Kamis, 27 Maret 2014

KECERDASAN, IMAN DAN PERBUATAN BAIK



Otak sangat kompleks. Meskipun otak merupakan organ yang bersifat fisik dan tunduk pada hukum-hukum fisika, kimia dan biologi. Namun, otak juga memiliki dimensi yang mengatasi sifat fisiknya itu. Paling tidak keyakinan bahwa otak manusia melampaui sifat fisiknya bisa ditelusuri pada pemikiran Plato tentang ide. Plato sama sekali tak percaya pencerapan indra dapat sampai pada kebenaran dan kepastian karena berbagai keterbatasan yang melekat padanya. Hanya melalui ide kebenaran dan kepastian bisa didapatkan. Ide Plato tidak sama dengan istilah kita tentang ide. Ide bagi Plato bukanlah hasil pemikiran, tetapi cerapan fikiran pada yang adiduniawi, berasal dari dunia IDE yang abadi dan tak berubah.

Plotinus tokoh utama Neoplatonisme dan para pengikutnya yaitu filsuf-filsuf Islam meyakini bahwa otak sangat penting bukan saja untuk berfikir, tetapi juga untuk memahami dan berinteraksi dengan Yang Illahi. Otaklah yang diyakini sebagai bagian dari manusia yang memungkinkannya untuk menangkap kebenaran yang adiduniawi, yang besifat Illahi. Sebab akal merupakan limpahan langsung dari Yang Esa.
Jadi, bagi Plotinus dan para filsuf Islam yang mengikutinya, akal tidak pernah dimengerti dan dihayati hanya sebagai organ yang bersifat fisik.

Ilmu pengetahuan moderen dengan paradigma Newtonian bersifat mekanis dan materialis. Semua fenomena dijelaskan dengan sudut pandang itu. Begitupun halnya dengan otak manusia. Otak melulu dijelaskan menggunakan biologi, fisika, dan kimia. Konsekuensinya banyak fenomena tidak dapat dijelaskan, misalnya bagaimana hubungan otak dengan tubuh. Faham dualisme yang dikembangkan Descartes bertolak dari kuatnya dominasi faham materialisme tersebut. Sehingga pada waktu itu memang sangat sulit mencari titik temu otak sebagai pusat kesadaran dan tubuh.

Bruce H. Lipton dalam Rahasia Fikiran Tanpa Batas (2010) menguraijelaskan bagaimana revolusi fisika yang dilakukan Einstein telah merombak secara radikal pemahaman manusia tentang semesta. Einstein mengedepankan teori quantum, yang menegaskan bahwa energi dan materi adalah satu dan sama dalam rumusnya yang terkenal E= mc2. Maknanya, alam semesta adalah suatu kesatuan yang dinamis dan tak terpisahkan tempat energi dan materi berpadu erat sehingga tidak dianggap sebagai elemen yang independen (h.72).

Dengan demikian otak tidak lagi difahami sebagai melulu materi. Ada energi di situ. Energi adalah gelombang, gelombang yang tak kasat mata itu mampu menembus apa saja. Tidak seperti materi yang tergantung pada tempat. Inilah titik tolak bagi munculnya teori gelombang otak. Atas dasar teori ini Lipton menjelaskan biologi dan keyakinan. Ia tegaskan bahwa pikiran mengusai tubuh. Keyakinan mendapat tempat, dan iman menjadi penting.

Meskipun para filsuf sejak zaman kuno mempercayai ada dimensi spiritual dalam otak manusia, dan orang beragama yakin iman itu melekat dalam diri manusia, penjelasan Lipton ini memiliki nilai yang berbeda karena didasarkan pada teori fisika quantum yang merupakan  bagian penting dari revolusi  ilmu pengetahuan moderen. Dalam konteks inilah mesti difahami mengapa Einstein selalu bersikeras bahwa ilmu dan agama tak dapat dipisahkan.

Lebih lanjut tentang otak, kecerdasan dan keyakinan atau iman, Mario Beauregard & Denyse O'Leary dalam The Spiritual Brain (2007) menegaskan, berdasarkan penelitian empiris terhadap orang-orang yang merasakan dan menghayati pengalaman spiritual, pengalaman spiritual itu nyata ada, terutama dilihat pada dampak setelah orang-orang itu mengalaminya.

Menggunakan teknologi canggih pencitraan otak, mereka melakukan penelitian terhadap para biarawati untuk mengetahui bagaimana otak memeroses pengalaman religius, mistikal dan spiritual. Terbukti bahwa pengalaman itu bukan sekedar ada, tetapi mampu memengaruhi otak secara sangat positif. Konsekuensi lebih jauh, pengalaman itu memengaruhi hidup mereka secara sangat positif.

Daniel H. Pink dalam A Whole New Mind: Why Right-Brainers Will Rule The Future (2006) menguraikan sejumlah penelitian bahwa orang yang secara teratur dan khusuk melakukan berbagai ritual dalam agama dan rajin berdoa, otak dan hidupnya lebih baik, lebih sehat, lebih berkembang, dan lebih berbahagia. Begitupun orang yang membangun sosialita yang baik atau rajin bersilaturahmi. Bahkan daya imun tubuh mereka meningkat lebih tinggi.

Sementara itu Andrew Newberg & Mark Robert Waldman dalam How God Changes Your Brain (2009) menguraikan dampak positif bagi anak-anak bila mereka sejak kecil menghayati kehidupan spiritual, merasakan kehadiran Tuhan dengan cara yang benar. Jangan jejali mereka dengan melulu pemahaman konseptual, tetapi beri kesempatan untuk mengalami kehidupan spiritual secara individu dan sosial secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Taufiq Pasiak pada  Tuhan dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains (2012) secara canggih, komprehensif dan argumentatif, berdasarkan banyak penelitian mutakhir membuktikan bagaimana kehidupan spiritual yang baik bukan saja dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal, juga menjadikan hidup lebih bermakna dan bahagia.

IMAN YANG DIUJUDNYATAKAN MENJADI PENGHAYATAN SPIRITUAL DAN PERBUATAN BAIK MENCERDASKAN OTAK DAN MEMBAHAGIAKAN HIDUP PENUH MAKNA.

102 komentar:

  1. Nama : Gatot Prasetyo
    P IPS 2013
    Otak memang sangat sulit dimengerti cara kerja apakah lebih condong yang ilmu pasti seperti biologi fisika, atau kata Plato ide ide dapat membenarkan semuanya,atau kata Plotinus Otaklah yang diyakini sebagai bagian dari manusia yang memungkinkannya untuk menangkap kebenaran yang adiduniawi, yang besifat Illahi. semuanya memang benar tapi kita semua tidak tahu apa yang sudah di buat dan akan direncanakan yang maha kuasa.

    mengapa ilmu dan agama tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan ?
    mengapa kebanyakan orang tidak mempercayai keadaan ilmu spiritual, padahal itu nyata adanya ?
    kenapa kekuatan otak motorik sekarang kurang dilatih ?
    semua pendapat para ahli itu ada benarnya tapi mengapa tidak ada penyatuan pendapat agar tidak terjadi perbedaan pemahaman?

    BalasHapus
  2. Windi Fauziah
    4915122521
    PIPS A 2012

    manusia sejatinya diciptakan oleh Tuhan karena beberapa alasan. Salah satunya ialah menjaga serta merawat bumi ini. Manusia sebagai makhluk di muka bumi ini dibekali bentuk fisik yang sempurna. Memiliki panca indera yang memiliki fungsinya masing-masing. Mata yang berfungsi untuk melihat, telinga yang berfungsi untuk mendengar, hidung untuk bernafas dan merasakan bau, mulut yang berfungsi untuk mengecap, mengunyah serta merasakan makanan yang masuk ke dalam tubuh, tangan yang digunakan untuk mengambil atau melakukan sesuatu, kaki yang digunakan untuk berjalan dan otak yang digunakan untuk berfikir. Oleh karena kesempurnaan manusia itulah Tuhan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Otak sejatinya merupakan hal yang terpenting dari semua organ tubuh manusia karena otaklah yang membuat manusia itu berfikir untuk melihat apa yang boleh dan tidak boleh ia lihat, apa yang boleh dan tidak boleh ia dengar, apa yang boleh dan yang tidak boleh untuk di makan dan di sentuhnya. Semua itu merupakan kerja otak. Seseorang yang hidupnya selalu melihat hal-hal yang baik, mendengar hal-hal baik, memakan makanan yang tidak di larang oleh agama pasti memiliki otak yang sehat. Otak yang sehat maksudnya otak yang selalu memikirkan hal-hal baik yang di ajarkan agama, memiliki akal yang sehat dan selalu tunduk akan hukum yang ada baik hukum di dunia maupun akhirat. Oleh karena itu orang yang beriman akan memiliki hidup yang bermakna karena selama hidupnya ia selalu menggunakan otaknya dengan baik dan membuat otaknya menjadi cerdas. Peran orang tua sangat diperlukan dalam membentuj kecerdasan anak. Apalagi anak-anak zaman sekarang yang mampu terkontaminasi oleh hal-hal yang baru tidak perduli baik ataupun buruk. Disinilah orang tua bertugas untuk membekali spiritual anak mulai sejak dini agar anak tersebut memiliki otak yang sehat dan optimal.

    Dari tulisan di atas, berikut pertanyaan yang saya ajukan:
    1. Mengapa otak menjadi organ yang mengatur serta menciptakan cerapan indera di dalam tubuh manusia?
    2. Bagaimana bisa kehidupan spiritual yang baik dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal?
    3. Apa yang menyebabkan anak-anak pada zaman sekarang ini lebih bersifat anarkis dan tidak menggunakan akal pikirannya dalam memutuskan sesuatu?
    4. Bagaimana peran orang tua zaman sekarang dalam mendidik anaknya agar menjadi anak yang cerdas?

    BalasHapus
  3. Laura Turena
    4915122549
    PIPS A 2012

    kecerdasan ,iman dan perbuatan baik harusnya menjadi satu .Hidup ini tidak boleh hanya tentang menjadi cerdas dalam bidang akademik tapi juga cerdas dalam berinteraksi dengan sesama dengan selalu berbuat baik ,dan yang utama adalah Iman kita pada Tuhan

    1.Apa isi pemikiran plato tentang ide ?
    2.Apa yang mendasari pemikiran otak bukan hanya sebagai tempat berpikir tapi juga ?
    3.Bangaimana cara kita menjadi manusia yang produktif di lingkungan maupun hubungan dengan Tuhan ?

    BalasHapus
  4. Syifa Wulandari
    P.IPS Regular B 2013
    4915133405
    Iman yang diujudnyatakan dalam perbuatan akan menghasilkan energi positif bagi pelakunya dan akan mencerdaskan otak dan membahagiakan hidup yang bermakna. Perbuatan yang dilakukan adalah perbuatan yang baik dan penuh dengan keikhlasan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa otak sangat kompleks. Otak berfungsi untuk mengontrol dan sebagai pusat dari semua kegiatan manusia yang disadari penuh oleh kesadaran. Begitu juga jika kita melakukan ibadah, seluruh kegiatan ibadah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan akan menghasilkan energi positif. Otak manusia ternyata memiliki tempat dimana pengalaman spiritual dan religius akan menghasilkan energi yang positif yang mempengaruhi kebahagiaan manusia. Jadi, menurut pendapat saya iman bukan hanya percaya dalam hati dan meyakini Tuhan ada namun iman juga ada di otak manusia dimana kegiatan spiritual telah mempengaruhi kehidupan secara positif dan diujudnyatakan dalam perbuatan kebaikan penuh keikhlasan.
    Pertanyaan:
    1. Bagaimana pendapat bapak mengenai orang-orang yang tidak percaya Tuhan dan selalu mengandalkan ideologi dan realitas sebagai contohnya?
    2. Bagaimana cara agar iman dapat bekerja dan diujudkan dalam perbuatan?
    3. Bagaimana caranya perbuatan baik yang kita lakukan penuh keikhlasan dan tanpa pamrih?
    Terima Kasih

    BalasHapus
  5. Nama : Pathurochmah
    Kelas : P.IPS Reguler B 2013
    apa yang dikatakan oleh Plato memang ada benarnya bahwa keterbatasan indra terkadang mengelabuhi indra kita, hal ini berarti bahwa Plato merupakan orangyang menganut paham rasional dimana beliau lebih mementingkan rasinalitas dalam melihat sesuatu. seperti pulpen yg akan terlihat lurus, namun akan terlihat bengkok ketika di dalam sebuah gelas yang berisi air. Terkadang kita sering melupakan hal sepiritual dalam diri kita, yang akibatnya membuat kita seolah manusia tanpa hati nurani berani dan mau berbuat apa saja tanpa memikirkan risikonya. Alloh menciptakan otak adalah untuk berfikir jelaslah karena ini merupakan pembeda antara kita manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya, dan dengan berfikir pula kita akan meyadari betapa lemahnya kita dan betapa bergantungnya kita pada Tuhan kita. Fakta yang mengejutkan jikalau Mario dkk menemukan fakta bahwa para biarawati memiliki ketaatan dalam beribadah yang kemudian mempengaruhi kecerdasan otak mereka dan mempengaruhi hidup mereka lebih positif. hal ini membuktikan bahwa ketika kita menggunakan otak kita secara maksimal dan diimbangi dengan ketaatan dalam beribadah maka manusia akan menjelma menjadi makhluk yg bukan hanya cerdas secara lahiriah juga batiniah. hal ini juga menunjukkan bahwa adanya korelasi antara kecerdasan, iman, dan perbuatan baik.
    pertanyaan
    1. berapa proporsi untuk kecerdasan lahiriah maupun batiniah?
    2. jika indra bisa menipu, maka yang tidak bisa diindra pun jauh bisa menipu. lalu rasional ataukah empiris menurut bapak yg lebih kompherensif?
    3. mungkinkah orang yang memiliki kecerdasan yang baik juga rjin berbuat baik, memiliki tingkat keimanan yang tidak mumpuni?

    BalasHapus
  6. otak adalah suatu organ yang menjalankan semuanya seperti untuk berfikir ataupun bertindak. otak menjadi sangat penting bagi manusia seagai akal. otak yang baik membuahkan kecerdasan/intelektual, iman, dan tingkah laku yang baik pula.

    Pertanyaan :
    1. apa yang menyebabkan adanya perbedaan dalam mengelola otak?
    2. bagaimana kinerja otak dalam mengkoordinisi anggota tubuh lain?
    3. mengapa kecerdasan/intelektual, iman, dan tingkah laku harus sejalan?

    terima kasih

    BalasHapus
  7. Nama : Suratno Ariangga
    Nim :4915122557
    Jurusan : Pendidikan IPS A 2012

    Otak selalu dijelaskan menggunakan biologi, fisika, dan kimia.Padahal dalam kenyataannya spiritual juga dapat mempengaruhi perkembangan otak. Iman yang diwujudkan menjadi penghayatan spiritual akan mencerdaskan otak. Karena konsentrasi spiritual dan keyakinan agama dapat mengubah aktivitas otak dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan remisi spontan dari sebuah penyakit atau penyembuhan sebuah penyakit. Dalam penelitian juga telah menunjukkan, orang yang lebih religius, mereka lebih sehat. karena agama dan pengalaman spiritual akan membantu orang mengatasi masalah. Dan pada dasarnya akan membuat lebih mudah bagi mereka untuk menghadapi kondisi mereka dan untuk menjadi lebih baik. Seperti halnya yang dijelaskan oleh Taufiq Pasiak bahwa bagaimana kehidupan spiritual yang baik bukan saja dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal, juga menjadikan hidup lebih bermakna dan bahagia.

    Dari pernyataan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
    a. Mengapa otak selalu dijelaskan menggunakan biologi, fisika, dan kimia ?
    b. Bagaimana pendapat para tokoh tentang otak?
    c. Mengapa aktivitas spiritual dapat meningkatkan daya kekebalan tubuh?
    d. Bagaimana pengaruh spiritual terhadap kecerdasan otak?

    BalasHapus
  8. Nama: Mamay Gumelar
    NIM: 4915 12 2541
    Kelas: P.IPS A' 2012

    Dimensi otak manusia memanglah sangat kompleks. Banyak penelitian dilakukan untuk mengungkap kompleksitas otak manusia. Hasilnya ialah seperti yang telah diuraijelaskan pada wacana di atas. Mencaritahu hal-hal nonfisik dari otak manusia. Lebih khusus tentang sisi spiritual otak manusia.

    Berdasarkan wacana di atas berikut Saya ajukan pertanyaan, di antaranya:
    1. Apakah isi dari otak manusia?
    2. Mengapa otak manusia sangat kompleks?
    3. Bagaimanakah proses kecerdasan sosial terbentuk oleh otak manusia?

    Terima kasih

    BalasHapus
  9. Jihan Safira
    4915122529

    Iman bersifat abstrak dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Akan tetapi keimanan yang bersifat abstrak tersebut dapat mempengaruhi otak manusia dan diwujudnyatakan dalam sikap sehari-hari, bahkan dapat merubah hidup dan pola berpikir manusia. Biasanya orang yang beriman lebih berbahagia dalam hidupnya. Lebih tenang ketika menghadapi masalah dan cenderung lebih rendah resikonya untuk mengalami depresi.Orang yang beriman juga cenderung bersikap baik terhadap sesama, selalu berpikir positif sehingga hidupnya lebih tenang.

