguasanya penganut Syiah, Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa mendukung oposisi yang menganut Sunni. Pemerintah Suriah dan oposisi kemudian terlibat dalam perang saudara. Bedanya, Pemerintah Suriah bertahan. Perang berkepanjangan. Sesama umat Islam saling bunuh dengan senjata dari Barat. Pemerintah Suriah didukung Rusia, sementara oposisi didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa termasuk Perancis.

Menyedihkan dan tragis, umat Islam berperang, saling bunuh. Saat mereka melemah, Barat mengambil kekayaan minyak mereka, dan membiarkan umat Islam di negara itu tetap sengsara dan saling bunuh. Inilah fakta Timur Tengah dan keikutsertaan Barat.

Afghanistan keadaanya tak jauh beda. Sovyet datang menyerang. Umat Islam mendapat dukungan Amerika Serikat untuk melawan. Osama bin Laden menjadi sekutu Amerika Serikat melawan Sovyet yang komunis. Kita tak tahu apa yang terjadi sehingga Osama bin Laden menjadi seteru Amerika Serikat melalui perlawanan senjata dan teror di bawah bendera Alqaeda.

Terorisme Alqaeda pastilah tidak dapat dipisahkan dari kehadiran Sovyet dan Amerika Serikat di Afghanistan. Karena itu saat dikabarkan Osama bin Laden berhasil ditangkap oleh intelijen Amerika Serikat dan ditembak hingga tewas, Pemerintah Iran menyebut Amerika Serikat telah membunuh anaknya sendiri. Kita bisa memberi beragam tafsir atas pernyataan itu.

Maknanya, terorisme yang muncul di Timur Tengah memiliki kaitan langsung dengan gejolak politik dan kehadiran Barat. Begitupun ceritanya dengan ISIS.

Kita benar-benar kaget, begitu Alqaeda melemah setelah Osama wafat, tiba-tiba muncul ISIS. Sebuah kelompok fundamentalis yang sangat kuat karena memiliki senjata yang tergolong canggih dan sangat moderen dalam jumlah yang sangat banyak serta jaringan yang amat luas.

ISIS melakukan serangkaian serangan untuk mengusasi wilayah yang memiliki kilang minyak. Dengan cepat mereka menguasai sejumlah kilang minyak besar.

Ada sejumlah pertanyaan sekitar kemunculan dan sepak terjang ISIS. Siapakah yang ada di balik kemunculan ISIS? Pertanyaan siapa ini bisa merujuk ke individu, kelompok dan dan negara. Rasanya mustahil jika tidak ada pendukung dan sponsor yang kuat dari segi finansial. Sebab ISIS begitu muncul langsung memiliki senjata berat dan jaringan luas.

Mengapa ISIS langsung berperang untuk merebut ladang minyak? Apakah untuk pembiayaan gerakannya atau sebagai upaya untuk menyelamatkan minyak-minyak itu tidak dikuasai sepenuhnya oleh Barat?

Pertanyaan ini penting untuk mendapatkan jawaban akurat karena ada kaitannya dengan sikap keras Barat terhadap ISIS dalam bentuk gempuran habis-habisan. Apakah Barat menggempur ISIS karena hendak menghancurkan kelompok teroris atau tidak mau dominasinya atas minyak di Timur Tengah diambil alih ISIS?

Mengapa ISIS secara sistematis melakukan perekrutan anggota yang berasal dari negara-negara yang ikut berperang di Timur Tengah seperti Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris? Bukankah teror Paris pelakunya ada yang merupakan warga Perancis?

Kita harus mengutuk teror Paris. Tetapi jangan menutup mata dan membutakan nurani untuk melihat dengan jernih bahwa serangan teror terhadap Paris, dan kemungkinan serangan lain terkait langsung dengan gejolak politik dan teror di Timur Tengah.

Teror Paris bukanlah kejadian yang tersendiri. Teror Paris merupakan akibat yang tak terelakkan atau niscaya dari dominasi dan perilaku Barat di Timur Tengah.

Kita harus menolak dan melawan terorisme, tetapi juga harus menuntut tegaknya keadilan. Jangan jadikan Timur Tengah ladang pembantain untuk menguras kekayaan minyaknya dan menyengsarakan rakyatnya yang mayoritas beragama Islam.

Jangan pernah menolak kenyataan bahwa

TERORISME ADALAH BUAH BUSUK DARI POHON KETIDAKADILAN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd