Sabtu, 08 Maret 2014

BUKAN LUNA MAYA

Maya namanya, empat belas tahun usianya. Ia sangat terkenal di antara teman-teman seprofesi di lingkungan hotel yang jumlahnya sangat banyak di sebuah kawasan hiburan Jakarta Pusat. Hampir semua keamanan hotel punya nomor hpnya. Mereka suka bingung bila menghubungi, karena nomor hpnya berjumlah puluhan. Bila ada tamu yang mencarinya lewat para keamanan hotel, para keamanan hotel itu seperti berjudi, bila nyambung beruntung, bila tidak apa boleh buat. Jika bisa dapatkan Maya, tamu berani beri uang jasa lebih besar.

Maya memang cantik. Namun, yang secantik dia, bahkan yang lebih cantik banyak. Tubuh Maya juga tidak istimewa, dia pendek, oleh sebab itu beberapa temannya memanggilnya Bondol. Tetapi, dia seperti bintang paling cerlang di langit gulita malam. Maya paling diburu oleh para lelaki iseng, lelaki hidung dan wajah belang penggemar ABG. Beredar isu, terutama di kalangan pesainngnya bahwa Maya menggunakan susuk di banyak bagian tubuhnya. Itulah sebabnya para lelaki klepek-klepek bila melihatnya.

Ketika pesohor Luna Maya sedang sangat terkenal, si Maya kecil dipanggil Luna Maya. Dengan nama itu ia dikenal oleh para tamunya. Agak aneh juga ia dipanggil Luna Maya, karena tidak ada kesamaannya. Maya memang cantik dan putih, tetapi sama sekali tidak ada kemiripannya dengan Luna Maya yang terkenal itu. Mungkin gaya bicaranya yang terkesan ceplas-ceplos, dan sikap cueknya yang mengingatkan orang-orang pada Luna Maya bila melihatnya.

Rupanya Maya bukan hanya populer di luaran. Dalam keluarga besarnya, Maya juga sangat populer dan sangat dibanggakan. Ia bahkan bisa meyakinkan wanita cantik berusia 25 tahun yang merupakan tantenya, ikut menggeluti profesinya. Sungguh Maya benar-benar memberikan pengaruh sangat besar pada banyak anggota keluarganya.

Kakaknya, saudara sepupu, bahkan tetangganya berhasil digoda, dan didorong untuk mengikuti profesinya. Maya menjadi terkenal sebagai pemasok 'barang baru'. Maya sangat memilih-milih tamu dan pelanggan. Dengan demikian Maya jadi dikenal sebagai jablay berkelas. Orang-orang bingung dari mana ia belajar sehingga bisa sangat pintar mengelola bisnis 'esek-esek' ini. Umurnya kan masih jagung muda bangets.

Rupanya ibunya adalah mantan 'pemain berkelas', ayahnya jagoan yang namanya sohor dalam bisnin beginian. Maya sungguh bibit unggul dalam bidangnya. Ia mengelola lebih dari 30 ABG yang kinclong, bening dan trendi.

Lama Maya menghilang dari lingkungan tempat dia biasa beroperasi. Macam-macam cerita beredar. Ada yang bilang dia dipelihara cukong kaya, ada isu dia sekarang ke Batam. Bahkan ada yang bilang dia terkena penyakit berbahaya karena terlalu banyak 'dipake'. Ada pula yang percaya dia sudah dihancurkan narkoba.

Tidak sampai enam bulan, Maya muncul kembali di tempat operasinya. Sungguh bikin kaget. Ia datang menyetir Honda Jazz merah. Gayanya sangat trendi, berkelas, semua barang yang dipakainya bermerek. Harum parfumnya menyebar ke mana-mana. Ia menggunakan sepatu hak tinggi, mengenakan kaca mata hitam dan tas gaya bermerek terkenal.

Cerita kesuksesan Maya menyebar sangat cepat. Kini ia bagai gula yang dikerumuni para semut ABG. Mereka berlomba-lomba mendekat padanya dan berharap dapat cipratan rezeki. Mereka berharap betul diajak ikutan dengannya.

Rupanya Maya menjadi penari erotis di beberapa pusat hiburan yang mahal. Tentulah sebagai penari erotis dia mendapat bayaran berlapis. Dapat honor menari, dapat tips dari para penonton, dan bayaran jika dipake. Bayarannya sudah pasti sangat mahal.

Dengan uang yang berlimpah Maya menyulap seluruh tampilan dan gaya hidupnya. Ia dengan sangat cermat menjaga tampilan sebagai pemain berkelas. Hanya lelaki berkantong tebal yang berani dan bisa mendekatinya.

Pencitraan untuk menunjukkan kelas dan menaikkan daya tawar kan bukan hanya monopoli partai politik dan politisi. Maya sungguh sadar ia sudah berada pada orbit yang tinggi. Citra ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan. Citra ini tentulah ada kaitannya dengan harga jual. Tampilan seperti ini juga memudahkannya untuk mengembangkan sayap bisnisnya.