    Rumusan Masalah:
    1. Apakah keimanan berhubungan dengan otak manusia?
    2. Mengapa orang yang beriman hidupnya cenderung lebih bahagia?
    3. Bagaimana pengaruh iman terhadap pola berpikir manusia?

    BalasHapus
  10. M Rio Malaha S 4915120342 P.IPS 2012 A

    sesungguhnya yang mengendalikan manusia adalah otak pada setiap yang dimiliki oleh manusia. jadi apa yang dilakukan oleh manusia atau semua perbuatan yang terjadi berasal dari otak manusia. sehingga jika manusia mempunyai kecerdasan kebaikan dan iman itu semua berasal dari otak. oleh karena itu apabila setiap manusia mempunyai keimanan, kecerdasan dan perbuatan baik, itu semua adalah kendali otak.

    rumusan masalah
    1. apakah otak dan perasaan yang yang timbul karena sebuah kejadian saling berhubungan ?
    2. bagaimana cara kerja otak apabila mengalami kejadian yang buruk ?
    3. adakah sifat alamiah yang dimiliki oleh manusia dan otaknya ?

    BalasHapus
  11. 1. Iman dapat membuat otak dan hidup seseorang lebih baik, lebih sehat, lebih berkembang, dan lebih berbahagia. Begitupun orang yang membangun sosialita yang baik atau rajin bersilaturahmi. Bahkan daya imun tubuh mereka meningkat lebih tinggi. Lalu bagaimana ilmu pengetahuan dapat menjelaskan fenomena ini?

    2. Iman, adalah keyakinan kita terhadap tuhan. Namun di dunia ini banyak bentuk keyakinan yang dipercayai manusia, seperti keyakinan pada ideologi di atas segala hal di dunia ini. Lantas apakah kedua hal ini memberikan dampak yang berbeda dalah kehidupan manusia?

    3. Bagaimana iman dapat memengaruhi perbuatan seseorang?

    Kamilia Fairuz Hisana
    PIPS A 2012

    BalasHapus
  12. menurut saya, spiritual seseorang memang bisa mempengaruhi tingkat kecerdasannya. karena makin tingi tingkat keimanan manusia, maka makin banyak perbuatan baik yang ia lakukan yang tentunya gambaran dari kecerdasan otak yang dimilikinya.

    dari tulisan tersebut, saya mengajukan 3 pertanyaan:
    1. apakah tingkat kereligiuasan seseorang mempengaruhi banyaknya ide yang muncul pada orang tersebut?
    2. apa pengaruhnya ide, terhadap kecerdasan seseorang?
    3. bagaimana tingkat spiritual seseorang dapat meningkatkan kecerdasan serta perbuatan baik seseorang?

    BalasHapus
  13. maya yulia dwi putri maranatha
    491512540
    pendidikan IPS A 2012

    menurut saya, spiritual seseorang memang bisa mempengaruhi tingkat kecerdasannya. karena makin tingi tingkat keimanan manusia, maka makin banyak perbuatan baik yang ia lakukan yang tentunya gambaran dari kecerdasan otak yang dimilikinya.

    dari tulisan tersebut, saya mengajukan 3 pertanyaan:
    1. apakah tingkat kereligiuasan seseorang mempengaruhi banyaknya ide yang muncul pada orang tersebut?
    2. apa pengaruhnya ide, terhadap kecerdasan seseorang?
    3. bagaimana tingkat spiritual seseorang dapat meningkatkan kecerdasan serta perbuatan baik seseorang?

    BalasHapus
  14. Diandra Sukma (4915122534) PIPS A 2012

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Setelah membaca tulisan mengenai Kecerdasan, Iman, dan Perbuatan Baik ini, saya setuju bahwa memang otak manusia ini dipengaruhi oleh penglaman dan perbuatannya sehari-hari dalam kehidupannya dan dalam bermasyarakat. Otak manusia digunakan untuk berpikir, daya pikirnya itulah yang dipengaruhi oleh pola kehidupannya sehari-hari dan juga pendidikannya. Otak dan fisik manusia sama-sama saling berkaitan. Jika otak manusia sangatlah lelah karena terus menerus digunakan untuk berpikir dan bekerja keras, maka fisik atau jasmani manusianya pun akan lemah, sebaliknya jika jasmani manusia lemah, ia tidak akan bisa menggunakan otaknya untuk bekerja dengan baik dan maksimal.
    Manusia yang selalu melakukan dan menghayati kegiatan spiritual dengan sering dan teratur akan membuat otak semakin berenergi positif sehingga kemudian dampak positifnya juga berpengaruh pada jasmaninya yang kuat dan sehat. Tetapi, sekarang ini dapat dilihat ada manusia yang dari segi spiritualnya adalah manusia yang sangat rajin dan teratur melakukan kegiatan spiritual agamanya, maka seharusnya ia memiliki energi otak yang positif, rasional, dan dapat mempertimbangkan setiap tindakannya dengan benar, tetapi tak jarang ada yang melakukan hal-hal negatif yang bertolak belakang dengan perbuatannya selama ini.

    Pertanyaan yang saya ajukan adalah:
    1) Bagaimana jika kegiatan-kegiatan spiritual dilakukan manusia pada saat umurnya sudah dewasa bahkan mencapai usia yang sudah tidak produktif lagi, apakah hal itu masih akan berpengaruh pada energi otaknya agar dapat sehat dan optimal?
    2) Mengapa masih ada manasia yang melakukan tindakan atau perbuatan yang sangat tidak sesuai dengan kehidupan spiritualnya sehari-hari? Padahal seharusnya ia dapat mengoptimalkan otaknya untuk dapat mencegah melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan ajaran agamanya.
    3) dalam tulisan di atas tertulis "Otak melulu dijelaskan menggunakan biologi, fisika, dan kimia. Konsekuensinya banyak fenomena tidak dapat dijelaskan, misalnya bagaimana hubungan otak dengan tubuh". Adakah contoh lain dari penjelasan bahwa adanya konsekuensi yang tidak dapat dijelaskan oleh adanya otak yang terus dijelaskan menggunakan biologi, fisika, dan kimia?

    Terimakasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
  15. Indrianie Dewi (4915122544)
    Pendidikan IPS A 2012

    Menurut saya dalam tulisan ini, mendeskripsikan bagaimana fungsi otak yang mampu mempengaruhi kehidupan manusia. Otak tidak hanya dipandang melalui sudut fisik saja yang berfungsi untuk berpikir, tetapi peranannya terhadap kehidupan spiritual dan perbuatan baik yang dapat mencerdaskan otak dan membahagiakan hidup seseorang. Dalam hal ini dijelaskan teori Lipton tentang biologi dan keyakinan bahwa pikiran mengusai tubuh. Keyakinan mendapat tempat, dan iman menjadi penting juga mempunyai hubungan yang diyakini sebagai bagian dari manusia yang memungkinkannya untuk menangkap kebenaran yang adiduniawi, yang besifat Illahi. Sebab akal merupakan limpahan langsung dari Yang Esa. yang ingin saya tanyakan:
    1. Apakah keyakinan mendapat tempat berlaku bagi seseorang yang tidak mempercayai adanya tuhan?
    2. Bagaimana pengalaman spiritual yang dialami manusia membawa dampak positif untuk manusia?
    3. Mengapa ilmu dan agama tidak dapat dipisahkan?

    BalasHapus
  16. Nama : Subur
    NIM : 4915122559
    Pendidikan IPS A 2012

    menurut saya, kinerja otak itu memang sangat mengagumkan, organ tubuh yang amat sangat vital. Sebab, otak bisa merangkul semua, baik pemikiran secara konseptual sesuai kenyataan yang ada didepan mata. Melainkan juga merambah ke pemikiran alam bawah sadar, dengan mindset yang tidak bisa diukur. Seperti halnya, spiritual merupakan pemikiran otak tentang alam bawah sadar, dimana itulah interaksi dengan Sang Pencipta. Namun, efeknya bisa dirasakan oleh seluruh tubuh dan timbulnya ketenangan jiwa. Sehingga ada peran otak yang terpusat, dimana sebenarnya semua berawal dari otak, barulah organ tubuh lain sengan sendirinya mengikuti. Oleh karena itu kinerja otak tidak bisa di kalahkan oleh ciptaan manusia jenis apapun. karena otak adalah ciptaan Tuhan, yang mana begitu kompleks kaitannya dengan dunia nyata (rasional) maupun spiritual yang mana bagi kaum materialis , spiritual itu tidak masuk akal. namun, semua itu bukti kuasa Tuhan.

    berikut rumusan masalah yang saya ajukan :
    1. Adakah kaitannya satu sama lain tentang kinerja otak secara konseptual maupun spiritual ?
    2. Apakah yang akan terjadi jika pemikiran otak secara konseptual dan spiritual itu memiliki ketimpangan satu sama lain?
    3. bagaimana ilmu pengetahuan menyikapi tentang kpemikiran otak secara spiritual, apakah bisa mengukurnya?

    BalasHapus
  17. Yurida Adlani
    4915133397
    P.IPS reguler B 2013

    Ibarat CPU, otak berfungsi sebagai pengendali semua organ yang ada pada tubuh kita. otak merupakan organ inti dan sangat penting bagi berlangsungnya hidup. organ tidak hanya untuk berfikir, namun juga untuk memahami dan menyimpan memori. memori didapat berdasarkan pengalaman. Otak juga tidak hanya berfungsi untuk berfikir. kekhusyukan dalam beribadah juga dapat diatur oleh otak.

    pertanyaan :
    1. Adakah contoh lain dari kinerja otak selain yang tertulis pada tulisan bapak ?
    2. Apakah kekhusyukan orang dalam beribadah dapat diukur menggunakan otak ?
    3. Bagaimana para ahli menghitung cara kerja otak dalam ilmu-ilmu alam seperti fisika, kimia dan biologi ?

    BalasHapus
  18. kartika sari berlian
    4915122550
    P.IPS A 2012


    Otak adalah karunia yang diberikan Tuhan kepada manusia. dengan adanya otak, manusia dapat berpikir positif maupun negatif. otak dapat mengendalikan setiap tingkah laku manusia. setiap manusia pasti memiliki otak, otak dapat menghasilkan ilmu pengetahuandan otak yang baik dapat menghasilkan spiritual, serta tingkah laku yang baik pula.

    1.) apakah melalui ide sajakah kebenaran dan kepastian bisa didapatkan ?
    2.) apakah yang menjadi faktor manusia melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan kehidupan spritualnya yang dilakukan sehari-hari ?
    3.) bagaimana otak dapat memproses pengalaman religius, mistikal dan spiritual manusia ?

    BalasHapus
  19. Anggi Septani (4915120346) Pend. IPS A 2012

    Otak merupakan salah satu dari banyak nya karunia yang telah Tuhan berikan kepada salah satu ciptaan-Nya yaitu manusia. Sekarang manusia telah mengetahui bagaimana bentuk, volume dan lain sebagainya yang berkaitan dengan wujud dari otak itu sendiri. Namun untuk cara kerja nya, hal itu masih diperlukan penelitian lebih lanjuut.

    pertanyaan yang ingin saya ajukan adalah:
    1. bagaimana otak me-refresh memori yang telah disimpan lama oleh manusia? menurut agama islam cara yang efektif adalah dengan rajin ber zikir, namun bagaimana dari ilmu medis atau logika memandang cara kerja otak tersebut?
    2. Apakah memungkinkan jika kegiatan spiritual yang terlalu intens dapat menurunkan daya serap otak terhadap ilmu pengetahuan?
    3. Bagaimana cara kerja otak berdasarkan ilmu agama (kitab-kitab berbagai agama)?

    BalasHapus
  20. Muhammad faris
    4915133439
    P.IPS B 2013

    menurut saya, kecerdasan seseorang dalam berbuat baik bisa di timbulkan karena adanya spiritual yg telah di tanamkan sejak lama, bisa juga dengan adanya pengalaman atau kebiasaan nya dalam berbuat baik. jadi, perpaduan antara kecerdasan, iman dan perbuatan baik itu sangat jelas karena adanya iman yg di tanamkan dalam diri sesorang untuk berbuat baik.

    1. bagaimana jika seseorang tidak memiliki iman? apakah masih bisa berbuat baik?
    2. apakah sesorang harus beriman jika ingin berbuat baik?
    3. apa keunggulan dari iman yg di tanamkan dalam diri kita atau dalam pemikiran kita?

    BalasHapus
  21. Nama : AGINDA NABILA PUTRI YUDIA
    No reg : 4915131408
    P.IPS A 2013

    Memang bener orang yang cerdas itu bisa mengendalikan semuanya dengan benar, baik itu iman atau pun perbuatannya. Maka dari itu kita seharusnya memberikan kepada anak dibawah usia dini, sebab anak yang masih dibawah umur lebih gampang untuk diajari. Dari pada anak yang sudah dewasa.

    Pertanyaan:
    1. Bagaimana cara kerja seseorang yang cerdas dalam mengatur perbuatannya?
    2. Apa yang membuat iman sangat berpengaruh dalam kehidupan?
    3. Adakah pengaruh negatif terhadap anak-anak dalam hal ini?

    BalasHapus
  22. Fani Novi Alvianta
    4915133411
    P.IPS Reg B 2013

    Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk lainnya. Manusia diberikan akal pikiran yang dapat membantu mereka untuk melakukan sesuatu hal yang baik atau buruk. Saya sangat setuju dengan Plotinus tokoh utama Neoplatonisme dan para pengikutnya yaitu filsuf-filsuf Islam yang meyakini bahwa otak sangat penting bukan saja untuk berfikir, tetapi juga untuk memahami dan berinteraksi dengan Yang Illahi. Otak merupakan organ yang paling penting dalama tubuh, karena otaklah yang membantu kita dalam berfikir mana yang baik dan buruk. Orang yang memiliki otak yang baik ialah orang yang selalu melihat sesuatu yang baik. Otak yang baik juga mempengaruhi kehidupan manusia tersebut. Jika otak digunakan untuk hal yang positif maka akan memberikan dampak yang baik juga pada kehidupan manusia. Dalam pembentukkan otak yang baik sangat diperlukan peran serta orang tua. Karena seorang anak akan memiliki otak yang sehat atau baik jika orang tuanya mampu memberikan contoh yang baik pula yang sesuai dengan hukum dan ajaran agama.

    1. Bagaimana cara kerja pengalaman spiritual itu mampu mempengaruhi kehidupan seseorang ?

    2. Pada zaman sekarang banyak anak yang bertindak kriminal. Apakah hal utama ini disebabkan oleh kurangnya penanaman nilai spiritual oleh orang tua mereka?

    3. Bagaimanakah cara mengubah mindset seseorang agar dapat menggunakan otak untuk yang hal positif yang lebih banyak?

    4. Apakah ada kata terlambat untuk seseorang membenahi otak mereka dengan melakukan tindakan spiritual yang sesuai dengan ajaran agama mereka?

    5. Apakah orang-orang yang bertindak jahat yang tidak sesuai dengan norma dan ajaran agama mereka itu disebabkan oleh kurangnya penanaman nilai spritual ataukah ada hal lain yang terjadi pada otak mereka mengingat otak adalah organ terpenting dalam tubuh ?

    BalasHapus
  23. assalamu'alaikum wr.wb
    Shaiba Ayu Widyawati
    P.IPS B 2013
    4915133437
    menurut Lipton dalam penelitiannya Ia tegaskan bahwa pikiran mengusai tubuh. Keyakinan mendapat tempat, dan iman menjadi penting.
    Memang didalam tubuh kita ini terdapat banyak organ yang tentunya mempunyai fungsinya masing-masing, cara kerjanya pun kita tidak dapat mengetahui.
    namun pada hakikatnya otak berperan penting dalam proses mengontrol apa yang akan dilakukan oleh manusia, termasuk dalam kegiatan-kegiatan spiritual kepada tuhannya.
    Pengalaman spiritual itu nyata adanya, terutama dilihat pada dampak setelah orang-orang itu mengalaminya.
    pertanyaannya:
    1. manakah yang lebih didahului antara tingkat spiritual dan kecerdasan otak?
    2. bagaimana pendapat bapak mengenai kecerdasan anak-anak berkebutuhan khusus (autis) namun dia masih mampu belajar tentang kegiatan spiritual seperti mengaji dan sholat?
    3. dan bagaimana pendapat bapak pada orang yang mempunyai pengalaman buruk dalam kegiatan spiritualnya, sehingga membuat mereka enggan lag melakukan kegiatan spiritual itu?

    BalasHapus
  24. Nama : Zulia Trisna Sari
    NIM : 4915122539
    Prodi : P.IPS A 2012

    Otak merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Otak bukan hanya untuk berpikir, tetapi juga untuk memahami dan berinteraksi dengan Yang Illahi. Otak yang sehat dan optimal mencerminkan kehidupan spiritual yang baik. Maka dari itu otak yang baik akan membuahkan kecerdasan, iman, dan perbuatan baik seseorang.

    Pertanyaan :
    1. Mengapa otak sangat penting dan bukan hanya untuk berpikir?
    2. Mengapa dalam ilmu pengetahuan modern otak melulu dijelaskan menggunakan biologi, fisika, dan kimia?
    3. Mengapa terdapat titik tolak bagi munculnya teori gelombang otak?
    4. Apa kaitannya otak dengan kecerdasan, iman dan perbuatan baik?

    BalasHapus
  25. Nama : Nur Cholis A.S
    P.IPS B 2013
    NIM : 4915137156
    Otak adalah salahsatu anugerah yang diberikan tuhan kepada manusia,dan bagi manusia itu sendiri otak merupakan salahsatu faktor penting untuk terus berkembang dan mempertahankan hidup hingga saat ini.Sehingga sangat besar peran otak bagi manusia itu sendiri,jika dihubungkan dengan tuhan sebenarnya otak tidak mampu menjelaskan tentang berbagai fenomena yang telah tuhan ciptakan terutama fenomena yang banyak terjadi diluar angkasa dan banyak lagi fenomena yang tak terfikirkan oleh manusia sekalipun.Otak manusia memang akan terus berkembang sesuai dengan semakin majunya zaman dan peradaban yang dilakukan manusia itu sendiri,namun akankah dapat memikirkan secara rinci tentang apa yang tuhan telah lakukan ? bahkan pengetahuan tentang adanya bumi hingga saat inipun masih spekulasi.Otak,kecerdasan,dan keyakinan atau iman yang dituliskan oleh Beauregard & Denyse O'Leary dalam The Spiritual Brain (2007) mengatakan bahwa pengalaman spiritual itu ada terutama dilihat pada dampak setelah orang-orang itu mengalaminya.Maksud dari penelitian itu adalah bahwa otak dapat memproses pengalaman religius dan ternyata tak sekedar pengalaman,melainkan dapat mempengaruhi otak secara positif,sehingga orang yang dekat dengan aliran religius diyakini memiliki aura positif karena hal-hal positif pula yang kebanyakan ia lakukan seperti tawakkah,beribadah,bersabar,berfikir positif dan bersedekah yang ternyata dapat membuat hati lebih bahagia.
    Pertanyaan
    1.Sejauh mana pemikiran manusia tentang orang yang memiliki nilai religious tinggi dalam hidupnya saat ini ? padahal sebagian besar orang pada zaman ini seakan lupa tentang ilmu-ilmu religi
    2.Apakah masih ada kepercayaan dan pengembangan spiritual dalam otak manusia sejauh ini ?
    3.Akan sampai sejauh mana otak akan berhubungan dengan ilmu religius ?

    BalasHapus
  26. NAMA : FASSA FARHATUSSHOLIHAH PUTRI
    NIM : 4915131374
    P.IPS A REG 2013
    Dalam tulisan Bapak, menurut saya kinerja otak yang dimiliki seseorang dengan orang lain pasti berbeda-beda. Dimana sama saja dengan ketingkatan iman. Iman seseorang dengan yang lainnya pasti berbeda tergantung dalam ia melakukan sesuatu. Bisa dapat di bedakan rata-rata jika orang yang memiliki iman yang sangat kuat maka ia pun memiliki kinerja otak yang sangat kuat pula. Karena idimana dalam ia berfikir dan melakukan sesuatu maka ia akan melakukannya dengan baik, begitu pula dengan iman. Iman adalah tingkatan atau ukuran dimana akhlak dan segala perbuatan seseorang itu dapat dinilai. Segala yang menyangkut dalam kinerja otak jika kita melakukannya dengan hal-hal yang positif dan sesuai dengan ajaran agama yang baik maka itu akan berdampak pada keimanan dan cara berfikir. Maka dari itu keimanan dan kecerdasan harus seimbang diantara keduanya.
    1. Apakah para ahli yang ada di dunia cara berfikir mereka sesuai dengan keimanan mereka?
    2. Apakah sebuah kecerdasan yang dimiliki seseorang berpengaruh dengan tingkat keimanannya?
    3. Apakah yang terjadi jika sebuah kecerdasan tidak di landasi dengan keimanan?

    BalasHapus
  27. NAMA : FASSA FARHATUSSHOLIHAH PUTRI
    NIM : 4915131374
    P.IPS A REG 2013
    Dalam tulisan Bapak, menurut saya kinerja otak yang dimiliki seseorang dengan orang lain pasti berbeda-beda. Dimana sama saja dengan ketingkatan iman. Iman seseorang dengan yang lainnya pasti berbeda tergantung dalam ia melakukan sesuatu. Bisa dapat di bedakan rata-rata jika orang yang memiliki iman yang sangat kuat maka ia pun memiliki kinerja otak yang sangat kuat pula. Karena idimana dalam ia berfikir dan melakukan sesuatu maka ia akan melakukannya dengan baik, begitu pula dengan iman. Iman adalah tingkatan atau ukuran dimana akhlak dan segala perbuatan seseorang itu dapat dinilai. Segala yang menyangkut dalam kinerja otak jika kita melakukannya dengan hal-hal yang positif dan sesuai dengan ajaran agama yang baik maka itu akan berdampak pada keimanan dan cara berfikir. Maka dari itu keimanan dan kecerdasan harus seimbang diantara keduanya.
    1. Apakah para ahli yang ada di dunia cara berfikir mereka sesuai dengan keimanan mereka?
    2. Apakah sebuah kecerdasan yang dimiliki seseorang berpengaruh dengan tingkat keimanannya?
    3. Apakah yang terjadi jika sebuah kecerdasan tidak di landasi dengan keimanan?

    BalasHapus
  28. Fani Nurdianti / 4915122538
    PIPS 2012 A

    Otak memang sangatlah kompleks. Seperti iman yang kekompleksannya kadang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu. Dan walaupun ilmu tidak dapat mengerti bagaimana kompleksnya iman, otak selalu bisa menafsirkannya dengan akal manusia. Oleh karena itu secara tidak langsung kehadiran iman begitu mempengaruhi otak yang didalamnya terdapat akal dan fikiran manusia. Yang mana akal dan fikiran ini akhirnya mempengaruhi kehidupan manusia dan membuat iman melekat dalam hidup setiap manusia dan menjadi sumber kebahagiaan hidup manusia.

    1. Bagaimana iman dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang?
    2. Perbuatan baik dapat membentuk kecerdasan sosial seseorang, apakah ini berarti perbuatan seseorang dapat mengembangkan kecerdasan dalam dirinya?

    BalasHapus
  29. Devy Novianti
    P.IPS B 2013
    4915133402

    Setuju jika kekuatan spiritual mampu mencerdaskan otak. Karena Tuhan yang memberikan otak kepada kita tidak dengan cuma-cuma, setelah kita diberikan otak kita juga harus patuh menjalankan apa yang menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk patuh dan taat menjalankan perintah-NYA. Tuhan mewajibkan manusia untuk patuh dan taat menjalankan perintahnya, bagi orang yang patuh dan taat melaksananakan kewajibannya maka Tuhan dengan senantiasa memberikan kelancaran kepada otak mereka sebagai balasan karena mereka rajin menjalankan perintah-NYA, itu dari segi rasionalnya. Akan tetapi dari segi empirisnya, sangat miris sekali, banyak orang yang tak taat kepada tuhannya dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai manusia banyak juga yang kecerdasan otaknya melimpah.
    Namun tak perlu khawatir akan kenyataan seperti sekarang ini. Kita yang menjalankan spiritual untuk menjalankan kewajiban kita kepada Tuhan akan tetap akan mendapatkan hal yang lebih dan jauh lebih bermanfaat. Karena jika kita mengacu kepada hal spiritual maka kita dapat mengatasi segala macam masalah menggunakan kecerdasan apapun, kecerdasan fisik maupun kecerdasan otak dengan sikap yang tenang.

    mengapa kebiasaan untuk hal yang spiritual yang sudah diajarkan di pendidikan formal sejak TK memudar sesuai dengan perkembangan usia?
    mengapa hal-hal yang berbau IPA masih sangat dikedepankan didunia keotakan?
    benarkah jika orang yang mempunyai spiritual yang tinggi hidupnya selalu bahagia?

    BalasHapus
  30. Agustina R
    P.IPS.Reg B 2013

    Pentingnya penanaman religius memang tidak hanya untuk pedoman di kehidupan sehari-hari, tetapi juga untuk perkembangan otak seperti yang dijelaskan oleh Pak.Nusa. Penanaman religius akan membuat otak lebih berkembang dan lebih sehat. Itu disebabkan karena dalam penanaman nilai-nilai religius akan diajarkan hal-hal yang positif dan akan membuat hati membuat lebih tenang. Karena itulah otak akan terpengaruh dan terpatri hal-hal yang positif sejak awal akan membuat sebuah kebiasaan yang baik. Tetapi yang terjadi sekarang justru bidang-bidang akademis yang sangat diperhatikan dan di utamakan. Hal itu bagus, hanya tetapi jangan sampai mengesampingkan urusan religius. Karena banyak orang yang belum tahu bahwa nilai religius dapat mengembangkan otak, dan banyak yang beranggapan urusan akademis yang lebih penting.
    1. Sejak kapan perkembangan otak dapat dipengaruhi penanaman religius diteliti oleh manusia?
    2. Tidak semua orang mendapatkan nilai religius sejak kecil, lalu bagaimana dengan perkembangan otak mereka?
    3. Apabila orang yang terlambat mendapat penanaman religius,perkembangan otaknya dapat menyamai dengan orang yang sudah mendapat penanaman religius sejak kecil?

    BalasHapus
  31. Erviani dwi putri P.IPS A 2012
    Otak merupakan bagian sentral yang sangat fundamental dalam keberlangsungan kehidupan, segala aspek dan kegiatan manusia diatur oleh kinerja otak kita, sehingga banyak para ahli yang meneliti bagaimana kaitan otak dengan spiritual dan keyakinan manusia. Oleh karna itu seiring berjalan waktu pertanyaan ini mulai terpecahkan dengan adannya teori serta anggapan dari para ahli dan tokoh mengenai kinerja otak kaitannya dengan spiritual dan keyakinan.
    Rumusan masalah:
    1. Atas dasar apa Daniel H. Pink menguraikan penelitian bahwa orang yang secara teratur dan khusuk melakukan berbagai ritual dalam agama dan rajin berdoa, otak dan hidupnya lebih baik, lebih sehat, lebih berkembang, dan lebih berbahagia?
    2. Bagaimana peran otak manusia di dalam meyakini sesuatu yang berhubungan dengan spiritual?
    3. Teori manakah yang dianggap lebih cocok untuk melihat keterkaitan antara otak dengan keyakinan(spiritual)?

    BalasHapus
  32. Titin watini
    P.Ips B 2013

    Banyak orang yang berfikiran otak adalah organ yang berupa fisik dan hanya bisa di kaitkan dengan ilmu-ilmu pasti seperti kimia, fisika, biologi dan matematika padahal otak juga bisa berhubungan dengan spritual keagamaan. Saya juga setuju dengan pernyataan taufik yaitu bagaimana kehidupan spiritual yang baik bukan saja dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal, juga menjadikan hidup lebih bermakna dan bahagia. Karena kehidupan spritual itu secara tidak langsung menuntun kehidupan kita agar slalu berfikir positif sehingga menumbuhkan sikap untuk berbuat baik, dan dari berfikir positif itu slalu menimbulkan rasa syukur dan bahagia.
    1. Apakah orang yang cerdas sudah berarti beriman dan slalu berbuat baik ?
    2. Mengapa otak slalu di kaitkan dengan ilmu-ilmu pasti seperti biologi, fisika, kimia ?
    3. Mengapa kita sedang mengalami sakit sangat sulit untuk mengucapkan alhamdulillah dan slalu tidak sabar apakah kehidupan spritual dan iman kita tidak sungguh-sungguh dalam menjalaninya ?

    BalasHapus
  33. Annisa Ekafenty Ramadhania (4915131407)
    Pendidikan IPS A 2013
    Dalam tulisan yang berjudul Kecerdasan, Iman dan Perbuatan Baik menjelaskan bahwa otak sangat tunduk dengan berbagai hukum fisika, kimia dan biologi yang nyata dan kompleks. Tetapi, otak tidak selalu harus didasarkan pada pemikiran fisika, kimia dan biologi. Iman dan keyakinan dapat mempengaruhi perkembangan serta kecerdasan otak. Iman yang didasarkan dan dihayati menjadi penghayatan spiritual, akan mempunyai makna. Serta orang yang rajin beribadah, rajin berdoa serta menghayati kehidupan spiritualnya, mereka lebih memiliki kecerdasan serta dapat sembuh dari berbagai penyakit dan masalah yang dimilikinya. Begitu kuatnya dan agungnya ketika kita menghayati kehidupan spiritual. Karena, banyak sekali berbagai manfaat yang didapatkan dari otak dan tubuh kita. Selain itu, otak akan bertumbuh kembang menjadi sehat dan dapat membuat hidup lebih bermakna serta bahagia.
    Pertanyaan:
    1. Jika seseorang yang memiliki tingkat keimanan serta penghayatan spiritualnya yang kurang, apakah akan mempengaruhi kecerdasan orang tersebut dan apakah para ahli memiliki bukti yang konkret dalam menjelaskan otak manusia yang kurang penghayatan spiritualnya?
    2. Mengapa otak selalu tunduk dengan ilmu-ilmu alam seperti kimia, fisika dan biologi? Adakah alasan yang sangat tepat untuk para ahli menjelaskan pertanyaan tersebut dan apakah ada salah satu contoh bahwa otak tidak selalu tunduk dengan ilmu –ilmu alam?
    3. Otak akan mengalami penurunan jika ia sudah lanjut usia. Bagaimanakah tingkat kecerdasan serta iman dan penghayatan spiritual yang dimiliki oleh orang yang sudah lanjut usia?

    BalasHapus
  34. Menurut saya tentang artikel diatas yaitu bahwasannya kecerdasan sikap dan iman tergantung dari otak .Karna otak berjalan dengan baik kecerdasaan akan berpengaruh besar terhadap sikap kita sehari hari.Sikap yang baik karna adanya iman dan kecerdasaan yang baik yang berperan penting di kehidupan bermasyarkat.
    Pertanyaan:
    1.Apakah ada peran orantua di dalamnya?
    2.Bagaimana masyarakat di zaman modernisme ini menerapkan kecerdasaan iman dan perbuatan baik dikehidupan sehari harinya?
    3.Mengapa masyarakat sulit untuk menerapkannyaa?

    BalasHapus
  35. Dessy Permata Sari
    4915131417

    Saya sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Einsten bahwa agama dan ilmu tak dapat dipisahkan. Hal ini berhubungan dengan tulisan Daniel H. Pink yang menyatakan bahwa orang yang secara teratur dan khusuk melakukan berbagai ritual dalam agama dan rajin berdoa, otak dan hidupnya lebih baik, lebih sehat, lebih berkembang, dan lebih berbahagia. Begitupun orang yang membangun sosialita yang baik atau rajin bersilaturahmi. Bahkan daya imun tubuh mereka meningkat lebih tinggi. Karena apabila kita sering melakukan ritual-ritual dalam pelaksanaan agama maka kinerja otak pun akan tumbuh dan berkembang. Otak merupakan bagian terpenting dari organ tubuh manusia. Dengan otak kita dapat berfikir dan dapat membatasi diri kita untuk tidak melakukan hal-hal negatif yang dilarang oleh agama. Hal ini yang mebedakan manusia dengan makhluk lainnya. Keimanan kepada Tuhan dapat melahirkan kecerdasan serta perbuatan baik dari setiap individu.
    1. Adakah hubungan antara keimanan dengan otak manusia?
    2. Bagaimana cara kerja otak dari individu yang tidak taat melaksanakan perintah agama?
    3. Apakah individu yang taat melaksanakan perintah agama sudah dapat dipastikan individu tersebut memiliki kecerdasan yang maksimal?

    BalasHapus
  36. Nama : Raras Elvinza
    No.Reg : 4915131395
    Jurusan : P.IPS Reg A

    Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa otak itu sebenarnya sangat lah kompleks. Otak berfungsi untuk mengontrol dan sebagai pusat dari semua kegiatan manusia yang disadari penuh oleh kesadaran. Jadi apa yang dilakukan oleh manusia atau semua perbuatan yang terjadi berasal dari otak manusia itu sendiri. Begitu juga jika kita melakukan ibadah, seluruh kegiatan ibadah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan akan menghasilkan energi positif. Otak manusia ternyata memiliki tempat dimana pengalaman spiritual dan religius akan menghasilkan energi yang positif yang mempengaruhi kebahagiaan manusia.
    1. Apakah otak dan perasaan itu satu sama lain saling berhubungan?
    2. Bagaimana pengaruh spiritual itu sendiri terhadap otak?
    3. Bagaimana bisa pengaruh spiritual yang baik akan memicu otak menjadi sehat dan berfikiran yang baik pula?

    BalasHapus
  37. Nama : Raras Elvinza
    No.Reg : 4915131395
    Jurusan : P.IPS Reg A

    Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa otak itu sebenarnya sangat lah kompleks. Otak berfungsi untuk mengontrol dan sebagai pusat dari semua kegiatan manusia yang disadari penuh oleh kesadaran. Jadi apa yang dilakukan oleh manusia atau semua perbuatan yang terjadi berasal dari otak manusia itu sendiri. Begitu juga jika kita melakukan ibadah, seluruh kegiatan ibadah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan akan menghasilkan energi positif. Otak manusia ternyata memiliki tempat dimana pengalaman spiritual dan religius akan menghasilkan energi yang positif yang mempengaruhi kebahagiaan manusia.
    1. Apakah otak dan perasaan itu satu sama lain saling berhubungan?
    2. Bagaimana pengaruh spiritual itu sendiri terhadap otak?
    3. Bagaimana bisa pengaruh spiritual yang baik akan memicu otak menjadi sehat dan berfikiran yang baik pula?

    BalasHapus
  38. Arlietha Nofeliza (4915131392) PIPS A’13
    Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah S.W.T dan satu-satunya makhluk yang diberi akal pikiran. Manusia juga mempunyai otak. Otak sangat penting dalam hidup manusia. Karena selain untuk berpikir otak juga mampu untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia Illahi. Mengapa seperti itu? Benar sekali yang dijelaskan dalam tulisan ini bahwa Otak merupakan sesuatu yang diyakini sebagai bagian dari manusia yang memungkinkannya untuk menangkap kebenaran yang adiduniawi, yang besifat Illahi. Sebab akal merupakan limpahan langsung dari Yang Esa. Dan, bagi Plotinus dan para filsuf Islam yang mengikutinya, akal tidak pernah dimengerti dan dihayati hanya sebagai organ yang bersifat fisik. Saya sangat setuju dengan hal tersebut. Karena kemampuan manusia terbatas dan segala sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh manusia maka mereka berpikir dan melahirkan sebuah keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang bisa menyelesaikan dan mengatur segalanya. Keyakinan dan kepercayaan itulah yang disebut dengan Iman. Oleh karena itu sangat tepat bahwa pikiran mengusai tubuh, Keyakinan mendapat tempat, dan iman menjadi penting. Dalam tulisan ini juga dijelaskan beberapa penelitian empiris terhadap orang-orang yang merasakan dan menghayati pengalaman spiritual guna untuk mengetahui bagaimana otak memeroses pengalaman religius, mistikal dan spiritual. Dan hasilnya terbukti bahwa pengalaman itu bukan sekedar ada, tetapi mampu memengaruhi otak secara sangat positif. Konsekuensi lebih jauh, pengalaman itu memengaruhi hidup mereka secara sangat positif. Jadi otak yang cerdas mampu memengaruhi seseorang untuk perbuatan yang baik, dan berdasarkan atau bersumber dari keimanan yang dimiliki dan diwujudnyatakan oleh karena itu sama artinya dengan “IMAN YANG DIUJUDNYATAKAN MENJADI PENGHAYATAN SPIRITUAL DAN PERBUATAN BAIK MENCERDASKAN OTAK DAN MEMBAHAGIAKAN HIDUP PENUH MAKNA.” Pertanyaannya adalah 1.Mengapa orang-orang yang mengalami pengalaman religius, spritual, mistikal dapat mempengaruhi otak secara positif? 2. Lalu bagaimana dengan seseorang yang tidak pernah mengalami pengalaman religius, mistikal? 3. Bagaimana cara meujudkan iman yang menjadi penghayatan spiritual dan perbuatan otak baik mencerdaskan otak dan membahagiakan hidup penuh makna ?

    BalasHapus
  39. Akhmad Rayhan Aditya (PIPS 2013 A)

    Asalamualaikum wr.wb
    setiap tindakan yang dilakukan manusia bijak pasti melalui pemikiran yang matang, pemikiran itu berasal dari otak dan pikiran jernih. setiap bertindak otak dipengaruhi oleh pengalaman - pengalaman yang pernah dilalui sehari harinya, agar tidak salah mengambil keputusan. saya sangat setuju dengan pernyataan Daniel H. Pink, setiap manusia yang rajin beribadah dan berdoa khusuk terhadap Yang Maha Kuasa hidupnya lebih baik dan sehat, karena setiap yang ia lakukan terhadap orang lain pastilah berguna dan bermanfaat, sebagai orang islam saya ingat satuhadis Rasulullah Saw yang menyatakan "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" artinya, kita sebagai generasi muda harus memberikan contoh dan pengajaran yang bermanfaat bagi anak - anak yang belum memiliki akal untuk berfikir.
    petanyaan :
    1. lalu bagaimana dengan orang - orang yang spiritual nya bisa dikatakan ahli dalam bidangnya tetapi melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan??
    2. apakah tindakan yang dilakukan otak manusia berdasar pada spiritual??
    3.bagaimana cara supaya ide itu bisa muncul??

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : RENI NURJANAH
      NIM : 4915131388
      KELAS : P. IPS A 2013


      Berbicara mengenai kecerdasan, iman, dan perbuatan baik tentu sangat erat kaitannya dengan agama. Faktanya semua agama tentu sama-sama mengajarkan bagaimana kita sebagai makhluk yang bermasyarakat dapat berbuat baik terhadap sesama. Tidak perlu pusing-pusing memikirkan urusan orang lain, masalah orang lain, ataupun hubungan mereka dengan Tuhan. Toh mereka sudah tau mana yang seharusnya mereka lakukan dan mana yang seharusnya tidak mereka lakukan. Tetapi wajar ketika sesekali kita mengajak sahabat kita yang seiman untuk beribadah kepada Sang Pencipta, tetapi mereka malah tidak mengindahkan ajakan kita tersebut. Kalau kita mempunyai kecerdasan yang disertai dengan keimanan dan berniat baik untuk orang lain tersebut, tentu kita tidak akan marah ketika mereka tidak mengindahkan ajakan kita tersebut. Karena pada dasarnya kita sudah mengingatkan kepada mereka untuk beribadah kepada-Nya, selebihnya itu terserah mereka mau bergerak untuk mengerjakan ibadah tersebut atau malah tidak mengerjakannya. Karena itu semua tergantung pada seberapa besar keimanan yang dimiliki oleh seseorang tehadap Pencipta-Nya.
      Berbicara mengenai ide. Ide-ide di zaman dulu menurut teori materialisme ide itu kurang dibutuhkan. Karena padasarnya di zaman dulu itu yang dibutuhkan hanyalah perbuatan yang menghasilkan perubahan kearah yang lebih baik. Bayangkan saja kalau hanya mengeluarkan ide-ide tanpa adanya perbuatan yang mengarah pada perubahan yang baik tentu negara kita ini tidak akan merdeka seperti sekarang ini. Tetapi karena para pahlawan kita penuh dengan gerakan-gerakan serta kecerdasan dalam membuat strategi yang dimiliki, maka sampailah kita pada puncak Kemerdekaan Negara ini.
      Kemudian banyak orang menganggap bahwa kecerdasan yang dimiliki seseorang itu karena ia pintar, rajin belajar, dan tidak terlepas dari usaha yang dilakukan oleh orang tersebut. Tetapi jarang orang yang mengetahui bahwa tingkat kecerdasan seseorang itu juga sangat tergantung pada Sang Pencipta. Walaupun kita sudah berusaha keras untuk mendapatkan nilai bagus dengan belajar, tetapi kalau Allah tidak menghendaki maka kita tidak akan mendapatkan nilai yang bagus. Oleh karena itu, ketika kita ingin mendapatkan nilai yang bagus, seharusnya kita jangan lupa untuk melaporkannya terlebih dahulu kepada yang Maha Menguasai Alam Semesta ini. Dengan kata lain kita harus selalu beribadah kepada Sang Pencipta walaupun sesibuk apapun kita. Karena sesungguhnya segala sesuatu di dunia ini milik Allah, kita sebagai manusia yang diberikan kecerdasan, keimanan, dan segala sesuatu yang kita punya itu semua sesungguhnya hanyalah titipan dari Sang Illahi.

      Pertanyaan :
      1) Di zaman dulu otak sering kali hanya dipahami sebagai materi. Materi yang dimaksud disini itu seperti apa? Tolong bapak jelaskan lebih spesifik lagi.
      2) Apakah ketika kita bersugesti tentang sesuatu hal, itu akan berpengaruh terhadap kinerja dari otak tersebut?
      3) Lalu bagaimana dengan orang-orang di luar sana yang kurang beruntung (mempunyai penyakit dibagian otaknya). Apakah yang menjadi penyebab hal itu? Kemudian dibagian manakah yang mengalami penyumbatan terhadap sistem otaknya?

      Hapus
  40. MAULIDA NURUL ATIKAH
    PIPS Reguler B 2013
    4915137155

    Berbicara mengenai iman, sangat erat kaitannya dengan kata 'percaya'. Dalam kehidupan sehari-hari, dipastikan seseorang harus melakukan otaknya dalam berfikir terhadap sesuatu hal. Untuk itu Tuhan menciptakan kita sebagai manusia dengan akal dan pikiran sehingga perilaku kita pun harus sesuai dengan aturan. Kalau di Islam ada istilah : "Menjalankan perintah-Nya dan Menjauhi larangan-Nya.



    Pertanyaan :
    1. Bagaimana jadi manusia yang berguna dan bermanfaat?
    2. Bagaimana cara untuk menguatkan iman kita?
    3. Bagaimana cara mendapatkan kekusyuk'an ketika melakukan ibadah?

    BalasHapus
  41. Sandi Alfi febrianto
    P.IPS A 2012
    4915122532

    otak memang anggota tubuh yang menjadi pemimpin dari dalam tubuh setiap manusia,walaupun ukuranya kecil tidak terlalu besar tetapi mempunyai manfaat yang begitu besar,begitupun dalam kehidupan kita sehari hari,dlam bermasyarakat memang kita hanya di anggap kecil dengan seseorang jika kitra tidak dapat memberikan konstribusi yang cukup di dalam masyarakat.
    dalam pola berpikir otak hal spiritual yang tidak bisa terlihat oleh mata menjadi acuan seperti iman contohnya,hal ini bila kita kaji denga teori positivisme auguste comte hal ni sangat bertolak belakang dimana hal hal tersebut tidak rasio dan setiap manusia tidak bis melihat yang ada di dalam otak itu apa seperti iman,dan akal oleh sebab itu hal yang di pikirkan seseorang tidak bisa ketahui sama sekali,dalam hal spritual otak bekerja sanhgat ekstra di mana konseptual tenyang iman terekam dan tersave dengan baik sampai maut menjemput di sinal fungsi terbesar otak di mana hal mendasar akan tetap melekat walaupun sudah lama di ketahui.

    pertannyan:
    1. bagaimana pandanga aliran konstruktivisme melihat gejala sosial seperti ini?
    2. apakah hannya konseptual saja kita bisa memahami apa itu iman
    3.bagaimana dengan kaum ateis ketika mereka sangat tidak memegang teguh dengan spritual atau kepercayaan?

    BalasHapus
  42. Plotinus tokoh utama Neoplatonisme dan para pengikutnya yaitu filsuf-filsuf Islam meyakini bahwa otak sangat penting bukan saja untuk berfikir, tetapi juga untuk memahami dan berinteraksi dengan Yang Illahi .Segala sesuatu yang dialami dilihat ataupun di dengar semua tentu berawal dari otak yang dimana otak itu mengolah semua informasi yang ada dan membuat dia melakukan reaksi,. Dan juga dapat kita lihat dengan jelas bahwa apa yang dilakukan manusia baik maupun buruknya tentu kembali kepada interaksi nya kepada ilahi ataupun imannya

    1. Bagaimana cara mewujudkan iman yang menjadi penghayatan spiritual dan perbuatan otak baik mencerdaskan otak dan membahagiakan hidup penuh makna ?
    2. Bagaimana pendapat bapak mengenai orang-orang yang tidak percaya Tuhan dan selalu mengandalkan ideologi dan realitas ?
    3. Bagaimana pendapat bapa mengenai orang yang melakukan kegiatan spritual, tetapi tindakannya berlainan?

    BalasHapus
  43. Nama : Marsella dwi rahmah
    NIM : 4915131394

    Kecerdasan, iman dan perbuatan baik memang saling berkaitan. kecerdasan otak bisa ditingkatkan dengan perbuatan perbuatan baik seperti mengikuti dan menjalani serangkaian ibadah dengan khusyuk dan ikhlas seperti mengaji menjalankan ibadah dll, selain kita melakukan perbuatan itu dengan rutin maka ini sangat berpengaruh dengan iman. orang yang beriman juga akan bertindak sesuai dengan akal pikiran yang sehat, akan bertindak dan memperhitungkan baik dan buruk nya sesuatu jika dikerjakan.

    1. Kenapa terkadang orang yg ahli dlm bidang spritual masih tidak bisa mengontrol dirinya agar berprilaku baik?
    2. Bagaimana agar perbuatan baik selalu timbul didalam diri kita?
    3. Apakah peran orangtua berpengaruh terhadap kecerdasan iman dan perbuatan baik?

    BalasHapus
  44. Nama : Marsella dwi rahmah
    NIM : 4915131394

    Kecerdasan, iman dan perbuatan baik memang saling berkaitan. kecerdasan otak bisa ditingkatkan dengan perbuatan perbuatan baik seperti mengikuti dan menjalani serangkaian ibadah dengan khusyuk dan ikhlas seperti mengaji menjalankan ibadah dll, selain kita melakukan perbuatan itu dengan rutin maka ini sangat berpengaruh dengan iman. orang yang beriman juga akan bertindak sesuai dengan akal pikiran yang sehat, akan bertindak dan memperhitungkan baik dan buruk nya sesuatu jika dikerjakan.

    1. Kenapa terkadang orang yg ahli dlm bidang spritual masih tidak bisa mengontrol dirinya agar berprilaku baik?
    2. Bagaimana agar perbuatan baik selalu timbul didalam diri kita?
    3. Apakah peran orangtua berpengaruh terhadap kecerdasan iman dan perbuatan baik?

    BalasHapus
  45. Eka Ma'rifah
    P.IPS A 2013
    4915131384
    Otak memang bersifat sangat kompleks. Otak merupakan pusat dalam tubuh manusia yaitu otaklah yang mengatur seluruh aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Otak sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang dialami mansusia yaitu mampu memengaruhi otak secara sangat positif. Di dalam otak terdapat energi yaitu energi gelombang yang tak kasat mata itu mampu menembus apa saja. Energi tersebut memengaruhi keadaan manusia itu sendiri. Otak juga berhubungan dengan kehidupan spiritual pada manusia yang dapat menjadikan otak menjadi sehat dan optimal.
    1. Mengapa ilmu dan agama tidak dapat dipisahkan?
    2. Bagaimana keadaan otak seseorang yang tidak pernah mengenal kehidupan spiritual?
    3. Bagaimana orang yang membangun sosialita yang baik atau rajin bersilaturahmi. Dapat meningkatkan daya imun tubuh mereka menjadi lebih tinggi.?

    BalasHapus
  46. TRIA MAULIDA AGUSTIAR
    P.IPS A 2013

    saya setuju dengan tulisan diatas karena setiap pemikiran dan kecerdasan yang terjadi pada otak adalah sebuah tindakan bagi manusia. karena otak diciptakan untuk berpikir jernih dan melakukan tindakan positif, apabila otak tidak digunakan dengan baik maka syaraf yang ada di otak akan rusak. otak akan memprogram kegiatan manusia dengan baik dan melakukan kebaikan, apabila manusia itu memang sudah dibentuk dari kecil dengan baik dan otak akan sebaliknya apabila manusia tersebut di bentuk dengan tidak baik.

    1. Apa penyebabnya seseorang susah melupakan tindakan yang negatif bagi dirinya?? dan bagaimana cara menghilakan trauma tersebut??
    2. Bagaimana tindakan negatif yang dilakukan oleh orang yang sangat mengenal agama dan dari kecil di cekoki ilmu-ilmu agama sedangkan mereka berbuat zhalim pada manusia lainnya??

    BalasHapus
  47. Nama : Teguh Aji Putra
    Prodi : P.IPS B 2013
    NIM : 4915133436

    Manusia adalah makhluk yang diberikan otak oleh Allah swt untuk berpikir. Dengan otak manusia dapat berpikir lebih rasional dan irasional tentang kehidupan di dunia ini tetapi sayangnya kemampuan otak manusia terbatas, karena tidak dapat menjelaskan sesuatu yang ghaib. Sebenarnya memahami kecerdasan secara spiritual tidak bisa dilakukan hanya dengan sebuah buku, sebab hasilnya hanyalah pemahaman kecerdasan secara logika saja. memunculkan perasaan bersyukur pun dapat membantu memunculkan kecerdasan secara spiritual.

    1. Apakah ilmu spiritual mempunyai kedudukan tempatnya tersendiri dalam otak ?
    2, Mengapa perasaan bersyukur dapat memunculkan kecerdasan spiritual ?
    3. Mengapa otak dan ilmu spiritual saling berhubungan satu sama lain ?

    BalasHapus
  48. Ayu Anggraeni
    P.IPS A / 2013

    Saya setuju dengan tulisan diatas karena pemikiran atau kecerdasan sangat berkaitan erat dengan kehidupan spiritual manusia, maka tidak mengherankan jika banyak diatara ilmuan yang menganggap kecerdasaan dan kehidupan spiritual manusia tidak dapat di pisahkan. Dalam kehidupan, iman berfungsi untuk menyaring dan menjadi pedoman manusia dalam bertingkah laku sesuai agamanya. setiap agama selalu mengajarkan kebaikan sehingga perbuatan baik bisa terwujud. perbuatan baik akan merangsang kinerja otak lebih cepat sehingga kemampuan merangsang dan berfikir pada otak semakin meningkat.

    1. bagaimana urutan kecerdasan itu tumbuh, apakah melalui pemikiran terlebih dahulu atau dari kehidupan spiritual?
    2.bagaimana iman dan kecerdasan pada orang yang selalu beberbuat dzalim, apakah mereka tetap memiliki kecerdasan yang sama?
    3. bagaimana iman dan kehidupan spiritual mengukur kecerdasan manusia?

    BalasHapus
  49. SITI MARIA ULPAH/4915131401/P.IPS A 2013
    Well…. Pusat seluruh aktivitas manusia itu terletak di otak? Otak memengaruhi segala tindakan, kalau di otak sudah terpikirkan hal-hal positif maka dalam melakukan kegiatan kita akan terus berpikiran yang baik-baik. Jadi pengalaman spiritual terlebih dahulu baru otak bisa mencerna atau otak dulu yang diperlukan untuk bisa mencerna hal-hal spiritual? Untuk dapat menjadikan hidup ini bermakna dan bahagia diperlukan kehidupan spiritual yang baik yang dapat memicu otak menjadi sehat. Focus pada hal-hal yang dituju. Ke’khusu’an dibutuhkan untuk dapat berinteraksi dengan sang Maha Pencipta, hal itu dapat dilatih salah satunya dengan ibadah sehari-hari. Keseimbangan antara iman dan perbuatan baik rupanya dibutuhkan untuk hidup yang bahagia.
    Pertanyaan:
    1. Jadi selama ini factor yang menyebabkan banyak orang stress dan menimbulkan berbagai macam penyakit itu karena terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting dan kurangnya iman? Apakah mereka tidak mengetahui pengaruh otak dalam kehidupan sehari-hari?
    2. Dengan cara seperti apa agar anak kecil dapat menghayati kehidupan spiritual? Apakah lebih susah mengajarnya dibanding orang yang telah dewasa?
    3. Apakah hanya otak saja yang dapat memengaruhi aktivitas manusia? Bagaimana hubungan antara otak dan perasaan? Perasaan yang memengaruhi otak atau otak yang memengaruhi perasaan?

    BalasHapus
  50. Anzani Mutiara
    4915131398
    P.IPS A 2013

    Otak berguna untuk berfikir, dengan adanya otak manusia dapat memahami apa yang terjadi dalam hidupnya, namun fungsi otak bukanlah hanya untuk berfikir serta memahami, melainkan dengan otak pulalah yang menyebabkan manusia dapat berinteraksi dengan Yang Maha Pencipta. Otak dan iman memang erat kaitannya, karena bila seseorang sering melakukan kegiatan religious dan selalu mendekatkan dirinya kepada Allah, maka akan menciptakan otak yang lebih baik. Dengan otak yang lebih baik itu pula yang akan membuat hidup kita tidak pernah merasa sendiri, karena dalam otak kita selalu berfikir bahwa ada Allah yang selalu menjaga dan selalu berada di samping kita. Mengutip dalam kalimat Taufiq Pasiah yang menyebutkan bahwa kehidupan spiritual yang baik bukan saja dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal, juga menjadikan hidup lebih bermakna dan bahagia. Maka sudah jelas bahwa iman baik akan mempengaruhi otak kita sehingga melahirkan perilaku yang baik pula dalam hidup kita.

    1. Bagaimana cara kita agar dapat meningkatkan iman kita, sehingga dapat menjadikan otak kita lebih baik ?
    2. Mengapa ilmu dan agama tidak dapat dipisahkan ?
    3. Apakah iman dan otak itu selalu berkaitan ?

    BalasHapus
  51. Nama : Vivich Husnul Khotimah
    NIM : 4915131387
    Jurusan : Pendidikan IPS A 2013
    Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

    Setelah saya membaca artikel bapak, saya setuju bahwa otak dan kecerdasan sangat dipengaruhi oleh spiritual manusia. Iman dan perbuatan yang baik dapat mengembangkan kecerdasan manusia. Iman itu merupakan suatu keyakinan dan tidak terlihat secara kasat mata, tetapi iman itu dapat terlihat melalui sebuah perbuatan. Ya, perbuatan-perbuatan yang baik yang secara sadar dilakukan oleh manusia. Baik perbuatan yang baik mapun perbuatan yang buruk. Perbuatan yang baik menunjukan iman seseorang itu baik dan begitupula dengan iman seseorang yang buruk berlaku sama. Jika seseorang mempunyai iman yang kuat dan diwujudkan oleh perbuatan-perbuatan yang baik tidak menutup kemungkian kecerdasan seseorang tersebut akan berkembang karena sinyal-sinyal kebaikan tersebut, seperti di artikel yang bapak tulis bahwa “orang yang secara teratur dan khusuk melakukan berbagai ritual dalam agama dan rajin berdoa, otak dan hidupnya lebih baik, lebih sehat, lebih berkembang, dan lebih berbahagia. Begitupun orang yang membangun sosialita yang baik atau rajin bersilaturahmi. Bahkan daya imun tubuh mereka meningkat lebih tinggi”.
    Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika seseorang menjalankan kewajibannya sebagai umat beragama dan berperilaku baik terhadap sesama dan lingkungan, dapat dikatakan akan meningkatkan perkembangan otak dan kecerdasan serta dapat memberikan kebermaknaan, kebahagiaan, dan kesehatan dalam menjalani kehidupan di dunia ini yang hanya sementara.

    Pertanyaan :
    1. Bagaimana hubungan antara otak dengan spiritual?
    2. Mengapa spiritual bisa mempengaruhi kecerdasan botak manusia?
    3. Bagaimanakah dengan perkembagan otak seseorang yang jauh dari kehidupan agama?

    BalasHapus
  52. Nama : Cendy Juliana Dewi
    NIM : 4915122528
    P.IPS A 2012

    Assalamualaikum, wr.wb .
    Setelah membaca tulisan bapak diatas tulisannya mengalir sehingga sangat menarik untuk dibaca dan dipahami dimana membahas mengenai hubungan kecerdasan dengan spiritual yang akan membuahkan pada perbuatan baik bagi seseorang . namun dari tulisan tersebut ada yang membuat saya tertarik “ternyata filsuf-filsuf Islam meyakini bahwa otak sangat penting bukan saja untuk berfikir, tetapi juga untuk memahami dan berinteraksi dengan Yang Illahi. Otaklah yang diyakini sebagai bagian dari manusia yang memungkinkannya untuk menangkap kebenaran yang adiduniawi, yang besifat Illahi. Sebab akal merupakan limpahan langsung dari Yang Esa”. Selain itu Einstein selalu bersikeras bahwa ilmu dan agama tak dapat dipisahkan. Bias dikatakan jika pemikiran kecerdasan otak dan spiritual agama harus berjalan beriringan dan seimbang agar pemikiran kita lebih positif dan hidup kita lebih bermakna dan bahagia, tapi faktanya saat ini yang saya lihat adalah di zaman yang semakin mudah dan canggih banyak manusia yang mengatakan beragama kehidupan spritualnya pun kuat mereka pun memiliki ilmu yang bias dikatakan cukup namun mengapa banyak diantara mereka yang berprilaku tercela melebih akal sehat dan tidak bisa memaknai kehidupannya sendiri. Padahal dikatakan jika kehidupan spiritual yang baik bukan saja dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal, juga menjadikan hidup lebih bermakna dan bahagia.


    Dari tulisan bapak diatas ada beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan, diantaranya adalah :

    1.“ kecerdasan, iman dan perbuatan baik” pertanyaan saya ialah Kecerdasaan seperti apa yang bisa mengarahkan kita kepada keimana dan perbuatan baik ?

    2.orang yang secara teratur dan khusuk melakukan berbagai ritual dalam agama dan rajin berdoa, otak dan hidupnya lebih baik, lebih sehat, lebih berkembang, dan lebih berbahagia, Apakah yang mendasari hal tersebut ?

    3.di zaman modern seperti sekarang banyak orang yang sudah tidak menggunakan lagi akal sehatnya untuk berpikir terbukti dari banyaknya orang-orang yang melakukan hal yang tidak manusiawi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan selain itu banyak pula diantaranya yang tidak menghargai hidupnya saat ini. Apakah hal tersebut berkaitan dengan kehidupan spiritual mereka ? lalu menurut anda bagaimana solusinya ?

    terima kasih

    BalasHapus
  53. Siti Chadijah
    P.IPS B 2013


    otak memang bersifat fisik dan tunduk terhadap hukum-hukum fisika, kimia dan biologi. Tetapi otak juga memerlukan spiritual, dimana spiritual ini bisa menjadi pelengkap kecerdasan. Dengan spiritual, kita bisa meningkatkan iman kita dan spiritual bisa mengontrol perbuatan yang diperoleh dari kecerdasan kita dengan menghasilkan perbuatan baik.

    bagaimana dengan manusia yang tidak sadar akan adanya kehadiran Tuhan? apakah mereka yang tidak mempunyai pengalaman spiritual tidak mempunyai otak yang sehat dan optimal?
    bagaimana agar ilmu dan spiritual berdampingan dengan baik?

    BalasHapus
  54. Siti Chadijah
    P.IPS B 2013


    otak memang bersifat fisik dan tunduk terhadap hukum-hukum fisika, kimia dan biologi. Tetapi otak juga memerlukan spiritual, dimana spiritual ini bisa menjadi pelengkap kecerdasan. Dengan spiritual, kita bisa meningkatkan iman kita dan spiritual bisa mengontrol perbuatan yang diperoleh dari kecerdasan kita dengan menghasilkan perbuatan baik.

    bagaimana dengan manusia yang tidak sadar akan adanya kehadiran Tuhan? apakah mereka yang tidak mempunyai pengalaman spiritual tidak mempunyai otak yang sehat dan optimal?
    bagaimana agar ilmu dan spiritual berdampingan dengan baik?

    BalasHapus
  55. Nama : Nazia Maulia Amini
    Nim : 4915131373
    P. IPS Reg A 2013
    Allah menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Allah menciptakan organ-organ manusia pasti ada. seperti otak, Allah menciptakan otak pasti memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Otak sangat berperan aktif dalam mengontol dan menguasai kendali semua organ. Yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya adalah akal. Akal lah yang mengangkat derajat manusia lebih tinggi dari makhluk lainnya. Dengan akal manusia bisa menjalani rutinitas beribadah. dengan rutinitas beribadah juga bisa meningkatkan kecerdasan iman dan kecerdasan dalam rutinitas sehari-hari. saya sependapat dengan Daniel H. Pink yang menyatakan bahwa orang yang secara teratur dan khusuk melakukan berbagai ritual dalam agama dan rajin berdoa, otak dan hidupnya lebih baik, lebih sehat, lebih berkembang, dan lebih berbahagia. Orang yang selalu mematuhi perintah tuhannya memiliki kebahagian tersendiri yang tak tak bisa didapatkan dengan materi. Dengan beribadah yang teratur otak dan hati akan selalu tenang dan membuat perkembangan otak membaik untuk berkembang.
    1. Bagaimana caranya meningkatkan keimanan jika berada dibawah titik terrendah? Dan bagaimana meningkatkan kecerdasan seseorang dengan titik keimanan terrendah?
    2. Jika keimanan berada dititik terrendah apakah kecerdasan juga berada dititik terrendah juga?
    3. Bagaimana cara kerja otak untuk mengotrol dan mengendalikan semua organ?

    BalasHapus
  56. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
    nur muhammad
    4915137158
    p.ips b 2013


    Otak merupakan alat untuk mengatur dan mengkordinir sebagian besar dalam melakukan suatu gerakan dan sebagai fungsi tubuh, otak sangat berkaitan dengan pemikiran kita .Akan tetapi beda dengan iman yang masih ghaib yang tidak dapat dijangkau dengan akal dan pengalaman empiris, ia hanya dapat diyakini dengan hati atau rasa dan bukan dengan otak, namun dengan demikian dengan cara kerja otak yang disertai akal dapat dijadikan sarana untuk mencapai iman dan memperkuat iman melalui pemikiran – pemikiran filosofis. Dengan sikap menerima tanpa tanya dan tanpa ragu itu lah sifat dari iman. Iman akan memperkuat kebaikan yang sangat tinggi dan pertanda dari keutuhan pribadi manusia dengan berjalannya otak.

    Pertanyaan :
    1. Akankah iman dapat mempengaruhi kinerja otak kita?
    2. Bagaimana dengan manusia yang tak mempunyai iman? Apakah ada rasa kebaikan di dalam hatinya?
    3. Adakah penyakit yang dipengaruhi keimanan tersebut yang dapat mempengaruhi kinerja tubuh manusia tersebut?

    BalasHapus
  57. Nururrizqi Yasyaaillah
    4915120344
    PIPS Reg 2012

    Otak manusia merupakan organ inti penting di dalam tubuh karena otak adalah tempat proses berpikir apakah ingin berpikir positif ataukah negatif, apapun informasi atau pesan yang direkam melalui panca indera akan mengalami proses pengolahan informasi ke otak, apakah daya ingat hanya sementara ataukah daya ingat akan tahan lama. Otak sangat penting bukan saja untuk berfikir, tetapi juga untuk memahami dan berinteraksi dengan Yang Illahi. Lalu Pertanyaan yang ingin saya ajukan dari tulisan bapak yaitu :
    1. Apakah otak melulu dijelaskan menggunakan biologi, fisika, dan kimia. ?
    2. Mengapa otak sangat berpengaruh terhadap kehidupan spiritual manusia?
    3. Bagaimana otak dapat memproses pengalaman yang religius, mistikal, dan spiritual?
    4. Mengapa kehidupan spiritual yang baik itu dapat memicu otak menjadi sehat dan hidup bermakna dan bahagia?
    5. Bagaimana caranya supaya anak tidak hanya dibekali pemahaman konseptual saja tetapi harus dengan menghayati kehidupan spiritual mereka?

    BalasHapus
  58. RISMA ELISA
    P IPS REG B 2013
    4915133403

    Menurut pendapat saya, otak adalah suatu hal yang sangat membingungkan buat kita. entah bagaimana mana otak dapat mengatur segala hal aktivitas kita sehari hari dan juga segala ativitas yang ada di dalam tubuh ini. karena itulah otak sangat terpengaruh terhadap tingkah perilaku kita sehari-hari . saya sependapat dengan Taufiq Pasiak pada Tuhan dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains (2012) secara canggih, komprehensif dan argumentatif, berdasarkan banyak penelitian mutakhir membuktikan bagaimana kehidupan spiritual yang baik bukan saja dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal, juga menjadikan hidup lebih bermakna dan bahagia.bahwasanya segala sesuatu yang kita lakukan baik dan bersifat positif maka kerja otak pun akan berdampak positif .
    pertanyaan saya :1. apakah ada hubungannya apabila kecerdasan otak bisa bekerja efektit namun kinerja spiritual dalam iman tidak berjalan dengan lancar ? 2. bagaimana spiritual dalam iman mampu mencerdaskan otah jika di jelaskan secara ilmiah ? 3. adakah cara untuk menyeimbangkan kecerdasan otak dengan spiritual dalam iman yang kita yakini ?

    BalasHapus
  59. Nama : Yolla Rachmaan Ismatullah
    Nim : 4915133429
    P. IPS B 2013
    Komen:
    Setelah membaca tulisan ini, berdasarkan dari hasil beberapa penelitian yang dikemukakan kita ketahui bahwa ternyata fungsi otak tidak hanya untuk berfikir untuk hal-hal yang bersifat duniawi. Namun, otak juga dapat memahami dan berinteraksi dengan Tuhan dengan keyakinannya. Pengalaman nilai-nilai spiritual yang dimiliki oleh seseorang akan memberikan dampak postif pada otak. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran tentang keyakinannya. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia dalam perkembangan psikologi kognitifnya.
    Bagaimana dengan seseorang yang atheisme? Apakah itu kesalahan dalam otaknya?Sebenarnya di dalam pengaruhanyan otak yang mengikuti keyakinan atau keyakinan yang mengikuti otak?

    BalasHapus
  60. Iman bersifat abstrak dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.kecerdasan seseorang dalam berbuat baik bisa di timbulkan karena adanya spiritual yg telah di tanamkan sejak lama, otak itu berfungsi dan sangat berkaitan dengan kecerdasan karena otak dan iman itu fungsi untuk mengontrol dan sebagai pusat dari semua kegiatan manusia yang disadari penuh oleh kesadaran. bagaimana cara kita beribadah dan berbuat baik itu berasal dari otak kita sndiri.

    Pertanyaan !
    1. Adakah peranan orang tua ?
    2. Apakah cara bekerja otak dengan ibadah bisa diterapkan pada setiap individu ?
    3. Bagaimana cara menerapkan kecerdasan dan ibadah dalam kehidupan sehari hari ?

    BalasHapus
  61. Nama : Rizky Rachmawati (4915131381)
    Kelas : P.IPS A 20113
    Otak memang mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Jika salah satu dari jaringan otak itu bermasalah maka akan mempengaruhi sistem tubuh yang lain juga. Ternyata otak dan spiritual mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan hidup manusia. Jika otak digunakan dengan hal-hal yang baik pasti akan membentuk pribadi yang baik juga. Jika otak terus digunakan maka jaringan otak yang lain akan terus bekerja dan selalu mengingat memori yang ada, tetapi apabila otak itu tidak digunakan maka semua memori yang tersimpan di otak akan menghilang
    Pertanyaan :
    1. Apakah cara kerja otak mempengaruhi perkembangan bagian-bagian tubuh yang lain?
    2. Mengapa perkembangan otak pada manusia bila tidak dipakai semua memori akan menghilang?apa yang menyebabkan itu terjadi?
    3. Mengapa iman dan perkembangan otak berhubungan dengan kehidupan spiritual?

    BalasHapus
  62. WINDI MELANDIN
    4915131379
    P.IPS A 2013
    Kita sebagai manusia dianugrahi tuhan agar dapat berpikir dan memiliki otak. Saya pernah membaca sebuah atikel yang mengatakan “Orang religius mempunyai otak yang lebih tebal”. Biasanya yg selama ini ktia dengar bahwa religi berkaitan dengan hati tetapi baru-baru ini sebuah studi mengungkap, religi juga berhubungan dengan ketebalan otak. Mereka yang religius ditemukan memiliki jaringan otak yang lebih "tebal" dibandingkan dengan mereka yang tidak. Tetapi otrang yang berotak tebalpun belum tentu religius. Otak manusia bukan hanya berisi dan mengingat hukum-hukum fisika, kimia dan biologi tetapi masih ada hal yang lain seperti hal religi misalnya.
    1. Sebutkan alasan yang spesifik mengapa Einstein berpendapat bahwa ilmu dan agama tak dapat dipisahkan?
    2. Apakah setiap orang pernah mendapatkan pengalaman spiritual?
    3. Bagaimana cara Mewujudkan Kesehatan Spiritual?

    BalasHapus
  63. Nama : Selvi Indriani
    Nim: 4915131405

    Menurut saya otak memang sangat berpebgaruh terhadap sikap spiritual manusia . Kecerdasan otak memang sangat berpengaruh karena otak berperan penting dalam m3mbangun sikap dan kecerdasan manusia . Jika anak sejak usia belia sudah dibekali dengan Pemahaman spiritual dan sosialisasi maka ia akan terbawa di usianya sudah dewasa . Pemahaman tersebut akan membentuk kecerdasan dan iman anak tersebut. Maka dari itu ketakwaan sangat berpengaruh terhadap ilmu . Semakin kuat ilmu dan keyakinan akan lebih menjadikan seseorang tersebut lebih cerdas. Karna ilmu tanpa iman bagaikan lumpuh . Dan iman tanpa ilmu bagaikan buta

    Pertanyaan
    1. Menurut pandangan bapak apakah para pemimpin bangsa yang kebanyakan mempunyai wawasan atau ilmu yg luas juga menggunakN imannya ?
    2.jika iya mengapa banyak para pemimpin yg menindas rakyatnya?
    3. Apakah ada pemimpin yg menggunakan imannya unyuk memimpin rakyatnya ?

    BalasHapus
  64. Ajeng Nur Aryani
    P.IPS A
    Otak yang terdapat didalam tubuh manusia sangat berpengaruh pada otak yang akan dijlankan oleh saraf tubuh kita. Otak juga dapat berpikir dan mencerna pikiran yang akan ditindak dan dilakukan oleh kita. Tergantug dengan iman yag kita punya bagaimana otak bekerja sama dengan iman kita. Sebagai manusia kita dapat berpikir bagaimana memelihara iman kita dalam berbuat segala macam sesuatu, baik itu berbicara, bersosialisasi, sholat, dll. Otak memang dapat beprpikir secara rasional begitu pun juga iman kita yang dipelihara baik sejak di tumbuhkan sejak dini hingga sampai sampai saat ini.

    Pertanyaan :
    1. Apa yangterjadi jika otak kita dapat menolak pikiran tentang iman ?
    2. Apa jadinya manusia tanpa iman dalam kehidupannya ?
    3. Apakah iman dapat menyesatkan kita juga ?

    BalasHapus
  65. Sangat jelas sekali apa yang telah dijelaskan dalam tulisan bapak ini, bahwa otak adalah sumber dari segala sumber kehidupan manusia. Bayangkan jika manusia tidak memiliki otak? mungkin sudah tidak akan ada lagi peradaban manusia bahkan kehidupan. Seluruh kegiataan yang kita jalani berasal dari kecerdasaan otak. Dimana ketika kita melakukan sesuatu sudah terfikirkan dengan baik oleh otak kita. Begitu pula dengan keyakinan kita mengenai hal-hal yang spiritual. Otak membantu kita menyakini hal-hal tersebut yang berupa dengan keimanan. Ketika kita telah meyakini dan mengimani Allah, berarti jelas kita harus mengikuti seluruh perintahnya. Di dalam agama beribadah dan berbuataan baik adalah wajib hukumnya. Dengan kita mengikuti seluruh perintahNYA, berarti jelas kehidupan kita akan bahagia dan hati kita akan damai. Jadi, jelas bahwa ketika kecerdasaan otak telah menyakini dan mengimani suatu agama berarti Insya Allah kita akan menjadi manusia yang tentram, damai, dan bahagia.
    1) Sampai sejauh mana otak kita ini dapat berkembang?
    2) Seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali orang yang sangat over spiritual, seperti dukun. Apakah spiritual mampu menguasai otak?
    3) Akankah otak manusia dapat melampaui kuasa Illahi?

    BalasHapus
  66. Kecerdasan iman yaitu kemampuan potensial setiap manusia yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup, sehingga membuat manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.
    Bila kecerdasan iman diartikan sebagai rajin beribadah, maka Anda keliru. Kecerdasan iman/spiritual adalah kemampuan seseorang memberi makna pada kehidupan
    pertanyaanya:
    1. seperti apa kecerdasan itu bisa di kaji dalam iman dan perbuatan, lalu apa langkah untuk mencapai perbuatan yg baik?
    2.bagaimana cara otak manusia dalam mengasah keimanan dan kecerdasan?
    3 apakah yang di lakukakan para ahli itu sesuai dengan prilaku nya sehari-hari?

    BalasHapus
  67. Kecerdasan iman yaitu kemampuan potensial setiap manusia yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup, sehingga membuat manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.
    Bila kecerdasan iman diartikan sebagai rajin beribadah, maka Anda keliru. Kecerdasan iman/spiritual adalah kemampuan seseorang memberi makna pada kehidupan
    pertanyaanya:
    1. seperti apa kecerdasan itu bisa di kaji dalam iman dan perbuatan, lalu apa langkah untuk mencapai perbuatan yg baik?
    2.bagaimana cara otak manusia dalam mengasah keimanan dan kecerdasan?
    3 apakah yang di lakukakan para ahli itu sesuai dengan prilaku nya sehari-hari?

    BalasHapus
  68. Irma Lutfiana (4915131378) P.IPS A 2013

    Sudah semestinya ketika kita melakukan perbuatan baik itu juga akan berakibat baik pada otak kita, apalagi yang berhubungan dengan Tuhan seperti melakukan ibadah secara khusuk, setelah kita merasakan sesuatu yang berbeda. Tubuh menjadi lebih ringan dan otak pun seakan di refresh. Otak akan berpikir secara positif dan memengaruhi hidup kita secara positif pula. Selain perbuatan baik yang berhubungan dengan Tuhan, perbuatan baik yang berhubungan antar manusia pun akan memicu kecerdasan otak. Misalnya silaturahmi, ketika kita bersilaturahmi maka timbullah rasa bahagia. Jadi pada intinya bukan hanya memahami secara konseptual tentang kehidupan spritual, akan lebih baik jika kita dapat mengaplikasikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari secara individual yang berhubungan dengan Tuhan dan sosial.
    1. Mengapa banyak orang tidak mengerti betapa pentingnya ibadah sehingga mereka cenderung lalai dan lebih memprioritaskan urusan duniawi?
    2. Apa jadinya jika kita hanya memprioritaskan hubungan dengan Tuhan tanpa adanya hubungan sosial ataupun sebaliknya?
    3. Biasanya ketika kita beribadah kita masih belum khusuk (memikirkan hal-hal lain). Bagaimana cara supaya kita dapat melaksanakan ibadah secara khusuk?

    BalasHapus
  69. Nama : Daniel Pranata
    NIM : 4915133407
    P.IPS B 2013

    Menurut saya kecerdasan seseorang dalam berbuat baik bisa di karenakan pola hidupnya sehari-hari ataupun pengalaman yg pernah di alami. Dalam hal ini tindakan yg di lakukan manusia juga akan berpengaruh terhadap pola berpikirnya. Apabila manusia tersebut sering melakukan hal-hal yg baik maka otak akan merekamnya, karena tiap tindakan yg kita lakukan itu berdasarkan pemikiran otak sendiri.

    Pertanyaan:
    1. Jika memang benar otak di katakan sebagai sesuatu yg sangat komplek untuk di pahami, tapi mengapa pada akhirnya para ahli mampu memahami cara kerja otak tersebut ?
    2. Apakah kita bisa melawan apa yg di pikirkan otak kita secara sadar ?
    3. Apakah orang-orang yang ahli dalam hal spiritual akan menjamin bahwa mereka selalu berpikiran positif ?

    BalasHapus
  70. Tiara Indah Pertiwi
    4915133425
    P.IPS B 2013

    otak adalah salah satu organ inti manusia. apabila salah satu bagian nya tidak berfungsi maka semua bagian akan tidak berfungsi dengan baik atau tidak berfungsi dengan normal. dalam tulisan di atas Lipton menegaskan pikiran akan menguasai tubuh. disini jelas benar karna dengan otak atau pikirannya manusia akan mengatur aktivitas yang dikerjakan baik positif maupun negatif. tetapi dengan otak yang juga memproses spiritual dan religius akan membuat pola perilaku positif maksutnya adalah manusia yang mempunya spiritual dan religius akanb mempunyai . tak yang cerdas dan perilaku yang positif dalam kehidupan sehari harinya. dengan kegiatan ibadah yang khusuk juga akan membuat keimanannya menjadi kuat dan hidupnya akanlebih bahagia.

    apakah semua otak yang memiliki spiritual dan religius tidak akan melakukan perbuatan negatif?
    bagaimana menyeimbangkan antara spiritual dan religius manusia dengan kecerdasan akademiknya?
    mengapa otak sangat mempengaruhi tubuh kita?

    BalasHapus
  71. Tiara Indah Pertiwi
    4915133425
    P.IPS B 2013

    otak adalah salah satu organ inti manusia. apabila salah satu bagian nya tidak berfungsi maka semua bagian akan tidak berfungsi dengan baik atau tidak berfungsi dengan normal. dalam tulisan di atas Lipton menegaskan pikiran akan menguasai tubuh. disini jelas benar karna dengan otak atau pikirannya manusia akan mengatur aktivitas yang dikerjakan baik positif maupun negatif. tetapi dengan otak yang juga memproses spiritual dan religius akan membuat pola perilaku positif maksutnya adalah manusia yang mempunya spiritual dan religius akanb mempunyai . tak yang cerdas dan perilaku yang positif dalam kehidupan sehari harinya. dengan kegiatan ibadah yang khusuk juga akan membuat keimanannya menjadi kuat dan hidupnya akanlebih bahagia.

    apakah semua otak yang memiliki spiritual dan religius tidak akan melakukan perbuatan negatif?
    bagaimana menyeimbangkan antara spiritual dan religius manusia dengan kecerdasan akademiknya?
    mengapa otak sangat mempengaruhi tubuh kita?

    BalasHapus
  72. Nama : Ari Setiya Dewi
    Kelas : P.IPS REG B 2013
    NIM : 4915133398
    IMAN YANG DIWUJUDNYATAKAN MENJADI PENGHAYATAN SPIRITUAL DAN PERBUATAN BAIK MENCERDASKAN OTAK DAN MEMBAHAGIAKAN HIDUP PENUH MAKNA.
    Menutip kata-kata pak nusa di atas mungkin memang benar iman yang akan diwujudnyatakan menjadi penghayatan spiritual dan perbuatan baik mencerdaskan otak dan membahagiakan hidup yang penuh makna. Tanpa adanya iman yang diwujudnyatakan tersebut mungkin tidak akan ada kebahagiaan hidup yang banyak sekali maknanya, tanpa hal tersebut mungkin semuanya akan kosong dan hampa tanpa ada makna sama sekali. Padahal makna hidup sangat bermanfaat untuk dapat dijadikan pengalaman yang sangat berkesan untuk kedepannya.

    pertanyaan :
    1. bagaimanakah peran orang tua terhadap kecerdasan?
    2. bagiamanakah peran otak dengan spiritual?
    3. bagiamankah hubungannya spiritual dengan otak?

    BalasHapus
  73. Assalamualaikum..
    Menurut saya otak adalah bagian terpenting di dalam tubuh manusia karena otak merupakan pengatur seluruh aktivitas tubuh manusia, melalui otak manusia dapat berfikir, merasakan, dan menggerakkan anggota tubuh, sehingga apapun yang kita lakukan itu bersumber dari kinerja otak, contohnya otak manusia dibagian depan yang disebut Allah di dalam Al-Quran Al-Karim dengan kata Nashiyah (ubun-ubun) untuk mengarahkan perilaku seseorang.

    pertanyaan
    1. Bagaimana otak dapat mempengaruhi perilaku baik dan buruknya seseorang?
    2. Bagian manakah yang terpenting didalam otak?
    3. Bagaimana perbedaan otak antara manusia normal dan yang tidak normal (gangguan jiwa)?

    BalasHapus
  74. Siti Alawiyah
    4915131385
    Kecerdasan manusia tidak hanya dipengaruhi oleh ilmu-ilmu seperti fisika, biologi dan kimia. Tetapi kecerdasan manusia dapat dipengaruhi oleh kegiatan sepritual seperti solat, puasa dan berdzikir. Seperti yang telah diteliti oleh Daniel H. Pink, dia megatakan bahwa orang yang secara teratur dan khusuk melakukan berbagai ritual dalam agama dan rajin berdoa, otak dan hidupnya lebih baik, lebih sehat, lebih berkembang, dan lebih berbahagia. Begitupun orang yang membangun sosialita yang baik atau rajin bersilaturahmi. Bahkan daya imun tubuh mereka meningkat lebih tinggi. Oleh karena itu manusia dapat meningkatkan kecerdasan otaknya dengan selalu melakukan ibadah dan berinteraksi dengan orang lain karena sangat bermanfaat bagi perkembangan otak dan kesehatan tubuh.

    1. Apakah manusia dapat meningkatkan kecerdasaan otaknya melalui kegiatan sepritual?
    2. Bagaimana jika manusia tidak menjalankan ibadah, apakah berpengaruh terhadap otak manusia?
    3. Apakah otak manusia memiliki keterbatasan ?

    BalasHapus
  75. Adinda
    4915131389
    P.IPS A 2013

    Alam semesta adalah suatu kesatuan yang dinamis dan tak terpisahkan tempat energi dan materi berpadu erat sehingga tidak dianggap sebagai elemen yang independen. Yang merupakan titik tolak bagi munculnya teori gelombang otak dan otak tidak lagi dipandang sebagai melulu materi. Keyakinan mendapat tempat, dan iman menjadi penting. Menurut saya memang benar terdapat gelombang yang berupa energi dalam otak yang memiliki hubungan antara iman dan aktivitas yang baik karena mempunyai energi positif yang dihasilkan dalam kegiatan spritual. Yang dapat mengembangkan perkembangan otak, membuat hidup lebih bahagia. Mengapa bisa begitu? Menurut saya karena iman dapat membuat kentraman dalam hati yang membuat jiwa manusia yang melakukan kegiatan spritual itu terhindar dari pikiran yang negatif sehingga memiliki pikiran yang jernih, kegiatan spritual juga dapat menghindari kita dari stres dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres karena iman dapat menenangkan pikiran yang menjadi energi positif yang dapat membantu tumbuh kembang otak jadi, jelas bahwa kecerdasan, iman dan perbuatan baik memiliki keterkaitan.

    1. Apakah otak hanya dapat berkembang kalau melakukan hal yang positif saja bisakah otak berkembang jika melakukan hal yang bersifat negatif seperti sering berbohong?
    2. Seorang memuja setan saat ia menyembah apakah bisa disebut kegiatan spritual?
    3. Lebih besar yang mana pengaruhnya dalam perkembangan otak antara kegiatan spritual dan non spritual ?

    BalasHapus
  76. Yulinda Indah Pramesta
    4915133440
    PIPS REG B 2013

    Iman kepada Tuhan adalah pedoman dari kehidupan rohaniah, sumber ketenangan dan ketenteraman diri serta langkah awal dari semua bentuk kebahagiaan. Orang yang beriman pasti akan melakukan perbuatan baik, karena dia paham tentang berbagai perbuatan yang dilarang oleh Tuhan. Berbuat baik turut mempengaruhi kesehatan secara positif. Terlebih lagi untuk kesehatan otak dan kecerdasannya. Dengan berbuat baik maka kita dapat berpikir lebih positif dalam memandang berbagai masalah.Orang-orang yang dikontrol oleh iman tidak akan mudah terkena penyakit modern, seperti darah tinggi, diabetes dan kanker. Sebaliknya, jika seseorang jauh dari prinsip-prinsip iman, tidak mengacuhkan asas moral dan akhlak, merobek-robek nilai kemanusiaan dalam setiap perbuatannya, tidak pernah ingat Allah, maka orang yang seperti ini hidupnya akan diikuti oleh kepanikan dan ketakutan. Hal itu akan menyebabkan tingginya produksi adrenalin dan persenyawaan dalam tubuh lainnya yang tentu saja dapat menggangu fungsi otak.
    Pertanyaan:
    1. Bagaimana dengan orang yang tidak beriman? Apakah berpengaruh dengan kecerdasan otaknya?
    2. Bagaimana dengan orang yang memiliki jiwa spiritual namun dalam kehidupan sehari-harinya malah melakukan perbuatan yang melenceng?
    3. Bagaimana pengalaman religius dapat mempengaruhi kecerdasan otak?

    BalasHapus
  77. Apri Triwibowo
    P.IPS B 2013

    Kecerdasan, iman dan perbuatan baik merupakan kata yang berdiri sendiri. Jika, diperhatiakan secara sekilas memang kata-kata itu sepertinya tidak ada hubungannya. Tetapi seperti yang telah dijelaskan oleh tulisan diatas memperlihatkan bahwa ke tiga kata tersebut memiliki hubungan yang erat. Hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Seperti yang telah dijelaskan bahwa menggunakan teknologi canggih pencitraan otak, mereka melakukan penelitian terhadap para biarawati untuk mengetahui bagaimana otak memeroses pengalaman religius, mistikal dan spiritual. Terbukti bahwa pengalaman itu bukan sekedar ada, tetapi mampu memengaruhi otak secara sangat positif. Konsekuensi lebih jauh, pengalaman itu memengaruhi hidup mereka secara sangat positif.

    Hal yang ingin saya tanyakan?
    1. Apakah setiap ilmu selalu dapat dikaitkan dengan satu yang lainnya ?
    2. Dalam tema tulisan ini, siapakah yang paling mempengarhui ? kecerdasan, iman atau perbuatan baik ?
    3. Apakah sudah pasti jika seseorang yang mempunyai kecerdasan yang baik orang itu juga sudah mempunyai iman dan perbutan baik yang baik pula ?

    BalasHapus
  78. Nama : Ayatusyifa Wulandari
    Kelas : P. IPS A 2013
    Menurut saya, mengenai tulisan bapak yang berjudul KECERDASAN, IMAN DAN PERBUATAN BAIK begitu memberi pemahaman bagi banyak orang terutama saya dalam hal kecerdasan, iman, dan perbuatan baik. pemahaman dan pengamatan luar biasa mengenai otak begitu mempesona. semua hal yang tadinya tak bermakna menjadi bermakna karena ternyata setiap perbuatan baik yang kita lakukan akan mengulur hidup kita lebih lama menurut seorang ahli yang terdapat pada tulisan bapak. tapi apakah disaat kita berbuat baik atau buruk, otaklah yang mengendalikan ? lalu adakah kaitannya antara iman, kerja otak, dan perbuatan baik ? otak memang yang mengendalikan seluruh aktivitas organ lain yang ada pada tubuh manusia. jika sebelumnya ada orang yang meneliti mengenai kerja otak saat seorang bercinta pada film Discovery Magazine Brainstromes, adakah ahli yang menguji kerja otak saat ingin melakukan sesuatu ? dan jika ada termasuk kedalam metode apakah penelitian tersebut ? bagaimana ilmu menjelaskan kaitan antara otak - keyakinan - perbuatan baik ?

    BalasHapus
  79. Nama: Nur Anisa Atmaja
    NIM:4915131383
    P.IPS A 2013

    Menurut saya seseorang yang memiliki ketaatan iman yang baik terhadap Tuhannya itu akan membuat seseorang itu sendiri memiliki kecerdasan yang baik. Apa sebabnya? Karena seorang yang taat imannya otomatis dialah orang yang selalu percaya bahwa Tuhan akan selalu bersamanya. Percaya akan Tuhannya itu merupakan suatu hal berpikir positif, tentu kita tidak akan sering merasa stres. Artinya, setiap kita mendapat masalahkita akan berpikir bahwa akan ada jalan keluar yang indah untuk menyelesaikannya. Alhasil, fikiran kita akan tetap jernih dan terjaga kesehatannya. Meskipun otak merupakan sistem organ fisik. Namun kekuatan spiritual seperti ketaatan terhadap iman juga tidak dipungkiri bahwa akan membuat akal pikiran kita lebihsehat. Beriman itu dengan sadar maupun tanpa sadar akan memicu berbuat kebaikan. Perbuatan baik itu merangsang positive thinking.
    Pertanyaan:
    1. Bagaimana cara kita meningkatkan ketaatan iman terhadap Allah SWT
    2. Apa yang menyebabkan seseorang kurang dalam ketaatan imannya?
    3. Dapatkah seseorang berlaku adil tanpa memiliki iman yang baik?

    BalasHapus
  80. NAMA : FANNY FITRIYANI
    NIM : 4915131376
    P.IPS A 2013

    Setiap tulisan yang saya baca di blog ini, pasti memberikan kebanyakan informasi yang belum pernah saya ketahui. Seperti halnya, otak manusia selama ini terkadang hanya diteliti dalam bentuk fisiknya saja yang sebenarnya tidak dapat menemukan hubungan otak dengan tubuh kita. Ada dimensi lain yang dapat mengatasi sifat fisiknya, yaitu ide. Ide yang dimaksud di sini bukanlah ide yang berarti hasil pemikiran, tetapi menurut Plato ide merupakan cerapan fikiran yang ada di duniawi. Otak bukan hanya digunakan untuk berfikir, tetapi juga untuk berinteraksi dengan Illahi karena akal dan pikiranlah yang mampu menangkap kebenaran yang ada di duniawi yang bersifat Illahi. Itulah kelebihan dari akal dan pikiran karena hal seperti itu tidaklah dapat dimengerti dengan organ yang hanya sebagai bersifat fisik. Otak, iman dan perbuatan itu saling berhubungan. Fikiran dalam otak yang meyakini serta mempercayai kebenaran Illahi yang ada di duniawi tentu saja akan menuntun manusia itu untuk menghayati kehidupan spiritualnya karena keyakinan mendapat tempat dan iman menjadi penting. Fikiran juga sangat menguasai tubuh manusia, karena setiap perbuatan yang dilakukan pasti berawal dari akal dan fikiran.
    Ada beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan :
    1. Mengapa fikiran dapat menguasai tubuh manusia? Dan bagaimana fikiran tersebut menguasai tubuh kita?
    2. Mengapa otak yang bersifat fisik tidak dapat menjelaskan hubungan otak dengan tubuh? Padahal secara biologi, terdapat sel-sel yang menghubungkan antara otak dan tubuh kita?
    3. Adakah dampak negatif terhadap anak-anak yang sudah dikenalkan pada kehidupan spiritual sejak kecil?

    BalasHapus
  81. Nurul Ramadhita P. W
    4915133415
    P. IPS B 2013
    Pada dasarnya semua yang dilakukan oleh manusia memang bersumber dari otak. Otak memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan setiap manusia. Otak juga yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Namun harus kita akui bahwa keyakinan/kepercayaan yang dimiliki setiap orang juga sangat menentukan tingkat kecerdasannya. Karena dari keyakinan yang mereka miliki mereka akan mampu menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Dari sinilah mereka mulai melakukan hal-hal yang baik sehingga lambat laun mereka akan terbiasa melakukan perbuatan baik. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan, iman dan perbuatan baik memiliki hubungan yang saling berkaitan.
    Namun yang ingin saya tanyakan disini ialah sebenarnya apa yg lebih mempengaruhi atau mendominasi, apakah kecerdasan yg mempengaruhi iman dan perbuatan baik atau iman dan perbuatan baiklah yang lebih mempengaruhi kecerdasan seseorang? Mengapa demikian? Lalu apa yang menjadi tolak ukur dalam ketiga hal ini? Bagaimana kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang yang dikatakan cerdas atau memiliki kecerdasan yang tinggi dan seseorang yang memiliki iman yang baik serta selalu melakukan perbuatan baik, perbuatan baik yang dimaksud disini perbuatan baik dalam konteks apa? Bukankah iman dan perbuatan baik seseorang seharusnya tidak dapat diukur dengan apapun?

    BalasHapus
  82. Suci Ramadhaniyati (4915133404)
    P.IPS B 2013

    Otak manusia memiliki jutaan sel yang saling terkoneksi untuk menyelaraskan dan pengontrol dari apa yang kita lakukan. Lantas, kecerdasan memang berasal dari otak kita yang saling terkoneksi dengan baik, sehingga kecerdasan yang sesungguhnya adalah cerdas fisik, rohani, dan religious. Lalu kecerdasan otak pun pasti menghasilkan ide-ide, sehingga menimbulkan perspektif terhadap ide tersebut menjadi berbeda. Menurut Plato, ide bukanlah hasil pemikiran, tetapi cerapan fikiran pada yang adiduniawi, berasal dari dunia IDE yang abadi dan tak berubah. Plato ini memiliki pemikiran bahwa ide tidak datang dari apa yang dilihat dari pikiran, melainkan dari apa yang dilihat dalam kehidupan nyata dan membandingkan dengan apa yang pernah terjadi sebelumnya. Pemikiran Plato ini bersifat rasional, di mana dia menggunakan otaknya untuk berpikir realistis dengan fakta-fakta yang telah dilihat.
    Ini membuktikan bahwa otak bukan hanya untuk berpikir dalam angan, tetapi bagaimana kita mengeksplor dan menghubungkan saraf-saraf otak kita terhadap indra lain untuk menyempurnakan apa yang kita pikir dan lihat. Spiritualitas ternyata mempengaruhi kecerdasaan otak kita selama ini. Terbukti pada saat kita selesai berwudhu atau melaksanakan ibadah, pasti otak kita akan kembali segar dan dapat berpikir lebih jernih. Untuk itulah mengapa keselarasan antara otak, jasmani, rohani serta spritualitas harus dijaga. SEBAB PADA HAKIKATNYA MANUSIA YANG MEMILIKI PIKIRAN, TENTU MEMILIKI OTAK DAN TENTU MEMILIKI IMAN.

    1. Bagaimana agar otak kita memiliki esensi yang maksimal?
    2. Bagaimana jika otak seseorang memiliki gangguan otak? Apakah mereka masih dikatakan memiliki spiritual? Lantas, bagaimana cara mengatasi orang-orang yang cacat otak agar mereka dapat selayaknya hidup normal?
    3. Apa masalah yang sering dihadapi otak ketika dia ingin menolak suatu pendapat, tetapi indra lain tidak sinkron dengan otaknya?

    BalasHapus
  83. Tarmuji
    PIPS B 2013
    4915133414

    Otak mungkin untuk sebagian anak menggap sebagai makanan yang berbahan dasar ikan dan tepung. Tapi otak yang sesungguhnya adalah alat yang diciptakan oleh Tuhan untuk berfikir. Otak juga telah mempengaruhi peradaban manusia yang tadinya kuno menjadi lebih modern.
    Pertanyaan:
    1. Adakah cara untuk melihat cara kerja otak ?
    2. Apakah ada ilmu yg mempelajari khusus tentang otak? Jika belum, mengapa belum ?dan jika jika sudah apa nama ilmu tersebut?
    3. Apakah otak dapat terus berfikir pada saat tidur ? Jika iya , mengapa demikian padahal pada saat tidur kita tidak sedang berfikir

    BalasHapus
  84. Firman Surahman
    P.IPS B 2013

    Sebelumnya saya mau meminta maaf kepada bapak akan keterlambatan saya dalam mengerjakan tugas ini, karena tugas ini baru diberikan hari sabtu dan saya sedang menjaga ayah saya yang sedang sakit dan baru sempat membaca tulisan ini semalam. Mohon maaf pak. Dalam tulisan ini saya sangat sependapat dengan bapak bahwasanya kecerdasan manusia harus disokong dengan kekuatan iman. Iman berasal dari sebuah keyakinan, maka dari apa yang kita yakinkan akan muncul sebuah kecerdasan. Dari sekian banyak ilmuwan yang mencetuskan pemikiran mengenai kehidupan yang agamis dengan kecerdasan saya paling setuju dengan pendapat Taufik Pasiak yakni "kehidupan spiritual yang baik bukan saja dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal, juga menjadikan hidup lebih bermakna dan bahagia". Lihat para Ustadz dan Alim Ulama, kebanyakan dari mereka, sangat cerdas dalam membuat sebuah cerita dan mengolahnya sebagai bahan ceramah agar tidak membosankan dan mudah dicerna oleh masyarakat, kemudian kehidupan mereka terlihat tentram, damai, seperti tidak memiliki sebuah masalah yang berarti karena mereka telah yakin apa yang mereka dapatkan semuanya kehendak Allah SWT. Maka cukup sulit untuk memiliki kecerdasan yang benar-benar mampu menggabungkannya dengan iman. Dalam sebuah buku yang saya baca "Kecerdasan Emosional menurut Al-Qur'an". Dari buku itu dapat saya simpulkan bahwa kecerdasan seseorang tidak selalu berpedoman pada ilmu-ilmu pasti atau kehidupan sosialnya saja, namun dapat dibentuk dari sebuah kitab umat Muslim yaitu Al-Qur'an yang memang saya yakini bahwa Al-Qu'an adalah pedoman agama saya.

    1. Bagaimana kecerdasan iman itu ?
    2. Bagaimana mengukur tingkat kecerdasan iman ?
    3. Apakah orang yang cerdas saja dan tidak beriman maka akan tidak memiliki nilai kecerdasannya ?
    4. Apakah orang murtad atau berpindah agama dan meyakini kehidupan barunya disebut orang yang cerdas ?

    BalasHapus
  85. Nama : Dinta Fajryenti
    Nim : 4915131386
    P IPS REG A 2013
    Kecerdasaan memang sangat dipengaruhi oleh iman. Iman merupakan pedoman hidup kita yang pasti akan mempengaruhi kehidupan kita sehari hari. Jika iman yang kita yang gi yakini dapat dikelola dengan baik, perbuatan yang kita lakukanpun akan baik. Saat kita khusyu menjalani ibadah otak akan merespon hal hal yang positif dan itu akan berpenaruh untuk kecerdasaan otak kita. Ketika kita mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik sesuai dengan aturan agama masing masing, maka hidup kita akan tenang dan tentunya otak pun akan selalu menerima rangsangan yang baik.
    1. Bagaimana otak bekerja saat kita sedang beribadah ?
    2. Apakah kecerdasaan bisa diukur dari tingkat kerajinan ibadahnya ?
    3. Bagaimana iman bepengaruh pada otak ?

    BalasHapus
  86. manusia adalah ciptaan Alloh SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya, karena manusia mempunyai akal pikiran. Alloh menciptakan sesuatunya tentu dengan adanya alasan, ketika manusia diberi akal pikiran disinilah manusia harus bisa memanfaatkan akal pikirnya dengan cara berbuat dan bertindak sesuai dengan aturan yang Alloh berikan. karena harus kita percayai setelah kehidupan didunia, perbuatan kita harus dipertanggungjawabkan di akhirat nanti demi pertimbangan surga atau neraka tempat kita selanjutnya. orang yang mempunyai kepercayaan spiritual mampu memberikan kecerdasan dan pengaruh yang baik pada otak. sehingga sejak kecil manusia memang harus ditanamkan rasa percaya akan keimanan dan nilai religius, agar manusia terbiasa dengan hal yang baik. ketika otak berfikir positif tentu apa yang kita dapatkan juga hal yang positif karena apa yang kita pikirkan itulah yang kita dapatkan.
    pertanyaan :
    1. mengapa ada seseorang yang mempunyai kecerdasan otak luar biasa namun dirinya justru tidak mempunyai keimanan atau kepercayaan ?
    2. bagaiman merubah menset orang yang tidak percaya adanya tuhan ?
    3. apakah orang yang tidak percaya adanya surga neraka mereka bisa tetap memiliki keimanan ?

    BalasHapus
  87. Siti Amellia Rachmah (4915133442)
    Pendidikan IPS B 2013

    Dalam tulisan ini dijelaskan bahwa fungsi otak tidak hanya untuk berfikir, tetapi kita juga dapat berinteraksi dengan Tuhan melalui pemikiran-pemikiran kita tentang konsep yang bersifat Illahi. Jika otak hanya digunakan untuk berfikir mengenai hal yang bersifat materialisme, maka akan banyak fenomena yang tidak dapat dijelaskan. Seperti masalah kepercayaan kepada Tuhan, apabila otak kita hanya berfikir materialis maka konsep pemikiran kita tidak akan sampai pada masalah ketuhanan. Pemahaman religius seseorang mampu memengaruhi otak secara sangat positif. Kita sebaiknya membiasakan menghayati kehidupan spiritual sejak kecil.
    Kemudian di dalam otak terdapat sebuah energy. Energi apa yang ada di dalam otak? Apakah energi ini bisa berbentuk keimanan? Bagaimana keadaan energy otak bagi mereka yang tidak beriman?

    BalasHapus
  88. Nama : Rina Listiawati
    NIM : 4915131410
    Kelas : P.IPS A 2013
    Otak yang kita miliki tak hanya digunakan untuk berfikir, menghitung, dan berimajinasi saja. Otak merupakan sentral kendali dan pusat kesadaran manusia untuk melakukan segala aktivitasnya sehari-hari. Banyak penelitian kini yang telah mengungkap beberapa misteri tentang otak, mengurai dari beberapa penelitian ternyata orang yang teratur dan khusu’ melakukan ibadah mampu menjaga kesehatan otak dan membuat otak lebih berkembang serta timbul rasa tentram dan nyaman, yang pada akhirnya akan merasakan suatu kebahagiaan yang seutuhnya. Sama halnya dengan orang yang selalu bersosialisasi dan menjaga tali silaturahmi, daya tahan tubuh mereka akan meningkat menjadi lebih tinggi.
    Pertanyaan:
    1. Apakah orang yang cerdas selalu beragama?
    2. Bagaimana orang yang tidak meiliki keyakinan dalam beragama (atheis) ? Apakah hal tersebut dapat mempengaruhi system kerja dalam otaknya?
    3. Ada beragam agama yang tersebar di dunia ini, apakah keberagaman agama tersebut mempengaruhi cara kerja otak dalam merasakan nilai-nilai spiritualitas?

    BalasHapus
  89. INTAN BAHRIANI KHAER
    PIPS A 2013
    4915131391

    Saya setuju dengan pemaparan diatas bahwa kegiatan spiritual dan ketuhanan mempengaruhi besar terhadap kerja otak. Sebagai umat islam saya menyadari hal itu, seusai melaksanakan kegiatan ibadah yang khusuk pasti hati merasa sangat tenang dan fikiran terasa terbebas dari stres membuat otak terasa lebih ringan. Entah ini sugesti diri atau suatu kenikmatan ibadah yang membuat segala sesuatu menjadi lebih positif. Sangat berbeda apabila sedang datang bulan , saya sebagai wanita normal pasti mengalami datang bulan dan dalam hukum islam mengatakan bahwa datang bulan adalah keadaan tidak suci yang tidak memperbolehkan perempuan beribadah secara fisik seperti shalat dan mengaji. Ketika datang bulan berlangsung, saya merasa lebih kotor dan seakan semua hal negatif mudah meluap seperti emosi yang labil dan sensitif dengan segala gangguan yang ada. Apa ini akibat dari jauhnya diri terhadap kesucian ibadah? Otak adalah sumber dari apa yang akan dirasakan dan dikerjakan oleh tubuh. Apabila otak tidak bekerja dengan benar maka segala aktivitas yang dilakukan tubuh pun akan terganggu. Begitulah dengan rasa tentram dan kesejukan pada otak setelah ibadah, membuat segala hal terlihat lebih mudah dan positif. Ini yang saya alami.

    Pertanyaan:
    1. Apakah macam-macam agama mempengaruhi cara kerja otak dalam merasakan spiritualitas?
    2. Bagaimana dengan orang yang tidak memiliki agama? Apakah system di dalam otaknya terganggu?
    3. Mengapa ada manusia cerdas padahal belum tentu memiliki iman?

    BalasHapus
  90. Ade Nika Oktavia (P. Ips Reg. A 2013)

    Manusia adalah makhluk satu-satunya yang diciptakan oleh Allah S.W.T untuk mempunyai kelebihan yaitu mempunyai akal pikiran yang mampu menjadikan manusia sebagai makhluk yang pintar, cerdas dibandingkan makhluk lainnya. Dengan akal pikiran yang dimiliki, manusia mampu menompang kehidupan dunia. Allah menciptakan otak kepada manusia itu mempunyai kapasitas yang sama, tetapi tinggal manusianya yang mengasah otak agar bisa cerdas atau sebaliknya. Bodoh, pintar adalah sebuah pilihan bukan takdir yang Maha Kuasa. Dalam islam menyebutkan bahwa islam itu membenci kebodohan, maka dari itu islam menganjurkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu tanpa mengenal batas, karena ilmu yang akan mengantarkan kita kepada kecerdasan. Suatu iman akan diperoleh oleh manusia jika ia mampu berfikir, bagaimana kita meningkatkan keimanan kita terhadap yang Maha Kuasa. Orang yang berfikir cerdas, ia akan mampu mengaplikasikan dirinya dengan pebuatan baik atau yang disebut dalam islam (akhlakul karimah). Kecerdasan, keimanan dan perbuatan baik itu saling berkaitan dalam diri manusia untuk berpedoman hidup di dunia maupun nantinya di akhirat. Hidup terasa penuh makna dan keberkahan jika kita mempunyai iman diiringi dengan kecerdasan dan perbuatan baik kita terhadap Allah S.W.T, orangtua, sanak saudara, kerabat dekat, teman sebaya, maupun tetangga sekitar. Hanya manusia makhluk Allah yang akan selalu menggali kecerdasan otaknya untuk mencapai tujuan hidup.

    1. Bagaimana seseorang manusia dapat meningkatkan kecerdasan, iman dan mampu berbuat baik dalam kehidupannya ?
    2. Apakah sebuah kecerdasan dalam diri manusia dapat berpengaruh pada keimanan manusia tersebut ? Apa alasannya !
    3. Apakah sebuah kecerdasan, iman dan pebuatan baik itu saling berkaitan satu sama lain ? Dan jika berkaitan, bagaimana aplikasi manusianya sebagai makhluk hidup ?

    BalasHapus
  91. Azizah Maharani
    4915122561
    P. IPS Reg 2012

    Otak merupakan salah satu komponen terpenting yang ada pada diri manusia, tanpa adanya otak kita tidak mungkin mampu berpikir dan tidak dapat membedakan mana yang baik dan salah. Dalam hidup kita terkadang mendapatkan pilihan sulit, karena hidup adalah pilihan, dengan adanya hubungan antara otak dan pengalaman religius kita dapat memutuskan pilihan yang menurut pemahaman kita lebih baik.
    Otak dan pengalaman religius tidak dapat dipisahkan. Pengalaman religius yang baik dapat menjadikan otak yang baik pula dan hidup lebih bermakna. Pengalaman religius sangat berpengaruh terhadap kinerja otak dengan kita mempunyai pemahaman yang baik tentang religi akan membawa dampak yang baik pula bagi jiwa kita sehingga dengan kita mempunyai religi yang kuat kita pun memiliki jiwa yang baik.

    Pertanyaan:

    1. Bagaimana hubungan antara sifat religius seseorang dengan kinerja otak?
    2. Apakah tingkat religius yang rendah mempengaruhi terhadap kinerja otak yang rendah?
    3. Apakah yang akan terjadi jika anak hanya diberikan pengalaman konseptual saja tanpa adanya pengalaman religius?

    BalasHapus
  92. nama : tresna nurfitri yanti
    kelas : pendidikan ips A 2012
    nim : 4915120347

    Otak adalah pusat dari segala kegiatan yang kita lakukan. Bagaikan pusat kendali di ruang kontrol yang menyetir setiap pergerakannya. Manusia dianugrahi akal pikiran yang kompleks, yang mana segala hal baik dan buruk terdapat didalamnya tinggal bagaimana kita mengatur kehidupan tersebut. Kebaikan akan serta merta mengikuti jika akal yang menuntunnya begitupun sebaliknya. Iman yang juga telah tertanam pada tiap individu sejak dilahirkan menjadi pendamping setia bagi akal pikiran, yang akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu, tergantung ke arah mana ia ditujukan, perbuatan baik atau buruk.. kedua hal ini menjadikan manusia lebih sempurna lagi, sehingga saat patut untuk kita bersyukur kepada sang pemberi anugrah.
    1. Bagaimana cara menyeimbangkan antara kinerja otak dengan iman yang selalu naik turun?
    2. Apakah hubungan antara otak dan keimanan akan selalu menghasilkan nilai yang positive?
    3. Apakah seseorang yang tidak percaya dengan Tuhan kinerja otaknya dapat berfungsi sebagaimana mestinya?

    BalasHapus
  93. manusia telah diberikan anugerah oleh Tuhan sebagai makhluk yang memiliki akal fikir dan pola fikir, manusia diberi kebebasan dalam merujukkan pola fikir tersebut untuk melakukan sesuatu baik maupun buruk sesuatu tersebut. manusia dikontrol oleh cara kerja otak, otak yang merupakan pusat dari saraf sensorik manusia memiliki daya guna tertinggi dalam menjalankan arah pola fikir manusia, dengan otak yang dapat mengatur akal fikir manusia untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-harinya memungkinkan manusia memiliki sifat dan sikap baik ataupun buruk. namun dengan ini, otak memiliki keterbatasan dengan hanya dapat bekerja sesaat, dan dapat lebih terpengaruhi jika manusia memiliki pengalaman terkhusus bersifat religius, pengalaman religius menuntun manusia senantiasa dekat dengan Tuhannya, dan memungkinkan manusia bersikap dan berprilaku baik sesuai dengan kedekatannya dengan Penciptanya. kedua nya sangat berpengaruh yakni antara otak sebagai pola fikir dan Pengalam Religius sebagai landasan kehidupan menjadi satu menciptakan manusia yang menghargai, berpola fikir kebaikan dan dapat menjadi individu yang lebih baik
    Pertanyaan :
    1. Apa yang menjadi landasan pemikiran manusia dalam berperilaku di kehidupannya ?
    2. bagaimana pola kerja otak dalam menyusun kepribadian manusia dalam kehidupan ?
    3. bagaimana sinkronisasi antara iman dan otak untuk pribadi manusia yang beragam ?

    BalasHapus
  94. Lina Wati
    4915133424
    P.IPS B 2013
    Dari beberapa uraian para tokoh diatas, dapat dikatakan bahwa pengalaman spiritual telah mempengaruhi otak manusia juga menjadikan hidup lebih bermakana. Ternyata pengalaman spiritual juga berpengaruh terhadap otak manusia bukan hanya berpengaruh terhadap hati seseorang. Pengalaman spiritual berpengaruh besar terhadap kehidupan seseorang.
    Pertanyaan :
    1. Kehidupan spiritual telah mempengaruhi otak manusia, lalu bagaimana dengan orang yang religius, apakah orang yang religius adalah orang yang cerdas?
    2. Bagaimana proses keterkaitan antara pengaaman spiritual dengan otak manusia?
    3. kehidupan spiritual yang baik bukan saja dapat memicu otak menjadi sehat dan optimal, juga menjadikan hidup lebih bermakna dan bahagia, lalu apakah orang yang religius selalu bahagia dalam hidupnya?

    BalasHapus
  95. Dewi Wahyuningsih
    4915122520
    P IPS Reg 2012

    Otak manusia merupakan organ yang paling kompleks dalam tubuh manusia baik dari sususan maupun cara kerjanya. Untuk mengoptimalkan proses kerja otak tentu membutuhkan banyak faktor pendukung. Selain membutuhkan nutrisi, otak juga membutuhkan asupan berbentuk pengalaman religi. Nutrisi berperan dalam meningkatkan kesehatan otak secara lahiriah, sedangkan pengalaman religi membantu otak dalam membuat keputusan serta memahami fenomena dengan mengikutsertakan pandangan dan keyakinan manusia.
    Pemahaman manusia yang diproses melalui kecerdasan manusia disertai keimanan manusia akan menghasilkan kebaikan. Kecerdasan dari ilmu pengetahuan membuat manusia memahami mekanisme kehidupan, lalu keimanan akan Tuhan memberikan manusia pedoman dalam hidup. Dampaknya adalah diperolehnya perbuatan baik dari manusia.

    Rumusan Masalah :
    1. Apakah tingkat kecerdasan manusia akan bertambah seiring dengan tingkat keimanan manusia?
    2. Bagaimana jika perkembangan kecerdasan otak tidak dibarengi dengan pengalaman religi manusia?
    3. Apakah kematangan spiritual serta kecerdasan konseptual manusia mempengaruhi kesehatan fisik manusia?

    BalasHapus
  96. Nama : Silvia radita
    NIM : 4915122560/IPS A 2012

    Otak dan pikiran manusia terbentuk dari ciptaan Tuhan. Di dalam otak dan pikiran manusia terdapat keyakinan dan keimanan seseorang dalam beragama. Keimanan di dalam pikiran memiliki kedudukan yang penting agar kehidupan spiritual seseorang memiliki dampak yang baik bagi pribadi manusia tersebut.
    Pertanyaan :
    1. Dampak manusia setelah merasakan dan menghayati pengalaman spiritual ?
    2. Bagaimana makna dari teori gelombang otak ?
    3. “Ilmu pengetahuan moderen dengan paradigma Newtonian bersifat mekanis dan materialis. Semua fenomena dijelaskan dengan sudut pandang itu”. Fenomena apa saja yang dapat dijelaskan menggunakan sudut pandang mekanis dan materialis ? bagaimana dampaknya ?

    BalasHapus
  97. Nurkhasanah
    4915122553
    Pendidikan IPS A 2012

    Otak memang merupakan anugerah terhebat yang telah diberikan Tuhan kepada manusia, karena di dalam otak manusia terdapat akal yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna dan membedakan manusia dengan makhluk-makhluk lainnya, menempatkan manusia diatas dari yang lainnya.
    Lalu pertanyaan yang saya ajukan mengenai tulisan Kecerdasan, Iman dan Perbuatan Baik diantaranya yaitu :
    1. Faktor apa yang mempengaruhi para ahli mampu mengemukakan penelitiannya mengenai keterkaitan otak dan spiritual ?
    2. Bagaimana pandangan keterkaitan antara otak/kecerdasan dengan spiritual menurut tokoh komunis seperti Karl Max ?
    3. Bagaimana kita sebagai manusia untuk mampu menyeimbangkan antara otak/kecerdasan, iman dan perbuatan dalam zaman globalisasi ini ?

    BalasHapus
  98. DINNY MAYANGSARI
    4915137150
    P.IPS B


    Fungsi otak tidak hanya untuk berfikir, tetapi sebagai perantara kita untuk berinteraksi dengan Tuhan melalui pemikiran mengenai konsep yang bersifat Illahi. Ketika kita melakukan sebuah interaksi dengan Tuhan melaui sebuah ibadah, maka disitu kita akan dituntut untuk melaksanakannya dengan khusyu'. Dengan begitu, secara tidak langsung otak telah dilatih untuk fokus terhadap sesuatu. Karena pada saat kita beribadah, kita hanya akan fokus untuk berkomunikasi dengan Tuhan saja. Jika seseorang melakukan sebuah ibadah kepada Tuhannya dengan cara yang benar dan khusyu', secara tidak sadar hal itu akan menstimulus tingkat kecerdasan otak . Karena kita sudah bisa mengontrol kerja otak dengan cara 'memfokuskan' terhadap sesuatu.

    pertanyaan :
    1. Apakah tingkat kereligiusan seseorang menjadi tolak ukur suatu kecerdasan seseorang? sedangkan terkadang kita temui banyak orang yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata mereka malah lemah dalam hal spiritualnya.
    2. apakah yang harus dilakukan ketika tingkat kecerdasan malah melawan hal-hal yang berbau religius?

    BalasHapus
  99. Nama : agung nugroho
    Nim : 4915120349
    otak manusia tidak hanya berbentuk fisik yang hanya dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan keilmuan yang bersifat mekanis dan material. Akan tetapi terdapat banyak sekali hal yang dapat dikaji mengenai otak manusia yang bersifat sangat kompleks menurut pak nusa. Dalam tulisanya kali ini pak nusa memberikan sebuah gambaran mengenai otak manusia bahwa terdapat dimensi spiritual/keyakinan didalam otak manusia dan hubunganya dengan otak manusia. Argumen dalam tulisan tersebut beliau pertegas dengan menggunakan argumen para ahli. Menurut beliau tidak semua fenomena dapat dijelaskan dengan sudut pandang yang bersifat mekanis dan material begitupun dengan otak manusia. Terdapat energi atau gelombang yang tidak kasat mata dan mampu menembus apa saja dimana keyakinan mendapatkan tempat dan iman menjadi sesuatu yang penting didalam otak manusia.
    Pertanyaan
    1.Bagaimana keyakinan dapat mempengaruhi otak manusia ?
    2.Apa pengaruhnya keyakinan terhadap otak manusia ?
    3.Mengapa keyakinan dapat berpengaruh terhadap otak manusia ?

    BalasHapus
  100. bila kecerdasan dan iman bisa dijalankan dengan tujuan yang biak, maka akan menghasilkan perbuatan yang baik. dengan keverdasan dan iman kita dapat membuat sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. bila oleh cerdas tanpa iman akan ada suatu ketimpangan yang terjadi.

    1. mengapa ada orang yang cerdas tapi tidak memiliki iman?
    2. lebih penting iman atau kecerdasan?
    3. bagaimana bila seseorang yang memiliki kecerdasan dan iman tapi tetap tidak bisa berbuat baik?

    BalasHapus
  101. Menurut pedapat saya, Otak adalah suatu organ vital dalam tubuh yang sangat penting. Tuhan menciptakan otak yang begitu sempurna dengan kumpulan syaraf dan neutron netron saling berhubungan mampu mengendalikan organ tubuh yang lain. selain itu otak mempunyai keistimewaan yang sungguh sangat spektakuler , dimana otak memiliki pengaturan yang bisa berdampak positif dan berdampak negative terhadap perilaku kita entah itu dalam tingakat kecerdasan, iman dan tingkat spiritual kita. Seperti yang telah bapak katakan dalam cerita di atas yaitu IMAN YANG DIUJUDNYATAKAN MENJADI PENGHAYATAN SPIRITUAL DAN PERBUATAN BAIK MENCERDASKAN OTAK DAN MEMBAHAGIAKAN HIDUP PENUH MAKNA. Akan tetapi dalam hal ini saya mempunyai beberapa pertanyaan, yang cukup sulit saya pahami :
    1. Adakah hubungan antar tingkat kereligiusan kita dengan proses pencerdasan otak yang mampu lama di ingat seseorang ?
    2. Bagaimana mungkin iman dalam diri kita bisa mempengaruhi kerja otak jika tidak adanya keselarasan dalam spiritual yang baik dan benar ?
    3. bagaimana cara kerja otak bisa mencerdaskan jika dalam kenyataannya spiritual tidak sejalan dengan iman kita miliki yang sesungguhnya ?

    BalasHapus

setiap komentar yang masuk akan terkirim secara langsung ke alamat email pribadi Bapak DR. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd