Dahsyat. Golkar membuat sejarah. Golkar memasuki babak baru. Sepanjang sejarah sejak berdirinya Golkar terkenal sebagai organisasi politik yang sangat piawai mengelola konflik internal. Bagaimana kerasnya pertarungan perebutan ketua umum antara Edi Sudrajat dan Akbar Tanjung serta Aburizal Bakri dan Surya Paloh. Tetapi tidak pernah
terjadi bentrok fisik dan keterpecahan seperti sekarang. Kali ini sangat berbeda. Terjadi bentrok fisik dan muncul Presidium Penyelamat Partai. Rupanya partai mau hancur, karena itu perlu penyelamat.
Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal (Ical) memang sangat berbeda. Mereka kalah dalam semua pemilihan. Target suara yang dicanangkan dalam pemilu legislatif, sama sekali tak tercapai.
Perolehan kursi Golkar di DPR pada 2009 sejumlah 107(19,2%), 2014 turun menjadi 91(16,3%). Penurunan yang sangat bermakna. Artinya Ical gagal memimpin Golkar.
Upaya pencapresan Ical, gagal total. Bahkan sewaktu melakukan negosisasi saat pilpres juga berantakan. Pada mulanya menolak bekerjasama dengan Prabowo. Kemudian mendekati Jokowi, juga tidak berhasil. Akhirnya dalam keadaan panik, kalap dan kepepet merapat lagi ke Prabowo. Karena gagal menjadi calon wakil presiden ada wacana jabatan menteri utama untuk Ical, sesuatu yang tidak ada dasarnya. Sungguh sangat memalukan bagi partai sebesar dan sangat berpengalaman sekaliber Golkar.
Keadaan makin runyam. Calon yang didukung Golkar, kalah dalam pilpres. Konflik internal makin mengemuka. Perbedaan pendapat yang tajam dan saling ancam mulai terjadi. Tarik ulur makin kencang, perang pernyataan di media semakin seru. Ketibutan terutama terkait dengan jadwal munas untuk pemilihan ketua umum.
Dalam suasana kekalahan demi kekalahan, Golkar menjadi pimpinan koalisi merah putih, koalisi yang berhadapan dengan pemerintah. Koalisi ini berhasil menguasai kepemimpinan di DPR dan MPR. Golkar seakan mendapatkan darah baru.
Namun, konflik internal semakin meruyak. Pada umumnya gaya kepemimpinan Ical yang dituduh otoriter dan mirip seperti memimpin perusahaan milik sendiri sebagai alasan utama. Dalam suasana penuh kekalahan, Ical seperti alergi dengan semua pandangan dan pendapat yang berbeda. Ujungnya adalah pemecatan. Padahal partai politik adalah kawah candradimuka bagi perbedaan. Orang terutama pemimpin harus terbiasa dan tidak terganggu dengan perbedaan, bahkan yang sangat menjengkelkan dan memuakkan.
Golkar sungguh pecah. Presidium Penyelamat Partai memecat Ical dan Idrus Marham, ketua umum dan sekjen. Mereka memutuskan munas pada Januari 2015. Kelompok Ical tetap ngotot munas akhir November ini.
Akbar Tandjung sebagai ketua dewan pertimbangan meminta munas ditunda. Karena tidak kondusif. Besoknya ia menyatakan mendukung munas akhir November. Golkar berada di tubir keterpecahan parah.
Pada masa lalu, mereka yang kalah dalam perebutan ketua umum keluar dari Golkar dan membentuk partai baru. Edi Sudrajat dan Surya Paloh yang kalah membangun partai baru. Sementara banyak kader Golkar loncat pagar ke partai lain seperti Partai Demokrat dan Hanura.
Tidak mengherankan bila Golkar dari pemilu ke pemilu terus menurun perolehan suaranya. Pengamat politik Arbi Sanit bahkan mengatakan Golkar bisa jadi partai gurem.
Apa yang kini dialami Golkar sebenarnya adalah cermin dari dinamika politik negeri ini. Semua partai yang telah berumur panjang dan menjadi besar, kurang memiliki kemampuan untuk bertahan bila berhadapan dengan masalah kekuasaan. PDIP pernah mengalaminya. Partai Demokrat juga pernah gunjang-ganjing. Nasdem bahkan di awal pembentukannya.
Sebenarnya Golkar merupakan partai yang memiliki sistem yang relatif mapan. Tak ada tokoh sentral seperti SBY di Partai Demokrat, Megawati di PDIP, Prabowo di Gerindra, Amien Rais di PAN, dan Wiranto di Hanura.
