Anas Urbaningrum, mantan ketua umum HMI dan mantan ketua umum Partai Demokrat, divonis 8 tahun penjara. Hukuman itu masih ditambah hukuman uang pengganti sebesar Rp 57.590.330.580 dan 5.261.070 dolar AS.
Pada akhir sidang sang koruptor Anas Urbaningrum meminta jaksa dan hakim melakukan sumpah kutukan. Ia menggunakan istilah Islam, juga meminta waktu untuk shalat istikarah dan berkonsultasi dengan keluarga.
Anas terus saja mengoceh ia diperlakukan tidak adil. Ia selalu mengesankan ini soal politik, bukan soal hukum. Ia juga tidak menunjukkan rasa bersalah. Tidak meminta maaf sebagaimana dikakukan koruptor lain Atut.
Apa yang dilakukan Anas yaitu meminta sumpah kutukan tidak dikenal dalam hukum positif kita. Dalam hal ini bisa dikatakan Anas itu mengada-ngada dan berlebihan. Ini cuma cara murahan untuk mengalihkan perhatian dari persoalan pokoknya bahwa Anas Urbaningrum secara sah dan meyakinkan telah melakukan korupsi dan pencucian uang berkelanjutan semasa menjadi anggota DPR.
Para pendukung Anas yang selalu meneriakkan Allahu Akbar mestinya juga berani bertanya pada Anas. Dari mana ia mendapatkan uang dan harta yang sangat banyak dalam waktu relatif singkat yang tidak dapat dibantahnya di pengadilan? Karena itu penyamaan kasus Anas dengan Anwar Ibrahim adalah cara berfikir yang sangat tidak waras.
Jaksa menuntut Anas dengan barang bukti yang lengkap dan tidak dapat dibantah Anas dalam persidangan. Justru terkait dengan bukti inilah Anas dan para pendukungnya tidak pernah bicara. Mereka selalu mempersoalkan hal-hal yang tidak substansial. Mestinya mereka berani bicara tentang barang bukti yang jelas keberadaan serta surat-suratnya.
Anas melakukan korupsi dan pencucian uang secara berlanjut selama menjadi anggota DPR. Ini artinya Anas telah mengkhianati amanah yang diberikan rakyat padanya. Amanah itu ia selewengkan dengan menumpuk kekayaan bagi kepentingan diri dan keluarga. Secara pribadi saya menilai bahwa Anas telah melakukan perbuatan terkutuk. Alangkah lucunya, seorang yang melakukan perbuatan terkutuk meminta orang lain melakukan sumpah kutukan.
Permintaan Anas untuk melakukan shalat istikarah harus dihargai. Tetapi pertanyaannya adalah apakah saat akan melakukan kejahatan korupsi ia shalat istikarah lebih dahulu?
Sejak awal kasusnya sampai persidangan terakhir, Anas selalu menggunakan banyak istilah yang berasal dari agama Islam. Tidak mengherankan, sebab ia pernah menjadi ketua umum HMI. Tetapi jika ucapannya dikaitkan dengan perilaku koruptifnya, simpulannya adalah Islam cuma dijadikan topeng saja.
Pada saat dijadikan tersangka, Anas sesumbar akan membuka lembar-lembar berikutnya. Saat itu ia melempar banyak tuduhan. Selama persidangan ternyata lembar berkutnya lebih banyak berupa argumentasi rasional, bukan bukti nyata sebagaimana yang berulang-ulang dikatakannya. Dalam hal ini, Nazarudin lebih bisa dipercaya. Nazarudin berhasil menunjukkan bukti yang membuat banyak orang masuk penjara, termasuk Anas. Semua ini menunjukkan bahwa Anas memang hanya jago beretorika. Retorika mungkin berguna dalam kancah politik, tetapi kurang berguna dalam persidangan yang lebih menghargai bukti-bukti nyata.
Semoga KPK segera mengajukan banding dan hakim di Mahkamah Agung bisa mengabulkan tuntutan jaksa yang lain. Dengan demikian koruptor yang pandai beretorika ini berada lebih lama di penjara, bahkan pantas digantung di Monas.
Korupsi adalah kejahatan luar biasa, pelakunya harus dihukum sangat berat. Karena itu
KORUPTOR PANTAS DIKUTUK OLEH SELURUH RAKYAT.
Nama : Yulia Citra
BalasHapusKelas : IPS B 2014
No. reg : 4915144107
Assalamu’alaikum,
Terasa sekali kekecewaan terhadap politik di Indonesia, terutama sekali kekecewaan saya terhadap pejabat-pejabat di Indonesia saat ini. Mulai dari pejabat daerah, provinsi maupun negara, mereka berbondong-bondong memperkaya diri menggunakan segala cara. Tujuan utama mereka yaitu kekuasaan meski seringkali ditopengi dengan kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Seperti yang kita ketahui saat ini, dunia pertelevisian Indonesia sedang marak menanggapi kasus korupsi, ini sangat mencoreng bangsa Indonesia karena banyak sekali rakyat yang masih kekurangan dan miskin di negara kita, namun pejabat negara nya bukannya berusaha memakmurkan rakyat tetapi malah asik menggunakan uang rakyat untuk berfoya-foya demi kesenangan pribadi. Di awal pengabdian mereka berjanji akan bersifat amanah namun hal ini hanyalah sebuah janji yang terdengar manis namun nyata nya hambar bahkan pahit. Karena tidak ada aktualisasi dari mereka bahwa mereka dapat dipercaya memakmurkan rakyat.
Saya sangat tertarik membaca blog-blog bapak menggenai politik dan korupsi, semoga akan lebih banyak lagi blog-blog yang bapak buat mengenai politik di Indonesia. Adapun yang ingin saya tanyakan:
1. Apakah hanya lewat tulisan bapak menunjukkan ekspresi kekecewaan bapak terhadap pejabat Indonesia saat ini?
2. Setelah saya mengamati tulisan-tulisan bapak, seringkali bapak memaparkan nama-nama pejabat yang bapak jadikan objek tulisan bapak tanpa mengganti nama mereka dengan inisial. Apakah ini tidak berdampak buruk terhadap diri bapak pribadi karena tentunya tulisan-tulisan bapak ini dilihat oleh khalayak umum?
Terima Kasih,
Wassalam
Nama saya Fardani Ghina Hayati
BalasHapusJurusan P.IPS B 2014
Menurut saya, hukum di indonesia masih sangat lemah. Hukuman yang diberikan kepada anas urbaningrum masih sangat lemah dan tidak akan membuat dia jera. Buktinya saja hingga sekarang anas tidak meminta maaf kepada rakyat. Anas masih belum mengakui jika dia bersalah dan mimik muka yang dia tampilkan dimedia tv tidak mencerminkan rasa bersalah sedikitpun.
anas hanya diberikan hukuman selama 8 tahun dan denda.
Padahal Seorang pelajar SMKN 3 Palu, Sulawesi Tengah dihukum ke dalam penjara selama 5 tahun hanya karena mencuri sandal seharga Rp. 30 ribu saja. Sandal seharga 30 ribu bisa membuat seorang pelajar dipenjara 5 tahun. Sedangkan anas yang mencuri uang negara sebesar miliaran rupiah hanya dihukum 8 tahun dan denda. Dimana keadilan, dimana hukum yang tegas, dimana UUD yang melandasi hukum indonesia.
Saya setuju jika setiap koruptor harus dihukum mati. seperti di China koruptor dihukum tembak mati atau seperti di Jerman para koruptor dipenjara seumur hidup dan mengembalikan semua hasil korupsinya. Agar para koruptor di Indonesia jera dan takut melakukan korupsi lagi.
Nama : Yuni Shofarani
BalasHapusKelas : Pendidikan IPS B
Nomor Registrasi : 4915142798
Menurut pendapat saya tentang “KORUPTOR TERKUTUK” memberi manfaat untuk seseorang untuk menjadikan agama bukan untuk menjadikan suatu alasan dalam apapun, dan hendaknya memikirkan dahulu jika memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan agama, berfikir dalam hati apakah saya sudah melakukan hal tersebut? Apakah perilaku saya sudah sesuai sehingga pantas untuk memerintahkan orang lain? Memerintahkan orang lain memang mudah, tapi apakah kita sendiri sudah melakukannya?
Seharusnya kalau memang melakukan korupsi, kenapa tidak jujur saja? Islam mengajarkan tentang jujur, dan kalau tidak melakukan korupsi, kenapa tidak menjelaskan hal yang sebenarnya? Berani berbuat berani bertanggung jawab. Dan harus diingat hal tersebut tidak hanya dipertanggung jawabkan di dunia, melainkan di akhirat juga.
Pertanyaan : Bagaimana cara kita mempertahankan eksistensi sebuah tulisan?
Selamat Sore pak! Sesuai tugas bapak agar kami mahasiswa selalu memberi komentar pada tulisan bapak. Saya ingin memberitahu ada kesalahan tulisan pada tulisan bapak, yang pertama pada paragraf 3 kalimat terakhir, "Tidak meminta maaf sebagaimana dikakukan koruptor lain Atut" yang lebih tepat seharusnya ditambahkan kata "selain" diantara lain dan Atut. Gambaran Anas yang menggunakan agama sebagai topeng memang sudah umum terjadi di Indonesia, gambaran seseorang yang menggunakan citra agama agar dipandang lebih, sesuai dengan mental bangsa yang "nurut" dengan kaum priyayi. Sekian komentar saya, selamat sore.
BalasHapusMenurut saya Anas sudah keterlaluan dalam menutupi bangkai yang beliau buat sendiri. Disaat beliau mendapat masalah barulah beliau mengingat kepada yang Maha Kuasa,harusnya beliau menyadari apa yang beliau lakukan salah dan mengakui. Beliau harus berani mengambil resiko atas apa yang telah beliau lakukan,karna sama saja beliau seorang pengecut yang berani melakukan tapi tidak berani bertanggung jawab atas kelakuannya itu. Semoga beliau dikutuk oleh yang Maha Kuasa,meski rakyat sangat kecewa tapi rakyat tak bisa berbuat apa-apa. Koruptor harusnya ditembak mati seperti dinegara maju,sehingga pejabatnya tak ada yang berani melakukan korupsi,semoga pemerintah menyadari dan mengambil tindakan untuk hal ini. Mega Sukmawati P.IPS A 2014
BalasHapusKomentar saya Anas seharusnya malu terhadap perbuatannya. Dia masih saja mengelak, padahal sudah sangat jelas Jaksa menuntut Anas dengan barang bukti yang lengkap. Sudah sepantasnya Anas di hukum mati. Karena koruptor tidak pantas ada di muka bumi ini. Koruptor hanya dapat meresahkan masyarakat. ( Siti Nur Rosdiana , P.IPS A 2014 )
BalasHapusNoviana Winarsih P.IPS B / 2014
BalasHapusMenurut saya, tulisan Bapak ini memberikan suatu pemahaman bahwa janganlah bersembunyi dibalik suatu agama untuk dijadikan sebuah kedok (topeng) belaka.
Janganlah hanya menggunakan identitas tentang suatu agama dan dijadikan senjata untuk dapat mengambil simpati dari rakyat. Bila sudah terbukti bersalah, hendaknya mengakui kesalahan dan memohon maaf kepada pihak-pihak yang telah dirugikan, jangan bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa, meskipun dengan meminta maaf tidaklah cukup rasanya untuk mewakili kerugian yang dirasakan oleh rakyat dan bangsa ini atas tindakan korupsi yang dilakukannya. Namun, mengakui kesalahan lebih baik bukan daripada tidak mengakui kesalahan yang sudah jelas terbukti ?
Kejadian seperti ini juga menunjukkan bahwa sesuatu yang terlihat baik belum lah tentu baik pula.
Nama saya Windarti
BalasHapusJurusan P.IPS B 2014
Menurut sya pribadi, korupsi ini seperti parasit yg mrusak struktur pemerintahan dan mjd penghambat utama,terhadap jalan'a pemerintahan dan pembangunan.hukuman yg pantas adalah hukum gantung/hukum mati dan menguras habis sluruh harta'a. Karna jika hanya di penjara dg waktu yg singkat mrka tdk akn pernah jera,sebab di dlm lapas mereka mndapat perlakuan dan fasilitas lebih(VIP). Sebaiknya dilakukan proses penanaman nilai" anti korupsi sejak dini. Hal tsb dilakukan mlalui pendidikan yg terencana,sistematis,terus mnerus,dan integrasi.dan dilakukan kpd sluruh komponen masyarakat dan aparatur pemerintah di pusat maupun di daerah, agar menjadi gerakan nasional serta mjd kbiasaan hdp sluruh komponen bangsa indo mnuju khidupan yg adil makmur dan sejahtera.
Ma'mun Raka Arief
BalasHapusP.IPS A 2014
4915141016
Sudah seharusnya para pemimpin atau politisi menjadi contoh bagi rakyatnya, tetapi itu semua tidak akan pernah terjadi di negeri ini apabila masih ada saja perilaku terkutuk dari para pemimpin dan politisi kita. Mereka hanya bisa berjanji dan berkoar, padahal rakyat butuh bukti nyata. Maka akan muncul kalimat seperti ini 'Uang rakyat dari rakyat dan untuk para pejabat'
Terimakasih pak
Dirga Wasahlan
BalasHapusP.IPS A 2014
Bagi saya, Anas sudah menutupi bangkainya selama ini, sehingga waktu demi waktu Anas tertangkap basah dengan tuduhan koruptor hambalang. Selain Anas, ada juga dari daerah serang banten, Atut sudah menipu banyak orang dan menipu rakyat serang sampai-sampai Atut nikmati uang dari rakyatnya sendiri. Anas berkata, "jika saya korupsi sekecil apapun, gantung saya di monas". Itu perkataan yang tidak masuk akal! Dan yang percaya dengan janji anas itu, sama saja sesat! Intinya dari semua ini, hukumlah para koruptor ini dengan seberat-beratnya sampai rakyat indonesia senang dengan hukuman buat koruptor indonesia!
Cerita dan isi ceritanya sudah bagus. Isi cerita ini menurut saya sangat memberi semangat kepada rakyat indonesia untuk memberantas koruptor-koruptor jahat di indonesia!
Sekian dan terimakasih.
Yuniarsih
BalasHapusP.IPS A 2014
sebagai seorang koruptor hukuman yang diberikan kepada anas terlalu ringan bila mengingat perbuatan yang telah dilakukannya. Ia bahkan tidak memikirkan nasib rakyatnya yang berada di bawah garis kemiskinan. ini menjadi sebuah pelajaran bagi kita, kita harus memilih pemimpin atau wakil rakyat yang tidak mengutamakan kepentingan pribadinya.
Miftahul Falah
BalasHapusP.IPS B
4915142807
Korupsi di negara INDONESIA sudah menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari negara ini. Pihak-pihak seperti ini, yang hanya mengejar kedudukan serta kekayaan pribadi harusnya Disiksa & dihukum dengan hukuman yang seberat-beratnya, supaya mereka merasakan apa yang dirasakan rakyat saat ini. Amanat yang telah diberikan rakyat kepada mereka dengan tenangnya mereka acuhkan begitu saja. Hukum seharusnya tidak memandang dari golongan apa ia berasal, tetapi hukum dapat menghukum sesuai perbuatan yang telah diperbuatnya. Tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Seperti tulisan diatas, saat ini AGAMA hanya sebagai kedok(topeng) untuk mendapatkan simpatisan rakyat. Nyatanya mereka, hanya covernya yang putih bersih tetapi dalamnya Kotor dan busuk.
Nama : Adetya Lestari
BalasHapusJurusan : P.IPS A 2014
Korupsi merupakan kejahatan yang sangat luar biasa karena melanggar hak ekonomi dan hak sosial masyarakat, sebab itulah penagangan masalah korupsi harus secara luar biasa agar dapat memberikan efek jeda bagi pelaku termasuk Anas. Menurut saya hukuman diindonesia masih sangat ringan apa lagi yang diberikan oleh sang koruptor Anas seharusnya dia dihukum seberat mungkin,terdapat orang bawah dulu hanya mencuri sandal hukuman yang diberikan sampai 5 tahun - 10 tahun sedangkan koruptor yang memakan uang rakyat berapa tahun saja ada juga yang beberapa bulan indonesia macam apa seperti itu katanya kita punya keadilan mana keadilan itu? mereka hanya memandang fisik dan juga memadang kelas atas dan bawah. Apakah itu yang dinamakan negara indonesia?
Pertanyaan : Bagaimana caranya agar hukuman diindonesia adil tidak memandang orang bawah atau atas jelaskan?
RIJALUL FAHMI
BalasHapusP.IPS B 2014
4915145529
Assalammualaikum wr wb
Korupsi memeng sudah meraja lela di Negara kita, mereka para penguasa negri menggunkan kekuasaan nya untuk memperkaya diri demi harta mereka menghalalkan segala cara, anas mungkin hanya salah satu contoh koruptor dinegri yang masih banyak sekali, para petinggi negri, ketua fraksi, ketua partai, gubernur, walikota, bupati, pejabat daerah, dan masih banyak lagi. inilah bokbroknya moral pejabat dan petinggi negri kita.
anas urbaningrum seseorang yang mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) anggota DPR, ketua Faksi dan ketua umum parati Demokrat seharusnya member teladan baik kepada masyarakat. Pejabat yang seharusnya mendukung program pemerintah dalam memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme ternyata dirinya sendirinya lah yang melakukan korupsi tersebut
saya setuju dengan bapak ketika mereka sudah menjadi tersangka korupsi mereka jadikan agama sebagi topeng, itu sudah hal biasa dinegara ini ketika terdesak agama jadi solusi, aneh sekali ketika seorang yang telah berbuat terkutuk menyuruh hakim untuk melakukan sumpah kutukan, bahkan si anas ini juga meminta izin untuk melakukan shalat Istikarah, mungkin iya lakukan juga ketika mau korupsi hahaha lucu sekali tingkah laku koruptor yang satu ini.
Sekedar info, Saat dijadikan tersangka korupsi dan pencucuian uang oleh KPK pada 22 Februari 2013, sehari sesudahnya, anas juga pernah mengatakan penetapan dirinya sebagai tersangka adalah atas tekanan para petinggi demokrat terhadap KPK, menurut anas saat itu, ia ibarat orang yang tidak diinginkan kehadiranya di dalam partai democrat
“ Saya seperti bayi yang tidak diinginkan kelahiranya di Partai Demokrat” katanya saat itu
Apakah masih ada anas-anas lain di pertai demokrat, atau ini hanya kebohongan selajutnya dari anas? Tiada yang bisa menebak, semoga saja KPK segera menuntaskan kasus-kasus korupsi di negri, dan menangkap para koruptor dan berikan hukuman yang seberat-beratnya, agar dikemudian hari tidak ada anas – anas berikutnya dan Indonesia terbebas dari budaya KORUPSI ini Amien
Wassalamualaikum wr wb
RIJALUL FAHMI
BalasHapusP.IPS B 2014
4915145529
Assalamualaikum wr wb
Saya sangat setuju dengan bapak, pendapat saya negera kita punya semboyan Bhineika Tunggal Ika, bebeda-beda namun tetap satu jua, kita bukanlah Negara agamis, bukan Negara muslim walaupun mayoritas muslim, disini banyak terdapat partai muslim (PKS,PPP,PKB,PBNU, dll) saya muslim, saya malu ketika pemimpin–pemimpin muslim dipartai-partai islam menjadi tersangka korupsi sebut saja ketua PKS terbelit kasus import daging, Ketua PPP Surya darma ali yang notabene sebagai mentri agama terlibat kasus kuota haji mereka yang seharusnya mejadi cerminan umat muslim denigri ini, malah menjadi contoh buruk pemimpin muslim bagaimana kita dapat mempercayai partai-partai islam lagi kalau pemimpin mereka seperti itu, pantas saja partai-partai itu tidak pernah menangkan pemilu
betul kata bapak padahal agama mayoritas Negara kita adalah muslim tetapi kenapa mereka tidak memilih partai-partai islam, itu karna orang-orang didalam partai tersebut belum tentu benar dan tidak dapat dipercaya, keluarga saya adalah pemilih PKS karna alasnya sederhana karna saya orang islam, pilihlah partai islam, setelah saya tahu bahwa pemimpin partai yang saya pilih teryata terlibat korupsi, apakah saya masih pantas memilih partai yang pemimpinya seorang koruptor, pemimpinya saja seperti itu apa lagi bawahanya, bahkan yang saya tambah kecewa seorang menti agama yang seharunya lebih mengerti tengtang agama, mengerti tentang dosa ternya berani berkorupsi apalagi yang dikorupsi ini masalah Haji, ini sungguh luar biasa agama yang seharusnya menjadi pegangangan mereka pedoman mereka, hanya mereka jadikan kedok semeta untuk memperkaya diri, laklat sekali orang-orang seperti meraka semoga Allah membalas perbuatan mereka didunia dan akhirat
artikel ini membuat saya harus berfikir labih untuk memlih partai/paemimipin bukan hanya dari agamanya karna orang yang agamanya baik belum tentu moral, perilakunya pun baik.
Wassalamualaikum wr wb
rijaluljalul.blogspot.com
Nama : Tri Arung Wirayudha
BalasHapusJurusan : P.IPS A 2014
Untuk yang kesekian kalinya rasa keadilan masyarakat terciderai dengan kasus vonis Anas Urbaningrum yang membuat publik tersentak kaget. Awalnya memang ada angin segar dalam proses peradilan Anas, dimana pihak JPU menuntut Anas dengan pidana penjara 15 tahun. Tetapi kenyataannya berkata lain. Inilah yang harus menjadi pertanyaan besar, pantaskah seorang koruptor kelas kakap semacam Anas dijatuhi hukuman yang tidak seberapa dengan dosa yang telah ia perbuat?
Assalamualaikum Wr.Wb, Pak Nusa.
BalasHapusSesuai dengan tugas Bapak agar mahasiswa selalu memberi komentar pada tulisan Bapak, saya berkenan untuk mengomentari tulisan yang berjudul "KORUPTOR TERKUTUK" ini.
Setelah saya membaca nya dari awal sampai akhir paragraf terlihat sekali betapa rasa kecewa itu ada dalam hati Bapak, tidak lain saya pun ikut merasakan nya.
Bagaimana tidak, seorang perwakilan rakyat yang seharusnya nya memiliki pikiran untuk memajukan Bangsa, namun hanya untuk harta, pikiran nya rusak bahkan perasaan peduli kepada negara pun hangus dilalap oleh tindakan korupsi yang begitu menyiksa.
Tidak hanya itu, beliau yang juga menjadi pemimpin dari sebuah partai ternama di Republik ini, dengan mudah nya merusak nama baik diri nya sendiri, nama baik partai nya, dan keluarga nya.
Walaupun predikat nya sebagai "pemimpin" pada kenyataan nya beliau hanyalah budak dari sebuah nafsu harta.
Pak Nusa, tulisan Bapak ini seperti sebuah tautan dengan isi yang begitu informatif tentang perilaku "rendahan" seorang koruptor setelah melakukan korupsi yang dilakukan nya dengan sangat mudah. Nampak nya Bapak begitu mengikuti perihal apa saja yang dilakukan oleh koruptor macam Mr. A tersebut. Tidak hanya peduli terhadap pendidikan, namun kita pun harus peduli terhadap kasus kejahatan rakyat dan sedia menyebarkan nya kepada khalayak banyak.
Sekian komentar yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila ada perkataan yang kurang berkenan.
Terima kasih.
Wassalamualaikum, wr.wb.
Salam Hormat.
Afda Fauziyah / P. IPS UNJ B 2014 / 4915142818
Assalamu'alaikum
BalasHapusNama saya Nadea Uzmah dari jurusan P.IPS B 2014
Pertama-tama saya meminta maaf atas keterlambatan saya mengomentari tulisan Bapak.
menurut saya, diluar sana masih banyak pelaku korupsi lainnya selain Anas. Pemerintah harus lebih serius menanggapi hal ini dan menindak lanjuti. saya setuju dengan pendapat Bapak, alangkah lucunya, seorang yang melakukan perbuatan terkutuk meminta orang lain melakukan sumpah kutukan. Hal ini menjelaskan bahwa orang tersebut bukanlah orang yang berilmu karna dia senidiri adalah orang yang terkutuk.
Saya pribadi sangat menyayangkan hal ini, dimana para wakil rakyat dengan enaknya menghabiskan uang rakyat demi kepentingan mereka. Jika para koruptor seperti Anas masih berkeliaran, bagaimana dengan masa depan negara ini?
Saya berharap kedepannya pemerintah lebih peduli dan serius menanggapi kasus korupsi di negara ini. dan semoga kasus Anas segera terselesaikan seadil-adilnya. wassalam
Assalamu'alaikum
BalasHapusNama saya Nadea Uzmah dari P.IPS B 2014
saya minta maaf karna telat mengomentari tulisan Bapak dikarenakan tidak mengetahui info bahwa dalam mengomentari tulisan-tulisan Bapak ada batas waktunya. Saya akan menerima konsekuensi yang Bapak berikan kepada saya. Sekali lagi saya minta maaf. Terimakasih Wassalam
Ricky Kurnia IPS B 2014
BalasHapusMengajak sumpah kutukan segala? Makin aneh aja Anas. Korupsi buat koruptor udah hobi, ga ada rasa bersalah apalagi malu. Anas ini licin, keliatan sih emang org pintar. Sayang skrg udah di vonis jadi koruptor. Komitmen dan konsistensi Anas diragukan, tapi bagus lah saya berharap Anas mau berkicau dan buka semuanya, seperti Nazarudin yg tadinya ga dipercaya akhirnya terbukti juga , yg juga saya heran knp bnyk simpatisan dari Anas ya? Kalo hukuman gantung di Monas ga usah repot repot gantung Anas, nanti juga mati sendiri kalo udah waktunya
Ricky Kurnia IPS B 2014
BalasHapusMengajak sumpah kutukan segala? Makin aneh aja Anas. Korupsi buat koruptor udah hobi, ga ada rasa bersalah apalagi malu. Anas ini licin, keliatan sih emang org pintar. Sayang skrg udah di vonis jadi koruptor. Komitmen dan konsistensi Anas diragukan, tapi bagus lah saya berharap Anas mau berkicau dan buka semuanya, seperti Nazarudin yg tadinya ga dipercaya akhirnya terbukti juga , yg juga saya heran knp bnyk simpatisan dari Anas ya? Kalo hukuman gantung di Monas ga usah repot repot gantung Anas, nanti juga mati sendiri kalo udah waktunya
Shabrina Sekar Arum S
BalasHapusP. IPS B 2014
4915144093
Saya sependapat dengan bapak, bahwa islam hanyalah menjadi topeng semata untuk menutupi kesalahannya. Namun saat mereka dengan senang dan terlena dengan kehidupan dunia mereka tidak segan-segan meninggalkan agamanya. Bukan hanya Anas, namun banyak para wanita yang saat sidang datang dengan memakai jilbab, seakan-akan dia sudah tobat dan menggunakan jilbabnya sebagai topeng untuk menutupi kesalahannya. Sebagai orang islam kita merasa mereka mencoreng dan mempermalukan islam dengan menunjukkan mereka orang beragama namun kelakuannya seperti hewan.
Nama : Sandra Puspita Sari
BalasHapusKelas : P.IPS B 2014
No.reg : 4915144094
Assalamu'alaikum Pak. Menurut saya, tulisan bapak bagus. Karena tulisan bapak dapat memberikan gambaran pada pembaca tentang seorang koruptor. Dimana koruptor itu tidak mau mengakui perbuatannya sendiri. Sampai mengatasnamakan agama dalam membela dirinya dipersidangan yang sudah jelas terbukti bahwa dirinya bersalah.
Manusia yang seperti inilah yang tidak pernah bersyukur dengan apa yang sudah didapat. Ia hanya mementingkan kehidupannya sendiri tanpa memikirkan rakyatnya. Sungguh disayangkan sekali pemimpin yang seperti itu. Tidak memiliki rasa terimakasih samasekali pada rakyat yang sudah mendukungnya. Pemimpin yang seperti itu pantas untuk dihukum seberat-beratnya.
Wassalamu'alaikum
Terimakasih