MANFAAT LUPA

Betapa sangat menjengkelkan, saat hendak pergi ke kantor, sudah agak terlambat pula, tiba-tiba lupa dimana kunci motor diletakkan. Dicari di tempat biasa diletakkan tak ada. Orang serumah ikut mencari, tak juga ketemu. Lupa seringkali meledakkan kemarahan bila terjadi pada saat seperti ini.

Lupa pasti pernah dialami semua manusia, tanpa kecuali. Bila lupa menjadi terlalu sering dan parah, bisa bermakna alzheimer sedang mencari tempat di dalam tempurung kepala di bagian otak yang lembut dan rumit.

Lupa memang seringkali menjengkelkan dan merugikan. Orang pelupa bisanya sering diledek dan diejek. Siswa yang sering lupa atau pelupa, biasanya diberi cap sebagai siswa yang tidak pintar. Lupa lebih sering dinilai dan diberi cap negatif.

Namun, marilah bersyukur kepada Allah karena ada mekanisme lupa di dalam otak kita. Bayangkan jika semua peristiwa yang pernah kita jalani sejak bayi masih bertahan di dalam otak dan sering muncul karena kita tak bisa melupakannya. Betapa mengerikan hidup ini. Bila tak ada mekanisme lupa, kepala kita adalah bom waktu.  Kapan pun siap meledak dan menghancurkan hidup kita yang sangat indah ini.

Bekerja bertahun-tahun sebagai relawan sosial yang menangani konseling trauma bagi korban kekerasan di Poso, Ambon, Sampit, Sampang dan banyak tempat lain, serta korban bencana alam di Aceh, Sumatera Barat, Yogyakarta, dan sejumlah tempat lain di tanah air, kami hakikinya bekerja keras membantu para korban itu melupakan beragam pengalaman buruk yang bercokol di rongga kepala mereka. Ingatan pada beragam peristiwa mengerikan dan tragis itu benar-benar seperti duri dalam daging, atau kerikil di biji mata, dalam otak mereka.

Sama sekali tidak mudah membuat mereka melupakan bahkan sebagian saja dari pengalaman buruk itu. Kadang butuh pendekatan yang intensif, terus-menerus dalam rentang waktu yang sangat panjang.

Seringkali terjadi, mereka telah mampu melupakan banyak bagian dari peristiwa yang sudah lama berlalu itu. Namun, suatu malam dalam kelelapan tidur, tiba-tiba mereka berteriak dengan sangat ketakutan. Rupanya peristiwa masa lalu yang mengerikan itu nyembul dalam tidur lelap lewat mimpi buruk.
Kadang kala ada peristiwa kecil, seperti suara gemuruh truk yang membuat mereka sangat ketakutan dan tak berdaya, karena memicu ingatan pada suara mengerikan hantaman tsunami yang dulu telah menyeret semua anggota keluarganya ke dasar lautan dan sampai kini tak pernah diketahui nasibnya.

Sama persis dengan ketidaknyamanan yang sangat mengganggu karena tak bisa melupakan peristiwa buruk seperti diurai di atas, adalah pengalaman buruk yang mendera anak-anak marjinal, baik anak jalanan, anak pasar maupun anak pemukiman kumuh yang pernah mengalami kekerasan yang keterlaluan terutama kekerasan seksual. Ingatan pada kejadian mengerikan yang pernah menimpa mereka saat masih kanak-kanak, biasanya terbawa terus sampai ia remaja dan dewasa. Tidak sedikit yang perilakunya menjadi tak terkendali akibat  peristiwa buruk itu. Dalam banyak kasus, anak yang pernah disodomi, ganti menyodomi anak yang lebih lemah. Paling tidak kasus kejahatan seksual di JIS dan Sukabumi menegaskan fakta ini.

Ingatan memang menjadi sangat kuat dan susah dilupakan bila dalam peristiwa yang dialami terdapat unsur emosi yang kuat. Baik emosi positif maupun negatif.

Cobalah tes masing-masing diri kita. Apakah kita masih bisa mengingat dengan rinci apa yang dialami setahun yang lalu persis pada waktu yang sama dengan sekarang? Biasanya yang masih diingat adalah peristiwa dalam garis besarnya saja. Rinciannya banyak yang terlupa.

Lain halnya dengan yang satu ini. Apakah masih ingat peristiwa pertama sekali bertemu dengan orang yang sekarang menjadi pasangan hidup kita? Biasanya lebih banyak yang masih kita ingat, bahkan sampai kerinciannya. Padahal peristiwanya sudah berlalu 30 tahun lebih. Kita bahkan masih ingat baju yang dia kenakan, dan lagu yang sedang digemari pada saat itu. Ini bisa terjadi karena ada emosi yang kuat dalam peristiwa itu.

Itulah sebabnya trauma karena kerusuhan dan bencana alam sangat sulit dilupakan karena ada emosi kuat yang mengikat peristiwa itu dengan pusat ingatan si korban. Ingatan itu begitu kuat menghujam dalam otak memori si korban karena diikat oleh emosi.

Dalam tautan inilah kita mesti bersyukur karena ada mekanisme lupa dalam otak manusia. Kelupaan meskipun kadang menimbulkan rasa kesal, marah dan jengkel, ternyata memberi banyak manfaat.

Mekanisme lupa membebaskan otak kita dari beban sangat berat yang harus diembannya bila mekanisme ini tidak ada. Mekanisme lupa memungkinkan otak kita digunakan untuk berbagai keperluan lain karena kapasitasnya tidak pernah sampai penuh padat. Mekanisme lupa membebaskan kita dari beban berat yang berasal dari berbagai pengalaman yang tidak menyenangkan pada masa lalu. Mekanisme lupa memberi kesempatan bagi kita untuk memilah, memilih dan mengolah informasi apa saja yang sebaiknya tetap disimpan dalam otak ingatan, dan mana yang dibuang. Mekanisme lupa sungguh memungkinkan kita menikmati hidup normal dan menyenangkan.

Meski ada kejengkelan karena lupa. Lupa juga memberi kita banyak kebahagiaan.

LUPA MEMBUAT MANUSIA MENJADI SUNGGUH MANUSIAWI.