Artinya, Golkar lebih mengandalkan sistem, pola, dan manajemen moderen untuk mengelola dan mengatasi semua problem. Itu sudah terbukti dalam perjalanan panjangnya. Dengan demikian Golkar mestinya harus lebih stabil dan solid. Karena soliditas kader menjadi sangat penting, lebih penting dari ketokohan yang mengandung banyak kerawanan bila sang tokoh sudah tak lagi berfungsi optimal, misalnya karena usia yang semakin tua.
Bila soliditas kader mulai terkoyak, dan pendekatan manajemen moderen tak bisa digunakan untuk mengatasi konflik internal Golkar saat ini, politik kita bakal semakin tak stabil dan tak terukur. Karena gampang digoyahkan.
Kemampuan partai mengelola diri, terutama saat terjadi konflik internal memberikan pengaruh langsung pada stabilitas dan produktivitas politik di tingkat nasional. Lihatlah contoh keterpecahan PPP yang berimbas ke DPR dan ikut membuat konflik di DPR berlarut-larut.
Bila konflik di Golkar berkepanjangan akibatnya pasti memperumit konstelasi dan pertarungan di DPR. Negeri ini akan terus terombang-ambing dalam pertikaian tak berujung.
Kita berharap para politisi dalam semua partai, baik yang sedang berkuasa maupun yang berada di luar kekuasaan lebih mengedepankan kepentingan negara bangsa secara sungguh-sungguh. Dapat menahan diri dan tidak terjebak dalam permainan kekuasaan untuk tujuan-tujuan pribadi dan kelompok.
Stabilitas negara dan kesejahteraan rakyat tak akan bisa ditegakkan dan dicapai bila para politisi bersibuk diri dengan pertarungan kekuasaan bagi tujuan-tujuan jangka pendek yang berakar pada kepentingan pribadi dan kelompok. Bila para politis terus saja berkonflik hanya demi kuasa, rakyatlah yang menanggung akibat buruknya.
POLITIK HANYALAH CARA, JANGAN SAMPAI MENGHANCURKAN TUJUAN-TUJUAN MULIA.
Nama Ade Nur Hasanah
BalasHapusJurusan P.IPS B
No Registrasi 4915142814
Saya sangat setuju dengam tulisan. Politik sebenarnya simple. Bila pedomannya adalah untuk rakyat tidak akan terjadi masalah internal seperti yang bapak jelaskan diatas. Mungkin masalah perbedaan pendapat mungkin ada tapi tidak sampai memunculkan konflik besar. Apalagi untuk partai Golkar yang katanya menerima perbedaan.
Pemimpin untuk partai ini juga harusnya dari dipilih sesuai dengan visi misi partai ini. Jangan memilih pemimpin partai yang hanya mencukupi partai secara material. Ini akibatnya bila salah memilih pemimpin, partai yang harusnya bisa mengatasi konflik internal malah tidak bisa mengatasinya. Alhasil Golkarlah yang menerima konsekuensi terhadap pandangan orang lain kepada partai ini.
Membahas tentang politik pasti mengarah ke pejabat yang tanda tanya. Membahas tentang politik pasti mengarah ketidak adilan dan kesenjangan sosial. Membahas tentang politik pasti mengarah keindividualistik. Membahas tentang politik pasti tentang kecurangan yang dilakukan seseorang.
Politik kotor. Kata mama saya. Pemuda pemudi bangsa Indonesialah yang bisa merubah ini semua menjadi kebalikannya.
Di Indonesia orang benar selalu terasingkan. Orang salah malah dibela setengah mati.
Ini terjadi karena terlalu banyak orang salah yang menguasai negeri tercinta ini. Maka dari itu bibit bibit orang benar lah yang dibutuhkan untuk negeri ini. Sulit pasti. Namun usaha yang kuat lah yang merubah semuanya.
"INDONESIA NEGARA NORAK"
BalasHapusmungkin terlihat kasar itu yang ada dipikiran saya. mengapa saya mengatakan begitu ? karena Indonesia telah merdeka selama 69tahun, dimana sudah bisa dikatakan negara yang sudah LAMA MERDEKA. seharusnya para elite politik mengaca di spion mobil mahal mereka.ada apa dengan mereka dan apa yang salah dengan sistem di negara ini ? lihat Malaysia,Korea Selatan,Tiongkok, India. saya jamin mereka 11-12 waktu merdekanya sama dengan kita, tapi mereka bisa dikatakan maju dan menjadi perhatian dunia karena mereka SIBUK UNTUK MENSEJAHTERAHKAN RAKYAT MEREKA bukan SIBUK REBUTAN KEKUASAAN. bagaimana dengan Indonesia ? seperti negara baru merdeka, kita masih sibuk dengan internal pemerintahan. hal ini terjadi karena adanya 1001 kepentingan yang ada dalam tubuh pemerintahan kita.
Reformasi adalah bentuk perubahan pemerintahan. dari kata Re (mengulang), Form (bentuk) tujuan reformasi adalah mengubah sistem pemerintahan yang bobrok agar menjadi lebih baik supaya kesejahteraan Indonesia tercapai sesuai cita-cita leluhur. tapi sekarang ? Reformasi telah dinodai para elite partai, saling berebut kekuasaan itulah yang terjadi . apalagi didalam partai yang gambar rumah KUNTILANAK (AKA POHON BERINGIN) dari zaman orde baru hingga detik ini partai itu selalu nyari sensasi, mereka seakan-akan lupa atas dosa mereka. karena dulu mereka bagai partai komunis yang memegang lama tampuk pemerintahan Indonesia.
GOLKAR didirikan oleh ABRI sebagai Tandingan dari PKI (dimana soekarno condong kesana) (source Wikipedia) ya seperti kita ketahui partai itu berabad-abad berkuasa yang dihentikan setelah adanya reformasi. hal itu terjadi karena dibalik eksistensi GOLKAR ada SMILING GENERAL A.K.A soeharto. memang julukan keren itu diberikan bangsa barat karena senyumnya yang enak dlihat. namun dibalik senyumanya banyak para anggota kader PKI yang tidak tahu menahu dibantai dibawah pemerintahan teror, seperti POLPOT si Smiling Slaughter dari Kamboja. ia telah membantai 500.000 anggota PKI bahkan hingga 1juta(sumber Barat). walau terlihat banyak tapi tak pernah diekspos (sumber BUku di GRamedia) bahkan hampir semua orang tidak tahu. akhir cerita PKI pun runtuh GOLKAR berkuasa hingga adanya REFORMASI. mungkin arti Reformasi akan lebih jelas jika Partai GOLKAR runtuh karena dosa-dosa yang dahulu pernah ia buat.
Achmad Sunandar
P.IPS B 2014
"INDONESIA NEGARA NORAK"
BalasHapusmungkin terlihat kasar itu yang ada dipikiran saya. mengapa saya mengatakan begitu ? karena Indonesia telah merdeka selama 69tahun, dimana sudah bisa dikatakan negara yang sudah LAMA MERDEKA. seharusnya para elite politik mengaca di spion mobil mahal mereka.ada apa dengan mereka dan apa yang salah dengan sistem di negara ini ? lihat Malaysia,Korea Selatan,Tiongkok, India. saya jamin mereka 11-12 waktu merdekanya sama dengan kita, tapi mereka bisa dikatakan maju dan menjadi perhatian dunia karena mereka SIBUK UNTUK MENSEJAHTERAHKAN RAKYAT MEREKA bukan SIBUK REBUTAN KEKUASAAN. bagaimana dengan Indonesia ? seperti negara baru merdeka, kita masih sibuk dengan internal pemerintahan. hal ini terjadi karena adanya 1001 kepentingan yang ada dalam tubuh pemerintahan kita.
Reformasi adalah bentuk perubahan pemerintahan. dari kata Re (mengulang), Form (bentuk) tujuan reformasi adalah mengubah sistem pemerintahan yang bobrok agar menjadi lebih baik supaya kesejahteraan Indonesia tercapai sesuai cita-cita leluhur. tapi sekarang ? Reformasi telah dinodai para elite partai, saling berebut kekuasaan itulah yang terjadi . apalagi didalam partai yang gambar rumah KUNTILANAK (AKA POHON BERINGIN) dari zaman orde baru hingga detik ini partai itu selalu nyari sensasi, mereka seakan-akan lupa atas dosa mereka. karena dulu mereka bagai partai komunis yang memegang lama tampuk pemerintahan Indonesia.
GOLKAR didirikan oleh ABRI sebagai Tandingan dari PKI (dimana soekarno condong kesana) (source Wikipedia) ya seperti kita ketahui partai itu berabad-abad berkuasa yang dihentikan setelah adanya reformasi. hal itu terjadi karena dibalik eksistensi GOLKAR ada SMILING GENERAL A.K.A soeharto. memang julukan keren itu diberikan bangsa barat karena senyumnya yang enak dlihat. namun dibalik senyumanya banyak para anggota kader PKI yang tidak tahu menahu dibantai dibawah pemerintahan teror, seperti POLPOT si Smiling Slaughter dari Kamboja. ia telah membantai 500.000 anggota PKI bahkan hingga 1juta(sumber Barat). walau terlihat banyak tapi tak pernah diekspos (sumber BUku di GRamedia) bahkan hampir semua orang tidak tahu. akhir cerita PKI pun runtuh GOLKAR berkuasa hingga adanya REFORMASI. mungkin arti Reformasi akan lebih jelas jika Partai GOLKAR runtuh karena dosa-dosa yang dahulu pernah ia buat.
Achmad Sunandar
P.IPS B 2014