Maya sengaja sering meyambangi banyak tempat nongkrong untuk mencari bibit baru. Ia menraktir banyak ABG cakep di tempat-tempat yang dianggap berkelas. Tampaknya dia jadi semacam pemandu bakat yang mencari ABG terbaik untuk meramaikan dunia esek-esek. Maya kelihatannya sudah menjadi bagian dari jaringan terstruktur dalam bisnis esek-esek ini.

Keluarganya merasa sangat senang dengan capaian Maya. Ia anak yang membagakan keluarga.

PESONA UANG BISA SANGAT LUAR BIASA, BISA MENJUNGKIRBALIKKAN APA SAJA.

23 komentar:

  1. Nama : Pathurochmah
    Kelas : PIPS Reguler B 2013
    Bukan Luna Maya, kasus yg dialami Maya ini berbeda namun serupa dengan Luna Maya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yg menjelaskan secara mendalam suatu petistiwa atau kejadian. Dari kasus yg dialami oleh Maya ini tidak bisa semata-mata menggunakan metode kuantitatif karena hal ini perlu pengkajian mendalam. Ternyata Maya seperti ini karena baik ibu maupun ayahnya adalah orang-orang yang tidak asing lagi dengan dunia perpelacuran. Sehingga wajar saja Maya sudah menjadi jablay profesional disaat umurnya baru menginjak 14thn bisa saja dia lahir untuk didik menjadi seorang 'pemain handal' lingkungan adalah salah satu faktor yg paling mendukung dalam pembentukkan karakter seseorang. Pradigma yg berkembang di masyarakat pun turut menyumbang dalam tindakan Maya. Pasalnya uang kini menjadi barometer atau semacam pengukuran mutlak keberhasilan seseorang. Wajar saja uang kini menjadi hal yg diburu setiap orang karena pradigma tadi
    pertanyaan
    1. Apakah dalam kasus Maya ini bisa diteliti dengan metode kuantitatif saja?
    2. Mengapa profesi semacam Maya ini tidak pernah mati?
    3. Apakah yg dialami Maya ada hubungannya dengan kondisi psikologisnya?

    BalasHapus
  2. Nama : Ayatusyifa Wulandari
    Kelas : p. Ips A 2013
    Mengenai tulisan bapak yang berjudul “ bukan luna maya “ aneh tapi nyata, seorang belia berumur 14 tahun bisa menyetir kendali dunia terlarang semacam itu. Bahkan hingga mendapat dukungan dari orang tua dan bisa merekrut anggota baru untuk masuk dalam dunianya sungguh luar binasa. Hal menjijikkan kini justru menjadi bisnis ideal masa depan yang sudah tentu mengalahkan bisnis hebat lainnya. Faktor apakah yang bisa membuat mereka melakukan hal menjijikkan seperti itu ? ekonomikah yang menjadi faktornya ? jika memang benar mengapa banyak orang yang jutru menjadi BUDAK uang bukankah seharusnya kita yang membbudakkan uang ? bukankah uang diciptakan sebagai alat tukar yang sah, tapi mengapa banya orang justu menjadikan uang sebagai alat tukar untuk nilai tubuhnya yang sah ? pemerintah bukan tak tahu mengenai hal ini, tapi terlalu banyak dari mereka yang menutup mata, hati dan telinga mereka rapat – rapat.

    BalasHapus
  3. NAMA : FANNY FITRIYANI
    NIM : 4915131376
    P.IPS A 2013

    Setelah membaca tulisan di atas, saya sangat miris dengan keadaan lingkungan hidup yang sudah semakin hancur ini. Sungguh ini menjadi pertanyaan yang sangat besar, bagaimana bisa gadis berumur 14 tahun dapat bertindak sejauh itu? Inilah yang menunjukkan bahwa moral generasi penerus bangsa sangatlah hancur. Setelah membaca tulisan ini, saya langsung ingat pepatah yang mengatakan “buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Hal ini sungguh amat sangat disayangkan, orang tua yang seharusnya menjadi panutan dalam hal yang baik untuk anak-anaknya, justru berbanding terbalik. Anak di bawah umur yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak dan bermain dengan teman sebayanya malah terjerumus ke lembah hitam yang tentu saja akan sangat atau bahkan sudah menghancurkan masa depannya. Orang tua serta keluarga yang seharusnya dapat menjadi motivator atau penasihat dan pendidik untuk anak, justru malah makin menjerusmuskan anak. Dunia memang sudah semakin hancur, banyak orang yang rela melakukan hal apa saja atau bahkan seperti halnya yang dilakukan oleh orang gila hanya karna terlena dengan materi dan keindahan dunia yang fana ini.
    Ada 3 hal yang ingin saya tanyakan :
    1. Sebenarnya perbuatan seperti yang dilakukan oleh Maya tentu saja sangat memalukan orang tua dan keluarga, tetapi mengapa di dunia ini masih banyak sekali orang tua yang malah tega semakin menjerumuskan anaknya ke lembah hitam?
    2. Apa sebenarnya yang ada di pikiran orang tua dan keluarga anak itu, ketika si anak yang bekerja sebagai “wanita nakal” dan berhasil mendapatkan uang yang sangat banyak itu malah dibilang membanggakan?
    3. Jika orang tua dan keluarganya sangat mendukung atau bahkan mendorong si anak untuk berbisnis seperti itu, lalu siapa yang berperan penting untuk mengubah atau menghilangkan gaya hidup dan pergaulan si anak yang seperti itu?

    BalasHapus
  4. Saya Annisa Ekafenty Ramadhania (4915131407) dari pendidikan IPS A 2013, saya ingin mengomentari tulisan yang berjudul Bukan Luna Maya. Dalam tulisan ini, bercerita tentang seorang gadis muda yang bernama Maya. Gadis ini cantik dan juga banyak lelaki yang sangat suka padanya. Namun, dalam memikat para lelaki ia menggunakan susuk agar dirinya tampil lebih menarik didepan para pria. Maya adalah ibarat sebuah barang yang mahal serta bermerk. Maya merupakan wanita yang sangat menjanjikan karena membawa pengaruh keluarganya, termasuk tantenya. Tapi, menurut saya ini bukan lah suatu kebanggaan tersendiri bagi keluarganya maupun siapapun. Entah bagaimana kita harus bangga pada suatu pencapaian dan penghasilan seseorang yang bekerja sebagai seorang pekerja Seks Komersial (PSK). Pencapaian dan penghasilan Maya bukanlah suatu pencapaian yang baik karena menghasilkan uang yang haram dalam agama islam. Pesona uang memang tidak memiliki tandingan, banyak yang tergiur dan terjebak dengan kegelimangan harta. Tetapi, kita harus mengetahui bagaimana cara kita mendapatkan uang tersebut dengan pekerjaan yang halal serta diridhoi oleh Allah SWT. Jadi janganlah terjebak pada suatu pesona uang yang menggiurkan serta dapat membuat lupa manusia pada ciptaannya. Selain itu, janganlah bangga pada suatu pencapaian yang tidak dihalalkan dalam pekerjannya,. Karena bukan hanya kehidupan duniawi yang kita kejar, tetapi kehidupan akhirat yang lebih kekal.
    1. Mengapa suatu pencapaian dan keberhasilan yang didapatkan dari pekerjaan yang tidak halal merupakan suatu kebanggaan? Apakah sebab musabab dan alasannya?
    2. Mengapa banyak manusia yang tergiur akan uang dan tidak memikirkan kehidupan akhiratnya?
    3. Bagaimana upaya dalam mengurangi para pekerja seks dan siapakah peran yang dapat mengurangi pekerja seks tersebut?

    BalasHapus
  5. Nama : Teguh Aji Putra
    Kelas : P.ips B 2013
    NIM : 4915133436

    Hebat ! Patut diacungi jempol untuk anak seperti maya itu, sebab anak belia yang masih menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) itu sudah pandai untuk meloby ( mengajak ) orang-orang yang ada disekitarnya seperti teman, tetangga bahkan tantenya sekalipun yang jauh lebih tua untuk ikut bergabung berkecimpung dalam bisnis esek-esek itu. Buah jatuh memang tidak jauh dari pohonnya, Wajar saja jika kita lihat dari silsilah keluarganya dimana ibunya adalah seorang alumni pelacur kelas atas sedangkan ayahnya adalah germo yang pandai melihat bibit-bibit unggul sehingga bakat ayah dan ibunya kini memiliki bakat seperti kedua orangtuanya. Dia pandai mempengaruhi semua orang terdekatnya jika apa yang ia telah kerjakan merupakan bisnis yang cukup menjanjikan sehingga paradigma orang-orang terdekatnya melihat jika uang mudah didapatkan dengan bermodalkan tubuh mereka saja.

    1. Siapa yang salah dalam kasus seperti ini ?
    2. Bagaimana cara merubah paradigma yang berkembang dimasyarakat dimana uang adalah segalanya sehingga mereka mau melakukan apa saja termasuk menjajakan tubuhnya ?
    3. Mengapa kasus seperti maya tersebut marak terjadi belakangan ini bahkan bukan hanya di indonesia saja tetapi di luar negeri pun banyak kasus serupa dimana anak dibawah umur banyak menjual dirinya ?

    BalasHapus
  6. Nama : Rina Listiawati
    NIM : 4915131410
    Kelas : P.IPS A 2013

    Sungguh, tidak ada yang dapat dibanggakan ketika kita memperoleh dan mencapai sesuatu dengan jalan yang salah. walaupun itu hasilnya sangat fantastis dan waw, karena bukan hasil yang kita lihat namun proses dari mencapai sesuatu tersebut yang seharusnya kita lihat. Cara yang Maya lakukan demi kepuasan dan kenikmatan huidupnya tersebut merupakan sesuatu yang salah dan keliru. Banyak dampak dan akibat negatif yang ditimbulkan dikemudian hari, belum lagi dosa yang dipikulnya. Tak memungkiri, uang kini menjadi tujuan dari hidup, karena kebanyakan orang beranggapan segalanya bisa didapatkan dengan mudah apabila kita mempunyai uang. Pesona uang sungguh dahsyat mengubah seseorang. Namun, tak pernahkah kita berfikir semuanya tidak selalu dapat dibeli dengan uang, kebahagiaan, kasih sayang, bahkan udara yang kita hirup, kita dapatkan secara gratis dan cuma-cuma. Jika kita tahu dimana letak kebahagiaan sesungguhnya, kita akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan yang luar biasa. Kebahagiaan yang hakiki itu letaknya dihati, bukan diukur dari berapa banyak uang yang kita miliki.
    Pertanyaan:
    1. Apa yang menjadi alasan dasar Maya melakukan hal tersebut?
    2. Apakah akan mudah mengubah pikiran seseorang tentang uang?
    3. Apa cara yang sebaiknya kita lakukan untuk meminimalisir hal yang berbau prostitusi agar tidak semakin merajalela dan mendarah daging di negara pertiwi ini?

    BalasHapus
  7. Nama : Selvi indriani
    Nim :4915131405
    P.IPS A 2013

    dari tulisan bapak yang diatas . Saya sungguh heran . Bisa-bisanya anak seusia belia berbakat menjadi pekerja seks komersial atau yang sering disebut dengan jablay . Seusia dini yang seharusnya belum tau apa-apa dan yang seharusnya masih sekolah tetapi sudah melakukan pekerjaan yang sangat hina. Dan tidak habis pikir kenapa orang tuanya sangat bangga terhadapnya nya meskipun ia seorang pelacur muda . Ia berhasil membujuk orang sana-sini untuk mengikuti jejaknya dan ia mendapatkan banyak orang yang mau terjerumus kedalam pergaulan seperti itu . Orang tua yang seharusnya mendidik anaknya tetapi malah menjerumuskan anaknya ke dalam dunia yang hina seperti itu . Sungguh tidak wajar menjadi orangtua seperti itu .


    1. Apakah banyak remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan tersebut ?
    2. Apakah hanya karena life style yang menjadikan mereka seperti itu ?
    3. Apakah yang membuat Luna terjerumus ke dNama : Selvi Indriani
    Nim : 491531405
    P.IPS 2013

    Saya setuju dengan artikel diatas karena bukan hanya miskin harta tetapi miskin jiwa yang mempengaruhi seseorang untuk terjerumus kedalam pergaulan bebas bahkan anak seusia dini sudah berani mencoba dunia seks . Mereka melakukan itu untuk life style mereka agar tidak dibilang ketinggalan zaman . Mereka hidup mewah dari hasil menjual tubuh mereka sendiri . Bahkan anak usia remaja sudah ada yang menjadi mucikari atau nama lainnya disebut germo ,ditambah lagi sekang banyak jaringan pelacur . Semakin banyak anak-anak yang masuk kedalam dunia pelacuran dan semakin hancur lah generasi penerus bangsa yang bisa membenahi kehidupan jaman sekarang .

    1. Bagaimana upaya untuk memperkecil jaringan pelacur anak di indonesia ?
    2. Apakah pengaruh orang tua juga sehingga mereka terjerumus kedalam dunia pelacuran itu ?
    3. Apakah para pelacur tersebut masih mengingat akan dosa yang mereka tanggung ataukah mereka hanya mementingkan dunia saja ?dalam pergaulan seperti itu? Apakah karena dorongan dari orangtua ?

    BalasHapus
  8. Sesuai yang telah diuraikan dalam tulisan ini yang berjudul "Bukan luna maya". adalah contoh penelitian kualitatif yang mengartikan penelitian yang bersifat mendalam dan dengan cara mendeskripsikan. dalam hal ini bapa perlahan demi perlahan mendeskripsikan luna maya secara bertahap dan fokus merincikan siapa sesungguhnya luna maya.

    1. Apakah kasus ini hanya dapat diteliti oleh penelitian kualitatif?
    2. Penelitian apakah yang paling baik dilakukan untuk menangani kasus seperti ini?
    3.Apakah yang melatarbelakangi luna maya melakukan hal tersebut?

    BalasHapus
  9. Syifa Wulandari
    P.IPS Reguluar B 2013
    4915133405
    Pesona uang telah membutakan remaja-remaja kita saat ini. Bukan hanya remaja mungkin semua orang telah mengagungkan dan menjadikan uang segala-galanya. Walaupun kita tau uang bisa membeli apa saja yang kita inginkan, namun kebahagiaan abadi bukanlah didunia dengan kita memilki bergelimang harta dan kekayaan. Dari contoh kasus diatas, maya telah menjadi budak untuk dirinya sendiri demi mendapatkan uang dan mendapatkan kelas yang tinggi di "lingkungannya". Maya sangat cerdik dan handal dengan profesinya itu karena mendapat dukungan dari keluarga yang memang telah lama berkecimpung di dunia gelap ini, jadi saya tidak heran jika maya berkelakuan seperti itu. Yang harus kita takuti sekarang ini adalah remaja-remaja wanita yang telah kemakan oleh modernitas akan mengikuti jejak maya dan tidak berpikir dua kali untuk menjual tubuhnya. Tugas kita adalah untuk mencerdaskan dan membuka pikiran remaja-remaja saat ini bahwa tugas mereka adalah belajar dan hidup sesuai aturan agama dan sosial. Mereka tidak seharusnya bekerja dan bergaul kelewat batas dan yang paling utama adalah keluarga dan lingkungan yang juga selaras dengan nilai-nilai agama serta nilai-nilai sosial masyarakat.
    Pertanyaan:
    1. Bagaimana tahap-tahap yang bapak lakukan untuk mendapat informasi tentang maya?
    2. Apakah yang digunakan dalam penelitian dan observasi bapak kali ini?
    3. Jika kita mengalami hambatan untuk meneliti apa yang seharusnya kita lakukan agar penelitian itu dapat terlaksana dengan baik dan tepat?
    Sekian dan terima kasih.

    BalasHapus
  10. Firman Surahman
    P.IPS B 2013

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    “PESONA UANG BISA SANGAT LUAR BIASA, BISA MENJUNGKIRBALIKKAN APA SAJA” sengaja saya kutip ini karena dari tulisan ini memang kutipan ini yang paling menjadi pengaruh besar. Saya sangat setuju dengan pendapat bapak, memang benar adanya uang mampu menjungkirbalikan apa saja. Seorang yang sehari-harinya terlihat biasa karena uang ia melakukan korupsi dan menjadi milyuder ternama. Bahkan tidak hanya gadis berusia belia tapi seorang wanita muda yang berjilbab yang dengan mudahnya menjual tubuhnya untuk mendapatkan uang. Memang kebutuhan akan uang menjadi momok besar bagi moral kehidupan seseorang. Apa yang tidak berkaitan dengan uang dimuka bumi ini ? Buang air besar saja harus bayar bukan ? Sehingga dulu harga diri yang tak ternilai dengan segunung emas kini dengan mudahnya harga diri tertukar dengan lembar-lembar uang. Dalam sebuah buku karangan DR. Muslih Muhammad ada kutipan “makanlah kamu untuk hidup, tapi janganlah kamu hidup untuk makan”. Dari kutipan itu dapat diartikan bahwa boleh kita mencari segala sesuatu yang bertujuan mencukupi kebutuhan kehidupan bukan mencari segala sesuatu yang bertujuan untuk memperkaya sehingga lupa dengan kehidupan. Boleh adanya jika kita mencari uang, tapi bukan berarti kita bisa menghalalkan segala cara. Bahkan sampai mengajak orang terdekat untuk masuk kedalam dunia hitam yang dijalani seperti apa yang dilakukan Maya. Satu hal yang tidak nampak dalam tulisan hasil penelitian yang bapak lakukan. Yakni raut perasaan Maya, memang kini Maya mendapatkan segalanya. Namun apakah benar Maya bahagia akan pekerjaan yang sedang ia lakoni saat ini ? Apakah benar ini semua keinginan Maya untuk masuk kedalam lubang hina yang menghidupi kehidupan keluarganya dari dulu ? Apakah benar dalam kejadian ini perumpaan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnnya” berlaku dalam pembuktian filsafat ?

    BalasHapus
  11. Muhamad Asharianto
    4915133408
    P.IPS R B 2013

    Sedih melihat kisah dari maya, makin banyak kehidupan seperti itu. Seakan dia tidak sadar akan umur serta hakikatnya sebagai remaja dimana masanya untuk berprestasi dengan hal positif. Tetapi keterbalikannya, dia berprestasi dalam bidang yang negatif. Candu akan keglamoran, dambaan akan hidup penuh kemewahan, merasakan kesenangan yang instant membuat jalan hidupnya menempuh kegelapan yang yang diterangi dengan cahaya duniawi. Semua persoalan ini terkait dengan adanya faktor "B U" yaitu butuh uang, awalnya terdesak untuk memenuhi kebutuhan yang penting dalam kehidupan yang tidak bisa dipenuhi, lalu memenuhinya dengan cara yang bukan kodratnya.

    Pertanyaan :
    1. apakah maya tidak terpikir akan masa depan dimana pada umunya orang-orang menikah memiliki keluarga, bersuami serta memiliki anak?
    2. apa yang menjadi pedoman hidup bagi mereka yang merasakan kemewahan dengan cara yang salah?
    3. sampai kapan dan mengapa mereka yang hidupnya seperti maya akan melakuakan serta menjalin kehidupan seperti ini?

    BalasHapus
  12. Siti Chadijah
    P.IPS B 2013


    setelah membaca tulisan bapak 'Bukan Luna Maya' ini, ternyata ada orang-orang seperti Maya ini. Hanya karena untuk memenuhi kebutuhan yang hedonis. bagaimana keluarganya bisa berbangga terhadap Maya, apakah mereka tidak takut jika Maya bisa terkena penyakit.

    1. kasus maya ini, apakah ini hasil dari penlitinan bapak? metode apa yang dipakai umtuk penelitian ini?
    2. karena maya seorang yang 'berkelas' bagaimana informan bisa memberi tahu tentang hal tersebut? apakah informan meminta bayaran atas informasi yang diberi?

    BalasHapus
  13. Nama : Dinta Fajryenti
    Nim : 4915131386
    P IPS REG A 2013

    setelah saya membaca tulisan ini, saya sungguh heran dan kaget. anak usia 14 tahun dapat menjalankan profesi orang dewasa yang sangat beresiko itu. padahal usia 14 tahun adalah waktunya ia belajar dan bermain bukan untuk bekerja. peran orang tua maya pun tak terlihat membimbing anaknya, malah ia mencontoh pekerjaan ibunya. padahal pelacur adalah pekerjaan yang sangat hina. mungkin yang maya pikirkan adalah bagaimana cara mencari uang yan banyak tapi cepat. padahal seorang anak umur 14 tahun harusnya mendapatkan hak anak yang baik. yang lebih heran lagi maya dapat mengajak anggota keluarganya yang lain untuk mengikuti jejaknya sebagai pelacur. seharusnya orang tuanya dapat membimbing maya untuk belajar, bukan untuk mengikuti jejak orang tuanya. perbuatan seperti itu sunggguh tidak baik untuk dicontoh. peran orang tua sangatlah menentukan bagaimana seorang anak ke depannya. kalo orang tua dapat mencontohkan perbuatan yang baik, anak itu pun akan berbuat baik. dan jika orang tua melakukan perbuatan buruk, mungkin anak itu pun akan berbuat buruk.

    Pertanyaan :
    1. Mengapa orang tua maya tidak mencegah maya melakukan pekerjaan itu ?
    2. Bagaimana cara maya mengajak anggota keluarganya untuk menjadi pelacur ?
    3. Apakah Maya menggunakan uangnya untuk dirinya sendiri saja atau sebagian di berikan kepada orang tuanya ?

    BalasHapus
  14. Lucy Santa Katarina
    4915131377 (P. IPS 2013)

    Setelah membaca tulisan bapak, sungguh menakjubkan bahwa ketika menyadari gadis berumur 14th bisa sukses dan membanggakan orang tuanya ketimbang para mahasiswa yang berlelah-lelah menyelesaikan studinya demi sebuah kebanggaan gelar. Namun siapa sangka dibalik kesuksesan yang instan tersebut tidak memandang akibat-akibat kedepannya. Agama yang hanya sebagai topeng, moral yang dikucilkan, serta rasa malu yang telah hilang. Ironis memang bila melihat kenyataan dijaman yang jahanam ini. Semuanya seolah-olah memaksa untuk kita yang mengejar duniawi, bukan kita yang mengendalikan duniawi.
    Pertanyaan :
    1. Bagaiamana bisa keluarga Maya mendukung perbuatan dan pekerjaanya? Apakah tidak ada cara lain yang halal untuk membiayai hidup anak-anaknya sehingga Maya juga harus bekerja?
    2. Bagaimana bisa Maya yang masih berumur 14th telah menjadi pemain handal dalam melakukan hal-hal seperti itu? Darimana ia mengetahuinya? Darimana ia belajar?
    3. Bagaimana bisa uang membutakan segala-galanya?

    BalasHapus
  15. SITI ALAWIYAH
    4915131385
    Setelah saya membaca tulisan ini saya begitu heran kenapa Maya seorang gadis belia, dia dapat bekerja sebagai pekerja PSK. Seharusnya pada usia empatbelas tahun dia sedang mengenyam pendidikan, bermain bersama dengan teman seusianya bukan untuk bekerja. Padahal sekarang pendidikan sudah digratiskan oleh pemerintah bahkan pemerintah juga sudah menyediakan uang saku untuk anak yang kurang mampu setiap bulannya. Dengan itu semua seharusnya orangtua Maya menyuruh Maya untuk bersekolah terlebih dahulu agar Maya dapat mengubah kehidupan keluarganya dengan bekerja yang halal bukan dengan bekerja sebagai PSK. Apabila Maya ingin bekerja untuk mencari uang tambahan, Maya dapat bekerja sehabis pulang sekolah seperti berjualan, penjaga toko ataupun guru les privat.
    1. Apa makna yang terkandung di dalam tulisan yang berjudul “ Bukan Luna Maya”?
    2. Bagaimana seharusnya anak muda generasi bangsa menanggapi permasalahan yang ada dalam tulisan tersebut?
    3. Mengapa banyak orangtua menyuruh anaknya untuk bekerja padahal mereka seharusnya sedang mengenyam pendidikan buka bekerja?

    BalasHapus
  16. Nama : Maulida Nurul Atikah
    NIM : 4915137155
    PIPS Reguler B 2013

    Saya terkejut melihat tulisan ini. Anak yang jelas-jelas masih dibawah umur sudah pintar dan mempunyai daya tarik tersendiri dalam berbisnis. Memang sangat terlihat jelas, demi mencapai kesuksesan dan kemapanannya, Maya seperti menghalalkan segala cara.Dia pun sangat pandai untuk me-lobby orang lain dan untuk menggeluti pekerjaannya sebagai PSK itu. Bahkan orang yang seharusnya dihormati olehnya juga di ikut sertakan seperti profesinya. Sungguh sangat ironis. Yang saya tidak habis pikir adalah dengan sikap dan tanggapan dari kedua orang tua Maya yang sangat santai bahkan biasa-biasa saja dengan profesi yang Maya geluti saat ini. Bahkan sangat didukung.

    Pertanyaan :
    1. Apakah saya boleh seperti Maya?
    2. Bagaimana tanggapan Bapak dalam menanggapi kasus seperti ini?
    3. Apakah Maya pernah mengenyam pendidikan sehinnga ia bisa mengorganisir bisnisnya dengan baik?

    BalasHapus
  17. Nama : Angga Nugraha
    NIM : 4915133421
    P.IPS REG B

    setelah membaca tulisan bapak ini, dapat disimpulkan. Keluarga adalah salah satu kajian dari lembaga sosial. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang di sebut fungsi. Fungsi biologis, afeksi, edukatif, protektif, religius dan ekonomi harus berfungsi dengan baik dalam membentuk keluarga yang baik. dalam kasus ini, fungsi keluarga tidak berjalan baik, yang menyebabkan kasus seperti ini muncul dikalangan masyarakat. perubahan anggota keluarga juga bisa disebabkan dari faktor eksternal. diantaranya : faktor lingkungan, pendidikan, keadaan ekonomi, dan pengaruh dari modernisasi dan globalisasi. Banyak hal yang membuat karakter seseorang menjadi seperti apa, bagaimana. dalam kasus ini fakor keluarga dan faktor lingkungan menjadi andil terbentuknya Maya yang seperti ini.
    Pertanyaan :
    1. Bagaimana agar fungsi keluarga berjalan dengan baik?
    2. Bagaimana mengubah cara pandang orang tua dari kasus ini, jika hal yang dilakukan anaknya ini tidak baik?
    3. Apa yang harus kita lakukan sebagai pendidik untung mengubah perspektif masyarakat dikalangan 'pelacuran' ini ?

    BalasHapus
  18. Nurul Ramadhita P. W
    4915133415
    P. IPS Reg B 2013

    Dari fenomena ini kita tidak bisa menutup mata bahwa memang uanglah yang memegang kendali dalam segala hal. Bahkan sebuah harga diri yang seharusnya "tidak ternilai harganya" saat ini bisa dengan mudah dibeli dengan uang. Sebenarnya siapa yang salah dalam hal ini? Siapakah yang mengubah paradigma mengenai fungsi dari uang ini sendiri? Apakah ada sistem yang salah? Atau karena semakin meningkatnya kebutuhan setiap orang akan uang semakin tinggi sehingga uanglah yang sangat dihargai saat ini?

    BalasHapus
  19. Nama : Daniel Pranata
    P. IPS B 2013
    NIM : 4915133407

    Dari tulisan pak nusa yang berjudul “ Bukan Luna Maya ” ini sungguh kejadian yang sangat mengejutkan. Sesungguhnya saya pun baru mengetahui hal seperti ini. Dalam kasus Maya ini, yang saya dapatkan faktor yang menjadi penyebab dari kejadian tersebut adalah pengasuhan orangtua Maya dan juga lingkungan tempat kerja Maya. Di sini orangtua maya yang seharusnya memberikan pengarahan kepada anaknya untuk tidak mengikuti jejak kedua orangtuanya terlebih ibunya yang pernah menjadi seorang pelacur malah membiarkan anaknya untuk mengikuti ibunya menjadi seorang pelacur malah ternyata anaknya bisa melebihi ibunya terdahulu. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan “ Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ” mungkin pepatah inilah yang sangat cocok untuk kehidupan keluarga Maya. Dalam hal ini juga lingkungan tempat Maya kerja sangat mempengaruhi karena dia sendiri bekerja di tempat-tempat hiburan yang membuat dia sangat menggeluti bisnis tersebut.
    Pertanyaan:
    1. Dalam kasus yang dialami Maya ini jika keluarganya saja sangat mendukung pekerjaan Maya tersebut, apakah ini akan terus berlangsung kepada keturunan berikutnya ?
    2. Mengapa bisnis seperti ini masih saja tumbuh subur hingga sekarang, padahal sudah sering di lakukan penyuluhan terhadap orang-orang yang menggeluti bisnis ini untuk tidak melakukannya lagi, bagaimana tanggapan pak nusa terhadap hal ini ?
    3. Mengapa bisnis seperti ini seolah-olah tidak pernah mati malah terus semakin berkembang, apakah yang menyebabkan bisnis seperti ini terus berkembang ?

    BalasHapus
  20. Nama: Yulinda Indah Pramesta (4915133440)
    PIPS B 2013

    Ibarat penyakit kanker, pelacuran dan seks bebas di Indonesia sudah mencapai stadium gawat. Bukan hanya wanita-wanita yang telah berumur yang menjadi pelacur sekarang, bahkan dengan contoh kasus Maya ini bocah berusia 14 tahun sudah lihai dalam dunia pelacuran. Bisa dikatakan bahwa pemerintah gagal membangun mental bangsa. Ini terlihat dari meningkatnya jumlah pelacur di tanah air, terlebih lagi pelacur dibawah umur yang seharusnya mereka fokus pada dunia pendidikan malah terjun ke dalam dunia gelap yang penuh dengan dosa. Sangat miris memang melihat kasus Maya, orang tua yang seharusnya menentang dan menjadi contoh yang baik, malah ikut mendukung dan menjadi inspirasi perbuatan negatif pelacuran tersebut. Namun, saya disini berasumsi bahwa banyak kasus seperti Maya ini dikarenakan faktor ekonomi. Mereka sudah terbuai dengan mendapatkan uang yang banyak tanpa harus bekerja keras. Kasus Maya ini dapat dikategorikan dalam metode kuantitatif, metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data. Seperti yang terlihat dalam kasus Maya ini cara penelitiannya adalah dengan mengumpulkan data-data yang empiris mengenai kehidupannya.
    Pertanyaan:
    1. Apakah penggunaan metode kuantitatif dapat digabungkan dengan penggunaan metode kualitatif?
    2. Rasanya harga diri wanita sangat murah jika melihat contoh kasus Maya diatas. Dan sangat mencoreng moral bangsa. Adakah pelacur yang bermoral di dunia ini?
    3. Apakah pelacur itu termasuk pekerja?Apakah itu sebuah profesi yang harus diakui?

    BalasHapus
  21. Anggi Ratna Furi
    P.IPSREG B 2013
    Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, kalimat seperti ini sesuai dengan kehidupan maya kehidupan yang tak jauh beda dengan orang tuanya. Anak akan meniru apa yang orang tuanya lakukan karena anak adalah cerminan masa lalu orang tua. Tentu saja maya mampu menjadi tokoh utama dalam hal pelacuran dan mampu merauk penghasilan yang sangat besar di usianya yang terbilang sangat muda, karena orang tua maya justru sangat mendukung dan membanggakan pekerjaan anaknya. Disini tidak ada paksaan apapun sehingga membuat maya merasa bebas melakukan pekerjaan yang keji seperti itu, siapa yang peduli ? orang tuanya saja mendukung. Jika masalah ini bisa diangkat menjadi sebuah penelitian, semua pasti tertarik membacanya karena ini adalah hal yang luar biasa seorang gadis muda mampu menajadi pengendali urusan orang dewasa.
    pertanyaan
    1. Apakah bila dilakukan penelitian seperti ini anak muda jaman sekarang khususnya perempuan abg menjadi mampu merubah pola pikir mereka tentang dunia kepelacuran yang telah membuatnya hidup bebas dan mampu memenuhi setiap kebutuhannya ?
    2. Bagaimana sikap nyata pemerintah dan warga masyarakat menangani masalah seperti ini ? karena jika dibiarkan hal seperti ini justru merugikan setiap warga bangsanya
    3. Siapa yang peduli terhadap kehidupan maya ? ketika orang tua yang seharusnya melindungi , menajaga , mendidik dan memberikan contoh yang baik justru mendukung penuh hal yang dikerjakan oleh anakanya yang pasti orang tua maya tau persis hal itu adalah kegiatan yang sangat hina dimata Tuhan.

    BalasHapus
  22. Raka Rosadhi Putra
    P IPS B 2013
    4915133412

    Maya, anak 14 tahun yang bisa sukses karena usahanya sendiri. Sangat jarang ada orang seperti Maya yang bisa sukses dalam bisnis yang ditekuninya. Meskipun pasti banyak orang yang mengejek atau meledek Maya, Maya tetap saja semangat dan mengacuhkan orang-orang yang meremehkannya. Saya kagum dengan sifat maya, karena sifat itulah yang diperlukan kita untuk mencapai kesuksesan di dunia.

    1. Apakah Maya salah? Ia hanya melakukan sesuatu yang dianggapnya wajar dan tidak mengganggu orang lain?
    2. Jika ya, mengapa Maya salah? Bukankah seharusnya yang disalahkan itu adalah orang tua Maya? Yang mendidiknya hingga menjadi seperti sekarag ini
    3. Adakah kemungkinan Maya untuk meninggalkan bisnis ini?

    BalasHapus
  23. ELSA PRATIWI
    4915133434
    P. IPS REG B 2013

    Sungguh mencengangkan gadis yang masih berumur 14thn ini bisa menjadi pelacur cilik. Gadis yang bernama Maya ini memang tidak sepenuhnya salah bila dia melakukan hal ini. Karena semua ini didukung oleh orang tuanya. Dan juga ternyata ibu dan ayahnya adalah orang yang sudah ahli dalam hal pelacuran. Malah orang tuanya merasa bangga karena dia bisa membiayai orang tuannya.
    metode kualitatif adalah metode penelitian yang lebih menggunakan teknik analisis mendalam. Sedangkan metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka. Jadi menurut saya, tulisan bapa mengenai bukan luna maya dapat dikaitkan dengan metode kualitatif karena harus diteliti lebih dari kehidupan yang terdahulunya.
    1. Mengapa Maya bisa terjerumus hal seperti itu benar benar dalam?
    2. bagaimana cara menyelamatkan orang-orang seperti maya?
    3. apakah fenomena tersebut bisa dihilangkan?

    BalasHapus

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd