Senin, 30 Desember 2013

RESEPSI

(ucapan selamat berbahagia bagi keluarga Prof. Dr. Ir. Manshur Ma'shum)

Malam sejuk. Gerimis lembut gugur bagai bunga jambu diterpa angin. Malam jadi indah karena binar cahaya lampu di sepanjang jalan. Kota ini indah pada malam gerimis. Lampu-lampu masjid yang cerlang bagai bintang gemintang hiasi gerimis. Pohon-pohon seperti menari diterpa angin. Jalanan sepi dan penuh pantulan cahaya lampu karena air hujan yang terus berjatuhan dan melapisi jalanan.

Dari kejauhan terdengar musik yang riuh dan dinamis. Aku tak bisa membedakannya dengan musik Bali. Sungguh sama persis. Musik terus dimainkan saat rombonganku tiba bersamaan dengan kedatangan kedua mempelai. Musik yang dimainkan memang sama dengan musik Bali. Namun, ada perbedaan suasana.

Di Bali saat musik berkumandang, sejumlah wanita dengan bagian atas dada terbuka membawa rangkaian bunga di tangan, berjalan berjejeran dengan pakaian kuning emas yang sangat gemerlapan. Di sini sungguh beda. Para wanita berkerudung dan pria dengan pakaian para kiyai berjalan diiringi musik yang terdengar sama dengan musik Bali. Ya....ini bukan Bali, tapi Mataram.

Inilah indahnya budaya. Apapun bisa dipadukan tanpa perdebatan, apalagi perang. Budaya adalah keberagaman yang harmonis. Semuanya bisa dironce dalam tatawarna dan cita rasa campur baur. Justru di situlah keindahan dan keunikannya.

Tak perlu kajian fiqh untuk menggunakan musik sangat bernuansa Bali dengan upacara pernikahan yang sepenuhnya Islam dan diramaikan wanita berjilbab, serta lantunan doa Tuan Guru. Semua berlangsung dalam kekhidmatan pernikahan. Inilah makna resepsi. Perhelatan untuk dan dalam kebersamaan, serta rasa syukur.

Rasa syukur karena dua anak manusia yang berbeda, berbeda akar budaya, cara dibesarkan dan penghayatan hidup, dipersatukan oleh cinta. Itulah esensi jodoh. Jodoh bisa bermakna ketulusan untuk saling mengakui dan menerima perbedaan dalam ikatan kuat rasa cinta. Tak ada rekayasa. Sebab cinta sejati beranjak dari ketulusan menerima, menerima semua perbedaan dan menghayatinya sebagai saling melengkapi dan memperkaya.

Hujan menderas, musik makin dinamis seperti berkejaran, mengiringi kedatangan kedua mempelai dengan Holden dari masa lalu. Mobil tua yang masih sangat mulus dengan warna yang lembut, putih dan hiasan biru muda. Sangat unik, dua mempelai belia, turun dari mobil sedan tua. Ini seakan membawa romansa tempo doeloe.

Bagi sebagian tamu yang masih belia saat Holden manjadi mobil idaman. Boleh jadi peristiwa unik ini membangkitkan memori mereka pada Frank Sinatra, Matt Monro, dan Andy Williams. Pelantun lagu-lagu indah yang mengungkapkan cinta penuh pesona. Lagu yang mengungkapkan keberanian memilih jalan hidup sendiri, dan keberanian untuk menggunakan kebebasan memilih. Penyayi slalu mengungkapkan semangat zaman. Semangat zaman itu juga terlihat pada bentuk fisik Holden yang membawa pengantin belia ini. Holden itu sangat aerodinamis, dan bagian belakangnya tampak seperti bentuk ekor pesawat. Pada eranya, Holden adalah sebuah revolusi teknologi dan disain mobil. Kemungilannya merupakan antitesis terhadap mobil-mobil besar seperti Impalla. Mungkin pesan tersembunyi itu yang ingin disampaikan oleh kedua mempelai saat memilih Holden sebagai kereta kencana yang menghantarkannya ke perhelatan resepsi ini.

Kehadiran Holden tua itu juga seperti memberi isyarat bahwa jiwa belia yang sedang mencari jalan-jalan baru bagi keakanan, bisa tetap menjaga kebersamaan dan harmoni dengan yang tua, dalam semangat saling menghormati dan berbagi peran. Bukankah tua dan muda tetap bisa saling berdampingan dan saling melengkapi.

Resepsi ini sungguh indah dan penuh makna. Mendapat berkah dari langit yang ditandai hujan sangat deras dan berhenti saat tamu berpamitan. Lagu-lagu cinta yang dinyayikan, dan doa yang dikumandangkan, menambah syahdu resepsi ini. Sesungguhnya,

RESEPSI BUKAN SEKEDAR MAKLUMAT BAHWA DUA SEJOLI TELAH DIIKAT DALAM HANGAT CINTA, JUGA PERTANDA GARIS START TELAH DILEWATI MENUJU HIDUP BARU DI KEAKANAN.

Semogalah Allah berkahi kedua mempelai, seluruh keluarganya, dan semua tamu yang menyampaikan restu dan ucapan selamat menikmati hidup baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd