Jumat, 28 November 2014

PEMAHAMAN EMPATIS: GURU PENENTU?

Guru merupakan pekerjaan mulia. Sejak dulu hingga kini masih banyak orang yang percaya bahwa guru itu pekerjaan mulia. Untuk menghormati guru, Menteri P&K Daoed Yosoef menghadiahkan lagu khusus untuk guru saat hari guru. Kemudian ada sertifikasi guru yang secara nyata menambah penghasilan guru, namun belum meningkatkan mutunya sebagaimana yang diharapkan.

Guru itu mulia karena diyakini bisa ikut menentukan tumbuh kembang anak-anak kita, generasi muda bangsa. Dengan demikian sekaligus ikut menentukan hari depan bangsa dan negara. Karena hari depan negara bangsa  akan disutradarai dan dilakoni oleh generasi muda yang dididik sekarang ini.

Mengapa guru bisa jadi penentu? Apakah sebesar dan sepenting itu peran dan fungsi guru?

Melalui proses pendidikan, interaksi intensif guru-murid, guru memengaruhi secara langsung para murid. Proses ini memungkinkan, memberi kesempatan pada guru untuk mengolah dan membentuk para murid menjadi manusia yang manusiawi. Mendorong dan merangsang murid melampaui alam memasuki kebudayaan. Guru ikut memberi corak pada anak.

Dalam kaitan ini berlaku apa yang diungkapkan Rasulullah, anak itu suci, orang tuanya yang menentukan coraknya kelak. Guru adalah orang tua sosiologis dan psikologis bagi anak. Dengan demikian, guru menjadi penting dan penentu.

Saat guru mengajarkan Bahasa Indonesia, ia bukan saja mengajarkan tatabahasa, juga meneladankan tatakrama bertutur, melakukan komunikasi yang santun, dan cara mengungkapakan diri yang tepat serta berterima. Kala guru mengajarkan matematika, ia tidak hanya mengajarkan operasi hitung. Pun menananamkan pentingnya nalar, kejujuran, ketepatan dan akurasi, serta konsistensi melalui dan dengan keteladanan. Setiap mata pelajaran adalah wahana untuk memekarkuatkan karakter.

Lembaga pendidikan formal pada semua tingkat, tidak boleh dan jangan sampai menjadi bimbingan tes yang sekadar mempersiapkan anak-anak menghadapi tes. Tes yang bersifat rasional-intelektual.

Dalam kaitan inilah guru menjadi penting dan penentu. Karena itu tidak pernah mudah menjadi guru, dan tidak setiap orang bisa dan mampu menjadi guru.

Guru tidak sekadar dan tidak boleh hanya berkutat dengan materi pelajaran dan alpa pada pembentukan manusia. Penyemaian sikap dan karakter yang lebih efektif diajarkan melalui keteladanan, harus mendapat perhatian dan porsi yang memadai. Itu bermakna guru tidak cukup hanya menguasai materi pelajaran, juga mampu menguasai diri dan sikapnya, serta aktif bertindak untuk membantu membentuk karakter anak didik.

Karena itu menjadi aneh bila ada yang secara sembarangan membandingkan pendidikan kita dengan Finlandia yang penduduknya hanya satu kabupaten di negeri kita dan memiliki sistem rekrutmen serta pendidikan guru yang sangat berbeda. Jika Finlandia itu sebesar dan serumit negara kita, boleh jadi pendidikannya tidak sebagus kita.

Kita juga harus sangat kritis bersikap terhadap Kurikulum 2013. Karena di dalamnya ada potensi daya rusak yang sangat luar biasa terkait dengan fungsi dan peran guru.

Paling kurang ada dua potensi daya rusak itu. Pertama, kurikulum ini menyediakan semua bahan secara lengkap, dan guru tinggal menggunakan. Pastilah maksudnya baik, untuk membantu guru. Namun ada yang terasa mengganggu. Apakah penyediaan semua kelengkapan ini tidak akan membunuh kreativitas guru yang seharusnya didorong. Setiap guru harus memperhatikan kondisi nyata para murid, konteks sosial budaya tempat ia mengajar saat membuat rancangan pembelajaran. Artinya, penyediaan bahan yang seragam sangatlah tidak tepat. Ada semacam ketidakpercayaan pada guru, bahkan mungkin bisa diduga agak menghina guru. Secara filosofis bahkan bisa ditegaskan, keseragaman itu merupakan ancaman serius terhadap keindonesiaan yang hakikinya adalah kebhinekatunggalikaan.

Kedua, kurikulum ini memberi tugas-tugas teknis mekanis yang terlalu padat pada guru, sehingga waktu guru untuk membangun interaksi paedagogi yang humanis bisa dikalahkan oleh tugas-tugas mekanis teknis ini. Cara ini sungguh mendorong para guru menjadi pekerja teknis, bukan pendidik manusia. Pekerjaan teknis mekanis yang terlalu padat ini membuat guru jadi mirip pengawas mesin di pabrik.

Sebenarnya ini ironi. Para pendukung Kurikulum 2013 seringkali menjadikan Finlandia sebagai rujukan, meski pastilah kurang tepat. Namun, mereka tampaknya tidak belajar dari pendekatan minimalis pendidikan Finlandia. Sangat tampak ketidakkonsistenannya. Tugas-tugas teknis-mekanis yang rumit itu bertentangan dengan model minimalis Finlandia.

Ini hanyalah salah satu saja contoh ketidakkonsistenan penyusun Kurikulum 2013. Masih ada dan banyak contoh lain. Seperti kritik terhadap kurikulum sebelumnya yang dinyatakan sangat membebani guru dan siswa. Kurikulum 2013 katanya dirancang untuk mengatasi itu. Ternyata memberi beban yang lebih berat pada guru dan siswa.

Tidak berlebihan bila ada yang berpendapat kurikulum baru ini benar-benar dilandasi akal bulus (bukan akal budi) proyek. Setidaknya itu bisa dibuktikan dari terus membengkaknya anggaran dari miliaran ke triliunan. Sebagian besar untuk pengadaan. Dan dipaksakan dilaksanakan pada masa akhir kekuasaan. Ada apa di balik semua ini?

Beginilah jadinya bila kurikulum tidak disusun dengan pemahaman empatis. Mestinya kurikulum disusun dengan memperhatikan aspirasi dan realitas guru yang ada dan potensi pengembangannya ke depan. Bila faktanya mutu guru masih rendah, mestinya peningkatan mutu guru yang lebih didahulukan. Semua sumber, terutama pembiayaan digunakan untuk meningkatkan mutu guru. Bukan untuk memberi gaji besar kepada segelintir orang yang tidak jelas fungsi dan perannya. Aneh betul tatakelola Kurikulum 2013 ini. Banyak pejabat berpengalaman di Kemdikbud dikesampingkan, dan diangkat sejumlah orang luar yang tidak jelas kompetensi dan pengalamannya dengan bayaran besar. Sementara para guru cuma dapat remahan. Apakah dengan cara seperti ini, guru bisa jadi penentu?

PROGRAM YANG TIDAK DIDASARKAN PADA PEMAHAMAN EMPATIS HANYA AKAN JADI PROYEK TRANSAKSIONAL YANG MENGUNTUNGKAN SEGELINTIR ORANG.

9 komentar:

  1. Atikah Bahirah
    P.IPS B/2014
    Serorang guru dituntut untuk dapat mendukung perkembangan seorang anak melalui suatu lembaga. Karena peran guru adalah sebagai pendidik seorang anak untuk membantu pembelajaran yang diberikan oleh keluarga inti dari anak tersebut. Guru sebagai pembimbing anak bersosialisasi di lingkungan sekolah, di mana anak tersebut memperoleh ilmu dari guru tersebut maka dari itu seorang guru haruslah memiliki keterampilan yang baik. Seorang guru juga harus mempunyai kompetensi profesional yang merupakan kemampuan dalam menguasai materi pembelajaran yang luas dan mendalam. Kemampuan menguasai materi antara lain tentang konsep dan struktur materi ajar dalam kurikulum dan hubungan konsep antar mata pelajaran yang terkait. Melihat dari Kurikulum 2013, banyak yang mengatakan bahwa dilaksanakannya Kurikulum ini sangat mendadak mengapa saya katakan mendadak karena tidak kesiapannya guru serta murid dalam menerapakan kurikulum yang boleh dibilang belum terlalu matang.
    Mengutip penulisan dalam OkeZone.com yaitu Tanda-Tanda Kegagalan Kurikulum 2013
    Pertama, guru tidak siap mengajarkan kurikulum ini. Kedua, infrastruktur kurikulum belum tersedia sepenuhnya. Kemudian, sebagian besar guru belum mendapatkan training kurikulum 2013. Sebagian kecil lainnya sudah mengikuti paling sedikit selama dua hari dan paling banyak satu minggu. Meski yakin bisa mengajarkan materi pelajaran sebagaimana mengajar saat kurikulum sebelumnya, akan tetapi mereka merasa belum cukup mendapatkan materi kurikulum 2013 seutuhnya. Kualitas belajar mengajar di sekolah dikhawatirkan semakin rendah, karena guru tidak menguasai materi kurikulum 2013 sepenuhnya.
    Tidak hanya itu, guru juga mengeluhkan metode penilaian siswa yang dianggap memberatkan. Guru membuat penilaian dibuat dalam bentuk narasi untuk setiap siswa.
    Hal ini bermasalah terutama bagi guru yang mengelola murid dalam jumlah besar seperti di tingkat SMP. Seorang guru harus menilai lebih dari 200 murid secara naratif, padahal mengenal nama mereka saja selama tahun ajaran belum tentu bisa mereka lakukan. Guru hanya mampu mengingat murid yang menonjol dan menarik perhatiannya.
    Lalu, guru belum memiliki buku pegangan guru terkait kurikulum 2013. Akhirnya guru mengajar hanya berdasarkan bahan yang diunduh.
    Sehingga, murid SMA hanya disediakan buku teks untuk mata pelajaran Imapel) wajib, sedangkan untuk penjurusan ditanggung oleh siswa itu sendiri. Dengan demikian, buku kurikulum 2013 tidak gratis sepenuhnya.
    ICW menilai, kekacauan penerapan kurikulum 2013 merupakan bentuk kelalaian pemerintah dalam menunaikan kewajibannya untuk menyediakan pendidikan bermutu. Akibatnya, hak murid dan guru atas pendidikan bermutu tersebut terancam.
    Dapat dilihat bahwa Kurikulum 2013 membutuhkan pemikiran yang lebih lanjut agar nantinya kualitas pendidik dan peserta didik dapat ditingkatkan lagi. Karena bagaimana kualitas penerus bangsa diawali dari kualitas yang dimiliki oleh guru sebagai pendidik penerus-penerus bangsa Indonesia itu sendiri.

    BalasHapus
  2. Adetya lestari
    P.IPS A 2014
    Assalamualaikum pak nusa, guru sebagai penentu merupakan salah satu yang harus bertanggung jawab, kokoh terhadap peranan dan fungsi sebagai seorang guru. Dalam hal tersebut guru mengarahan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena secara langsung guru lah yang membimbing dan mengarahkan siswa untuk belajar di dalam kelas.
    Menjadi seorang guru dan mengasih pengarahan terhadap siswa atau ilmu yang akan diberikan suatu hal yang tidak mudah baginya apa lagi saat ini sedang menjalankan kurikulum 2013 seorang guru harus lebih belajar dan menambahkan pengetahuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
    Dari kesimpulan yang dapat saya ambil seorang guru memang penentu segala – segalanya dalam pendidikan oleh karena itu guru lebih rajin dan mengetahui perilaku siswa siswinya. Agar tujuan yang akan diinginkan tercapai.

    BalasHapus
  3. Nama: Kun Khaerina Hapsari
    Kelas: P.IPS A 2014
    NIM: 4915141047
    Guru merupakan pekerjaan yang mulia. Menjadi seorang guru tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan guru sangat berperan penting untuk membentuk corak anak bangsa. Benar sekali yang diungkapkan bapak bahwa seorang guru tidak cukup hanya menguasai materi pelajaran saja, melainkan juga harus mampu menguasai diri dan sikapnya serta aktif membantu membentuk karakter anak didik.
    Jika guru hanya memberikan materi saja kepada anak didiknya tanpa memberikan tauladan yang baik, saya rasa percuma saja menjadi guru. Mengapa percuma? Karena nantinya akan membuat anak menjadi robot. Materi yang disampaikanpun hanya sekedar masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri. Guru seperti ini banyak kita temui.
    Peningkatan mutu guru sangat diperlukan. Bukan sekedar hanya yang katanya memperbaiki sistem pendidikannya saja. Sedangkan pengeksekusinya tidak diidahkan menurut saya, tindakan ini sangat keliru. Diharapkan kekeliruan ini akan segera diperbaiki.

    BalasHapus
  4. Guru merupakan ujung tombaknya pendidikan, untuk memajukan pendidikan perlu ditingkatkanya kualitas para guru. Namun realitas yang ada ialah masih minimnya kualitas guru. hal ini diakibatkan minimnya fasilitas dan ditambah bergantinya kurikulum, seperti rantai motor yang diganti beberapa tahun sekali, kurikulum sering sekali diganti. padahal kurikulum yang sebelumnya saja belum berjalan sempurna tapi sudah nekat diganti, pada akhirnya? ya amburadul sistem pendidikan dinegara ini.
    pendidikan itu menunjukan majunya suatu bangsa tanpa mengenal berapa banyak jumlah penduduknya, namun pemerintah acap kali mengelak bahwa alasan geografis dan jumlah penduduk menjadi alasan tersendatnya pendidikan di Indonesia. namun jika pemerintah niat maka apapun bisa dilakukan, lihat saja Korea Selatan, dulu dia sama seperti kita pada tahun80an malah bisa dikatakan lebih hancur dari kita. coba lihat hari ini ini ? Korea apa kabar ? pasti yang membaca ini tersimpan Android di samping anda bertuliskan SAMSUNG ? itu semua karena mereka minat dengan pendidikan dengan mengirim orang mereka ke seluruh penjuru dunia untuk belajar tentang teknologi, hasilnya ?ialah Kemakmuran bagi seluruh masyarakatnya karena SAMSUNG menjadi perusahaan konglomerat yang diperhitungkan di dunia ini.
    mau diperhitungkan didunia ini tidak perlu membangun armada militer yang kuat, tetapi melalui pendidikan. karena pendidikan menghasilkan IPTEK yang melahirkan segudang inovasi, mau dalam bidang ekonomi teknologi, sampai bidang militer. lihat Jerman dahulu negara yang militernya kuat saat WW II dan sahabat Fasisnya Jepang juga memiliki armada kapal induk terbanyak mereka dipandang raksasa militer, tapi pada akhirnya menyerah dan kalah dalam perang. namun hari ini mereka sadar bila mau diperhitungkan dunia jangan melalui bidang militer tapi paling penting ialah pendidikan. lihat Jepang dan Jerman hari ini,mereka cerdas sehingga bisa melahirkan automotif terhebat di dunia Honda Mercedes BMW merupakan hasil inovasi mereka. namun bagaimana dengan Indonesia ? hanya mampu merakit saja dan beli secara kredit. ingin seperti Jepang Jerman ? majukan dahulu pendidikan kita baru lihat hasilnya



    Achmad Sunandar R
    P.IPS B 2014

    BalasHapus
  5. Guru merupakan ujung tombaknya pendidikan, untuk memajukan pendidikan perlu ditingkatkanya kualitas para guru. Namun realitas yang ada ialah masih minimnya kualitas guru. hal ini diakibatkan minimnya fasilitas dan ditambah bergantinya kurikulum, seperti rantai motor yang diganti beberapa tahun sekali, kurikulum sering sekali diganti. padahal kurikulum yang sebelumnya saja belum berjalan sempurna tapi sudah nekat diganti, pada akhirnya? ya amburadul sistem pendidikan dinegara ini.
    pendidikan itu menunjukan majunya suatu bangsa tanpa mengenal berapa banyak jumlah penduduknya, namun pemerintah acap kali mengelak bahwa alasan geografis dan jumlah penduduk menjadi alasan tersendatnya pendidikan di Indonesia. namun jika pemerintah niat maka apapun bisa dilakukan, lihat saja Korea Selatan, dulu dia sama seperti kita pada tahun80an malah bisa dikatakan lebih hancur dari kita. coba lihat hari ini ini ? Korea apa kabar ? pasti yang membaca ini tersimpan Android di samping anda bertuliskan SAMSUNG ? itu semua karena mereka minat dengan pendidikan dengan mengirim orang mereka ke seluruh penjuru dunia untuk belajar tentang teknologi, hasilnya ?ialah Kemakmuran bagi seluruh masyarakatnya karena SAMSUNG menjadi perusahaan konglomerat yang diperhitungkan di dunia ini.
    mau diperhitungkan didunia ini tidak perlu membangun armada militer yang kuat, tetapi melalui pendidikan. karena pendidikan menghasilkan IPTEK yang melahirkan segudang inovasi, mau dalam bidang ekonomi teknologi, sampai bidang militer. lihat Jerman dahulu negara yang militernya kuat saat WW II dan sahabat Fasisnya Jepang juga memiliki armada kapal induk terbanyak mereka dipandang raksasa militer, tapi pada akhirnya menyerah dan kalah dalam perang. namun hari ini mereka sadar bila mau diperhitungkan dunia jangan melalui bidang militer tapi paling penting ialah pendidikan. lihat Jepang dan Jerman hari ini,mereka cerdas sehingga bisa melahirkan automotif terhebat di dunia Honda Mercedes BMW merupakan hasil inovasi mereka. namun bagaimana dengan Indonesia ? hanya mampu merakit saja dan beli secara kredit. ingin seperti Jepang Jerman ? majukan dahulu pendidikan kita baru lihat hasilnya



    Achmad Sunandar R
    P.IPS B 2014

    BalasHapus
  6. Siti aisyah
    Pendidikan Ips B 2014

    Guru merupakan salah stu profesi yang mulia yang ada di dunia ini. Namun seringkali profesi ini diremehkan oleh banyak orang,mereka berfikiran bahwa profesi ini mudah. Tetapi kenyataannya profesi ini sulit karena kita dituntut untuk bisa sabar dan memahami karakter murid kita.

    Orang - orang unggul yang ada di negeri ini merupakan hasil dari bimbingan guru. Profesi ini dikatakan mulia karena tugasnya untuk mencerdaskan anak bangsa. Justru karena tugasnya dan pengorbanannyalah ia dinobatkan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

    Namun sekarang ini kurikulum yang digunkan sekarang telah memunculkan berbagai permasalahan. Permasalahan itu timbul karena kurikulum ini diluncurkan tanpa persiapan dan hanya memikirkan keuntungan segelintir orang. Akibatnya banyak orang yang merasakan kerugian dari penetapan kebijakkan ini

    BalasHapus
  7. Muhammad Ilham Tachril P.IPS A 2014 4915141040

    Guru kini diuji kemampuannya. Kemampuan memanajemen kelas,pelajaran dan teman. Guru kini dipertanyakan kredibilitasnya,pengetahuannya dan emosionalnya. Tidak jarang guru kini melupakan hal-hal yang sepele sehingga merusak salah satu pion tri dharma.

    Kualitas guru di kurikulum 2013 masih dipertanyakan,apalagi kurikulum 2013 adalah kurikulum yang masih setengah jadi. Sangat malu jika kita liat pendidikan Indonesia kini,perubahan yang sulit diterima karena faktor menteri periode yang lalu. Oemar Bakri yang menjadi legenda tetaplah legenda,belum ada kelanjutan dari jejak Oemar Bakri selanjutnya.

    Kini kita harus memulai untuk memberikan harapan dan tebaran ilmu kepada siswa-siswinya. Karena jika guru memberikan hal yang positif,siswa akan menerima dan membalas dengan hal positif. Kita perlu mengajak dan membaur,agar mereka merasa sama dan akur. Kini niat harus direalisasikan untuk pendidikan yang maju dan membanggakan.

    BalasHapus
  8. Nama : Taufik hidayatulloh
    Kelas : P.IPS
    Nim : 4915145638

    Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.

    Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik.

    Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran

    Melalui tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif.Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan.

    BalasHapus
  9. Guru dapat diartikan sebagai profesi yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek, baik intelektual, emosional maupun spiritual. Dalam bahasa teknis edukatif, guru terkait dengan kegiatan untuk mengembangkan peserta didik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Guru mengembangkan potensi positif jasmani dan rohani peserta didik.
    Sebagai suatu pekerjaan profesional, seorang guru perlu memiliki kompetensi agar bisa dihargai dengan baik. Menurut saya ada beberapa aspek bagi seorang guru sebagai modal dasar dalam mengembangkan tugas dan kewajibannya, yaitu kompetensi personal, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Sedangkan menurut Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005, kompetensi Guru terdiri atas kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesial (yang diperoleh dari pendidikan profesi).
    Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangakan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga belajar para siswa berada pada tingkat yang optimal. Profesional guru dibangun dengan melalui berbagi penguasaan kompetensi-kompetensi yang secara nyata diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan menjadi seorang pendidik.
    Oh ya, ada lagi pengertian Guru dalam Bahasa Jawa yaitu menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat disekitarnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Sebagai guru harus ditiru, artinya seorang guru harus menjadi suri teladan (panutan) bagi semua muridnya.
    Secara pemaknaan arti Guru adalah digugu dan ditiru, dilihat dari makna tersebut Guru memiliki peran yang urgent dan sentral dalam pembinaan moral dan mental masyarakat. Dihadapkan dengan kenyataan, seperti negara kita yang notabene memiliki tingkat kasus korupsi yang tinggi, kriminalitas yang merajalela, tawuran antar kelompok masyarakat hingga tingkat pelajar yang cukup banyak, dan masalah-masalah moral dan hukum lainnya. Banyak kita lihat guru yang tidak memiliki kepribadian yang baik, bahkan menjadi pendidik yang kasar dan keras dengan perilaku yang tidak layak dijadikan sebagai panutan. Maka artian dari Guru, orang digugu dan ditiru itu dipertanyakan. Spesifikasi yang layak untuk menjadi seorang Guru bukan hanya intelektualitas tapi juga psikologisnya, memiliki moral atau manajemen emosi yang baik. Maka penyeleksian seorang guru harus dikaji, ditata dan dibaharui kembali.
    Realita sekarang ini bahwa guru merupakan sebuah profesi, sebagai mata pencaharian yang kini semakin diminati banyak masyarakat, baik itu sebagai pengajar di sekolah negeri maupun swasta. Hal tersebut sangat jauh dari tujuan utama seorang Guru yang sebenarnya yaitu mengabdi untuk pendidikan dan masyarakat. Namun, sekarang tujuan mulia tersebut telah tersisihkan.
    Menyinggung soal Kurikulum 2013 yang kedengarannya memberatkan para tenaga pendidik, dibuat secara instan dan cepat tanpa melihat sisi humanis dan empatisnya, saya kira itu kegagalan terbesar dalam dunia pendidikan terlepas dari banyak persoalan lainnya. Saya juga tak habis pikir apakah wacana Kurikulum 2013 memang sudah diatur sedemikian rupa supaya terlihat eksistensi seorang Menteri Pendidikan era Kabinet Jilid II Pak SBY itu. Harusnya hal yang sangat kompleks seperti ini tidak seenaknya dipermainkan para pejabat yang punya kepentingan tertentu.
    Maka dari itu, perlu sekali adanya penyeleksian orang-orang yang bertanggungjawab atas permasalahan kompleks ini. Jangan sampai kecolongan lagi. Saya harap pada Pak Anies Baswedan bisa memperbaiki sistem pendidikan kita bangsa Indonesia saat ini hingga ke depan nanti. Jika sumber daya manusianya dalam hal ini tenaga pendidik sudah memenuhi standar kompetensi, menganut sistem digugu dan ditiru, serta mengedepankan aspek moralitas saya kira akan tercipta dunia pendidikan yang sangat diharapkan oleh bangsa ini. Pendidikan yang mendidik.
    TITA NURMALA-PENDIDIKAN IPS 2014
    4915144096

    BalasHapus

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd