(Doa bagi Nien yang berulang tahun)
Setiap manusia itu unik. Berbeda dari manusia lain. Bahkan anak kembar pun tidak sama. Paling sedikit terdapat perbedaan saat dilahirkan. Pasti yang satu dilahirkan lebih dulu daripada yang lain. Manalah mungkin keluar berbarengan. Karena "pintu keluarnya" tidak memungkinkan bagi si kembar keluar bareng-bareng.
Keunikan dan keberbedaan itu semakin nyata karena setiap manusia dilahirkan dan dibesarkan dalam kebudayaan, wilayah, dan keluarga yang berbeda. Meskipun dilahirkan dalam satu keluarga, perbedaan itu tetap ada. Berbeda saat lahir dan berbeda kala dibesarkan. Perbedaan juga bisa disebabkan oleh dominasi gen. Ada anak yang mendapat pengaruh lebih besar dari gen ayahnya, sehingga banyak kesamaan fisik, perilaku dan sikapnya dengan ayahnya. Oleh karena itu ia berbeda dari saudara kandungnya yang mendapat lebih banyak pengaruh dari gen ibunya. Beragam perbedaan itu semakin mengokohtegaskan keunikan setiap manusia.
Setiap manusia hidup dan terus tumbuh mekar dengan keunikan tersebut. Semakin lama keunikan itu makin membentuk menegas menjadi karakter. Perbedaan karakter antara manusia menjadi tampakan paling nyata betapa manusia itu sungguh unik dan berbeda.
Keunikan dan keberbedaan itu menjadi sangat indah bila dipersepsi dan dihayati secara positif. Karena dapat menjadi dasar untuk saling memahami, menghargai, menghormati dan mencintai. Namun, seringkali keunikan dan perbedaan itu dijadikan alasan untuk pertentangan dan konflik. Inilah salah satu problem besar yang selalu dihadapi manusia.
Dengan segala perbedaan dan keunikan, manusia sebagai pribadi harus hidup dalam kebersamaan. Kebersamaan fundamental adalah bersama ibu yang mengandungnya. Kebersamaan dengan ibu memberi corak awal yang sangat menentukan bagi setiap manusia.
Bila sejak dari dalam kandungan, sang jabang bayi yang nantinya tumbuh mekar menjadi manusia mendapat perhatian, kehangatan, kepedulian dan cinta, sangat potensial ia tumbuh menjadi manusia yang bisa menumbuhmekarkan kasih sayang dan cinta. Masa pranatal ini adalah masa pembentukan paling dini bagi setiap manusia.
Sejumlah penelitian mutakhir dalam neurosains yang secara khusus meneliti perkembangan bayi dengan fokus pada tumbuh kembang otak menemukan bahwa pada masa dalam kandungan atau pranatal inilah terbentuk sejumlah jejaring dan sirkuit dalam otak yang akan ikut menentukan tumbuh kembang bayi selanjutnya. Tumbuhkembangnya sangat cepat, menakjubkan dan luar biasa. Kecepatan dalam waktu yang relatif pendek itu ternyata sangat menentukan sisa kehidupan manusia yang biasanya lebih panjang.
Bila si ibu selama hamil memiliki perasaan yang selalu tidak menyenangkan, apalagi sampai stres berkepanjangan akan menyebabkan si bayi mengalami kerusakan otak permanen. Karena stres akan menyebabkan darah mengental yang berakibat pasok oksigen ke otak si bayi akan sangat berkurang. Bayi dalam kandungan ternyata sangat dipengaruhi oleh suasana hati dan kesehatan ibunya.
Kemudian si bayi akan dibesarkan dalam keluarga. Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang membiasakan kekerasan dalam segala bentuknya sangat potensial membentuk si anak menjadi pribadi yang tidak stabil, emosional dan juga tertulari kekerasan dalam sikap, sifat dan perilaku. Ia adalah cikal bakal dari beranakpinaknya kekerasan lebih lanjut.
Ditambah lagi dengan faktor masyarakat dan budaya yang ikut membentuk, jadilah manusia itu makhluk unik, berbeda dan sangat rumit. Makhluk multidimensi yang tidak selalu mudah dimengerti.
Dalam masa pertumbuhan itu, setiap manusia normal akan mengalami berbagai interaksi manusiawi yang bukan saja ikut mempengaruhi tumbuh kembangnya. Pun membuat ia mulai merasakan hubungan-hubungan khusus dengan sesama manusia. Baik sebagai teman, karib maupun kekasih.
Sebagian besar, bahkan mungkin semua kita pasti pernah mengalami betapa tidak selalu mudah untuk membangun interaksi dan saling memahami dengan sesama manusia. Interaksi atau hubungan dengan sesama, apalagi bila kemudian dirempahi dengan ikatan emosional, terutama cinta, pastilah lebih merupakan sebentuk perjuangan untuk saling menerima. Sungguh sama sekali tidak pernah mudah.
Ketidakmudahan itu berakar pada keunikan dan keberbedaan yang melekat dalam kemanusiaan kita, hasil pengasuhan dan pengalaman hidup masing-masing. Bisa saja pada mulanya agak mudah, kala baru saja berkenalan. Namun, saat hubungan mulai menunjukkan adanya saling perhatian dan menjadi intens. Kala interaksi makin mendalam dan saling mengenali bagian-bagian lebih dalam dari kepribadian atau karakter masing-masing yang pada mulanya belumlah muncul, mulai menyembul keraguan, was-was, bahkan kadang ketakutan dan kekhawatiran. Sebab dia yang mulai kusukai, tidaklah seperti yang kubayangkan dan kuharapkan. Ternyata ia seorang pemarah dengan lidah setajam laser. Rupanya ia sang pencemburu yang amat berlebihan. Di luar dugaan dia adalah seorang yang sangat tidak penyabar, egois dan benar-benar menyebalkan.
Seringkali ada permintaan untuk menerima dia apa adanya. Sejumlah wanita suka bertanya, adanya apa? Ini bukanlah ungkapan yang menunjukkan kecenderungan materialistik. Bukankah faktanya hidup tak bisa dijalani hanya dengan cinta?
Kondisi seperti inilah yang mestinya menyadarkan kita betapa pentingnya pemahaman empatis terhadap manusia. Terutama pada dia yang layak untuk dicintai. Apakah hakikinya pemahaman empatis itu?
Pemahaman empatis adalah pemahaman yang beranjaktolak dari penghayatan dan pemahaman si dia dari sudut pandangya, bukan dari sudut pandang dan persepsi kita. Maknanya, kita berani keluar dari diri dan ego sendiri untuk sementara waktu menjadi seperti dia, bayangkan seandainya aku adalah dia.
Pemahaman empatis benar-benar akan membuat segala sesuatunya sangat berbeda. Karena kita tak lagi melihat dan memahami segala sesuatunya melulu dari sudut pandang diri sendiri.
Tentu saja mempraktikkan pemahaman empatis ini tidaklah mudah. Apalagi bila kita sudah sangat terperangkap terpenjara dalam ego sendiri. Menjadikan diri sendiri sebagai patokan untuk menilai segalanya.
Pada tingkat inilah penting dan bermaknanya kesabaran. Kesabaran adalah bumi yang menerima dan menumbuhkan apapun yang mungkin tumbuh di dalam dan di atasnya. Kesabaran adalah kemampuan untuk dengan jernih menerima bahkan apapun yang tidak mengenakkan demi mencapai pemahaman empatis, demi mencapai tujuan-tujuan mulia. Kesabaran adalah kekuatan untuk menderita demi sesuatu yang bermakna. Kesabaran adalah menabung keyakinan, harapan, semangat, dan keinginan untuk mendapatkan yang terbaik. Kesabaran adalah investasi jangka panjang melalui ketekunan untuk memahami, mengerti dan akhirnya mampu menerima dengan empatis apa dan siapa dia dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Tanpa kesabaran, pemahaman empatis tidak dapat dibangun. Itulah sebabnya cinta sejati tidak pernah bisa didapatkan pada pandangan pertama. Pandangan pertama itu hanya menimbulkan sensasi sesaat yang boleh jadi berujung luka, luka menganga, bahkan borok bernanah di hati.
Cinta hanya bisa ditumbuhkan dalam rentang waktu melalui pemahaman empatis dengan kesabaran. Rentang waktu dibutuhkan untuk saling menyelami palung hati masing-masing, mengalami sendiri tawa tangis bersama. Lewati beragam salah pengertian, prasangka, kecemburuan, ketidakpahaman, keraguan yang menggigit, dan keindahan pengorbanan, getar penantian serta betapa sulit meraihdapatkan kepastian. Cinta memang tak pernah mudah dan sederhana.
Berakar pemahaman empatis yang mewujud melalui batang, cabang dan ranting kesabaran tumbuhlah tunas-tunas harapan. Harapan yang tidak dibangun dari angan-angan kosong semu. Tetapi harapan yang dibangun dari dan dengan saling pengertian, kesetian, banyak cobaan yang seringkali menyakitkan namun berhasil dilewati berkat saling percaya dan ketulusan menerima semua yang mungkin mengesalkan. Dibumbui kemauan saling memaafkan untuk apapun yang melukai.
CINTA SEJATI MEMANG TAK PERNAH MUDAH DAN SEDERHANA.
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusNama : Titis Pamulasari Anggi.P
NO.REG : 4915141035
Prodi : P.IPS A 2014
Komentar : saya setujuh dengan isi tulisan bapak. Hidup awalnya mudah tapi makin kesini kita makin merasakan rasa susah itu sama seperti cinta yang awalnya mudah dan di jalankan dengan suka hati tapi di pertengahan jalan mulai ada batu kerikil dan di situlah kita mulai berkorban untuk mencapai semua tujuan.
ya, cinta sejati memang tak pernah mudah dan sederhana, berbeda dengan cinta anak muda zaman sekarang yang penuh dengan kepalsuan, banyak kasus mengerikan yang terjadi karena cinta, salah satunya kasus saling membunuh pasangan dikarenakan ketidaksabaran menghadapi pasangan oleh karena itulah kesabaran sangat diperlukan dalam sebuah hubungan.
BalasHapusya, cinta sejati memang tak pernah mudah dan sederhana, berbeda dengan cinta anak muda zaman sekarang yang penuh dengan kepalsuan, banyak kasus mengerikan yang terjadi karena cinta, salah satunya kasus saling membunuh pasangan dikarenakan ketidaksabaran menghadapi pasangan oleh karena itulah kesabaran sangat diperlukan dalam sebuah hubungan.
BalasHapusYUNIARSIH
P.IPS A 2014
(Dian Halimatussa'diyah. P.IPS B 2014) menurut saya memang cinta sejati itu sangat sulit di dapatkan, hanya orang-orang yang punya kesabaran tinggi dan harapan untuk saling melengkapi yang bisa jdi cinta sejati. Terkadang sulit untuk keluar dari ego sendiri, tapi pasti dengan kesabaran dan harapan itu tadi bisa menjadikan cinta sejati itu benar-benar ada.
BalasHapusYumna Adzillah
BalasHapusP.IPS B 2014
4915144089
Cara berpikir dan sudut pandang setiap manusia memang berbeda, namun juga sangat jarang manusia yang mau menyadari nya. Dalam menghadapi masalah dengan rekannya, kita kebanyakan merasa paling benar dan menyalahkan orang lain. Padahal rekannya juga merasa bahwa dirinyalah yang benar. Padahal kalau mereka berpikir lebih luas, mereka harusnya menyadari bahwa sudut pandang manusia itu berbeda. Mungkin saja dua-duanya itu benar, cuma perbedaan pandangan yang membuat mereka mengalami konflik. Padahal bisa jadi salah paham. Semuanya juga terjadi karena 'tidak mau mendengar'. Itulah yang sering terjadi didalam kehidupan manusia.
Padahal jika kita mau mendengarkan, mau menerima perbedaan dan memiliki rasa empati, kita dapat meminimalisir konflik.
Dan benar kata Bapak, bahwa hidup tidak bisa dijalani hanya dengan cinta. Faktanya banyak sekali kasus yang mengatasnamakan cinta tapi malah menimbulkan masalah besar. Menurut Saya, rasa empati, memahami pendapat satu sama lain, menghargai perbedaan itulah yang pada akhirnya mengukuhkan rasa cinta.
Nama : Joddy Hermawan
BalasHapusKelas : P.IPS B 2014
No Reg: 4915142810
Tulisan bapak bagus, tetapi saya masih maksud dari tulisan ini apa ?
Apa mungkin maksudnya manusia harus mempunyai aspek cinta empatis, dan harapan ?
maaf jika ada tutur kata yang tidak menyenangkan ya pak
Nama : Adetya Lestari
BalasHapusKelas : P.IPS A 2014
Kunikan dan perbedaan yang kita miliki sangatlah berbeda begitupun sejak kita lahir akan menjadi sebuah karakter yang nantinya menjadi harapan kebahagian kedua orang tua kita. Namun menurut saya cinta dalam suasana keluarga tidak ada sebuah perbedaan kita dikasih perhatiaan, kasih sayang yang tulus meskipun kita sering bandel tapi kedua orang tua kita sangatlah bersabar menghadapi perilaku kita. Mungkin saat ini kita masih dimanjaakan namun pada suatu saat nanti kita akan sadar bagaimana kita berjalan mengahadapi rintangan berat kita lalui sendirian. maka itu cintailah keluarga dan cintailah kedua orang tua selagi masih hidup memang tak mudah mendapatkan cinta sejati tapi disuasana keluarga kita bisa mendapatkan cinta sejati yang sederhana asal kita nurut saja
Pertanyaan : Bagaimana caranya kita menjadi sebuah karakter yang baik tanpa adanya berbedaan dalam keluarga?
Kalau cinta sejati itu tak pernah mudah dan sederhana, apa bisa diartikan bila cinta sejati itu rumit? Sebenarnya, cinta itu tidak rumit. Hanya saja, terkadang keegoisan seseorang yang membuatnya terasa rumit.Tapi, Saya setuju dengan pendapat Bapak, bahwa cinta pada pandangan pertama itu hanya sensasi sesaat. Karena memang pada dasarnya cinta tidak bisa di bangun dengan mudah. Cinta itu bagai sebuah bangunan. Harus ada rancangan serta pondasi sehingga membuatnya kokoh. Cinta pada pandangan pertama itu bagai rumah setengah jadi yang di tiup angin topan seketika bisa hancur.
BalasHapusTriyani Ambar Sari P.IPS B 2014
Nama saya Fardani Ghina Hayati Jurusan P.IPS B 2014
BalasHapusMenurut saya cinta sejati memiliki kehebatan. Cinta sejati bisa bertahan saat diterpa masalah. Cinta sejati seperti karang samudra yg terus kokoh walaupun di terpa ombak. Namun Ironis rasanya mengetahui bagaimana cinta sejati dengan mudahnya melewati sebuah badai yang besar. Namun dalam waktu yang sama mengetahui ada beberapa pasangan cinta sejati yang bisa hancur hanya karena kerikil kecil.
Sepasang cinta sejati yang akhirnya rela saling melepaskan genggaman tangan hanya karena ancaman kerikil kecil, padahal sebelumnya pernah melewati puluhan badai. Logikanya, sepasang cinta sejati yang berhasil melewati badai berdua, pasti lebih bisa melewati kerikil kecil. Namun sekali lagi, cinta seringkali tak sejalan dengan logika. Jadi, belum tentu cinta sejati itu akan abadi dan tidak akan hancur.
Nama saya windarti
BalasHapusJurusan P.IPS B 2014.
Menurut saya, saya setuju Cinta sejati itu muncul seiring berjalannya waktu. Yang mereka lewati bersama dalam suka maupun duka. Karna cinta sejati tak dapat di ukur hanya dengan sebuah ungkapan sayang. Cinta sejati tak akan disebut sebagai cinta sejati kecuali kita sendiri yang mensejatikan cinta itu sendiri.
Keunikan dan keberbedaan antar manusia menurut saya adalah hal yang indah. Jika kita semua memiliki karakter atau fisik yang sama tentu dunia ini akan membosankan dan tidak berwarna. Pungki Kusdwi P.IPS A 2014
BalasHapusManusia dilahirkan agar dapat saling bersosialisasi, tdk ada 1 pun manusia yg bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Meski ia org pendiam dan terkesan tertutup termasuk urusan hati dan perasaan. 2 hal ini rasanya sulit untk dipisahkan, karena bisa menimbulkan benci atau cinta an lagi-lagi 2 hal dari perasaan dan hati juga tidak bisa dipisahkan.
BalasHapusDalam cinta kita memang membutuhkan rasa empatis terhadap lawan jenisnya, bahkan hewan sekalipun juga punya rasa cinta tapi sangat berbeda dengan manusia.
Manusia mencintai membutuhkan waktu dan proses yg tdk singkat seperti biji pohon yg trs berkembang hingga menghasilkan bunga dan buah. Untuk mencapai itu butuh kesabaran, kesungguhan dan keyakinan. Tapi jika cnta itu hanya berkembang dengan nafsu saja maka ia akan mati dengan cepat. Berbeda dengan cinta yang berkembang karena adanya proses berpikir dan melalui syariat agama, maka jika ada ketidakyakinan, perdebatan, ketidak pengertian dan lain-lain,maka akan mudah dilewati dengan baik,hingga cinta itu terus hidup smpai Yang kuasalah yang mematikannya..
Itulah cinta, karena CINTA SEJATI TIDAK PERNAH MUDAH DAN SEDERHANA(Zikri Sharu R-P.IPS B 2014)
Haryani
BalasHapusPendidikan IPS A 2014
"Cinta sejati tidak pernah mudah dan sederhana" ungkapan tersebut sangat benar. Jika kita ingin memiliki cinta sejati memerlukan kesabaran yang luar biasa untuk mendapatkannya. Dan seiring berjalannya memerlukan pemahaman diantara keduanya.
Salwa salsabila p.ips B no reg 4915144083
BalasHapusmanusia memang berbeda-beda tidak pernah ada yang sama, ada yang sama tp yang lainnya berbeda. Kesabaranpun juga berbeda-beda,ada yang bilang kesabaran itu ada batasnya, tapi menurut saya kesabaran itu tidak ada batasnya, tergantung dari diri sendiri,giman kita menyimpulkan kesabaran dari diri kita,bila kesabaran kita sudah habis maka yang akan dikeluarkan itu adalah emosi.
emosi adalah kecenderungan kita saat kesal marah menjadi satu,dengan adanya emosi kita akan salah pahamlah.
cinta sejati itu memang tidak pernah mudah di cari tapi dengan adanya kita saling percaya satu sama lain maka cinta sejati itu akan muncul dan jangan sampai kita seujon yang ada nanti malah berantem dan tidak ada saling percaya maka hancurlah cinta sejati kita.trimakasih
Saya setuju dengan tulisan bapak,bahwa untuk membangun cinta tidak diawali dari pandangan pertama. Akan tetapi, proses berjalannya cinta tersebut dengan pemahaman antara satu sama lain. Mengenali diri masing-masing sehingga tahu tolak ukur cinta satu sama lain. Dalam masalah cinta, ego adalah musuh paling besar kita. Dan banyak pula masalah yang tidak kunjung reda dikarenakan ego yang masih tinggi dan bahkan tidak mendapatkan jalan keluar dari masalah tersebut. Yakinlah jika menghadapi masalah dengan tenang dan tidak meninggikan ego, kedewasaan mulai terbangun dari cinta tersebut.
BalasHapusAnnisaa Intan S
BalasHapusP.ips A 2014/ 4915141041
Sebuah cinta sejati memang tak seenak yg sering kita bayangkan. Layaknya seorang ibu yg menyayangi anaknya tanpa batas membesarkan, mendidik dan semua yg penuh dengan resiko dan tantangan. Tetapi ibu tdk pernah berhenti ditengah jalan utk menyayangi anaknya
Nama : Fiky Purnamasari
BalasHapusNim : 4915127047
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPS B 2012
John Powell (English Composer) menganggap bahwa cinta memerlukan empati karena empati merupakan kunci keberhasilan mencintai orang lain. Mencintai bukan hanya dengan kekasih tetapi bisa diaplikasikan dengan ibu, ayah, keluarga, teman, bahkan warga sebangsa dan setanah air. Manusia yang dilahirkan dengan sikap, sifat, dan rupa yang berbeda-beda pastilah mempunyai keunikan tersendiri. Manusia memiliki suatu karakter yang belum tentu sama antara manusia satu dengan manusia yang lain. Dengan perbedaan karakter itulah maka empati dimulai. Empati dimulai dengan cara menghargai dan memahami keunikan yang ada pada orang lain sehingga muncul pertanyaan “bagaimana jika saya seperti dia?” dan pada akhirnya empati memunculkan kalimat bahwa “iya, saya mendengarkanmu” bukan sekedar memberi nasehat. Jika sudah mendengarkan maka akan merasakan bahwa seolah-olah kita sedang hidup didalam pengalaman, pikiran dan perasaan orang lain tetapi tidak lupa pada diri yang sebenarnya. Banyak diantara kita yang tidak mudah menjadi pendengar yang baik, terkadang kita hanya sekedar menampung cerita atau mereka malah menceritakan permasalahan mereka sendiri. Pendengar yang empatik tidak menghakimi atau mengkritik tetapi mengerahkan semua untuk keluar dari dalam diri memasuki pikiran dan perasaan orang lain.
Ada dua hal sejati dari cinta :
1. Hal pertama yang menjadi hadiah bagi orang yang kita cintai adalah pengungkapan diri kita sendiri. Semua hadiah yang beralasan cinta seperti bunga, tas, dompet, pakaian atau coklat tidak lebih dari sekadar ungkapan simbolik. Hadiah sejati dari cinta adalah memberikan diri kita sendiri. Bila aku tidak memberimu kebenaran sejati tentang diriku, aku tidak memberimu apa-apa. Aku hanya memberikannu kepura-puraan, mencintaimu berarti mengizinkanmu mengerti aku.
2. Hadiah sejati kedua dari cinta adalah jika aku mencintaimu, bagaimanapun juga aku harus menghargaimu dan menunjukkan penghargaanku terhadap kebaikan dan keunikan pribadimu. Kita serupa cermin satu sama lain dan di dalamnya kita saling menemukan diri sendiri sebagai bayangan dari reaksi orang lain: engkau bagiku dan aku bagimu. Kita selalu menyumbangkan hal positif maupun negatif terhadap citra diri orang lain.
YA, CINTA SEJATI MEMANG TIDAK MUDAH DAN SEDERHANA. DIBUTUHKAN PEMAHAMAN EMPATIK UNTUK MEMBUAT CINTA MENJADI MUDAH DAN SEDERHANA.
Nama : Fiky Purnamasari
BalasHapusNim : 4915127047
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPS B 2012
John Powell (English Composer) menganggap bahwa cinta memerlukan empati karena empati merupakan kunci keberhasilan mencintai orang lain. Mencintai bukan hanya dengan kekasih tetapi bisa diaplikasikan dengan ibu, ayah, keluarga, teman, bahkan warga sebangsa dan setanah air. Manusia yang dilahirkan dengan sikap, sifat, dan rupa yang berbeda-beda pastilah mempunyai keunikan tersendiri. Manusia memiliki suatu karakter yang belum tentu sama antara manusia satu dengan manusia yang lain. Dengan perbedaan karakter itulah maka empati dimulai. Empati dimulai dengan cara menghargai dan memahami keunikan yang ada pada orang lain sehingga muncul pertanyaan “bagaimana jika saya seperti dia?” dan pada akhirnya empati memunculkan kalimat bahwa “iya, saya mendengarkanmu” bukan sekedar memberi nasehat. Jika sudah mendengarkan maka akan merasakan bahwa seolah-olah kita sedang hidup didalam pengalaman, pikiran dan perasaan orang lain tetapi tidak lupa pada diri yang sebenarnya. Banyak diantara kita yang tidak mudah menjadi pendengar yang baik, terkadang kita hanya sekedar menampung cerita atau mereka malah menceritakan permasalahan mereka sendiri. Pendengar yang empatik tidak menghakimi atau mengkritik tetapi mengerahkan semua untuk keluar dari dalam diri memasuki pikiran dan perasaan orang lain.
Ada dua hal sejati dari cinta :
1. Hal pertama yang menjadi hadiah bagi orang yang kita cintai adalah pengungkapan diri kita sendiri. Semua hadiah yang beralasan cinta seperti bunga, tas, dompet, pakaian atau coklat tidak lebih dari sekadar ungkapan simbolik. Hadiah sejati dari cinta adalah memberikan diri kita sendiri. Bila aku tidak memberimu kebenaran sejati tentang diriku, aku tidak memberimu apa-apa. Aku hanya memberikannu kepura-puraan, mencintaimu berarti mengizinkanmu mengerti aku.
2. Hadiah sejati kedua dari cinta adalah jika aku mencintaimu, bagaimanapun juga aku harus menghargaimu dan menunjukkan penghargaanku terhadap kebaikan dan keunikan pribadimu. Kita serupa cermin satu sama lain dan di dalamnya kita saling menemukan diri sendiri sebagai bayangan dari reaksi orang lain: engkau bagiku dan aku bagimu. Kita selalu menyumbangkan hal positif maupun negatif terhadap citra diri orang lain.
YA, CINTA SEJATI MEMANG TIDAK MUDAH DAN SEDERHANA. DIBUTUHKAN PEMAHAMAN EMPATIK UNTUK MEMBUAT CINTA MENJADI MUDAH DAN SEDERHANA.