Kamis, 27 Maret 2014

KECERDASAN, IMAN DAN PERBUATAN BAIK (2)



Iman dan berbuat baik menyehatkan. Mengapa? Iman yang benar memberi rasa kebermaknaan. Orang beriman merasa hidupnya tidak kosong dan tidak sia-sia. Bahkan pada saat sepi sendiri, kala dirundung kesedihan dan penderitaan yang menyayat dan mengoyak, meremukhancurkan dan meluluhlantakkan, orang beriman merasa dia tidak pernah ditinggalkan sendirian. Ada Tuhan bersamanya. Ia bisa bermuka-muka dan curhat pada Tuhan.

Iman sungguh menguatkan terutama saat kita berada dalam situasi batas. Ketika kita dihadapkan pada keterbatasan dan kerentanan sebagai manusia. Kala sadar bahwa secara manusiawi kita sudah mentok, tak lagi bisa berbuat atau mengusahakan apa pun.

Bayangkan bila kita adalah keluarga penumpang pesawat Malaysia yang sampai sekarang masih misterius keberadaanya. Betapa sangat sedih dan menyesakkan sebab sejauh ini sama sekali tak ada kepastian. Keadaan akan makin memburuk bila kita terus ikuti spekulasi rasional dengan terus menduga-duga, membuat beragam hipotesis. Apalagi bila mendengar komentar mereka yang disebut ahli. Kita pasti makin kacau galau. Sebab semua komentar itu saling bertentangan satu sama lain.

Betapa menyedihkan bila orang yang kita cintai tak tahu rimbanya. Tak ada kejelasan masih hidup atau sudah wafat. Bila sudah wafat di mana jezahanya? Ketidakpastian ini pastilah benar-benar menyembulkan beragam rasa yang tidak menyenangkan. Campur baur antara sedih, kecewa, dan harap-harap cemas. Ini sungguh situasi batas, saat ilmu dan teknologi canggih pun tak mampu memetakan di mana pesawat itu berada.

Iman bisa memberi kita kekuatan luar biasa menghadapi situasi batas seperti ini. Iman memberi celah harapan bagi manusia, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dalam cara pandang ini, tak ada salahnya keluarga korban masih membangun harapan dan terus berdoa pada Allah.

Bersamaan dengan itu iman juga memberi  pedoman agar kita bisa menerima dengan ikhlas apa pun yang terjadi, tentu setelah berikhtiar dan berdoa. Meskipun apa yang terjadi itu tidak sesuai dengan harapan  dan menohok serta melukai dengan perih hati dan kemanusiaan kita. Iman memberi kita kepastian bahwa di balik semua kejadian ada sesuatu yang tetap harus kita syukuri. Sungguh, ini sangat berat. Tetapi percayalah apa pun yang telah terjadi, pada akhirnya akan indah pada waktunya. Bukankah kematian adalah pasti, meski jalan untuk sampai padanya kadang sama sekali tak kita fahami dan inginkan. Bukankah kematian adalah awal bagi hidup baru yang semoga lebih baik?

Iman seyogianya membuat kita tetap positif seperti Nabi Yunus dalam perut ikan. Meski pada mulanya ia sempat berburuk sangka tentang nasib buruk yang akan menimpanya, dan matinya harapan. Ia kemudian sadar, telah berlaku zhalim karena berfikir negatif tentang sesuatu yang tidak diketahuinya. Nabi Yunus mengalami, setelah kegelapgulitaan, fajar harapan menyingsing, Allah selamatkan ia. Ini bisa terjadi karena Nabi Yunus berfikir positif justru dalam kondisi matinya harapan. Ia mengakui bahwa ia zhalim dan hanya Allah lah kekuatan yang bisa tentukan segalanya, pun yang mustahil bagi manusia. Iman mendorong manusia tetap positif. Agar tetap berharap dalam keikhlasan dan ketawakalan.

Tetap positif, tetap membuka celah bagi fikiran bahwa harapan tidak pernah sepenuhnya padam, bukan saja meningkatkan imunitas tubuh, juga menyehatkan dan meyegarkan otak. Karena otak bukan sekadar kumpulan sinaps atau syaraf. Otak adalah energi yang luar biasa. Otak bisa lakukan gerakan quantum, menjangkau yang tak terduga.

Iman menjadikan manusia makhluk terbuka. Terbuka bagi segala kemungkinan. Sebab iman menjadikan manusia partisipan aktif dalam cahaya terang dan keberkahan Tuhan. Dalam kitab suci kita mendapatkan banyak kisah luar biasa tentang kemahakuasaan Tuhan yang menyelamatkan manusia dengan cara tak terduga. Maknanya, manusia beriman tidak pernah merasa bahwa ia tersesat di jalan buntu, jatuh dalam sumur tanpa dasar, atau berada di tebing tak bertepi.

Itulah yang menyebabkan mengapa orang beriman selalu bersyukur atas apapun yang dirasadapatkannya. Meskipun yang dirasadaptkannya bisa jadi sangat tak menyenangkan. Ingatlah bagaimana Nabi Ayub dilumpuhkan penyakit. Kesabarannya dalam siksaan penyakit itu ternyata membuat ia makin sadari kehadiran dan kasih sayang Allah. Orang beriman memang selalu mampu lampui keterbatasan kemanusiaannya. Inilah yang menjadi pemacu kemampuan fikirannya untuk merasakan pencerahan. Ia menjadi mampu "melihat" apa yang orang biasa tak pernah fahami.

Iman membuat manusia merasa dekat, bahkan mungkin sangat erat dengan Tuhan. Kesadaran bahwa Tuhan itu sangat dekat memberi manusia kebebasan yang positif. Ia menjadi mandiri karena tidak tergantung pada apa pun yang besifat terbatas. Ia hanya tergantung pada Tuhan. Percayalah orang-orang yang menolak kehadiran Tuhan dan menyatakan bahwa dengan penolakan itu ia menjadi bebas, itu hanya ilusi. Orang-orang ini mengganti ketergantungannya pada Tuhan dengan ketergantungan dan kepatuhan buta pada ideologi, pemimpin atau beragam konsep yang sangat absurd. Mengapa sampai seperti ini. Karena sejatinya manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup tanpa rasa percaya. Tinggal manusia yang memilih, mau percaya pada Tuhan atau pada hantu.

Manusia harus memiliki rasa percaya untuk dapat hidup dengan normal. Sekecil apapun rasa percaya itu. Mari kita periksa dalam   hidup sehari-hari, betapa rasa percaya itu mutlak adanya. Mengapa kita mau makan makanan tertentu sewaktu makan siang. Kita kan tidak kenal pada yang jualan? Bisa saja kan dia beri makanan itu racun, seperti yang dialami aktivis HAM Munir?  Pasti karena kita percaya bahwa penjual makanan itu tidak bakalan meracuni kita. Bisakah kita lakukan itu bila tidak ada rasa percaya?

Dalam hidup seringkali kita tidak lagi menyadari bahwa sebagaian besar aktivitas kita sepenuhnya didasarkan pada rasa percaya yang sifatnya begitu saja.  Kita tak pernah lagi punya kesempatan untuk bertanyan atau mempertanyakan. Kita baru menyesal jika rasa percaya itu tiba-tiba dikhiananti.

Apakah kita mau naik pesawat jika tidak percaya pada perusahaan penerbangan yang mengelola pesawat itu? Mengapa naik taksi di Jakarta, kita tidak sembarangan, tetapi memilih yang kita percaya saja? Karena yang lain sering mengkhianati kepercayaan kita dengan cara mempermainkan argo.

Rasa percaya itu melekat erat dalam diri manusia. Tercetak dalam gennya. Karena itu orang yang tidak percaya pada Tuhan, pasti dia memiliki kepercayaan yang lain. Minimal ia percaya bahwa ia tidak percaya.

Rasa percaya atau iman pada Tuhan membuat manusia bebas secara positif, dan itu memengaruhi fikirannya secara bermakna. Sebab ia tak mau tergantung dan tunduk pada ideologi, pemimpin atau apapun. Ia menjadi sangat kritis dan berhati-hati. Ini kebebasan yang sesungguhnya. Bukan ilusi kebebasan seperti yang didakwahkan orang-orang yang menolak keberadaan iman dan Tuhan.

Iman juga membuat kita merasa bahwa makna tertinggi dalam hidup adalah berbuat kebaikan secara ikhlas. Dan dalam berbuat baik itu orang beriman tidak meributkan di mana berbuat baik, dengan dan kepada siapa. Berbuat baik pada sesama. Di gedung yang bagus atau di jalanan, tidaklah penting. Dengan presiden atau dengan anak jalanan, juga tidak penting. Iman membuat orang tidak mau diperbudak harta dan jabatan. Mereka bukan pengejar dan ambisius jabatan. Apalagi menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jabatan. Itulah yang membuat fikiran mereka terhindar dari stres yang bisa merusak otak dan kesehatan.

Iman membimbing manusia untuk hidup penuh disiplin dan fokus. Sebab iman harus diujudnyatakan dalam ritual ibadah yang harus dilakukan secara rutin, khusu', melibatkan diri secara total dan terus menerus. Ritual ibadah benar-benar menumbuciptakan kebiasaan yang baik yang secara bermakna menyehatsegarkan dan meningkatkan kinerja otak.

Kita sudah sama mengetahui bahwa fokus adalah kekuatan luar biasa yang bisa melejitkan kemampuan otak untuk melakukan gerakan quantum. Fokus menjadikan energi otak terbakar dan meledak secara optimal untuk hasilkan inovasi kreatif.

Bagaimana pula halnya dengan berbuat baik? Perbuatan baik yang lahir dari keikhlasan hati pasti menghasilakan rasa bahagia yang sangat luar biasa. Saat rasa bahagia itu mengalir hangat, hormon kebahagiaan akan diproduksi lebih banyak di otak. Hormon itu merupakan 'narkoba' alami yang membuat kita merasakan ekstasi penuh. Mabuk dalam kebahagiaan, kata orang sufi. Rasa bahagia inilah yang mampu meningkatkan energi otak untuk meningkatkan kinerjanya.

Perbuatan baik juga membebaskan kita dari penjara ego. Kebaikan juga merupakan kekuatan perkasa yang mampu membongkar berbagai kepentingan diri sendiri dan kelompok yang cenderung mengarah dan menumpuk ke dalam. Kebaikan membuatnya mekar keluar mewujud jadi peduli dan berbagi. Itu artinya memekarkan sosialita. Sosialita itulah yang akan ikut memekarkan banyak fungsi otak untuk tumbuhkembangkan kecerdasan sosial, keterampilan inter dan intrapersonal.

Perbuatan baik sungguh melejitkan kemampuan empatis yang memungkinkan kita untuk secara mendalam memahami dan menghayati orang lain dari sudut pandangnya, bukan sudut pandang kita. Kemampuan ini benar-benar memekarkan sirkuit otak yang terkait dengan fungsi-fungsi sosial.
Iman dan perbuatan baik sungguh memekarkan, melejitkan, dan menumbuhkan banyak bagian otak yang akan sangat membantu kita untuk menjadi manusia yang manusiawi. Karena itulah iman dan perbuatan baik seyogianya dapat dirasakan, dihayati, dan dipraktikkan oleh anak yang sedang tumbuh kembang sesuai tingkat usianya. Anak dibiasakan melaksanakan ibadah secara teratur dan konsisten, berbagi apa yang dimilikinya, dan diberi teladan untuk saling menghargai. Dibiasakan berbuat baik, mulai dari yang sederhana seperti menyapa teman dengan sopan, tersenyum pada teman, dan berbagi makanan dan mainan. Semua praktik dan penghayatan iman dan perbuatan baik ini akan memberi dampak yang luar biasa bagi tumbuh kembangnya kecerdasan sosial dan spiritual.

IMAN DAN PERBUATAN BAIK HARUS MENJADI BAGIAN PENTING DARI METABOLISME KEMANUSIAAN KITA.

103 komentar:

  1. INDAH WARDATUSSA'IDAH
    P.IPS REG 2012
    4915122547

    seyogyanya iman dan kebaikan tidak pernah bisa terlepas dan terpisah diantara ke duanya . iman dan kebaikan sama sama merupakan hal alami yang ada dalam setiap hati dan perasaan semua manusia . semua manusia pada dasarnya baik hanya saja kadar ego dan sifat buruklah yang memperkeruh cahaya iman dan kebaikan yang ada dalam dasar hati . apa jadinya jika semua orang jahat dan apa jadinya jika semua orang baik mungkin dunia ini akan baik baik saja atau malah sangat murka dan hancur . irulah kuasa Tuhan yang tidak manusia dasari sepenuhnya bagaimana seharusnya iman dan kebaikan menjadi tameng bagi kehidupan untuk saat ini dan seterusnya . tetaplah menjadi orang yang baik dan mempunyai dasar iman yang kuat meskipun kita hidup diantara orang orang yang jahat sekalipun.

    1. jika iman dan kebaikan dipisahkan dari realitas nyata kehidupan seseorang apakah ada pengganti lain selain ke duanya ?
    2. iman dan kebaikan dalam dunia sekarang hanya sebagai kedok , lalu apakah masih ada di dunia ini orang baik dengan kadar keimanan yang tinggi ?
    3. jika kebaikan sekarang ini hanya bisa dibayar dengan uang lalu apalah arti seseorang mempunyai kebaikan yang tinggi ?

    BalasHapus
  2. Syifa Wulandari
    P.IPS Regular B 2013
    4915133405
    Kekuatan iman sangat besar sekali untuk kehidupan manusia. Dengan iman kita percaya bahwa ada Tuhan yang selalu ada. Tuhan tempat meminta dan tempat untuk mencurahkan hati secara rahasia. Iman yang benar dan diujudkan dalam perbuatan baik akan memacu energi positif muncul dan secara tidak langsung akan meningkatkan kerja otak. Iman menjadi sangat penting ketika kita dalam keterbatasan, ketik sedang menghadapi masalah besar, dirundung kesedihan dan sedang dalam lingkaran emosi negatif. Iman yang kuat akan mengingatkan kita akan adanya Tuhan tempat mencurahkan, ketika tiada lagi manusia yang mengerti secara utuh perasaan yang kita alami. Tuhan akan selalu mendengar dan akan memberi petunjuk jika kita terus meminta dan tak pernah melupakannya.
    Pertanyaan:
    1. Bagaimana pendapat bapak mengenai jika ada orang yang ateis tetapi ia melakukan kegiatan kemanusiaan dan selalu berbuat baik? Padahal ia tidak memiliki iman?
    2. Dimana iman itu bersemayam?
    3. Apakah hakikat iman?
    Terima kasih.

    BalasHapus
  3. Nama : Pathurochmah
    Kelas : P.IPS Reguler B 2013
    fitrahnya manusia itu memiliki nafsu yang disebut dengan nafsu tadayun yakni mengagungkan sesuatu. dalam hal ini adalah naluri untuk bertuhan, sekalipun orang yang mengaku dirinya atheis pasti dikala terjepit dia akan mengakui bahwa ada suatu Zat diluar dirinya yg dapat menyelamatkanya dari himpitan itu. Harapan adalah salah satu hal yang mungkin tak akan pernah mati, karena dengan harapan orang mampu menjalani hari ini esok dan seterusnya. Harapan ada karena sebuah kepercayaan, seperti yang bapak katakan kita tidak akan melakukan suatu hal jika tidak percaya pada suatu hal tersebut. mengapa kemudian konsep iman menjadi sangat penting, karena iman merupakan pondasi kita dalam menjalani apa pun. Yang terpenting adalah percaya bahwa ada Zat diluar diri kita yang mampu mengatur seluruhnya atas kita. Bukankah Alloh pernah berfirman bahwa Ia akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan, kita tidak mengetahui sedangkan Alloh Maha Mengetahui. Jadi tidak sepatutnya kita berperasangka terhadap apa yang kita belum tau kejadiannya, iman juga membuat kita merasa bahwa didalam kesendirian sesunggunya kita tidaklah sendiri karena Alloh selalu bersama orang-orang yang beriman. Dan di Al-Quran pun telah dijelaskan bahwa kita harus berbuat baik pada Tuhan, manusia, juga diri kita sendiri.
    pertanyaan
    1. apa yang membuat orang-orang yang mengakui dirinya atheis , padahal dia sejatinya tau bahwa Tuhan keberadaanya memanglah ada?
    2. bagaimana menyeimbangkan antara hubungan manusia dengan sesamanya dan manusia dengan Tuhannya?
    3. adakah penjelasan ilmiah mengenai hubungan metabolisme tubuh dengan tingkat keimanan kita?

    BalasHapus
  4. Nama : Natalia
    NIM : 4915122536
    Pendidikan IPS A 2012

    Terkadang apa yang baik di mata kita tetapi bisa menjadi hal yang buruk di mata orang lain. Untuk itu, yakinkan dan pikirkan langkah ke depan akan hal yang kita lakukan. Jangan hanya mementingkan kesenangan/keuntungan bagi diri sendiri melainkan berikan kepada khalayak lain agar berkah yang hanya dari Tuhan tercurah selalu.

    pertanyaan:
    1. Apa yang membuat sebagian besar manusia hidup dalam bergelimpangan sebagai hamba uang/jabatan?
    2. Bagaimana menjembatani agar iman dapat selalu konsisten hingga akhir hidup?
    3. Bagaimana menjalin relasi yang baik dengan Tuhan, bila sebagian besar manusia mengucap syukur saat sedang kesusahan?

    Terima kasih,pak

    BalasHapus
  5. Nama : Suratno Ariangga
    Nim : 4915122557
    Jurusan : Pendidikan IPS A 2012

    Iman sangat diperlukan dalam mengatasi keragu-raguan. Karena dengan selalu memlihara iman agar tetap terjaga maka rasa percaya kita pada Tuhan akan selalu bermuara pada konteks yang positif sehingga berprasagka negatif pada kejadian yang akan datang pun dapat kita hilangkan dari benak kita. Karena iman akan selalu membina kedeketan kita pada Tuhan, sehingga apapun yang terjadi kita akan berserah pada Tuhan dan percaya Tuhan akan memberi hal yang terbaik bukan percaya pada keraguan kita yang berujung pada pikiran negatif yang akan terjadi. Karena jika percaya pada ketidakpastian, serasa kita terlalu dini menyimpulkan sebuah takdir. Karena Iman menjadikan manusia makhluk terbuka. Terbuka bagi segala kemungkinan. Dan iman menjadikan manusia partisipan aktif dalam cahaya terang dan keberkahan Tuhan.

    Iman juga sebagai penentu baik atau buruknya sebuah perbuatan juga haram atau halalnya sebuah pekerjaan.Jika kita berpegang pada iman, maka kita tidak pilih kasih dalam berbuat baik karena berbuat baik pada sesama sama kadarnya tanpa harus plin-plan menentukan pada siapa kita harus berbuat baik. Karena bagi orang beriman berbuat baik adalah suatu kebahagiaan jika dilakukan dengan ikhlas. Seperti dalam halnya perbuatan, iman juga harus diandilkan dalam menjalankan pekerjaan. Karena dengan iman yang sehat kita akan selalu bekerja dengan cara yang halal, bukan menghalalkan cara yang haram.

    Dari pernyataan d atas, maka saya dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

    a. Apa fungsi Iman dalam kehidupan?
    b. Bagaimana pengaruh Iman dalam mengatasi keragu-raguan?
    c. Bagaimana hubungan iman dan perbuatan?
    d. Bagaimana cara mengimplementasikan iman dan kecerdasan sosial dalam perbuatan?

    BalasHapus
  6. Nama: Mamay Gumelar
    NIM: 4915 12 2541
    Kelas: P.PIS A' 2012

    Iman merupakan sebuah simbol kepercayaan kita sebagai manusia terhadap adanya kuasa Tuhan. Iman juga merupakan landasan dalam bertingkah laku bagi orang yang memang beriman. Seorang yang beriman akan selalu berusaha melakukan perbuatan kebaikan sebanyak-banyaknya. Namun, ada beberapa orang yang tidak beriman kepada kuasa Tuhan. Tetapi mereka juga tetap melakukan kebaikan terhadap sesamanya. Alangkah baiknya, jika kita tidak menggagas bahwa setiap yang beriman akan berbuat kebaikan. Nyatanya tidak sedikit orang yang mengaku beriman tetapi senang melakukan kejahatan. Bahkan, sadisnya ada pula seorang ustadz yang dengan tega menodai santriwatinya.

    Keimanan bukanlah merupakan tolak ukur mutlak bagi sebuah perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia. Namun, sejatinya keimanan mampu mengarahkan kita untuk selalu melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

    Berikut beberapa pertanyaan yang Saya ajukan terkait dengan wacana di atas:
    1. Apa yang dimaksud dengan Iman serta hakikatnya?
    2. Apakah dengan iman mampu menjamin tidak adanya kejahatan yang dilakukan oleh manusia?
    3. Mengapa senantiasa iman akan mampu memotivasi kita untuk berbuat kebaikan?
    4. Bagaimana perbuatan baik mampu menyebabkan kecerdasan otak?
    5. Bagaimanakah proses kehidupan jika yang ada hanyalah perbuatan kebaikan?

    Terima kasih

    BalasHapus
  7. Jihan Safira
    4915122529

    Manusia tidak bisa hidup tanpa bergantung pada sesuatu. Tetapi manusia dapat dikatakan mandiri apabila ia menggantungkan hidupnya pada Tuhan, bukan pada orang lain. Orang yang percaya dan beriman akan melakukan segala sesuatu dengan ikhlas dan keihklasan tersebut akan menghasilkan perasaan bahagia yang luar biasa. Berbeda dengan orang yang tidak beriman, ia akan selalu berpikir negatif terhadap sesuatu, akhirnya ia selalu merasakan kegelisahan dalam hidupnya.

    Rumusan Masalah:
    1. Apakah manusia yang beriman selalu bergantung hidupnya pada Tuhan?
    2. Mengapa manusia yang beriman senantiasa selalu merasakan bahagia dalam hidupnya?
    3. Mengapa orang yang tidak beriman merasakan kekosongan di dalam hidupnya dan merasa hiduonya sia-sia?
    4. Bagaimana pengaruh keimanan terhadap kebahagiaan dalam hidup manusia?

    BalasHapus
  8. M Rio Malaha S 4915120342 P.IPS 2012 A

    Manusia memang pada dasarnya memiliki iman pada dirinya, mereka mempunyai perbuatan yang berbeda beda pada setiap individu masing masing. karena itu manusia pasti percaya akan ajaran agamanya, tetapi pada saat ini rasa percaya itu berbeda beda, ada manusia yang mempunyai iman yang kuat dan ada juga yang kurangnya iman pada diri mereka karena kepentingan dunia yang mereka pentingkan. pentingnya iman dalam kehidupan manusia sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia.

    rumusan masalah :
    1. apakah keimanan itu bisa diukur ?
    2. apakah orang orang ateis tetap memiliki keimanan ?
    3. bagaimana manusia mengembangkan iman pada kehidupan ?

    BalasHapus
  9. 1. Iman adalah bagian dari agama. Namun dewasa ini banyak orang yang menjadikan agama hanya sebagai status. Lantas, apakah orang-orang yang seperti ini disebut beriman?
    2. Apakah orang yang berimah, selalu tercermin dalam perbuatan dan tindakannya ?
    3. Dapatkah kecerdasan sosial terbentuk tanpa memiliki iman?
    4. Bagi beberapa kelompok yang tidak mengakui keberadaan tuhan, seperti penganut paham komunis dan saintologi, bagaimanakan mereka memaknai hidup? Apakah kehampaan sebagai harga mati bagi mereka?
    5. Iman memang bisa menjadi sebuah kontrol sosial bagi masyarakat, lalu bagaimanakah ilmu menjelaskan keberadaan iman? Khususnya pada cabang ilmu sosiologi.

    Kamilia Fairuz Hisana
    PIPS A 2012

    BalasHapus
  10. ayu anggraeni
    p.ips a/2013

    saya setuju dengan tulisan bapa bahwa iman itu dapat memberi kekuatan yang luar biasa untuk kita, iman dan perbuatan baik menjadi penopang hidup kita, dengan iman manusia akan selalu bersyukur dan ikhlas dalam menghadapi kehidupan.

    1. bagaiamana cara kerja iman dalam menjawab semua peristiwa yg ada?

    BalasHapus
  11. maya yulia dwi putri maranatha
    4915122540
    pendidikan IPS A 2012

    memang tidak dapat dipungkiri bahwa iman yang di miliki tiap orang dapat menimbulkan rasa aman. hal itu disebabkan karena rasa kepercayaan kita terhadap Tuhan, yang menimbulkan rasa nyaman pada kita.
    dari tulisan diatas, saya mengajukan 3 pertanyaan:
    1. mengapa rasa percaya, dapat membuat manusia merasa aman?
    2. apa yang menyebabkan rasa bahagia dapat meningkatkan energi otak?
    3. mengapa orang yang beriman akan melakukan perbuatan baik?

    BalasHapus
  12. Laura Turena
    4915122549

    Iman bukan hanya sebagai kalimat main -main ,iman adalah sebuah perjalanan panjang kita dalam berelasi tentang nya ,mempelajari tentang karakternnya ,mempelajari tentang kehendakknya dalam hidup kita

    Iman bukan hanya sebagai apa yang percaya apa yang kita lihat tetapi apa juga yang tidak bisa kita mengerti dan tidak kita bisa lihat secara fisik .ketika kita mempunyai iman kita akan mempunyai kekuatan ,keihlasan dalam menghadapi semua dalam hidup ,kesenangan maupun pencobaan .

    Iman bukan hanya sekedar status agama kita tapi juga bangaimana kita menjadi orang yang mempunyai relasi intim dengannya dan menjalankan perilaku baik kita .

    1.Apakah perbedaan Iman dan Kepercayaan ?

    2.Apa yang membuat iman masih dianggap sebagai sekedar omong kosong padahal kekuatannya sangat luar biasa ?

    3.Bangaiman kita bisa mengahayati iman kita sepenuhnya walaupun kadangkala banyak orang yang mau menggagu iman percaya kita ?

    BalasHapus
  13. Indrianie Dewi (4915122544)
    Pendidikan IPS A 2012

    Memang orang beriman selalu bersyukur atas apapun yang dirasadapatkannya. Iman juga membuat kita tidak meributkan di mana berbuat baik, dengan dan kepada siapa. Iman memang mampu membuat manusia merasa dekat, bahkan mungkin sangat erat dengan Tuhan. Ia menjadi mandiri karena tidak tergantung pada apa pun yang besifat terbatas. Ia hanya tergantung pada Tuhan. Yang ingin saya tanyakan:
    1. Apakah dengan beriman membuat kita sebagai manusia lebih dapat mengikhlaskan sesuatu?
    2. Apakah orang yang tidak mengakui adanya tuhan juga turut dalam “manusia bebas secara positif”?
    3. Apakah hanya dengan berbuat baik saja yang mendapatkan kebahagian yang luar biasa?

    BalasHapus
  14. nama : Subur
    NIM : 4915122559
    Pendidikan IPS A 2012

    semua memang berawal dari percaya, dimana percaya pun merupakan antitesis dari keragu-raguan. Sehingga jika kepercayaan yang ada dalam diri kita tumbuh mekar, maka otomatis iman itu pun terbentuk dengan sendirinya. Iman memang berkaitan dengan Tuhan, karena selayaknya iman itu memang berhubungan dengan hal spiritual, dimana ada kebahagiaan hidup dan ketenangan hati yang ditimbulkan. Namun, tidak dipungkiri pula, semua itu bisa di buktikan dengan secara rasional. seperti halnya perbuatan-perbuatan baik yang di lakukan. Hingga tumbuhnya sikap sosial yang baik, tidak terlepas juga dari efek terhadap otak kita yang menyerap hal positif dari keimanan itu. Memang baiknya peran otak itu bergantung dari banyak hal, tidak hanya dari apa yang bisa kita lihat secara rasional saja, akan tetapi otak juga membutuhkan hal yang spiritual. Terbukti dengan kebahagiaan yang ditimbulkan dari perbuatan baik sebagai hasil dari sebuah keimanan, dapat meningkatkan kecerdasan otak kita.

    rumusan masalah yang di ajukan sebagai berikut :
    1. Keimanan adalah hal yang abstrak, kadang naik dan turun, Apakah dapat mempengaruhi kecerdasan otak tersebut?
    2. Apakah kebahagiaan itu ditimbulkan hanya dari sebuah keimanan terhadap Tuhan?
    5. Mengapa iman itu amat penting sebagai bagian dari hidup kita?
    3. Bagaimana peran iman terhadap realita kehidupan?
    4. Bagaimana cara menumbuhkan iman dalam diri kita?

    BalasHapus
  15. Diandra Sukma (4915122534) PIPS A 2012

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Memang benar bahwa kehidupan spiritual yang baik yang ada pada diri manusia akan membawa dampak yang sangat positif pada kehidupannya, seperti pada kehidupan bersosialnya dan pada kecerdasannya karena otak manusia juga menjadi berenergi positif sehingga mudah menerima hal-hal yang baik dan mampu menyeimbangkan atau menyaring hal-hal yang masuk ke dalam otaknya. Maka dari itu, diperlukan penanaman kehidupan spiritual sesuai ajaran agama pada seseorang sejak dini agar ia terbentuk menjadi manusia yang baik pula.
    Kemudia perbuatan baik yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan tidak memandang status sosial orang lain juga akan membawa dampak bagi kehidupan bermasyarakat yang damai dan tentram. Namun, adakalanya perbuatan baik itu disalahgunakan oleh orang yang menerima pertolongan dan sebaliknya, adakalanya pula orang yang berbuat baik itu sebenarnya mengharapkan timbal balik. Hal inilah yang dapat menyebabkan kehidupan bermasyarakat yang tidak tentram dan tidak rukun, bahkan dapat menimbulkan perselisihan.

    Pertanyaan yang saya ajukan:
    1) Bagaimana dengan manusia yang memiliki kecerdasan namun tidak disertai dengan kehidupan spiritual yang baik?
    2) Bagaimana cara menerapkan kehidupan spiritual, perbuatan baik, dan mengasah kecerdasan kepada manusia yang telah dewasa, bahkan usianya sudah hampir tidak produktif lagi?
    3) Bagaiman dengan manusia yang selalu mengejar kehidupan spiritualnya saja tanpa melakukan hal-hal yang berkenaan dengan duniawi?

    Terimakasih.
    Wassalamu'alaikum.

    BalasHapus
  16. kartika sari berlian
    4915122550
    P.IPS A 2012

    sejawarnya iman dan kebaikan itu merupakan satu kesatuan yang tak dapat di pungkiri. setiap manusia pasti memiliki iman dan kebaikan walaupun kadang iman manusia tersebut dapat terkalahkan oleh ego dan hawa nafsu itu sendiri

    1. apakah yang menjadi faktor manusia pasti memiliki iman ?
    2. bagaimana iman bis amembimbing manusia agar disiplin dan fokus ?
    3. mengapa iman dapat membuat hubungan manusia dengan Tuhan semakin dekat ?

    BalasHapus
  17. Anggi Septiani (4915120346) Pend. IPS 2012

    saya sangat menyukai tulisan bapak yang satu ini. entah mengapa setelah membaca tulisan ini saya seakan menyadari banyak hal yang sebelum nya saya sangat buta. Saya seperti merasakan kasih sayang Allah yang tidak pernah luput di setiap tarikan nafas saya, yang sebelum nya saya sangat menyepelekan dan terbilang lemah soal iman.

    yang saya ingin tanyakan dari tulisan bapak diatas adalah:
    1. bagaimana pandangan orang yang tidak memiliki agama (atheis) dalam memandang fenomena keimanan atau percaya pada hal-hal yang mereka anggap sebagai 'Tuhan' mereka?
    2. bagaimana cara untuk meningkat kan keimanan dan rasa ikhlas dalam diri setiap manusia?
    3. bagaimana dengan fenomena orang yang memiliki rasa percaya diri tinggi namun ia jauh dengan Tuhan?

    terima kasih

    BalasHapus
  18. Fidayanti Afrilia Putri
    4915133422
    P.IPS B 2013

    Iman banyak yang mengartikan sebuah keyakinan. Yakin tentang adanya Tuhan di hati mereka. Tuhan yang selalu mengawasi dan menjaga kita. Tetapi ada juga yang tidak mempercayai hal tersebut. Manusia yang memiliki Iman pada dasarnya akan mengetahui baik buruknya suatu perilaku yang mereka lakukan. Manusia yang memiliki Iman pada dasarnya takut akan berbuat yang tidak sepatutnya dilakukan dan takut akan Tuhan bila kita tidak menjalankan perintah-Nya. Bila kita salah satu orang yang memiliki Iman pastilah dengan senantiasa kita akan berbuat baik dengan sendirinya. Semua manusia pada dasarnya baik hanya saja kadar ego dan sifat buruklah yang memperkeruh cahaya iman dan kebaikan yang ada dalam dasar hati. Saya setuju bahwa Iman dan berbuat baik harus menjadi bagian penting dari metabolisme kemanusiaan kita. Dengan cara kita membiasakan berbuat baik, maka semua praktik dan penghayatan iman dan perbuatan baik ini akan memberi dampak yang luar biasa bagi tumbuh kembangnya kecerdasan sosial dan spiritual. Namun bagaimanakah menurut bapak apabila manusia tidak memiliki keimanan itu salah? Bagaimana cara kita agar selalu konsisten tentang apa yang kita yakini akan tetap kita pegang teguh hingga akhir hidup? Dan apakah keimanan seseorang dapat diukur hanya dengan perbuatan baik yang dia lakukan saja?

    BalasHapus
  19. Nama : AGINDA NABILA PUTRI YUDIA
    No reg : 4915131408
    P.IPS A 2013

    Saya setuju dengan tulisan ini. Soalnya menurut saya jangan pernah kita terpengaruh oleh sesuatu hal yang belum terbukti kebenarannya, karena ini membuat iman kita goyah oleh sesuatu hal yang belum ketahuan kebenarannya.

    Pertanyaan:
    1. Apa yang menyebabkan orang Indonesia suka sekali percaya dengan hal yang belum tahu kebenarannya?
    2. Adakah cara mengatasi hal tersebut?
    3. Bagaimana dampak kedepannya bila kita tidak percaya iman?

    BalasHapus
  20. kecerdasan, iman dan berbuat baik sejatinya perbuatan baik itu tumbuh dan dilakukan oleh orang yang memiliki iman atau rasa percaya yang tinggi terhadap tuhannya. Kita semua ketahui bahwa seseorang yang melakukan tindak kejahatan pastilah dia tidak mempunyai tingkat keimanan yang tinggi, namun bagaimana bila dia melakukan itu namun dia tetap percaya pada tuhannya dan memiliki tingkat kepercayaan tinggi pada orang lain.
    dalam hal ini saya akan mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya:
    1. bagaimana memupuk rasa percyaya pada orang lain padahal dia percaya pada tuhannya?
    2. apakah ada hukum dari orang yang memepercayai tuhannya namun dia tetap berbuat kejahatan seperti mencuri atau menjual diri karena tuntutan ekonominya?
    3. adakah hubungan ilmiah antara kecerdasan iman dan tingkat emosional kita dalam mengahadapi segala persoalan hidup?
    4. bagaimana tanggapan bapak mengenai rasa percaya yang dapat menyebabkan seseorang bahagia dalam hidupnya? apakah ada penjelasan secara ilmiahnya?

    BalasHapus
  21. luthfiyani nadia (4915133432)
    PIPS B 2013

    iman dan berbuat baik, dua hal tersebut merupakan sesuatu yang berkaitan erat. Antara satu dengan yang lain akan saling melengkapi, jika ditinggalkan salah satunya maka yang terjadi adalah kepincangan. Sebuah keimanan harus dibuktikan dengan perbuatan baik, begitu juga perbuatan baik tak bisa berjalan dengan baik jika tak didasari dengan keimanan. Bukti dari keimanan seseorang adalah kebaikan yang ia perbuat. Berbuat baik maknanya sangatlah luas.Kebaikan ini akan berjalan dengan baik jika disertai keimanan. Seorang yang beriman ketika berbuat kebaikan akan memperoleh kedamaian dan kebahagiaan karena dia telah mematuhi ajaran agamanya, dan seorang yang beriman biasanya akan berbahagia ketika mengikuti tuntunan agamanya. Hal tersebut menjadi ciri tersendiri bagi seorang yang beriman dengan benar. Dengan kata lain seorang yang beriman dengan benar, akan selalu senang dan berbahagia setelah melakukan kebaikan. Maka salah satu cara untuk mengukur keimanan kita, adalah dengan cara berbuat baik. Jika kita merasa senang setelah berbuat baik, maka bisa dikatakan bahwa keimanan kita adalah benar. Manakah yang harus di utamakan, beriman atau berbuat baik? Apa yang menyebabkan iman dan berbuat baik berkaitan satu sama lain? Bagaimana dengan orang yang beriman tetapi tidak mengikuti tuntunan agamanya?

    BalasHapus
  22. Tri Wulandari
    4915120340
    Pendidikan IPS (A) 2012


    Iman merupakan hal paling penting di hidup kita, tanpa iman hidup kita tak terarah dengan baik. Banyak tindakan kejahatan seperti pembunuhan yang saat ini sering terjadi dikarenakan mereka yang melakukan tindakan tersebut tidak memiliki rasa percaya terhadap Tuhan. Mereka menganggap bahwa kehidupannya merasa tidak adil seolah-olah dunia tidak memihak kepada dia. Hal ini menyebabkan pikiran mereka menjadi buntu dan menganggap Tuhan tidak adil kepadanya.

    1. apakah semua perbuatan baik dan kecerdasan hidup seseorang selalu berlandaskan iman?
    2. bagaimana penganut animisme dalam memandang iman?

    BalasHapus
  23. Nama : Zulia Trisna Sari
    NIM : 4915122539
    Prodi : P.IPS A 2012

    Iman dapat menguatkan kita dalam kondisi apa pun, serta memberikan pedoman agar kita dapat menerima apa pun yang terjadi dengan ikhlas. Selai itu iman juga bisa membuat manusia merasa dekat dengan Tuhan. Dalam penjabaran seperti ini iman dapat menjadi tolak ukur bagaimana tingkah laku seseorang. Baik buruknya tingkah laku seseorang tergantung dengan iman mereka. Dalam kenyataannya terdapat beberapa pandangan yang berbeda, ada sebagian orang yang mengaku imannya baik tetapi tingkah lakunya tidak baik, ada pula yang mengaku tidak mempunyai iman tetapi tingkah lakunya baik. Ini semua dapat dilihat bahwa iman itu bukan suatu yang dapat diucapkan dari si pemilik iman tersebut, karena keimanan seseorang itu bukan apa yang iya utarakan bahwa dirinya beriman. Tetapi iman seseorang itu dapat dilihat dari perbuatan yang iya lakukan. Bukan hanya sekedar omongan belakang.

    Pertanyaan :
    1. Apa hubungan antara iman dengan berbuat baik?
    2. Bagaimana cara kerja iman dalam kehidupan manusia?
    3. Mengapa iman dapat memberikan kekuatan yang luar biasa dalam menghadai situasi batas?
    4. Mengapa otak bisa lakukan gerakan quantum, menjangkau yang tak terduga.?

    BalasHapus
  24. Fani Novi Alvianta
    4915133411
    P.IPS Reg B 2013

    Iman dan Kebaikan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Karena setiap manusia yang memiliki iman akan mempengaruhi tindakannya. Iman membuat kita percaya bahwa Tuhan itu selalu ada bersama kita. Dengan begitu kita tidak lagi merasa sendirian. Orang yang memiliki iman akan cenderung melakukan hal yang positif. Jika manusia merasa terpuruk, dia tidak akan melakukan hal negatif, karen dia percaya bahwa Tuhan itu selalu bersamanya. Dengan iman kita juga dapat menjalani hidup dengan lebih nyaman, aman, tentram dan damai. Untuk itu kita sebagai manusia seharusnya tidak lagi harus merasa ketakutan, karena Tuhan itu selalu ada bersama kita.

    1. apakah orang ateis itu dapat dikatakan sebagai orang yang tidak memiliki iman kepercayaan apapun?

    2. Bagaimana kehidupan orang yang memiliki lebih dari satu kepercayaan?

    3. Apakah orang yang berpindah-pindah agama itu memiliki iman yang sebenarnya?

    BalasHapus
  25. Nama : Shafira Muthia
    Nim : 4915122525
    Pendidikan IPS A 2012

    Iman adalah sebuah monumen cahaya Ilahi yang ada dalam hati kita. Iman itu ibarat air laut yang dapat pasang dan juga surut. Tak ada yang dapat mengukur tinggi rendahnya keimanan seseorang. Iman erat kaitannya dengan perbuatan baik, karena orang yang beriman akan senanstiasa bahagia hidupnya jika ia melakukan kebaikan. Orang yang beriman hidupnya hanya bergantung kepada Allah SWT. Untuk itu orang yang beriman selalu berusaha melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjadikan keimanannya tersebut sebagai rambu lalu lintas dalam menjalani kehidupannya.
    Berdasarkan wacana diatas maka saya menhajukan beberapa pertanyaan
    1. Apakah keimanan seseorang dapat dikur?
    2. Bagaimanakah hubungan antara iman dan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari?
    3. Apakah keimanan hanya dapat dilihat bagi manusia yang memiliki kepercayaan dalam beragama?

    BalasHapus
  26. Nama : Nur Cholis A.S
    P.IPS B 2013
    NIM : 4915137156
    Iman merupakan modal penting dalam beragama,saya sangat setuju denngan pernyataan bapak mengenai orang yang beriman tidak akan merasa sendirian karena selalu ada tuhan disisinya,bahkan dengan kekuatan iaman kita dapat melalui ujian yang cukup berat didunia seperti bencana yang menimpa banyak orang dalam pesawat Malaysia.Banyak para anggota keluarga korban yang hanya dapat menunggu kepastian sanak saudaranya melalui media,ia belum tahu bagaimana nasib anggota keluarganya tersebut,ia hanya bermodalkan keyakinan dalam diri dan iman kepada tuhan bahwa anggota keluarganya masih dapat diselamatkan sehingga dapat berkumpul lagi dikemudian hari .Ya, kepercayaan itulah yang membawa mereka hingga sejauh ini,kepercayaan pula yang mendorong mereka untuk tidak putus asa dalam menghadapi masalah yang sulit sekalipun.Memang cukup banyak hal yang bahkan tidak terfikirkan terjadi jika kita telah yakin dengan iman,seperti orang yang sering dianggap lemah ternyata dapat memiliki kekuasaan yang sangat luas,dengan apa ia mendapatkan itu semua ? tentunya dengan kepercayaan yang ia miliki.Tuhan memang akan selalu menemani umatnya dikala susah maupun senang,tinggal umatnya saja apakah ia mengimani tuhannya ? jika ya,maka beruntunglah oranng tersebut karena berjalan dijalan tuhan,hidupnya senantiasa bahagia dan tentram.Iman berasal dari hati begitu pula denga kepercayaan,seringkali masalah dating tanpa cela untuk menuntaskannya,maka kekuatan iman dan tuhanlah yang diharapkan dapat membantu seseorang keluar dalam masalah tersebut.
    Pertanyaan
    1.Seberapa kuatkah iman membantu manusia dalam mengatasi masalah hidupnya ?
    2.Selain iman yang baik,mengapa adapula iman yang buruk yang sering melanda manusia itu sendiri ?
    3.jika tidak ada tuhan,apakah iman akan tetap ada ?

    BalasHapus
  27. Windi Fauziah
    4915122521
    Pendidikan IPS A 2012

    Iman dapat dimiliki oleh setiap orang dengan cara mendekatkan spiritualnya kepada Allah. Seseorang dapat dikatakan beriman jika orang tersebut melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk yang dilarang oleh agama. Oleh karena itu sejak usia dini seorang anak wajib di bekali spiritual yang mendalam agar kelak menjadi manusia yang berakhlak mulia.

    dari tulisan di ataas pertanyaan yang saya ajukan ialah:
    1. Mengapa pada zaman sekarang para orang tua kurang memperhatikan spiritual anak?
    2. Bagaimana jika ada orang yang mengaku beriman namun sikap nya masih belum mencerminkan orang yang beriman?
    3. Apa kaitannya antara ilmu dan iman?

    BalasHapus
  28. Fani Nurdianti / 4915122538
    PIPS 2012 A

    Iman merupakan bagian mutlak dalam hidup setiap manusia. Namun kembali lagi, iman bergantung pada diri manusia itu sendiri. bagaimana seseorang disebut beriman atau tidak, tak ada manusia yang dapat mengukurnya. walaupun dari banyaknya perbuatan baik yang dilakukannya. Oleh karena itu, iman hanya bisa ditentukan oleh manusia itu sendiri dan kita tidak bisa memberi label seseorang beriman atau tidak. karena Iman adalah kepercayaan, yang berasal dari setiap hati dan jiwa manusia. Iman memberi kita arah, melahirkan perbuatan baik, dan menuntun pada kebahagiaan masing-masing manusia, berdasarkan keimanannya. karena iman dari hati, dan semua yang berasal dari hati akan melahirkan kebahagiaan.
    1. Apakah seseorang yang beriman merupakan seseorang yang selalu mencerminkan perbuatan baik?
    2. Apakah ada ukuran keimanan seseorang?
    3. Seorang atheis juga memiliki kepercayaan. Dapatkah seorang atheis dikatakan beriman?

    BalasHapus
  29. NAMA : FASSA FARHATUSSHOLIHAH PUTRI
    NIM : 4915131374
    P.IPS A REG 2013
    Dalam tulisan Bapak, saya menyimpulkan bahwa sebuah kecerdasan dan perbuatan baik itu saling berkaitan. Dimana jika kita melakukan perbuatan baik maka tingkat keimanan kita pun bertambah. Dan dimana jika tingkat keimanan bertambah maka kecerdasan pun mudah di miliki jika kita memang benar-benar melakukannya dengan baik. Di dunia ini tidak ada hal sepele, termasuk perbuatan baik. Tentunya pasti banyak orang yang menginginkan otak yang cerdas. Tetapi masih banyak pula orang-orang yang malas dalam melakukakn hal yang baik, seperti membaca buku-buku yanhg berwawasan ilmu pengetahuan. Sebenernya membaca itu adalah hal yang sangat mudah di ucapkan tetapi sangat sulit di lakukan bagi orang yang tidak biasa melakukannya. Keimanan juga sangat di butuhkan dalam semua agama yang ada di dunia, dimana iman adalah sebuah kekuatan yang lebih dalam menjalankan kehidupan di dunia yang amat sulit.
    1. Apakah semua yang adaa di dunia dapat di ketahui dengan keimanan?
    2. Apakah tidak banyak orang yang mengetahui masalah keimanan yang penting sekali dalam kehidupan?
    3. Apakah sebuah keimanan berperan penting dalam segala aspek tekhnologi dan keahlian yang dimiliki seseorang?

    BalasHapus
  30. Himawan wiguna
    4915133410
    p.ips reg b 2013

    Iman yang berarti percaya sebagaimana diajarkan pada rukun iman, bagi orang islam hal yang paling utama kita percaya kepada allah swt. dengan rasa percaya itu otak kita juga pasti akan memunculkan pikiran-pikiran yang positif. seseorang yang beriman pastinya tidak mudah terpengaruh pada hal-hal yang buruk. seperti para koruptor, penjahat, dan sebagainya. jika mereka beriman mereka tidak akan melakukan hal-hal tersebut.
    pertanyaan:
    1.apakah iman itu bisa dibeli?
    2.mengapa banyak orang-orang cerdas dan pintar tetapi tidak beriman?
    3.bagaimana kita mengukur keimanan seseorang?

    BalasHapus
  31. erviani dwi putri
    4915122545
    pendidikan IPS A 2012

    iman adalah segala dasar fondasi dalam kehidupan manusia, tanpa iman sulit untuk manusia dapat merasakan ketenangan dalam kehidupan. iman tak dapat diukur melainkan dirasakan tiap individu manusia, dengan adanya iman manusia mampu berfikir positif,berharap dan percaya pada sang penciptannya, karena itu berimanlah tanpa adannya paksaan dan lakukanlah kebaikan dengan dasar iman.
    rumusan masalah.
    1. apakah iman terdapat di tiap individu manusia, dan apa akibat jika seseorang tak memiliki iman?
    2.bagaimana cara mengetahui bahwa iman itu ada di dalam diri kita?
    3. mengapa iman dapat melandasi rasa percaya dan keyakinan terhadap sesuatu yang belum diketahui manusia?

    BalasHapus
  32. Nama : muhamad umar
    Nim : 4915120348
    Prodi : PIPS 2012 A

    Orang yang beriman bukan hanya tidak merasa kesepian. Tetapi, orang yang beriman merasa aman dengan masalah yang ia hadapi. Baik sifatnya besar maupun kecil permasalahanya.
    Orang yang beriman juga tidak merasa takut dengan apapun kecuali Allah SWT karena ia berpikir bahwa semua yang ada di langit maupun bumi itu hanyalah makhluk Allah SWT.
    Orang yang beriman tak peduli dengan apa yang ia miliki, ketika barang, jabatan, keluarga dan orang-orang terdekat ia cintai hilang atau meninggalkannya. Iya tidak merasa sedih berlarut-larut karna ia pikir itu milik Allah SWT mengapa disedihkan atau digalaukan.
    Orang yang beriman adalah orang yang berserah diri kepada Allah SWT karena ia yakin bahwa yang menjadikan ia susah, senang yaitu Allah SWT. Tetapi bukan orang yang beriman tidak hanya berserah diri saja ia melakukan usaha terlebih dahulu. Karena ia mengimplementasikan apa yang difirmankan oleh Allah SWT “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan” (arrad-11)
    orang yang beriman adalah orang yang taat dengan segala perintah yang maha esa. Ia selalu mengikuti apa yang telah diperintahkan dan juga meninggalkan apa-apa yang dilarangnya. Ia selalu melakukan hal-hal yang positif atau kebaikan, semua yang ia lakukan semata-mata hanya karna Allah, tak ada yang lain.
    Pertanyaan :
    1. Bagaimana caranya kita mempertahankan keimanan yang tinggi ?
    2. bagaiman caranya kita menumbuhkan rasa keimanan kita kepada Allah SWT ?
    3. bagaimanakah caranya meningkatkan keimanan kita yang sedang berada di bawah ?

    BalasHapus
  33. Titin Watini
    P.Ips B 2013
    Mendekatkan kepada Allah di saat kita sedang mengalami kesedihan, kegalauan, kebingungan dan kebuntuan memang sangatlah pas karena pada dasarnya memang mendekatkan diri kepada Allah itu adalah solusinya, ya memang iman juga dapat membantu manusia untuk displin karena untuk menjalankannya dalam ibadah harus secara teratur dan dari ibadah tersebut dapat menimbulkan kinerja otak yang lebih baik dan slalu berfikir positif begitupun halnya dengan Kebaikan membuat kita agar mewujudkan kepedulian dan saling berbagi. Iman dan kebaiakan adalah dua hal yang bersifat positif dan membantu meningkatkan kinerja otak manusia.
    1. Mengapa orang yang beriman slalu merasa Allah itu dekat dengannya dan tidak pernah merasa sendiri dan kesepian ?
    2. Bagaimana dengan orang yang berganti-ganti agama apakah orang tersebut kurang beriman ?
    3. Bagaimana dengan kebaikan yang mengharapkan balasan ?

    BalasHapus
  34. Dessy Permata Sari
    4915131417

    Dalam setiap individu pasti memiliki iman dan kebaikan di dalam hati masing-masing. Tanpa adanya iman yang kuat, individu tersebut menjalani hidup dengan penuh kegelisahan karena selalu diikuti dengan fikiran-fikiran negatif. Berbeda dengan individu yang memiliki tingkat keimanan tinggi, maka individu tersebut menjalani hidup selalu dibarengi dengan hal positif serta fikiran positif. Iman juga sebagai pengatur bagi individu dalam bertingkah laku di kehidupan sehari-hari. Seseorang yang beriman akan selalu berusaha melakukan perbuatan baik sebanyak-banyaknya. Karena bagi orang beriman berbuat baik adalah suatu kebahagiaan jika dilakukan dengan ikhlas. Iman juga bisa berarti kepercayaan. Kepercayaan tumbuh secara normal di setiap individu. Dengan adanya iman kita percaya kepada Tuhan yang wujudnya tak berupa. Tetapi rasa kepercayaan dan keimananlah yang membuat kita percaya bahwa Tuhan itu ada di dalam hati masing-masing individu.
    1. Mengapa di era sekarang banyak masyarakat yang melakukan perbuatan baik demi dinilai dermawan oleh masyarakat sekitar? Adakah hubungan antara keimanan dan perbuatan baik seseorang?
    2. Apakah individu yang giat melakukan perbuatan baik sudah dapat dipastikan individu tersebut memiliki tingkat keimanan yang tinggi?
    3. Bagaimana cara kita untuk selalu meningkatkan keimanan kepada Tuhan, walaupun berada di lingkungan yang diselimuti dengan kejahatan?

    BalasHapus
  35. Arlietha Nofeliza (4915131392) PIPS A’13
    Iman sesungguhnya merupakan sumber kekuatan pada manusia pada saat manusia berada dalam situasi batas atau yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan manusia itu sendiri sekalipun dengan bantuan teknologi yang canggih. Dalam islam diajarkan Iman kepada Allah S.W.T , malaikat, rasul, kitab suci, hari akhir, qada dan qadar. Iman berarti percaya. Iman kepda Allah S.W.T berarti mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah S.W.T itu ada dan sebagai Tuhan pencipta alam semesta ini. Begitu pula dengan iman kepada para malaikat, rasul, dan yang diajarkan dalam islam. Dengan iman bisa membuat kita tetap positif, seperti yang disampaikan dalam tulisan ini yaitu “Tetap positif, tetap membuka celah bagi fikiran bahwa harapan tidak pernah sepenuhnya padam, bukan saja meningkatkan imunitas tubuh, juga menyehatkan dan meyegarkan otak.” Maksudnya adalah Iman membuat seseorang yakin bahwa dibalik setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi baik buruknya merupakan kehendak dan keridhoan dari Allah. Dari hal tersebutlah yang membuat seseorang tetap positif, berpikiran positif yang nantinya memberikan dampak positif pula bagi tubuh. Beriman juga membuat seseorang melakukan perbuatan yang baik. Jika seseorang yang beriman tetapi ia tidak melakukan perbuatan yang baik, maka yang salah adalah cara mengimplikasikannya atau praktik dan penghayatan iman tidak sesuai dengan iman yang seharusnya. Oleh karena itu benar sekali jika “IMAN DAN PERBUATAN BAIK HARUS MENJADI BAGIAN PENTING DARI METABOLISME KEMANUSIAAN KITA.” Dengan begitu iman dan perbuatan baik akan memberi dampak yang luar biasa bagi tumbuh kembangnya kecerdasan sosial dan spiritual.
    1. Mengapa pada saat ini orang yang terkenal dan menjadi panutan karena ia beriman dan sudah dikatakan ia ahli dalam ajaran islam justru sekarang ia malah menjadi tersangka dalam kasus tertentu? 2. Apakah dapat dipastikan setiap manusia yang beriman pasti berbuat baik dan tidak melakukan kesalahan? 3. Bagaimana cara menyeimbangkan antara iman dengan perbuatan sehari-hari agar keduanya selaras?

    BalasHapus
  36. Annisa Ekafenty Ramadhania (4915131407)
    Pendidikan IPS A 2013
    Dalam komentar saya kali ini, saya sangat setuju dengan tulisan ini. Iman adalah penopang dalam hidup manusia. Iman akan menghilangkan ketidakpercayaan serta keraguan yang dimiliki manusia tersebut. Iman akan menimbulkan kepercayaan karena sesuatu yang diciptakan tuhan tidak ada yang mustahil. Selagi manusia tersebut dapat terus percaya dengan tuhannya serta meningkatkan aktifitas dan penghayatan spiritualnya. Dalam suatu ketidakpastian, iman akan menjelaskan bagaimana suatu takdir serta menjadikan manusia lebih terbuka. Iman juga dapat dilihat dari perilaku baik buruknya seseorang. Perilaku baik seseorang tersebut banyak sekali, seperti tersenyum dan membantu orang lain. Berperilaku sederhana kepada orang lain akan memberi teladan untuk saling menghargai antar sesama manusia. Berbuat baiklah dalam segala sesuatu serta tingkatkan keimanan kita kepada tuhan. Dengan begitu akan memberi dampak yang luar biasa atas tumbuh kembangnya kecerdasan.
    Pertanyaan:
    1. Bagaimanakah cara agar bisa mengukur keimanan seseorang?
    2. Bagaimanakah dengan manusia yang tidak mempunyai agama (atheis)? Apakah mereka tidak memiliki keimanan serta tidak bisa berbuat baik dan saling menghargai?
    3. Apakah ada cara agar membuat keimanan kita terus konsisten hingga akhir hayat hidup kita sebagai manusia?

    BalasHapus
  37. Nama : Raras Elvinza
    No.Reg : 4915131395
    Jurusan : P.IPS Reg A

    Pada dasarnya iman dan kebaikan tidak pernah bisa terlepas dan terpisah diantara keduanya. Iman dan kebaikan sama-sama merupakan hal alami yang ada dalam setiap hati dan perasaan semua manusia . Iman adalah kekuatan terbesar pada diri manusia. Dengan iman kita percaya bahwa Tuhan itu ada, percaya bahwa Tuhan adalah tempat dimana kita bisa mencurahkan isi hati dan berkeluh kesah. Iman yang benar dan diwujudkan dalam perbuatan baik akan memacu energi positif muncul dan secara tidak langsung akan meningkatkan kerja otak. Iman menjadi sangat penting ketika kita dihadapkan dalam keterbatasan. Saat kita merasa bahwa masalah yang kita hadapi adalah masalah yang sangat besar. Iman yang kuat akan mengingatkan kita dengan adanya keberadaan Tuhan yang dapat dijadikan tempat mencurahkan ketika tidak ada lagi manusia yang mengerti perasaan kita secara utuh.
    1. Apa fungsi iman dan kebaikan pada kehidupan?
    2. Bagaimana iman dan kebaikan bisa saling terkait?
    3. Apakah manusia yang beriman hidupnya selalu bergantung terhadap Tuhan?

    BalasHapus
  38. Agustina R
    P.IPS.Reg B 2013

    Iman merupakan pedoman bagi manusia. Iman tidak akan membuat manusia terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan. Orang yang beriman memang cenderung lebih tenang dalam menjalani kehidupan. . Orang yang beriman mampu membuat dirinya setenang mungkin dalam menghadapi ujian yang diberikan Tuhan. Otak seseorang yang beriman biasanya sudah dibekali dengan kebiasaan-kebiasaan dan perbuatan baik yang positif sejak kecil. Otak manusia memang sangat dipengaruhi oleh perilaku kita. Otak akan menurut apa yang akan dilakukan dan diperbuat oleh manusia. Orang yang beriman akan menyadari betapa luar biasanya pemberian Tuhan seprti otak yang pintar yang dimiliki manusia. Jika sudah mengetahuinya maka manusia akan memanfaatkan sebaik-baiknya dengan mengisi hal-hal yang benar.
    1. mengapa masih ada orang yang beriman tetapi belum bisa bersyukur dengan apa yang sudah diberikan Tuhan ?
    2. apakah otak akan menghasilkan hormon yang menimbulkan rasa bahagia walaupun sedikit ketika manusia melakukan perbuatan yang tidak baik ?
    3. Bagaimana cara meningkatkan keimanan kita di lingkungan yang kurang dengan nilai religius/ lingkungan yang kurang baik?

    BalasHapus
  39. Menurut saya bahwa iman kepada tuhan ada tapi jarang sekali manusia menerapkannya dikehidupan sehari hari.Maka dari itu manusia banyak yang kepercayaannya yang kurang terutama percaya kepada tuhan.Apalagi dizaman modernisme ini kepercayaan kepada tuhan itu sudah luntur.Jika kita imannya kuat pasti kita akan percaya tinggi tidak ada fikiran negatif,
    Pertanyaan:
    1.Apakah dizaman modernisme ini manusia sudah menerapkan kepercayaan kepada tuhan?
    2.Bagaimana menanggapi tingkah laku manusia yang masih kurang kepercayaan terhadap imannya?
    3.Mengapa manusia semakin hari semakin berkurang kepercayaan terhadap tuhannya?

    BalasHapus
  40. Akhmad Rayhan Aditya (PIPS 2013 A)
    4915131399

    Asalamualaikum Wr.Wb
    iman merupakan sebuah kepercayaan yang wajib dimiliki setiap umat beragama. Tuhan adalah tempat mencurahkan isi hati dan tmpat berserah diri ketika tiada orang dapat mengerti yang kita alami.setiap tindakan yang dilakukan manusia hrus didasarkan pada kecerdasan, bagaimana jika yang dilakukan nya tidak memiliki iman dan hanya berdasarkan kecerdasan semata?? pastilah tidak mengutamakan manfaat apa yang ditimbulkan. jangan menghilangkan rasa percaya yang telah diberikan oranglain untuk kita.
    pertanyaan :
    1. mengapa setiap manusia diantara kita banyak yang tidak yakin(ragu -ragu) akan apa yang telah ia perbuat??
    2. bagaimana cara mempertebal rasa percaya kita pada suatu hal yang pada dasarnya sulit dipahami??
    3. bagaimana dengan manusia yang beriman dan memiliki agama tetapi tindak tanduknya seperti tidak memiliki moral dan pikiran??
    Walaikumsalam wr.wb

    BalasHapus
  41. RIKKY LEANDER
    PIPS REG B 2013
    491533427
    Pada hakikatnya kecerdasan otak dan iman sangatlah erat berhubungan. Otak sangatlah mempengaruhi terhadap yang namanya keimanan. Kita dapat beriman jika kita dapat berfikir mana yang benar dan mana yang baik untuk kita lakukan. Namun kecerdasan otak bukanlah suatu hal yang dapat menentukan segalanya. Otak tidak manusia tidak mampu untuk mengungkapkan misteri-misteri keilahian yang Maha Kuasa. Tetapi untuk mengungkapkan tentang hal-hal yang ilahi kita dapat menggunakan rasa kepercayaan iman kita. Karena iman dalah dasar dari segala sesuatu yang tidak terliht namun bisa kita rasakan. Beriman membuat kita menjadi lebih baik dan menyegarkan fikiran kita. Beriman dapat membuat kita menjadi tidak mudah putus asa . tetapi memberikan sebuah kecerdasan spritual kita menjadi sehat. Iman juga merupakan suatu kebutuhan bagi tiap diri masing-masing individu, karena iman merupakan suatu kebutuhan dari sekian banyaknya kebutuhan yang kita temui.
    ”Iman menyehatkan akal fikiran kita, otak mencerdaskan iman kita, dan perbuatan baik mampu menolong kita untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan menumbuhkembangkan kecerdasan sosial”.


    Pertanyaan :
    1. Apakah kecerdasan beriman dapat di terima oleh setiap orang ?
    2. Bagaimanakah mungkin iman dan perbuatan baik menjadi bagian penting dari metabolisme kemanusian kita ? padahal dalam realita konkret dalam diri masing2 individu belum tentu memikirkan hal itu ?
    3. Bagaimana mungkin ritual ibadah membuat otak kita menjadi sehat dan terbuka ? apakah hal itu nyata atau hanya sebagian sampel saja dari sekian banyaknya orang ?
    4. Apakah yang paling penting untuk dimiliki oleh tiap individu , keimanan atau otak ? dan mengapa demikian ?
    5. Jika kita teliti lebih dalam, bagaimana caranya memberikan sebuah kepercayaan kepada sesama manusia ? padahal kita tahu bahwa manusia di zaman sekarang ini bisa dikatakan hampir semuanya jahat ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : RENI NURJANAH
      NIM : 4915131388
      KELAS : P. IPS A 2013

      Manusia yang mempunyai agama tentulah juga mempunyai keimanan. Keimanan masing-masing orang terletak pada bagaimana orang tersebut mampu menerapkan dan menyikapi segala tantangan yang ada di dalam hidupnya. Tetapi tak seorang pun yang mengetahui seberapa dalam keimanan seseorang terhadap Sang Illahi. Hanya Allah lah yang mengetahui tingkat keimanan seseorang. Karena pada dasarnya tugas kita di dunia hanyalah menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhkan apa yang dilarang oleh-Nya.
      Perbuatan baik haruslah melekat pada diri seseorang dalam setiap aktivitasnya. Jangan mentang-mentang tidak ada orang yang melihatnya maka ia tidak mau berbuat baik terhadap sesama. Karena kebanyakan dari kita pasti mempunyai sifat seperti itu (ria). Padahal Allah Maha Mengetahui segala yang kita perbuat. Allah tidak mungkin tidur. Jika kita percaya akan adanya Sang Pencipta, maka beribadah dan bersyukurlah dengan hati yang ikhlas. Karena segala sesuatu yang diikuti dengan hati yang ikhlas akan membawa dampak yang positif bagi hidup kita, salah satunya hidup kita akan menjadi tenang, tentram, dan damai.
      Banyak pejabat-pejabat yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi tetapi mereka malah mempermainkan kepercayaan rakyatnya dengan cara korupsi. Bahkan mereka tidak takut kalau nantiya perbuatan mereka tersebut akan merugikan dirinya dan orang lain. Kalau kebanyakan contoh dari adanya kecerdasan seperti ini, maka lambat laun orang yang pendidikannya rendah akan berpikir seperti ini “kalau yang memiliki kecerdasan dan dipercaya oleh rakyat saja dapat menghianati amanah dari rakyatnya, apalagi kita sebagai masyarakat yang berpendidikan rendah”. Oleh karena itu tak jarang dari masyarakat kita yang banyak melakukan berbagai macam kegiatan kriminal karena tidak disertai dengan sifat rasional dan kurangnya iman di dalam hatinya. Lalu apa bedanya mereka dengan pejabat-pejabat tinggi di luar sana? Sebagai contoh daerah yang masih jauh dari kata cerdas yaitu Baduy terutama Baduy Dalam. Masyarakat Baduy Dalam sangat tidak menerima adanya pendidikan. Karena bagi mereka “ketika seseorang mendapatkan pendidikan sehingga ia menjadi cerdas, maka orang yang cerdas tersebut dapat membohongi siapa saja”. Dan anggapan masyarakat Baduy Dalam ini terbukti adanya di lingkungan Pemerintahan kita.


      Pertanyaan :
      1) Perbuatan baik juga membebaskan kita dari penjara ego. Sebenarnya apa penyebab dari timbulnya ego tersebut?
      2) Apakah tingkat kecerdasan seseorang dapat diakumulasikan dengan tingkat keimanan seseorang?
      3) Lalu adakah perbuatan yang baik tetapi tidak didasari dengan iman? Jika ada bagaimana bapak menyikapi hal tersebut?

      Hapus
  42. Iman dan kebaikan adalah hal yang berkaitan satu sama lain. yang dimana iman adalah kepercayaan sadar dalam diri sesorang menegnai kepercayaan kepada sang pencipta mengenai apa yang tidak kelihatan dan bukti dari sesuatu yang tidak kita lihat. dan kebaikan adalah dimana `seorang melakukan segalanya dengan benar sesuai dengan keyakinannya. dari definisi ini dan sesuai apa yang bapa telah uraikan secara garis besar nya memaparkan bahwa manusia tentu mempunyai kepercayaan yang dianutnya di dalam dirinya. sehingga kepercayaan itulah yang menuntut manusia untuk melakukan kebaikan selama hidupnya. yang dimana tentu kebaikan itu sepatutnya dilakukan ke semua orang tanpa terkecuali.sehingga dari inilah iman dan kebaikan adalah suatu hal yang layak dipilih manusia , tergantung kecerdasan manusia tersebut untuk melakukannya.

    1. "kebaikan adalah suatu hal yang relatif bagi manusia karena tergantung bagaimana manusia melihat dan menilainya.. lantas demikian, Bagaimana pendapat Bapa mengenai hal ini?

    2. Keyakinan iman pada setiap orang tentu berbeda. Bagaimana pendapat bapa mengenai pandangan orang lain terhadap kebaikan yang kita lakukan ?

    3. "Iman menjadikan manusia makhluk terbuka". Apa hal yang mendasari hal tersebut?

    BalasHapus
  43. Maulida Nurul Atikah
    PIPS Reguler B 2013
    4915137155

    Untuk berbuat baik dengan orang lain sangatlah mudah. Justru persepsi orang yang kadang tidak sesuai dengan apa yang sudah kita kerjakan.
    Iman memang sangat penting. Kekuatan individu untuk mempertebal iman mereka sangatlah beragam caranya. Kekuatan iman tiap-tiap indnividu juga beragam. Dikala kesunyian, disitulah saat yang tepat untuk mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa.

    Pertanyaan :
    1. Bagaimana cara membersihkam persepsi buruk kita terhadap sesuatu hal?
    2. Bagaimana cara menciptakan fikiran yang sehat?
    3. Bagaimana cara mempercayai orang yang sudah terlalu sering berbuat salah ke kita?

    BalasHapus
  44. Sandi Alfi Febrianto
    P IPS A 2012
    49122532

    secara garis besar iman bisa di katakan sebagi motivasi bagi seseorang dimana dengan iman orang bisa mempeunyai pikiran yang positif dan selalu optimis di dalam menjalani kehidupan,tidak semua yang bersifat keyakinan itu hany spiritual tetapi hal yang rasional juga bisa menjadi bahan untuk memotivasi diri kita.
    dengan iman kita bisa lebih dekat dengan tuha,dengan iman kita bisa lebih dekat dengan manusia,dengan iman kita juga bisa lebih dekat dengan surga.

    pertanyaan
    1. apakah iman harus di miliki insan manusia?
    2. bagaimana seperti kaum atheis yang tidak mempercayai tuhan?
    3.apakah iman bisa bersifat ada secara lahiriah?

    BalasHapus
  45. Nama: marsella dwi rahmah
    Nim: 4915131394

    Iman adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap manusia. Percaya atas apa yang telah diberikan oleh tuhan kepada umatnya itu semuanya pasti mempunyai sisi positif meskipun itu sakit. Allah tau semua yang terbaik untuk hambanya. Jika kita percaya maka pikiran positif pasti menghampiri dan insyaallah kita akan mengaktualisasikan dengan sikap yang baik pula. meskipun terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan tapi kita harus percaya allah pasti mempunyai rencana yang lebih indah untuk umatnya. berbuat baik dan berfikir positif lah mulai dari hal hal yang kecil karena sungguh berdampak baik bagi perkembangan kecerdasan sosial dan spiritual kita.

    1. Bagaimana agar iman kita tidak goyah dalam menghadapi masalah-masalah yang ada?
    2. Kenapa terkadang orang ragu dalam mengambil suatu tindakan?
    3. Apakah orang yang plin-plan termasuk orang yang rendah iman?

    BalasHapus
  46. Nama: marsella dwi rahmah
    Nim: 4915131394

    Iman adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap manusia. Percaya atas apa yang telah diberikan oleh tuhan kepada umatnya itu semuanya pasti mempunyai sisi positif meskipun itu sakit. Allah tau semua yang terbaik untuk hambanya. Jika kita percaya maka pikiran positif pasti menghampiri dan insyaallah kita akan mengaktualisasikan dengan sikap yang baik pula. meskipun terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan tapi kita harus percaya allah pasti mempunyai rencana yang lebih indah untuk umatnya. berbuat baik dan berfikir positif lah mulai dari hal hal yang kecil karena sungguh berdampak baik bagi perkembangan kecerdasan sosial dan spiritual kita.

    1. Bagaimana agar iman kita tidak goyah dalam menghadapi masalah-masalah yang ada?
    2. Kenapa terkadang orang ragu dalam mengambil suatu tindakan?
    3. Apakah orang yang plin-plan termasuk orang yang rendah iman?

    BalasHapus
  47. Eka Ma'rifah
    P.IPS A 2013
    4915131384
    Iman membuat hidup menjadi bermakna, iman membuat kita menjadi bersyukur atas apa yang telah kita miliki. Manusia memang makhluk Tuhan yang paling sempurna, namun hidup manusia selalu dihiasi oleh masalah-masalah yang terkadang manusia hampir menyerah dengan masalah yang dihadapinya itu. Disinilah peran penting keimanan sangat diperlukan. Iman akan menguatkan kita dalam kondisi sesulit apapun itu. Iman membuat kita lebih dekat dengan Tuhan,kita dapat bercerita apapun kepada Tuhan karena Tuhan lah yang Maha Segalanya, Tuhan yang memberikan kita kebahagiaan maupun cobaan. Iman juga mendorong kita untuk berbuat baik kepada sesama. Iman merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
    1. Bagaimana dengan orang-orang yang mau diperbudak harta dan jabatan? Apakah mereka tidak mempunyai iman?
    2. Apakah orang yang beriman selalu merasa bersyukur terhadap apa yang telah dimilikinya?
    3. Sekarang banyak ditemukan anak yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sangat kental kehidupan spiritualnya tetapi anak tersebut kenyataanya mempunyai sifat yang menyimpang dari lingkungannya itu. Bagimana hal tersebut dapat terjadi?

    BalasHapus
  48. SITI MARIA ULPAH/4915131401/P.IPS A 2013
    Well… Agak merinding juga ketika membacanya. Ketika orang yang beriman tidak merasa sia-sia hidupnya, ketika sendiri sekalipun ia masih berpikiran positif, ia masih mempunyai Tuhan yang selalu bersamanya. Ketika keadaan yang terjadi sudah diluar dugaan manusia, ketika manusia di ambang frustasi, orang beriman tetap berpikiran positif dan meyakinkan dirinya bahwa pertolongan Allah akan datang. Manusia beriman tidak pernah merasa tersesat dijalan buntu, bagaimana agar kita menjadi salah satu bagian dari manusia beriman itu? Manusia harus memiliki rasa percaya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jika sudah dikhianati? Apa masih mau percaya? Kan sudah dikhianati…. Tapi katanya orang beriman. Perbuatan baik yang ikhlas dilakukan memang akan membuat hati luar biasa senangnya, ada kepuasan batin tersendiri yang dirasakan ketika kita menolong orang dengan ikhlas. Kepuasan batin itu yang akan membuat kita semakin giat untuk berbuat baik lagi dan lagi.
    Pertanyaan:
    1. Sebagai manusia yang masih mempunyai hawa nafsu, seandainya kita sudah berbuat baik tetapi dikhianati, apa masih mau berbuat baik? Tentulah hati sudah hancur, kita bukan Tuhan yang sempurna, bagaimana cara mengatasinya?
    2. Bagaimana cara menjadi orang yang beriman yang berpasrah diri pada Tuhan dan tetap berpikiran positif? sedangkan hidup terkadang banyak sekali cobaannya. Karena tak dapat dipungkiri sebagai manusia kita sering mengeluh akan hidup ini
    3. Apakah baik juga jika hidup ini selalu berpikiran positif? Bukankan harus seimbang. Kalau terus menerus berpikiran posistif, lama-kelamaan penjahat sekalipun dimata kita akan terlihat baik. Bagaimana pendapat Anda tentang hal itu?

    BalasHapus
  49. TRIA MAULIDA AGUSTIAR
    P.IPS A 2013

    Iman sangatlah melekat pada diri manusia sebab iman adalah kepercayaan yang dimiliki setiap manusia. karena iman hidup kita lebih bermakna dan terarah, tanpa adanya keyakina kita akan hidup melawan yang maha kuasan dan tidak takut dengan maha kuasa. iman juga membuat tujuan hidup kita lebih baik dan sangat terarah dengan baik. maka setiap mahkluk di dunia ini mempunyai keyakinan yang berbeda-beda. kecerdasan otak juga sangat berhubungan dengan iman karena dengan otak yang baik dan berpikir jenih kita dapat mendirikan keyakinan dengan kokoh dan kuat.

    1. Kenapa manusia mempunyai iman tetapi perilakukunya tidak mencerminkan imannya??
    2. Mengapa orang yang memiliki kecerdasan tapi malah menjadi musuh bagi manusia lain??

    BalasHapus
  50. SITI MARIA ULPAH/4915131401/P.IPS A 2013
    Well… Agak merinding juga ketika membacanya. Ketika orang yang beriman tidak merasa sia-sia hidupnya, ketika sendiri sekalipun ia masih berpikiran positif, ia masih mempunyai Tuhan yang selalu bersamanya. Ketika keadaan yang terjadi sudah diluar dugaan manusia, ketika manusia di ambang frustasi, orang beriman tetap berpikiran positif dan meyakinkan dirinya bahwa pertolongan Allah akan datang. Manusia beriman tidak pernah merasa tersesat dijalan buntu, bagaimana agar kita menjadi salah satu bagian dari manusia beriman itu? Manusia harus memiliki rasa percaya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jika sudah dikhianati? Apa masih mau percaya? Kan sudah dikhianati…. Tapi katanya orang beriman. Perbuatan baik yang ikhlas dilakukan memang akan membuat hati luar biasa senangnya, ada kepuasan batin tersendiri yang dirasakan ketika kita menolong orang dengan ikhlas. Kepuasan batin itu yang akan membuat kita semakin giat untuk berbuat baik lagi dan lagi.
    Pertanyaan:
    1. Sebagai manusia yang masih mempunyai hawa nafsu, seandainya kita sudah berbuat baik tetapi dikhianati, apa masih mau berbuat baik? Tentulah hati sudah hancur, kita bukan Tuhan yang sempurna, bagaimana cara mengatasinya?
    2. Bagaimana cara menjadi orang yang beriman yang berpasrah diri pada Tuhan dan tetap berpikiran positif? sedangkan hidup terkadang banyak sekali cobaannya. Karena tak dapat dipungkiri sebagai manusia kita sering mengeluh akan hidup ini
    3. Apakah baik juga jika hidup ini selalu berpikiran positif? Bukankan harus seimbang. Kalau terus menerus berpikiran posistif, lama-kelamaan penjahat sekalipun dimata kita akan terlihat baik. Bagaimana pendapat Anda tentang hal itu?

    BalasHapus
  51. Anzani Mutiara
    4915131398
    P.IPS A 2013

    Setelah saya membaca tulisan bapak ini, saya setuju bahwa iman dan berbuat baik itu tidak dapat dipisahkan. Tingkat keimanan seseorang tidak dapat diketahui hanya dengan menebak, namun keimanannya dapat tercermin dalam perbuatan sehari harinya. Perbuatan yang shaleh merupakan cerminan dari iman yang baik. Tentu saja setiap manusia dapat meningkatkan imannya melalui kegiatan rohaninya. Dengan iman maka akan menjadikan hidup kita lebih bersabar dan ikhlas dalam menjalani setiap persoalan hidup. Iman pulalah yang akan menjadikan otak kita selalu berfikir hal-hal yang positif, dengan pikiran yang selalu positif maka akan menjadikan tubuh kita sehat.

    1. Bagaiamana cara mendidik anak agar terbiasa untuk melakukan kegiatan religious ?
    2. Apakah dengan berbuat baik maka sudah dapat dikatakan bahwa ia beriman ?
    3. Apakah keimanan selalu membuat hidup seseorang merasa bahagia ?

    BalasHapus
  52. Nama : Vivich Husnul Khotimah
    NIM : 4915131387
    Jurusan : Pendidikan IPS
    Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

    Iman ialah percaya, percaya bahwa Allah itu ada. Selalu ada dimana saja kita berada dan hanya kepadanya lah kita memohon dan meminta perlindungan serta mengadu atas semua perkara kehidupan di dunia. Percaya adalah awal dari semua perbuatan, mengapa demikian, karena dengan kita percaya bahwa Allah itu ada maka kita akan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan segala larangan-Nya. Contohnya saja dalam kita melakukan ibadah shalat, kita melakukan shalat karena kita percaya Allah itu ada dan kita percaya bahwa akan ada kehidupan setelah kehidupan di dunia yaitu akhirat dan kita percaya bahwa pahala dan dosa itu berlaku, maka kita melaksanakan shalat. Dengan kita mempunyai iman terlebih keimanan kita itu kuat kita akan merasa mudah untuk menjalani kehidupan dengan rasa positif yang tinggi. Keimanan itu dapat tumbuh seiring dengan kita selalu bersyukur kepada Allah dan segala ciptaan dan kebesarannya. Dengan kita percaya kita akan berfikir positif sehingga kita dapat melakukan segala perbuatan yang baik. Percaya dan berfikir positif adalah hal yang tidak terpisahkan. Itu adalah kunci sukses kita untuk menjalankan kehidupan. Tetapi yang kita sering alami dalam kehidupan adalah sulitnya membangun rasa positif serta kepercayaan itu.

    1. Apa yang dimaksud dengan “Melejitkan kemampuan otak untuk melakukan gerakan quantum” ?
    2. Bagaimana hubungan antara perbuatan baik dengan kecerdasan, sehingga segala perbuatan baik yang kita lakukan mempengaruhi perkembangan otak manusia?
    3. Mengapa otak manusia bisa berkembang hanya dengan hal-hal yang positif? Dan apakah dengan perbuatan negatif otak manusia tidak berkembang, mengapa demikian?

    BalasHapus
  53. Nama : Cendy Juliana Dewi
    NIM : 4915122528
    P.IPS A 2012

    Assalamualaikum, wr.wb
    Setelah saya membaca tulisan bapak diatas bahwa Keimanan kita sebagai manusia kepada Tuhan sangatlah penting. Saya sangat bersyukur sekali telah dilahirkan dari orang tua yang memiliki agama dan sebuah kepercayaan kepada Tuhan. Sedari awal saya diperkenalkan oleh agama saya dimana didalamnya terdapat rukun iman yang diantara adalah “iman kepada Allah” dan hal itulah yang sangat mendasar dan terpenting karena keimananlah yang menguatkan kita, bahwa Tuhan itu ada meskipun kita tak dapat melihat-Nya. Keimanan lah yang membuat kita percaya bahwa Tuhan akan selalu ada untuk kita bahkan disaat tersulit yang kita alami. meskipun terkadang apa yang kita harapkan belum dikabulkanNya dan apa yang DIA berikan tidak sesuai dengan yang kita mau , namun dengan Keimanan itulah yang membuat kita harus selalu berpikir positif dan mensyukuri apa yang ia berikan kepada kita karena Tuhan jauh lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Selain itu Keimananlah yang selalu menguatakan kita dikala situasi terdesak dan kerpuruk dalam hidup kita juga membuat kita merasa bahwa makna tertinggi dalam hidup adalah berbuat kebaikan secara ikhlas. sehingga bisa dikatakan jika keimanan akan mendorong kita untuk berbuat baik dan secara tidak langsung itu akan mempengaruhi , melejitkan dan memekarkan banyak bagian pada otak yang sangat membantu kita menjadi manusia yang lebih manusiawi.


    Dari tulisan bapak ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan, diantaranya :
    1.Judul tulisan bapak “ Kecerdasan , keimanan dan Perbuatan Baik” apakah ketiga hal tersebut berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi dalam kehidupan kita sebagai manusia ?

    2.Ketika kita sebagai manusia biasa mengalami penurunan keimanan , dan dihadapkan pada situasi kerentanan dan keterbatasan dalam perjalanan hidup . Hal apa yang seharusnya kita lakukan untuk bangkit dari kondisi tersebut ?

    3.Apa yang menyebabkan Keimanan bisa berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh, menyehatkan dan menyegarkan otak bagi manusia ?

    terima kasih

    BalasHapus
  54. Iman dan perbuatan baik sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Orang yang beriman pastinya memiliki otak yang cerdas. mereka memanfaatkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Dimana yang mereka percaya bahwa jika berbuat baik bisa mendapatkan pahala dan hati mereka merasa terpuaskan dengan berbuat baik.
    -Seperti yang pak Nusa tulis diatas, "orang yang tidak percaya pada Tuhan, pasti dia memiliki kepercayaan yang lain. Minimal ia percaya bahwa ia tidak percaya." apakah itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan spiritual?
    -bagaimana dengan orang yang percaya pada sesuatu tidak baik?
    -ada orang beriman yang tidak melakukan perbuatan baik dan ada orang yang melakukan perbuatan baik tetapi tidak beriman. bagaimana menurut pak Nusa? dan bagaimana cara agar memperbaiki hal seperti itu?

    BalasHapus
  55. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh,

    Nur muhammad 4915137158 p.ips b 2013

    Iman, dikatakan demikian menyangkut seberapa baiknya manusia menjaga hubungan vertikalnya dengan sang pencipta. Hadirnya sebuah dialog batin mengenai mana yang benar dan mana yang salah didalangi oleh iman manusia itu sendiri. Iman bisa menjadi sebuah bomerang, keimanan seseorang bisa berubah menjadi ekstrim, apabila tidak diimbagi dengan ilmu. sebut saja, bahwa semakin tinggi iman seseorang, hendaklah ia semakin memperbanyak makanan otaknya. Seorang pengkhayal ulung butuh banyak usaha untuk mewujudkan khayalannya, seorang yang beriman butuh ilmu logis untuk mengasah kemampuan batinnya untuk menunjukkan betapa cintanya ia terhadap tuhannya. Ilmu yang tinggi, otak yang cemerlang dengan pikiran yang logis, butuh iman yang kuat agar tidak terpental oleh daya otaknya sendiri, , jalan sendiri-sendiri.
    Pertanyaan :
    1. Saya harap iman dalam diri manusia selalu membawa kebenaran, tetapi apa jadinya apabila iman seseorang tidak diimbangi dengan otak?
    2. Sampai kapan iman akan selau membawa pada kebaikan?
    3. Apa jadinya jika iman dan otak terpisah?

    BalasHapus
  56. Nama : Teguh Aji Putra
    Prodi : P.IPS B 2013
    NIM : 4915133436

    Memang benar jika iman dapat membuat hidup seseorang menjadi lebih tegar dan kuat dalam menjalani kehidupan. Iman pun dapat membuat seseorang tidak terpengaruh terhadap godaan yang dapat membuat manusia tergoda untuk hal-hal yang terlarang menurut agama. otak manusia memang dipengaruhi oleh perilaku manusia itu sendiri. Otak sangat mempengaruhi keimanan tiap manusia. Iman berasal dari hati begitu pula denga kepercayaan tiap masing-masing individu.

    1. Mengapa manusia banyak yang beragama tetapi tidak yakin terhadap agama keyakinannya sehingga ada orang yang berpindah-pindah keimanan atau agama ?
    2. Bagaimana seseorang bisa meyakini kalau keimanannya sudah kuat ?
    3. Mengapa banyak manusia yang tidak memiliki iman atau keyakinan ( atheis ) ?

    BalasHapus
  57. Pada dasarnya iman dan kebaikan tidak pernah bisa terlepas dan terpisah diantara keduanya. iman itu merupakan sebuah kepercayaan yang wajib dimiliki setiap umat beragama. bagaiman cara kita menerapkan iman itu kepada tuhan, jika kita tidak memiliki kepercayaan terhadap tuhan. apa lagi dizaman moderen ini banyak manusia yang telah melupakan iman dan tidak mempercayai adanya tuhan. jika kita memiliki iman yangt kuat kita akan tidak mudah untuk dipengaruhi oleh orang-orang yang akan menjerumuskan kita kearah yang negativ.

    pertanyaan!
    1.bagaimanacara kita untuk mempertahan iman yang ada didirki kita agar tidak terpengaruhi zaman?
    2.Apakah yang paling penting untuk dimiliki oleh tiap seseorang, keimanan atau otak ?
    3.mengapa keimanan dan kecerdasan otak itu sangat penting untuk seorang individu?

    BalasHapus
  58. Pada dasarnya iman dan kebaikan tidak pernah bisa terlepas dan terpisah diantara keduanya. iman itu merupakan sebuah kepercayaan yang wajib dimiliki setiap umat beragama. bagaiman cara kita menerapkan iman itu kepada tuhan, jika kita tidak memiliki kepercayaan terhadap tuhan. apa lagi dizaman moderen ini banyak manusia yang telah melupakan iman dan tidak mempercayai adanya tuhan. jika kita memiliki iman yangt kuat kita akan tidak mudah untuk dipengaruhi oleh orang-orang yang akan menjerumuskan kita kearah yang negativ.

    pertanyaan!
    1.bagaimanacara kita untuk mempertahan iman yang ada didirki kita agar tidak terpengaruhi zaman?
    2.Apakah yang paling penting untuk dimiliki oleh tiap seseorang, keimanan atau otak ?
    3.mengapa keimanan dan kecerdasan otak itu sangat penting untuk seorang individu?

    BalasHapus
  59. nama: hamdan yusra
    kelass: P.IPS B 2013
    NIM,: 4915133419

    Komentar
    hakikat dari sebuah iman adalah Iman adalah keyakinan yang menghujam dalam hati, kokoh penuh keyakinan tanpa dicampuri keraguan sedikitpun.ia percaya tanpa keraguan,kegelisahan. selain itu iman menguatkan kita di saat kita lemah, di saat lemah inilah guna dari sebuah keimanan. semakin kuat iman maka semakin kuat lah rohani dia, semakin tangguh dalam menjalani hidup ini. iman memberi kepastian di tengah pengharapan dan memberikan pemikiran positif di tengah kegundahan. iman mengajarkan kita agar tidak menyalahkan melainkan menguatkan jadikan kesalahan sebagai sebuah pembelajaran. karena iman itu menenangkan dan positif maka iman inilah yang membuat iman sebagai obat stress, kita tahu orang gila kenapa dia gila?, karena dia tak percaya pada dunia, dia menganggap dialah yang waras dan yang lain tidak. hilangnya keimanan khususnya dalam hubungan keimanan kepada tuhan membuat kita menjadi manusia yang lemah,rentan.
    perbuatan baik sama dengan iman, perbuatan baik mengajarkan sebuah hal yang positif, bisa di bilang perbuatan baik ini merupakan hasil dari sebuah keimanan seseorang. ya perbuatan baik memang akan memberikan sebuah sensai pun sebaliknya perbuatan buruk. tinggal memilih baik atau buruk?. itu kembali ke kita.

    pertanyaan
    1. mengapa dalam masyarakat sekarang keimanan telah di salah gunakan?, misal mereka yang percaya dan menyembah hal-hal yang tak logis.
    2. bagaimana memperbaiki iman masyarakat sekarang ?
    3. apa yang bisa di lakukan seseorang agar menjadi berperilaku lebih baik dari sebelumnya?
    4. bagaimana dengan orang yang melakukan kejahatan atas nama kebenaran?
    5. apa peran pendidikan dalam membentuk perbuatan baik masyarakat?

    BalasHapus
  60. Nama : Yolla Rachmaan Ismatullah
    Nim : 4915133429
    P. IPS B 2013
    Istilah iman dapat diartikan sebagai suatu keyakinan, kepercayaan, keteguhan hati dll. Dengan iman kita dapat mengontrol perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Iman membuat kita untuk tidak berpikir tidak terpaku dengan logika. Seperti halnya yang dikatakan dalam tulisan ini, bahwa banyak hal yang tidak bisa dipikirkan dengan otak kita secara rasional dan hanya bisa diyakini dengan hati. Percaya dengan hal-hal yang kita anggap benar walaupun belum tentu benar.Seperti mempercayai adanya surga dan neraka. Mereka yang percaya pasti akan berbuat baik selama hidupnya karena ia percaya dan takut akan siksaan neraka. Iman memberikan kekuatan pada diri kita untuk menghadapi ujian/cobaan yang Allah berikan. Kecerdasan emosional itu akan muncul dalam memecahkan suatu permasalahan. Karena hubungan otak dengan hati itu saling mempengaruhi. Otak sebagai pusat pengendali tubuh kita untuk berfikir dan berusaha dan hati sebagai pemotivasi manusia untuk mengadapi tantangan hidup ini.
    1. Bagaimana ketika kita mempercayai suatu hal namun hal itu ditentang dengan orang lain?
    2. Apakah keyakinan/ kepercayaan itu kebenarannya seperti ilmu?
    3. Manakah yang lebih mempengaruhi dalam mengambil keputusan antara otak dengan hati?

    BalasHapus
  61. Nama : Rizky Rachmawati (4915131381)
    Kelas : P.IPS A 20113
    Dalam kehidupan manusia berbuat baik dan menjalankan perintah yang diberikan Tuhan memang wajib untuk kita jalani. Setiap kehidupan manusia berlandasan kepada iman yang telah Allah berikan. Sebagai manusia yang mempunyai kepercayaan terhadap agama masing-masing iman mempunyai pengaruh yang sangat penting untuk selalu mengingat kepada Tuhan. Sungguh menyesal manusia yang tidak mengetahui tentang iman. Tentu kehidupan manusia yang seperti itu yang akan tersesat dan mudah terpengaruh dalam kehidupan yang negatif. Dengan percaya kepada iman,tentu kita akan percaya juga terhadap nikmat Tuhan yang melimpah. Dan Tuhan tentu tidakakan membiarkan hamba-hambanya dalam kesusahan jika hambanya ingat kepada Tuhan.
    Pertanyaan:
    1. Mengapa dalam kehidupan manusia iman sangat diperlukan?apakah sudah terbukti pengaruh iman kepada tumbuhkembang seseorang?
    2. Apa yang diperlukan para penguasa supaya dalam kepemimpinannya selalu ada rasa percaya diri dalam memimpin negara?dan adakah hubungannya dengan percaya kepada iman?
    3. Apa yang menyebabkan seseorang tidak percaya kepada iman?dan apa akibat jika mereka tidak mempercayainya?

    BalasHapus
  62. Nama : Nazia Maulia Amini
    Nim : 4915131373
    P.IPS Reg A 2013
    keimanan dan perbuatan baik tidak bisa dipisahkan, karena dengan keimanan yang baik akan menimbulkan perbuatan yang baik juga. Perbuatan yang bersumber dari keimanan seseorang akan tercipta kebahagian yang tidak bisa dinilai dengan apapun. Perbuatan baik dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, kepada siapapun. bener apa yang dikatan pak nusa diatas. berbuat baik tidak boleh memandang bulu dan pilih pilih orang untuk berbuat baik. lakukanlah walau hanya senyum. karena pada hakikatnya dengan senyum memiliki energi yang sangat besar.
    1. Bagaimana mengajari perbuatan baik kepada anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan?
    2. Apakah ada perbuatan baik yang bersumber tidak pada keimanan?
    3. Bagaimana supaya keimanan kita tetap?

    BalasHapus
  63. Siti Alawiyah
    4915131385
    Saya sangat setuju dengan tulisan bapak karena menurut saya bila kita beriman atau meyakini tentang suatu hal terutama tentang ada Tuhan banyak memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Pertama iman dapat membuat manusia selalu berfikir positif karena mereka yakin bahwa setiap kejadian akan ada hikmah didalamnya dan akan menjadi pelajaran untuk hidup kedepannya. Dengan selalu berfikir positif membuat manusia selalu merasa bahagia dan manusia tidak akan merasakan stress yang dapat menimbulkan penyakit di dalam tubuh manuisa. Iman membuat manusia berani dalam mengambil setiap tindakan karena mereka yakin dengan berusaha dan berdoa pasti akan ada jalan menuju kesuksesan. Iman membuat manusia menjadi manusia yang cerdas karena iman melatih kita untuk fokus dalam menjalankan ibadah. Iman membuat kita menjadi seorang yang senang melakukan perbuatan baik karena mereka yakin bila berbuat atau beramal dengan ikhlas tanpa pamrih mereka akan diberikan tempat yang indah di surga. Dan iman membuat kita lebih banyak bersyukur atas pemberian tuhan kepada kita.

    1. Apakah iman dapat mempengaruhi kecerdesan manusia?
    2. Mengapa ada manusia yang tidak meyakini adanya Tuhan di Dunia ini?
    3. Bagaimana kehidupan manusia yang tidak memiliki iman?

    BalasHapus
  64. Nururrizqi Yasyaaillah
    4915120344
    PIPS Reg 2012

    Manusia sejatinya harus memiliki iman yang kuat, percaya bahwa Allah selalu ada disetiap gerak-geriknya. Tinggal bagaimana diri kita khusnudzhon billah ( berprasangka baik) kepada Allah tentunya dengan bersyukur atas apa yang dimiliki. Pertanyaan yang akan saya ajukan dari tulisan bapak yaitu :
    1. Sampai sejauh mana batas iman seseorang itu dapat di ukur?
    2. Mengapa manusia itu tidak dapat hidup tanpa rasa percaya?
    3. Bagaimana agar kita selalu memperkuat iman yang ada didalam diri kita? 4. Apakah harus menunggu ketika kita dihadapkan pada suatu masalah saja baru kita beriman kepada Allah?
    5. Mengapa keimanan seseorang akan berdampak yang luar biasa terhadap berkembangnya kecerdasan sosial dan spiritual?

    BalasHapus
  65. Nama : Daniel Pranata
    NIM : 4915133407
    P.IPS B 2013

    Kecerdasan iman merupakan kecerdasan yg di miliki oleh tiap manusia. Tapi mungkin sudah sedikit manusia yang memiliki kecerdasan iman tersebut. Sebagai contoh jaman sekarang banyak orang-orang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya sekalipun dia tau hal yang dia lakukan tersebut salah tapi dia akan tetap melanjutkannya. Inilah yang menyebabkan seseorang tersebut sudah tidak memiliki iman yang kuat, lebih memilih menggunakan akal pikirannya. Di satu sisi mungkin orang-orang seperti itu memiliki kecerdasan tapi kecerdasan yg di miliki itu akan percuma saja karena dia sendiri tidak memiliki iman yang kuat dan kurangnya perbuatan baik yang di lakukan.

    Pertanyaan :
    1. Apakah kecerdasan sepenuhnya dapat merubah manusia untuk tidak memiliki iman ?
    2. Bagaimana menurut pak nusa, jika ada orang yg berpura-pura beriman padahal dia melakukan tersebut hanya untuk menutupi perbuatan buruknya saja ?
    3. Dalam tulisan pak nusa yg berjudul Kecerdasan, Iman, dan Perbuatan Baik apakah ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yg saling berkaitan ? Lalu bagaimana jika salah satu dari komponen tersebut tidak berfungsi ?

    BalasHapus
  66. Ajeng Nur Aryani
    4915131416
    P.IPS A
    Iman memang menjadi bekal untuk kehidupa kita, tetapi sagat disayangkan manusia sekrang imanya sudah mulai layu. Contohnya anak muda jaman sekrang yang senang sekali dengan hal-hal yang negatif ketimbang dengan hal-hal yang positifnya. Sebagai manusia kita sebenarnya tidak usah muna dalam menjalankan iman kita, ada saatnya kita mulai jenu dan putus asa. Memang iman dapat menuntun kita kejalan yang benar tetapi tergantung dengan hidup dan sifat kita masing-masing. jadilah orng yang ebriman dan menguntugkan diri sendiri dan janganlah menggunakan iman yang semena-mena, perbaikilah diri kita dari sekrang dan untuk masa depan kelak nanti.

    Pertanyaan :
    1. Mengapa iman menjadi peran penting bagi kehidupan manusia ? dan apa dasarnya iman itu ?
    2. Apakah anak jalanan (PUNK) mempunyai iman ?
    3. Apakah mempunyai iman saja dapat memperindah susana hati kita ?

    BalasHapus
  67. WINDI MELANDIN
    4915131379
    P.IPS A 2013
    Iman adalah percaya, yakin atau meyakini, Membenarkan dan meyakini dengan hati. Rendahnya tingkat keimanan dapat menyebabkan tidak tau malu, moral yang rendah, dan tidak dapat mensyukuri atas segala hal yang terjadi. Tingkat keimanan seseorang adalah seberapa dekat ia dengan tuhannya, jika seseorang memiliki tingkat keimanan yang rendah berarti dia tidak dekat dengan tuhannya atau bisa saja disebut tidak mau mencoba mendekatkan diri.
    1. Apakah ada alat untuk mengukur keimanan seseorang?
    2. Apa saja yang dibutuhkan untuk meningkatkan keimanan?
    3. Apakah mudah untuk meningkatkan keimanan?

    BalasHapus
  68. Nama : Ari Setiya Dewi
    Kelas : P.IPS REG B 2013
    NIM : 4915133398
    Benar apa yang dikatakan pak nusa pada tulisan di paragraf yang bawah atau yang terakhir bahwasannya iman dan perbuatan baik itu sangat penting bagi metabolisme kemanusiaan kita tanpa adanya iman kita tidak akan pernah tahu yang namanya percaya kepada Allah SWT dan yang paling penting tanpa adanya iman kita tidak akan bisa percaya kepada siapa saja , iman membuat kita bisa memeberikan kepercayaan kepada siapa saja dengan mudah tanpa mungkin tahu dia akan menjahati kita atau tidak. Kebaikan membuat kita bisa dengan mudah tidak membuat kita suudzon kepada orang lain, kita berbuat baik kepada siapa saja tanpa memiliki sifat tersebut kita tidak akan tahu nagaimana cara berbut baik kepada siapa saja. Iman dan kebaikan harus sejajar tanpa kesejajaran tersebut kita tidak akan bisa melalui segalanya dengan baik. Dengan iman dan kebaikan kita bisa menjadi manusia yang baik sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai jalannya tanpa sesuatu yang tidak baik menjalaninya.

    pertanyaan :
    1.apakah makna dari iman itu sendiri?
    2. bagaimana jika kita tidak mmiliki iman ?
    3. bagaimana akibat jika kita tdak memiliki ataupun sering berganti-ganti kepercayaan?

    BalasHapus
  69. Lucy Santa Katarina (P. IPS A 2013)

    Iman membimbing manusia untuk hidup penuh disiplin dan fokus. Iman dan perbuatan baik juga memekarkan, melejitkan, dan menumbuhkan banyak bagian otak yang akan sangat membantu kita untuk menjadi manusia yang manusiawi. Semua itu tidak lepas dari rasa percaya diri kita terhadap diri kita sendiri. Sebab iman harus diujudnyatakan dalam ritual ibadah yang dilakukan secara terus menerus dan penuh penghayatan karena rasa percaya atau iman pada Tuhan membuat manusia bebas secara positif, dan itu memengaruhi fikirannya secara bermakna.
    pertanyaan :
    1. Bagaimana dengan manusia yang tidak memiliki agama/kepercayaan, apakah dia mempunyai iman? apakah iman yang dimilikinya baik?
    2. Bagaimana bisa kita mempercayai suatu hal yang tidak logis/tidak masuk akal?
    3. Apakah ada iman yang baik menghasilkan perbuatan yang buruk?

    BalasHapus
  70. Irma Lutfiana (4915131378) P.IPS A 2013

    Iman dan berbuat baik akan menyehatkan. Bukan hanya itu, ketika kita beriman dan berbuat baik pun bisa menjadikan otak selalu berfikir positif. Ketika sedang mendapat suatu musibah alangkah lebih baik jika kita mengahadapinya dengan ikhlas, karena di balik ujian ataupun cobaan itu pasti ada hikmahnya. Dengan selalu berdoa dan berikhtiar maka akan menjadikan kita lebih dekat dengan Tuhan, percaya bahwa apa yang Allah kehendaki pasti itulah yang terbaik. Pada hakikatnya memang manusia tidak lepas dari rasa percaya. Karena ketika kita menanamkan rasa percaya atau iman kepada Tuhan maka kita akan lebih berhati-hati untuk melakukan sesuatu
    1. Apa yang menyebabkan seseorang tidak memiliki iman sehingga ia tidak percaya akan adanya Tuhan?
    2. Bagaimana jika kita terlalu percaya pada seseorang?
    3. Apakah kita dapat mempercayai seseorang kembali, ketika ia melakukan kesalahan?

    BalasHapus
  71. Nama : Ayatusyifa Wulandari
    Kelas : P. IPS A 2013
    Menurut saya, mengenai tulisan bapak yang berjudul KECERDASAN, IMAN DAN PERBUATAN BAIK (2) sungguh menggambarkan dan menjelaskan bagaimana seharusnya kita, mengapa kita harus berbuat sedemikian rupa, karena kunci kesuksesan seorang yang hebat adalah memang iman dan perbuatan baik. Suksesnya orang hebat tak pernah diukur dari seberapa materi yang akan ia dapatkan dari hasil kerjanya tapi apa yang telah ia hasilkan dari kerjanya sehingga berbuah kebahagiaan. Tetapi kadang kala iman seorang yang beriman pun bisa luntur perlahan lahan entah karena keyakinan dalam hatinya yang memang tak sekuat baja atau karena baja itulah yang terlalu kuat menghantam hatinya. Keimanan seseorang bisa terlihat dari perbuatan baik yang seseorang lakukan, tapi apakah perbuatan baik seseorang sudah menjelaskan bahwa seorang itu beriman ? bagaimana ilmu menjelaskan mengenai keterkaitan antara hati dan pikiran dalam bertindak sampai akhirnya bisa meyakini sesuatu ? apakah iman ( keyakinan ) selamanya bersifat statis ? iman memang tak selalu mengenai kepercayaan, karena jika hanya berlandaskan keperrcayaan maka hasilnya tak akan sempurna. Iman sesungguhnya memiliki makna meyakini dalam hati, melakukan dengan perbuatan, dan lafalkan dengan lisan. Bagaimana filsafat ilmu menjelaskan jika iman hanya dilakukan dengan keyakinan ? bisakah iman seseorang itu di teliti ? karena iman juga memiliki banyak tanda tanya walaupun sifatnya sangat privasi dan sensitif tetapi keimanan harus ditegakkan. Karena kita bisa menilai bagaimana jika negara tak memiliki masyarakat begitu juga jika manusia tak memiliki iman dan akhlak yang mulia.

    BalasHapus
  72. Apri triwibowo
    p.ips b 2013B
    4915133396

    Iman adalah percaya. Percaya berarti meyerahkan seluruh pikiran dan jiwa kita terhadap apa yang kita percayai. Hanya dengan sebuah keimanan dunia ini berubah. Kekuatan iman sangat kuat lebih kuat dari baja. Seperti pada tulisan diatas bahwa Iman bisa memberi kita kekuatan luar biasa menghadapi situasi batas seperti ini. Iman memberi celah harapan bagi manusia, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
    Denagan iman membuat pikiran tetap positif, tetap membuka celah bagi fikiran bahwa harapan tidak pernah sepenuhnya padam, bukan saja meningkatkan imunitas tubuh, juga menyehatkan dan meyegarkan otak. Karena otak bukan sekadar kumpulan sinaps atau syaraf. Otak adalah energi yang luar biasa. Otak bisa lakukan gerakan quantum, menjangkau yang tak terduga. Dalam hal ini menujukan bahwa ada keterkitan ilmu yang menujukan baguan dari filsafat ilmu yaitu aksiologi.

    Pertanyaan :
    1. Bagaiman dengan orang- orang yang berpaham atheism ? apakah mereka dapat dikatakan bahwa mereka itu tidak hidup ?
    2. Saya kurang paham dengan gerakan quantum pada otak, apa maksud dari gerakan tersebut ?
    3. Bagaimana jika seseorang itu mempunyai keiimanan yang salah ?
    4. Penelitian apa yang digunakan pada tulisan ini ?

    BalasHapus
  73. Assalamualaikum..
    menurut saya setiap manusia yang dilahirkan pasti memiliki keyakinan, walaupun keyakinan itu berbeda-beda. Percaya bahwa Tuhan itu ada dan itu merupakan titik utama dalam menjalani kehidupan, dari cerita tentang jatuhnya pesawat malaysia kita bisa menyimpulkan bahwa disetiap peristiwa di dalam kehidupan ini pasti hikmah yang bisa ambil dan pelajaran kita untuk dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, semua kehidupan ini akan kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan yang bisa membantu kita adalah iman dan kebaikan.

    pertanyaan
    1. Apa hubungan iman dan kebaikan?
    2. Bagaimana dengan mereka yang ateis yang menuhankan ilmu pengetahuan?
    3. Apa yang sebaiknya kita lakukan jika kita berada diposisi keluarga korban pesawat malaysia, jika pesawat itu tidak pernah berhasil ditemukan?

    BalasHapus
  74. Nama: Nur Anisa Atmaja
    NIM: 4915131378
    P.IPS A 2013

    Menurut saya, keimanan seseorang itu dapat menjadikan diri seseorang bertingkah laku penuh dengan kehati-hatian. Kehati-hatian yang saya maksud ialah menjadikan seseorang akan bertindak baik. Baik secara rasional atas keyakinannya. Otaknya akan dipenuhi dengan fikiran yang baik-baik, akan dengan mudah menghindari hal-hal negatif yang dapat merusaknya. Itulah cara fikir orang yang taat dengan keimanannya. Cara kerja otak yang benar-benar mendetail memang banyak orang yang kurang memahaminya. Namun banyak orang yang merasakan banyak bukti yang terjadi bahwa ketaatan iman terhadap Tuhan ataupun keyakinan agamanya menjanjikan kebahagiaan hidupnya. Contohnya saja ketika kita sedang mempunyai masalah. Dengan kita berdoa dan tidak berpikiran buruk. Maka hati dan pikiran kita akan jauh lebih tenang.

    1. Jika ada seseorang yang tekun beribadah tetapi ketika ia mendapat masalah ia selalu menjadi orang yang pesimis. Apakah ia masih dikatakan seseorang yang beriman?
    2. Bagaimana jika ada seseorang yang sangat beriman kepada Tuhannya, tetapi tiba-tiba ia khilaf berbuat dosa. Apakah itu akan mempengaruhi psikisnya?
    3. Apakah mungkin seseorang yang taat akan keimanan terhadap Tuhannya, akan membuatnya menjadi orang yang hebat dalam bersosialisasi dan dalam bidang keilmuan?

    BalasHapus
  75. Tulisan yang sangat menggugah hati. Para pembaca terutama saya sendiri dibuat sadar bahwa hidup di dunia ini tidak lepas dari keimanan kita terhadap Allah sang pencipta. Kita juga disadarkan bahwa kehidupan yang baik adalah ketika kita dapat menyakini kehendak Allah kepada kita. Apapun yang kita lakukan semata-mata karna Allah, pasti yang kita lakukan itu akan membawa kebaikan untuk kita dan juga orang di sekitar kita. Sangatlah merugi orang-orang yang menolak adanya iman dan tuhan. Karena kehidupannya tidak memiliki tujuan yang pasti dalam hidupnya. Iman dan Tuhan itu memberikan kita kebebasan untuk hidup yang lebih baik.
    1) Banyak sekali orang yang mengaku beriman kepada Allah tetapi dalam kehidupannya tak jarang pula orang tersebut berbuat keji, hina, dan maksiat. Bahkan seorang ulama sekalipun.
    Menurut bapak seperti apa iman yang ada di dalam diri manusia zaman sekarang?
    2) Bagaimana imam yang sesungguhnya? adakah contoh orang yang benar-benar beriman pada zaman sekarang?
    3) Banyak orang-orang yang sudah beriman, taat terhadap perintah Allah, dan juga selalu berbuat baik tetapi kehidupannya tetap sengasara.
    Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

    BalasHapus
  76. Tiara Indah Pertiwi
    4915133425
    P.IPS B 2013

    kecerdasan, iman, dan perbuatan baik saling berkaitan erat karena ketiga nya saling memberi energi positif bagi kehidupan manusia. dengan melatih keimanan kita sejak dini maka akan melatih kita berbuat hal hal yang lebih positif. dengan berikhtiar dan berdoa kita merasa lebih dekat dengan tuhan dan lebih percaya adanya tuhan. keimanan yang kuat serta kekhusukan kita dalam beribadah membuat segalanya akan tidak terasa sia sia dan kita tidak akan pernah merasa kesepian karna adanya ALLAH yang selalu menjaga umatnya. keimanan dan ketaqwaan yang kuat membuat kita selalu menjauhi hal hal negatif karena kita selalu merasa di awasi oleh ALLAH dan karna itu juga kita akan selalu berbuat baik kepada sesama.

    mengapa kadang iman seseorang berubah ubah atau tidak tetap?
    apakah dengan iman yang kuat menjamin seseorang itu baik?
    bagaimana cara lebih meningkatkan iman kita?

    BalasHapus
  77. RISMA ELISA
    P IPS REG B
    4915133403

    IMAN selalu berkaitan dengan berbuat baik dalam perilaku, dua hal ini tidak dapat dipisahkan. Tuhan menjanjikan kepada kita barang siapa yang berbuat baik maka akan mendapatkan balaasan atas kebaikannya entah kebaikan itu berupa sehat jasmani ataupun rohani. pentingnya iman dalam diri seseorang untuk menjadikan kita semua lebih bisa mengerti akan pola berfikir kita yang jernih, rasinonal. dan juga konsisten dalam menentukan suatu keputusan . sungguh sangat disayangkan jikalau iman yang kokoh tidak tertera dalam diri manusia , kemungkinan yang terjadi timbulnya keguncangan jiwa yang akan dihadapinya dalam menghadapi realita kehidupan ini. pertanyaan .
    1. bagaimana cara meningkatkan iman seseorang agar mengerti bahwa sulit untuk menjalani hidup jika tidak adanya pedoman dalam hidupnya ?
    2. mengapa sering kita temui bahwa adanya kebimbangan dalam berbuat baik padahal kita tahu itu adalah sifat yang mulia dan bagaimana iman berperan dalam hal ini ?
    3. terkadang kita sulit membedakan mana yang benar-benar baik dengan yang cukup baik, padahal yang harus kita lakukan adalah yang benar-benar baik.adakah cara untuk memaparkan bagimana permasalahan tersebut bisa membuat kita keliru ? adakah kaitannya dengan keimanan seseorang ?

    terima kasih

    BalasHapus
  78. YULINDA INDAH PRAMESTA
    4915133440
    PIPS B 2013

    Iman yang tidak disertai oleh perbuatan baik adalah iman yang mati. Dan iman yang disertai perbuatan baik adalah iman yang hidup. Iman yang hidup inilah, yang kita peroleh karena kasih karunia Allah, yang dapat menyelamatkan kita dan membuat kita menjadi manusia yang berpikir lebih positif lagi. Bila kita beriman, kita akan menuai banyak manfaatnya. Saya sangat setuju dengan tulisan bapak mengenai beberapa manfaat dari keimanan. Perbuatan baik yang bersumber dari keimanan akan selalu memberikan dampak positif bagi kehidupan.
    Pertanyaan:
    1. Bagaimana dengan orang yang beriman namun seringkali ketika dalam masalah dia tidak dapat berpikir secara jernih?
    2. Adakah dampak negatif seseorang yang selalu terpaku dalam suatu keimanan dan memandang segala masalah secara rohani tanpa melihat realita yang ada?
    3. Bagaimana caranya membangun kecerdasan beriman?

    BalasHapus
  79. NAMA : FANNY FITRIYANI
    NIM : 4915131376
    P.IPS A 2013

    Iman yang benar pasti akan membuat diri kita berfikir hal-hal yang positif dan juga melakukan perbuatan yang positif juga. Orang yang beriman serta mempercayai adanya Allah, maka ia pasti akan senantiasa bersyukur dengan kehidupannya apapun keadaannya. Orang yang selalu berfikir positif tentunya akan selalu bahagia karena ia tidak pernah mengeluhkan hidupnya dan ia selalu bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan pada hidupnya. Orang yang selalu bersyukur dan berbuat baik tentu saja hidupnya sehat selalu, karena orang yang seperti itu cenderung tidak membunyai beban pikiran karena ia melakukan segala sesuatu yang positif dengan hati yang ikhlas. Sebaliknya, orang yang tidak pernah bersyukur hidupnya pasti akan selalu terbebani dan beban pikiran yang menumpuk akan menyebabkan seseorang mengalami stress dan tentu saja stress adalah faktor yang paling besar untuk memicu datangnya segala penyakit. Setiap manusia pasti selalu mendapat cobaan yang berat dan terkadang kita berfikir bahwa kita tidak sanggup untuk melewati cobaan tersebut. Namun, pada dasarnya semua itu kembali lagi pada diri kita masing-masing bagaimana kita menyikapi cobaan tersebut. Orang yang beriman tentu saja iya selalu sabar menghadapi segala cobaan yang Allah berikan, karena melalui cobaan itu kita menjadi sadar bahwa betapa sayangnya Allah kepada kita.
    Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan :
    1. Terkadang kita sering berputus asa ketika kita sedang diberi cobaan oleh Allah, bagaimanakan caranya agar kita dapat sabar ketika menghadapi cobaan tersebut?
    2. Bagaimanakah cara kita untuk menghilangkan fikiran-fikiran yang negatif terhadap kehidupan kita?
    3. Terkadang dalam melakukan segala sesuatu itu dengan tidak ikhlas dan tentu saja segala sesuatu yang tidak dilandasi dengan keikhlasa itu tidak ada manfaatnya, lalu bagaimanakah agar kita selalu ikhlas dalam melakukan atau menerima apapun?

    BalasHapus
  80. Tarmuji
    PIPS B 2013
    4915133414

    Sungguh besar manfaat apabila kita beriman. Karena dengan iman kita tidak pernah merasakan kesepian karena kita yakin bahwa Tuhan selalu menemani kita dikala suka maupun duka. Iman juga mampu merangsang kita untuk berbuat baik. Dari perbuatan baik itulah kita dapat merasakan manfaanya. Contoh dari manfaat dari perbuatan baik adalah kita merasakan bahagia setelah melakukannya. Lalu manfaatnya bagi otak adalah menambah kecerdasan spiritual dan sosial.

    Pertanyaa:
    1. Apa yang dimaksud dengan gerak quantum?
    2. Bagaimana cara untuk kusu dalam beribadah? Karena sulit untuk melakukannya.
    3. Mengapa pada saat kita berbuat baik ada yg tidak suka? Apakah itu sudah menjadi kodrat manusia atau memang mereka tidak mampu melakukannya?
    3

    BalasHapus
  81. Nurul Ramadhita P. W
    4915133415
    P. IPS B 2013
    Tulisan ini menunjukkan betapa besarnya kekuatan iman dan betapa banyak dampak positif dari melakukan perbuatan baik. Namun dari segi porsinya, lebih banyak penjelasan mengenai kekuatan iman jika dibandingkan dengan penjelasan mengenai perbuatan baik itu sendiri, seharusnya bisa lebih seimbang supaya kita dapat benar-benar memahami makna yang ingin disampaikan. Namun yang ingin saya tanyakan disini ialah apakah ilmu dapat mempengaruhi hati dan pikiran seseorang untuk dapat memiliki keimanan yang kuat dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik? Mengapa demikian? Lalu mengapa kecerdasan yang dimiliki seseorang belum menjamin kalau iman yang ia miliki sebaik kecerdasan yang ia miliki? Apakah seseorang yang memiliki iman yang tinggi sudah pasti akan melakukan perbuatan baik? Namun kita ketahui sendiri bahwa orang-orang yang kita anggap memiliki iman yang baik ternyata melakukan hal-hal diluar cakupan iman, seperti kasus korupsi yang dilakukan oleh kementerian agama dalam proyek pencetakan Al-Qur'an, hal ini sungguh diluar dugaan kita semua.

    BalasHapus
  82. Firman Surahman
    P.IPS B 2013

    Perbuatan baik yang ikhlas muncul atas dasar kekuatan iman yang dimiliki. Orang yang memiliki iman yang cukup baik dan kuat maka akan dengan mudah melakukan perbuatan-perbuatan baik. Iman di ibaratkan sebuat tiang dalam pondasi rumah, jika tiang-tiang itu kokoh maka rumah itu akan melindungi segenap orang yang tinggal didalamnya, jika tiang-tiang itu rapuh ? Maka celakalah orang-orang yang ada didalamnya. Begitu juga manusia, jika iman seseorang kokoh maka dia dapat melindungi dirinya bahkan orang lain dari jalur kemaksiatan namun jika sebaliknya ? Maka orang itu niscaya akan bobrok sampai ke mental dan moralnya. Dalam tulisan Kecerdasan, Iman dan Perbuatan Baik 2 ini adalah implementasi dari teori-teori yang bapak sampaikan dari para ahli pada tulisan yang pertama. Sehingga teori-teori itu tidak sekedar dari pemikiran yang rasional saja namun juga empiris. Namun ketika kita hidup di zaman yang seperti sekarang ini,bagaimana orang itu disebut beriman ? Apakah hanya melulu malakukan ibadah ? Dan bagaimana dengan orang-orang yang menganut paham ateis atau tidak memiliki keyakinan beragama tapi ia suka melakukan hal yang baik dan bijak ? Seperti apa kita menyikapi orang-orang yang menentang keyakinan kita ? Sehingga perbuatan baik kita dapat diterima dengan rasa toleransi yang tinggi.

    BalasHapus
  83. Iman adalah pedoman bagi setiap manusia, iman mampu memberikan hal yang positif jika kita memang sungguh percaya. ketika kita merasa sendiri imanlah yang membuat kita merasakan adanya kekuatan yang menenangkan jiwa. ketika manusia memiliki keimanan yang sungguh luar biasa tentu dia akan selalu merasa bahwa ada Tuhan ada didekatnya, tidak ada lagi rasa ketakutan pada diri manusia. iman mampu mempengaruhi stimulus tubuh kita. iman juga bisa menjadi batasan kita berbuat sesuatu, karena iman mengajarkan kita berbuat yang Tuhan perintahkan dan melarang berbuat yang Tuhan sendiri larang. maka hal ini memberikan kita kecerdasan yang baik, karena kita tidak melakukan suatu hal dengan tekanan yang mampu memberikan rasa stres. iman mampu membuat kita hidup merasa tenang selalu mensukuri apapun yang terjadi dalam hidupnya dan apa yang dia dapatkan meski apa yang dia dapatkan terkadang memang sesuatu yang tidak diinginkannya.
    pertanyaan :
    1. bagaimana dengan seseorang yang tidak memiliki keimanan , apakah hidupnya selalu dihantui dengan ketakutan karena merasa hidupnya sendiri ?
    2. apakah sama pengaruhnya terhadap otak manusia ketika seseorang yang sama sama mempunyai keimanan namun dengan iman yang berbeda, misal satu iman kepada tuhan dan satunya lagi iman kepada makhluk lain ?
    3. ketika keimanan mampu memberikan kecerdasan akal yang baik kepada seseorang, lalu bagaimana dengan para ustad yang dipercayai mempunyai keimanan justru berbuat hal yang sangat tidak manusiawi ? apa yang salah pada diri si ustad ini ?

    BalasHapus
  84. Nama : Dinta Fajryenti
    Nim : 4915131386
    P IPS REG A 2013

    saya sangat tertarik dengan tulisan bapak yang ini, karena iman memang mempengaruhi aktivitas kita sehari hari. jika mengerjakan atau melakukan pekerjaan kita berfikir secara positif, apapun resiko yang dihadapi saat bekerja kita pasti akan menerimanya dengan ikhlas karena mungkin itu yang terbaik untuk kita saat ini.

    Pertanyaan :
    1. bagaimana iman mengendalikan otak manusia ?

    BalasHapus
  85. Siti Amellia Rachmah (4915133442)
    Pendidikan IPS B 2013

    Iman merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan yang ada pada hati kita. Iman dapat berfungsi sebagai tameng dalam diri kita. Sebuah tameng yang dapat mencegah diri kita dalam melakukan perbuatan maksiat dan sebagai sesuatu yang dapat memperkuat diri kita dari segala cobaan yang selalu datang. Orang yang beriman tidak akan mudah putus asa dan galau apabila ditimpa suatu musibah atau cobaan. Sebab orang yang beriman selalu meyakini bahwa Allah selalu bersama kita, walau dalam keadaan suka maupun duka. Iman juga membuat hidup kita selalu bermakna dengan berbuat kebaikan. Orang yang beriman akan senantiasa berbuat baik dengan ikhlas, tidak peduli di mana, kapan dan bagaimanapun keadaannya. Jika keimanan dikaitkan dengan filsafat, apakah keimanan itu yang mempengaruhi filsafat atau berfilsafat akan mempengaruhi keimanan? Keimanan akan menghasilkan suatu perbuatan baik. Jika seseorang tidak beriman, bagaimanakah keterkaitan akan perbuatan baik dalam dirinya? Apakah masih ada secuil perbuatan baik dalam dirinya?

    BalasHapus
  86. INTAN BAHRIANI KHAER
    PIPS A 2013
    4915131391

    Saya setuju bahwa iman dan perbuatan baik menjadi energi utama untuk kecerdasan otak kita. Tetapi kebanyakan orang tidak menerapkan hal tersebut. Mereka tidak menyeimbangkan kegiatan sosial dan spiritual. Ada orang yang benar-benar gemar beribadah namun menjauh dari kegiatan sosial karena takut terbawa dengan hal-hal yang bersifat negatif namun ada pula yang aktif dalam kegiatan sosial tetapi lupa akan kepentingan spiritualitas. Banyak manusia cerdas yang tidak memanfaatkan kecerdasannya, mungkin mereka kurang bersyukur sehingga membuat mereka jauh dari keberadaan Tuhan. Kebaikan harus ditanamkan sejak dini, namun kebanyakan orang salah menangkap maksud ini. Orangtua sering berkata tidak jujur kepada anaknya yang belum mengerti apa-apa, tetapi ketika sudah besar anak itu mengetahui bahwa dahulu orangtuanya berbohong. Walau banyak yang bilang berbohong demi kebaikan tidak masalah, tetapi ini bukanlah kebaikan. Ini adalah awal dari kebohongan. Bukankah kebohongan merusak iman? Berarti banyak manusia yang berbohong demi kebaikan itu imannya rusak? Bagaimana dengan isi otaknya?

    Pertanyaan:
    1. Apakah ada cara untuk mempertebal iman selain dengan berbuat baik?
    2. Benarkah ketika seseorang tidak percaya akan sesuatu itu disebut tidak beriman?
    3. Apakah ada ilmu yang mampu menjelaskan kebenaran dari iman dan berbuat baik mempengaruhi kecerdasan manusia?

    BalasHapus
  87. Nama : Rina Listiawati
    NIM : 4915131410
    Kelas : P.IPS A2013

    Dengan keimananan seseorang akan berfikir diluar batas pemikiran orang-orang awam. Orang-orang yang beriman akan mempercayai sesuatu hal walaupun itu sangat mustahil terjadi, bisa saja terjadi, karena mereka meyakini tak ada hal yang tak bisa dilakukan oleh Sang Maha Pencipta. Mereka percaya akan Kekuasaan Tuhan, meyakini dengan segenap hati bahwa semua yang terjadi pastilah mengandung hikmah yang dapat dipetik dan menjadi pelajaran bagi mereka. Sesakit dan sesulit apapun itu ujiaannya, mereka meyakini semuanya akan berakhir indah pada waktunya, bermuara pada hal yang manis. Berbuat baik merupakan suatu keharusan, mereka beranggapan hidup adalah bagaimana caranya agar bisa bermanfaat. Iman dan perbuatan baik sangat berhubungan erat, orang yang beriman sudah pasti akan selalu berbuat baik agar bisa bermanfaat dan memberi kebaikan. Iman dan perbuatan baik mampu mengembangkan dan menumbuhkan banyak bagian otak. Karena itulah, iman dan perbuatan baik alangkah baiknya dirasakan, dihayati, dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Biasakan diri untuk selalu berbuat baik dari hal yang kecil. Seseorang yang beriman akan merasa bahwa hidupnya bermakna dan selalu bersyukur atas semua nikmat yang telah diberi.
    Pertanyaan:
    1. Bagaimana cara mempertebal keimanan selain dengan beribadah dan berbuat baik?
    2. Iman itu terkadang naik dan terkadang turun, bagaimana cara membuat iman setidaknya tetap konsisten dalam satu titik agar kerja otak tidak terganggu dan selalu berkembang?
    3. Bagaimana agar keimanan itu mudah dipahami dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari?

    BalasHapus
  88. Adinda
    4915131389
    P.IPS A 2013

    Dari tulisan bapak yang berjudul Kecerdasan, Iman dan Perbuatan Baik jilid dua saya menyimpulkan bahwa iman merupakan hal yang abstrak dan tidak mempunyai wujud. Karena hal itu hanya dapat kita rasakan jika kita memiliki sikap percaya, dan meyakininya. Percaya merupakan kuncinya. Saya pernah berspekulasi bahwa tidak ada manusia yang dapat di percaya namun saya tidak tahu ini pernyataan yang benar atau tidak. Saya hanya percaya dengan tuhan, karena saya yakin tuhan tidak akan mengkhiati hambanya. Dia yang maha kuasa maha segala-Nya tidak pernah membutuhkan apapun dari umatnya, karena itulah menimbulkan rasa kepercayaan saya pada alloh sebagai tuhan saya. Dari tulisan bapak juga saya menyadari bahwa memiliki kepercayaan pada orang lain itu sangat penting. Manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang-orang disekitarnya untuk menjalani hidupnya di dunia ini, tidak mungkin manusia dapat bertahan hidup sendiri. Tetapi terkadang hidup tidak selalu berjalan mulus, kita pasti memiliki masalah dalam hidup, disaat tidak ada lagi manusia yang dapat di percaya. Seseorang yang memiliki iman yang baik pasti tidak akan merasa sendirian, sehingga tidak mengalami stres jika dihadapi masalah bahkan musibah yang berat. Sesuai dengan tulisan bapak yaitu Orang beriman memang selalu mampu lampui keterbatasan kemanusiaannya. Dengan itu orang yang mempunyai iman akan memiliki pikiran yang selalu terbuka luas dan positif yang bisa menmbuh kembangkan otak.
    1. Dalam zaman modern seperti saat ini bisa kah iman seseorang dibeli dengan uang? Dan adakah kasusnya ?
    2. Apa saja hal atau faktor yang dapat melunturkan iman seseorang ?
    3. Dari segi indrawi saya banyak saya melihat bahwa faktanya orang-orang yang hidup di lingkungan yang kuat akan spritual seperti pesantren atau semacam itu namun, setelah dia keluar dari lingkungannya tersebut tingkah lakunya bagaikan orang yang tidak pernah balajar. Bagaimana pendapat bapak terhadap kasus yang seperti itu ?

    BalasHapus
  89. Ade Nika Oktavia kelas P. Ips Reg. A 2013

    Iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Keimanan seseorang itu berasal dari pebuatan baik yang ia lakukan. Semakin berbuat baik terhadap sesama manusia semakin tinggi dan kuat pula iman yang kita pegang. Sebuah kesempurnaan iman akan dimiliki seseorang jika ia mampu mengembangkan potensi dirinya untuk semakin berbuat baik, karena perbuatan baik itu tidak ada batasannya. Semakin kita melakukan kebaikan terus menerus tanpa batasan, maka Allah S.W.T akan memberikan karunia-Nya tanpa batasan terhadap kita. Sesungguhnya apa yang kita peroleh adalah hasil apa yang kita lakukan atau tidakan kita. Jika kita menginginkan sebuah kebaikan datang menghampiri kita maka berbuat baiklah dan begitu pula sebaliknya. Menjadi pribadi yang baik itu datangnya dari diri sendiri, dari keniatan hati kita. Terutama perbuatan baik itu kita awali dari kelurga. Keluarga yang utama menanamkan tentang kepribadian diri kita dan mengembangkan kepribadian diri kita. Perbuatan baik itu akan semakin menumbuhkan rasa keimanan kita terhadap sang Maha Kuasa.

    Bagaimana mengaplikasikan diri kita dalam perbuatan baik ?
    Bagaimana contoh realitanya sebuah perbuatan baik itu akan memberikan dampak baik pula bagi diri kita dan dapat pula meningkatkan keimanan kita ?
    Seberapa pentingkah arti sebuah iman dan perbuatan baik bagi diri manusia ? kemudian, bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari ?

    BalasHapus
  90. Azizah Maharani
    4915122561
    P. IPS Reg 2012

    'Iman yang benar memiliki rasa kebermaknaan' itulah salah satu penggalan kalimat pada tulisan diatas. Dalam tulisan demikian jelas tersirat bahwa jika hidup kita ingin bermakna, kita harus memiliki iman yang benar, karena orang yang memiliki iman dapat menjadikan diri kita tidak merasa kosong dan selalu merasa Tuhan ada bersama kita sehingga dalam keadaan sulitpun kita masih bias berfikir positif.
    Kadangkala manusia di uji oleh berbagai persoalan hidup di dunia yang fana ini. Tugas iman dalam hal ini menjadi tolak ukur seseorang dalam memutuskan suatu keputusan suilit, bahkan dengan iman yang baik akan mendapatkan hasil yang bermakna bagi hidup. Untuk itu jadilah orang yang mempunyai iman yang baik agar segala sesuatu dalam hidup kita lebih bermakna.

    Pertanyaan:

    1. Iman pada Tuhan membuat manusia bebas secara positif. Bagaimana dengan orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan?
    2. Apakah ada penelitian mengenai pengukuran keimanan seseorang?
    3. Jika ada permasalahan yang diharuskan memilih antara yang bersifat rasional dengan yang berdasar keimanan, apakah yang harus kita pilih?

    BalasHapus
  91. nama : tresna nurfitri yanti
    kelas : pendidikan ips A 2012
    nim : 4915120347

    Setiap manusia memiliki sifat baik dalam dirinya, tinggal bagaimana ia mengaplikasikannya. Terkadang apa yang menurut kita baik belum tentu baik pula menurut orang lain. Dan adanya iman inilah yang menjadi pengontrol dalam segala perbuatan.
    1. Apakah kebaikan selalu bermula pada tingkat keimanan seseorang?
    2. Bagaimana menjelaskan tentang pemuka agama yang melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan? karena pada dasarnya mereka memiliki iman yang kuat namun masih melakukan hal-hal yang buruk
    3. Berapa persen kontribusi keimanan seseorang dalam melakukan kebaikan?

    BalasHapus
  92. Aditya Dovio Erlangga ( 4915122531 )
    Penddidikan IPS A 2012

    Manusia hidup sebagai agen tak terkontrol dalam situasi dan kondisi tertentu, dalam kehidupannya, manusia dibatasai oleh sikap-sikap yang mengharusnkannya untuk mengikuti alur dari sikap yang telah dibentuknya. dalam kehidupannya, manusia dibekali dengan iman. Iman merupakan perwujudan dari pengaplikasian kepercayaan terhadap Tuhan secara nyata dalam kehidupan manusia itu sendiri. Iman menjadikan manusia tolak ukur keterbaikan sikap, tutur kata dan prilaku manusia. Dengan iman, manusia dapat mengetahui arah prilaku yang dikehendakai dalam lingkup masyarakat luas.
    Manusia yang memiliki iman, akan senantiasa berusaha bersikap baik dan berusaha mempertahankan kebaikan tersebut saat situasi dan kondisi apapun. Iman akan membawa manusia terhadap hal yang baik terkhusus pada pola kehidupan manusia dalam agen masyarakat.
    Pertanyaan :
    1. Apa yang menjadi tolak ukur keimanan seseorang ?
    2. Bagaimana iman dapat mempengaruhi kehidupan manusia ?
    3. Bagaimana iman dapat menjadi pengaruh terhadap tindakan, sikap dan perilaku manusia dalam berkehidupan ?

    BalasHapus
  93. Lina Wati
    4915133424
    P.IPS B 2013
    Hal yang paling membahagiakan adalah menjadi orang yang beriman, karena orang yang beriman selalu "fine-fine aja" dalam menghadapi setiap masalah maupun ujian yang datang dalam hidup. Karena orang yang beriman selalu merasa bahwa ujian yang datang semata-mata terjadi karena Allah SWT sayang kepadanya. Orang yang beriman juga senantiasa mensyukuri sekecil apapun nikmat yang datang. Karena dengan bersyukur kita merasa bahagia, misalkan kita berpenghasilan rendah dalam pekerjaan, tetapi orang yang senantiasa bersyukur justru akan tetap merasa senang walaupun dengan penghasilan rendah, lain halnya dengan orang yang senantiasa tak bersyukur, ia akan merasa kecewa, tak senang, frustasi dengan penghasilan rendah seperti itu. Orang yang beriman juga senantiasa ikhlas dan berserah diri dengan apa yang terjadi, misalkan kalau kita dapat nilai UAS yang jelek walaupun sudah berdoa sebelum UAS, kita akan ikhlas menerima nilai UAS kita yang jelek, tetapi kalau dapat nilai UAS yang jelek karena kita tidak berdoa sebelum UAS pasti ia akan merasa menyesal dan kecewa.
    Pertanyaan :
    1. Bagaimana caranya agar menjadi orang yang beriman?
    2. Bagaimana menguatkan iman seseorang?
    3. Apa yang harus dilakukan agar manusia senantiasa beriman?

    BalasHapus
  94. Dewi Wahyuningsih
    4915122520
    PIPS Reg 2012

    Kekuatan akan sebuah keimanan memang luar biasa. Dorongan positif dari iman manusia menumbuhkan rasa percaya diri yang nantinya akan berguna dalam kehidupan manusia itu sendiri. Keimanan juga membebaskan manusia dari keterbatasan. Manusia dapat membebaskan pikirannya karena percaya adanya Tuhan yang mengendalikan segala sesuatu, di luar batas nalar manusia. Hal ini berarti manusia yang beriman merasa bebas untuk dapat menghasilkan gagasan yang menurut orang lain merupakan hal di luar batas kewajaran.
    Keimanan akan membuat manusia menggantungkan dirinya pada Tuhan, bukan hal-hal yang bersifat semu. Bergantungnya manusia akan Tuhan juga meningkatkan harapan bagi manusia. Manusia hidup karena memiliki rasa percaya, mimpi serta harapan. Untuk memperoleh harapan dan mimpinya manusia akan berusaha untuk tetap hidup dan mencapai tujuannya. Dapat dikatakan bahwa keimanan memberi manusia sebuah kehidupan yang bermakna.
    Rumusan masalah
    1. Mengapa manusia yang telah memperoleh keberhasilan di bidang sosial-ekonomi maupun ilmu pengetahuan memiliki kadar keimanan yang rendah?
    2. Apakah modernisasi telah mempengaruhi keimanan manusia terhadap Tuhan?
    3. Apakah iman berperan penting terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup manusia?

    BalasHapus
  95. Nama : Silvia Radita
    NIM : 4915122560/IPS A 2012

    Iman diartikan sebagai percaya. Kepercayaan selalu ada di dalam manusia. Semua manusia harus memiliki kepercayaan jika tidak memiliki kepercayaan maka manusia itu memiliki kepercayaan yang lain. Kepercayaan disini diyakini sebagai iman yang terdapat di dalam manusia. Setiap manusia yang beriman pasti selalu mempunyai pandangan yang positif tentang orang lain. Seseorang yang beriman juga akan membawa pada kebaikan. Karena setiap orang beriman selalu berada dalam lindungan Tuhannya dan selalu dihindarkan dari sifat – sifat negatif yang dapat merusak otak dan kesehatan. Bagaimana iman tidak baik jika semua manusia yang beriman akan terhindar dari sifat dan perbuatan negatif.
    Pertanyaan :
    1. Bagaimana iman membimbing manusia untuk fokus dalam menjalankan kehidupan sehari – hari ?
    2. “Kemampuan ini benar-benar memekarkan sirkuit otak yang terkait dengan fungsi-fungsi sosial”. Apa maksud dari kata – kata tersebut ?
    3. Bagaimana dampak iman dalam kehidupan sehari – hari terutama perilaku terhadap anak – anak ?

    BalasHapus
  96. Nurkhasanah
    4915122553
    Pendidikan IPS A 2012

    Setelah membaca tulisan pak nusa yang berjudul kecerdasan, iman dan perbuatan baik 2, ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan yakni :
    1. bagaimana membuat iman menjadi stabil sehingga dapat melakukan perbuatan baik yang konsisten ?
    2. bagaimana merubah perbuatan anak yang sejak kecil tidak diajarkan perbuatan baik agar menjadi anak yang mampu berbuat baik ?
    3. sebebrapa besarkah pengaruh lingkungan terhadap perbuatan baik, lalu bagaimana agar lingkungan yang buruk tidak membuat buruk perbuatan juga ?

    BalasHapus
  97. Suci Ramadhaniyati (4915133404)
    P.IPS B 2013

    Pada hakikatnya, manusia terlahir bersama kepercayaan dan keyakinan. Namun, seiring dengan manusia tumbuh, lingkunganlah yang memberikan perspektif-perspektif dan membangun paradigma tersendiri bagi manusia. Itulah sebabnya manusia memiliki perspektif yang berbeda-beda tentang agama, kepercayaan atau lebih memilih untuk tidak percaya dengan adanya Tuhan. Manusia terlalu kalut akan euforia dunia, seakan dunia miliknya dan berkuasa di atasnya. manusia yang seperti itu tidak mementingkan adanya Tuhan, padahal selama ini manusia bernapas karena organ pernapasan yang diberikan Tuhan. Sungguh miris, ketika manusia diciptakan oleh Tuhan, tetapi beberapa justru melupakan keberadaan Tuhan, atau Atheis. Kepada siapa kita berlindung dan meminta jika manusia tidak percaya adanya Tuhan. Tidak mungkin, sebuah pesawat yang jatuh terjun begitu saja tanpa kehendak dari Tuhan. Tentu, semua telah direncanakan oleh Tuhan. Dia-lah Zat yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak terjangkau dalam pemikirian kita, meskipun pada realitanya, manusia terus memberi spekulasi atau hipotesis terhadap suatu masalah. Pendekatan kita terhadap Tuhan lah justru yang teramat penting, atau selarasnya ketiganya dapat berjalan baik; antara iman, pikiran dan perbuatan baik, sebab ketiganya saling bersinkronisasi sehingga kita dapat menjadi manusia yang berkualitas.
    Pertanyaan :
    1. Bagaimana manusia yang tidak percaya Tuhan mencari-cari kebenaran di dunia jika kebenaran yang utuh bersumber dari Tuhan?
    2. Apa yang menyebabkan seorang Atheis begitu percaya bahwa Tuhan itu tidak ada? Padahal sudah jelas-jelas manusia diciptakan oleh Tuhan.
    3. Kita tahu, Atheis memiliki ideologi yang dipegangnya sendiri. Akan tetapi kekuatan ideology yang dipegangnya pasti akan runtuh ketika ideology-ideologi dunia beradu dan saling menjatuhkan. Lantas, apakah Atheis itu masih tetap akan mendirikan kembali ideology ataukah dia akan percaya terhadap Tuhan?

    BalasHapus
  98. Deasy Tiara
    4915137154
    Manusia terdiri dari jasmani dan rohani.! hal inilah yang sering kita dengar dari sd sampai sekarang.tapi menurut saya teori ini salah, rohani dalam manusia tidak dalam satu kesatuan. Kenapa? Pernahkah kita merasa jauh atau lupa dengan Tuhan?saya yakin semua orang pernah merasakan hal itu.Tapi itu Bukan artinya kita tidak beragama (ateis) tapi ini adalah suatu keadaan dimana kita merasa jauh dariNya, tapi bisa beriman kembali jika kita tersadarkan oleh lingkungan( teman,keluarga,pikiran kita sendiri,bahkan perkara yg datang dalam kehidupan kita).orang yang beriman adalah orang yang selalu mendekatkan diri padaNya,berpengharapan penuh,juga saling mempercayai juga mengasihi sesamanya.
    1. Setujukah bapak dengan pendapat saya? (mohon saran)
    2. Jika kita dalam kondisi seperti di negara miskin di libia atau negara dunia ke 3 lainnya dimana kemiskinan menjadi lingkaran setan yang terkutuk,apakah iman dan kepercayaan tinggi akan harapan membuat kehidupan yang layak –terputus dari kemiskinan- bisa diharapkan?jika bisa mnrt bapak bagaimana caranya?
    3. Terkadang orang yang menurut kita sangat beriman pun bisa berbuat dosa atau kesalahan besar,hal apakah yang menyebabkan hal ini?
    Jika salah dalam penulisan ,mohon maaf ya pak 

    BalasHapus
  99. Deasy Tiara
    4915137154
    Manusia terdiri dari jasmani dan rohani.! hal inilah yang sering kita dengar dari sd sampai sekarang.tapi menurut saya teori ini salah, rohani dalam manusia tidak dalam satu kesatuan. Kenapa? Pernahkah kita merasa jauh atau lupa dengan Tuhan?saya yakin semua orang pernah merasakan hal itu.Tapi itu Bukan artinya kita tidak beragama (ateis) tapi ini adalah suatu keadaan dimana kita merasa jauh dariNya, tapi bisa beriman kembali jika kita tersadarkan oleh lingkungan( teman,keluarga,pikiran kita sendiri,bahkan perkara yg datang dalam kehidupan kita).orang yang beriman adalah orang yang selalu mendekatkan diri padaNya,berpengharapan penuh,juga saling mempercayai juga mengasihi sesamanya.
    1. Setujukah bapak dengan pendapat saya? (mohon saran)
    2. Jika kita dalam kondisi seperti di negara miskin di libia atau negara dunia ke 3 lainnya dimana kemiskinan menjadi lingkaran setan yang terkutuk,apakah iman dan kepercayaan tinggi akan harapan membuat kehidupan yang layak –terputus dari kemiskinan- bisa diharapkan?jika bisa mnrt bapak bagaimana caranya?
    3. Terkadang orang yang menurut kita sangat beriman pun bisa berbuat dosa atau kesalahan besar,hal apakah yang menyebabkan hal ini?
    Jika salah dalam penulisan ,mohon maaf ya pak 

    BalasHapus
  100. DINNY MAYANGSARI
    4915137150
    P.IPS B 2013


    berbicara seoal iman, berarti berbicara mengenai keyakinan. Iman merupakan sebuah keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap sesuatu. seperti halnya umat islam yang beriman kepada Sang Illahi. Seseorang yang imannya kuat, maka ketika ia dilanda musibah ia akan tetap kuat karena ia akan percaya bahwa "Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambaNya." Maka sebuah keyakinan sangatlah penting dalam menjalani kehidupan. Dengan memiliki iman, maka kita bisa mengontrol emosi karena kita yakin bahwa apapun masalahnya, pasti akan ada jalan keluarnya.

    pertanyaan :
    1. Ketika sebuah keimanan sangatlah penting, bagaimana dengan pemikiran bagi orang-orang atheis yang tidak percaya adanya Tuhan?
    2. Ketika seseorang beriman tetapi kemudian ia meragukan apa yang sebenarnya ia imani, bagaimanakah cara untuk memberikannya solusi?
    3. dengan beriman kepada Tuhan, maka akan merangsang otak agar melakukan hal-hal baik. lalu bagaimana dengan mereka yang berbuat kejahatan tetapi beralaskan nama sebuah kebaikan?

    BalasHapus
  101. Nama : agung nugroho
    Nim : 4915120349
    dalam tulisanya kali ini pak nusa menjelaskan mengenai kebermaknaan hidup bagi seseorang yang memiliki iman. terkait dengan argumen yang beliau paparkan beliau memperkuat argumenya dengan menggunakan fenomena-fenomena yang memang diyakini sebagian besar seseorang hal tersebut dikarenakan fenomena-fenomena yang diangkat berangkat dari sesuatu yang bersifat empiris lalu dikaitkan dengan penjelasan yang rasional. Salah satu bentuknya yakni paparan mengenai fenomena nasib keluarga penumpang pesawat malaysia yang jatuh dan kisah-kisah nabi selain itu juga fenomena-fenomena yang beliau angkat sangat relevan dengan argumen yang beliau paparkan. Bahwa seseorang yang memiliki iman merasa bahwa hidupnya bermakna tidak sia-sia dan dapat membatasi seseorang dalam berbuat sehingga perbuatan tidak merugikan untuk dirinya sendiri maupun orang lain serta dapat mendorong seseorang untuk berbuat baik karena seseorang yang beriman percaya adanya Tuhan YME.

    pertanyaan
    1.bagaimana membentuk keimnanan yang bersinergi dengan pemikiran yang rasional ?
    2. bagaimana cara membentuk kesinergian itu?
    3. bagaimana menurut bapak mengenai sekulerisme?

    BalasHapus
  102. kecerdasan, iman dan perbuatan baik. mungkin tiga hal ini saling berkaitan. seharusnya seseorang yang mempunyai kecerdasan atau akal (dapat berpikir) maka akan memiliki iman yang kuat dan perilaku yang baik.
    dengan iman, seseorang bisa melewati hari-hari tanpa rasa galau dan banyak permasalah. karen adengan iman kita akan selalu berpikir positif.

    1. apa barometer perilaku baik?
    2. apa ciri orang yang beriman?
    3. bagaimana membuat kecerdasan, iman dan perilaku yang baik menyatu dan dapat dipraktikan?

    gustiana restika
    4915133413
    p.ips b 2013

    BalasHapus

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd